Anda di halaman 1dari 21

Ery Leksana

SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif


RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP
Semarang

SYOK
Syok adalah sindroma klinis akibat kegagalan sirkulasi,
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen
jaringan.
Etiologi:
Hipovolemik : perdarahan (> 20% EBV),kehilangan cairan
Kardiogenik : infark miokard akut
Obstruktif : tamponade jantung, pneumothoraks
Distributif (anafilaktik, neurogenik, septik dan adrenal
insufisiensi)

Sehingga untuk mengatasi syok harus


diberikan terapi cairan, untuk memperbaiki
sirkulasi
Kompartemen cairan tubuh :
Tubuh orang dewasa terdiri dari : zat padat
(40% BB) dan zat cair (60% BB).
Zat cair terdiri dari :
Cairan intrasel
: 40% BB
Cairan ekstrasel
: 20% BB
Cairan intravaskuler

: 5% BB
Cairan interstitial : 15% BB

Estimated Blood Volume :


Neonatus
: 90 mL/kgBB
Bayi dan anak
: 80 mL/kgBB
Dewasa
: 70 mL/kgBB

Volume darah dewasa sekitar 7% BB (5% BB


plasma dan 2% eritrosit).
Terapi Cairan Durante Operasi
Sebelum operasi pasien dipuasakan selama
6 jam (dewasa) dan 4 jam (bayi dan anak)
Zat yang hilang selama puasa, per jam:
Air
Na
K

60 mL
1,8 mEq
2,4 mEq

- KH 2,6 g
- Lemak
5,6 g
- Protein
6,4 g

Durante operasi diberi cairan :


Pengganti puasa
: 2 mL/kgBB/jam
Pemeliharaan : 2 mL/kgBB/jam
Stress operasi :
Dewasa Anak
Operasi kecil
4 mL/kgBB/jam
2 mL/kgBB/jam
Operasi sedang
6 mL/kgBB/jam
4 mL/kgBB/jam
Operasi besar
8 mL/kgBB/jam
6 mL/kgBB/jam
Transfusi jika : pada dewasa perdarahan > 15% EBV;
pada bayi dan anak perdarahan > 10% EBV.
Jika menggunakan koloid, sesuai jumlah perdarahan.
Jika kristaloid, 3x jumlah perdarahan.

Jenis cairan berdasar tujuan terapi


Cairan rumatan (maintenance)
Bersifat hipotonis : konsentrasi partikel terlarut <
konsentrasi cairan intraseluler (CIS); menyebabkan air
berdifusi ke dalam sel.
Tonisitas < 270 mOsm/kg; misal : dekstrosa 5%,
dekstrosa 5% dalam salin 0,25%
2. Cairan Pengganti (resusitasi, substitusi)
Bersifat isotonis : konsentrasi partikel terlarut = CIS; no
net water movement melalui membran sel
semipermeabel.
Tonisitas 275-295 mOsm/kg; misal : NaCl 0,9%, Lactate
Ringers, koloid
3. Cairan khusus
Bersifat hipertonis : konsentrasi partikel terlarut > CIS;
menyebabkan air keluar dari sel, menuju daerah
dengan konsentrasi lebih tinggi
Tonisitas > 295 mOsm/kg; misal NaCl 3%, Manitol,
1.

DEHIDRASI
Derajat Dehidrasi :
Dewasa
Bayi dan anak
Dehidrasi Ringan 4 % BB
Dehidrasi sedang 6 % BB
Dehidrasi berat 8 % BB

5 % BB
10 % BB
15 % BB

Tanda Klinis Dehidrasi


Ringan
Sedang
Berat
Defisit 3-5 % 6-8 %
10 %
Hemodinamik takikardi
takikardi
takikardi
nadi lemah
nadi sangat lemah
nadi tak teraba
kolaps volume
akral dingin
hipotensi orthostatik sianosis
Jaringan
lidah kering
lidah keriput
atonia
turgor turun turgor kurang
turgor buruk
Urin
pekat jumlah kurang
oliguria
SSP
mengantuk
apatis
koma

Tindakan :
1.Tentukan defisit
2.Atasi syok : cairan infus 20 mL/kg dalam jam,
dapat diulangi
3.Sisa defisit :
50 % dalam 8 jam pertama
50 % dalam 16 jam berikutnya

Cairan : Ringer Lactate (RL) atau NaCl 0,9 % (RL


adalah cairan paling fisiologis untuk tubuh)

Jenis Dehidrasi
Dehidrasi Hipertonik :
Kehilangan air lebih besar dari Na
Kadar Na > 145 mmol/L
Osmolalitas serum > 295 mOsm/L
Terapi :
# Dekstrosa 5 % dalam NaCl 0,45 % atau 5% dextrose
in half strength Ringer lactate atau
#fase I : 20 mL/kg RL atau NaCl 0,9 %
fase II: dekstrosa 5% dalam NaCl 0,45% diberikan 48
jam agar tidak terjadi edema otak dan kematian
Kelebihan Na
: (X-140) x BB X 0,6 = ..mEq
Defisit cairan
: {(X-140) x BB x 0,6} : 140 = .L
Kecepatan koreksi maksimal 2 mEq/jam

Dehidrasi Isotonik
Kehilangan air sama dengan Na
Kadar Na : 135 145 mmol/L
Osmolalitas serum 275-295 mOsm/L
Terapi :
RL atau NaCl O,9 % atau Dekstrosa 5% dalam
NaCl 0,225% 20 mL/kg

Dehidrasi hipotonik
Kehilangan air lebih kecil dari Na
Kadar Na < 135 mmol/L
Osmolalitas serum < 275 mOsm/L
Terapi:
NaCl 0,9% disertai dextrosa 5% dalam NaCl 0,225%
untuk the rest of fluid deficit
Phase I : 20 mL/kg 0,9% NaCl atau RL
Phase II
: tambahkan defisit natrium
Koreksi defisit Na: (Na yg diinginkan-Na aktual) x 0,6 x
BB
Koreksi Na yg dibutuhkan > 24 jam agar tidak terjadi
injury SSP
Dehidrasi isotonik atau isonatremik adalah jenis
dehidrasi yang paling sering terjadi (80%)

Resusitasi dinyatakan berhasil, apabila :


MAP (Mean Arterial Pressure) 65 mmHg
CVP (Central Venous Pressure) 8-12 mmHg
Urine output 0,5 mL/kg/jam
Central Venous (vena cava superior) atau

mixed venous oxygen saturation 70%


Status mental normal

HOLLIDAY SEGAR FORMULA.


For determining calories and fluid volume for average hospitalized
patient at maintenance :
kcal/day
kcal/hour
mL/day
mL/hour
0 10 kg
100
4
10 -20 kg
1000 + 50/kg
40+
2/kg
>20 kg
1500 + 20/kg
60 + 1/kg
For each kg > 10
For each kg > 20
DEHIDRASI HIPOTONIK
Defisit Na
: (140-X) x BB x 0,6 = mEq
Defisit Cairan : 4 6 8 % BB
Bila diganti NaCl 0,9% (Na=154 mEq/L)
diperlukan : defisit X mEq x 1000 =
154

cc

Dehidrasi Hipotonik
Akibat : luka bakar
keringat berlebihan
diare
demam
gr/L (mg/L)
: berat molekul
Eq/L (mEq/L)
: satuan muatan elektrolit
NaCl 0,9 % : 9 gr / 1000 mL
9 gr x 17,1
153,9 = 154 mEq/L

Strategi untuk rehidrasi harus memperhitungkan :


defisit cairan, cairan rumatan dan kehilangan cairan
yang sedang berlangsung

Cara rehidrasi
1.Hitung derajat dehidrasi

Jumlah cairan yang diberikan = derajat dehidrasi (%)


x BB x 1000 mL
2.Hitung cairan rumatan
Bayi dan anak
: rumus 4,2,1
Dewasa
: 40 mL/24 jam atau rumus 4,2,1

3. Pemberian cairan (menurut Guillot)

8 jam I : dari jumlah cairan yg diberikan + 1/2 cairan


rumatan

16 jam II
: dari jumlah cairan yg diberikan + 1/2
cairan rumatan

TERAPI CAIRAN PADA LUKA


BAKAR
Dasar: the rule of nines dari Parkland
Parkland Formula: 2 4 ml Ringers Lactate/kg/%

TBSA burn is infused during the first 24 h,with half


given in the first 8 h. The fluid infusion is titrated
to maintain a urine flow of 0,5 1 ml/kg/h
The initial fluid resuscitation with Ringers Lactate
solution is complete at 24 h.The IV fluid are then
changed to D5% at a maintenance rate. Plasma
replacement has been advocated in the first 8 h of
the second 24-h period,with 0,3 0,5 ml colloid
/kg/% burn to replace the plasma loses of the first
24 h.Because of the costs and the risk of infection
associated with blood products, colloid
replacement is not widely used.

Seorang laki-laki, 50 tahun, BB 50 kg mengalami dehidrasi berat dengan


kadar Na 100 mEq. Bagaimana rehidrasinya?
Dehidrasi Hipotonik
Defisit Na = (140-100) x 50 x 0,6 = 1200 mEq
Defisit Cairan : 8% BB = 4000 cc = 4 L
Diberikan cairan NaCl 0,9% = 1200
x 1000 = 7792 cc
154
Diberikan cairan NaCl 3%
= 1200 x 1000 = 2339
513
Sikap : berikan infus NaCl 20 cc/kgBB dlm 30 menit resusitasi berhasil.
Sisa defisit 4000 cc 1000cc = 3000 cc
Cairan maintenance: 50 (30 + 15) cc/24 jam = 2250 cc/24 jam
Jadi terapi cairan yang diberikan :
8 jam I
: { (661 + 2339) + 2250} cc
16 jam II
: { (661 + 2339) + 2250} cc

Seorang wanita, 50 tahun, BB 50 kg, mengalami syok karena muntaber.


Bagaimana terapi cairannya?
Syok karena kehilangan cairan 15% BB = 7500 cc = 7,5 L
Sikap :
1.Diberikan cairan RL 20cc/kgBB = 1000 cc tidak berhasil
2.Diberikan cairan RL 20cc/kgBB = 1000 cc berhasil
Maintenance : 50 (30+15) = 2250 cc/24 jam
Diberikan terapi :
8 jam I
: (5500) + (2250)
16 jam II
: (5500) + (2250)

Anda mungkin juga menyukai