Anda di halaman 1dari 10

Tugas 1

KEANDALAN DAN MANAJEMEN PERAWATAN


Keandalan Sistem

DISUSUN OLEH :
SETYO

(D331 12 002)

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM


PERKAPALAN
JURUSAN PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2015

KEANDALAN SISTEM
1.1 Sejarah

Didalam masyarakat modern, para insiyur profesional dan manajer


teknik bertanggung jawab terhadap perencanaan, desain, manufaktur dan
pengoperasian dari produk yang sederhana sampai sistem yang komplek.
Kerusakan dari produk daan sistem ini sering dapat memberi dampak
yang bervariasi mulai dari sesuatu yang tidak menyenangkan dan
mengganggu sampai dampak yang membahayakan terhadap masyarakat
dan terhadap lingkungan sekitarnya. Para pemakai, konsumen, dan
masyarakat umumya mengharapkan produk dan sistem yang handal.
Pertanyaan yang muncul adalah seberapa handal atau seberapa aman
suatu sistem akan beroperasi selama masa pengoperasiannya dimasa
yang akan datang? Pertanyaan ini sebagian dapat dijawaaab dengan
mengunakan evaluasi keandala secara kuantitatif. Konsekuensinya sebuah
teknik untuk mendesain dan mengoperasikan dari suatu sistem yang
sederhana dan komplek bersamaan dengan penambahan jumlah aturanaturan resmi, termasuk aspek kesetimbangan produk dan agen-agen
resmi.
Buku ini terutama berkaitan dengan penggambaran teknik
pengevaluasian keandalan yang sangat luas dan aplikasinya.
Bagaimanapun, adalah suatu yang berguna untuk mendiskusikan
beberapa isu dan filosofi yang berkaitan dengan keandalan untuk
meletakkan teknik pengevalusian ini kedalam suatu perspektif dan
mengidentifikasi latar belakang dari berbagai teknik pengevaluasian dan
pengukuran yang telah dikembangkan dan juga untuk menunjukan
mengapa teknik ini dikembangkan.
Pengembangan teknik pengevaluasian keandalan pada awalnya
berhubungan dengan industri ruang angkasa dan aplikasi militer.
Pengembangan teknik inii diikuti dengan cepat oleh aplikasi di reaktor
nuklir, yang pada saat ini dibawah tekanan yang sangat kuat untuk
memastikan reaktor nuklir yang aman dan handal: dibidang penyuplaian
listrik, yang diharapkan dapat menyuplai kebutuhan energi tanpa
kerusakan lokal atau kerusakan dalam skala yang besar: dan di
pengolahan pengolahan yang memiliki proses yang kontinu seperti
pengolahan baja dan pengolahan bahan kimia, yang dapat mengalami
penundaan dan kerugian yang besay jika terjadi kegagalan pada sistem
maupun yang menyebabkan kematian dan polusi lingkungan. Semua area
yang telah disebutkan telah mengalami beberapa masalah akhir-akhir ini.
Masalah-masalah ini termasuk kecelakaan dibidang ruang angkasa
(Pesawat ruang angkasa Chalelenger, 1986: beberapa kecelakaan
pesawat terbang komersial), kecelakaan dibidang nuklir (Three Mile Island,
1979; Chernobyl, 1986), kecelakaan dibidang penyuplaian tenaga listrik
(New York Blackout, 1977), kecelakaan diprose pengolahan (Flixborough,
1974; Seveso 1976; Bhopal, 1984), dan berbagai masalah lain dimana

kecelakaan yang terjadi dapat mengakibatkan gangguan terhadap


masyarakat dan lingkungann dan mungkin mengakibatkan kematian.
Kejadian kejadian ini telah meningkatkan tekanan untuk melakukan
penilaian keandalan, keselamatan dan semua kemungkinan resiko secara
obyektif. Celakanya resiko yang dipahami oleh publik umum seringkali
berdasarkan emosi, utamanya dampak yang diakibatkan dari sektor
nuklir. Masyarakat umumnya mengalami kesulitan dalam membedakan
antara bahaya (hazard), yang dikaitkan dengan gangguan tetapi tidak
memperhitungkan kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian yang
membahayakan
tetapi
juga
peluang
terjdinya
kejadian
yang
membahayakan tersebut. Teknik pengevaluasian keandalan dapat
membantu dalam melakukan penilaian secara obyektif terhadap
kemungkinan resiko dan membantu untuk menghitung bukan hanya
bahaya yang akan terjadi tetapi juga kemungkinannya.
Teknik pengevaluasian keandalan yang moderen juga dipakai
didalam aplikasi yang lebih luas termasuk aplikasi domestik, otomobil dan
berbagai produk lain yang secara individu memiliki dampak sosio
ekonomik yang kecil. Jika mengalami kegagalan. Kecenderungan terbaru
baik dimasyarakat Amerika utara dan Eropa adalah meningkatnya
kebutuhan
untuk
melakukan penilaian resiko dan keandalan.
Kecenderungan-kecenderungan ini berpusat kepada perubahan hukumhukum yang berkaitan dengan jaminan produk dimana penyuplai,
desainer dan pemroduksi akan dikenai tanggung jawab atas cedera dan
kematian konsumen akibat produk yang cacat. Petunjuk-petunjuk juga
akan diterbitkan oleh pemerintah dan badanbadan pengatur yang
berkaitan dengan kelayakan, keselamatan dan resiko, dan yang berkaitan
dengan kebutuhan yang penting untuk melakukan penilaian keandalan
dan resiko kemungkinan secara obyektif. Dari diskusi ini jelas bahwa
semua insiyur harus memiliki kepedulian terhadap konsep dasar yang
berkaitan dengan aplikasi teknik-teknik pengevaluasian keandalan.
1.2 Definisi
Secara umum teori keandalan dapat dikelompokan menjadi empat
keompok utama, yaitu :

Keandalan
Keandalan
Keandalan
Keandalan

komponen dan sistem (Component and system reliability)


struktur (Structural reliability)
manusia (Human reliability)
perangkat lunak (Software reliability)

Keandalan (Reliability)

Keandalan adalah suatu penerapan perancangan pada komponen


sehingga komponen dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, tanpa
kegagalan, sesuai rancangan atau proses yang dibuat. Keandalan
merupakan probabilitas bahwa suatu sistem mempunyai performansi
sesuai dengan fungsi yang diharapkan dalam selang waktu dan kondisi
operasi tertentu. Secara umum keandalan merupakan ukuran kemampuan
suatu komponen beroperasi secara terus menerus tanpa adanya
kerusakan, tindakan perawatan pencegahan yang dilakukan dapat
meningkatkan keandalan sistem.
Terminologi item yang dipakai didalam definisi keandalan diatas
dapat mewakili sembarang komponen, subsistem, atau sistem yang dapat
dianggap sebagai satu kesatuan. Definisi di atas dapat disarikan menjadi
empat komponen pokok yaitu :
probabilitas
kinerja (performance) yang memadai
waktu
kondisi pengoperasian
Probabiltas, yang merupakan komponen pokok pertama, merupakan
input numerik bagi pengkajian keandalan sutau sistem yang juga
merupakan indeks kuantitatif untuk menilai kelayakan suatu sistem. Pada
beberapa kajian yang melibatkan disiplin ilmu keandalan, probabilitas
bukan merupakan satu-satunya indeks, ada beberapa indeks lain yang
dapat dipakai untuk menilai keandalan suatu sistem yang sedang dikaji.
Tiga komponen lain - yaitu kinerja, waktu dan kondisi pengoperasian
semuanya merupakan parameter-parameter engineering dan teori
probabilitas tidak banyak membantu untuk kajian engineering ini.
Seringkali insinyur yang bertanggungjawab langsung terhadap satu
sistem tertentu yang cukup akurat untuk memberikan informasi yang
cukup memuaskan berkaitan dengan kajian sistem yang sedang
dilakukan. Waktu yang telah ditetapkan untuk pengoperasian sistem bisa
saja kontinyu atau secara sporadis, sedangkan kondisi pengoperasian bisa
kondisi pengoperasian yang uniform atau bervariabel, seperti pada fase
pengoperasaian propulsi roket dan pada pengoperasian pesawat terbang
komersial pada saat take-off, cruising dan landing. Kriteria tentang kinerja
yang memadai dari sebuah sistem merupakan masalah yang melibatkan
permasalahana manajerial. Kegagalan pengoperasian sistem dapat
didefiniskan secara beragam mulai dari kegagalan katastropik atau
gangguan terhadap fungsi sistem, seperti pada pompa yang menyuplai
bahan bakar untuk motor penggerak kapal yang mungkin tidak mampu
menyuplai kebutuhan minimum bahan bakar meskipun pada
kenyataannya pompa bahan bakar tersebut masih bisa beroperasi.

Secara umum ada dua metode yang secara luas dipakai untuk
melakukan kajian keandalan terhadap suatu sistem rekayasa. Kedua
metode analisa ini adalah analisa kualitatif yang berbasis pada
pengalaman dari personel yang terlibat dalam analisa kualitatif dan
analisa kuantitatif dimana perhitungan dan metode yang dipakai sangat
memainkan peranan yang sangat penting. Meskipun analisa kualittaif dan
kuantitatif jelas berbeda, tetapi ada batas yang samar antara kedua
analisis tersebut. Sebagai contoh, sebuah intangible decision matrix
dibuat berdasarkan perhitungan, oleh karena itu dapat diklasifikasikan ke
dalam metode kuantitatif. Tetapi, figur-figur yang dipakai matriks di atas
dibuat berdasarakan penilaian kualitatif dan oleh karena itu matrik ini
dikategorikan ke dalam kelompok analisa kualitatif. Gambar 1.1 dan 1.2
masing masing menunjukkan organisasi untuk analisa keandalan dan
prosedur kerja secara umum bidang rekayasa keandalan (reliability
engineering).
Ada beberapa metode analisa keandalan lain. Bentuk dari analisa
keandalan secara kualitatif ini bisa berupa :
1. Analisa mode dan dampak kegagalan (failure mode and effects
analysis - FMEA).
2. Analisa pohon kegagalan (fault tree analysis - FTA).

Gambar 1.1 Organisasi Analisa Keandalan (rbeck 1992)

Sedang bentuk dari analisa keandalan secara kuantitatif bisa


dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu analisa keandalan
secara analitis dan analisa keandalan dengan menggunakan simulasi.
Teknik simulasi yang paling sering dipakai untuk mengevaluasi keandalan
dari sistem adalah teknik simulasi montecarlo.
4

Gambar 1.2 prosedur kerja secara umum untuk bidang rekayasa keandalan
(Stefenson, 1990)

Metode evaluasi keandalan secara kuantitatif yang sering dipakai


diantaranya :
1. perhitungan langsung (direct calculation) untuk sistem-sistem
yang sederhana
2. pendekatan dengan probabilitas kondisional (conditional
probability approach)
3. metode cut set
4. metode tie set
5. pohon kejadian (event trees)
6. pohon kegagalan (fault trees)
7. rantai markov (markov chain)
8. proses markov (markov process)
Aplikasi Keandalan
Tujuan utama dari studi keandalan adalah untuk memberikan
informasi sebagai basis untuk mengambil keputusan. Berkaitan dengan
itu, teknologi keandalan mempunyai potensi untuk dipakai dalam ruang
yang sangat luas. Adapun area yang memanfaatkan teknologi keandalan
diantaranya adalah sebagai berikut.
Analisa resiko/keselamatan (Safety/risk analyses)
Analisa keandalan adalah merupakan bagian yang sudah sangat
mantap dari hampir sebagian besar untuk studi-studi resiko dan
keselamatan. Bagian dari analisa resiko (risk analysis) umumnya
5

dilakukan dengan menerapkan teknik keandalan seperti analisa modus


dan dampak kegagalan (Failure Mode and Effects AnalysisFMEA) dan
analisa pohon kegagalan (Fault tree analysis). Sedangkan metode lain
yang juga digunakan untuk menganalisa resiko antara lain Criticality
Analysis, Hazards and Operability (HAZOP) Studies, dan CauseConsequence Analysis.
Proteksi Lingkungan (Environmental Protection)
Studi keandalan bisa juga dipakai untuk memperbaiki desain dan
keteraturan poperasional dari sistem antipolusi seperti sistem pembersih
gas/air.
Kualitas (Quality)
Manajemen dan jaminan kualitas mendapatkan perhatian yangg
lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena
adanya dorongan untuk mengaplikasikan rangkaian standar internationall
ISO 9000. Konsep tentang kualitas (quality) dan keandalan (reliability)
terkait sangat erat. Keandalan dalam beberapa hal dianggap sebagai
karakteristik dari kualitas. Oleh karena itu sistem-sistem yang saling
melengkapi dari suatu sistem yang besar yang akan dilengkapi
dengan manajemenkeandalan dan jaminan kualitas merupakan bagian
dari manajemen kualitas secara total (Total Quality Management-TQM)
Optimasi operasi dan perawatan (Optimization of maintenance and
operation)
Perawatan dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun
untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi
tujuan utama dari perawatan adalah untuk menjaga dan memperbaiki
keandalan dari sistem dan kelancaran produksi/operasi. Beberapa industri
telah menyadari betapa pentingnya hubungan antara keandalan dan
perawatan dan telah mengimplementasikan perawatan yang berbasiskan
pada keandalan atau yang lebih dikenal dengan RCM (Reliability-Centered
Maintenance).
Metodologi
RCM
bertujuan
untuk
memperbaiki
costeffectiveness dan mengontrol perawatan pada berbagai jenis industri,
oleh karena itu RCM akan dapat memperbaiki ketersediaan dan
keselamatan. Kajian keandalan juga merupakan elemen penting pada
berbagai aplikasi berikut ini : Life Cycle Cost (LCC) analisis, Life Cycle
Profit (LCP) analysis, pengalokasi dukungan logistik, pengalokasian suku
cadang dan analisa untuk menentukan level operator.
Desain rekayasa (Engineering design)
Keandalan merupakan salah satu karakteristik kualitas dari suatu
produk teknik. Oleh karena itu jaminan keandalan merupakan salah satu
topik yang paling penting selama proses pendesaian suatu produk.
1.3 Evaluasi Keandalan Sistem

Untuk meegevaluasi keandalan dari suatu komponen atau sistem


yang pertama kali harus dilakukan adalah dengan memodelkan komponen
atau sistem tersebut kedalam diagram blok keandalan (reliabiliy block
diagram). Dari diagram blok keandalan ini kemudian dihitung keandalan
dari komponen atau sistem yang bersangkutan. Hal ini sangat mungkin
dilakukan untuk sistem yang sederhana. Untuk sistem yang lebih
kompleks, evalusi keandalan dapat dilakukan dengan memakai teknik lain
seperti pendekatan probabilitas kondisional (conditiional probabilistic
approach), himpunan pemotong (cut set), himpunan pengumpul (tie set)
dan pendekatan-pendekatan probabilistik lain. Dalam mengevaluasi
keandalan dari sistem, indeks keandalan dari masing-masing komponen
yang ada didalam sistem yang akan dievaluasi dapat diekspresikan
dengan nilai yang konstan untuk didurasi waktu tertentu. Cara
mengevaluasi keandalan sistem seperti ini dikategorikan sebagai evaluasi
model keandalan statis.
Evaluasi keandalan dari suatu sistem dengan memakai model statis
biasanya dilakukan pada analisa pendahuluan untuk mendesain suatu
sistem. Model stastis dipakai untuk mengeveluasi berbagai kemungkinan
desain dan dipakai untuk menentukan level keandalan yang diperlukan
baik untuk subsistem dan komponen yang ada didalam sistem.
Untuk membuat blok diagram keandalan dari suatu sistem, antara
bentuk fisik sistem dan model blok diagram keandalan dari sistem tidak
harus selalu sama. Blok diagram keandalan dari sistem akan sangat
tergantung dari kepiawaian sang analisis dalam memahami cara kerja
suatu sistem dan menerjemahkannya kedalam blok diagram keandalan.
Susunan diagram blok keandalan ini untuk sistem yang sederhana pada
dasarnya terdiri dari susunan seri dan paralel atau kombinasi susunan seri
dan paralel.
Sebagai contoh yang sederhana akan dipakai sebuah subsistem
yang terdiri dari dua buah filteer. Jika didefinisikan agar sistem itu dapat
berfungsi diperlukan dua buah filter yang bekerja bersamasama, maka
diagram bllok keandalan dengan susunan seri adalah yang paling tepat
untuk dipakai sebagai model. Sedang bila sistem itu akan berfungsi
dengan baik bila hanya membutuhkan satu buah filter yang bekerja, maka
diagram blok keandalan dengan susunan paralel adalah yang paling tepat
untuk dipakai sebagai model. Gambar . menunjukan blok diagram
keandalan dengan susunan seri dan paralel dari dua buah filter yang
dipakai sebagai contoh penjelasan.

Gambar 1.3 Susunan seri dan pararel

Metode evaluasi keandalan secara kuantitatif yang sering dipakai


diantaranya :
1. perhitungan langsung (direct calculation) untuk sistem-sistem
yang sederhana
2. pendekatan dengan probabilitas kondisional (conditional
probability approach)
3. metode cut set
4. metode tie set
5. pohon kejadian (event trees)
6. pohon kegagalan (fault trees)
7. rantai markov (markov chain)
8. proses markov (markov process)

Conditional Probability Approach


Teknik pengevaluasian untuk sistem yang kompleks dengan
memanfaatkan pendekatan probabilitas bersyarat (conditional probability
approach).
1. P ( sistem sukses ) = P ( sistem sukses jika B dalam kondisi baik )
P (Bs) + P (sistem sukses jika B dalam kondisi jelek)
P (Bf).
Sedangkan probabilitas dari kejadian komplemennya adalah
2. P (sistem gagal ) = P ( sistem gagal jika B dalam kondisi baik) P
(Bs) + P (sistem gagal jika B dalam kondisi jelek) P
(Bf).

Metode Cut Set


Sebuah cut set adalah sekumpulan dari komponen yang bila
komponen-komponen itu mengalami kegagalan, maka akan
menyebabkan seluruh sistem akan mengalami kegagalan pula.
Sebuah cut set dikatakan sebagai minimal cut set bila salah
satu komponen yang terdapat di dalam minimal cut set itu
mengalami kegagalan, maka akan menyebabkan seluruh sistem
8

akan mengalami kegagalan pula, tetapi bila salah satu komponen


yang terdapat di dalam mininimal cut set bekerja, maka tidak
mengakibatkan sistem menjadi gagal.
Metode cut set adalah metode yang sangat berguna untuk
mengevaluasi keandalan dari suatu sistem karena dua alasan utama,
yaitu
1. Metode ini dapat dengan mudah di kerjakan dengan
menggunakan program komputer untuk mendapatkan penyelesaian
yang cepat dan akurat.
2. Cut set langsung berkaitan dengan modus-modus kegagalan
sistem.

Metode Tie set


Metode tie set adalah merupakan komplemen dari metode cut
set. Metode ini digunakan dengan frekuensi yang lebih sedikit,
karena secara praktis metode ini tidak secara langsung mengarah
ke mode kegagalan dari sistem. Metode ini mempunyai aplikasi
yang khusus dan sehingga metode ini tidak didiskusikan
didiskusikan dengan rinci. Tie set adalah jalur minimal dari sistem
dan oleh karena itu tie set merupakan sekumpulan komponen yang
ada pada sistem yang dihubungkan secara seri. Akibatnya, sebuah
tie set dikatakan gagal jika salah satu komponen didalamnya gagal
dan probabilitas ini dapat dihitung mengunakan prinsip dari sistem
seri. Oleh karena itu agar sistem mengalami kegagalan, seluruh tie
set harus gagal dan oleh karena itu seluruh tie set secara efektif
akan dihubugkan secara paralel.

Anda mungkin juga menyukai