Anda di halaman 1dari 20

KESETIMBANGAN FASA

SATU KOMPONEN

Nama Anggota Kelompok :


1.Umi Husnun Nihayah
13030194030
2.Feryn Chris Santi
13030194031
3.Farizzatul Erza
13030194041
4.Nikke Ardilah
13030194064
5.Suffahul Nardy H.
13030194087
PKB 2013

Sistem Satu Komponen

O Pada bagian ini akan dibahas

kesetimbangan fasa pada sistem


dengan satu komponen independen
(sebagai zat murni). Untuk sistem satu
komponen, aturan fasanya adalah
F=3p
O Jika p=1, maka f=2, jika p=2, f=1 dan
jika p=3, f=0. f maksimumnya adalah 2.
Jadi untuk sistem satu komponen, paling
banyak ada dua variabel intensif untuk
menyatakan keadaan sistem.

O Kita

dapat menggambarkan setiap


keadaan dari sistem satu komponen
dengan satu titik pada diagram dua
dimensi P terhadap T. Diagram seperti
ini merupakan salah satu contoh dari
diagram fasa. Pada diagram fasa
tergambar sifat-sifat zat seperti titik
didih, titik leleh, titik tripel.

O Titik transisi : titik didih, titik leleh,

titik sublim
O Titik tripel : titik kesetimbangan
antara padat, cair, dan gas
O Titik kritis : suhu dan tekanan
tertentu
O Titik didih : suhu keseimbangan
antara cair dan gas, pada tekanan
tertentu. Definisi yang serupa untuk
titik beku dan titik sublim.

O Garis-garis pada diagram fasa membagi fasa-fasa

tersebut ke dalam daerah padat, cair, dan gas.


O Jika suatu titik yang menggambarkan keadaan
sistem ada di daerah padat, zat tersebut ada
pada keadaan padat, demikian pula jika ada di
daerah cair, maka zat tersebut dalam keadaan
cair.
O Jika titik tersebut terletak pada garis misalnya s-l
(padat-cair), maka zat tersebut ada dalam
kesetimbangan
antara
keadaan
cair
dan
padatnya.
O Garis l-g (cair-gas) mempunyai batas atas
tertentu pada suhu dan tekanan kritis, karena di
atas suhu dan tekanan tersebut tidak mungkin
untuk membedakan antara cairan dan gas.

Diagram Fasa Zat


Beranomali
(Contoh : Air)

O Untuk

menggunakan
garis-garis
kesetimbangan pada diagram fasa digunakan
persamaan Clapeyron dan Clausius-Clapeyron.
O Garis
kesetimbangan
padat-cair
dapat
digambarkan
dengan
menggunakan
persamaan (6.18):
Dalam hal ini dan .

O Perubahan dari padat ke cair selalu disertai

dengan penyerapan kalor, . Nilai dapat positif


atau negatif tergantung pada kerapatan
padatan dan cairannya.
O Jika kerapatan padatannya lebih besar
daripada cairannya, maka dan jika kerapatan
padatannya lebih kecil daripada cairannya
maka .

O Untuk kebanyakan zat . Kecuali untuk air .


O Kalau kita gambarkan P sebagai fungsi T maka

kemiringannya sesuai dengan persamaan


(6.18). untuk air, karena
dan , maka
kemiringannya berharga negatif, dengan
demikian garisnya miring ke arah kiri. Besar
kecilnya kemiringan ini ditentukan oleh besarkecilnya harga dan .

O Garis kesetimbangan cair-gas dan padat-gas

secara kualitatif dapat diperoleh


menerapkan persamaan (6.23)
O Untuk

dengan

perubahan dari cair menjadi gas


maupun padat menjadi gas kita peroleh yang
selalu positif untuk semua zat. Dan untuk
perubahan-perubahan tersebut juga berharga
positif, karena
juga
Akibatnya jika kita
alurkan P terhadap T akan diperoleh
kemiringan yang positif.

Diagram Fasa Air

O Garis padat-cair menggambarkan keadaan dari

semua titik (T,P) untuk kesetimbangan padatcair.


O Semua titik di sebelah kiri garis ini ada di
bawah titik bekunya, dan yang stabil pada
keadaan ini adalah padatannya.
O Semua titik agak ke kanan dari garis ini ada
diatas titik bekunya, karena itu titik-titik yang
ada di daerah tersebut berada pada keadaan
cair dan titik di sebelah kanan dari garis cairgas dan garis padat-gas akan berada dalam
keadaan gas.

O Perpotongan garis padat-cair dan cair-gas dan

padat-gas bertemu di satu titik pada tekanan


dan suhu tertentu yang fasa padat, cairan, dan
gas-nya ada bersama-sama dalam keadaan
kesetimbangan disebut titik triple. Pada
keadaan ini harus dipenuhi kriteria.
O Titik triple untuk air ada pada 273,16 K dan

611 Pa.

Diagram Fasa Zat


Tanpa Anomali
(Contoh : CO2)

Diagram Fasa CO2

O Berbeda

dengan H2O, untuk CO2 titik


lelehnya naik dengan naiknya tekanan. Hal
ini dapat dilihat dari kemiringan garis
kesetimbangan padat-cair yang berharga
positif. Penyebbnya adalah karena .

O Titik tripel CO2 ada pada tekanan 5,11

atm. Oleh karena itu pada 1 atm padatan


CO2 akan menyublim menjadi uapnya jika
dipanaskan.
Hal
ini
menyebabkan
padatan CO2 disebut sebagai es kering,
karena dengan pemanasan, padatannya
tidak berubah menjadi cair melainkan
langsung menjadi uapnya.

O Sama halnya seperti pada air, garis

cair-uap pada diagram P-T berhenti di


titik kritis pada T-P tertentu. Di atas
titik kritis, cairan dan uapnya tak
dapat dibedakan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai