Hari/tanggal
Pertanian Organik
Kelas/Prak/Kel
: B/P1/5
Dosen
Asisten
Istiqomah Muniawati
(J3M113117)
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.1.1 Biomassa Tanaman Kangkung.................................................................1
1.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman.......................................1
1.2
Tujuan........................................................................................................2
II. METODELOGI................................................................................................3
2.1
Alat dan Bahan..........................................................................................3
2.1.1
Biomassa Tanaman Kangkung...........................................................3
2.1.2
Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman.................................3
2.2
Metode.......................................................................................................3
2.2.1
Biomassa Tanaman Kangkung...........................................................3
2.1.2
Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman.................................5
3.1
Hasil Pengamatan Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman...........6
3.2
Hasil Pengamatan Biomassa Tanaman Kangkung....................................8
3.3
Pembahasan Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman..................13
3.4
Pembahasan Biomassa Tanaman Kangkung..........................................22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. KDRK Nada.........................................................................................34
Gambar 3. KDRK Yahya........................................................................................34
Gambar 4. KLRK Kelompok 5..............................................................................34
Gambar 5. KDRK Kelompok 5..............................................................................34
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Tinggi Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca.....................................8
Grafik 3. Tinggi Akar Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca............................9
Grafik 4. Tinggi Akar Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca.............................10
Grafik 5. Jumlah Daun Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca...........................10
Grafik 6. Jumlah Daun Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca.........................11
Grafik 7. Luas Daun Kangkung Luar Rumah Kaca...............................................12
Grafik 8. Luas Daun Kangkung Dalam Rumah Kaca............................................12
Grafik 9. Tinggi Tanaman Kelengkeng Per-Minggu..............................................15
Grafik 10. Tinggi Tanaman Green Manure Per-Minggu........................................15
Grafik 11. Tinggi Tanaman Kurma Per-Minggu....................................................16
Grafik 12. Tinggi Tanaman Sirsak Per-Minggu.....................................................16
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pertumbuhan Tanaman...............................................................................6
Tabel 2. Jenis tanaman dan Ciri Tanaman..............................................................13
Tabel 3. Hasil pengamatan KLRK Maulana..........................................................26
Tabel 4. Hasil pengamatan KLRK Nia..................................................................29
Tabel 5. Hasil pengamatan KLRK Istiqomah........................................................31
Tabel 6. Hasil pengamatan KLRK Yahya..............................................................32
Tabel 7. Hasil Pengamatan KLRK Nada................................................................33
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat
molekul tinggi (22 000 230 000), berwarna hitam kecoklatan, relatif tahan
terhadap degradasi serta mengandung muatan negatif yang dapat dipengaruhi pH
(Herviyanti, 2007). Asam humat dimanfaatkan sebagai pelengkap pupuk yang
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. (Turan et al., 2011). Asam humat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung dan tidak langsung. Secara
tidak langsung memperbaiki kesuburan tanah dengan mengubah kondisi fisik,
kimia, dan biologi dalam tanah. Secara langsung dapat merangsang pertumbuhan
tanaman melalui pengaruh terhadap metabolisme dan sejumlah proses fisiologi,
yaitu proses respirasi, meningkatkan permeabilitas sel melalui kegiatan hormon
pertumbuhan, dan mengubah metabolisme karbohidrat tanaman.
Struktur kimia humid acid memiliki banyak gugus fungsional antara lain :
(1) Gugus karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki
muatan ion negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan
membentuk sebuah kompleks organo logam atau senyawa khelat (chelate) ; (2)
gugus kuinon yang mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari
dan merubahnya dalam bentuk tingkat energi yang lebih tinggi. Oleh karena itu
dilakukan praktikum penggunaan humic acid adalah untuk mengetahui pengaruh
penambahan humic acid terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2
Tujuan
Mengetahui
potensi
biomassa
pada
tanaman
II.
METODELOGI
kangkung
dengan
II.1
2.1.1
Metode
2.2.1
selanjutnya cangkul tanah sebanyak 3 ember dan ambil juga bahan organik yang
sudah matang sebanyak 9 ember atau dengan kata lain dengan perbandingan tanah
dan bahan organik sebanyak 3:9, kemudian tanah dan bahan organik yang sudah
diambil dicampurkan, setelah tercampur siapkan polybag dan beri label nama
tanaman yang akan ditanam, lalu masukan bahan yang sudah dicampur kedalam
polybag yang telah diberi label sebanyak dari tinggi polybag tersebut. Ketika
pengisian bahan kedalam polybag yang harus diperhatikan adalah kepadatan dari
bahan yang ada di dalam polybag, diusahakan jangan sampai terlalu padat karena
akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Polybag yang sudah terisi dengan bahan campuran tanah dan bahan
organik selanjutkan akan ditanami dengan kangkung darat yang sudah di
sediakan, setiap polybag akan ditanami dengan 4 benih kangkung dengan jarak
yang disesuaikan dengan luas polybag tersebut, setelah penanaman dilakukan
maka siram polybag dengan air secukupnya dan usahakan tidak terlalu basah agar
2.1.2
III.
Jenis
Tanaman
Green
Manure 1
(Albizia
saman)
Green
Manure 2
(Albizia
saman)
Green
Manure
3(Albizia
saman)
Kelengkeng
1
(Dimocarpu
s longan)
Kelengkeng
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
27
27
28
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
8.5
9.1
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
13.5
1.5
17.5
1.8
20.5
21.5
2
(Dimocarpu
s longan)
Asem Manis
(Tamarindus
Indica)
Sirsak
Kurma 1
(Phoenix
dactylifera)
Kurma 2
(Phoenix
dactylifera)
Kurma 3
(Phoenix
dactylifera)
Kurma 4
(Phoenix
dactylifera)
Kurma 5
(Phoenix
dactylifera)
Keterangan
Tumbuh
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh
8.1
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
12
14.5
14.5
15
9.1
10.5
12.5
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh
17.6
24.5
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tumbuh
Tidak
Tidak
Tidak
Tumbuh Tumbuh Tumbuh
13.5
15.5
4.5
12.6
25
III.2
Grafik rerata jumlah daun tanaman kangkung darat dapat dilihat sebagai
berikut :
%Berat akar
= 50 %
%Berat batang
= 50%
= 32550 gr/m2
%Berat akar
= 50 %
%Berat batang
= 50%
= 43790 gr/m2
Tropis
Subtropis
Ciri-ciri teori
tanaman
v
Green
Manure
(Albizia
saman)
Kelengkeng
(Dimocarpus
longan)
Asem Manis
(Tamarindus
Indica)
Sirsak
(Annona
muricata
Linn)
v
Kurma
(Phoenix
dactylifera)
atau penambah rasa asamdalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadangkadang kuah pempek.
Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus
indica, termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah
satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam
(Mly.), asem (Jw.),sampalok (Tagalog), ma-kham (Thai), dan tamarind (Ingg.).
Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawatBerikut daa
pengamatan rumah dalam kaca:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliohyta
las : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
pafamili : Caesalpiniodeae
Bangsa : Detarieae
Genus : Tamarindus
Spesies : T. indica
Nama Binomial : Tamarindus indica.
Sirsak (Annona muricata Linn) berasal dari Amerika Selatan. Tanaman
sirsak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata Linn
Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu
(lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh
batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang
mendatar.Buah sirsak yang normal dan sudah cukup tua / matang mempunyai
berat 500 gr, warna kulit agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap.
Bentuk buah bagian ujung agak membulat dengan diameter 5 cm, diameter
bagian tengah 7 cm, serta panjang buah 17 cm. Kerapatan duri maksimal 23 buah per 4 cm (diukur pada bagian buah yang durinya paling jarang),
kekerasan daging buah empuk merata, rasa manis atau manis asam segar dan
beraroma khas.
Tanaman yang paling cepat pertumbuhannya adalah tanaman trembesi.
Trembesi yang cepat tumbuh dan besar dalam waktu relatif singkat memang
efektif memberikan keteduhan dan mempengaruhi iklim mikro daerah sekitarnya
menjadi lebih sejuk. Pohon trembesi atau disebut juga pohon kihujan (Samanea
saman) merupakan salah satu pohon penghijauan terbaik. Pertumbuhannya cepat,
batangnya besar, kuat dan bentangan kanopinya lebar dan mampu menyerap 28
Ton Co2 pertahunnya. Trembesi bisa hidup didaerah yang kritis dan memiliki
keasaman yang tinggi.Penelitian membuktikan pohon terambesi yang ditanam di
lahan satu hektar dapat mengikat 0.6 Ton Oksigen perhari. Pohon ini unggul
menanggulangi banjir mampu menyimpan 900 meter kubik air juga menyalurkan
4000 liter air perhari. Selain sebagai tanaman penghijauan, berdasarkan penelitian
Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Trembesi dapat digunakan sebagai obat
tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker.
Setiap tanaman pasti tumbuh. Namun jika berkaitan dengan unsur biotik
dan abioik, tanaman terbesebut dapat memiliki gangguan dalam pertumbuhan jika
tidak sesui dengan kondisi lingkungan di sekitar tanaman. Pengaruh lingkungan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Faktor-faktor
lingkungan tersebut meliputi suhu, udara, cahaya. Kelembaban udara, serta
kesedian air tanah dan mineral.
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
berhubungan dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi,
dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Bahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila
makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada,
jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian cahaya
yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Tanah lembap
sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini
karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam
biji serta melarutkan makanan dalam jaringan. Tingkat pengaruh kelembapan
udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada tanaman yang membutuhkan
kelembapan udara dan kelembapan tanah yang tinggi, misalnya lumut hati.
Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan kelembapan
udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan
beberapa jenis tanaman anggrek.
Asam humus (humid acid) adalah sebuah substansi yang memiliki struktur
yang kompleks dengan berat molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble)
atau mengendap dengan asam tetapi larut (soluble) dengan basa. Asam humat
merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat
molekul tinggi (22 000 230 000), berwarna hitam kecoklatan, relatif tahan
terhadap degradasi serta mengandung muatan negatif yang dapat dipengaruhi pH
(Herviyanti, 2007). Kandungan pada Humic acid dianaranya (1) memiliki Gugus
karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki muatan ion
negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan membentuk sebuah
kompleks organo logam atau senyawa khelat (chelate); (2) Gugus kuinon yang
mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari.
Penggunaan humic acid untuk membantu pertumbuhan tanaman
diaplikasikan dengan menambahkan humic acid yang telah dicairkan dengan air
kepada tanaman percobaan. Humic acid dicairkan dengan menngunakan
perbandingan 1:9 antara humic acid dengan air. Penyiraman dilakukan sebanyak
satu kali sehari,dengan komposisi yang sama. Penyiram humic acid bagi tanaman
bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Peranan humic acid bagi tanah
adalah kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisika, biologi, dan
kimia tanah.
Pemulihan tanah yang rusak bias dilakukan dengan menggunakan
pupukorganik dan humic acid, Namun, jumlah penggunaan yang dipakai dalam
pemulihan lahan yang berbeda. Bagi pemulihan lahan dengan menggunakan
pupuk organic lebih membutuhkan jumlah bahan organic yang banyak, sedangkan
penggunaan humic acid untuk membantu pemulihan lahan jumlah penggunaan
yang lebih sedikit di banding pupuk kandang menjadi salah satu alternatif yang
rasional untuk melakukan rehabilitasi lahan kritis dengan biaya yang terjangkau.
III.4
yang berada di dalam habitat tertentu. Biomassa merupakan istilah untuk bobot
hidup, biasanya dinyatakan sebagai bobot kering, untuk seluruh atau sebagian
tubuh organisme, populasi, atau komunitas. Biomassa tumbuhan merupakan
jumlah total bobot kering semua bagian tumbuhan hidup.Biomassa tumbuhan
bertambah karena tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dari udara dan
mengubah zat ini menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis (Hamilton
dan King, 1988).
Praktikum dilakukan dengan menggunakan dua perlakuakan yang berbeda.
Perlakuan satu dilakukan di dalam rumah kaca, dan perlakukan dua dilakukan
dilaur rumah kaca. Hal tersebut dipilih karena tanaman kangkung dapat tumbuh
dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang
beriklim panas dan beriklim dingin.
Perolehan data yang didapatkan memberitahukan bahwa kangkung dengan
perlakukan tanam di luar rumah kaca tumbuh lebih besar dibandingkan dengan
kangkung di dalam rumah kaca. Hal ini dikarenakan pengaruh dari penyinaran
cahaya, Tanaman kangkung dengan penyinaran yang baik tumbuh jauh lebih cepat
bertranspirasi bilamana terbuka terhadap cahaya dibandingkan dalam gelap. Hal
ini terutama karena cahaya mendorong/merangsang tumbuhnya stomata dan
dengan demikian meningkatkan pemindahan udara berisikan uap air dari ruangruang udara lapisan bunga karang keluar. Kangkung sangat kuat menghadapi
panas terik dan kemarau yang panjang, apabila ditanam di tempat yang agak
terlindung maka kualitas daun akan bagus namun lemas/layu. Hal ini terjadi
karena kloroplas yang tidak terkena cahaya matahari sehingga tidak terjadi proses
fotosintesis yang menyebabkan tumbuhan menguning dengan cepat (etiolasi)
(Kramer dan Kozlowski, 1979). Pembuktian didapatkan dengan tinggi kangkung
pada perlakuakn luar rumah kaca yang besarnya bias mencapai 41.2 cm,
sedangkan dalam rumah kaca mencapai 37.6 cm.
Kesimpulan
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Aiyen. 2004. Importance of Root Growth Parameters to Cd and Zn Acquisition by
Non
hyperaccumulator
and
hyperaccumulator
Plants.
Dissertation
LAMPIRAN
Tabel 3. Hasil pengamatan KLRK Maulana
Tanaman
KLRK
Tinggi
15
jumlah daun
lebar
Minggu ke-1
8
0.4
panjang
luas
3
1.2
0.2
2.5
0.2
2.4
0.4
2.8
0.4
0.2
0.3
2.7
0.3
2.7
0.8
0.7
2.5
0.8
2.4
0.8
2.8
0.4
0.4
0.4
2.7
0.4
2.7
0.4
2.9
Minggu ke - 3
15
0.9
0.9
4.6
0.9
4.6
0.5
4.5
0.5
0.5
0.6
0.5
4.8
0.8
0.8
0.8
4.8
0.2
0.2
0.8
0.8
0.5
0.48
1.12
1.2
0.6
0.81
0.81
Minggu ke - 2
KLRK
KLRK
24.5
33
2.4
1.75
1.92
2.24
1.2
1.2
1.08
1.08
1.16
3.6
4.14
4.14
2.25
2
2
2.4
2.4
4
4
3.84
0.16
0.16
KLRK
KLRK
38
38
0.5
0.4
3.1
Minggu ke-4
21
0.6
3.9
0.6
3.9
0.8
0.4
2.5
0.4
2.5
0.9
0.9
4.6
0.9
4.6
0.5
4.5
0.5
0.5
0.6
0.5
4.8
0.8
0.8
0.8
4.8
0.9
0.8
0.9
0.8
0.9
0.8
3.1
0.3
1.6
Minggu ke 5
23
0.4
2.5
0.9
4.6
0.5
4.5
0.5
0.5
0.6
1.5
1.24
2.34
2.34
4
1
1
3.6
4.14
4.14
2.25
2
2
2.4
2.4
4
4
3.84
0.72
0.72
2.7
2.48
0.48
1
4.14
2.25
2
2
2.4
0.5
4.8
0.8
0.8
0.8
4.8
0.9
0.8
0.9
0.8
0.9
0.8
3.1
0.3
1.6
0.6
3.9
0.6
3.9
0.8
0.4
2.5
0.4
2.5
0.9
0.9
4.6
1.1
7.5
2.4
4
4
3.84
0.72
0.72
2.7
2.48
0.48
2.34
2.34
4
1
1
3.6
4.14
8.25
Tingg
i
jumla
h
daun
leba
r
panjan
g
luas
KLRK
Minggu ke-1
10
0.2
0.3
0.3
0.2
0.2
0.2
0.3
1.9
2.5
2.5
2
2
2.2
2.5
0.38
0.75
0.75
0.4
0.4
0.44
0.75
KLRK
Minggu ke - 2
22
13
0.7
0.7
0.8
0.8
3
2.5
3
2.5
2.1
1.75
2.4
2
Minggu ke - 3
31.5
KLRK
0.5
0.4
0.6
0.5
0.7
0.6
0.6
0.6
0.3
2.4
2.8
3
3
2.7
2.7
2.9
2.9
2.1
1.2
1.12
1.8
1.5
1.89
1.62
1.74
1.74
0.63
18
0.9
0.9
0.9
0.5
0.5
0.5
0.6
0.5
0.8
0.8
0.8
0.2
0.2
0.5
0.4
0.6
0.6
0.4
4
4.6
4.6
4.5
4
4
4
4.8
5
5
4.8
0.8
0.8
3
1.6
3.5
3.5
4.2
3.6
4.14
4.14
2.25
2
2
2.4
2.4
4
4
3.84
0.16
0.16
1.5
0.64
2.1
2.1
1.68
21
0.6
0.5
0.8
0.8
0.8
0.9
0.9
0.9
0.8
0.3
0.6
0.6
0.8
0.4
0.4
0.9
4
4.8
5
5
4.8
0.8
0.8
3
3.1
1.6
3.9
3.9
5
2.5
2.5
4
2.4
2.4
4
4
3.84
0.72
0.72
2.7
2.48
0.48
2.34
2.34
4
1
1
3.6
Minggu ke-4
KLRK
38
0.9
0.9
0.5
0.5
0.5
4.6
4.6
4.5
4
4
4.14
4.14
2.25
2
2
0.8
0.3
0.6
0.6
0.8
0.4
0.4
0.9
0.9
1.1
0.4
0.9
0.5
0.5
0.5
0.6
0.5
0.8
0.8
0.4
0.9
0.5
0.5
3.1
1.6
3.9
3.9
5
2.5
2.5
4
4.6
7.5
2.5
4.6
4.5
4
4
4
4.8
5
5
4.8
0.8
0.8
3
2.48
0.48
2.34
2.34
4
1
1
3.6
4.14
8.25
1
4.14
2.25
2
2
2.4
2.4
4
4
1.92
0.72
0.4
1.5
leba
r
panjan
g
0.2
0.3
0.3
0.2
2.5
2
1.9
2.5
0.5
0.6
0.57
0.5
0.6
0.6
0.6
0.3
2.7
2.9
2.9
2.1
1.62
1.74
1.74
0.63
Minggu ke 5
KLRK
42.3
23
KLRK
KLRK
Tingg
i
jumla
h
daun
Minggu ke-2
7
Minggu ke - 3
20
luas
0.4
0.6
0.5
0.7
2.8
3
3
2.7
1.12
1.8
1.5
1.89
KLRK
Minggu ke - 4
23
0.6
0.5
0.8
0.8
0.8
0.2
0.2
0.5
0.4
4
4.8
5
5
4.8
0.8
0.8
3
1.6
2.4
2.4
4
4
3.84
0.16
0.16
1.5
0.64
KLRK
Minggu ke-5
30.5
2.1
0.2
0.2
0.2
0.2
2.1
2.1
2.1
2.1
5.4
0.4
0.4
0.4
0.4
5.4
5.4
5.4
5.4
11.34
0.08
0.08
0.08
0.08
11.34
11.34
11.34
11.34
leba
r
panjan
g
0.2
0.3
0.3
0.2
0.4
0.2
2.5
2
1.9
2.5
2.8
2.5
0.5
0.6
0.57
0.5
1.12
0.5
0.2
0.4
0.2
0.2
0.3
2.5
2.8
2.5
2.5
2
0.5
1.12
0.5
0.5
0.6
KLRK
KLRK
KLRK
Tingg
i
jumla
h
daun
Minggu ke-2
7
Minggu ke - 3
9
Minggu ke - 4
13
luas
Minggu ke-5
22.1
KLRK
0.3
1.9
0.57
0.6
0.2
0.2
0.6
0.2
0.6
0.6
5.7
0.4
0.4
5.6
1.8
5.4
5.4
3.42
0.08
0.08
3.36
0.36
3.24
3.24
leba
r
panjan
g
0.3
0.3
0.3
0.2
2
1.9
1.9
2.5
0.6
0.57
0.57
0.5
KLRK
Tingg
i
jumla
h
daun
Minggu ke-2
6.5
luas
KLRK
Minggu ke - 3
25
0.6
0.6
0.6
1
1
0.6
0.7
0.7
2.7
2.9
2.9
3.5
3.6
3
3
2.7
1.62
1.74
1.74
3.5
3.6
1.8
2.1
1.89
KLRK
Minggu ke - 4
29
15
0.6
0.6
0.8
0.4
0.4
0.9
0.9
0.9
0.5
0.5
0.5
0.5
0.8
0.8
0.8
4
3.9
5
2.5
2.5
4
4.6
4.6
4.5
4
4
4.8
5
5
4.8
2.4
2.34
4
1
1
3.6
4.14
4.14
2.25
2
2
2.4
4
4
3.84
Minggu ke-5
31.6
KLRK
29
0.6
0.8
0.4
0.4
0.9
0.9
1.1
0.4
0.9
0.5
0.5
0.5
0.6
3.9
5
2.5
2.5
4
4.6
7.5
2.5
4.6
4.5
4
4
4
0.6
0.2
0.2
0.6
0.2
0.6
0.6
5.7
0.4
0.4
5.6
1.8
5.4
5.4
2.1
0.2
0.2
0.2
0.2
2.1
2.1
2.1
2.1
5.4
0.4
0.4
0.4
0.4
5.4
5.4
5.4
5.4
Foto
2.34
4
1
1
3.6
4.14
8.25
1
4.14
2.25
2
2
2.4
3.42
0.08
0.08
3.36
0.36
3.24
3.24
11.34
0.08
0.08
0.08
0.08
11.34
11.34
11.34
11.34