0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
109 tayangan7 halaman
pemenuhan gizi dimasyarakat masih memprihatinkan. Adanya urt bertujuan untuk mempermudah masyarakat memenuhi takaran kebutuhan gizi mereka dengan mengkonversi ukuran timbangan analitik ke ukuran yang mudah dgunakan masyarakat
pemenuhan gizi dimasyarakat masih memprihatinkan. Adanya urt bertujuan untuk mempermudah masyarakat memenuhi takaran kebutuhan gizi mereka dengan mengkonversi ukuran timbangan analitik ke ukuran yang mudah dgunakan masyarakat
pemenuhan gizi dimasyarakat masih memprihatinkan. Adanya urt bertujuan untuk mempermudah masyarakat memenuhi takaran kebutuhan gizi mereka dengan mengkonversi ukuran timbangan analitik ke ukuran yang mudah dgunakan masyarakat
KONVERSI URT (UKURAN RUMAH TANGGA) KE SATUAN BERAT
Yostheatra Pangeran Abdillah Putraalam
141611233034
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2018 I. Dasar Teori Makanan merupakan sumber energy bagi makhluk hidup. Makanan sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas pada manusia. Namun pada makanan harus disajikan seimbang guna mencegah kelbihan berat badan ataupun kekurangan. Kelebihan komponen nutrisi tanpa diimbangi dengan makan yang mengandung serat akan mengakibatkan obesitas atau overweight. (Susilowati, 2017) Ukuran Rumah Tangga (URT) merupakan ukuran atau takaran yang lazim digunakan dalam perhitungan satuan pada makanan yang dinyatakan dalam ukuran peralatan yang digunakan rumah tangga sehari-hari. Ukuran Rumah Tangga diperoleh dari jenis peralatan makan yang biasa digunakan di Rumah Tangga, seperti piring, sendok, gelas, mangkok, sedangkan untuk buah dan sayur digunakan satuan potong, buah, dan ikat. Kelebihan dari penggunaan daftar ukuran rumah tangga adalah mempermudah dalam hal menaksir berat pangan yang dikonsumsi oleh individu dari satuan ukuran rumah tangga menjadi satuan berat (gram) (Berg, 2012) Daftar ukuran rumah tangga sering digunakan dalam perencanaan konsumsi pangan dan pengumpulan data konsumsi pangan yang sering dilakukan melalui survey maupun konsultasi gizi. Ketetapan nilai konvensional satuan URT sangat diperlukan berdasarkan kenyataan di atas. Kenyataan membuktikan bahwa tidak setiap rumah tangga mempunyai alat ukur seperti timbangan, maka untuk seperti timbangan, untuk menaksir jumlah pangan menggunakan daftar URT semakin mudah untuk menaksir berat pangan yang dibeli atau dikonsumsi (Handayati, 2018). Ketepatan dan kebenaran data hasil survey konsumsi makanan, diperlukan suatu perencanaan dan pengorganisasian yang baik dalam menentukan metode, teknis pelaksanaan, pengolahan, analisis, serta interpretasi data. Langkah – langkah yang perlu dilakukan antara lain penentuan tenaga pelaksana, pemilihan alat dan bahan, periode waktu penelitian dan persiapan masyarakat. Setelah data konsumsi diperoleh, pengolahan tahap pertama yang dilakukan adalah konversi rumah tangga kedalam ukuran berat (gram) atau dari satuan harga kesatuan berat. Dalam melakukan konversi tersebut diperlukan berbagai daftar yaitu bagian yang dapat dimakan, daftar konversi berat mentah masak, daftar konversi penyerapan minyak, daftar ukuran rumah tangga, daftar bahan makanan penukar (Supariasa, 2016) II. METODOLOGI 2.1 Alat dan bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan digital, sendok, mangkok, piring, centong. Sedangkan bahan yang digunakan adalah baking powder, nasi, beras, asamsitrat, gula, garam, merica dan terasi. 2.2 Prosedur Kerja 1. URT Potong : ikan badeng cabut duri Menimbang satu ekor ikan, kemudian menentukan ukuran bandeng (besar, sedang, kecil) lalu membuang durinya. Kemudian dipotong menjadi tiga bagian (kepala,perut,ekor), menimbang masing-masing potongan lalu menggoreng potongan bandeng. Setelah itu, timbang ikan bandeng yang telah digoreng perpotongan. Ulangi sebanyak tiga kali, kemudian tentukan rata-rata dan standar deviasinya. 2. URT Sendok (berlaku untuk SDM, SDT, Centong ) dilakukan 1 sendok/orang. Mengambil bahan satu takaran sendok/orang, kemudian menimbang hasil takaran, lakukan sebanyak tiga kali ulangan kemudian buat rata-rata dan standar deviasinya. 3. URT piring dilakukan 1 piring/orang Mengambil sepiring bahan/orang kemudian menimbang hasil takaran, lakukan sebanyak tiga kali ulangan kemudian buat rata-rata dan standar deviasinya. 4. URT jumputan 1 jumput/orang Mengambil satu jumput bahan/orang kemudian menimbang hasil satu jumput bahan, lakukan sebanyak tiga kali ulangan kemudian buat rata-rata dan standar deviasinya 5. URT buah Mengambil 1 buah kerupuk udang mentah kemuian menimbang satu buah kerupuk udang mentah. Setelah itu, goreng satu buah kerupuk udang kemudian timbang satu buah kerupuk udang mentah dan lakukan sebanyak lima kali ulangan kemudian buat rata-rata dan standar deviasinya. III. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil
BAHAN HASIL URT
Edible Portion 47,54 4,9497 gram Sebelum digoreng Bandeng Potong Edible Portion 35,43 5,6568 gram Sesudah digoreng Asam Sitrat 44,583 0,7551 gram Sendok Teh Garam 1,056 0,2188 gram Jumput Gula 20,05 1,858 gram Sendok Merica 0,132 0,0423 gram Jumput Baking Powder 15,809 2,06 gram Sendok Nasi 28,541 3,727 gram Sendok Beras 342,91 24,52 Mangkok Terasi 0,6453 gram Jumput Mentah 62,03 3,554 Telur Butir Matang 50,09 4,974 Tabel 3.1 Hasil Konversi URT 3.2 Pembahasan Praktikum kali ini menjelaskan tentang URT atau yang di sebut ukuran rumah tangga, hal ini bertujuan untuk mempermudah menghitung angka kecukupan gizi. Karena pada kenyataannya di setiap rumah tangga sangat sulit untuk menerapkan gizi yang cukup. Maka dari itu URT sangat di perlukan untuk mengetahui nilai yang pas untuk menentukan gizi. Pada ikan bandeng berat awal pada saaat penggorengan setelah dihitung berdasarkan data memiliki berat yang lebih tinggi dibanding setelah digoreng, hal ini disebabkan sudah berkurang nya isi perut bandeng serta kadar air pada ikan bandeng terebut. Pada ikan bandeng di ambil 3 bangian atau di potong 3 bangian yaitu bagian kepal, badan dan juga ekor.ini di lakukan bertujuan agar memudahkan pembagian nya. (Fitridina, 2013) Pada asam sitrat diperoleh berat 44,583 dengan SD 0,7551 gram dengan menggunakan perlakuan URT sendok teh. Berat yang dihasilkan tidak sesuai dengan (Mujtahidah, 2015) yang menyatakan bahwa berat untuk asam sitrat kurang dari 20 gram. Apabila melebihi maka akan mengakibatkan korosi pada gigi. Pada garam diperoleh berat 1,056±0,2188 gram dengan menggunakan perlakuan jumput. Berat pada garam dengan perlakuan URT jumput berkisar 2 gram dimana berat dalam praktikum hampir mendekati dengan nilai standart. Apabila terlalu banyak garam maka akan menimbulkan masalah ginjal, kanker perut dan osteoporosis (Mujtahidah, 2015). Gula pada pengambilannya menggunakan sendok, perbedaaan dengan garam karena gula di gunakan sebgai pemanis, pada umumnya guna di tambhakan pada the,kopi dan minuman lain nya namun tak jarang di gunkana untuk sayur sayuran. Penggunaan gula berlebihan menyebabkan diabetes miletus. Beberapa jaringan di dalam tubuh, seperti otak dan sel darah merah , bergantung pada glukosa dalam memperoleh energy, kekurangan gula secara tidak langsung mempengaruhi dalam memperoleh energi (Atmaja, 2016). standart merica untuk perlakuan URT jumput adalan 0,500 gram/hari. Hal tersebut wajar untuk dikonsumsi karena tidak melebihi batas standar nilai yang sudah ditentukan. Pada bahan baking powder diperoleh berat 15,809±2,06 gram dengan perlakuan URT sendok. Tidak ada takaran ADI untuk konsumsi baking powder sehingga hasil yang didapat dalam praktikum dapat dikatakan aman (Atmaja, 2016). Nasi adalah hasil matang dari beras, nasi merupkana bahan utama yang sangat umum di indonesaia. Pemggunaan pokok nasi sebagai makanan merupaka suatu hal yang sangat umum di masyarakat Indonesia. Nasi mengandung macronutrient, seperti karbohidrat yang mengendalikan energy pada tubuh manusia. Kelebihan nasi menyebabkan obesitas dan apabila kekurangan meyebabkan kekuranga berat badan. Telur meurpakan lauk pauk yang umum di gunakan pada saat makan. Telur umumnya di goreng atau di rebus. Telur mengandung protein yang bagus untuk perkembangan. Tetapi apabila kekurangan telur kurang nya protein yang ada dalam tubuh (Novianti, 2017). Untuk menghitung atau mengukur secara akurasi sehingga hasil bisa valid maka hal-hal yang harus dilakukan adalah pertama memperhatikan alat ukur. Apakah alat ukur yang kita gunakan dapat berfungsi dengan baik. Kedua, pemilihan dan perangkaian alat ukur secara benar. Terakhir adalah membaca nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat. Diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi dalam membaca nilai supaya hasil yang didapat akurat (Zakir, 2013). Ciri-ciri nilai yang akurat adalah memiliki resolusi pengukuran yang merupakan perubahan kecil dalam kuantitas fisik yang menghasilkan respon dalam pengukuran. Kemudian dalam eksperimen nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan suatu nilai standar yang diakui secara konvensional (Kurdanti, 2014) DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, R. M. (2016). Pengaruh Perbandingan Gula Pasir (Sukrosa) Dengan Terhadap
Karakteristik . Berg, A. (2012). Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Rajawali. Fitridina, F. (2013). Konsumsi Pangan, Status Gizi Dan Status Yodium Anak Sekolah Dasar Di Pengunungan Kabupaten Cianjur. Handayati, S. P. (2018). Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga Ke Dalam Satuan Berat (Gram) Pada Beberapa Jenis Pangan Sumber Protein. Kurdanti, &. W. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas Pada Remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia ,, 4, 11 . Mujtahidah, A. U. (2015). Analisis Keputusan Rumah Tangga Dalam Mengkonsumsi Pangan Sumber Protein Hewani Asal Ternak Dan Non Ternak: . Studi Kasus Di Propinsi Di Yogyakarta. : Buletin Peternakan , 41 (2), 203-211. Novianti, M. (2017). Analisis Kadar Glukosa Pada Nasi Putih Dan Nasi Jagung Dengan Menggunakan Metode Spektronik 20. Supariasa. (2016). Penilaian Status Gizi. Susilowati. (2017). Hubungan Konsumsi Serat Dengan Kejadian Overweight Pada Siswa Sman 3 Cimahi Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Kartika, 12(1), 53-63. Zakir, Y. (2013). Metode Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga Ke Dalam Satuan Berat Untuk Buah-Buahan Dan Sayuran Di Kota Kotamadya Bogor. . Bogor: Fakultas Pertanian, Ipb, Bogor. . LAMPIRAN