Anda di halaman 1dari 18

Standar Hubungan

Manusia
Dewinta Ayu Nastiti
Maysita Asmawardani
Sariyani
Nurul Khamndiniyati
Mega Puspita Latisi
Ghali Hadaf
Meilani Rahayu Idha R

3.06 Konflik Kepentingan

Seorang psikolog harus bekerja secara profesional


maksudnya adalah seorang psikolog menjalin
hubungan yang profesional dengan kliennya. Psikolog
memiliki hubungan yang profesional secara pribadi,
hukum, keuangan, atau kepentingan lain atau
memiliki hubungan khusus.

Standar 3.06 melarang psikolog mengambil peran


professional ketika memiliki masalah pribadi,
keuangan, hukum, atau kepentingan atau hubungan
lain secara khusus karena dapat mengurangi
objektivitas mereka, kompetensi,
atau efektiftas
kemampuan mereka untuk melakukan peran sebagai
psikolog.

Contoh dari konflik kepentingan dalam


penilaian psikologis yang sudah
disetujui bersama meliputi :

Seorang psikolog memiliki saham di perusahaan tempat dia


bekerja
Seorang psikolog menghemat uang dengan mengurangi
jumlah sesi untuk beberapa pasien setelah ia mendapatkan
kompensasi tahunan yang lebih di bawah kapasitas kontak
dengan organisasi pemeliharaan kesehatan (HMO).
Seorang anggota menolak merekrut kerabatnya yang
sudah dipertimbangkan oleh komitenya
Seorang psikolog di praktek swasta setuju dibayar
$1,000.00 untuk setiap pasien yang jadi rujuk untuk
partisipasi dalam studi pengobatan.
Penelitian psikolog setuju untuk memberikan kesaksian ahli
secara biaya kontingen, dengan demikian mengorbankan
perannya sebagai advokat untuk data ilmiah.

Standar juga melarang psikolog mengekspos orang


atau organisasi dengan siapa seorang psikolog sudah
bekerja dengan tujuan untuk merugikan atau
eksploitasi. Sebagai contoh:
Seorang

psikolog menerima posisi di


dewan direksi darimana dia saat ini telah
disewa untuk melakukan evaluasi
independen produktivitas karyawan.
Seorang psikolog mengambil sebagai klien
psikoterapi pada individu yang adalah
seorang analis keuangan di perusahaan
broker psikolog yang digunakan untuk
investasi pribadi.

3.07 permintaan pihak ketiga


untuk layanan

Imlications HIPA dari psikolog berencana


untuk berbagi informasi dengan pihak ketiga
harus mempertimbangkan dengan hati hati
apakah informasi tersebut dimasukkan
dalam defnisi hipaa yang melindungi
informasi kesehatan phi dan hipaa apakah
aturan sebelum dia membutuhkan alasan
seperti untuk melepaskan atau otorisasi jika
persyaratan ini dapat dibebaskan oleh
hukum hak istimewa dari pihak ketiga

3.08 Exploitative relationships

Psikolog tidak mengeksploitasi orang di atas


pengawas apa yang mereka jadikan,
evaluatif, atau lainnya seperti pasien
outhority klien, siswa, supervisees,
participationts penelitian, dan karyawan.

Pelanggaran standar 3.08 sering terjadi


berkaitan dengan pelanggaran lainnya dari
kode etik. Misalnya:

Eksploitasi terjadi ketika seorang psikolog tidak menerima


upah dari klien / pasien yang nilainya jauh lebih tinggi
daripada layanan psikologis yang diberikan ( standar 6.05 ,
barter dengan klien / pasien )

Psikolog sekolah mengeksploitasi siswanya ketika praktek


pribadi mereka menetapkan sesuai biaya swasta mereka
telah menyediakan pengujian psikologis untuk siswa yang
bisa menerima layanan tersebut gratis dari psikolog di
sekolah wilayah di mana mereka bekerja

Individu yang datang ke psikolog untuk keperluan assesment, konseling, atau terapi
sering menerima atau masih memerlukan jaminan medis, hukum, pendidikan, dan
pelayanan sosial.Kerja sama dan dengan konsultasi, dan dirujuk ke profesional
lainnya demikian sering diperlukan untuk melayani kepentingan terbaik dari klien /
pasien.
Standar 3.09 menyatakan bahwa psikolog bekerja sama dengan profesional lainnya
ketika hal ini sesuai dan yang paling efektif akan membantu melayani klien/pasien.
sebagai contoh, setelah diperoleh sesuai persetujuan:

Dengan

ijin dari orang tua , seorang


psikolog berbicara dengan seorang
guru anak-anak untuk membantu
menentukan apakah perilaku sugestif
dari gangguan defsit perhatian
dilihatkan pada saat pulang kerumah
dan di kantor psikolog adalah sesuai
dengan perilaku anak dikelas

3.10 Persetujuan Informan


(informed consent)

Ketika psikolog melakukan riset, asesmen,


terapi, penyuluhan, atau layanan konsultan
secara pribadi mereka harus mendapatkan
informed consent dari partisipan mereka.

# Melindungi hak-hak serta privasi di antara


kedua belah pihak baik dari pihak klien
maupun pihak psikolog atau pihak manapun
yang terkait
# Memetakan dengan jelas antara kewajiban
dan Hak semua pihak yang terkait
# Menyetujui bersama peraturan-peraturan
yang akan berlaku

(+)Dalam Informed Consent ada beberapa


hal yang perlu kita pahami,
diantaranya:

A. Bahasa
B. Persetujuan melalui perangkat elektronik
C. Pengecualian
D. Emansipasi dan Kedewasaan yang belum
matang

Orang dewasa dengan gangguan


kognitif yang tidak memiliki wali
hukum
Mungkin ada orang dewasa, seperti orang
dengan penyakit Alzheimer atau cacat
perkembangan, yang tidak memiliki wali tetapi
memiliki kemampuan untuk memahami
persetujuan informasi yang relevan terganggu
Selain mendapatkan persetujuan dari individu,
psikolog dapat mencari perlindungan tambahan
bagi individu dengan mendorong pengambilan
keputusan bersama proses dengan atau
meminta izin tambahan dari pengasuh informal.

HIPAA Pemberitahuan Privasi


Praktek
Sebelum memulai pengobatan, perawatan atau uji klinis secara acak. HIPAA
harus
memberikan
pasien
Pemberitahuan
Privasi
Praktek
yang
menggambarkan kebijakan psikolog untuk penggunaan dan pengungkapan
PHI.
Dalam kebanyakan kasus, pemberitahuan akan diberikan kepada calon klien /
pasien pada saat yang sama sebagai pemberitahuan izin yang diperoleh,
HIPAA mensyaratkan bahwa jika dibawah hukum yang berlaku seseorang
memiliki kewenangan untuk bertindak atas nama individu yang dewasa, yang
kecil, atau minor tidak beremansipasi dalam membuat keputusan yang
berkaitan dengan perawatan kesehatan, badan tertutup harus memperlakukan
orang tersebut (disebut wakil pribadi) sebagai individu. Diizinkan pengecualian
jika ada alasan kepercayaan pasien telah disalahgunakan oleh wakil pribadi.
Persyaratan ini mengacu wali yang ditunjuk pengadilan dari pengacara dari
orang dewasa dengan kapasitas gangguan, orang tua yang umumnya diakui
sebagai wakil pribadi dari anak-anak kecil mereka, dan individu yang telah
ditunjuk sebagai wakil oleh pasien.

Penilaian perintah
pengadilan.
Standar 3.10d membutuhkan psikolog melakukan penelitian
atau memberikan pelayanan forensik kesehatan atau untuk
mendokumentasikan persetujuan yang telah mereka peroleh
atau persetujuan dari individu dan izin oleh wali yang sah atau
pembuat keputusan pengganti. Dalam kebanyakan kasus,
individu akan menandatangani persetujuan, atau bentuk izin.

Persetujuan atau bentuk izin pelayanan yang dijelaskan pada standard 3.10 sering
kali tidak cocok ketika dalam proses klien berkonsultasi, penilaian program,
keefektifan kerja atau lainya.
dalam kontek ini, Standar 3.11 menyatakan bahwa psikolog yang memberikan
informasi hasil dari pelayanan dalam suatu perusahaan tentang sifat alami, sikap
yang objektif, sasaran atau tujuan harus menjaga batasan-batasan kerahasiaan dari
yang menerima pelayanan atau klien, dimana para psikolog harus memberikan hasil
dan kesimpulan tersebut dengan orang yang tepat dan layak.
Contoh :
pada suatu organisasi industri, psikolog disewa untuk mengevaluasi apa kebijakan
dari perusahaan dapat menurunkan tingkat keabsenan karyawan. selain untuk
melihat kembali catatan karyawan, juga dengan wawancara dengan pengawas atau
karyawan mengenai nilai dan batas kebijakan perusahaan. psikolog menyiapkan
dokumen untuk semua pegawai pekerja dan kemudian menjelaskan
a. tujuan penilaian
b. sifat dan alasan pekerja pada umumnya
c. manfaat untuk perusahaan
d. tidak adannya pihak perusahaan tersbut yang memiliki identitas karyawan yang
telah diwawancarai
e. dan kesimpulan hasil perusahaan yang diajukan untuk direksi dijaga
kerahasiaannya

Standard 3.11b berkaitan dengan situasi dimana psikolog tidak


memerlukan surat persetujuan pelayanan karena psikolog tersebut
ditugaskan langsung oleh hukum atau peraturan pemerintah.
3.12 Gangguan Layanan dari Psikologi
yang dimaksud dengan gangguan layanan dari psikologis ini adalah
gangguan psikologis dan yang tidak direncanakan.
Maksudnya
:::gangguan psikologis (seperti mengambil kembali perhatian orang tua
atau keluarga yang meninggalkan klien tersebut dan klien dibantu
keluar dari keadaan walaupun sesi konseling terbatas. ).
:::gangguan yang tidak direncanakan (seperti kematian, atau
terbatasnya ekonomi pada klien)

ketika gangguan layanan dapat diantisipasi, standar 3.12 menyatakan


bahwa psikolog membuat upaya untuk menjamin klien yang
membutuhkan pelayanan terus.
upaya nya dapat berupa psikolog melakukan rujukan klien ke praktisi
kesehatan mental atau yang bekerja sama dengan profesi tersbut yang
akan bertanggung jawab atas kasus klien.
Standar 3.12 menyatakan bahwa psikolog juga dibutuhkan untuk siap
ketika gangguan yang tidak direncanakan tersebut terjadi seperti tibatibas sakit atau klien meninggal. "kecuali dinyatakan ditutupi dengan
kontrak" mungkin ada bebrapa kasus yang dimana psikolog dilarang
dengan kontrak komersial atau organisasi perawatan untuk
mempermudah pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai