Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Daun Kelor

Tanaman kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang paling luar biasa yang pernah
ditemukan, dimana kelor secara ilmiah merupakan sumber gizi berkhasiat obat yang kandungannya diluar kebiasaan
kandungan tanaman pada umumnya, sehingga kelor diyakini memiliki potensi untuk mengakhiri kekurangan gizi,
kelaparan, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit (Krisnadi, 2010)

Di dunia internasional, budidaya daun kelor merupakan suatu program yang sedang dijalankan. Terdapat
beberapa julukan untuk pohon kelor diantaranya The Miracle Tree, Tree For Life, dan Amazing Tree. Julukan
tersebut muncul karena bagian pohon kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, batang, hingga akar memiliki
manfaat yang luar biasa. Tanaman kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan yang
intensif, tahan terhadap musim kemarau, dan mudah dikembangbiakkan (Simbolon dkk 2007, dalam Hardiyanthi
2015)

Menurut Utami,2013 manfaat dari daun kelor antara lain sebagai anti peradangan, hepatitis, memperlancar
buang air kecil, dan anti alergi, selain itu daun kelor (Moringa oleifera) banyak digunakan dan dipercaya sebagai
obat infeksi, anti bakteri, infeksi saluran urin, luka eksternal, anti-hipersensitif, anti-anemik, diabetes , colitis, diare,
disentri, dan rematik (Nugraha 2013)

Gambar 2.1. Struktur Molekul Guar Gum


Sumber: FAO (2014)

Tabel 3.1 Kandungan Gizi Singkong Segar

Kandungan gizi Berat/100g


Zat besi 0,70 mg
Vitamin C 30,00 mg
Kalsium 33,00 mg
Lemak 0,30 g
Protein 1,20 g
Air 62,50 g
Kalori 146,00 kal
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2018)
Kacang koro

Mensortir

Menimbang

NaHCO3 2,5% Merendam 3 x 24 jam

Mencuci

Meniriskan

Merebus, 100oC, 60menit

Mengukus, 100oC 6jam air

Menggiling dengan blender

Serbuk halus

Mengayak, 80mesh

Tepung kacang koro

Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Bubuk Kacang Koro


∞ 𝑓 (𝑛) (𝑎)
𝑓(𝑧) = ∑ (𝑧 − 𝑎)𝑛
𝑛=0 𝑛!

2 4 2 2(𝑥1 + 2)(4𝑥2 = 5)
𝐴 = ⌊ 1 𝑥 7⌋ 𝑋 = √
(7 + 2𝑥3 )
3 2 8
∑(𝑦𝑖 − 𝑦)(𝑥𝑖 − 𝑥)
𝑘𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑟) =
√∑(𝑦𝑖 − 𝑦)2 ∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2

𝑏1 ∑ 𝑥1 𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2 𝑦+𝑏3 ∑ 𝑥
3 𝑦………………..𝑏𝑛 ∑ 𝑥𝑛 𝑦
𝑅= √
∑ 𝑦2

𝑎−5 𝑏3 𝑐 −2 3 𝑎5 𝑏 4 𝑐 −6
=√
(𝑎𝑏𝑐)−6 (𝑎𝑏𝑐)−6

Rafina, A. 2010. Pengaruh Jenis Bahan Pengental dalam Pembuatan Es Krim Sari Wortel Terhadap Kadar
Betakaroten dan Sifat Inderawi, Skripsi S-1, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Javidi, F., M. A. Razavi, F. Behrouzian, and A. Agatha. 2016. The Influence of Basil Seed Gum, Guar Gum
and Their Blend on the Rheological, Physical, and Sensory Properties of Low Fat Ice Cream, Food
Hydrocolloids. 52:625-633.

Subroto, M. 2008. Real Food True Health Makanan Sehat untuk Hidup Lebih Sehat. Jakarta: Agro Media.

Sianturi, B. G. 2013. Isolasi Enzim dan Uji Aktivitas Protein Kasar dari Buah Nanas Muda, Tesis, Universitas
Sumatera Utara, Medan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/5808/1/09E00797.pdf. (21
Februari 2018).
Dwiyanti, G., dkk,. 2013. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Beras Merah dan Beras Hitam Komersial Serta Produk
Olahannya .Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia: Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia
dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter. .Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Anda mungkin juga menyukai