1, (2017)
Cynthia Noviani
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: cynthiaanoviani@gmail.com
Abstrak—Pemimpin menjadi kunci penting dalam mencapai kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang
keberhasilan sebuah bisnis. Diskriminasi gender masih dialami sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk
oleh perempuan. Hal ini bisa saja dikarenakan publik masih
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
memiliki mindset yang sama dengan sebelum terjadinya
emansipasi wanita. Terdapat anggapan bahwa kepemimpinan pencapaian satu atau beberapa tujuan (Kartono, 2010).
lebih cocok diduduki oleh laki-laki dan perempuan sebagai Pemimpin yang baik harus mampu untuk menjalankan
pengikutnya Tetapi saat ini perempuan sudah mulai menunjuk- tugasnya secara efektif. Maksudnya adalah pemimpin tersebut
kan kemampuannya dalam memimpin. Setiap pemimpin baik itu mampu untuk mem-pengaruhi individu lain untuk melakukan
laki-laki atau perempuan memiliki karakteristik dan gaya tugasnya guna mencapai tujuan tertentu. Pemimpin yang baik
kepemimpinan masing-masing. Terdapat dua belas karakteristik
seharusnya tidak ditentukan oleh faktor gender. Siapapun baik
kepemimpinan perempuan dan empat gaya kepemimpinan
perempuan. Empat gaya kepemimpinan perempuan yaitu gaya itu laki-laki ataupun perempuan apabila ia dapat
kepemimpinan maskulin, gaya kepemimpinan feminim, gaya mempengaruhi individu lain untuk bekerja mencapai tujuan
kepemimpinan transformasional, dan gaya kepemimpinan tran- maka ia dapat dikatakan sebagai pemimpin yang efektif.
saksional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya Namun, menurut data dari institusi StockWatch dari 398 CEO
kepemimpinan perempuan yang diterapkan oleh pemimpin PT perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, jumlah
Her Yeong Kitchenware Indonesia. Penelitian ini adalah perempuannya hanya 19 orang saja atau 4.77%. Kuantitas
sebuah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan direktur perempuan dari 1.289 direktur di perusahaan yang
metode pengumpulan data melalui wawan-cara. Teknik telah go public, porsi perempuan hanya 12.02% atau 155
penentuan informan menggunakan purposive sampling.
orang saja. Menurut data dari perusahaan yang terdaftar di
Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan
majalah SWA100, presentase CEO perempuan di perusahaan
triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan
publik hanya 2% (Majalah SWA, 15/04/09).
bahwa pemimpin hanya menerapkan tiga dari dua belas
karakteristik kepemimpinan perempuan. Diantara gaya Rendahnya presentase perempuan sebagai CEO menjadi
kepemimpinan maskulin-feminim, pemimpin menerapkan bukti bahwa kaum perempuan masih mengalami kesulitan
gaya kepemimpinan maskulin. Sedangkan diantara gaya untuk mendapatkan kesempatan menjadi pemimpin dalam
kepemimpinan transforma-sional-transaksional, dunia bisnis. Diskriminasi gender masih dialami oleh
pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan transaksional. perempuan. Hal ini bisa saja dikarenakan publik masih memi-
Tetapi diantara gaya kepemimpinan maskulin dan liki mindset yang sama dengan sebelum terjadinya emansipasi
transaksional, pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan wanita. Kewajiban perempuan sebagai istri dan ibu telah
mas-kulin. Hal ini dikarenakan pemimpin adalah sosok mem-buat perempuan memikul beban ganda, tanggung jawab
pemimpin yang tegas dan berorientasi pada tugas. ke-pada keluarga membuat waktu yang dimiliki perempuan
lebih terbatas, sehingga melahirkan anggapan bahwa
Kata Kunci—Kepemimpinan perempuan, maskulin, feminim, kepemimpinan lebih cocok diduduki oleh laki-laki dan
transformasional, transaksional. perempuan sebagai pe-ngikutnya (Eka dan Inayatillah, 2009,
p.199).
Masih terdapat juga perbedaan pandangan, apakah
I. PENDAHULUAN perempuan memiliki kompetensi dan kemampuan yang me-
Kesuksesan dari sebuah bisnis tidak dapat dilepaskan dari madai sebagai modal untuk menjadi pemimpin. Jajak pendapat
sosok pemimpin. Pemimpin menjadi kunci penting dan ujung yang dilakukan oleh UNDP (2010, p.38), tentang perilaku dan
tombak dalam mencapai keberhasilan sebuah bisnis. Oleh persepsi terhadap partisipasi perempuan secara sosial,
karena itu, setiap bisnis yang dijalankan oleh perusahaan pasti ekonomi dan politis mengungkapkan bahwa 77.6% responden
membutuhkan sosok pemimpin untuk memimpin perusahaan laki-laki maupun perempuan memandang bahwa laki-laki
mencapai tujuannya. Namun tidak mudah dan tidak semua harus menjadi pengambil keputusan dan pemimpin di
orang dapat menjadi pemimpin. Pemimpin yang baik harus kalangan masyarakat. Temuan dari survei tersebut menunjuk-
memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dalam dirinya.
kan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang meragukan
Banyak orang menganggap pemimpin adalah seseorang
kemampuan memimpin seorang perempuan. Padahal tidak
yang menduduki posisi tertinggi. Tetapi pemimpin yang se-
menutup kemungkinan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh
benarnya adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
perempuan bisa lebih sukses daripada dipimpin oleh laki-laki.
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)
Menurut hasil studi terbaru dari The Peterson Institute for ingin nmelakukan penelitian dengan judul “Analisis
International Economics dan Ernst & Young (EY) menemu- Kepemim-pinan Perempuan Studi Kasus Pada Direktur Utama
kan bahwa dengan lebih banyak wanita di perusahaan akan PT Her Yeong Kitchenware Indonesia”.
meningkatkan profit secara signifikan. Laporan yang ditulis Perbedaan laki-laki dan perempuan juga membawa
dengan judul Is Gender Diversity Profitable? Evidence from a perbedaan dalam cara memimpin. Menurut Allan & Barbara
Global Study mengungkapkan bahwa perusahaan atau Pease (2005) karakteristik pemimpin perempuan adalah seba-
organisasi dengan 30% pemimpinnya adalah wanita akan gai berikut:
meningkatkan presentase profit hingga 6%. 1. Mengedepankan hubungan interpersonal dan keintiman.
Setiap pemimpin memiliki gaya kempemimpinan yang ber- Pemimpin perempuan mengedepankan bagaimana
beda baik laki-laki maupun perempuan. Gaya kepemimpinan bawahan yang bekerja sama dengannya merasa nyaman
adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik dan senang bekerja.
yang tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya (Rivai & 2. Peka secara emosional.
Mulyadi, 2009, p.4). Menurut penelitian sebelumnya, secara Emosi perempuan lebih mudah tergugah., banyak
umum perempuan memiliki dua gaya kepemimpinan yaitu ga- berbicara tentang perasaan dan emosi.
ya kepemimpinan maskulin-feminim (Stelter, 2002) dan gaya 3. Banyak membicarakan perasaan
kepemimpinan transformasional-transaksional (Lopez, Garcia, Topik pembicaraan perempuan lebih banyak mem-
& Martoz, 2012). Namun sebenarnya kedua macam gaya bicarakan perasaan-perasaan mereka selama di tempat
tersebut memiliki hubungan feminim cenderung pada trans- kerja.
formasional (van Engen, Rien, & Willemsen, 2001). Sedang- 4. Menganggap hebat bawahan yang mau mendengar.
kan maskulin cenderung pada transaksional (Verhulp, 2012). Bagi pemimpin perempuan didengarkan berbicara me-
Sehingga kedua gaya ini dapat disatukan. nunjukkan bahwa bawahan mempunyai respek yang
PT Her Yeong Kitchenware Indonesia adalah perusahaan tinggi terhadap self esteem-nya. Dia akan merasa di-
yang bergerak di bidang kerajinan kitchenware dan membuat hargai dan diperhatikan.
produk seperti tempat sabun dan alat-alat rumah tangga Sedangkan menurut Gurian & Annis (2008) pemimpin
dengan bahan dasar batu marmer. PT Her Yeong Kitchenware perempuan lebih cenderung untuk:
Indo-nesia menjalankan usahanya khusus untuk pasar luar 1. Membentuk ikatan dengan karyawan dengan
negeri. Negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah memperluas percakapan dengan cara eksplorasi.
Amerika, produk dikirimkan ke kota-kota besar seperti Los 2. Memberikan sebanyak mungkin koneksi langsung
Angeles, Canada, dan New York. Selain Amerika produk juga kepada karyawan.
di ekspor ke Spanyol, Jepang, Jerman, dan China. Permintaan 3. Menekankan aktivitas yang kompleks dan multitasking,
pasar terhadap produk yang dihasilkan oleh PT Her Yeong tindakan, pengembangan tim−memperluas
Kitchen-ware Indonesia terus meningkat setiap tahun hal ini kepemimpinan dalam berbagai tugas dan jauh dari
dikarena-kan mutu/kualitas produk yang dihasilkan terjamin. dominasi oleh satu tugas.
Peneliti memilih PT Her Yeong Kitchenware Indonesia karena 4. Bekerja secara konsisten membantu orang lain dalam
CEO yang memimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia mengungkapkan emosi dalam kata-kata bukan hanya
saat ini adalah seorang perempuan. Beliau telah menjadi CEO dalam tindakan.
sejak perusahaan ini didirkan pada tahun 2000. Sebelum 5. Mencari metode empati langsung ketika perasaan
menjadi CEO di PT Her Yeong Kitchenware Indonesia, beliau seseorang terluka, bahkan dengan mengorbankan tujuan
bekerja di Maspion sebagai asisten kepala pabrik enamel. saat ini.
Banyak kendala yang beliau hadapi saat membangun dan 6. Pemimpin perempuan lebih mungkin untuk melakukan
mengembangkan perusahaan ini. Salah satunya adalah beliau adaptasi jadwal mereka terhadap kebutuhan mendesak
belum berpengalaman menduduki posisi Direktur Utama orang lain.
sehingga peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana 7. Pemimpin perempuan mempromosikan pengembangan
kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin saat menjadi keterampilan dan bakat karyawan melalui penekanan
Direktur Utama. Saat pertama kali menjalankan perusahaan, pada dorongan verbal dan pujian.
beliau harus turun langsung ke lapangan yang mayoritas 8. Mencoba untuk membantu karyawan untuk menyelesai-
pekerjanya adalah laki-laki. Meskipun beliau tidak menerima kan konflik emosional dan stres sehingga sistem ikatan
penolakan dari karyawan tetapi beliau merasakan ada keseluruhan dapat menjadi lebih baik.
beberapa karyawan laki-laki yang meragukan kemampuannya
dalam memimpin. Penelitian yang menghubungkan gender dengan gaya
Dari fenomena yang dipaparkan diatas, peneliti ingin kepemimpinan umumnya mengarah ke gaya kepemimpinan
melihat bagaimana gaya kepemimpinan Direktur Utama tertentu yang terlihat khas perempuan. Loden (1985)
perempuan di PT Her Yeong Kitchenware Indonesia. berdasarkan studi menyimpulkan adanya perbedaan jenis
Perusahaan ini dapat terus bertahan dan beroperasi hingga saat kelamin dalam gaya kepemimpinan yakni maskulin dan
ini walaupun dipimpin oleh seorang perempuan yang masih feminim. Loden menyatakan bahwa laki-laki cenderung
diragukan kemampuan-nya. Hal ini menjadi bukti bahwa memiliki gaya kepemimpinan maskulin sedangkan perempuan
perempuan memiliki kemam-puan dan layak untuk lebih cenderung memiliki gaya kepemimpian feminim.
mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk Penelitian Rosener (Parker, 1996) memperlihatkan perem-
menjadi pemimpin. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti puan Anglo-American cenderung lebih bergaya transforma-
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)
sional sedangkan para prianya transaksional yang sependapat Pemimpin memiliki pandangan kedepan (plans ahead).
bahwa perempuan lebih demokratis dan partisipatif sedangkan o Inspirational
pria lebih otokratik dan direktif. Parker (1996) juga se- Pemimpin adalah orang yang percaya diri, antusias, dan
pendapat bahwa perempuan lebih transformasional daripada motivasional.
transaksional. b. Team Oriented
Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu dua gaya yang Pemimpin perempuan bertindak lebih demokratis dan
dipunyai pemimpin perempuan, bisa saja seorang pemimpin kolaboratif daripada pemimpin laki-laki. Kerangka perilaku
perempuan memiliki kombinasi dari dua gaya tersebut karena dari team oriented adalah:
menyesuaikan dengan karakteristik atau tuntutan pekerjaan o Collaborative team orientation
(Situmorang, 2011). Pemimpin merupakan pribadi yang group oriented,
kolaboratif, dan loyal.
1. Gaya Kepemimpinan Maskulin o Team integrator
Kepemimpinan maskulin merupakan kepemimpinan Pemimpin merupakan orang yang komunikatif dan
yang bernuansa power over yang memiliki arti gaya ke- melakukan koordinasi di dalam perusahaan
pemimipinannya menonjolkan kekuasaan untuk memimpin c. Self-protective
para bawahannya (Thesaurus of Oxford Dictionary, 1995). Pemimpin perempuan memliliki orientasi yang lebih
Menurut Engen, Rien, dan Willemsen (2001), gaya banyak kepada hubungan dan memiliki tingkat keegoisan yang
kepemimpinan maskulin memiliki dua dimensi yang paling rendah di dalam organisasi. Kerangka perilaku dari self
menonjol, yaitu: protective adalah:
a. Assertive o Self-centered
Dorland Medical Dictionary (2007) menyatakan bahwa Pemimpin merupakan orang yang tidak mudah dalam
ketegasan adalah kualitas yang menjadi yakin pada diri sendiri bersosialisasi (asosial) dan non-partisipatif.
dan percaya diri tanpa menjadi agresif. Menurut Reid (2000) o Procedural/bureaucratic
dan Virkler (2009), kerangka perilaku dari assertive adalah: Pemimpin merupakan orang yang prosedural dan formal.
o Ekspresif 3. Gaya Kepemimpinan Transformasional
o Mengerti haknya Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang
o Dapat mengendalikan emosi merangsang dan memberikan inspirasi (transformasi) pengikut
o Dapat berkompromi dengan orang lain untuk mencapai hasil yang luar biasa (Robbins & Coulter,
o Dalam menjalin hubungan, mereka memilih hubungan 2007, p. 530). Burns (1978) dalam buku Rowe (2013, p.216)
yang saling menguntungkan. mengatakan kepemimpinan transformasional sebagai proses
b. Task Oriented yang dimana para pemimpin terlibat dengan pengikut dan
Menurut Griffin (2010) dan Manktelow (2012), mengembangkan hubungan yang meningkatkan moral dan
pemimpin yang berorientasi pada tugas akan lebih fokus untuk motivasi pengikut dan pemimpin. Menurut Yukl (2012)
mencari langkah-langkah dalam mencapai tujuan tertentu. kepemimpinan transformasional memiliki empat faktor
Mereka kurang memberikan perhatian terhadap karyawan atau sebagai berikut:
bawahannya, karena menurut mereka penyelesaian tugas 1. Idealized Influence/Charisma
secara optimal adalah yang utama. Menurut Bass (1990), Pemimpin dengan faktor ini adalah panutan (role model)
kerangka perilaku dari task oriented adalah: yang kuat yang ingin ditiru dan dikenal oleh pengikut.
o Memberikan fasilitas kerja yang optimal demi hasil yang Pengikut mengembangkan rasa hormat yang mendalam dan
maksimal. umumnya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi kepada
o Fokus pada struktur, peraturan, dan tugas. para pemimpin ini (Northouse, 2013).. Kerangka perilaku
o Menghasilkan hasil yang diinginkan adalah prioritas. yang menunjukkan pemimpin berkarisma (idealized influence/
o Penekanan pada penetapan tujuan dan rencana yang jelas charisma) adalah (DuBrin, 2005):
untuk mencapai tujuan tersebut. o Keteladanan
o Menggunakan sistem reward-punishment. o Berlaku jujur
o Kewibawaan
2. Gaya Kepemimpinan Feminim o Memiliki semangat
Menurut Humm (Sisparyadi, 2009, p. 194), ke- o Memberikan pujian
pemimpinan feminim merupakan suatu bentuk kepemimpinan o Menggunakan ekspresi wajah yang hidup
aktif. Kepemimpinan semacam ini merupakan satu dari sebuah 2. Inspirational Motivation\
proses dimana pemimpin adalah pengurus bagi orang lain, Pemimpin ini mendorong pengikut untuk mencapai lebih
penanggung jawab aktivitas (steward) atau pembawa banyak dalam kepentingan organisasi daripada jika mereka
pengalaman (carrier of experience). Gaya kepemimpinan mencoba untuk mencapai kepentingan pribadi mereka sendiri.
feminim ini memiliki tiga dimensi sebagai berikut (Füsun dan Pemimpin ini meningkatkan semangat tim melalui membina,
Altintas, 2008): mendorong, dan mendukung pengikut (Yukl, 2012). Kerangka
a. Charismatic/Value Based perilaku dari pemimpin yang dapat menjadi inspirasi dan
Pemimpin perempuan mungkin untuk menunjukkan memberikan motivasi (inspirational motivation) adalah (Bass
atribut kepemimpinan transformasional. Kerangka perilaku & Avolio, 1996):
dari charismatic/ value based ini adalah: o Memberikan motivasi
o Visionary o Memberi inspirasi pada pengikut
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, kan antara pemimpin dan karyawan kebanyakan selalu
2012, p.137). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan. Hal ini dikare-
ini bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan seperti nakan pemimpin adalah orang yang tidak suka
profil perusahaan, sejarah perusahaan, dan dokumen lainnya mencampur adukkan urusan pekerjaan dengan personal.
yang berhubungan dengan penelitian ini. 4) Menganggap hebat bawahan yang mau mendengar
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia me-
ini adalah wawancara semi-terstruktur. Teknik penentuan rupakan pemimpin yang tidak terlalu mempermasalahkan
informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengenai kesediaan karyawan untuk mendengarkannya
menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah ketika hal tersebut menyangkut hal-hal yang personal,
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu seperti pandangan-pandangan ataupun cerita pengalaman-
(Sugiyono, 2012, p. 124). Dalam penelitian ini sampel yang pengalaman dari pemimpin. Tetapi pemimpin sangat me-
dimaksud oleh penulis adalah informan. Informan yang dipilih nekankan kepada karyawan untuk mendengarkan jika hal
adalah Felicia Rosali selaku Direktur Utama PT Her Yeong tersebut merupakan perintah yang menyangkut pekerjaan
Kitchenware Indonesia, Yatmi Kurniati selaku Human Re- mereka.
source and Development Manager, dan Zulfa Riskiana selaku
Finance and Accounting Manager, dimana informan yang di- Karakteristik kepemimpinan perempuan menurut Gurian dan
pilih adalah informan yang benar-benar mengetahui mengenai Annis (2008):
apa yang akan ditanyakan oleh peneliti sehingga dapat 1) Membentuk ikatan dengan karyawan dengan memperluas
menjawab tujuan penelitian ini. percakapan dengan cara eksplorasi
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, merupakan pemimpin yang membangun hubungan
dan penarikan kesimpulan & verifikasi (Miles & Huberman dengan karyawannya sewajarnya. Hubungan yang
dalam Sugiyono, 2012, p. 337). Uji validitas data dilaksanakan dibangun ada-lah hubungan yang didasarkan pada
dengan uji triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti, pekerjaan. Bagi pe-mimpin selama karyawan dapat
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda bekerja dengan baik maka sudah cukup. Pemimpin tidak
dengan teknik yang sama. Triangulasi sumber untuk menguji memperluas percakapan yang dimilikinya dengan
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang karyawan. Percakapan dilakukan hanya seperlunya saja
telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012). untuk kepentingan pekerjaan.
2) Memberikan sebanyak mungkin koneksi langsung kepada
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN karyawan. Perempuan lebih mungkin untuk mencoba
1. Karakteristik kepemimpinan perempuan menurut Allan dan memastikan kebutuhan yang tepat dari seseorang
Barbara Pease (2004): Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia me-
1) Mengedepankan hubungan interpersonal dan keintiman rupakan sosok pemimpin yang tidak suka untuk berhu-
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia bungan atau membangun koneksi langsung dengan kar-
merupakan sosok pemimpin yang bersedia membangun yawannya. Bagi pemimpin berhubungan langsung dengan
hubungan dengan karyawannya, tetapi hubungan yang karyawan bukan hal yang baik untuk dilakukan karena
dibangun antara pemimpin dan karyawan disini adalah dapat membuat karyawan menyalahgunakan koneksi ini.
hubungan kerja seperti biasa. Pembicaraan yang terkait Karyawan akan mencari muka kepada pemimpin. Selain
dengan personal tidak pernah dilakukan saat bekerja. itu, pemimpin juga tidak memberikan perhatian yang
Pemimpin juga tidak memberikan perhatian lebih lebih kepada karyawan, semuanya diperlakukan sama
terhadap perasaan personal karyawan. rata. Menekankan aktivitas yang kompleks dan
2) Peka secara emosional multitasking, tindakan pengembangan tim−memperluas
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia kepemim-pinan dalam berbagai tugas dan jauh dari
merupakan pemimpin yang kurang peka secara dominasi oleh satu tugas
emosional. Pemimpin tidak pernah memberikan perhatian 3) Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
yang lebih kepada karyawan yang sedang mengalami merupakan orang yang memiliki orientasi kerja secara
masalah ter-utama permasalahan yang berkaitan dengan multitasking.
emosional. Saat terjadi masalah dengan karyawan, Multitasking disini maksudnya adalah pemimpin me-
pemimpin hanya akan menanyakan akar per-masalahan ngerjakan berbagai macam tugas sekaligus mulai dari pe-
tersebut kepada pengawas atau karyawan lain. Apabila ngurusan impor, ekspor, dokumen-dokumen, pembelian
pemimpin dapat membantu dan harus turun langsung material, dan masih banyak lagi, sehingga tidak bisa
untuk menyelesaikan masalah tersebut maka pemimpin hanya berfokus pada satu pekerjaan saja. Di perusahaan
akan membantu dengan memberikan solusi. Namum ini pemimpin memberlakukan tindakan pengembangan
apabila penyelesaian masalah tersebut dapat karyawan/tim melalui proses pembelajaran secara
didelegasikan kepada orang lain maka akan sederhana melalui pengawas/ kepala bagian masing-
didelegasikan. masing.
3) Banyak membicarakan perasaan
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia 4) Bekerja secara konsisten membantu orang lain (terutama
merupakan pemimpin yang tidak banyak dan tidak suka laki-laki) dalam mengungkapkan emosi dalam kata-kata
untuk membicarakan perasaannya. Hal-hal yang dibicara- bukan hanya dalam tindakan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia me- pemimpin tidak menolak apabila karyawan meminta
rupakan pemimpin yang tidak memperhatikan dan tidak bantuannya dalam menyelesaikan masalah.
ingin terlibat mengurusi perasaan/emosional karyawannya 2. Gaya Kepemimpinan Maskulin
baik laki-laki maupun perempuan. Pemimpin juga tidak a. Assertive
pernah memiliki inisiatif membantu karyawan yang o Ekspresif
memi-liki permasalahan emosional. Pemimpin hanya Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
akan mem-bantu apabila karyawan memang meminta merupakan seorang pemimpin yang ekspresif. Pemim-
bantuannya dan tidak menganggu pekerjaannya, tetapi pin dapat mengekspresikan dirinya dengan baik yaitu
bantuan yang di-berikan juga hanya berupa pendapat- dengan menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai
pendapat saja. dengan perasaannya. Pemimpin menggunakan ekspresi
secara apa adanya, terbuka, tidak ada yang ditutup-
5) Mencari metode empati langsung ketika perasaan tutupi atau bersifat memanipulasi.
seseorang terluka, bahkan dengan mengorbankan tujuan o Mengerti haknya
saat ini Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia memahami hak-haknya sebagai pemimpin. Pemimpin
merupakan pemimpin yang tidak ingin terlibat/ mengurusi menggunakan hak-haknya seperti hak untuk dihargai/
permasalahan yang berkaitan dengan perasaan karyawan. dihormati, memerintah, mengatur, memberikan reward-
Tidak ingin terlibat/mengurusi disini berarti pemimpin punishment dan menuntut sesuatu dari bawahan secara
tidak suka untuk ikut campur dan tidak pernah ingin tahu sewajarnya. Pemimpin tidak pernah menyalahgunakan
lebih dalam mengenai perasaan karyawannya. Pemimpin haknya atau bertindak semena-mena terhadap
tidak pernah memberikan perhatian langsung atau kata- karyawan.
kata yang menghibur untuk karyawannya yang sedang o Dapat mengendalikan emosi
terluka perasaannya. Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
merupakan seorang pemimpin yang dapat mengendali-
6) Pemimpin perempuan lebih mungkin untuk melakukan kan emosi dalam memimpin perusahaan. Jika
adaptasi jadwal mereka terhadap kebutuhan mendesak pemimpin menemukan kesalahan karyawan saat
orang lain pemimpin meng-awasi di lapangan maka pemimpin
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia akan langsung me-negur karyawannya, tetapi dilakukan
merupakan pemimpin yang melakukan adaptasi dengan baik-baik.
jadwalnya terhadap kebutuhan karyawannya. Misalnya o Dapat berkompromi dengan orang lain
pada saat jam kerja ada karyawan yang meminta ijin Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
untuk pulang karena anaknya sakit dan perlu untuk ke adalah pemimpin yang dapat berkompromi dengan
rumah sakit, padahal sebenarnya karyawan tersebut orang lain. Hal ini dibuktikan ketika karyawan melaku-
memiliki jadwal untuk rapat dengan pimpinan. Pemimpin kan kesalahan, pemimpin akan memaafkan karyawan
akan berusaha untuk menyesuaikan atau mengatur ulang tersebut. Pemimpin memaafkan kesalahan karyawan
jadwal rapat lebih awal agar karyawan tersebut dapat ter-utama jika kesalahan tersebut adalah kesalahan yang
pulang cepat. baru dan bukan kesalahan yang diulang secara terus-
7) Pemimpin perempuan mempromosikan pengembangan menerus.
keterampilan dan bakat karyawan melalui penekanan pada o Hubungan yang saling menguntungkan
dorongan verbal dan pujian Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia me- merupakan pemimpin yang dalam menjalin hubungan
rupakan pemimpin yang memperhatikan perkembangan dengan pihak lain mengutamakan hubungan yang saling
keterampilan karyawan. Pemimpin ingin agar karyawan- menguntungkan. Pemimpin memiliki prinsip untuk
nya dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Selain membangun hubungan yang menghasilkan win-win
dengan tindakan pembelajaran yang dilakukan, pemimpin solution bagi kedua belah pihak. Pemimpin tidak ingin
juga meningkatkan keterampilan karyawan melalui membangun hubungan yang merugikan pihak lain.
pemberian pujian dan dorongan-dorongan verbal. Bagi b. Task Oriented
pemimpin, pujian dan dorongan verbal sangat penting o Memberikan fasilitas kerja yang optimal demi hasil
untuk dilakukan karena dapat menambah semangat yang maksimal
karyawan dalam bekerja sehingga hasil pekerjaan akan Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia
maksimal. saat ini telah menyediakan fasilitas kerja yang memadai
8) Mencoba untuk membantu karyawan untuk bagi karyawannya. Setiap peralatan seperti mesin-mesin
menyelesaikan konflik emosional dan stres dengan cepat untuk proses produksi telah tersedia. Fasilitas kerja
Pemimpin PT Her Yeong Kitchenware Indonesia seperti komputer, printer, internet, telepon, meja, kursi,
merupakan sosok pemimpin yang tidak memberikan ruangan kerja juga telah disediakan untuk masing-
perhatian lebih kepada karyawan terutama apabila per- masing karyawan sesuai dengan kebutuhan peker-
hatian tersebut mengenai permasalahan yang berkaitan jaannya. Fasilitas yang disediakan dikatakan optimal
dengan perasaan/emosional karyawan. Bagi pemimpin, karena fasilitas ini dapat membantu karyawan
masalah tersebut adalah masalah pribadi masing-masing menghemat waktu dan tenaga dalam mengerjakan tugas
yang harus diselesaikan oleh karyawan sendiri. Namun sehingga tugas dapat diselesaikan secara efektif dan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)
tif pada peningkatan kinerja karyawan dan kinerja perusahaan. apakah pemimpin abnormal itu?. Jakarta: PT. Raja
2. Saran Grafindo Persada.
Dari pembahasan diketahui bahwa pemimpin PT Her Yeong Lopez-Zafra, E., Garcia-Retamero, R., & Martos, M. P.
Kitchenware Indonesia menjalankan sistem reward- (2012). The relationship between transformational
punishment, tetapi sistemreward-punishment yang dijalankan leadership and emotional intelligence from a
di perusahaan masih belum maksimal. Pemimpin hanya mem- gendered approach. The physcological record, 62(1).
berikan punishment dalam bentuk teguran verbal bagi karya-
wan yang melakukan kesalahan. Pemimpin sebaiknya mem- Moleong, L.J. (2013). Metode penelitian kualitatif (edisi
perbaiki hal ini karena diketahui juga bahwa di dalam revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
perusahaan masih banyak karyawan yang tidak teliti dan
melakukan kesalahan-kesalahan dalam bekerja. Pemimpin Mulyani, E.S., & Inayatillah. (2009). Perempuan dalam
dapat memperbaikinya dengan memberikan punishment dalam Masyarakat Aceh: Memahami Beberapa Persoalan
bentuk lain seperti pengurangan gaji, penundaan/peniadaan Kekinian. Banda Aceh: Bandar Publishing.
bonus, dan pemutusan hubungan kerja yang dapat
memberikan dampak yang signifikan kepada karyawan, Nolan, M., Moran, T., & Kotschwar, B. (2016). Is gender
karena hanya memberikan punishment dalam bentuk teguran diversity profitable? evidence from a global survey.
verbal tidak akan berdampak besar bagi karyawan. Penerapan Working Paper Series, 16(3).
sistem reward-punishment yang tepat dan efektif dapat Parker, P. S. (1996). Gender, culture, and leadership: toward
menjadi memotivasi bagi karyawan untuk meningkatkan a culturally distinct model of African-American
prestasi dan produktivitas kerja sehingga akhirnya akan women executives leadership strategies. Leadership
dengan mudah membantu perusahaan untuk mencapai target Quarterly, 7(2).
yang telah direncanakan. Pease, Allan & Barbara. (2005). Why men don’t listen and
women can’t read maps:mengungkap perbedaan
pikiran pria dan wanita agar sukses menjalin
DAFTAR PUSTAKA
hubungan. Jakarta: Cahaya Insan Suci.
Assertiveness.(2007). Dorland's Medical Dictionary for Reid, Marie. (2000). Communicating successfully in groups.
Health Consumers. Retrieved November 13, 2016 Psychology Press.
from http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/ Rivai, V. & Mulyadi, D. (2009). Kepemimpinan dan perilaku
assertiveness organisasi (2nd ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Robbins, S.P., & Coulter, M. (2007). Management (9th ed).
Pelajar. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Bass, B. M. (1990). Bass and Stogdill’s handbook of Rowe, W.G., & Guerrero, L. (2013). Cases in leadership (3rd
leadership: Theory, research and managerial ed). California: SAGE Publications, Inc.
applications. New York: Free Press. Sisparyadi. (2009). Kepemimpinan yang berperspektif gender.
DuBrin, J.A. (2005). Leadership I (2nd ed). Jakarta: Prenada Yogyakarta: BIGRAF Publishing.
Media. Situmorang, N. Z. (2011). Gaya kepemimpinan
Füsun Çinar Altintas, & Altintas, M. H. (2008). The perempuan.Proceeding PESAT Vol. 4.
relationship between feminist/womanist identity and Stelter, N. Z. (2002). Gender differences in leadership:
leadership styles of women managers in Turkey. current social issues and future organizational
Gender in Management, 23(3). implications. Journal of leadership & organizational
Griffin, Ronald J. Ebert (2010). Business essentials (8th ed). studies, 8(4).
Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: pendekatan
Gurian, M & Annis, B. (2008). Leadership and the sexes: kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
using gender science to create success in business. Alfabeta.
San Francisco, CA: Jossey-Bass. van Engen, M. L., Rien van, d. L., & Willemsen, T. M.
Humm, Maggie. (1989). The dictionary of feminist theory (2nd (2001). Gender, context and leadership styles: A field
ed). Colombus: Ohio State University Press. study. Journal of Occupational and Organizational
Kartono, Kartini. (2010). Pemimpin dan kepemimpinan, Psychology, 74.