Anda di halaman 1dari 10

KASUS

CRACKING THE GLASS CEILING


A. Ringkasan kasus
Tidak nyata tetapi ada, kalimat tersebut seolah-olah
menggambarkan bagaimana posisi tenaga kerja wanita dalam
sebuah organisasi, mereka dilibatkan dengan berbagai kegiatan
dalam setiap organisasi namun keberadaan mereka dianggap
sebelah mata oleh sebagian orang, wanita sebenarnya
mempunyai kekuatan yang terkadang dapat mengalahi
kekuatan seorang pria dalam berbagai hal, daya pikirnya lebih
dalam untuk menganalisa suatu perubahan terhadap diri
maupun lingkungannya, hal ini mutlak diperlukan tidak hanya
dalam menciptakan hubungan sesama tetapi juga dalam dunia
bisnis yang terkadang dihadapkan dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Dengan daya analisa dan kekuatan kepemimpinan
banyak wanita sekarang mampu untuk maju bergandengan
dengan pria namun secara hukum dan tekanan social yang
menjadikan salah satu bentuk diskriminasi secara langsung
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 1
yang diterima wanita dalam dunia kerja, meskipun jumlah kaum
wanita yang memasuki dunia kerja meningkat namun hanya
sebagian kecil saja dari mereka yang mendapatkan posisi yang
tinggi dalam sebuah organisasi terutama untuk perusahaan di
Amerika. Dalam 500 perusahaan terbesar di Amerika hanya
terdapat kaum wanita yang berada diposisi jabatan senior
sementara pada tingkatan kepala bagian, !"#, president atau
e$ecuti%e %ise president berkisar &,'(, untuk menghambat
ruang gerak wanita maka diciptakanlah efek dinding kaca, hal
ini mungkin tidak dirasakan secara nyata namun jika berada
diposisinya maka pasti akan dirasakan.
)engapa wanita sukar untuk berada diposisi-posisi atas
dalam sebuah hirarki* +ertanyaan tersebut sering dilontarkan
dalam berbagai kesempatan oleh kaum feminis, beberapa
argument dilontarkan untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada
yang menyatakan bahwa kaum wanita kurang berusaha lebih
keras, terlalu mengalah dengan keadaan yaitu keluarga lebih
penting dari karir atau kurangnya pelatihan dan pengalaman
yang dibutuhkan untuk memimpin organisasi yang besar namun
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 2
pernyataan tersebut tidak sejalan dengan sebuah penelitian
yang telah dilakukan. ,ebagai contoh sebuah penelitian
dilakukan di !hicago yang meneliti karir seratus pria dan wanita
dibandingkan dengan pendidikan dan orientasi karir yang pada
akhirnya menolak pernyataan tersebut. ,etelah 5 tahun dalam
penelitian tersebut wanita lebih kurang ( dibandingkan
dengan laki-laki dan sedikit mendapatkan transfer atau promosi,
dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa -perusahaan-
perusahan di Amerika menghindari untuk memberi keterangan
bahwa pola karir wanita dimasukkan kedalam tingkah laku
wanita itu sendiri.
.anyak kaum wanita merasa sukar untuk
mengembangkan tingkah lakunya dalam dunia kerja karena
manajer pria memberikan sedikit timbal balik terhadap karyawan
wanita jika dibandingkan dengan karyawan pria dan jarang
bertindak sebagai mentor kepada wanita yang mempunyai cita-
cita untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi, lebih lanjut
kaum pria bahkan mempunyai perhatian yang baik untuk
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 3
merebut dan memotong kebiasaan mempromosikan seseorang
oleh mereka sendiri dalam kasus ini adalah pria.
B. Pertanyaan kasus
. .erdasarkan kasus tersebut diatas, apakah yang kelihatan
untuk menjadi kekuatan terciptanya langit kaca tersebut*
&. Apakah delapan rekomendasi yang dibuat oleh /lass
!eiling !ommission untuk menolong wanita untuk
memecahkan langit kaca tersebut*
0. Apakah yang telah dilakukan oleh Deloitte dan Taouche
untuk menunjukkan kekuatan untuk membangun langit
kaca*
C. Jaa!an kasus
. )asalah ini langit kaca ini sebenarnya merupakan dilema
yang harus dihadapi pekerja wanita bukan hanya di Amerika
tetapi juga hampir diseluruh dunia termasuk 1ndonesia karena
peranan kaum wanita dalam dunia kerja masih dipandang
sebelah mata, mereka ada tetapi dianggap tidak ada,
masalah ini sering diangkat dalam pembicaraan tingkat
internasional oleh kaum feminism apalagi calon pemimpin
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 4
2egara dan dunia, kalau di1ndonesia kesejajaran pria dan
wanita sudah lama digaungkan sejak adanya semangat 3A
4artini yang mengangkat derajat kaum wanita dan sampai
saat ini slogan kesetaraan dan tidak dibeda-bedakan masih
terus dikumandangkan, namun sekuat apapun usaha
untuk meminimalisasikan diskriminasi terhadap wanita
maka semakin tebal pula dinding atau langit kaca yang
harus dipecahkan, permasalahan yang sering timbul
dan yang menjadi kekuatan terciptanya langit kaca
tersebut adalah berasal dari sikap kaum wanita itu
sendiri ditambah dengan kekuasaan dari pria yang
mendominasi segala lini ditambah dengan asumsi
bahwa kodrat wanita sudah seperti itu adanya. 5ika
dilihat dari sikap wanita kebanyakannya adalah selalu
dan terus mengalah dengan keadaan tanpa berusaha
untuk melakukan perubahan terhadap dirinya, hal ini
sering dijadikan alasan terciptanya diskminasi tersebut
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 5
seperti halnya masalah keluarga, adanya tekanan dari
pihak suami atau keluarga . Ditinjau dari hal lain kaum
pria lebih mendominasi dan kelihatannya ingin tetap
mempertahankan status dan kedudukannya serta tidak
siap dan tidak ingin untuk bersaing dan kalah dengan
wanita, dan ini dijadikan alasan yang kuat sehingga pria
tidak mau menjadi mentor dan secara sengaja menjegal
hal tersebut. 5ika di1ndonesia yang selalu berpijak
kepada norma-norma salah satunya adalah norma
agama terutama 1slam jelas dinyatakan bahwa
kedudukan pria tersebut lebih tinggi dari wanita, dan
untuk dijadikan pemimpin lebih didahulukan kaum pria.
&. .erdasarkan kasus ini ada delapan rekomendasi oleh
/lass !eiling !ommission 6/!!7 yaitu 8
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 6
a7 !"# harus secara transparan mengkomunikasikan
komitmen untuk tidak membeda-bedakan tenaga
kerja ke dalam organisasi
b7 Tidak membeda-bedakan tesebut termasuk dalam
setiap unit perencanaan dan setiap manajer harus
bertanggung jawab terhadap perkembangannya.
c7 +erusahaan harus menggunakan langkah yang
afirmatif untuk membantu memberikan kemudahan
kepada semua personel yang kualified untuk
memperoleh kesempatan yang sama dan
kesempatan untuk bersaing untuk mendapatkan
posisi berdasarkan status pernikahan dan keahlian.
d7 .erhubungan dengan masalah penerimaan dan
seleksi dari sumber yang kon%ensional,
perusahaan harus mengidentifikasi dan
mempromosikan kandidat manajer yang kualified
dari sumber nontradisional dan bekerja untuk
mempertahankan manajer tersebut.
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2
e7 Atasan harus mempersiapakan wanita dan kaum
minoritas untuk lebih bertanggung jawab pada le%el
manajemen dan membuat program pelatihan untuk
memberikan bimbingan dan dukungan.
f7 )enggunakan pelatihan yang bersifat formal untuk
merubah sikap dan kebiasaan yang berhubungan
dengan pengakuan dan penilaian terhadap
perbedaan dan promosi berdasarkan status
pernikahan.
g7 )engadopsikan kebijakan keluarga-persahabatan
yang dapat membantu seluruh karyawan
mempunyai keseimbangan yang baik antara
pekerjaan dan tanggung jawab dirumah sehingga
hal tersebut dapat membantu mereka untuk
bergairah menempa jalur karirnya.
h7 +erusahaan harus memberikan perhatian yang
penuh terhadap pengembangan skill, penyebaran
informasi dan pelatihan di tempat kerja, hal
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 !
tersebut dapat menjadikan indi%idual yang
berkualitas tinggi dan kinerja perusahaan akan
menjadi baik dan meningkat untuk pencapaian
bersama.
0. 9saha yang dilakukan oleh Deloitte dan Taouche
adalah dengan menemukan tiga penyebab utama
permasalahan tersebut yaitu adanya budaya yang
didominasi oleh pria yang membuat asumsi yang
klise terhadap wanita, kurangnya mentoring, role
model dan jaringan untuk mengisi kesempatan
promosi dan kebutuhan akan keseimbangan antara
kerja dan kehidupan yang baik. +erusahaan
kemudian memformulasikan perencanaan yang
ambisius untuk perubahan dan meletakkan
langkah-langkah yang tidak perlu dalam
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 "
perencanaan ini. ,elanjutnya adalah menata
konfrensi manajemen dan workshop untuk
melanjutkan dialog mengenai dinamika gender.
:angkah selanjutnya adalah mengarahkan
kesempatan untuk promosi melalui mentoring dan
jaringan kerja ketika lembaga secara formal dan
program pengembangan karir untuk karyawan
wanita. :angkah terakhir adalah
mengimplementasikan kedalam ragam kerja-
inisiatif keluarga untuk membantu karyawan yang
mempunyai anak- menjaga dan meredam isu,
senior melindungi tenaga kerja dan membuat
jadwal kerja yang lebih fleksibel.
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia / Kelompok 2 1#

Anda mungkin juga menyukai