Menurut (Winarsi, 2007) antioksidan dalam arti biologis adalah senyawa yang
mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh.
Antioksidan sangat diperlukan oleh manusia, bagian terluar yang melindungi
tubuh manusia adalah kulit. Masalah yang sering dihadapi oleh manusia adalah
paparan radikal bebas yang bisa menyebabkan penuaan dini ketika radikal bebas
memiliki jumlah yang besar. Oleh karena itu antioksidan sangat diperlukan
untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan-kerusakan sel dalam tubuh yang
disebabkan oleh radikal bebas.
BAHAN ALAMI
Pada kosmetika tradisional pastinya menggunakan bahan-bahan alami yang bisa
ditemukan di alam, seperti contohnya adalah tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan yang
mengandung antioksidan alami antara lainnya dalah :
1. Tomato (Solanum Lycopersicum)
2. Jamblang (Syzygium)
3. Dayak Onion (Eleutherine Americana Merr)
4. Karsen (Muntingia Calabura)
tomat
Dalam buah tomat terdapat kandung lycopene. Lycopene, salah satu antioksidan
alami yang sangat kuat ternyata terkandung di dalam buah tomat dengan kadar 30-100
ppm (Bombardelli, 1999). Lycopene mampu mengendalikan singlet oxygen (oksigen dalam
bentuk radikal bebas) 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12500 kali dari pada
gluthation. Singlet oxygen merupakan prooksidan yang terbentuk akibat radiasi sinar ultra
violet dan dapat menyebabkan penuaan dan kerusakan kulit. Oleh karena itu tomat bisa
membantu dalam mengatasi penuaan dini pada kulit.
KOSMETIK
tomat
Produk-produk kosmetik yang memanfaatkan buah tomat sebagai bahan
utama maupun bahan pelengkap dalam sebuah kosmetik. Salah satunya
adalah dijadikan sebagai masker. Cara pembuatan tersebut antara lain
adalah dengan memanfaatkan air dari tomat sebagai masker yang dioleskan
pada seluruh wajah selama 15 menit. Setelah air tomat mongering maka bisa
dibilas dengan air bersih. Selain didapatkan manfaat sebagai sumber
antioksidan alami, manfaat lain yang didapatkan pada masker tomat alami
yaitu mengecilkan pori-pori, membantu mengatasi jerawat dan juga
mencerahkan wajah.
Jamblang
Kandungan senyawa aktif dalam tanaman jamblang cukup banyak, diantaranya
adalah senyawa golongan polifenol (flavonoid dan tanin) yang merupakan salah satu
antioksidan alami. Oleh karena itu, tanaman ini memiliki potensi tuk dikembangkan
sebagai sumber antioksidan alami. Biji jamblang juga kaya akan flavonoid, antioksidan
yang terkenal bertanggung jawab atas pemulungan radikal bebas dan efek perlindungan
pada enzim antioksidan dan juga ditemukan memiliki jumlah fenolat tinggi dengan
aktivitas antioksidan yang signifikan. Jamblang juga kaya akan zat gizi seperti protein,
kalsium, gula, garam mineral, dan vitamin C.
KOSMETIK
Jamblang
Pembuatan kosmetik dari buah jamblang terutama pada lipstick dapat
dibuat dengan cara membuat ekstrak buah terlebih dahulu dan dipisah
antara buah dan bijinya. Buah diblender hingga rata tanpa menambahkan
pelarut apapun, selanjutnya buah yang sudah disaring di blender untuk
kemudia di uapkan menggunakan thermostatic waterbath 40-60 derajat
celcius hingga mendapatkan ekstrak yang kental. Pemanasan atau
penguapan tidak boleh lebih dari suhu tersebut karena jika terlalu panas
kandungan antioksidan pada ekstrak buah jamblang akan berkurang.
Bawang dayak
Bawang Dayak memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, kandungan tersebut antara lainnya adalah antioksidan,
seperti flavonoid, saponin, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan tanin. Nantinya antioksidan ini
akan bekerja secara efektif dalam mematikan sekaligus menghambat potensi tumbuhnya
jamur, bakteri, dan virus yang menyebabkan penyakit.
Bawang dayak sangat efektif dalam memerangi bakteri jenis Staphylococcus
aureus atau MRSA, P. aeruginosa, Shigella sp, dan B. cereus.
Kersen
Kersen memiliki kandungan flavonoid, saponin, dan tanin. Terdapat penelitian
bahwa tumbuhan Kersen yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa
flavonoid berguna sebagai penangkap radikal bebas yang memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Daun kersen (Muntingia calabura ) secara empiris di masyarakat digunakan
untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu potensi yang dimiliki dari daun
kersen adalah sebagai antioksidan. Senyawa aktif yang dimiliki oleh daun kersen yang
memiliki aktivitas antioksidan diantaranya adalah fenolik, flavonoid, dan alkaloid.
KOSMETIK
Kersen
Di Susun oleh :
Kelompok 4
1. Elvira Indah (5402420056)
2. Safithri K (5402420060)
3. Winda Lia (5402420068)
4. Wa Ode Yeyeng (5402420072)
Dosen Pengampu :
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT dan semesta alam yang kepada Nya kita menyembah dan
kepada Nya kami memohon pertolongan.Sholawat serta salam kepada nabi Muhammad SAW
khataman nabiyyin,beserta para keluarga dan sahabat serta seluruh pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dengan rahmat dan hidayah dari Allah SWT kami berikan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas dari ibu Delta dan ibu Maria.
Ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
kurang sempurna,maka dari itu apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini mohon
dimaafkan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif
karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya.
Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan
molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron. Reaksi ini akan
berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan
berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit
degeneratif lainnya. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu
antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas tersebut sehingga tidak dapat
menginduksi suatu penyakit (Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose, K., Akiyama, K.,
and Taniguchi, H., 2002).
Selain didapatkan alami dari tubuh, antioksidan juga dapat didapatkan secara
alami melalui tumbuh-tumbuhan yang kita konsumsi. Tumbuh-tumbuhan tersebut
adalah tomat, jamblang, bawang Dayak, dan karsen. Bahan-bahan tersebut memiliki
kandungan antioksidan yang cukup baik untuk tubuh, tidak hanya bisa dikonsumsi
secara langsug saja, tumbuhan tersebut juga bisa dijadikan sebagai kandungan dalam
kosmetik tradisional. Selain membantu untuk Kesehatan tubuh dari dalam juga bisa
membantu dalam menyehatkan kulit dari luar.
Dalam buah tomat terdapat kandung lycopene. Lycopene, salah satu antioksidan
alami yang sangat kuat ternyata terkandung di dalam buah tomat dengan kadar 30-100
ppm (Bombardelli, 1999). Lycopene mampu mengendalikan singlet oxygen (oksigen
dalam bentuk radikal bebas) 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12500 kali
dari pada gluthation. Singlet oxygen merupakan prooksidan yang terbentuk akibat
1
radiasi sinar ultra violet dan dapat menyebabkan penuaan dan kerusakan kulit. Oleh
karena itu tomat bisa membantu dalam mengatasi penuaan dini pada kulit.
Kandungan senyawa aktif dalam tanaman jamblang cukup banyak, diantaranya
adalah senyawa golongan polifenol (flavonoid dan tanin) yang merupakan salah satu
antioksidan alami. Oleh karena itu, tanaman ini memiliki potensi tuk dikembangkan
sebagai sumber antioksidan alami. Biji jamblang juga kaya akan flavonoid,
antioksidan yang terkenal bertanggung jawab atas pemulungan radikal bebas dan efek
perlindungan pada enzim antioksidan dan juga ditemukan memiliki jumlah fenolat
tinggi dengan aktivitas antioksidan yang signifikan. Jamblang juga kaya akan zat gizi
seperti protein, kalsium, gula, garam mineral, dan vitamin C.
Bawang Dayak memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, kandungan tersebut antara lainnya
adalah antioksidan, seperti flavonoid, saponin, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan tanin.
Nantinya antioksidan ini akan bekerja secara efektif dalam mematikan sekaligus
menghambat potensi tumbuhnya jamur, bakteri, dan virus yang menyebabkan
penyakit. Bawang dayak sangat efektif dalam memerangi bakteri jenis Staphylococcus
aureus atau MRSA, P. aeruginosa, Shigella sp, dan B. cereus.
Kersen memiliki kandungan flavonoid, saponin, dan tanin. Terdapat penelitian
bahwa tumbuhan Kersen yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa
flavonoid berguna sebagai penangkap radikal bebas yang memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Daun kersen (Muntingia calabura ) secara empiris di masyarakat
digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu potensi yang
dimiliki dari daun kersen adalah sebagai antioksidan. Senyawa aktif yang dimiliki
oleh daun kersen yang memiliki aktivitas antioksidan diantaranya adalah fenolik,
flavonoid, dan alkaloid.
1.2. Rumusan Masalah
Dari pembahasan di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari antioksidan dan radikal bebas?
2. Apa saja kandungan dalam tomat yang menggandung antioksidan dan bisa
dijadikan sebagai kosmetik?
3. Apa saja kandungan dalam jamblang yang menggandung antioksidan dan bisa
dijadikan sebagai kosmetik?
4. Apa saja kandungan dalam bawang dayak yang menggandung antioksidan dan bisa
2
dijadikan sebagai kosmetik?
5. Apa saja kandungan dalam karsen yang menggandung antioksidan dan bisa
dijadikan sebagai kosmetik?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masala diatas, maka didapatkan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari antioksidan dan radikal bebas
2. Untuk mengetahui apa saja kandungan dalam tomat yang menggandung antioksidan
dan bisa dijadikan sebagai kosmetik
3. Untuk mengetahui apa saja kandungan dalam jamblang yang menggandung
antioksidan dan bisa dijadikan sebagai kosmetik
4. Untuk mengetahui apa saja kandungan dalam bawang dayak yang menggandung
antioksidan dan bisa dijadikan sebagai kosmetik
5. Untuk mengetahui apa saja kandungan dalam karsen yang menggandung
antioksidan dan bisa dijadikan sebagai kosmetik
3
BAB II
ISI
Antioksidan sangat diperlukan oleh manusia, bagian terluar yang melindungi tubuh
manusia adalah kulit. Masalah yang sering dihadapi oleh manusia adalah paparan radikal
bebas yang bisa menyebabkan penuaan dini ketika radikal bebas memiliki jumlah yang besar.
Oleh karena itu antioksidan sangat diperlukan untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan sel dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. tubuh manusia memiliki
antioksidan alami yang memang sudah tercipta guna menetralisir radikal bebas yang
terbentuk didalam tubuh manusia.
Di dalam tubuh kita terdapat senyawa yang disebut antioksidan yaitu senyawa yang
dapat menetralkan radikal bebas, seperti: enzim SOD (Superoksida Dismutase), gluthatione,
dan katalase. Antioksidan juga dapat diperoleh dari asupan makanan yang banyak
mengandung vitamin C, vitamin E dan betakaroten serta senyawa fenolik. Bahan pangan
yang dapat menjadi sumber antioksidan alami, seperti rempah-rempah, coklat, biji-bijian,
buah-buahan, sayur-sayuran seperti buah tomat, pepaya, jeruk dan sebagainya (Prakash, A.,
2001).
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Untuk
mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan molekul
disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron. Reaksi ini akan berlangsung terus
menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu,
tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal
bebas tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu penyakit (Kikuzaki, H., Hisamoto, M.,
Hirose, K., Akiyama, K., and Taniguchi, H., 2002).
4
membran lipid, protein sel dan asam nukleat serta mengontrol transduksi signal dan ekspresi
gen dalam sel imun.
2.2.1 Tomat
Subkingdom : Trachebionta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang bulat,
bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari
5
kuning, oranye, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan. Rasanya
pun bervariasi, dari masam hingga manis. Buahnya tersusun dalam tandan-tandan.
Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air.
(a) (b)
(a) buah tomat dibelah vertikal ; (b) buah tomat dipotong horisontal.
2 Tomat apel atau pir (L. pyriporme) yang buahnya berbentuk bulat dan sedikit
keras menyerupai buah apel atau pir. Tomat jenis ini juga banyak ditemui di
pasar lokal.
3 Tomat kentang (L. grandifolium) yang ukuran buahnya lebih besar bila
dibandingkan dengan tomat apel.
4 Tomat gondol (L. validum) yang bentuknya agak lonjong, teksturnya keras
dan berkulit tebal.
5 Tomat ceri (L. esculentum var cerasiforme) yang bentuknya bulat, kecil-
kecil dan rasanya cukup manis.
Dalam buah tomat terkandung gizi – gizi yang penting bagi tubuh seperti
karbohidrat, protein, dan beberapa antioksidan seperti lycopene. Berikut ini adalah
tabel kandungan gizi yang terkandung dalam buah tomat matang.
6
Tabel 1. Kandungan gizi buah tomat segar (matang) tiap 180 gram bahan.
7
(Sumber : Whfoods.org, 2007)
Tomat merupakan buah pangan yang saat ini telah dikonsumsi di seluruh
penjuru dunia. Diyakini, mengkonsumsi tomat baik bagi kesehatan hati. Lycopene,
salah satu antioksidan alami yang sangat kuat ternyata terkandung di dalam buah
tomat dengan kadar 30-100 ppm (Bombardelli, 1999). Lycopene memiliki
kemampuan untuk mencegah penyakit kanker. Saat ini telah dikembangkan pula
ekstrak buah tomat yang digunakan sebagai treatment tekanan darah tinggi. Selain
digunakan sebagai sayur, tomat juga digunakan dalam seni kuliner, seperti tomato
paste, tomato purěe, tomato pie, gazpacho (Andalussia), Paamb tomăquet (Spanyol),
dan pizza (Italy).
Tabel 2. Kandungan Likopen Buah Segar dan Olahan Tomat
Sambal 19,5
Semangka 4,0
8
dalamlima tipe antioksidan, yaitu:
1. Primary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa fenol yang mampu memutus
rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan
atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol sehingga
terbentuk senyawa yang stabil. Senyawa antioksidan yang termasuk kelompok
ini, misalnya BHA, BHT, PG, TBHQ, dan tokoferol.
2. Oxygen scavengers , yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai pengikat
oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa
tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem
sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-senyawa
kelompok ini adalah vitamin C (asam askorbat), askorbilpalminat, asam eritorbat,
dan sulfit.
9
Gambar 2. bentuk molekul lycopene
10
Kemampuannya mengendalikan singlet oxygen (oksigen dalam bentuk
radikal bebas) 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12500 kali dari
pada gluthation. Singlet oxygen merupakan prooksidan yang terbentuk akibat
radiasi sinar ultra violet dan dapat menyebabkan penuaan dan kerusakan kulit.
Selain sebagai anti skin aging, lycopene juga memiliki manfaat untuk
mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis, osteoporosis, infertility,
dan kanker (kanker kolon, payudara, endometrial, paru-paru, pankreas, dan
terutama kanker prostat). Ini semua diakibatkan banyaknya ikatan rangkap
dalam molekulnya (Di Mascio P., Kaiser., dan Sies.,1989).
Hasil aktivitas antioksidan pada jus tomat dan bekatul awet dapat
dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa
besarnya aktivitas antioksidan total pada jus tomat dan bekatul berturut-turut
adalah 60.74% dan 83.89%. Hal ini mengindikasikan bahwa bekatul
mempunyai kemampuan mereduksi radikal bebas lebih besar (efektif)
dibandingkan sari buah tomat. Aktivitas antioksidan total bekatul lebih tinggi
dibandingkan tomat dimana, rata-rata dalam 100gram jus tomat mampu
mereduksi radikal bebas DPPH setara dengan vitamin C sebanyak 1.87 kali,
sedangkan bekatul mampu mereduksi radikal bebas DPPH yang setara
dengan kemampuan vitamin C sebesar 28.74 kali.
Gambar 3. Rata-rata Pengaruh Intervensi Minuman Jus Tomat dan Minuman Bekatul
terhadapAktivitas Antioksidan Kelompok Non-kista dan Kista (%)
Anti radikal serum yang terukur dengan metode DPPH dinyatakan dalam
satuan persentase inhibisi. Hasil pengukuran menunjukkan hasil yang beragam.
Setelah intervensi selama 2 minggu pertama dengan minuman jus tomat, kemampuan
serum untuk menghambat reaksi dengan radikal DPPH menurun dibandingkan
11
sebelum intervensi. Kemampuan serum untuk menghambat reaksi dengan radikal
DPPH kembali menurun setelah intervensi dengan minuman bekatul selama 2 minggu.
Aktivitas antioksidan serum setelah intervensi minuman jus tomat turun dibandingkan
dengan sebelum intervensi (p>0.05), namun baru terlihat nyata setelah intervensi
minuman bekatul (p<0.05). Penurunan aktivitas antioksidan yang terjadi pada serum
yang diintervensi jus tomat dan terutama minuman bekatul diduga terjadi karena
antioksidan likopen atau tokoferol, to-kotrienol dan orizanol di dalam serum telah
digunakan tubuh untuk melindungi tubuh dengan cara terlebih dahulu telah bereaksi
dengan prooksidan. Hasil penelitian yang serupa telah ditunjukkan oleh Carrapeiro et
al. (2007) dimana kapasitas antioksidan pada plasma darah tikus yang mengkonsumsi
pakan kaya akan asam lemak EPA(C20:5) dan DHA (C22:6) serta disuplementasi
dengan likopen menjadi turun.
12
2.3. JAMBLANG SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI KOSMETIK YANG MENGANDUNG ANTIOKSIDAN
2.3.1. JAMBLANG
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzigium cumini (L.) Skeels (Herbarium Medanense , 2016)
13
Tanaman ini dikenal dengan berbagai macam nama seperti di India dan
Malaysia dikenal dengan nama jaman, jambul, jambu, jamelong, di Indonesia
dikenal sebagai jambulan, jamblang (Jawa Barat), juwet atau duwet (Jawa
Timur), dan jambu kaliang (Sumatra Barat) (Arifin, 2006).
2. Khasiat Jamblang
a). Flavanoid
b). Tanin
16
2.4. BAWANG DAYAK SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI KOSMETIK YANG MENGANDUNG ANTIOKSIDAN
2.4.1. BAWANG DAYAK
Indonesia memiliki beragam jenis flora yang tersebar dalam seluruh wilayah,
salah satunya adalah bawang Dayak atau Dayak onion (Eleutherine Americana
Merr). Jenis bawang ini berbeda dengan bawang pada umumnya, dari segi
bentuknya bawang Dayak memiliki bentuk yang lebih lonjong dan panjang,
sehingga ketika dipotong akan sangat terlihat sekali garis-garis yang memanjang.
Menurut (Sharon et al, 2013) dalam (Prayitno, Mukti, and Lagiono 2018) dalam
bawang Dayak (Eleutherine Americana Merr) mengandung senyawa flafonoid,
fenolik, dan tannin yang dapat digunakan sebagai antioksidan.
Menurut Fakultas Pertanian Unniversitas Medan Tahun 2021, bawang
Dayak merupakan salah satu dari species bawang yang asalnya dari Amerika.
Tidak seperti kebanyakan bawang lainnya yang bisa tumbuh pada daerah dataran
rendah yang umunya memiliki cuaca panas. Bawang Dayak ini akan berkembang
biyak dengan baik ketika ditanam pada daerah pegunungan atau dataran tinggi
dengan ketinggian tanah antara 600-1500 diatas permukaan laut. Bawang Dayak
lebih menyukai tanah yang bersifat lembab dan humus, oleh karena itu tanaman
ini banyak ditemukan di Dayak Kalimantan Barat. Meskipun begitu tanaman ini
termasuk tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan karena tidak
mengenal musim dan dapat dipanen 2-3 bulan setelah proses penanaman
dilakukan.
Bawang Dayak merupakan tanaman yang tumbuh dengan lebat dan rapat,
sama dengan jenis bawang pada umumnya. Daun daribawang Dayak berukuran
panjang dan lebar yaitu sepanjang 15-20 cm dan lebar 3-5 cm. bunga dari bawang
Dayak termasuk bunga yang jarang bisa dijumpai dengan mudah oleh manusia
karena bunga dari bawang Dayak hanya akan mekar ketika hari sudah gelap dan
waktu mekarnya pun lumayan singkat yaitu dalam waktu 1 jam saja.
Keunikan atau ciri lain dari bawang Dayak yang membedakan dengan
bawang lain adalah pada baunya, jika pada bawang pada umunya akan berbau
sangat menyengat dan aroma pedas yang menusuk hidung. Bau dari bawang
17
Dayak tidak menyengat, bahkan ketika diiris pun tidak akan membuat mata
menangis. Sangat berbeda dengan bawang pada umumnya yang sering kita
jumpai. Warna pada bawang Dayak ini juga akan menempel pada tangan, atau
bisa dibilang warnanya akan luntur.
Klasifikasi Bawang Dayak
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinota
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales Famili : Iridaceae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherine sp.
2.2.4. Kandungan- Kandungan Baik Yang Terdapat Dalam Bawang Dayak Dan
Kandungan Bawang Dayak Yang Berfungsi Sebagai Antioksidan
a. Antiinflamasi
Menurut (Sorensen 2019) inflamasi adalah suatu respon protektif yang normal dan
terjadi pada tubuh manusia ketika terjadi trauma fisik, atau bisa juga diartikan sebagai usaha
alami dari tubuh untuk mengaktivasi atau merusak suatu organisme yang telah menyerang ,
menghilangkan zat iritan, dan mengatur perbaikan yang ada dalam tubuh manusia.
b. Senyawa Flavonoid
Menurut (alodokter 2018) flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif yang banyak
ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga bisa
dikategorikan sebagai antioksidan dan dapat membantu memperbaiki sel-sel yang rusak
akibat dari adanya radikal bebas.
18
3. Membantu dalam memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang rusak akibat dari radikal
bebas
4. Dapat membantu dalam mengurangi resiko terkena penyakit kanker, jantung, asma
dan stroke.
5.
d. Senyawa Fenolik
Tanin
Menurut (Prayitno et al. 2018) tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder
yang dapat mengatasi beberapa permasalah seperti astringen, antidiare, antibakteri dan
antioksidan. Menurut (Sehatq 2020) jenis tanin yang berfungsi sebagai antioksidan adalah
theaflavin dan thearubigin.
Kersen adalah pohon yang memiliki buah kecil dan manis. Di beberapa daerah
buah ini dinamai ceri. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah : datiles, aratiles,
manzanitas (Filipina), khoom somz, takhob (Laos), Krakhob barang (Kamboja), dan
kerup siam (Malaysia). Dikenal juga sebagai Capulin blanco, Cacaniqua, Nigua,
Iguito (bahasa Spanyol), Jamaican cherry, Panama berry, Singapore cherry (Inggris)
dan Japanse kers (Belanda), yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi kersen.
Nama ilmiahnya adalah Muntinga calabura L. Klasifikasi tanaman ini sebagai berikut
(Kosasih dkk, 2013).
19
Gambar 7. Buah Kersen
Kingdom : Planate
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Muntingiaceae
Genus : Muntinga
Species : Muntinga calabura L
20
Masyarakat pada umumnya menggunakan obat alami untuk mengobati
penyakit-penyakit ringan bahkan sampe penyakit kronik, misalnya seperti luka.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa daun kersen
memiliki kemampuan antiinflamasi dan analgetik sehingga penulis tertarik untuk
meneliti manfaat dari daun kersen jika digunakan sebagai alternatif obat alami luka
sayat karena sejauh ini masih belum ada penelitian mengenai pemanfaatan daun
kersen sebagai obat luka sayat yang dikemas dalam bentuk sediaan gel. Senyawa yang
berfungsi sebagai antiinflamasi pada daun kersen umumnya adalah flavonoid
golongan flavonol seperti kaempferol dan kuercetin (Sukmawan & Aryani., 2016;
Mutia & Oktarlina., 2017). Senyawa-senyawa tersebut dipercaya mampu
mempercepat penyembuhan luka karena memiliki aktivitas antiinflamasi dan anti
radang, oleh sebab itu perlu dilakukan uji coba terhadap penyembuhan luka sayat.
21
kelenjar bau berang-berang dan sekresi lebah. Dalam sayap kupu-kupu
dengan anggapan bahwa flavonol berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
menjadi makanan hewan tersebut dan tidak dibiosintesis di dalam tubuh
mereka. Penyebaran jenis flavonol pada golongan tumbuhan yang tersebar
yaitu angiospermae, klorofita, fungi, briofita (Markham, 1988)
b) Polifenol
Mampu mengganggu pembentukan dinding sel sehingga dapat
mengganggu proses pertumbuhan bakteri. Selain itu komponen bioaktif
fenol dapat mengakibatkan lisis sel dan menyebabkan denaturasi protein,
menghambat pembentukan protein sitoplasma dan asam nukleat serta 9
menghambat ikatan ATP-ase pada membran sel. Dalam uji selanjutnya,
dalam kandungan air rebusan kersen ini berfungsi sebagai anti inflamasi.
Uji ini telah dilakukan dengan percobaan pada tikus sebagai objek
penelitian.
c) Tannin
Tanin yang juga dimiliki oleh ekstrak daun kersen mempunyai sifat
spasmolitik, diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel
sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya
permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga
pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati. Tanin juga diduga mampu
menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara menginaktivasi enzim.
Apabila kerja enzim terganggu dalam mempertahankan kelangsungan
aktivitas mikroba, maka akan mengakibatkan enzim membutuhan energi
dalam jumlah yang lebih besar untuk aktivitasnya. Akibatnya energi untuk
pertumbuhan menjadi berkurang, sehingga aktivitas mikroba menjadi
terhambat dan lisis atau inaktif apabila berlangsung lama.
22
tumbuhan Kersen yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid
berguna sebagai penangkap radikal bebas yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Daun kersen (Muntingia calabura ) secara empiris di masyarakat digunakan untuk
mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu potensi yang dimiliki dari daun
kersen adalah sebagai antioksidan. Senyawa aktif yang dimiliki oleh daun kersen yang
memiliki aktivitas antioksidan diantaranya adalah fenolik, flavonoid, dan alkaloid.
Daun kersen mengandung flavanoid, tanin, saponin, dan minyak esensial
(Kosasih dkk, 2013), Senyawa aktif ini mempunyai kemampuan bioaktifitas dan
berfungsi untuk pelindung tumbuhan itu sendiri dari gangguan hama dant lingkungan.
a) Flavanoid
Flavanoid merupakan senyawa polau, flavanoid larut dalam pelarut
ethanol, methanol, dimetilfoemamida, air dan lain-lain, Adanya gula yang
terikat pada flavanoid cenderung meyebabkan flavanoid lebih cepat larut
didalam air. Mekanisme antibakteri pada flavid menyebabkan terjadinya
kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom dan lisosim sebagai
hasil interaksi antara flavanoida dan DNA. Penggolongan flavanoid
dibeadakan berdasarkan cincin beterusiklik, aksigen tambahan dan gugus
hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan pada rantai 3
(Mukhlisoh, 2010). Flavanoid dalam tumbuhan umumnya terikat sebagai
glikosida, baik O glikosida maupun C glikosida. Struktur flavanoid
mengandung lima puluh atom karbon dalam inti dasarnya yang tersusun
dalam konfigurasi C6C3C6 yaitu dua gugus C6 disambung oleh 3 rantai
karbon (Cushine dkk, 2005). Manfaat flavanoid antara lain untuk
melindungi struktur sel, antiimflamasi, antioksidan, antibakteri dan sebagai
antibiotik (Haris, 2011).
b) Tanin
Tanin merupakan senyawa aktif tumbuhan yang bersifat fenol,
mempunyai rasa sepat. Secara kimia tanin dibagi menjadi dua golongan,
yaitu tanin terkondensasi dan tanin hidrolisis. Tanin terkondensasi terdapat
dalam paku -pakuan dan angiospermae, terutama pada tumbuhan berkayu.
Tanin hidrolisis terdapat pada tumbuhan berkeping dua (Rahayu, 2008).
Senyawa tanin dapat menganggu permeabilitas dinding sel atau membran
sel. Tanin mampu mengaktivasi adhesin mikroba, enzim dan protein
23
transport pada membran sel. Beberapa enzim yang dihasilaka mikroba
mampu dinhibisi oleh astrigent yang dimiliki oleh tanin.(Noorhamdani,
2012).
c) Saponin
Saponin berasal dari bahasa te sapo yang artinya sabun karena sifatnya
yang menyerupai sahun. Saponin merupakan glikosida kompleks yang
terdapat dalam tanaman. Glikosida adalah steroid umum dalam produk
tumbuh tumbuhan sebagai pertahanan tubuh (Faradisa. 2008), Saponin
termasuk dalam kelompok antibakteri yang menganggu permeabilitas
membran sel mikroba, Mengakibatkan kerusakan membran sel dan
menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel
mikroba yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dan lain-lain (Agung dkk,
2013).
2.5.4. Manfaat Buah Jamblang Untuk Kosmetik Yang Mengandung
Antioksidan
Menurut (Puspitasari, A. D. dan Setyowati, D. A., 2018) dalam
(Haerani, A., 2020) Kersen (Muntingia calabura L. ) adalah salah satu
tanaman yang berkhasiat sebagai tabir surya alami. Daun kersen mengandung
senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan tannin sehingga dapat digunakan
sebagai antioksidan (Mintowati, Setya dan Maria, 2013). Terdapat penelitian
bahwa tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa
flavonoid dan fenol berguna sebagai penangkap radikal bebas, yang memiliki
aktivitas sebagai antioksidan (Nishantini, et al., 2012). Daun kersen
(Muntingia calabura L ) mempunyai kandungan flavonoid total dan fenolik
total yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagan bahan dasar pembuatan
gel tabir surya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, bahwa daun kersen dapat
diformulasikan ke dalam sediaan ge tabir surya karena memenuhi persyaratan
sifat fiska dan kimia yaitu organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat,
pH, dan viskositas.
24
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Nilai aktivitas antioksidan total pada bekatul lebih tinggi dari jus tomat,
dimana rata-rata 100gram jus tomat mampu memreduksi radikal bebas DPPH setara
dengan vitamin C sebanyak 1.87 kali, sedangkan bekatul mampu mereduksi radikal
bebas DPPH yang setara dengan kemampuan vitamin C sebesar 28.74 kali.
Aktivitas antioksidan serum setelah interventasi minuman jus tomat turun
dibandingan dengan sebelum interventasi (p>0.05), namun baru terlihat setelah
intervetasi minuman bekatul (p<0,05). Pemanfaatan bekatul sebagai pangan manusia
masih terbatas maka perlu upaya yang lebih kuat untuk mengajak wanita yang
beresiko tinggi kanker payudara agar mengonsumsi minuman bekatul. Untuk yang
akan datang perlu dianalisis kadar homon estrogen darah untuk menjelaskan pengaruh
antioksidan terhadap kadar estrogen darah.
Kandungan antioksidan pada jamblang dapat membantu menangkal radikal
bebas dengan senyawa golongan polifenol. Selain itu, jamblang juga bermanfaat
sebagai obat diabetes, mempunyai khasiat Astringet, dan mencegah penyakit anemia
karena tinggi akan zat besi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Andarina, Rosi, and Tantawi Djauhari. 2017. “Antioksidan Dalam Dermatologi.” Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan 4(1):39–48.
Adrian, dr. Kevin. 2018. “Ini Fakta Flavonoid Yang Perlu Anda Ketahui.” Alodokter.Com.
Retrieved (https://www.alodokter.com/ini-fakta-flavonoid-yang-perlu-anda-ketahui).
Dhurhania, Crescentiana Emy, and Agil Novianto. 2019. “Uji Kandungan Fenolik Total Dan
Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Antioksidan Dari Berbagai Bentuk Sediaan Sarang
Semut (Myrmecodia Pendens).” Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
5(2):62. doi: 10.20473/jfiki.v5i22018.62-68.
Penggunaan, Terhadap, Alat Kontrasepsi, Pada Ibu, and Yang Menikah. 2020. “Vol 10, No. 2,
September 2020.” 10(2):51–60.
Prayitno, Budi, Bayu Hari Mukti, and Lagiono. 2018. “Optimasi Potensi Bawang Dayak
(Eleutherine Sp.) Sebagai Bahan Obat Alternatif.” Jurnal Pendidikan Hayati 4(3):149–
58.
Putra, Arif. 2020. “Tanin Dalam Teh, Bermanfaat Namun Bisa Ganggu Penyerapan Zat
Besi.” Sehatq.Com. Retrieved (https://www.sehatq.com/artikel/tanin-dalam-teh-
bermanfaat-namun-bisa-ganggu-penyerapan-zat-besi).
Syahara, Suci, and Yulia Vera. 2020. “Penyuluhan Pemanfaatan Buah Tomat Sebagai Produk
Kosmetik Antioksidan Alami Di Desa Manunggang Julu.” Education and Development
Institut 8(1):21–22.
Widia, Stevy. 2017. “Inovasi Kosmetik Antioksidan Dari Buah Jamblang.” Youngster.Id.
Retrieved (https://youngster.id/innovation/inovasi-kosmetik-antioksidan-dari-buah-
jamblang/).
26
Sari, A. N. (2017). Potensi antioksidan alami pada ekstrak daun jamblang (Syzigium cumini
(L.) Skeels). Eksakta: Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN: 2549-7464), 18(02),
107-112.
Syahara, Suci, and Yulia Vera. 2020. “Penyuluhan Pemanfaatan Buah Tomat Sebagai Produk
Kosmetik Antioksidan Alami Di Desa Manunggang Julu.” Education and Development
Institut 8(1):21–22.
Yuniarsih, Nia, Aeni Indriyati, and Ani Munjiani. 2010. “REVIEW : MASKER WAJAH
HERBAL DI INDONESIA 1 1 Nia Yuniarsih , 2 Aeni Indriyati , 3 Ani Munjiani.”
Buana Farma 1:17–21.
27