a. Penyelidikan Epidemiologi KLB harus segera diselidiki untuk melakukan diagnosa secara dini (early diagnosis), agar penanggulangan dapat segera dilaksanakan. b. Penanggulangan Penanggulangan KLB didasarkan analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB campak, dilakukan sesegera mungkin agar transmisi virus dapat dihentikan dan KLB tidak meluas serta rnembatasi jumlah kasus dan kematian. c. Perneriksaan spesimen di laboratorium. Untuk mendukung diagnosa campak pada saat KLB, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu dengan mengambil spesimen. darah sebanyak 10 -15 penderita baru, dan waktu sakit kasus kurang dari 21 hari, serta beberapa sampel urine. Pencegahan wabah atau KLB a. Menghindarkan orang dari paparan penyakit b. Melaksanakan pemberdayaan pengendalian penyakit menular c. Meningkatkan sanitasi lingkungan perorangan agar tidak terpapar penyakit d. Menyusun profil penyakit menular dan factor risiko yang ada sehingga dapat menyingkirkan dan mengendalikan sumber kontaminasinya Selain itu juga bisa dengan upaya pencegahan sebagai berikut : a. Pencegahan Primordial Pencegahan ini dengan tujuan untuk menghindari kemunculan dari adanya factor risiko. Pencegahan primordial yang efektif memerlukan adanya peraturan yang tegas dari yang berwenang untuk tidak memerlukan hal-hal yang akan menjadikan factor risiko bagi timbulnya penyakit tertentu. b. Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention) Sasaran pencegahan tingkat pertama dapat ditujukan pada factor penyebab, lingkungan serta pejamu. Sasaran yang ditujukan pada factor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha antara lain: desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi, penyemprotan insektisida dalam rangka menurunkan dan meghilangkan sumber penularan. c. Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention) Usaha tingkat kedua ini meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya akibat samping atau komplikasi. d. Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention) Mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tertentu. Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi.