Anda di halaman 1dari 12

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama Kelompok : Kelompok 5


Nama Anggota : BRAMANTYO CIPTA ADI 20/470905/PEK/26632
ENDRA HARSAYA 20/470929/PEK/26656
M ABDURROHMAN ALHAFIDH 20/470978/PEK/26705
VENDY ADI SUKMA 20/471039/PEK/26766
Mata kuliah : Strategic Leadership
Hari, tanggal : Sabtu, 09 April 2022
Waktu : (10.30-13.00, open book)
Kelas : SEMBA 36B

Pedoman umum:
1. Ini merupakan kerja kelompok, silakan didiskusikan oleh semua anggota kelompok
dengan sebaik-baiknya.
2. Kerjakan dalam laporan yang menarik, diketik 1,5 spasi. Tidak ada maksimum
halaman. Minimum 3 halaman.
3. Kelompok dapat menambahkan beberapa materi yang relevan dengan sumber utama ini
secara proporsional. Artinya, total materi tambahan tidak boleh lebih dari 50%dari
sumber utama.
4. Kelompok dapat menambahkan jawaban untuk lebih menjelaskan ide yang diminta.
STRATEGIC LEADERSHIP

Gender Diverse Leadership Helps


Organizations Thrive
Stefanie Mockler | TEDxValparaisoUniversity

Pendahuluan
Stefanie adalah seorang psikolog organisasi dan pelatih kepemimpinan yang bermitra erat
dengan organisasi yang peduli dengan pemilihan, orientasi, dan pengembangan bakat
kepemimpinan yang kuat. Dia menggabungkan hasratnya untuk membantu orang lain dengan
latar belakang penelitian yang kuat dan keterampilan analitis untuk memberikan konsultasi
yang berwawasan dan berfokus pada masa depan kepada kliennya. Dia telah mendukung para
pemimpin melalui transisi peran penting dan orientasi ke posisi baru. Dia juga telah
merancang dan menyampaikan Program Pengembangan Potensi Tinggi untuk mempercepat
pembelajaran dan memicu pertumbuhan karir. Dia diberi tahu bahwa "pendekatannya yang
menantang, namun mendukung" adalah pembeda dan menjadikannya penasihat terpercaya
bagi kliennya.

2
Ringkasan Materi
Seorang konsultan bisnis dan juga seorang psikolog dari Universitas Valparaiso,
Indiana, Amerika Serikat bernama Stefanie Mockler menceritakan bahwa, dalam
pengalamannya, keragaman gender dalam kepemimpinan membuat perusahaan jauh lebih
sukses. Secara khusus, katanya, kepemimpinan yang beragam gender membantu bisnis untuk
menarik bakat terbaik dan membawa lebih banyak perspektif ke dalam pengambilan
keputusan yang membantu perusahaan untuk berinovasi. Dia menyarankan langkah-langkah
yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan keragaman tim kepemimpinan. Stefanie
adalah psikolog organisasi dan pelatih kepemimpinan dengan misi untuk mengidentifikasi,
meningkatkan, dan mengembangkan pemimpin yang kuat dan organisasi yang inklusif. Dia
didorong oleh menjadi seorang Ibu muda, pecinta anjing yang rajin, dan pembelajar seumur
hidup yang ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Melalui penilaian dan
pembinaannya dengan Vantage Leadership Consulting, Stefanie telah menyadari perbedaan
mendasar yang dibuat oleh para pemimpin otentik yang berfokus pada orang, tidak hanya
dalam meningkatkan hasil bisnis tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan
karyawan. Kepemimpinan yang hebat penting bagi individu, tim, dan organisasi secara
keseluruhan. Stefanie berbagi pengalaman, wawasan, dan pembelajarannya di situs web dan
blognya, The Female Leader's Edge, sebuah proyek gairah pribadi yang baru saja ia
luncurkan. Karyanya melalui The Female Leader's Edge membangun komunitas wanita dan
sekutu lokal dan online yang seperti dia percaya bahwa ketika kita saling mendukung dan
mendorong inklusi, kita dapat bangkit dan mengubah dunia. Stefanie mockler menjelaskan
bagaimana ia menjadi seorang ibu di usia yang sangat muda dan sebagai hasilnya, dia harus
bekerja keras dan berjuang melawan stereotip dan tantangan di berbagai titik pendidikan
hingga dia berhasil mendapatkan gelar doktornya.
Stefanie menulis sebuah buku bagaimana menjadi seorang ibu muda telah membantu
mengembangkan keterampilan disaat orang lain menganggap bahwa ia kurang mampu karena
berbagai persepsi yang menganggap dirinya lemah dan tidak mampu mengemban tugas yang
berat sampai dia berhasil membuktikan bahwa ia telah berhasil melampaui tantangan yang
berat dan menjadi seorang psikolog organisasi dan pelatih kepemimpinan. Saat ini Stefanie
telah memiliki hampir 100 klien dan bermitra dengan kliennya untuk membantu memilih dan
mengembangkan pemimpin yang benar-benar kuat dan membangun budaya organisasi yang
mendorong perusahaan mencapai hasil yang maksimal.

3
Terdapat satu perusahaan yang memiliki masalah kepemimpinan selama lebih dari 30
tahun. Mereka telah mempekerjakan dan mempromosikan orang-orang berdasarkan pada
keahlian teknis dan kecerdasan, bahkan ketika kita berada di sekitar organisasi mereka, kita
dapat merasakan bahwa setiap orang yang kita temui sangat cerdas, sangat cakap, tetapi pada
saat yang sama ada sebagian besar individu dan organisasi mereka yang sangat seragam, yaitu
latar belakang yang sama, pendidikan yang sama, pengalaman yang sama, dan tim
kepemimpinan mereka adalah semua laki-laki yang mana mereka akan pensiun diwaktu yang
sama. Mereka menyadari bahwa model bisnis mereka berada diambang kehancuran, hingga
mereka sadar bahwa untuk bisa bertahan hidup, mereka harus memutar otak dan berinovasi
secara esensial.
Pada dasarnya mereka dihadapkan pada dua masalah utama, yang pertama adalah
bahwa mereka tidak memiliki keragaman gender dan keragaman pemikiran pada perusahaan
terutama yang terkonsentrasi pada tim kepemimpinan, dan yang kedua adalah mereka
memiliki tim kepemimpinan yang akan pensiun diwaktu yang bersamaan dan tidak ada
regenerasi yang kuat untuk mengisi posisi tersebut, hingga perusahaan tersebut merekrut
Vantage Leadership bersama dengan Stefanie Mockler untuk membantu mereka
mengembangkan potensi seorang wanita yang ditemukan dalam perusahaan yang telah
dipromosikan untuk berada di dalam top management team karena keterampilan teknisnya.
Stefanie Mockler melihat bahwa wanita tersebut memiliki kemampuan yang berbeda, dia
mengembangkan pengikut di dalam perusahaan dimana orang-orang ingin datang untuk
bekerja dengannya, dia juga dipandang sebagai panutan sehingga orang-orang selalu
memperhatikannya, dan mereka ingin memberi tahu apa yang telah mereka kerjakan dengan
harapan dapat bekerjasama dengan wanita tersebut. Stefanie Mockler bersama dengan tim
nya membantu perusahaan untuk melatih wanita tersebut melalui berbagai hambatan dan
restrukturisasi sehingga mampu menciptakan budaya dan perilaku organisasi yang terbuka
dan memiliki lebih banyak keragaman gender.
Menurut data dari McKinsey, perusahaan dengan keragaman gender lebih sukses dari
pada perusahaan dengan komposisi tim yang kurang beragam gendernya. Permasalahan yang
umumnya terjadi juga pada perusahaan adalah, pada level middle management komposisi
pemimpin wanita adalah 50% dan komposisi pemimpin pria juga 50%, namun jika mulai
memasuki level direktur, hanya 16% pemimpin wanita yang dipromosikan menjadi pemimpin
pada level direktur.

4
Data lain menurut riset dari The Pew Research Center pada tahun 2018 menyebutkan
bahwa organisasi bisnis dengan pemimpin wanita dapat membuat bisnis bisa lebih banyak
kasih sayang. Untuk melihat lebih detail lagi, berikut ini adalah data sejenis yang kami ambil
dari sumber Wall Street Journal tentang perbedaan .posisi antara pria dan wanita berdasarkan
urutan jenjang karir.

Gambar perbandingan komposisi pria dan wanita di tiap level pekerjaan. Sumber: wsj.com

Tidak mengherankan, sebagian besar wanita merasa tidak terlihat di tempat kerja,
dibandingkan dengan rekan kerja pria. Dari rapat biasa hingga kantor eksekutif dan ruang
rapat, lebih banyak wanita daripada pria yang merasa bahwa mereka tidak mendapatkan
pujian atas ide-ide mereka, atau bahwa kontribusi mereka tidak diakui—sedikit dirasakan
lebih parah oleh wanita kulit berwarna. Sementara itu, jauh dari kantor, wanita menanggung
bagian yang lebih besar dari tugas rumah dan keluarga daripada suami mereka—pengaturan
yang dapat membuat mereka mengekang ambisi untuk peran yang lebih tinggi.

5
Salah satu alasan yang jelas tercermin dalam angka. Di sebagian besar perusahaan,
menurut studi McKinsey, perempuan dan laki-laki terwakili secara kasar di tingkat awal, dan
mereka melobi untuk promosi pada tingkat yang sama. Tetapi wanita cenderung tidak
mendapatkan promosi tersebut. Mereka juga menerima lebih sedikit tugas "peregangan" yang
menantang, lebih sedikit pelatihan, dan lebih sedikit peluang pengembangan daripada pria.
Hal ini juga yang menjadikan Stefanie Mockler mengajak kita merenung sebelum menutup
presentasinya.
Pada akhir presentasinya, Stefanie Mockler mengajak kita untuk melakukan
beberapa hal agar tercipta kondisi yang lebih baik antara lain, kepada individu memberikan
tantangan kepada penonton agar berpikir bagaimana asumsi mereka selama ini tentang
pemimpin wanita dan seberapa dalam seringkali stereotype membuat bias potensi dari
pemimpin wanita. Stefanie juga menyampaikan bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk
menjadikan gender inklusif dalam organisasi, dengan menggunakan sistem kinerja berbasis
hasil yaitu menerapkan sistem meritokrasi.
Ceramah ini diberikan pada acara TEDx menggunakan format konferensi TED tetapi
diselenggarakan secara mandiri oleh komunitas lokal.
Problem issue :
● Stereotype
● Ikatan Ganda
● Homogenitas pada kepemimpinan (latar belakang, pengalaman, dan masa kerja)
● Kurangnya generasi penerus kepemimpinan disaat pemimpin perusahaan mau pensiun

6
Lesson Learned
Berdasarkan kasus yang disampaikan Stefanie Mockler pada pidatonya, kita dapat
membuat pertanyaan mengenai apa yang dilakukan para eksekutif? Berdasarkan chapter
kedua pada mata kuliah ini, kita mengambil pelajaran bahwa pemimpin yang efektif pada
penugasan terdahulu, akan cenderung akan memiliki kinerja yang baik pada penugasan
selanjutnya. Oleh karena itu, jika pemimpin tidak melakukan tugasnya secara efektif, dan
tidak bisa menjadi figur yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, dan tidak mampu
mengawasi organisasi dengan baik, sangat wajar apabila terdapat perusahaan yang
mengalami masalah pemimpin selama lebih dari 30 tahun akibat pemilihan pemimpin yang
kaku. Dalam kasus diatas selama lebih dari 30 tahun, tim pemimpin perusahaan didominasi
oleh mereka dengan keahlian teknis, latar belakang pendidikan dan pengalaman yang sama,
berjenis kelamin laki-laki, dan akan pensiun diwaktu yang sama. Kami setuju bahwa CEO
yang terlalu mendominasi akan membawa hubungan negatif bagi perusahaan. Hal ini
didukung teori a positive view, Weiner & Mahoney menyatakan bahwa kepemimpinan
berpengaruh hingga 44% terhadap profit perusahaan, hal tersebut dicapai jika tim manajemen
puncak terdiri dari orang-orang dengan masa jabatan yang beragam sehingga memungkinkan
perusahaan memiliki regenerasi kepemimpinan, dan keberagaman gender, keberagaman latar
belakang, juga keberagaman pengalaman akan menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada
yang homogen.
Dalam kasus tersebut, Stefanie Mockler telah menemukan sosok calon pemimpin
perempuan dengan banyak kelebihan untuk dilatih menjadi seorang pemimpin yang tangguh,
yang mana perempuan tersebut menjadi panutan oleh orang orang di dalam perusahaan dan
mempunyai banyak pengikut yang ingin bekerjasama dengannya. Hal ini membuktikan teori
bagaimana perbedaan individu mempengaruhi tindakan seorang eksekutif, dimana faktor
psikologis mempengaruhi konsep persepsi eksekutif. Artinya, dengan kehadiran wanita
menjadi seorang pemimpin, perusahaan akan mendapatkan keberagaman sudut pandang
sehingga mampu menghasilkan pengambilan keputusan yang akurat.
Dalam Kepemimpinan Perempuan diperlukan, seorang wanita yang mempunyai
karakter Genderless mind. Kompetensi dari sebuah keahlian dan prestasi yang konsisten,
Mampu untuk membuat kebijakan dan mengutamakan skala prioritas, kuat mental.
Mempunyai Jiwa yang Fleksibel. Dan berani menghadapi sebuah tantangan.serta berjiwa
Optimis. Semangat yang tinggi.

7
Kualitas dan perilaku seorang pemimpin dapat dimiliki oleh siapa saja tanpa
memandang Gender, strata sosial atau yang lainnya. Kepemimpinan seorang perempuan,
akan dinilai lebih karena secara psikologis kaum perempuan mempunyai rasa empati lebih
besar dibanding laki laki. Sehingga ketika menjadi seorang pemimpin, akan lebih peduli, dan
sebuah organisasi atau perusahaan akan lebih maju serta sukses.
Seorang Pemimpin Perempuan, bisa membuat variatif dalam perusahaan didalam
memberikan break down sebuah pekerjaan, kepada para bawahannya, karena kesabarannya,
kelembutannya. Serta Feminin nya. Meskipun kadang kendalanya adalah seorang wanita,
harus mempunyai tugas sebagai Ibu Rumah Tangga. Hal inilah yang membuat totalitasnya
berkurang. Namun demikian itu tidak akan mengurangi laju suksesnya sebuah perusahaan
Jika melihat dari konsep Top Management Teams, sosok wanita yang menjadi salah
satu bagian dari TMTs, akan dapat memberikan sudut pandang yang tentu berbeda dengan
laki-laki, baik Ketika pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah yang terjadi dalam
suatu organisasi/perusahaan. Keberagaman ini akan dapat memberikan dampak positif bagi
perusahaan, sosok wanita yang dianggap tidak memiliki kekuatan sebesar laki-laki dapat
dipatahkan Ketika sosok tersebut diposisikan dalam puncak kepemimpinan dan mampu
mengeluarkan seluruh potensinya dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. Stereotipe
bahwa wanita cenderung lebih lemah inilah yang seringkali membuat wanita tidak banyak
memiliki kesempatan dalam mencapai posisi tersebut, padahal apabila diberikan kesempatan
akan membuat banyak perbedaan dibandingkan dengan puncak kepemimpinan yang
didominasi oleh laki-laki. Bagaimana pengalaman wanita sebagai ibu, pandangan mereka
dalam mengelola perusahaan akan sedikit banyak dipengaruhi juga Ketika mereka membina
keluarga. Ragamnya komposisi dalam TMTs yang diisi oleh wanita akan memberikan
wawasan yang lebih luas sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan dari sudut pandang
yang berbeda dalam suatu pengambilan keputusan yang penting sehingga hal inilah yang
dapat memberikan dampak baik bagi perusahaan.
Adanya sosok wanita dalam TMTs yang akan membuat karakteristik dalam TMTs itu
sendiri makin beragam. Meskipun akan muncul potensi masalah dalam suatu organisasi, baik
komunikasi maupun koordinasi karena adanya perbedaan gender, namun hal itu dianggap
biasa dan justru dapat membentuk suatu tim yang makin solid.

8
Adanya individu yang makin beragam, akan membuat lingkungan perusahaan makin
komplek, namun dapat menimbulkan sinergi yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan.
Peran wanita dalam puncak kepemimpinan juga akan dapat terlihat dan dinilai dari
bagaimana mereka mengelola heterogenitas yang ada dalam TMTs.
Interaksi yang muncul dalam TMTs yang didalamnya terdapat sosok wanita juga akan
berpengaruh dalam organisasi, pengetahuan dan pengalaman mereka sebagai seorang wanita,
seorang ibu dan istri dalam sebuat keluarga, dapat mempengaruhi suatu organisasi
menjalankan usaha/kegiatannya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap bagaimana pengambilan
keputusan-keputusan penting yang akan menentukan arah perusahaan, sehingga pada
akhirnya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Business Reflection
Sejarah kepemimpinan perempuan transformasional di Indonesia dimulai sejak Cut
Nyak Dhien dan RA Kartini, dua duanya diakui sebagai Pahlawan Nasional yang menonjol
pada masanya. Tidak berakhir disitu, perjuangan terkait dengan kesetaraan gender atau saat
ini lebih dikenal dengan emansipasi wanita kembali dicetuskan pada 22-25 Desember 1928
melalui sebuah kongres perempuan pertama di Indonesia hingga hari ini tanggal tersebut
ditetapkan sebagai Hari Ibu.
Hingga saat ini, kita bisa melihat bahwa kepemimpinan perempuan telah
bermunculan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat di Indonesia telah percaya dan
membuka pikiran terhadap kemampuan kepemimpinan seorang perempuan. Dimulai dari
Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden perempuan pertama di Indonesia, kemudian Sri
Mulyani sebagai Menteri Keuangan hingga Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat
walikota Surabaya diangkat menjadi Menteri Sosial.
Saat ini peran perempuan dalam organisasi mulai mendapatkan perhatian kembali.
"Portraits of Indonesia's Most Impactful Women Leaders 2019" menyajikan 16 pemimpin
perempuan setelah melalui seleksi dan analisis yang ketat oleh Tim Riset Warta Ekonomi
Books. Mereka yang terpilih patut diapresiasi atas karya dan kontribusinya dalam memajukan
perekonomian Indonesia. Ke-16 pemimpin perempuan tersebut, yakni:
1. Nurhayati Subakat, CEO PT Paragon Technology & Innovation
2. Cindy Jean, Direktur Komunikasi & Pemasaran Sepatu Eagle

9
3. Handayani, Consumer Business Director Bank BRI
4. Anis Anjayani, Direktur Keuangan PT Hutama Karya (persero)
5. Lilis Mulyawati, Presiden Direktur PT Duta Intidaya Tbk (Watsons Indonesia)
6. Lianawaty Suwono, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
7. Rista Qatrini Manurung, Direktur Hukum dan Kepatutan PT AIA Financial
8. Elvira Lianita, Direktur PT HM Sampoerna Tbk
9. Atiek Nurwahyuni, CEO PT Transmedia
10. Kuntari Laksmitadewi Wahyuningdyah, Direktur Operasi PT Pupuk Indonesia Energi
11. Satia Indrarini, Direktur Pengembangan SDM PT Bank DBS Indonesia
12. Evi Afiatin, Direktur Keuangan PT BPJS Ketenagakerjaan
13. Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata
14. May Lindawati, Direktur Keuangan (CFO) Allianz Life Indonesia
15. Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta
16. Evy Indahwaty, Presiden Direktur PT Radana Bhaskara Finance Tbk
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa BUMN menargetkan
kepemimpinan perempuan sebesar 15% pada tahun 2021 dan 25% pada tahun 2023 di
BUMN, sebagai bagian dari transformasi human capital dalam mewujudkan kepemimpinan
yang setara. Kementerian BUMN meyakini bahwa kepemimpinan perempuan akan
memperkuat keberlanjutan bisnis dan memberikan dampak positif bagi BUMN karena
pemimpin perempuan dinilai lebih dinamis dalam proses pengambilan kebijakan. Hal ini
cukup membanggakan khususnya bagi perempuan Indonesia karena dukungan terhadap peran
perempuan dan kesetaraan gender dalam organisasi semakin menjadi perhatian khusus.
Berdasarkan Global Gender GAP Report 2020, terdapat 4 indikator kesetaraan
gender yaitu keterlibatan perempuan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan politik.
Indonesia mampu mempertahankan posisi ke-85 secara Global dan posisi ke-8 dalam kategori
negara East Asia and the Pacific, skor tersebut meningkat dari tahun 2019. Skor tersebut
dinilai cukup baik karena keterlibatan perempuan berada diatas 50% pada sektor ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan meskipun dalam bidang politik masih sangat kecil.
Dalam hal kepemimpinan dan pengambilan keputusan, perempuan memiliki peran
yang semakin diakui di berbagai bidang karena pemimpin perempuan mampu menjadi agen
perubahan yang kuat, khususnya dalam keragaman dan kesetaraan gender di organisasi.
Keragaman dan gender merupakan peluang dan tantangan dalam organisasi yang harus

10
dihadapi. Organisasi perlu menetapkan strategi komunikasi yang tepat untuk mengelolanya.
Keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya bergantung dari sosok pemimpin. Sampai
dengan saat ini seorang pemimpin sangat identik dengan laki-laki dan perempuan dinilai
memiliki banyak hambatan untuk mencapai posisi eksekutif puncak, namun berdasarkan riset
pemimpin perempuan memiliki keunggulan dengan gaya kepemimpinan transformasional.
Dengan karakteristik gaya kepemimpinan transformasional dinilai efektif bagi
perusahaan, karena pemimpin bisa menunjukkan rasa percaya dan menghargai anggota,
mampu menciptakan dan menjaga semangat kerja, memandang masalah dari sebuah
perspektif yang berbeda, dan pemimpin juga memberikan perhatian khusus terhadap
kebutuhan individu anggotanya. Perempuan telah mencapai kemajuan signifikan selama
beberapa dekade terakhir, tidak hanya memperoleh kesuksesan karir tetapi juga untuk posisi
kepemimpinan. Memimpin dengan contoh, inklusi saja tidak cukup. Saat ini, sudah saatnya
bagi generasi muda kaum perempuan untuk berperan aktif dalam kepemimpinan.
Disamping itu, organisasi juga harus mempunyai komitmen yang kuat untuk terbuka
terhadap kemampuan perempuan sehingga bisa menempatkan pemimpin perempuan di
berbagai posisi strategis organisasi, dan mengembangkan berbagai program yang mendukung
perempuan berhasil menjadi seorang pemimpin.
Harapan ke depan bagi organisasi agar mampu menetapkan strategi komunikasi
dalam melakukan transformasi human capital dan transformasi bisnis, dengan memperhatikan
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan khususnya dalam kepemimpinan serta
diharapkan agar organisasi bisa lebih mengeksplorasi kompetensi dan kemampuan sumber
daya nya secara tepat tanpa membedakan gender.

11
References

Febriani, T. (2021, December 17). Kepemimpinan Transformasional : Perempuan Tangguh

Memimpin Perubahan. ZonaPasar.com. Retrieved April 8, 2022, from

https://zonapasar.com/kepemimpinan-transformasional-perempuan-tangguh-m

emimpin-perubahan-28211

Hambrick, D. C., Finkelstein, S., Cannella, A. A., & Bert Cannella, S. F. (2008). Strategic

Leadership. Theory and Research on Executives, Top Management Teams, and

Boards. Oxford University Press.

Mockler, S. (n.d.). STEFANIE MOCKLER, Ph.D. PRACTICE LEADER, Leadership Development

Solutions. Vantage Leadership Consulting. Retrieved April 8, 2022, from

https://www.vantageleadership.com/wp-content/uploads/2014/09/STEFANIE-MO

CKLER-4.pdf

Mockler, S. (Speaker). (2019). Gender Diverse Leadership Helps Organizations Thrive |

Stefanie Mockler | TEDxValparaisoUniversity [TV series]. TEDx Talks.

https://www.youtube.com/watch?v=ONy0i3faDo0&t=27s

Rosmayanti. (2019, June 27). Inilah 16 Pemimpin Perempuan Berpengaruh di Indonesia

Versi Warta Ekonomi. Warta Ekonomi. Retrieved April 8, 2022, from

https://www.wartaekonomi.co.id/read233938/inilah-16-pemimpin-perempuan-b

erpengaruh-di-indonesia-versi-warta-ekonomi

12

Anda mungkin juga menyukai