Referat Gemelli
Referat Gemelli
PENDAHULUAN
Pada dua dekade terakhir angka kelahiran ganda atau multipel di Amerika
serikat meningkat secara signifikan. Hampir 2% dari seluruh kehamilan adalah
kehamilan multipel. Peningkatan jumlah kehamilan multipel yang signifikan
dalam 15 tahun terakhir ini terutama disebabkan ketersediaan dan tingginya angka
penggunaan obat-obat yang menginduksi ovulasi dan assisted reproductive
technology (ART). Pada semua kehamilan dengan ART 30% merupakan
kehamilan multipel dan 5% untuk triplet atau lebih.1-4
Grafik 1.1 Angka kelahiran kembar
ganda
ditemukan
peningkatan
risiko
preeklamsi,
perdarahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan
dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli
(2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan
seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang.5
2.2 Insidensi
Jumlah manusia yang lahir kembar di dunia ini diperkirakan lebih kurang
sebanyak 125 juta jiwa pada tahun 2006 (1.9% dari populasi dunia). Angka
kelahiran multipel dizigotik di Amerika Utara yaitu lebih kurang 1:83 konsepsi
dan kembar tiga atau triplet 1:8000 konsepsi. Perkiraan insidensi kehamilan
multipel secara tradisional yaitu: kehamilan ganda 1:80, triplet 1:80 2 = 1:6400,
sedangkan kembar empat atau quadruplet dan seterusnya 1:803 = 1:512,000. 2,3
Angka kejadian kehamilan multipel menurut hukum Hellin dinyatakan
dalam perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk
triplet 1 : (89)2, untuk kuadruplet 1 : (89)3 dan seterusnya.5
2.3 Faktor risiko
2.3.1 Ras
Frekuensi kehamilan multipel bervariasi pada setiap ras. Insidensi
kehamilan multipel berdasarkan ras yaitu 1 kehamilan multipel setiap 100
kehamilan pada wanita kulit putih, sedangkan 1 pada setiap 80 kehamilan pada
wanita kulit hitam. Hasil survei pada salah satu komunitas di Nigeria
menunjukkan kehamilan multipel terjadi setiap 20 kehamilan. Perbedaan ini
mungkin merupakan akibat variasi ras terhadap tingkat follicle-stimulating hormone
(FSH).1
2.3.2 Herediter
Pada kehamilan multipel, riwayat dari keluarga ibu lebih penting daripada
ayah. Penelitian menurut Cunningham F, terhadap suatu komunitas menemukan
bahwa wanita yang merupakan kembar dizigotik melahirkan anak kembar 1 kali
per 58 kelahiran. Sedangkan wanita yang bukan anak kembar tetapi bersuami
yang merupakan kembar dizigotik melahirkan anak kembar 1 kali per 116
kehamilan. Hal ini disebabkan oleh pelepasan ovum multipel pada wanita sifatnya
diturunkan.1
2.3.3 Usia ibu dan paritas
Kemungkinan kehamilan multipel meningkat dari 0 saat pubertas, dan
mencapai puncak pada usia 37 tahun saat stimulasi hormon maksimal
meningkatkan kemungkinan terjadinya pelepasan ovum ganda. Penurunan
insidensi setelah usia ibu melewati 37 tahun kemungkinan karena deplesi dari
folikel Graaf.1
2.3.4 Nutrisi
Suatu penelitian menurut Cunningham F menunjukkan hubungan antara
nutrisi ibu dan kejadian kehamilan multipel. Wanita yang lebih tinggi dan berat
mempunyai kemungkinan mengalami kehamilan multipel 20-30% lebih tinggi
daripada wanita yang pendek dengan nutrisi kurang.1
2.3.5 Pituitary Gonadotropin
Faktor yang menghubungkan antara kehamilan multipel dengan ras, usia,
berat badan, dan kesuburan adalah level FSH, teori ini didukung dengan fakta
meningkatnya kehamilan multipel pada wanita yang berhenti menggunakan
kontrasepsi oral selama 1 bulan tetapi tidak pada bulan selanjutnya. Hal ini
disebabkan pelepasan pituitary gonadotropin secara tiba-tiba dalam jumlah yang
lebih tinggi daripada biasanya pada siklus pertama setelah berhenti menggunakan
kontrasepsi hormonal.1
risiko
fetus
multipel
setelah
stimulasi
ovarium
dengan
dapat
pula
meningkatkan
kemungkinan
kehamilan
multipel.
maupun ganda.
Jika pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan morula sudah
terbentuk sedangkan sel yang akan menjadi chorion sudah berdiferensiasi
tetapi belum terbentuk amnion. Pada pembelahan ini terbentuklah dua
embrio yang berada pada dua kantung amnion yang dilapisi chorion
sehingga menghasilkan kehamilan kembar monozigotik, diamnionik,
monokhorionik.
Jika sedemikian sehingga chorion dan amnion sudah berdiferensiasi pada
delapan hari setelah fertilisasi, pembelahan menghasilkan 2 embrio
dalam satu kantung amnion,sehingga menjadi kehamilan kembar
perkembangannya
lebih
lanjut
dapat
berbeda
tergantung
dari
waktu
merupakan gambaran cermin dengan yang lain (dominansi tangan kanan dan kiri,
dll). Meskipun demikian sidik jari pada anak kembar monozigotik tidak sama.
Triplet monozigot merupakan hasil dari pembelahan berulang dari satu ovum yang
disebut juga supertwinning. 3
Gambar 2.1 Mekanisme pembelahan kembar monozigotik
cavum uteri mengalami obliterasi akibat terjadinya fusi antara desidua kapsularis
dan vera. Namun teori lain mengatakan bahwa Superfetasi tidak mungkin terjadi
pada manusia karena diperlukan 2 ovum yang dilepaskan dari dua siklus berbeda
sedangkan hal ini tidak mungkin terjadi karena adanya corpus luteum gravidarum.
Meskipun sudah diketahui dapat terjadi pada kuda, Superfetasi belum terbukti
dapat terjadi pada manusia.1,3
2.4.1.3.2 Superfekudasi
Superfekudasi adalah fertilisasi dua ovum dalam satu siklus menstruasi
tetapi pada coitus yang berbeda, tidak diperlukan sperma dari laki-laki yang sama.
Pada Superfekudasi fetus yang dihasilkan mempunyai ukuran tubuh, warna kulit
dan golongan darah yang sesuai dengan ibu dan ayahnya masing-masing.1,3
Antepartum :
1. Kelahiran prematur
2. Kelainan kongenital
3. Tingkat abortus spontan yang tinggi
4. IUGR
5. Anemia maternal
6. Twin-to-twin transfusion syndrome
7. Hipertensi karena kehamilan
8. Hidramnion
Intrapartum
1. Placenta previa
2. Abruptio placenta
3. Vasa previa
4. Partus lama
5. Kelainan letak janin
6. Prolaps tali pusat
7. Insidensi seksio sesarea meningkat
Postpartum:
1. insidensi transfusi darah maternal meningkat
2. Perdarahan post partum / atonia uteri
Selain itu patologi yang dapat terjadi dapat dibagi tiga, yaitu patologi
maternal, plasenta dan tali pusat serta patologi fetal. Lebih jelasnya dibahas
sebagai berikut.
2.5.1 Patologi Maternal
Meskipun volume darah meningkat, pada kehamilan multipel sering
terjadi anemia maternal karena tingginya kebutuhan fetus akan zat besi serta
peningkatan volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan sel darah
merah mengakibatkan kadar hemoblobin menjadi turun, keadaan ini berhubungan
dengan kejadian edema pulmonum pada pemberian tokolitik yang lebih tinggi
dibandingkan kehamilan kembar. Angka kejadian persalinan preterm ( umur
kehamilan kurang 37 minggu ) pada kehamilan kembar 43,6 % dibandingkan
dengan kehamilan tunggal sebesar 5,6 %.5
Volume tidal respirasi meningkat tetapi wanita dengan kehamilan multipel
umumnya breathless (kemungkinan karena peningkatan progesteron). Distensi
uterus dan peninggian tekanan pada organ viseral sekitar dan vaskularisasi pelvis
umum terjadi pada kehamilan multipel. Terkadang kista lutein bahkan asites dapat
terjadi karena level hormon korionik gonadotropin yang meninggi secara
11
gastrointestinal,
renal
dan
12
vaskularisasi
plasenta
yang
dapat
mengakibatkan
gangguan
14
Pada palpasi uterus teraba 2 kepala janin yang biasanya terdapat pada
kuadran uterus yang berbeda. Diagnosis dengan palpasi ini sulit ditegakkan
sebelum trimester ketiga, bahkan jika posisi janin bertumpuk, ibu obesitas dan
adanya hidramnion palpasi abdominal sulit untuk mengidentifikasi kehamilan
multipel meskipun pada usia kehamilan tua.1
Pada timester pertama, denyut jantung janin dapat dideteksi dengan USG
doppler. Pemeriksaan teliti dengan aural fetal stethoscope dapat mengidentifikasi
bunyi jantung janin pada usia 18-20 minggu.1
Secara umum pemeriksaan fisik yang dapat mengarahkan diagnosis
kehamilan multipel yaitu3:
1. Uterus yang lebih besar dari usia kehamilan.
2. Peningkatan berat badan ibu yang berlebihan tanpa adanya obesitas atau
3.
4.
5.
6.
oedem.
Polihidramnion.
Terdapat ballotement yang lebih dari satu fetus.
Bagian kecil yang multipel.
Bunyi jantung yang berbeda dengan denyut jantung janin dan ibu, dengan
perbedaan 8 denyut per menit.
16
akan terlihat plasenta yang menumpuk seperti satu plasenta. Pada kasus seperti ini
akan terlihat bentuk segitiga pada pertemuan membran dan plasenta disebut tanda
lambda.11 Menurut penelitian oleh Sepulveda W dan teman-teman, pemeriksaan
dengan USG pada usia kehamilan 10-14 dapat menentukan kehamilan multipel
diklasifikasikan sebagai monokorionik atau dikorionik. Kehamilan multipel
diklasifikasikan sebagai monokorionik jika terdapat satu plasenta tanpa tanda
lambda pada hubungan membran-plasenta diantara janin dan diklasifikasikan
sebagai dikorionik jika terdapat satu plasenta dengan tanda lambda atau terdapat
dua plasenta. Cara ini merupakan cara yang dapat diandalakan dan akurat dalam
menentukan jenis kehamilan multipel.12
Pada janin multipel monokorionik diamnionik, terdapat satu plasenta dan
janin dipisahkan hanya dengan membran amnion yang tipis sehingga akan
terbentuk tanda berbentuk huruf T.11 Kriteria USG untuk mendiagnosis sifat
koriondan amnion pada kehamilan ganda dapat dilihat pada tabel berikut ini.4
pembatas
yang
(subjektif)
Tidak ada membran pembatas
Sumber: Duff P.4
tipis Monokorionik/diamniotik
Monokorionik/monoamniotik
Gambar 2.4 USG pada kehamilan 7 minggu, tampak dua kantong gestasi berisi
fetus
17
(B)
18
Keterangan gambar:
Panah pada sebelah kiri menujuk
pada septum membran interfetal
(<1,5
mm)
monokorionik
pada
yang
kembar
membentuk
sering terjadi pada kehamilan multipel karena peningkatan kebutuhan zat besi
pada trimester kedua. Tes toleransi glukosa menunjukkan diabetes melitus
gestasional dan hipoglikemia gestasional meningkat pada kehamilan multipel
daripada kehamilan tunggal.3
Jumlah korionik gonadotropin dalam plasma dan urine rata-rata lebih
tinggi daripada kehamilan tunggal, level alfa-fetoprotein juga dapat meningkat. 1
Jumlah rata-rata serum alfa-fetoprotein maternal 2,5 kali lebih tinggi pada
kehamilan multipel dibandingan kehamilan tunggal.4 Hal ini diduga disebabkan
tingginya tingkat protein yang dilepaskan oleh hati janin yang multipel dan
ditemukan pada darah ibu dibandingkan janin tunggal.9
2.6.3.3 Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan dengan rontgen sudah jarang dilakukan untuk mendiagnosis
kehamilan ganda karena cahaya penyinaran berisiko menganggu perkembangan
janin.5
2.7 Diagnosis banding
Diagnosis banding wanita hamil dengan uterus yang lebih besar dari usia
kehamilan antara lain sebagai berikut:1,3
1. Fetus multipel
2. Elevasi uterus karena distensi vesica urinaria ataupun rektum yang penuh.
3. HPHT yang tidak akurat sehingga ukuran uterus tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
4. Hydramnion
5. Mola hidatidosa, meskipun dan dibedakan dengan mudah dari kehamilan
multipel komplikasi ini harus dipikirkan pada usia kehamilan dini.
6. Myoma uteri
7. Tumor abdomen seperti tumor fibroid uterus dan tumor ovarium
8. Fetal macrosomia (pada kehamilan tua)
2.8 Penanganan
2.8.1 Prenatal care
Untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas dalam kehamilan multipel
perlu diperhatikan:
Kontrol prenatal pada wanita dengan kehamilan multipel harus lebih
sering daripada kehamilan tunggal. Jadwal kontrol tergantung dari masalah
obstetrik pada masing-masing individu.4
20
ketiga.4
Pemeriksaan volume cairan amnion penting untuk mendeteksi adanya
oligohidramnion yang mengindikasikan adanya gangguan uteroplasenta.
berupa
jam
sebelum
persalinan.8
Kortikosteroid
diberikan
untuk
21
dipertimbangkan.4
Kebutuhan kalori, protein, mineral, vitamin dan asam lemak esensial
sangat meningkat pada wanita dengan kehamilan multipel. Konsumsi
kalori harus ditingkatkan 300Kcal/ hari. Menurut penelitian Brown dan
Carlson pada tahun 2000 sebaiknya peningkatan berat badan wanita hamil
disesuaikan dengan berat badan sebelum hamil, tetapi wanita dengan
kehamilan triplet (kembar tiga) setidaknya mengalami peningkatan berat
badan sebesar 50 pon. Peningkatan kalori sebaiknya dilengkapi dengan
suplemen zat besi 60-100mg/hari dan asam folat 1mg/hari.4,5
2.8.3 Persalinan
Banyak komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan multipel, oleh
karena itu persiapan khusus diperlukan saat persalinan. Rekomendasi penanganan
intrapartum yang dapat dilakukan saat persalinan dengan janin lebih dari satu
antara lain:1
1. Penolong persalinan yang terlatih harus mengawasi pasien selama proses
persalinan disertai observasi pembukaan serviks dan keadaan janin.
2. Pemasangan infus intravena harus dilakukan untuk memasukkan cairan
secara cepat. Bila tidak terdapat perdarahan atau gangguan metabolisme
selama persalinan diberikan cairan infus dengan dextrose atau ringer laktat
sebanyak 60-120ml/jam.
3. Seorang dokter spesialis kandungan yang terampil dalam mengidentifikasi
bagian-bagian janin dan dapat melakukan manipulasi intrauteri harus ada.
4. Mesin USG tersedia untuk megevaluasi posisi dan status janin yang kedua
setelah janin yang pertama lahir.
5. Seorang dokter spesialis anestesi harus siap bila diperlukan persalinan
dengan seksio sesarea.
6. Terdapat orang yang terlatih melakukan resusitasi untuk masing-masing
janin.
7. Ruangan bersalin harus cukup luas untuk semua anggota tim agar dapat
berkerja dengan baik.
22
Presentasi janin berperan besar dalam dilatasi serviks dan jalan lahir. Jika
presentasi janin pertama adalah kepala maka persalinan dapat dilakukan secara
spontan ataupun dengan forceps. Bila presentasi janin pertama adalah bokong,
masalah utama yang biasanya muncul adalah:1
1. Janin biasanya besar dan kemungkinan terjadi aftercoming head.
2. Janin kecil sehingga lahirnya ektremitas tidak menyebabkan dilatasi yang
adekuat pada serviks dan jalan lahir sehingga kepala sulit lahir.
3. Terjadi prolaps tali pusat.
Jika muncul masalah, biasanya persalinan dengan seksio sesarea dipilih,
kecuali pada bayi yang prematur dengan kemungkinan bertahan hidup yang
rendah. Pada janin dengan presentasi kepala dan bokong dapat terjadi fenomena
lock twin. Fenomena ini terjadi saat penurunan janin dengan presentasi bokong
melalui jalan lahir, dagu janin pertama dan kedua terkunci. Bila terjadi fenomena
lock twin teridentifikasi persalinan dengan seksio saesaria direkomendasikan.1
Gambar 2.8 Lock twin
janin harus dimonitor. Induksi persalinan tidak perlu dilakukan kecuali jika terjadi
penurunan denyut jantung janin atau perdarahan. Perdarahan menandakan
pelepasan plasenta mulai terjadi, hal ini dapat membahayakan ibu dan bayinya.
Bila tidak ada kontraksi dalam 10 menit harus dilakukan stimulasi dengan
oxytocin yang diencerkan.1
Bila presentasi occipital atau bokong sudah masuk ke pintu atas panggul
tetapi belum terfiksasi, bagian terendahnya dapat diarahkan dengan satu tangan
dari dalam vagina dan tangan yang lain menekan fundus uteri dari luar. Pada janin
kedua dengan letak non-cephalic dapat dilakukan versi luar intrauterin.1
Prinsip penanganan kehamilan ganda: 5
Bayi I
Cek persentasi
Bila verteks lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan
lakukan monitoring dengan partograf
Bila persentasi bokong, lakukan pertolongan sama dengan bayi tunggal
presentasi bokong
Bila letak lintang lakukan seksio sesaria
Monitoring janin dengan auskurtasi berkala DJJ
Pada kala II beri oksitosis 2,5 IU dalam 500 ml dekstrose 5% atau ringer laktat/
10 tts / mt.
Bayi II
Segera setelah kelahiran bayi I
- Lakukan palpasi abdomen untuk menentukan adanya bayi selanjutnya
- Bila letak lintang lakukan versi luar
- Periksa DJJ
- Lakukan pemeriksaan vaginal untuk : adanya prolaps funikuli, ketuban
pecah atau intak, presentasi bayi.
Bila presentasi verteks
- Bila kepala belum masuk, masukan pada PAP secara manual
- Ketuban dipecah
- Periksa DJJ
- Bila tak timbul konteraksi dalam 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat
-
secarea.
Bila letak lintang
- Bila ketuban intak, lakukan versi luar
- Bila gagal lakukan seksio secarea
Pasca persalinan berikan oksitosin drip 20 IU dalam 1 liter cairan 60 tetes/menit
atau berikan ergometrin 0,2 mg IM 1 menit sesudah kelahiran anak yang terakhir
dan lakukan manajemen aktif kala II. Untuk mengurangi perdarahan pasca
persalinan.
Interval antara janin kembar pertama dan kedua
Dulu umumnya interval persalinan antara janin kembar pertama dan kedua
adalah 30 menit. Menurut penelitian oleh Rayburn dan kelompoknya (1984), jika
monitoring fetus dilakukan terus-menerus interval yang lebih panjang akan
memberikan hasil yang lebih baik. American College of Obstetricians and
Gynecologists (1998) telah menetapkan bahwa interval antara kelahiran janin
multipel tidak mempengaruhi kesejahteraan janin. Leung dan kelompoknya
(2002) menggambarkan hubungan langsung antara penurunan nilai gas darah dari
tali pusat dengan interval persalinan.1
Versi podalik internal
Manuver ini dilakukan dengan cara memutar janin menjadi presentasi
bokong dengan tangan operator yang diletakkan didalam uterus. Operator
memegang kaki janin yang kemudian dilakukan persalinan dengan ekstraksi
bokong. Penelitian oleh Chauhan tahun 1995 yang membandingkan hasil
persalinan kehamilan kembar dengan versi podalic dan ekstraksi bokong
dibandingkan dengan versi external cephalic, menunjukkan persalinan dengan
ekstraksi bokong lebih superior, karena kejadian fetal distress yang lebih rendah.1
Gambar 2.9 Versi podalik internal
25
26
dua atau tiga dapat meningkatkan kemungkinan hidup janin yang tersisa. Reduksi
kehamilan
dapat
dilakukan
melalui
transservical,
transvaginal,
atau
dapat
berisiko
menyebabkan
kehamilan
multipel,
contohnya:
memperkecil harapan hidup. Saat hal ini terjadi dapat dilakukan reduksi
kehamilan atau untuk mencegahnya dengan membatasi jumlah embrio yang di
transfer. Tindakan ini dilegalkan di Inggris.3
28
BAB III
KESIMPULAN
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan 2 janin atau lebih.
Kehamilan kembar merupakan kehamilan dengan risiko yang tinggi, baik risiko
untuk ibunya seperti hipertensi, abrupsi, anemia, abortus, perdarahan postpartum,
maupun risiko untuk janinnya seperti terjadinya kelainan kongenital, pertumbuhan
janin terhambat, sindroma transfusi janin, stuck twin phenomenon, asfiksia,
kelainan neurologis.
Walaupun kehamilan kembar memiliki banyak risiko, namun bukan berarti
setiap kehamilan kembar akan berakhir buruk. Hal ini dapat tercapai dengan
adanya cara diagnosis yang tepat dan sedini mungkin, yaitu dengan penggunaan
ultrasonografi yang dapat mendeteksi adanya kehamilan kembar pada usia 6-8
minggu dan juga dengan mempersiapkan segala sesuatunya seperti perawatan
dalam masa kehamilan sampai pemilihan cara persalinan yang tepat. Persiapan
yang dapat dilakukan untuk kehamilan kembar yang sehat diantaranya nutrisi
yang mencukupi, pemeriksaan antenatal care yang teratur, istirahat yang cukup.
Komplikasi pada kehamilan kembar biasanya lebih tinggi daripada
kehamilan tunggal. Oleh karenanya melakukan antenatal care yang teratur sangat
membantu dalam memonitor perkembangan kehamilan dan kesejahteraan janin,
seperti pemeriksaan tekanan darah, sonografi serial.
Melahirkan bayi kembar secara persalinan normal atau per vaginam adalah
mungkin dan aman, tetapi persalinan normal pada bayi kembar tergantung dari
banyak faktor, termasuk bagaimana posisi bayi pada saat kelahiran dan bagaimana
bayi melalui persalinan ini. Juga tergantung dari keadaan kesehatan ibu hamil.
Jika bayi berada dalam posisi yang tidak memungkinkan, atau posisi saling
mengunci maka persalinan melalui operasi seksio lebih dianjurkan. Jadi bila
sudah mengetahui memiliki kehamilan kembar, yang terpenting adalah melakukan
persiapan yang terbaik selama masa kehamilan dan juga pada saat persalinan.
29