Disusun Oleh :
DHESTY ANDHIANISA
P17320313037
Disusun Oleh :
DHESTY ANDHIANISA
NIM : P17320313037
TINGKAT IIIB
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
petunjuk-Nya sehingga tersusunlah makalah ini dalam mata pelajaran Riset
Keperawatan.
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari dan mengakui, bahwa isi
dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena masih dalam proses
pembelajaran.
Tidaklah akan terwujud dalam penyusunan makalah ini tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang membantu kami. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nawati M.Kes selaku
pengajar mata kuliah Riset Keperawatan atas bimbingan yang telah diberikan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, harapan kami semoga Allah SWT. membalas kebaikan-kebaikan
semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta bantuan dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi rekan-rekan kami khususnya
mahasiswa Program Studi Keperawatan Bogor.
Bogor, September 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
Latar Belakang.............................................................................................1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................3
C.
Tujuan..........................................................................................................3
1.
Tujuan Umum..........................................................................................3
2.
Tujuan Khusus.........................................................................................3
D.
Manfaat penelitian........................................................................................4
1.
Bagi Peneliti.............................................................................................4
2.
3.
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.................................................................................................5
A.
Landasan Teori.............................................................................................5
1.
2.
B.
Kerangka Teori...........................................................................................19
BAB III..................................................................................................................20
KERANGKA KONSEP.........................................................................................20
A.
Kerangka Konsep.......................................................................................20
B.
BAB IV..................................................................................................................24
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................24
A.
Desain penelitian........................................................................................24
B.
Waktu Penelitian....................................................................................24
2.
Tempat Penelitian...................................................................................24
C.
Jumlah Sampel.......................................................................................26
D.
Kriteria Sampel..........................................................................................29
E.
F.
Pengumpulan Data.....................................................................................30
G.
1.
Instrumen Penelitian..............................................................................30
2.
3.
Prosedur Penelitian................................................................................33
Pengolahan Data........................................................................................33
H.
1.
Editing....................................................................................................34
2.
Coding....................................................................................................34
3.
Data Entry..............................................................................................35
4.
Data Cleaning........................................................................................36
Analisis Data..............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa
(konsepsi) yang diikuti dengan perubahan fisiologis dan psikologis. (Mitayani.
2009). Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,
tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan
dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. (Bobak, 2005).
Menurut (Lenan Sari, 2015) kehamilan juga menyisakan rasa cemas dan
ketegangan yang besar dibenak orang tua. Kecemasan yang timbul karena sedang
mengalami masa-masa yang tidak biasa, tentang kandungannya yang melibatkan
ibu dan anaknya. Kecemasan berlanjut pada ketegangan jika sang ibu melakukan
hal-hal yang dilarang di saat hamil sehingga dapat mengganggu kelahirannya.
Rasa tidak nyaman selama kehamilan dan kecemasan menghadapi persalinan
menyebabkan gangguan pola tidur pada wanita hamil (Bobak, 2005).
Pada trimester tiga ibu mulai mengalami ketidaknyamanan fisik dan gerakan
janin sering mengganggu istirahat ibu. Dipsnea, peningkatan urinasi, nyeri
punggung, konstipasi, dan varises sering dialami oleh kebanyakan wanita pada
kehamilan
tahap
akhir.
Peningkatan
ukuran
abdomen
dan
kejanjalan
Menurut Guyton (1986) dalam Aziz Alimul (2006), tidur merupakan kondisi
tidak sadar di mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang
sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif,
bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan
suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim,
memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan
terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Potter dan Perry (2006) juga mengatakan kebutuhan untuk tidur, sangat
penting bagi kualitas hidup semua orang. Tiap individu memiliki kebutuhan tidur
yang berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Kualitas tidur berkaitan dengan
jenis tidur REM dan NREM yang mengandung arti kemampuan individu untuk
dapat tetap tidur dan bangun dengan jumlah tidur REM dan NREM yang sesuai.
Faktor yang mempengaruhi tidur adalah kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat menunjukan adanya kemampuan
individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan
kebutuhannya. Berikut ini merupakan faktor yang dapat memengaruhi pemenuhan
kebutuhan tidur, antara lain: Penyakit, latihan dan kelelahan, obat, stres
psikologis, nutrisi, lingkungan, motivasi (Musrifatul Uliyah, 2008).
Menurut data hasil survei National sleep Foundation (2007), 78% wanita
hamil di Amerika mengalami gangguan tidur dan 97,3% dan wanita hamil
trimester tiga selalu terbangun dimalam hari. Rata-rata 3-11 kali setiap malam.
Hasil penelitian Irmayana (2008) tentang pola tidur ibu hamil trimester tiga di
RSU Dr.Pirngadi Medan menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami gangguan
pola tidur karena frekuensi terbangun (50%) dan mengalami kepuasan tidur
kurang (31%). Hasil penelitian Dewi Komalasari menunjukan bahwa 63%
menunjukan tingkat kecemasan normal dan 72,2% menunjukan kualitas tidur
buruk. Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Gambaran Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana Gambaran Kualitas Tidur Pada
Ibu Hamil Trimester III?
c. Tujuan
i. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kualitas tidur pada ibu hamil trimester III.
ii. Tujuan Khusus
1.
2.
d. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan, pengalaman dan meningkatkan pengetahuan
tentang proses dan cara-cara penelitian deskriptif.
b. Mendapatkan informasi mengenai kualitas tidur pada Ibu hamil
trimester III
ii. Bagi Institusi Prodi Keperawatan Bogor
a. Pendidikan dapat menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
b. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa, khususnya keperawatan
maternitas.
iii. Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan informasi dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada ibu hamil mengenai kualitas tidur.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Konsep Dasar Kehamilan
1.
Definisi
Kehamilan menurut (Yohana dkk, 2011) adalah suatu keadaan,
dimana janin yang dikandung di dalam tubuh wanita, yang
sebelumnya diawali dengan proses pembuahan kemudian diakhiri
dangan proses persalinan. Kehamilan adalah suatu yang lumrah
sebagai bagian dari kondisi dan proses biologis makhluk hidup (Lenan
Sari, 2015).
Menurut
kehamilan
Federasi
didefinisikan
Obstretic
sebagai
Ginekologi
fertilisasi
Internasional,
atau
penyatuan
3.
Tahap Kehamilan
Menurut Bobak (2005) kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu :
1. Trimester I
2. Trimester II
5.
Trimester I
Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
Kadang
muncul
penolakan,
kekecewaan,
rahasia
seorang
ibu
yang
mungkin
akan
Trimester II
Perubahan psikologi ibu terkesan lebih kompleks dan
meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, ibu merasa
sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
Ibu sudah bisa menerima kehamilannya. Sudah bisa merasakan
gerakan anak. Meras terlepas dari ketidaknyamanan dan
Trimester III
Masa dimana penantian dengan penuh kewaspadaan.
Timbul rasa tidak nyaman, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir
tepat waktu. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
timbulpada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
Merasa kehilangan perhatian. Merasa sedih karena akan terpisah
dari bayinya, perasaan sudah terluka (sensitif) (Suryati, 2011).
ii. Konsep Dasar Tidur
a.
Definisi
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana individu
dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai, atau
juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan,
tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan
ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi
penurunan respon terhadap rangsangan dari luar (Aziz Alimul,
10
Fisiologi tidur
Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunan saraf pusat,
saraf perifer, endokrin, kardiovaskular, respirasi, dan muskuloskeletal.
Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasi atau direkam dengan
elektroencephalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak, pengukuran
tonus otot dengan menggunakan elektromiogram (EMG) dan
elektrooculogram (EOG) untuk mengatur pergerakan mata.
Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari hubungan antara dua
mekanisme serebral yang secara bergantian mengaktifkan dan
menekan pusat otak untuk tidur dan bangun. Retrikular aktivating
sistem (RAS) di bagian batang otak atas diyakini mempunyai sel-sel
khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan keadaan. RAS
memberikan stimulus visual, auditori, nyeri, dan sensori raba. Juga
menerima stimulus dari korteks serebri (emosi, proses pikir).
Pada keadaan sadar mengakibatkan neuron-neuron dalam RAS
melepaskan katekolamin, misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin
disebabkan oleh pelepasan serum serotonin dari sel-sel spesifik di
11
Tahapan tidur
EEG, EMG, EOG dapat mengidentifikasi perbedaan signal pada
level otak, otot, dan aktivitas mata. Normalnya tidur dibagi menjadi
dua yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement
(REM). Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat
tahapan dan memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur.
Sedangkan tahapan REM adalah tahapan terakhir kira-kira 90 menit
sebelum tidur berakhir.
1.
Tidur NREM
Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat
penuh, atau juga dikenal dengan tidur nyenyak. Pada tidur jenis ini,
gelombang otak bergerak lebih lambat, sehingga menyebabkan
tidur tanpa bermimpi. Tidur gelombang lambat bisa juga disebut
dengan tidur gelombang delta, dengan ciri-ciri: betul-betul istirahat
12
bola
mata
melambat,
mimpi
berkurang,
dan
metabolisme menurun.
Perubahan selama proses tidur gelombang lambat adalah
melalui elektroensefalografi dengan memperlihatkan gelombang
otak berada pada setiap tahap tidur, yaitu: pertama, kewaspadaan
penuh dengan gelombang beta yang berfrekuensi tinggi dan
bervoltase rendah; kedua, istirahat tenang yang diperlihatkan pada
gelombang alfa; ketiga, tidur ringan karena terjadi perlambatan
gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoltase rendah; dan
keempat, tidur nyenyak karena gelombang lambat dengan
gelombang delta bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2 per detik
(Aziz Alimul, 2006). Tidur NREM dibagi menjadi 4 tahapan yaitu:
a) Tahap I
Tahap I merupakan tahap transisi antara tidur dan bangun,
dengan ciri sebagai beriku: rileks, mudah sadar dengan
lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari
samping ke samping, frekuensi nadi dan napas sedikit
menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung
selama 5 menit.
b) Tahap II
13
temperatur
menurun,
metabolisme
menurun,
Tidur REM
Tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam yang
terjadi selama 5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode
pertama terjadi selama 80-100 menit, akan tetapi apabila kondisi
orang sangat lelah, maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur
ini tidak ada. Ciri tidur REM adalah sebagai berikut : Biasanya
14
Tahap Pra
Tidur
NREM tahap 1
NREM tahap 2
NREM tahap 3
Tidur REM
NREM tahap 2
NREM tahap 3
NREM tahap 4
15
4.
Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur
lebih banyak dari seseorang yang dalam keadaan normal. Namun
demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur.
2.
Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan
nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka
akan menghambat tidurnya.
3.
Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan
seseorang untuk tidur, yang dapat memengaruhi proses tidur. Selain
16
itu,
adanya
keinginan
untuk
menahan
tidak
tidur
dapat
5.
Nutrisi
Terpenuhinya
kebutuhan
nutrisi
yang
cukup
dapat
Kecemasan
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada
frekuensi tidur. Hal ini disebabkan karena pada kondisi cemas akan
meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf simpatis.
17
7.
Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang
tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan cepat
marah.
8.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan
gangguan tidur antara lain: Diuretik yang dapat menyebabkan
insomnia, Antidepresan yang dapat supresi REM, Kafein yang
dapat meningkatkan saraf simpatis, Beta Bloker yang dapat
menimbulkan insomnia, Narkotik yang dapat mensupresi REM.
5.
Fungsi tidur
Fungsi tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini
bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental,
emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskular,
endokrin, dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat
diarahkan kembali pada fungsi seluler yang penting. Secara umum
terdapat dua efek fisiologis dari tidur: pertama, efek pada sistem saraf
yang
diperkirakan
dapat
memulihkan
kepekaan
normal
dan
18
6.
Kualitas tidur
Manusia dapat mengembangkan aktivitasnya sesuai dengan
kualitas tidur yang dialaminya karena adanya tidur dengan tahapantahapannya. Dengan siklus tidur-bangun itu maka manusia dapat
memelihara kesegarannya, kebutuhan dan metabolisme seluruh tubuh
sepanjang usianya (Meli Puspita, 2011).
Durasi dan kualitas tidur beragam diantara orang-orang dari semua
kelompok usia. Seseorang mungkin merasa cukup beristirahat dengan
4 jam tidur sementara yang lain membutuhkan 10 jam (Potter dan
Perry, 2005). Hingga usia 1 bulan neonatus memerlukan tidur selama
20 jam sehari. Sesudah itu tampaknya ia cukup tidur selama 10-12 jam
sehari. Orang dewasa cukup tidur selama 6-8 jam sehari, bergantung
pada kebiasaan yang membekas semasa perkembangan menjelang
dewasa (Meli Puspita, 2011).
7.
pagi,
kedalaman
tidur,
kepuasan
tidur,
perasaan
19
b. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangka Teori
Karakteristik
Ibu Hamil
Umur
Pendidikan
Gravida
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Skema 3.1
Kerangka Konsep
20
21
22
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala
1.
Umur
Lama
waktu Kuesioner
hidup atau ada
(sejak
dilahirkan/diada
kan)
Memberikan
kuesioner
1. 17 tahun-25 Ordinal
tahun
(remaja
akhir)
2. 26 tahun-35
tahun
(dewasa
awal)
3. 36 tahun-45
tahun
(dewasa
akhir)
(Depkes, 2009)
2.
Pendidika
n
Jenjang
pendidikan
formal
responden
berdasarkan
ijazah terakhir
Kuesioner
Memberikan
kuesioner
1. SD
2. SMP
3. SMA
Perguruan
tinggi
Ordinal
3.
Gravida
Seorang
ibu Kuesioner
yang
sedang
hamil
Memberikan
kuesioner
1.Primigravida
Ordinal
Gambaran
Kuesioner
tentang tingkat
kepulasan tidur
yang
meliputi
aspek kuantitatif
dan
aspek
subjektif tidur,
diantaranya :
Wawancara
dengan
menggunaka
n
lembar
kuesioner
yang berisi 8
pernyataan
terdiri dari 7
aspek
4.
Kualitas
tidur pada
ibu hamil
trimester
III
2.Multigravida
Kualitas tidur
buruk dengan
nilai skor > 5
23
Latensi tidur
Frekuensi
terbangun
Durasi tidur
Perasaan
saat
bangun tidur
Kepulasan atau
kedalaman tidur
Rasa
setelah
tidur
segar
bangun
parameter
tidur dan satu
pertanyaan
subjektif
tentang
kualitas tidur
yang dialam
yang diberi
skor
0-3
untuk setiap
pertanyaan.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu penelitian yang
digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang
terjadi di dalam suatu populasi tertentu.
c.
24
25
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya (Setiadi, 2013).
Dalam
melakukan
penelitian,
kadang-kadang
peneliti
26
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan atau Ketepatan yang diinginkan 10% (0,1)
(Nursalam, 2008).
Berdasarkan hal tersebut, dikarenakan peneliti tidak menemukan
penelitian sebelumnya mengenai gambaran pengetahuan dan perilaku ibu
27
28
Keterangan:
n
29
30
d. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo,
a. Kuesioner
31
32
f) Kepuasan tidur
g) Perasaan lelah/mengantuk pada siang hari.
a. Alat tulis
Alat tulis yang digunakan adalah pensil atau pulpen dan kertas
untuk mencatat hasil pengumpulan data.
b. Komputer
Komputer digunakan untuk mengolah data setelah data dari
responden terkumpul.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data diambil melalui lembar pengisian kuesioner. Kuesioner terdiri
dari kode responden, karakteristik responden dan pertanyaan yang
berisi tentang pengetahuan dimana responden memberi tanda checklist
() diantara yang menurut responden benar dan untuk kuesioner
perilaku
berisikan
pernyataan
dimana
responden
hanya
bisa
3. Prosedur Penelitian
33
34
35
d. Data Cleaning
Cleaning atau pembersihan data. Pembersihan data, lihat apakah
data sudah benar atau belum. Cleaning (pembersihan data) merupakan
kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada
36
kesalahan atau tidak (Setiadi, 2013). Selain itu cleaning juga untuk
melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, yang kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
Pada penelitian ini, peneliti mengecek ulang sudah benar atau
belum data yang dimasukkan ke dalam master tabel dan apakah ada
data yang hilang atau tidak.
2. Analisis Data
Analisis data dengan menggunakan analisis univariat yaitu analisis
yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian dalam analisis
ini hanya menghasilkan distribusi dari persentasi dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010).
Analisis yang digunakan peneliti adalah analisis univariat yaitu
dengan menganalisa suatu variabel untuk mengetahui bagaimana
gambaran kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas Pancasan.
Dalam menganalisa pengetahuan, peneliti menganalisis hasil yang
diperoleh masing-masing responden dengan kategori yaitu baik jika nilai
76-100%, cukup jika 56-75%, dan kurang jika 55%. Dalam variabel
perilaku, peneliti menganalisa hasil yang diperoleh oleh masing-masing
responden dengan menggunakan skor dari jawaban pernyataan terhadap
kuesioner tentang perilaku responden. Skor 1 untuk jawaban benar dan
skor 0 untuk jawaban salah.
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Meli Puspita. (2011). Kualitas Tidur dan Faktor-faktor Gangguan Tidur pada
Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27858 diperoleh tanggal 08
Februari 2015
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Perry & Potter. (2005). Buku Ajar fundamental keperawatan konsep, proses, dan
praktik edisi 4. Jakarta : EGC
39
40