Board
Structure
MBA UGM
Kelompok 6
Jannatul Muslimah 21/489990/PEK/28063
Arynkgo Mesakh 21/484303/PEK/27362
Bedit Nana Saambodo 21/486252/PEK/27798
Ibrahim Yusuf 21/486514/PEK/27854
Topics
Supervisory
Board
BOARD OF DIRECTORS
H. Lawrance Culp, Jr. - Chairman & CEO, GE, CEO, GE Aviation
Board of Stephen Angel - Chairman and Former CEO, Linde
Sébastien M. Bazin - Chairman and CEO, AccorHotels
Management
Ashton Carter - Director, Belfer Center for Science
Directors Fransisco D'Souza - Former CEO, Congnizant Technology Solution
Edward P. Garden - CIO & Founding Partner, Trian Fund Management
Board
Isabella Goren - Former CFO, American Airlines and AMR Corporation
Thomas W. Horton - Partner, Global Infrastructure Partners (since 2019)
Risa Lavizzo-Mourey - Professor, University of Pennsylvania
Cathrine Lesjak - Former CFO, HP
Tomislav Mihaljevic - CEO & President, Cleveland Clinic
Paula Rosput Reynolds - President and CEO, PreferWest, LLC
Leslie Seidman - Former Chairman, Financial Accounting Standards Board
Understanding Board Structure, Composition, and Vigilance
Memahami Struktur, Komposisi, dan Kewaspadaan Dewan
Bagaimana Dewan
dapat mempengaruhi
Firm Performance?
Determinants of Board Structure and Composition
Penentu Struktur dan Komposisi Dewan
Komposisi Dewan
Manajer puncak Perusahaan
Perwakilan organisasi lain yang tidak berkaitan
Perwakilan organisasi lain yang berkaitan
Anggota keluarga pendiri/kerabat manajer puncak
Demografis
Usia, masa kerja, jenis kelamin, ras, pengalaman,
heterogenitas anggota
Apa yang dimaksud dengan Contingency Theory?
Contingency Theori
Teori kontingensi model Teori Situasional dri Hasey& Teori Path Goal
Menurut Fred Fiedler: Blanchard
Teori ini menekankan
Mencari hubungan antara Teori ini berfokus pada tanggung jawab pemimpin
gaya kepemimpinan dengan karakteristik kematangan untuk meningkatkan motivasi
situasi organisasional yang bawahan sebagai kunci situasi karyawan agar tujuan
dimana berfokus pada apakah yang menentukan keefektifan personal dan organisasional
seorang pemimpin perilaku pemimpin tercapai.
menekankan pada gaya diaman hal itu bisa dilakukan
orientasi hubungan atau tugas. dengan cara : 1.
mengklarifikasikan jalan
menuju reward tersedia
2. meningkatkan reward yang
diinginkan dan diharapkan
bawahan.
Contingency Theori
Yang pertama:
Menemukan bahwa direktur organisasi nirlaba dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk meningkatkan dana dan untuk
menghadapi ancaman lingkungan.
Meskipun strategi kooptasi umumnya digambarkan sebagai mekanisme untuk mengurangi ketidakpastian (Pfeffer 1972), kooptasi
dapat bekerja dua arah. Misalnya, seorang sutradara yang mewakili bank dapat mendorong beban utang yang lebih berat untuk
menghasilkan lebih banyak pekerjaan penjaminan untuk perusahaan direktur. Jadi, sementara direktur dapat ditunjuk untuk
meningkatkan akses ke yang dibutuhkan sumber daya, mereka juga dapat memenuhi kebutuhan instrumental mereka sendiri (Aldrich
1979; Lester and Cannella 2005; Lester dkk. 2008; Mizruchi 1982; Mizruchi dan Stearns 1988).
Yang kedua:
Jenis kontingensi kritis kedua mungkin berasal dari strategi perusahaan. Berdebat bahwa diversifikasi yang berhasil membutuhkan (1)
keterampilan dalam manajemen portofolio (Leontiades dan Tezel 1981) dan integrasi akuisisi (Dundas dan Richardson 1982); (2) akses
ke eksternal pasar modal (Oster 1990); dan (3) pengetahuan tentang teknologi yang berbeda (Roberts dan Berry 1985), Pearce dan
Zahra (1992) menemukan bahwa diversifikasi berhubungan positif denganukuran dewan dan perwakilan direktur luar.
Kinerja perusahaan juga dapat mempengaruhi struktur dan komposisi dewan
perusahaan yang berkinerja buruk memiliki tingkat pergantian manajerial yang
lebih tinggi (Wagner, Pfeffer, dan O'Reilly 1984; misalnya, McEachern 1975).
Conditions
Trade off antara dewan dan CEO
manajemen puncak
2 Proposisi menyatakan kondisi agensi
Proposisi 8-4:
Semakin besar kebutuhan untuk memantau efektivitas, semakin besar timbulnya
Proposisi 8-5:
Semakin besar kekuatan relatif dewan, semakin kuat hubungan antara kebutuhan untuk
independensi dewan
Probabilitas direktur independen yang ditambahkan ke dewan
(1995):
Proposisi 8-6:
Semakin besar kekuasaan CEO, semakin besar keterlibatan CEO dalam memilih direktur
baru
Proposisi 8-7:
Semakin besar kekuasaan CEO, semakin besar proporsi direktur yang secara pribadi atau
OF BOARD
VIGILANCE
sejauh mana board of directors
memantau dan mendisiplinkan
top management
Proposisi 8-9
Semakin Besar proporsi director independen dalam
dewan, semakin besar kewaspadaannya
Proposisi 8-10
Semakin Besar persentase saham yang dimiliki oleh
direksi luar dalam dewan, semakin besar kewaspadaan
dewan
Competition versus
Cooperation in Board-CEO
Relations
independensi meningkatkan kewaspadaan namun bisa
mengurangi efektifitas dewan dalam memberikan saran
kepada CEO/TMT
Ikatan sosial / kolaboratif membuat direktur merespon
positif saat CEO/TMT membutuhkan bantuan, saran, dan
pendapat
Kewaspadaan dewan terlalu kuat kadang bereaksi negatif
bagi CEO/TMT : merasa tidak dipercaya, dicurigai dll
Conclusion
Structur dewan, Komposisi, dan kewaspadaan board of directors terkait dengan
pilihan strategi dan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan organisasi
/perusahaan
Komposisi board of directors :
Manajer puncak
perwakilan organisasi lain/direktur independen/tidak berbisnis, terkait dengan
perusahaan
Perwakilan organisasi lain yang menjalankan bisnis dengan perusahaan/ada
ikatan dengan orang penting diperusahaan, misal pengacara keluarga
anggota keluarga pendiri/pemegang saham
Kewaspadaan board of directors:
Kekuatan relatif board of directors diatas TMT
Proporsi Direktur Independen
Prosentase saham yang dimiliki direktor luar/eksternal