DEFINISI DAN PERAN PEMIMPIN YANG BERJIWA KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan bakat alami yang dimiliki setiap manusia, terlihat dari jiwa manusia yang dilengkapi dengan akal untuk mengendalikan tubuhnya. Kini kita sedang memimpin diri kita ke arah yang sudah kita atur. Bakat kepemimpinan ternyata dapat dilatih dan dikembangkan, sehingga yang dahulu kita hanya memimpin diri kita namun juga dapat memimpin manusia lainnya. Bayangkan saja manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing, dan seorang pemimpin harus dapat memimpin manusia-manusia dengan bermacam sifat dan keahlian kepada tujuan yang sudah ditetapkan. Tugas ini tidak mudah dan tidak sembarang orang dapat menjadi seorang pemimpin, oleh karena itu dibutuhkanlah kepemimpinan yang baik. Sebelum membahas lebih dalam mengenai kepemimpinan kita harus mengetahui mengenai elemen kunci dari definisi kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan berasal dari pengaruh sosial, bukan otoritas atau kekuasaan. Kedua, kepemimpinan membutuhkan orang lain, dan bukan berarti bahwa orang lain itu menjadi bawahan dari pemimpin. Ketiga, kepemimpinan tidak didefinisikan dengan atribut, gelar, ciri-ciri fisik. Ke-empat, kepemimpinan mempunyai tujuan yang ditetapkan bersama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial, yang memaksimalkan upaya orang lain dalam menuju pencapaian suatu tujuan bersama (Kruse, 2013). Lalu seorang pemimpin adalah orang yang berhasil mengatur kolaborator manusianya untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang dapat melakukannya hari demi hari, dan tahun demi tahun, dalam berbagai keadaan (Prentice, 2004). Di dalam kepemimpinan seorang pemimpin harus mempunyai peran-peran yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga ia dapat menjadi pemimpin yang sesungguhnya. Peran terpenting dalam menjadi seorang pemimpin adalah dapat memberikan arahan yang jelas dan meyakinkan. Dimulai dari berdiskusi dengan sumber daya manusia yang ada mengenai nilai, harapan, dan tujuan demi masa depan organisasi atau perusahaan, hal ini dilakukan sehingga ada rasa percaya antara pemimpin dengan bawahannya. Kemudian harus dilakukan secara konsisten oleh seluruh sumber daya manusia yang ada. Pemimpin memiliki tugas untuk memberi strategi yang ditentukan dengan baik demi masa depan organisasi atau perusahannya. Tak hanya memberi arahan namun pemimpin yang berjiwa kepemimpinan juga harus mengispirasi harapan pada bawahannya. Sebuah harapan tentang kemajuan perusahaan atau masa depan organisasi dapat menjadi sebuah inspirasi dorongan kepada para bawahan dalam bekerja. Para pemimpin yang hebat tahu bahwa ketika mereka memberikan arahan yang jelas berdasarkan sekumpulan nilai dan prinsip, membuat dan berbagi strategi komprehensif untuk masa depan perusahaan, dan membangun struktur dan proses organisasi untuk memastikan pelaksanaan yang sukses, prospek masa depan perusahaan menjadi cerah. Kemudian, saat mereka menyediakan lingkungan tempat orang-orang dapat bergabung, berkontribusi, melakukan pekerjaan yang berarti, dan berkembang, mereka dapat mempercayai tim mereka untuk melakukan pekerjaan yang hebat. Hingga pada akhirnya yang tak kalah penting adalah kepercayaan antara bawahan dengan pemimpin. Bagaimana cara seorang bawahan dapat dengan yakin mengikuti arahan dari pemimpin jika tidak ada kepercayaan. Pemimpin sesungguhnya memperjelas bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa pengikut mereka tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan bahwa mereka akan melakukan pekerjaan terbaik mereka (Hodges, 2018). Kepemimpinan yang baik dapat dengan mudah ditemui dalam lingkup terdekat kita yakni keluarga. Dalam keluarga kecil yang anggotanya terdiri dari ibu, ayah, dan anak sosok ayah kerap menjadi kepala keluarga sekaligus pemimpin keluarga. Sosok ayah tidak dapat sewenang-wenang memilih langkah yang bersangkutan dengan keluarganya, harus ada alasan yang penuh harapan dan masuk akal oleh saya dengan ibu saya sebelum langkah dapat diambil. Ayah saya contohnya ia seringkali berdiskusi dengan ibu dan saya mengenai masa depan saya sebagai anaknya seperti kampus dan jurusan apa yang harus saya ambil. Dengan adanya diskusi maka ibu dan saya pun dapat merasa terdengar aspirasinya kemudian merasa yakin atas langkah yang ayah saya ambil. Kini pun saya dapat duduk di bangku FISIP Unpad berkat kritik dan saran serta dukungan dari pemimpin keluarga saya yaitu ayah saya. DAFTAR PUSTAKA Hodges, M. (2018, August 4). What Is the Role of the Leader? Professional Builder. https://www.probuilder.com/what-role-leader Kruse, K. (2013, April 9). What Is Leadership? Forbes. https://www.forbes.com/sites/kevinkruse/2013/04/09/what-is-leadership/ Prentice, W. C. H. (2004, January 1). Understanding Leadership. Harvard Business Review, January 2004. https://hbr.org/2004/01/understanding-leadership