Anda di halaman 1dari 10

BORANG PORTOFOLIO

UPAYA PENGOBATAN DASAR


DEMAM TIFOID

Disusun Oleh :
Nama/peserta

: dr. Niken Maretasari P.A

Pendamping

: dr. Riyono

PUSKESMAS SALAMAN 1
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE JUNI 2015 - SEPTEMBER 2015

Berita acara presentasi portofolio

Pada hari Kamis, tanggal 6 Agustus 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama

: dr. Niken Maretasari P.A

dengan judul/ topik : F. 6. Upaya Pengobatan Dasar (topik : Demam Tifoid)


NamaPendamping

: dr. Riyono

Nama Wahana

: Puskesmas Salaman I

Nama Peserta Presentasi


1.
2.
3.
4.
5.
6.

dr. Alberta Vania H.


dr. Najih Rama Eka Putra
dr. Niken Maretasari P.A.
dr. Nurin Aisyiyah L.
dr. Nuzulul W. Laras
dr. Shila Lupiyatama

Tanda tangan

.
.
.
.
.
.

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping

dr. Riyono
NIP. 197110132010011001

BORANG PORTOFOLIO
F.6. Upaya Pengobatan Dasar (Demam Tifoid)

Nama Wahana : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang


Topik
: Demam Tifoid
Tanggal
: 8 Juli 2015
Nama Pasien
: Tn. K
No. RM :
Tanggal Presentasi
: 6 Agustus 2015
No. dan Nama Pendamping :
dr. Riyono
Tempat Presentasi
: Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Neonatus Bayi
Anak

Masalah
Dewasa

Remaja

Istimewa

Bumil
Lansia

Deskripsi

Laki laki, usia 28 tahun, demam selama 3 hari


Tujuan
Mengobati demam tifoid
Mencegah komplikasi
Mencegah kekambuhan
Bahan bahasan :
Tinjauan Pustaka
Cara membahas : Diskusi

Riset
Presentasi dan

Kasus
Email

Audit
Pos

diskusi

Data pasien
Nama Klinik : Puskesmas

Nama : Tn. K
Telp. : -

Nomor Registrasi : 997620


Terdaftar sejak : 2015

Salaman I
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
Seorang laki laki usia 28 tahun mengeluh demam selama 3 hari.
2. Riwayat Pengobatan
Pasien sudah membeli obat penurun demam dari apotek. Demam turun tapi
kemudian naik lagi.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
4. Riwayat Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini


5. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Pasien tinggal di rumah beserta kedua
orangtuanya dan kakaknya.
6. Lain-lain
Tekanan darah = 120/70 mmHg, Nadi = 88 x/menit, RR = 24 x/menit, Suhu =
38,4 C
Daftar Pustaka :
Widodo, Djoko. Demam Tifoid. Buku Ajar IIMU PENYAKIT DALAM. Jilid II.
Edisi IV. Jakarta. 2006.
Hasil Pembelajaran
1.

Definisi demam tifoid


Demam tifoid adalah demam yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi

(S.typhi) dan Salmonella paratyphi (S.paratyphi) ke dalam tubuh manusia.


2. Diagnosis demam tifoid
Penegakan diagnosis demam tifoid dilakukan berdasarkan manifestasi klinis.
Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10 -14 hari. Pada minggu
pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan seperti demam, nyeri
kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare. Pada
pemeriksaan fisik suhu badan meningkat. Sifat demam adalah meningkat
perlahan lahan dan terutama pada sore hingga malam hari. Dalam minggu
kedua gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relative, lidah
kotor, hepatomegali, splenomegali, meteorismus, gangguan mental berupa
somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis.
3. Pengobatan demam tifoid
Trilogi penatalaksanaan demam tifoid yaitu :
a. Istirahat dan perawatan, dengan tujuan mencegah komplikasi dan
mempercepat penyembuhan
b. Diet dan terapi penunjang (simtomatik dan suportif), dengan tujuan

mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan pasien secara optimal.


Pemberian makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah
selulosa (menghindari sayuran yang berserat) dapat diberikan dengan
aman pada penderita tifoid.
c. Pemberian antimikroba, dengan tujuan menghentikan dan mencegah
penyebaran kuman. Obat antimikroba yang dapat digunakan untuk
mengobati demam tifoid adalah sebagai berikut :
- Kloramfenikol : merupakan obat pilihan utama untuk demam
tifoid. Dosis yang diberikan adalah 4x500 mg per hari secara per
-

oral atau intravena. Diberikan sampai dengan 7 hari bebas demam.


Tiamfenikol : dosis dan efektivitas tiamfenikol pada demam tifoid
hamper sama dengan kloramfenikol, akan tetapi komplikasi
hematologi seperti anemia aplastik lebih rendah dibandingkan

kloramfenikol.
Kotrimoksazol : efektivitas obat ini hampir sama dengan
kloramfenikol. Dosis untuk orang dewasa adalah 2x2 tablet

diberikan selama 2 minggu.


Ampisilin dan amoksisilin : kemampuan obat ini untuk
menurunkan

demam

lebih

rendah

dibandingkan

dengan

kloramfenikol. Dosis yang dianjurkan berkisar 50-150 mg/kgbb


-

selama 2 minggu.
Sefalosporin generasi ketiga : yang terbukti efektif adalah
seftriakson. Dosis yang dianjurkan 3-4 gram dalam dekstrosa 100
cc diberikan selama setengah jam perinfus sekali sehari selama 3-5

hari.
- Fluorokuinolon : siprofloksasin dosis 2x500 mg/hari selama 6 hari
4. Komplikasi demam tifoid
- Komplikasi intestinal : perdarahan usus, perforasi usus, ileus paralitik,

pancreatitis
Komplikasi ekstra-intestinal
o Komplikasi kardiovaskular : miokaarditis, tromboflebitis
o Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopenia
o Komplikasi paru : pneumonia, empiema, pleuritis
o Komplikasi hepatobilier : hepatitis, kolesistitis
o Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis
o Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis,
arthritis
o Komplikasi neuropsikiatrik : tifoid toksik

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


1. SUBYEKTIF
Seorang laki laki usia 28 tahun mengeluh demam selama 3 hari. Demam
terus menerus, lebih tinggi saat malam hari, menggigil (-). Pasien juga
mengeluh nyeri kepala (+). Pasien juga mengalami mual (+), muntah (-), nyeri
perut (+), BAB cair (-), sulit BAB (-). BAK dalam batas normal
2. OBJEKTIF
Gejala klinis

Demam selama 3 hari


Demam lebih tinggi saat malam hari
Nyeri kepala (+)
Mual (+)
Nyeri perut (+)

Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
RR
: 24 x/menit
Suhu
: 38,4 C
Pemeriksaan fisik
Lidah kotor (+)
Nyeri tekan epigastrium (+)
Bradikardi relatif
a. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin :
No
1
2
3
4
5
6
7

Komponen
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Hematokrit

Widal : Typus H : Typus O : Parathipus AH : Parathipus BH : Parathipus CH : Parathipus AO : Parathipus BO : 1/160


Parathipus CO : -

3. ASSESSMENT

Jumlah

Nilai Normal
6

6,78 x 10
3,4 x 103
133 x 103
63
18,3
28,9
43,0

3,80-5,60 x 106
3,5-10 x 103
150000-400000
80 97
26,5 33,5
30,5 35,0
35 50 %

Demam tifoid adalah demam yang disebabkan oleh kuman Salmonella


typhi (S.typhi) dan Salmonella paratyphi (S.paratyphi) ke dalam tubuh
manusia. Infeksi terjadi melalui makanan yang terkontaminasi kuman.
Sebagian kuman dimusnahkan dalam lambung, sebagian lolos masuk ke dalam
usus dan selanjutnya berkembang biak. Bila respon imunitas humoral mukosa
(IgA) usus kurang baik maka kuman akan menembus sel sel epitel usus.
Demam tifoid masih meruppakan penyakit endemik di Indonesia.
Insidensi demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan
sanitasi lingkungan. Di daerah rural (Jawa Barat) 157 kasus per 100.000
penduduk, sedangkan di daerah urban ditemukan 760 810 kasus per 100.000
penduduk. Perbedaan insidensi di perkotaan berhubungan erat dengan
penyediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan
pembuangan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan.
4. PLAN
Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka
diagnosis pasien ini adalah demam tifoid. Yang termasuk kriteria demam tifoid
adalah didapatkan gejala demam, gangguan saluran cerna, dan penurunan
kesadaran dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pengobatan

Terapi definitif dengan pemberian antibiotik (Thiamphenicol 4 x 500


mg)
Terapi suportif dengan :
- Istirahat (tirah baring)
- Diet tinggi kalori dan tinggi protein
- Konsumsi obat obatan secara rutin dan tuntas

- Kontrol dan monitor tanda vital


Terapi simtomatik dengan analgetik antipiretik (Paracetamol 3 x 500
mg) dan mengurangi keluhan gastrointestinal (ranitidine 2 x 150 mg,
sebelum makan)

Pendidikan
Edukasi pasien tentang tata cara :

Pengobatan dan perawatan demam tifoid


Tanda tanda kegawatan demam tifoid sehingga bila terjadi kegawatan
dapat segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Konsultasi
Melakukan konseling atau edukasi pada masyarakat tentang aspek
pencegahan dan pengendalian demam tifoid, melalui :

Perbaikan sanitasi lingkungan


Peningkatan hygiene makanan dan minuman
Peningkatan hygiene perorangan
Pencegahan dengan imunisasi

Rujukan
Direncanakan bila kondisi pasien memburuk atau terjadi hal hal sebagai
berikut :

Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan


Demam tifoid dengan tanda tanda komplikasi seperti :
- Tifoid ensefalopati
- Syok septic
- Peritonitis
- Hepatitis tifosa
- Pankreatitis tifosa
- Pneumonia

Kontrol
Kegiatan
Pemberian obat suportif

Periode
7 hari

Kesembuhan pasien

Mengontrol tanda vital pasien Selama pasien


(TD,nadi, RR, suhu)
dirawat
Mengontrol tanda kegawatan Selama pasien
dan komplikasi pada pasien
dirawat

Memperbaiki higiene

Hasil yang diharapkan


Tanda vital pasien
membaik dan tidak
terjadi perburukan
Mencegah terjadinya
kegawatan dan
komplikasi

Sesegera mungkin Mencegah timbulnya


penyakit dan mencegah
penularan penyakit

Magelang, 6 Agustus 2015


Peserta

Pendamping

dr. Niken Maretasari P.A

dr. Riyono

Anda mungkin juga menyukai