0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
200 tayangan13 halaman
Budaya Organisasi untuk memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi program MM di UT UPBJJ Jakarta. Merangkum sumber artikel berjudul “Karakteristik Budaya dan Manajemen Bisnis Korea” yang ditulis oleh Wening Patmi Rahayu dan diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi Bisnis ,Tahun 14, No. 1, Maret 2009.
Budaya Organisasi untuk memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi program MM di UT UPBJJ Jakarta. Merangkum sumber artikel berjudul “Karakteristik Budaya dan Manajemen Bisnis Korea” yang ditulis oleh Wening Patmi Rahayu dan diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi Bisnis ,Tahun 14, No. 1, Maret 2009.
Budaya Organisasi untuk memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi program MM di UT UPBJJ Jakarta. Merangkum sumber artikel berjudul “Karakteristik Budaya dan Manajemen Bisnis Korea” yang ditulis oleh Wening Patmi Rahayu dan diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi Bisnis ,Tahun 14, No. 1, Maret 2009.
Power point ini merangkum sumber artikel berjudul Karakteristik Budaya dan Manajemen Bisnis Korea yang ditulis oleh Wening Patmi Rahayu dan diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi Bisnis ,Tahun 14, No. 1, Maret 2009. 1. Sistem Manajemen dan Kebijakan Personalia 1.1 Sistem Ganjaran (Reward System)
Perusahaan Korea megoperasikan sistem ganjaran
yang mempertimbangkan senioritas dan kemampuan (Lee,1989 dalam Rahayu,2009).
Karyawan senior lebih dihargai.
Gaji dan penghargaan bagi karyawan senior lebih
diprioritaskan dibandingkan karyawan junior. 1.2 Sistem Evaluasi
Evaluasi bersifat inklusif, yaitu dilakukan
berdasarkan prestasi, sikap dan kemampuan.
Tradisi dan penghargaan senioritas
membuat penilaian kerja bersifat subyektif, bukan objektif. 2. Sikap Individual Dalam Perusahaan dan Komunikasinya 2.1 Kepemimpinan atasan
Keselarasan hubungan antara karyawan
senior dan karyawan junior tetap dijaga dengan memperhatikan adanya senioritas dalam perusahaan. 2.2 Sikap Para Karyawan
Karyawan patuh terhadap para senior dan atasan,
tidak mempermasalahkan apakah atasan menunjukkan prestasi atau tidak.
2.3 Komunikasi Antar Karyawan
Komunikasi ke arah bawah lebih sering dilakukan
daripada komunikasi ke atas.
Kecenderungan komunikasi horizontal daripada
diagonal di kalangan para manajer pada tingkat-tingkat atas dan bawah (Lee,1989 dalam Rahayu 2009). 3. PENGARUH KEBUDAYAAN TRADISIONAL 3.1 Keselarasan dan Stabilitas
Konfusianisme mengatur norma-norma perilaku bagi orang
Korea yang telah berlangsung selama 500 tahun Dinasti Chosun.
Konfusianisme mempengaruhi ideologi manajemen,
perilaku organisasi, sistem manajemen dan hubungan manusia.
Perusahaan Korea secara khas menekankan keselarasan,
kesatuan dan kerjasama, kreativitas dan pengembangan. 3.2 Suksesi yang Tidak Setara
Dalam kehidupan keluarga Korea, ada
sistem yang disebut keluarga utama yang akan digantikan oleh anak laki-laki tertua, kedua dan seterusnya.
Suksesi tidak setara yang diterapkan
dalam perusahaan, maka penerima warisan diberikan pembelajaran ikut mengelola usaha. 3.3 Eksklusivisme & Sentralisasi Kekuasaan
Pertalian darah dan status sosial
menimbulkan suatu cara berfikir yang eksklusif dan tertutup.
Menjaga urutan keluarga dan
dikonsentrasikan kepada yang tertua membentuk struktur otoritas sentralisasi. 3.4 Prinsip Senioritas
Digunakan sebagai standar meningkatkan
gaji dan kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan karyawan senior.
Masing2 individu melakukan
kewajibannya sendiri menurut urutannya dalam derajat: ayah, suami, istri, anak (Shin,1984 dalam Rahayu, 2009). 3.5 Otoritas Patriarkal dan Keselarasan
Ayah memiliki hak sebagai kepala keluarga dan hak sebagai
ayah, sehingga menggunakan otoritas mutlak dan sepihak (sistem patriarkal).
Namun, juga menekankan keselarasan, memperlakukan
keluarga dengan hangat, mengendalikan dan mendorong aktivitas anggota keluarganya.
Hal ini mempengaruhi kepemimpinan manajemen dalam 2
cara, yaitu: 1. Para anggota perusahaan sadar bahwa otoritas tradisional para senior dalam derajat ditetapkan secara luas, 2. Dalam cara yang sama, keselarasan sangat ditekankan dalam organisasi. 3.6 Kepatuhan dan Ketundukan
Norma perilaku masyarakat korea
menggambarkan kepatuhan anak-anak pada orangtua (hub. Ayah dan anak laki- laki).
Cara berfikir tradisional, menganggap
hubungan vertikal lebih penting daripada hubungan horisontal. KESIMPULAN 1. Perusahaan Korea menggunakan pendekatan SDM. 2. Perusahaan Korea menerapkan prinsip senioritas. 3. Perusahaan Korea sangat dipengaruhi oleh sistem keluarga tradisional.