Anda di halaman 1dari 5

3.

1 DEFINISI
Gangren Pulpa Adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagai sistem pertahanan
pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi
semakin banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut
akan mati dan menjadi antigen sel-sel sebagian besar pulpa yang masih hidup. Proses terjadinya
gangrene pulpa diawali oleh proses karies. Karies dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi
(email, dentin dan cementum) oleh aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental plak.
Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat 4 faktor yang saling tumpang tindih.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan, kerentanan permukaan gigi
serta waktu. Perjalanan gangrene pulpa dimulai dengan adanya karies yang mengenai email
(karies superfisialis), dimana terdapat lubang dangkal, tidak lebih dari 1mm. selanjutnya proses
berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media) yang disertai dengan rasa nyeri yang spontan
pada saat pulpa terangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan segera hilang jika
rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpa yang
didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada pulpitis terjadi
peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh limfe, sehingga
timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang lebih dalam
(karies profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangrene pulpa yang ditandai dengan
perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada lubang perforasi
tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman.

3.2 ETIOLOGI
Etiologi dari gangren pulpa pada dasarnya dimulai oleh terjadinya karies, sedangkan karies gigi
disebabkan oleh 4 faktor/komponen yang saling berinteraksi yaitu:
a)
Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi : Komposisi gigi, morphologi gigi,
posisi gigi, Ph Saliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva
b)
Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam
melalui peragian yaitu ; Streptococcus, Laktobasillus, staphilococus
c)
Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat
misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam
d)

Komponen waktu

3.3 PATOGENESIS

Bagan Patifisiologi terjadinya gangrene pulpa


Bakteri + karbihidrat makanan + Kerentanan permukaan gigi + waktu
(Saling tumpang tindih)
Karies superfisialis
Karies Media
Karies Profunda
Radang pada pulpa (Pulpitis)
Pembusukan jaringan pulpa
(ditemukan gas-gas indol, skatol, putresin)
Bau Mulut
Keluar Gas H2S, NH3
Gigi non vital
(Gangren pulpa)

3.5 MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang didapat dari pulpa yang gangrene bisa terjadi tanpa keluhan sakit, dalam keadaan
demikian terjadi perubahan warna gigi, dimana gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabuabuan Pada gangrene pulpa dapat disebut juga gigi non vital dimana pada gigi tersebut sudah
tidak memberikan reaksi pada cavity test (tes dengan panas atau dingin) dan pada lubang
perforasi tercium bau busuk, gigi tersebut baru akan memberikan rasa sakit apabila penderita
minum atau makan benda yang panas yang menyebabkan pemuaian gas dalam rongga pulpa
tersebut yang menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya yang masih vital.

3.6 DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra oral).
Berdasarkan pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :

Karies profunda (+)

Pemeriksaan sonde (-)

Dengan menggunakan sonde mulut, lalu ditusukkan beberapa kali kedalam karies,
hasilnya (-). Pasien tidak merasakan sakit

Pemeriksaan perkusi (-) Dengan menggunakan ujung sonde mulut yang bulat, diketukketuk kedalam gigi yang sakit, hasilnya (-). pasien tidak merasakan sakit

Pemeriksaan penciuman
Dengan menggunakan pinset, ambil kapas lalu sentuhkan pada gigi yang sakit kemudian cium
kapasnya, hasilnya (+) akan tercium bau busuk dari mulut pasien
Pemeriksaan foto rontgen
Terlihat suatu karies yang besar dan dalam, dan terlihat juga rongga pulpa yang telah terbuka dan
jaringan periodontium memperlihatkan penebalan.

3.7 KOMPLIKASI
Periodontitis merupakan komplikasi dari karies profunda non vitalis atau gangrene pulpa, dimana
pada pemeriksaan klinis ditemukan gigi non vital, sondase (-), dan perkusi (+).
Gangren pulpa
Pemeriksaan sonde (-)
Pemeriksaan perkusi (-)

Periodontitis
Pemeriksaan sonde (-)
Pemeriksaan perkusi (+)

Reaksi panas/dingin (-)


Pemeriksaan panas/dingin (-)

Untuk menentukan apakah pulpa masih dapat diselamatkan, bisa dilakukan beberapa pengujian :
Diberi Rangsang Dingin
Rangsang dihentikan, nyeri hilang artinya pulpa sehat. Pulpa dipertahankan dengan mencabut
bagian gigi yang membusuk dan menambalnya. Jika nyeri tetap, meskipun rangsang nyeri sudah
dihilangkan atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapaty dipertahankan.
Penguji Pulpa Elektrik

Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpa masih hidup, bukan untuk menentukan
apakah pulpa masih sehat, jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berarti pulpa
masih hidup
Mengetuk Gigi Dengan Sebuah Alat
Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan tulang
dan sekitarnya
Rontgen Gigi
Dilakukan untuk mengetahui adanya pembusukan gigi dan menunjukkan apakah penyebaran
peradangan telah menyebabkan pengeroposan tulang disekitar akar gigi.
3.8 PENATALAKSANAAN
Tindakan yang dilakukan pada gangrene pulpa yaitu ekstraksi pada gigi yang sakit, karena pada
kondisi ini gigi akan menjadi non-vital (gigi mati) sehingga akan menjadi sumber infeksi (fokal
infeksi).

BAB III
KESIMPULAN
Gangren pulpa adalah Kematian jaringan pulpa sebagian atau seluruhnya sebagai
kelanjutan proses karies atau trauma. Penyebab dari kematian jaringan pulpa dengan atau tanpa
kehancuran jaringan pulpa. Gambaran Klinis diantaranya tidak ada simtom sakit dan tanda klinis
yang sering ditemui adalah jaringan pulpa mati, lisis dan berbau busuk. Periodontitis merupakan
komplikasi dari karies profunda non vitalis atau gangrene pulpa, dimana pada pemeriksaan klinis
ditemukan gigi non vital, sondase (-), dan perkusi (+).

DAFTAR PUSTAKA

1. Gangren pulpa akut.www.medicastore.com. Diakses tanggal 20 Desember 2010.


2. Karies gigi.http//medicascore.com. [Diakses 21 Desember 2010]
3. Karies Gigi. http://id.wikipedia.org/wiki/karies gigi. [Diakses 21 Desember 2010]
4. Tooth Eruption.http://www.adandental.com.au/tooth_eruption_dates.htm [diakses 21
Desember 2010]

5. Dental Topics. http://www.surfcitykidsdds.com/dental_topics.html [diakses 22 agustus


2010]
6. Periodontitis. http://www.indonesian.com [diakses 19 Desember 2010]

Anda mungkin juga menyukai