Anda di halaman 1dari 1

Hubungan stabilitas dengan jarak intermolar dan intercusp

1)oklusi statik merupakan hubungan gigi geligi rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB) dalam
keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan tidak berfungsi (statik), dan
(2)oklusi dinamik merupakan hubungan antara gigi geligi RA dan RB pada saat seseorang melakukan
gerakan mandibula ke arah lateral (samping) ataupun kedepan (antero-posterior).
Pada oklusi statik, hubungan cusp fungsional gigi geligi posterior (premolar) berada pada posisi cusp
to marginal ridge dan cusp fungsional gigi molar pada posisi cusp to fossa. Sedang pada hubungan
gigi anterior dapat ditentukan jarak gigit (overjet) dan tinggi gigit (overbite) dalam satuan milimeter
(mm). Jarak gigit (overjet) adalah jarak horizontal antara incisal edge gigi incisivus RA terhadap
bidang labial gigi insisivus pertama RB. Dan tinggi gigit (overbite) adalah jarak vertikal antara incisal
edge RB sampai incisal edge RA. Oklusi dinamik timbul akibat gerakan mandibula ke lateral,
kedepan (anterior) dan kebelakang (posterior). Oklusi yang terjadi karena pergerakan mandibula ini
sering disebut artikulasi. Pada gerakan ke lateral akan ditemukan sisi kerja (working side) yang
ditunjukan dengan adanya kontak antara cusp bukal RA dan cusp molar RB; dan sisi keseimbangan
(balancing side). Working side dalam oklusi dinamik digunakan sebagai panduan oklusi (oklusal
guidance), bukan pada balancing side.
Kontak gigi geligi karena gerakan mandibula dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Intercupal Contact Position (ICP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi dengan antagonisnya.
2) Retruded Contract Position (RCP), adalah kontak maksimal gigi geligi pada saat mandibula
bergerak lebih ke posterior dari ICP, namun RB masih mampu bergerak secara terbatas ke lateral.
3) Protrusif Contact Position (PCP) adalah kontak gigi geligi anterior pada saat RB digerakkan ke
anterior.
4) Working Side Contact Position (WSCP) adalah kontak gigi geligi pada saat RB digerakan ke lateral
Selain klasifikasi diatas, secara umum pola oklusi akibat gerakan RB dapat diklasifikasikan sebagai
berikut
:
1. Bilateral balanced occlusion, bila gigi geligi posterior pada kerja dan sisi keseimbangn, keduanya
dalam
keadaan
kontak;
2. Unilateral balanced occlusion. Bila gigi geligi posterior pada sisi kerja kontak dan sisi
keseimbangan
tidak
kontak;
3. Mutually protected occlusion. Dijumpai kontak ringan pada gigi geligi anterior, sedang pada gigi
posterior
tidak
kontak;
4. Tidak dapat ditetapkan, bila tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi diatas (Hamzah, Zahreni;
dkk).
Lengkung mandibula normalnya mesiodistal berhubungan terhadap lengkung maksila, dengan
mesiobukal cusp dari M1 permanen maksila menutupi grove bukal dari M1 permanen mendibula dan
mesio lingual cusp M1 maksila menutupi fossa oclusal dari M1 permanen mandibula ketika rahang
diistirahatkan dan gigi dalam keadaan tekanan.

Anda mungkin juga menyukai