Anda di halaman 1dari 29

DISINFEKSI

DAN
NETRALISASI

PROSES DESINFEKSI
ADALAH PROSES PENGOLAHAN AIR
DENGAN TUJUAN UNTUK
MEMBUNUH MIKROORGANISME
(BAKTERI) DALAM AIR YANG
MENYEBABKAN PENYAKIT

Cara-cara Desinfeksi
1. Cara Fisik
a. Pemanasan ( pendidihan 5-20 menit)
b. Penyinaran dg sinar UV atau gamma
c. Mekanis ( sedimentasi, filtrasi)
2. Cara Kimia
a. Penambahan oksidator ( Cl2 , O3)
b. Penambahan asam/basa (HCl, NaOH)

Mekanisme Proses
Desinfeksi

Menghancurkan dinding sel


Mengubah permeabilitas dinding sel
Mengubah sifat koloid protoplasma
Menghambat / merusak aktivitas enzim

Laju pembunuhan
mikrorganisme

d N / dt = - k N
dimana :
dN/dt = laju waktu pemusnahan
k = konstanta laju reaksi
N = jumlah mikroorganisme yang hidup

Faktor yang berpengaruh dalam


proses desinfeksi

Waktu kontak
Konsentrasi dan jenis desinfektan
Temperatur
Jumlah mikroorganisme
Tipe mikroorganisme
Kondisi air

Waktu kontak

Klorinasi dalam pengolahan


air

Proses pembubuhan senyawasenyawa aktif klor ke dalam air


sebagai proses desinfeksi untuk
membunuh mikrorganisme di
dalam air

Jenis senyawa klor aktif dalam


air

Klor ( Cl2)

Asam hipoklorit (HOCl)

Ion hipoklorit (OCl-)

Monokloramin (NH2Cl)

Dikloramin

(NHCl2)

Trikloramin

(NCl3)

Kloramin organik kompleks

Bentuk desinfektan klor aktif

Bentuk Gas
- Klor (Cl2)

Bentuk liquid
- Natrium hipoklorit NaOCl
Bentuk padat /solid
- Kalsium hipoklorit atau
kaporit
Ca(OCl)2

Reaksi Klor dalam air -1

Cl2 + H2O

HOCl

HCl

NaOCl

Ca(OCl)2

HCl + HClO
H+ + OCl-

H+ + ClNa+ + OClCa2+ + 2 OCl-

Kesetimbangan HOCl & OCl

Reaksi Klor dalam air -2

Klor dapat bereaksi dengan ammonia ,


membentuk monokloramin, dikloramin
dan trikloramin .

NH2Cl + H2O

b. NH2Cl + HOCl

NHCl2 + H2O

c. NHCl2 + HOCl

NCl3 + H2O

a. NH3 + HOCl

Reaksi Klor dalam air -2

Dapat mengoksidasi senyawa inorganik ( H 2S, Fe, Mn,


Nitrit, dll)
H2S + 4 Cl2 + 4 H2O
Fe2+ + Cl2
Fe3+
Mn2+ + Cl2
Mn4+
NO2- + Cl2
NO3SO3= + Cl2
SO42NH3 + Cl2
N 2O
CHONSP + Cl2

H2SO4 + 8 HCl

CO2 + N2O + Cl-

Reaksi klor dalam air -3

Mengoksidasi senyawa-senyawa organik


penyebab warna, rasa dan bau dalam
air.

Pada kondisi tertentu , klor dapat


bereaksi dengan senyawa organik
membentuk senyawa trihalometan
( THM) , yang bersifat karsinogenik

Daya Pengikat Klor (DPC)

Banyaknya senyawa klor yang harus


ditambahkan ke dalam air untuk :
- bereaksi dengan senyawa inorganik
dan
organik dalam air
- membunuh mikroorganisme dalam
air

Sisa klor

Banyak senyawa klor yang harus ada


dalam air minum , dengan tujuan agar
jika terjadi ada mikroorganisme yang
masuk ke dalam air masih dapat
dibunuh
Persyaratan sisa klor dalam air minum
0,2- 0,5 mg/l

Kebutuhan klor

Banyaknya senyawa klor yang harus di


bubuhkan ke dalam air untuk proses
desinfeksi .

Kebutuhan Klor ( mg/l) = DPC + Sisa


klor

Breakpoint chlorination-1

Banyaknya klor yang dibutuhkan tidak


hanya untuk desinfeksi tetapi juga untuk
mengoksidasi ammonia dalam air

Reaksi yang terjadi :


2 NH3 + 2 HOCl

2 NH2Cl + 2 H2O

NH2Cl + HOCl

NHCl2 + H2O

NH2 + NHCl2

N2 + 3 HCl

2 NH3 + 3 HOCl

N2 + 3 HCl + 2 H2O

Breakpoint chlorination -2

Tipe pembubuhan klor

Pre-chlorination , klorinasi awal

Super-chlorination

Post-chlorination , klorinasi akhir

Klorinasi dengan klordioksida

Gas ClO2 dibuat dari campuran larutan


NaClO2 dan dan Cl2

Lebih efektif pada pH tinggi


Tidak bereaksi dengan ammonia
Tidak terbentuk senyawa trihalometan
(THM)
Biayanya lebih mahal dibandingkan
dengan klorinasi biasa.

Pengukuran sisa klor

Kolorimetri dengan Ortotolidin


Contoh air + ortotolidin warna kuning

Kolorimetri dengan DPD (N,N-diethyl-pphenylenediamine)


Contoh air + DPD warna merah

Pengukuran di tempat sampling/di lapangan

Perhitungan-1
Misal disinfektan yang digunakan adalah kaporit :
Ca(OCl)2
Kadar klor dalam kaporit
=
60%
BJ kaporit
=
0,860 kg/L
Konsentrasi larutan, Cl
=
5%
DPC
=
1,2 mg/L
Sisa klor
=
(0,2 0,4) mg/L
Dosis klor
=
1,2 + 0,4
= 1,6 mg/l
Debit air yang diolah
=
15 liter/detik

Desain

Kebutuhan kaporit
= (100/60) x Dosis Klor x Q
= 100/60 x 1,6 x 15 = 40 mg/det = 3,46 kg/hari

Volume kaporit
= (kebutuhan kaporit)/(BJ kaporit)
= 3,46/0,86 = 4,02 L/hari

Volume pelarut
= (100%-5%)/5% x 4,02 = 76,38 L/hari 76,4 L/hari

Volume larutan kaporit


= vol kaporit + vol pelarut
= 4,02 + 76,38 = 80,4 L/hari = 55,8 cc/menit

Bak Pelarut
Asumsi :

Jumlah Bak = 1 buah

Kedalaman Bak (h)


= 25 cm

Panjang Bak (p)


= 80 cm

Lebar Bak (l)


= 80 cm

Freeboard (F)
= 10 cm

Volume (V) = 0,16 m3


Perhitungan :

Debit tiap bak (Qp)


= 55,8 cc/menit
= 9,3 x 10-7 m3/detik

Waktu detensi
= V/Qp = 0,16/(9,3x10-7)
= 47,8 jam

Desinfeksi dengan ozon (O3)

Gas tidak stabil


Oksidator kuat
Bau menyengat
Diproduksi dengan melewatkan O2 ke dalam
medan listrik
Digunakan sebagai pengganti klorinasi
Daya bunuhnya lebih tinggi dibandingkan
dengan gas klor.
Biayanya lebih mahal
Tidak terdapat sisa ozon seperti sisa klor.

Netralisasi

Proses penambahan bahan kimia untuk


menaikan atau menurunkan p H air, agar :
- Diperoleh air minum dengan pH yang
memenuhi persyaratan baku mutu
(pH 6,5- 8,5).
- Untuk memperoleh pH air yang
optimum
dalam pengolahan air

Netralisasi

Bahan kimia yang umum digunakan


untuk netralisasi :
a. Asam , HCl, H2SO4
b. Basa , NaOH , CaO, Na2CO3
c. Gas Karbon dioksida (rekarbonisasi)

Anda mungkin juga menyukai