Anda di halaman 1dari 4

Major Losses adalah kerugian pada aliran dalam pipa yang disebabkan oleh

friction yang terjadi di sepanjang aliran fluida yang mengalir terhadap dinding pipa.
Besarnya major losses ditentukan oleh fungsi Friction factor, kecepatan fluida,
panjang pipa, diameter pipa, nilai kekasaran pipa, viskositas fluida, densitas fluida.
Untuk menentukan besarnya nilai f / friction factor reynold number dan
relative roughness kita dapat menggunakan moody chart. Dari grafik ini dapat kita
lihat keadaan dimana aliran dalam kondisi laminer dengan nilai reynold number yang
relatif kecil dan friction koefisien diperoleh dari 64/Re, dapat kita lihat garis lurus
pada sebelah kiri. Dalam keadaan ini aliran tidak dipengaruhi oleh nilai kekasaran
pipa hanya ditentukan dari besarnya batasan bilangan reynold saat keadaan laminer.
Pada kondisi setelah aliran laminer adalah aliran transisi, dimana pada kondisi ini
aliran

mulai

berubah

dari

laminer

menuju

turbulen.

Saat aliran dalam kondisi wholly turbulent flow nilai bilangan reynoldnya relatif
besar, dan dipengaruhi oleh nilai koefisien kekasaran pipa, sehingga kondisinya
sangat bervariasi sesuai perubahan koefisien kekasaran dan nilai reynold. Dapat kita
lihat pada saat kondisi pipa smooth grafik yang terbentuk cenderung mendekati
bentuk aliran saat laminer sepanjang perubahan bilangan reynold, ketika makin besar
kekasaran, grafiknya cenderung makin landai sepanjang perubahan bilangan reynold.
Hal ini berarti bahwa ketika makin smooth permukaan maka friction faktor makin
kecil saat bil reynold besar/kecepatan besar, dan ketika makin kasar permukaan maka
friction factor cenderung tidak banyak berubah sepanjang peningkatan bil.
reynold/peningkatan kecepatan.

4. Kerugian head (head loss)


Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem
perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss).

Head loss terdiri dari :


a. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :

Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody (lampiran - 6) sebagai fungsi
dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness
- /D ), yang nilainya dapat dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari
nominal diameter pipa dan kekasaran permukaan dalam pipa (e) yang tergantung dari
jenis material pipa.
Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :

b. Minor head loss (minor losses)


Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang sistem
perpipaan. Dapat dicari dengan menggunakan Rumus :

Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel pada
lampiran 4. Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran
panjang ekivalen dari pipa lurus.
c.

Total

Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :

Losses

Daya

Pompa

Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan
kerja.
Ada beberapa pengertian daya, yaitu :
1.Daya

hidrolik

(hydraulic

horse

power)

Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :

2.

Daya

Poros

Pompa

(Break

Horse

Power)

Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang sesungguhnya
adalah

lebih

besar

dari

pada

daya

hidrolik.

Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi pompa atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :

3.

Daya

Penggerak

(Driver)

Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi mekanis
(effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :

Effisiensi

Pompa

Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input
atau

perbandingan

antara

HHP

Pompa

dengan

BHP

pompa.

Harga effisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga effisiensi pompa yang didapat
dari

pabrik

pembuatnya.

Effisiensi pompa merupakan perkalian dari beberapa effiaiensi, yaitu:

Referensi utama : Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan
Kompresor, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1983.
Lampiran :
Grafik fungsi dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif
(Courtesy of www.fao.org/) :

Anda mungkin juga menyukai