Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

VITILIGO
Disusun oleh:
Esi Safitri (10310136)

Pembimbing:
dr. Frida Adelina Ginting, Sp.KK

PENDAHULUAN
Istilah lain vitiligo antara lain adalah shwetakustha, suitra,
behak, dan beras
Insiden yang dilaporkan bervariasi antara 0,1 sampai 8,8%.
Di berbagai Negara maju seperti Amerika Serikat dilaporkan
bahwa insiden penyakit ini hanya berkisar 1%.
Vitiligo biasanya terdapat pada anak-anak dan dewasa
muda atau sekitar usia 10-30 tahun, tetapi penyakit ini
dapat juga mengenai segala usia. Laki-laki dan wanita
mempunyai resiko yang sama

TINJAUAN TEORI
Definisi
Vitiligo adalah suatu kelainan kulit akibat gangguan
pigmentasi (hipomelanosis) idiopatik didapat ditandai
dengan adanya macula putih yang dapat meluas. Dapat
mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel
melanosit, misalnya rambut dan mata

EPIDEMIOLOGI
Insidens yang dilaporkan bervariasi antara 0,1% sampai
8,8%. Dianggarkan sekitar 30% dari kasus vitiligo terjadi
pada pasien dengan riwayat vitiligo dalam keluarga. Dapat
mengenai laki-laki dan perempuan dalam perbandingan
yang sama, dan dapat mengenai semua ras. Onset bisa
terjadi pada semua umur tetapi umumnya terjadi sebelum
usia 20 tahun, dan jarang terlihat pada infant atau lansia.

ETIOLOGI
Penyebab vitiligo yang pasti sampai saat ini belum
diketahui. Namun, diduga ini adalah suatu penyakit
herediter yang diturunkan secara poligenik atau secara
autosomal dominan

FAKTOR PENCETUS
1. Faktor mekanis
Pada 10-70% penderita vitiligo timbul lesi setelah trauma fisik,
misalnya setelah tindakan bedah atau pada tempat bekas trauma
fisik dan kimiawi
2. Faktor sinar matahari atau penyinaran ultra violet A
Pada 7-15% penderita vitiligo timbul lesi setelah terpajan sinar
matahari atau UVA dan ternyata 70% lesi pertama kali timbul
pada bagian kulit yang terpajan
3. Faktor emosi / psikis
Dikatakan bahwa kira-kira 20% penderita vitiligo berkembang
setelah mendapat gangguan emosi, trauma atau stres psikis yang
berat
4. Faktor hormonal
Diduga vitiligo memburuk selama kehamilan atau pada
penggunaan kontrasepsi oral. Tetapi pendapat tersebut masih
diragukan.

KLASIFIKASI

Berdasarkan lokalisasi dan


membagi menjadi 2 bentuk :

1.

distribusinya,

Mosher

Tipe lokalisata
a). Bentuk fokal : terdapat satu atau lebih
makula pada satu daerah dan
tidak segmental.
b). Bentuk segmental : terdapat satu atau lebih
makula dalam satu atau
lebih daerah dermatom
dan
selalu unilateral.
c). Bentuk mukosal : lesi hanya terdapat pada selaput
lender (genital dan mulut).

2. Tipe generalisata
a). Bentuk akrofasial : lesi terdpat pada
bagian distal ekstremitas
dan muka.
b). Bentuk vulgaris : lesi tersebar tanpa pola
khusus.
c). Bentuk universalis : lesi yang luas meliputi
seluruh atau hampir
seluruh tubuh.

PREDILEKSI

GEJALA KLINIS
Timbul makula berwarna putih dengan diameter
beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter,
bulat atau lonjong dengan batas tegas, tanpa
perubahan epidermis yang lain
Didalam
makula dapat ditemukan makula
dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi
yang disebut repigmentasi perifolikular. Kadangkadang ditemukan tepi lesi yang meninggi,
eritema dan gatal yang disebut inflamatoar

BENTUK LESI VITILIGO

Tricrhome vitiligo : Vitiligo dengan lesi kulit


depigmentasi
dan
hipopigmentasi.
Lesi
hipopigmentasi cenderung akan menjadi
depigmentasi total.
Quadricrhome vitiligo : Terdapat makula
perifollikular atau batas hiperpigmentasi pada
daerah yang mengalami proses repigmentasi.
Inflammatory vitiligo : Eritema pada tepi lesi
makula depigmentasi.

PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

Di temukan makula apigmentasi


Pemeriksaan Lampu wood
Histopatologi

DIAGNOSIS BANDING
Piebaldisme
Tinea Vesicolor
Ptiriasis Alba

PENATALAKSANAAN

Pengobatan secara umum:


Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya
Penggunaan tabir surya (SPF 12-30)
Kamuflase kosmetik
Pengobatan khusus:
Pengobatan sistemik dengan trimetilpsoralen atau
metoksipsoralen
Pengobatan topikal dengan betametason valerat 0,1% atau
klobetasol propionate 0,05%
Depigmentasi
Bedah
Tatto (mikropigmentasi)

PROGNOSIS
Perkembangan
penyakit
vitiligo
sulit
diramalkan, dimana lesi depigmentasi dapat
menetap, meluas atau bahkan mengalami
repigmentasi. Biasanya perkembangan penyakit
vitiligo bertahap dan pengobatan dapat
mencegah menetapnya lesi seumur hidup pada
penderita. Perkembangan lesi depigmentasi
sering kali responsif pada masa awal
pengobatan. Repigmentasi spontan terjadi pada
10-20% penderita walaupun secara kosmetik
hasilnya kurang memuaskan

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai