Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

KOMITE KEPERAWATAN
TRIWULAN III (JULI, AGUSTUS, SEPTEMBER)
I.

PENDAHULUAN
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan, kegiatan perawatan
mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan
secara keseluruhan. Salah satu faktor yang mendukung keyakinan diatas ini adalah
kenyataan yang dapat dilihat di unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
dimana tenaga kesehatan yang selama 24 jam harus berada disisi pasien adalah
tenaga perawat.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasari oleh ilmu dan kiat keperawatan
yang meliputi bio-psiko-sosial dan spiritual yang komprehensif. Ditujukan kepada
individu,keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh aspek kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan secara
keseluruhan.
Terwujudnya pelayanan keperawatan yang profesional akan sangat ditentukan oleh
tersedianya tenaga keperawatan yang profesional atau tersedianya tenaga yang
memiliki keahlian atau kompetensi tertentu yang diperoleh melalui pendidikan
profesi
Oleh karena itu perlu adanya monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan yang
dapat meningkatkan mutu pelayanan, sehingga dapat dengan mudah untuk
dilakukannya perubahan serta dapat membuat rencana kerja sesuai dengan skala
prioritas.

II.

TUJUAN
Tujuan Umum
:
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sehingga dapat mewujudkan visi misi
keperawatan.
Tujuan Khusus

1.

Meningkatkan mutu asuhan keperawatan agar lebih optimal kepada pasien.

2.

Membudayanya penerapan SPO oleh perawat.

3.

Mempunyai kewenangan klinis bagi seluruh tenaga keperawatan

4.

Memudahkan penempatan tenaga perawat sesuai dengan kompetensinya.

III.

5. Meningkatkan disiplin etik keperawatan


PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melakukan pengumpulan dokumendokumen maupun dengan melakukan pengawasan langsung baik ke ruang rawat
inap dan rawat jalan dengan wawancara langsung kepada pasien ataupun observasi
kepada staf. Adapun kegiatan yang telah terlaksana:
1. Pengawasan langsung ke ruang keperawatan mengenai pelaksanaan askep dan
SPO tindakan.
2. Pengawasan dan wawancara langsung kepada pasien dan keluarga pelaksanaan
askep dan SPO tindakan.
3. Monitoring dan evaluasi proses jenjang karir
4. Berkoordinasi dengan bagian keperawatan mengenai pelanggaran etik dan
disiplin perawat
IV.

HASIL EVALUASI
1. Asuhan keperawatan belum dikerjakan sesuai standar, perlu banyak
dimonitoring dan dievaluasi.
a. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan terbaik adalah ruang Cendana
pada bulan September 2015 sebesar 94 %, dimana terdapat kenaikan
sebesar 19,63% dibandingkan bulan Juli 2015. Pada bulan Agustus
Pendokumentasian askep Ruang IGD sebesar 45%, juga terjadi peningkatan
sebesar 12%
persentasi

pada bulan September, sehingga pada bulan september

askep

IGD

57%.

Sementara

nilai

terendah

dalam

pendokumentasian Asuhan Keperawatan adalah Ruang Kebidanan sebesar


45 % pada bulan September 2015 dimana terjadi penurunan dari bulan
Agustus 2015 yakni 22,5%. Untuk ruang kebidanan pendokumentasian
Askep belum tertib dikarenakan Rencana perawatan belum dikerjakan oleh
sebagian besar bidan yang ada. Nilai rata-rata kepatuhan ruangan terhadap
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dalam 3 bulan terakhir sebesar
67,47%.
2. Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil observasi langsung terhadap
perawat diruang rawatan maka didapatkan hasil evaluasi dimana sebagian
besar perawat ruangan ternyata belum mematuhi SPO yang telah ditetapkan di
Rumah Sakit Urip Sumoharjo, dimana nilai rata-rata kepatuhan ruangan
sebagai berikut :
b. SPO Menerima pasien baru, nilai tertinggi sebesar 100% di ruang Cendana
pada bulan Juli dan terendah sebesar 72% di ruang Bougenville 2 pada
bulan September. Nilai rata-rata kepatuhan ruangan terhadap SPO
Menerima pasien baru dalam 3 bulan terakhir sebesar 86,93%.
c. SPO memberikan terapi oral, nilai tertinggi sebesar 100% di ruang Cendana
pada bulan Juli dan terendah sebesar 50 % di ruang Delima Bawah pada
bulan Juli. Nilai rata-rata kepatuhan ruangan terhadap SPO memberikan
terapi oral dalam 3 bulan terakhir sebesar 83,65%.

d. SPO Monitoring TTV. Dimana nilai tertinggi kepatuhan perawat terhadap


SPO TTV adalah sebesar 93% di ruang Keratun pada bulan Agustus , dan
nilai terendah sebesar 37% di ruang Cagar Budaya pada bulan September.
Nilai rata-rata kepatuhan ruangan terhadap SPO TTV dalam 3 bulan
terakhir sebesar 75,89%
e. SPO Memberikan terapi IV, nilai tertinggi sebesar 100% di ruang ICU pada
bulan Agustus dan terendah sebesar 61% di ruang Keratun pada bulan
Agustus. Nilai rata-rata kepatuhan ruangan terhadap SPO Memberikan
terapi IV dalam 3 bulan terakhir sebesar 81,03%.
f. SPO Pemasangan infus, nilai tertinggi sebesar 96% di ruang IGD, Anggrek,
Dahlia dan Delima Atas pada bulan Agustus dan terendah sebesar 68 % di
ruang Bougenville 2 pada bulan Juli. Nilai rata-rata kepatuhan ruangan
terhadap SPO Pemasangan infus dalam 3 bulan terakhir sebesar 87,86%.
g. SPO Mengganti cairan infus, nilai tertinggi sebesar 91% di ruang Pesona
Alam 1 dan Delima Atas pada bulan Agustus dan terendah sebesar 60% di
ruang Pesona Alam 2 pada bulan September. Nilai rata-rata kepatuhan
ruangan terhadap SPO Mengganti cairan infus dalam 3 bulan terakhir
sebesar 79,65%.
3. Berdasarkan hasil evaluasi selama 3 bulan ( Juli, Agustus, September ) rata-rata
nilai kepatuhan terhadap SPO masing-masing ruangan diatas 75 %, tidak sesuai
dengan kondisi yang terjadi dilapangan. Hal ini dikarenakan selama 3 bulan
dilakukan evaluasi pada beberapa sample perawat saja, bukan keseluruhan
perawat, sehingga belum mewakili.
4. Masih ada beberapa ruangan yang belum terevaluasi
5. Tenaga keperawatan sedang mengikuti proses

jenjang

karir

Dalam

melaksanakan proses jenjang karir, komite keperawatan berkoordinasi dengan


bidang keperawatan untuk bersama-sama mengingatkan perawat untuk segera
menyelesaikan proses jenjang karir
6. Model asuhan keperawatan diruang

keperawatan

belum

maksimal

menggunakan metode tim.


7. Pelanggaran disiplin etik profesi, komite keperawatan melakukan pembinaan
berdasarkan koordinasi dari bidang keperawatan.
V.

RENCANA TINDAK LANJUT


1. Koordinasi dengan bagian keperawatan :
a. Kepatuhan SPO
b. Kepatuhan pemberian asuhan keperawatan
c. Kepatuhan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
d. Evaluasi model praktek keperawatan ( metode tim )
e. Evaluasi hasil diklat/inhouse training yang telah dilakukan oleh bagian
diklat dan keperawatan terhadap tenaga perawat dan bidan
2. Koordinasi dengan bagian diklat untuk re-edukasi skill serta peningkatan ilmu
pengetahuan terhadap tenaga keperawatan guna meningkatkan kepatuhan

standar prosedur operasional dan peningkatan dalam pemberian asuhan


keperawatan.
3. Untuk kepatuhan SPO dan asuhan keperawatan
a. Memaksimalkan monitoring dan evaluasi langsung kepatuhan perawat
ruangan terhadap SPO dan dokumentasi Askep
b. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap seluruh perawat dalam satu
ruangan
c. Sosialisasi serta materi diklat dalam penerimaan karyawan baru tenaga
keperawatan
d. Koordinasi serta memberikan pengarahan terhadap karu dan katim untuk
pengontrolan terhadap perawat langsung dalam memberikan prosedur
tindakan.
4. Proses kredensial
a. Mengkredensial calon tenaga keperawatan yang baru sesuai dengan berkas
lamaran yang diterima oleh bagian PSDM
b. Penargetan perawat pelaksana mulai bulan Oktober 2015 oleh asesor
keperawatan dalam melaksanakan uji kompetensi tenaga perawat
c. Pendampingan uji kompetensi khusus dalam melakukan tindakan praktek
terhadap seluruh tenaga keperawatan
5. Menerima koordinasi dari bidang keperawatan dalam pembinaan disiplin dan
etik tenaga keperawatan.
Bandar Lampung, 05 Oktober 2015
Mengetahui,
Direktur RS. Urip Sumoharjo

Ketua Komite Keperawatan

(dr. Hj. Nurhasanah)

( Merita Noviana, S.Kep)

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai