Anda di halaman 1dari 12

ANALISISKEBUTUHANTENAGAPERAWATBERDASARKAN

KATEGORIPASIENDIIRNAPENYAKITDALAM
RSUTUGUREJOSEMARANG

TESIS
UntukMemenuhiPersyaratanMencapaiDerajatSarjanaS2
ProgramStudi
MagisterIlmuKesehatanMasyarakat
Konsentrasi
AdministrasiRumahSakit

Oleh:
HERISUKARDI
NIM:E4A002019

PROGRAMPASCASARJANA
UNIVERSITASDIPONEGORO
SEMARANG
2005

ABSTRAK

Perawatmerupakantenagapentingdalampelayanankesehatandirumahsakit,mengingat
pelayanankeperawatandiberikanselama24jamterusmenerus,Pelayanankeperawatanyang
bermutu,efektifdanefisiendapattercapaibiladidukungdenganjumlahperawatyangtepat
sesuaidengankebutuhan.Olehkarenaituperencanaantenagaperawatterutamadalam
menentukanjumlahkebutuhantenagaperludilakukandengansebaikbaiknyaagardapat
diperolehketenagaanyangefektifdanefisien.Perhitungankebutuhantenagaperawat
berdasarkanKategoripasienlebihefektifkarenamempertimbangkanjamefektifperawat.
DiRSUDTugurejoSemarangbelumpernahdilakukantentangkebutuhanperawatberdasarkan
kategoripasienselainitubeberapaahlitelahmenetapkanformulauntukmelakukan
perhitungansehinggahasilyangdiperolehlebihakuratdansesuaidengankebutuhan
sesungguhnya.
Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuikebutuhanjumlahtenagaperawatberdasarkan
kategoripasiendiIRNAPenyakitDalanRSUTugurejoSemarang.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptifanalitik yang dilakukan secarabelah
melintang (cross sectional) untuk mendapatkan informasi tentangjumlahtenagaperawat
berdasarkantingkatketergantunganpasienkhususnyadiIRNAPenyakitDalamberdasarkan
tingkat ketergantungan pasien terhadap perawat. Metode pengumpulan data yang
digunakanadalahobservasidenganmenggunakanpedomanobservasi.
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwakarakteristikperawatyangbekerjaumumnya
masihberusiamudarataratadibawah25tahun
(87,5%denganpendidikanmayoritasDIIIKeperawatan(87,5%)tenagadidominasioleh
tenagahonorerdanlamabekerjarataratakurangdari3tahun(81,25%)Pelayanan
keperawatandenganminimalcaresebanyak2,26jam,parsialcaresebanyak4,15jamdantotal
caresebanyak5,75jam.Bebankerjaperawat5,3jamatau63,75%Berdasarkanwaktukerjanya
untukkegiatankeperawatanlangsungmemerlukanwaktu539menitatau37,43%,kegiatan
keperawatan taklangsung 379menitatau 26,32 % dankegiatannonkeperawatan522menit
35,25%dari total waktu 24 jam. Perhitungan jumlah tenaga perawatdenganminimalcare
dibutuhkan11orang,parsialcare20orangdantotalcare26orang,menurutperhitunganDouglas
dibutuhkan24 orangperawat dan menurut PPNI dibutuhkan tenaga sebangak 30 orang
perawat.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada saat ini terdapat selisih cukup
banyakantarajumlahperawatyangadayaitu16orangperawatdibandingkandenganhasil
perhitungan ketiga formula diatas, untuk ini penulis menyarankan agar RSU Tugurejo
Semarangmengoptimalkantenagayangadadanbilamanamemungkinkankekurangantenaga
perawatdapatdiperhatikan.
KataKunci

:
Perawat,KebutuhanTenagaKeperawatan,AnalisisKegiatan,
jamPelayanankeperawatan
Kepustakaan
:
26buah,19852004

BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Rumah Sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkauolehmasyarakatdalamrangka meningkatan derajatkesehatanmasyarakat 1) Oleh
karena itu rumah sakit di daerah dituntut untuk memperbaiki manajemen, mengembangkan
sumberpembiayaansendiri,agardapatsecaraotonomiberupayameningkatkanmutupelayanan
dan melakukan pemberdayaan terhadap semua potensi yang ada termasuk sumber daya
manusiakarenamutupelayanansangattergantungpadakemampuansumberdayamanusia2)
Masyarakat menuntutrumahsakitharusdapatmemberikan pelayanandengankonsep
qualityonestepserviceartinyaseluruh kebutuhanpelayanankesehatandan pelayananyang
berkaitanlangsungharusdapatdilayananiolehrumahsakitsecaracepat,akurat,bermutu
danterjangkau.
Tetapi untuk mewujudkan semua itu banyak hambatan yang dihadapi.Menurut
Wasito(cit .Nurdjanah,1999)krisisekonomi beberapa tahun terakirinisangatberpengaruh
terhadapsektorpelayanankesehatansehinggamenimbulkanpelayanankesehatanmenurun
drastis,kinerjapetugasberkurangsehinggakualitaspelayanankesehatancenderungmenurun
3)

.Salahsatuupayapentinguntukmengatasimasalahtersebutadalahkemampuanpimpinan

rumah sakit untuk merencanakan kebutuhan sumber daya manusia secara tepat sesuai
denganfungsipelayanansetiapunit,bagiandaninstalasirumahsakit.(Ilyas,2000).
Anggaran belanja untuk pegawai memiliki proporsi yang paling banyak dari total
keseluruhan anggaran belanja rumah sakit, bahkan Green ( cit. Ilyas, 2000 )
mengemukakanbahwa75%daritotalalokasianggarandigunakanuntukbelanjapegawai.
Olehkarenaitusalahsatuindikatorkeberhasilanrumahsakityangefektifdanefisienadalah

tersedianya jumlah sumber daya manusia yang cukup dengan kualitas yang tinggi
profesionalsesuaidenganfungsidantugassetiappegawai.
Pelayanankeperawatanmerupakanbagianintegraldaripelayanankesehatandirumah
sakit, begitupentingnya pelayanandi rumahsakit,bahkanHuber(cit. Nurdjanah,1999)
melaporkanbahwa70%tenaga kesehatandirumahsakitadalahperawat.SedangkanGillies
(1994) memperkirakan bahwa sekitar 75% tenaga keperawatan dirumah sakit adalah
perawat,dan6070%daritotalanggarandigunakanuntukmenggajiperawat.Olehkarenaitu
perencanaantenagaperawat terutama dalammenentukanjumlahkebutuhantenagaperawat
perludikeloladengansebaikbaiknyaagardiperolehketenagaankeperawatanyangefektifdan
efisien.
Kualitas asuhan keperawatan dapat mencapai hasil yang optimal apabila beban
kerjadansumberdayaperawatyangadamemilikiproporsiyangseimbang 4).Saatini
mutu pelayanan keperawatan masih belum memuaskan dan masih dipengaruhi oleh
berbagaimasalahtermasukmasalahperencanaandanpengadaantenagaperawatsebagai
sub sistem dari sistem ketenagaan kesehatan secara nasional. Berdasarkan penelitian
WHO (1997),beberapa negara di Asia Tenggara termasukIndonesiaditemukan fakta
bahwaperawatyangbekerjadirumahsakitmenjalanipeningkatanbebankerjadanmasih
mengalamikekuranganjumlahperawat5)Halinidisebabkankarenaperanperawatbelum
didefinisikan dengan baik,ketrampilan perawat masih kurang dan kebanyakan perawat
dibebani dengan tugastugas non keperawatan5) .Disisi lain pelayanan keperawatan
adalah pelayanan yang diberikan perawat professional kepada pasien sesuai dengan
kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit, sehingga ada hubungan yang erat
antara perawat dengan pasien sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan, pasien
masukrumahsakitbukantanpapertimbangan,dalamhalinipasienmasukrumahsakit
mempunyaiharapanyangtinggibahwaiaakandirawatdenganbaikdandapatkembali

pulangdengankeadaansembuhsepertisediakala6)
Dengan tanpa dipungkiri lagi bahwa perawat merupakan kelompok terbesar di
rumahsakit,sehinggabaikburuknyapelayanandirumahsakitadalahmerupakancitra
darikelompokperawatsebagaijasapemberianpelayanankeperawatan6)
Ruangrawatinapmerupakansubsistemrumahsakityangmenjaditempatasuhan
keperawatan.Kegiatanasuhankeperawatanyangdilaksanakantergantungdarikualitasdan
kuantitastenagaperawatyangbertugasselama24jam.
RSUTugurejoSemarangberdasarkanSKMenKesno:1600/MENKES/SK/XI/2003
berubahmenjadikelasBnonPendidikanyangmerupakanrumahsakitrujukandengan
statuspengelolaannyaadalahnonswadanadanstatuskepemilikannyaPemerintahDaerah
TKIJawaTengahdansatusatunyarumahsakitdiKotaSemarangbagianbarat.Saat
inimemiliki162tempattidurdenganjumlahtenagakesehatansebanyak132orang,117
perawatdan15orangBidan.
Dari117orangperawat92orang(78,6%)bekerjaunitrawatinapdan25orang(
21,4%)diluarrawatinap(rawatjalan).Untuklebihjelasnyadapatdilihattabelberikut
ini.

Tabel1TingkatPendidikanTenagaperawatdiRSUTugurejoSemarangTahun2004
Jenistenaga
Jumlahtenaga(Orang)
SPK
11
Bidan
7
AKPER
106
AKBID
8
Jumlah
132
Sumber:RSUTugurejoSemarang,tahum2004

%
8,00
5,10
77,37
5,83
100,00

Tabel tersebut menunjukkan bahwa tenaga perawat di RSU Tugurejo Semarang


berjumlah 117 orang, jumlah tersebut 106 orang berpendidikan AKPER dan 11orang
berpendidikanSPK.
Sejakberubahmenjadirumahsakitumumtahun1999yangpadaawalmulanya
rumahsakitTugurejoSemarangadalahrumahsakitKustakunjunganpasiendaritahun
mengalamikenaikan.Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadatabeldibawahini:

EfisiensirumahsakitberdasarkanindikatorBOR,LOS,TOIdanBTOpadatahun2001
sampaidengan2004adalahsebagaiberikut:
Tabel2EfisiensiPengelolaanRSUTugurejoSemarang
No
INDIKATOR 2001(%) 2002(%) 2003(%) 2004(%)
1
BOR
55,41
60,04
68,41
75,49
2
LOS
4,14
4,74
4,91
4,65
3
TOI
4,47
2,32
1,93
1,88
4
BTO
3,19
6,70
6,20
5,61
Sumber:MedicalRecordRSUTugurejoSemarang

STANDART
6080%
46Hari
13
31/341/6

DaridatadiatastampakbahwaBORrumahsakitdaritahunketahunmengalami
peningkatan.
BORmenggambarkantingkatrataratapenggunaantempattidurrumahsakit.
AngkaBORidealnyayaitu60%80%.SecaraumumBORRSUTugurejoSemarang
cukupideal,inimenunjukkanbahwatempattiduryangtersediadapatdimanfaatkan
sebagaimanamestinyadandaritahunketahunmengalamipeningkatan.Tahun2002
meningkat4,63%daritahun2001,tahun2003meningkat8,37%daritahun2002
dantahun2004meningkat7,08%.
LOSmenggambarkanrataratalamanyapasiendirawatdiRumahSakit.UntukRSUrata
ratasekita46hari.BiladibandingkandengannilaiidealsudahcukupkarenaLOSRSUTugurejo
Semarangratarata4,61hari.
TOImenggambarkanratarataberapaharisatutempattidurtidakditempatidarisaat
pasienmeninggalkantempattidursampaidenganterisinyakembalitempattidurtersebut.Angka
ratarata13hari.BiladibandingkandengannilaiidealnyaRSUTugurejoSemarangsudahsesuai
karenaTOIdaritahunketahunmengalampenurunan.Halinimenunjukkankinerjayangsemakin
baikdiRSUTugurejoSemarang.
BTOmenggambarkanberapakalidalamsatuperiodewaktu(biasanya
bulan)rataratasatutempattidurditempatiolehpasien.Angkarataratasekitar3
1/341/6kali.Biladibandingkandengannilaiideal,makaBTORSUTugurejo
SemarangsudahmelebihikarenaBTORSUTugurejoSemarangberkisar46kali.
RSUTugurejoSemarangdalammemberikanpelayanankesehatankepada
masyarakattelahmemilikipelayananrawatinapspesialisasiPenyakitDalam,Bedah,Anak,
ObstetriGinekologi,ruangVIPdanICU.Berdasarkanindikatorefisiensipelayananrumah
sakit,makakinerjaRSUTugurejotahun2003adalahsebagaiberikut:
Tabel3DataPencapaianKinerjaInstalasiRawatInapRSUTugurejoSemarangTahun
2004
NO

IRNA

BOR

LOS

TOI

BTO

J.PASIEN

1.

Dalam

75,49

4,65

1,88

5,61

2167

2.

Bedah

75,14

3,90

1,34

6,10

1480

3.

Anak
Kandungan

76,96

3,57

1,16

6,84

1949

55,80

2,09

2,42

6,04

1284

Ratarata

70,84

3,50

1,70

6,15

1720

4.

Sumber:RekamMedikRSUTugurejoSemarangtahun2004
DaridatadiatastampakbahwaBORdimasingmasingruangancukuptinggi,
sedangkanjumlahkunjunganpasienyangpalingtinggiadalahruangpenyakitdalam.
Distribusiperawatkemasingmasingruangrawatinapditunjukkanolehtabelberikutini:
Tabel4DataJumlahtempattidurdanPerawatsertarasioTT/PerawatdiIRNARSUTugurejo
SemarangbulanDesember2004.
NO

IRNA

Perawat

TT

RasioPerawat/TT

1.

Dalam

16

32

1:2,0

2.

Bedah

14

30

1:2,1

3.

Anak

14

26

1:1,8

4.

Obsgyn

15

19

1:1,3

Sumber:RSUTugurejoSemarang,tahun2004
DaridatadiatastampakbahwaIRNAPenyakitDalammemilikirasioperawat:
tempattidururutankeduayaitusebesar1:2,0.sedangkanurutanpertamapada
ruangbedah.TenagaperawatdiruangrawatinapRSUTugurejoSemarangsangat
dibutuhkandandiperlukankeberadaannya,sedangkantersedianyatenagatersebutsangat
terbatassehubungandengankebijakanZerogrowthPNS.Olehsebabituperencanaan
kebutuhantenagaperawatdiRSUTugurejoSemarangsangatdiperlukansehingga
kebutuhantenagaperawatdimasamendatangsemakinjelas.
Metode perencanaan tenaga perawat guna meningkatan produktivitas dan mutu
pelayanan keperawatan di RSU Tugurejo Semarang saat ini menggunakan Permenkes
262/VII/1979, akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan, karena
tenagaperawatyangadadiunitrawatinapbaru92orangdenganjumlahtempattidur
162, sedangkan berdasarkan Permenkes 262/VII/1979 34 : 2.yang artinya 3 atau 4
perawatuntuk2tempattidurjadibaru66%dariPermenkesteresebut,Halinidisebabkan
karena rekruitmennya ditetapkan dari Pemda Jawa Tengah dan rumah sakit hanya
menerima(droping).tenagatersebut.
MengingatRSUTugurejoSemarangmerupakanrumahsakitnonswadana,maka
dimungkinkan tenaga yang dibutuhkan dapat direncanakan untuk selanjutnya diusulkan
kepadaPemerintahPropinsiJawaTengah.
Oleh sebab itu perlu disusun metode perencanaan tenaga perawat yang cocok
terhadapkebutuhanrumahsakitdankebutuhanpelanggan.

Ada berbagai cara penghitungan tenaga perawat di rumah sakit antara lain:
Lokakarya Nasional Keperawatan(1983), Permenkes 262/ 1979, serta metode menurut
Gillies(1994)2)
MetodeLokakaryaNasionalKeperawatanmenambah25%tenagacadangandalam
perhitungandirasakantidakefisiensehinggametodeinitidakdigunakandalampenelitian
ini.
Permenkes 262/Menkes/per/VII/1979.menyebutkanbahwa kebutuhan tenaga
perawat di rumah sakit adalah perbandingan jumlah tempat tidur dibandingkan dengan
jumlahperawatsebagaiberikut7)
RumahSakitkelasC

: 1perawat

1tempattidur,

RumahSakitkelasAB

: 34perawat :

2tempattidur

Rumus tersebuttanpa diberikan dasar perhitungannya, sehingga tidak digunakan dalam


penelitianini.
Metode yang lain adalahmetodejam kerja efektif yang didasarkan pada tingkat
ketergantunganpasienpadajamperawatanyangdiperolehdariseorangperawatdandata
sensus harian pasien yang dikembangkan Gillies(1994) yang penulis gunakan untuk
penelitianinikarenalebihmendekatikebutuhan.
MenurutDouglas(1994)Loveridge&Cummings(1996)klasifikasiderajatketergantungan
pasiendibagimenjadi3katagori.5)yaitu:1)minimalcarememerlukanwaktu12jam/24jam.2)
partialcare memerlukanwaktu34jam/24jam.3)Totalcarememerlukanwaktulebihdari5
jam.
Disamping tingkat ketergantungan pasien terhadap perawat, Penulis juga ingin
menelitiberapajamwaktuyangdigunakanuntukmemberikanperawatanterhadappasien
baikituminimalcare,partialcaremaumuntotalcare.
SelamainidirumahsakitTugurejoSemarangbelumpernahdilaksanakantentang
analisiskebutuhantenagaperawatberdasarkankategoripasien,olehkarenaitupenelitianini

dilakukanuntukmendapatkaninformasitentangjumlahtenagaperawatberdasarkankategori
pasienrawatinapkhususnyadiIRNAPenyakitDalamagardapatdilakukanperencanaantenaga
perawatdanakirnyabisameningkatkanmutupelayanan.
B. Perumusanmasalah.
RSUTugurejoSemarangsampaisaatinibelummempunyaiketentuanyangbakutentang
perhitungankebutuhan tenaga perawat khususnyadi unit rawat inap. Saat ini RSUTugurejo
Semarangmemiliki132orangtenagakeperawatanyangterdiridari11(8,0%)orangtenaga
SPK,7(5,10%)orangtenagaBidan,106(77,37%)tenaga AKPER,serta8(5,83%)0rang
tenagaAKBID.PerhitunganjumlahperawatberdasarkanPermenkes262/Menkes/Per/VII/
1979 dengan 160 Tempat tidur seharusnya minimal 240 tenaga perawat. Adapun perhitungan
kebutuhantenagaperawatdiunitrawatinapdenganmenggunakananalis kegiatandanBOR
sebagai dasar perhitungan, perhitungan tersebut tidak akurat oleh karena ituakan dilakukan
analisi kebutuhan tenaga perawat berdasarkan kategori pasien sebagai dasar perencanaan
tenagaperawatdanmeningkatkankualitaspelayananrumahsakit.
Berdasarkanlatarbelakangtersebutmakarumusanmasalahdalampenelitianiniadalah:
BerapakebutuhantenagaperawatberdasarkankategoripasiendiIRNAPenyakitDalamRSU
TugurejoSemarang.
C. Tujuanpenelitian
1.

Tujuanumum
Mengetahuikebutuhanjumlahtenagaperawatdanbebankerjaberdasarkankategori
pasiendiIRNAPenyakitDalamRSUTugurejoSemarang.

2.

Tujuankhusus
a.

Mengetahui karakteristik perawat di IRNA Penyakit Dalam RSU Tugurejo


Semarang.

b.

MengetahuiklasifikasipasienyangdirawatdiIRNAPenyakitDalamRSU
TugurejoSemarang.

c.

Mengetahui jam kegiatan perawat berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan,

meliputikegiatankeperawatanlangsungdankegiatankeperawatantaklangsung
d.

MengetahuibebankerjaperawatdiIRNAPenyakitDalamRSU

TugurejoSemarang.

e.

Mengetahui jam pelayanan keperawatan berdasarkan kategori pasien di IRNA


PenyakitDalamRSUTugurejoSemarang.

f.

MengetahuikebutuhanjumlahtenagaperawatdiIRNAPenyakitDalamRSU
TugurejoSemarang.

g.MengetahuipersepsiperawatdanKaperawattentangbebankerjaperawat
RuangLingkup
3.

Ruanglingkupwaktu
PenelitianinidilakukandaribulanJanuarisampaidenganPebruari2005

4.

Ruanglingkuptempat
Penelitianinidilakukandiruangperawatanpenyakitdalam/ ruang Mawar RSU
TugurejoSemarang.

5.

Ruanglingkupmateri
PenelitianinidibatasipadahalyangberkaitandengankebutuhantenagaPerawat
diIRNAPenyakitDalamRSUTugurejoSemarang.

ManfaatPenelitian

6.

Bagi RSU Tugurejo Semarang, dapat memanfaatkan penelitian ini dalam menyusun
rencanakebutuhan tenaga perawat danrencanapengembanganpendidikanlanjutan
sehinggadapatmeningkatkankualitaspelayanankeperawatan.

7.

Bagi peneliti, menambah wawasan dalam melakukan perencanaan kebutuhan tenaga


perawatdirumahsakit.

8.

BagiMIKMhasilpenelitianinidiharapkandapatdigunakansebagaibahanacuandalam
melakukan penelitian lebih lanjut tentang perhitungan kebutuhan perawat dan
implementasinyadiIRNAPenyakitDalamRSUTugurejoSemarang.

KeaslianPenelitian
Penelitian tentangkebutuhantenagaperawatberdasarkan kategori pasiendi IRNA
PenyakitDalambelumpernahdilakukankhususnyadiRSUTugurejoSemarang.
Berdasarkan penelusuran kepustakaanterdapat penelitianyang hampir Serupa akan
tetapitaksamatelahdilakukanolehbeberapapeneliti,antaralain:

1.

AnalisisKebutuhanTenagaPerawatBerdasarkanBebanKerjaDiRuang
RawatInapRSUDPurwodadiolehAgustinar(1999).Penelitianbersifatdeskriptifanalitik
yangdilakukansecara crosssectional untukmencaridanmendapatkaninformasi
tentang perhitungan tenaga keperawatan berdasarkan beban kerja perawat.
Pengumpulandatadilakukandenganobservasidankuisioner.Hasilpenelitian
menunjukkanbahwapenerapanstandartasuhankeperawatandisemuaruangrawat
inapmasihkurangdankebutuhantenagamasihkurang.Tingkatketergantunganpasien
memilikiperbandinganyanghampirsamaantaratingkat ketergantungan ringan,sedang
danberat.

2.

AgusJoko Purwanto (tahun 2003) yang meneliti tentangkebutuhan tenaga


perawat berdasarkan analisis pelaksanaankegiatan perawat di Irna penyakit
dalamRSUDWates.Penelitianiniadalahstudikasus,bersifatdeskriptifeksfloratif
dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karateristik
perawat yang bekerja umumnya masih berusia muda dengan pendidikan mayoritas
AKPERtenagadidominasioleh tenaga honorer.Perawatdalammenggunakan waktu
kerjanya untuk kegiatan keperawatan tidak langsung memerlukan waktu lebih banyak

dibandingkandengankegiatankeperawatanlangsung.Jumlahpasienyangdirawatpaling
banyakadalahkategoriI(selfcare)kemudiandisusuldengankategoriI(partialcare)
dankategoriIII(totalcare).

3.

Moch Hasyim ( 2002 ) yang meneliti tentang kebutuhan jumlah tenaga perawat
berdasarkanbebankerjaperawat,jenispenelitianobservasionaldenganpendekatanCross
Sectional,Populasi penelitiannyaadalahseluruhwaktuyangdigunakan oleh perawat
yang bertugas melaksanakan keperawatan. Hasil penelitiannya didapatkan hasil yang
berbedaantaraFormulaPPNI,FormulaGillies,sertaFormulaNina.HasilFormula
PPNIdibutuhkanjumlahtenagaperawat42perawat,Gillies23perawatdan
Nina36perawatsehinggaterdapatselisihyangbanyakantaraperawatyang
adadibandingkandenganjumlahperawathasilperhitunganketigaFormula.
Perbedaanpenelitianinidenganpenelitiansebelumnyaadalahpenelitianini

dilakukandiRSTugurejoSemarangdenganmelakukananalisisterhadapkegiatan
perawatdiIRNAPenyakitDalamkemudiandilakukanperhitungankebutuhantenaga
perawatberdasarkankategoripasien.Subyekpenelitianadalahpasienuntuk
mengetahuikategoripasiensertaperawatuntukmengetahuiberapawaktuyang
diperlukanolehperawatterhadappasienselfcare,partialcaremaupuntotalcare

Anda mungkin juga menyukai