LAPORAN KASUS
Nama
Umur
Alamat
No Rekam Medik
Anamnesis
: Ny. K
: 43 Tahun
: Jln. H. Ali Cipete Selatan
: 13.0538
: Autoanamnesis
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama: sesak napas
Anamnesis :
Dialami sejak 14 hari yang lalu disertai batuk berdahak
bewarna bening kental, rasa tertekan di dada dan mengi.
Sesak timbul apabila kedinginan, menghirup debu,
terpapar asap rokok ataupun jika pasien makan nenas.
Pasien ada riwayat asma
PEMERIKSAAN FISIK
Status presens
BB : 60 kg ,TB : 164 cm ,IMT : 22,3 kg/m2
Tanda Vital
Tensi
: 110/70 mmhg
Nadi
: 80x/menit, cepat, kuat angkat dan
reguler
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu
: 36,5 C
DIAGNOSA SEMENTARA
-Asma bronkial serangan ringan pada asma
persisten sedang, terkontrol sebagian
PENATALAKSANAAN Farmakologi:
--Salbutamol 3 x 2mg
-- GG 3x100 mg
RENCANA PEMERIKSAAN
-Foto thoraks
-Cek BTA
-Spirometri
-Analisa Gas Darah
RADIOLOGI
Foto thorak ( 6/12/2011)
-corakan bronchovaskuler pada kedua paru
dalam batas normal
-tidak tampak proses spesifik pada kedua paru
-cor dalam batas normal, kedua sinis dan
diafragma baik
-tulang-tulang intak
Kesan : Normal
FOLLOW UP
TANGGAL
PERJALANAN PENYAKIT
INSTRUKSI DOKTER
6/12/2011
T: 120/90
N : 124x/i
P : 28x/i
S:37.10c
PERAWATAN HARI-1
S:
Sesak napas(+), batuk(+),lendir(+)
bening kental,
Pemeriksaan:
DR
AGD
Spirometri
Foto thoraks
7/12/2011
T: 110/80
N : 100x/i
P : 204x/i
S:36.70c
PERAWATAN HARI-2
S: Sesak napas(+) berkurang,
batuk(+), berkurang, lendir
mulai berkurang .
BAB dan BAK normal
O:SR/Gizi cukup/CM
Anemis(-),ikterus(-),sianosis(-)
BP.Bronkial Rh-/-,Wh - /BJI/II murni,regular
Peristaltik(+) kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
Extremitas udem-/-,
A : Asma bronkial serangan
sedang, persisten ringan,
terkontrol sebagian
8/12/2011
T:110/70
N:88x/i
P:20x/i
S:36.520c
PERAWATAN HARI-3
S: Sesak napas(-), batuk(-),
lendir(-) bening kental,
AFF Infus
Salbutamol 3 x 2 mg
Dexamethason tab 3 x 1
Pemeriksaan:
Darah kontrol
Spirometri
O : SR/Gizi cukup/CM
Anemis(-),ikterus(-),sianosis(-)
BP.Bronkial ,Rh-/-,Wh -/BJI/II murni,regular
Peristaltik(+) kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
Extremitas udem-/-,
A:
Asma Bronkial eksaserbasi akut +
infeksi sekunder
Suspek Bronkitis kronik
RESUME
Seorang perempuan berusia 43 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan Dyspneu. Dialami sejak
14 hari yang lalu disertai batuk berdahak bewarna
bening kental, rasa tertekan di dada dan mengi.
Pasien ada riwayat asma selama 2 tahun ini dan
mengaku sering mengkonsumsi salbutamol
apabila sesak muncul tetapi pasien sudah lama
tidak makan obat tersebut
RESUME (2)
Sesak napas dirasakan mengganggu aktivitas dan
tidur.
Dalam 2 minggu terakhir, sesak napas dirasakan
setiap hari tetapi tidak lebih 1 kali dalam sehari,
dan saat malam hari lebih 1 kali dalam
seminggu.
RESUME (3)
Sesak terasa berkurang dalam posisi duduk. Pasien
masih bisa tidur tanpa meninggikan bantal.
Tidak demam, tidak ada riwayat demam, nyeri
dada tidak ada,tidak mual ,tidak muntah, tidak ada
jantung berdebar.
Batuk lama dan keringat malam disangkal.
Saat dianamnesis, pasien berbicara dengan kalimat
yang terputus-putus.
BAB dan BAK normal.
RESUME (4)
Hasil dari pemeriksaan fisis pasien sakit sedang, gizi
cukup, composmentis dan tanda vital ,Tensi 120/80
mmhg , nadi 124x/menit cepat, kuat angkat dan
reguler(takikardi), pernafasan 28x/menit (takipneu) ,
suhu 37,1C.
Pada pemeriksaan thorak adanya bunyi paru
bronchial, ekspirasi memanjang dan mengi pada
kedua lapangan paru.
RESUME (5)
Hasil pemeriksaan penunjang yaitu foto thorak
kesan normal (24 Maret 2015)
DISKUSI
Dyspneu
Cardiac
Pasien tidak
mengeluhkan
dyspneu yang
dipengaruhi
posisi. Bisa tidur
dengan satu
bantal di malam
hari. Foto thoraks
tidak ada
cardiomegaly.
Eksklusi
Penyebab
jantung
Extracardiac
Berhubungan dengan cuaca
dingin, riwayat sesak sejak usia
kecil, alergi,konsumsi
salbutamol untuk hilangkan
sesak . Ibu dan anak
perempuan menderita keluhan
sama.
Hasil Pemeriksaan Fisis:
Takipneu, takikardi, otot bantu
pernafasan turut ikut aktif,
auskultasi fase inspirasi lebih
pendek dibanding fase ekspirasi
dan diikuti oleh mengi
(wheezing).
Diagnosa Asma
bronkial ditegakkan
Foto thorak
- Corakan bronchovaskuler
dalam batas normal Kesan :
Normal
*Dilakukan untuk mengeklusi
komplikasi lain dari asma bronkial
seperti atelektasis, pneumotoraks.
Spirometri seharusnya dilakukan sebelum
(APE:50%) dan setelah (APE:71%)
pemberian bronkodilator (nebulizer) bagi
menentukan dan membedakan diagnosis
asma dan PPOK serta menentukan derajat
obstruksi pada penderita asma serta efek
pengobatan.
*asma bersifat reversibel
Terapi
O2 2 lpm diberikan
untuk memelihara
saturasi oksigen
agar (Sa 02 > 92%)
dan mencegah
hipoksemia
Nebuliser combivent (beta 2
agonis & ipratropium bromida
diberikan) & Nebuliser Ventolin
(salbutamol), salbutamol tab
diberikan berulangkali untuk
membebaskan obstruksi saluran
napas dan melebarkannya.
Kortikosteroid digunakan untuk
mengurangi inflamasi dan mencegah
kekambuhan dari berlaku.
-agonis
inhalasi
Pertimbangkan steroid
oral
Pertimbangkan inhaler
kombinasi
Edukasi pasien:
Pasien didiagnosis :
Asma bronkial
Serangan sedang, persisten
ringan,terkontrol sebagian.
Terkontrol sebagian:
Ada keterbatasan aktivitas, ada gejala
di malam hari.(Tingkatan asma
terkontrol berdasarkan GINA 2010)
Mild (ringan)
Sesak napas
Berbicara dalam
Kewaspadaan
Frek. Pernapasan
Pulsus paradoksus
% APE yg diprediksi
setelah bronkodilator
awal
PaO2 (on air)**
dan / atau
PaCO2**
SaO2 % (on air)**
Berjalan
Moderate (sedang)
Berbicara
Infant-softer; Menangis
pendek; Sulit makan
Severe (berat)
Beristirahat
Bayi berhenti menyusui
Dapat berbaring
Duduk lebih nyaman
Membungkuk kedepan
Kalimat lengkap
Kalimat tdk lengkap
Kata-kata
Mungkin gelisah
Biasanya gelisah
Usually agitated
Meningkat
Meningkat
Sering > 30/min
Frekuensi pernapasan normal dari anak-anak pada saat tidak tidur (bangun):
Usia
Frek. normal
<bulan
2 months
< 60/menit
2-12 bulan
< 50/menit
1-5 tahun
< 40/menit
6-8 tahun
< 30/menit
Biasanya tidak ada
Biasanya ada
Respiratory arrest
immitent
Biasanya ada
< 45 mmHg
< 45 mmHg
> 45 mmHg:mungkin gagal napas
> 95%
91-95%
< 90%
Hipercapnea (hipoventilasi) berkembang lebih mudah pada anak-anak daripada dewasa
dan remaja
* Note: Keberadaan dari beberapa parameter, tetapi tidak semuanya, mengindikasikan klasifikasi umum dari eksaserbasi.
** Note: Kilopascals juga digunakan secara internasional; konversi telah disesuaikan pada keadaan ini.
Karakteristik
Gejala siang hari
Terkontrol
(semua di bawah ini)
2 kali / minggu
Terkontrol sebagian
(muncul salah satu pada
minggu tertentu)
Keterbatasan
aktivitas
Tidak ada
Ada
Gejala / terbangun
Malam hari
Tidak ada
Ada
Kebutuhan obat
pelega
Fungsi paru
(APE or VEP1)
2 kali / minggu
Normal
Tidak terkontrol
efek samping)
Resiko adverse event di masa depan akan meningkat pada pasien dengan fitur berikut ini :
Kontrol klinis yang jelek, eksaserbasi yang sering pada tahun yg lalu, pernah dirawat di ruang critical care di
asma, VEP1 rendah, paparan asap rokok, harus sudah memakai obat dosis tinggi.
TERIMA KASIH