Disusun Oleh:
Meliana Latifah
Nilna Saadatar Rohmah
Saifulloh El Faruq
Masruroh
Titik Sugiarti
Fitriyana
Tri Septa Anggraini
Khayyu Hanifah
Jiyan Dwi Septia A.
Angger Luhung Nur Fadlilah
Saniya Ilma Arifa
Eka Putri Indriani
Ima Azizah
Retno Pratiwi
Farissa Ulfa
6411413079
6411413080
6411413081
6411413083
6411413084
6411413085
6411413087
6411413094
6411413101
6411413104
6411413105
6411413106
6411413110
6411413112
6411413120
Rombel 2 Epidemiologi
BAB I
PENDAHULUAN
2. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh endoparasit yang ada pada roden.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rodensia
Rodensia terbagi atas 3 bentuk yaitu bentuk tupai, bentuk tikus dan bentuk landak.
Rodensia dalam bentuk tikus merupakan kelompok terbesar dalam bangsa ini dan
terdapat dimanapun manusia berada, bahkan di beberapa daerah populasi tikus
mengungguli populasi manusia, meskipun manusia sudah berupaya memberantasnya.
Rodensia memiliki kurang lebih 1.749 spesies yaitu hampir 30% dari 5000 jenis
binatang mamalia yang telah dikenal. Para zoologi sepakat untuk menggolongkan tikus
ke dalam ordo rodensia subordo myomopha, famili muridae dan sub famil murinae.
Untuk lebih jelasnya, tikus dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : animalia
Filum : chordate
Sub filum : vertebrata
Kelas : mamalia
Sub kelas : theria
Ordo : rodentia
Sub ordo ; myomorpha
Family : muridae
Sub family : murinae
Genus : bandicota, rattus dan mus
Ordo rodensia merupakan ordo yang terbesar dari kelas mammalia karena
memiliki jumlah spesies yang terbanyak yaitu kurang lebih 2.000 spesies atau 40% dari
5.000 spesies untuk seluruh kelas mammalia. Dari 2.000 spesies rodensia ini hanya
kurang lebih 160 spesies tikus yang ada di Indonesia. Tikus memiliki memiliki ciri-ciri
kepala, badan dan ekor terlihat jelas. Tubuhnya tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik
dan kadang-kadang berambut. Binatang ini mempunyai sepasang daun telinga, mata
dengan membrane niktitans, bibir kecil dan lentur. Di sekitar hidung/moncong terdapat
misae. Badan tikus berukuran kecil kurang lebih 600 mm, sehingga binatang ini sering
disebut sebagai mammalia kecil. Ukuran panjang badan tikus lebih besar atau > 180 mm
dari pada mencit (<180 mm). tikus betina mempunyai kelenjar mamae yang tumbuh baik.
Kelenjar susu berjumlah 4-6 pasang dengan putting tampak jelas.
Anggota badan (tungkai dan lengan) beragam ukurannya. Kaki depan lebih kecil
daripada kaki belakang. Kaki depan memiliki 4 jari, sedangkan kaki belakang 5 jari. Ekor
tikus kadang-kadang lebih panjang atau lebih pendek daripada badannya. Anus di bawah
ekor dan organ di sebelah anterior anus.
Ciri lain yang penting untuk membedakan tikus adalah bagian tengkoraknya.
Ukuran tengkorak tikus lebih panjang yaitu 38-51 mm, daripada tengkorak mencit yaitu
20-22 mm. seperti umumnya rodensia tikus mempunya susunan gigi sebagai berikut,
pada setiap rahang dijumpai 2 buah gigi seri di atas dan di bawa, gigi taring dan gigi
premolar tidak ada, tetapi mempunyai gigi molar sebanyak 3 pasang di atas dan 3 pasang
di bawah. Jumlah gigi tikus adalah 16 buah, antara gigi seri dan geraham terbentuk suatu
celah, celah tersebut disebut diastema.
Beberapa tikus yang sering ditemui berada di sekitar kita dan merupakan jenis
tikus yang berperan dalam penyebaran penyakit antara lain :
1. Tikus rumah (Rattus tanezumi)
2. Tikus roil atau Rattus norvegicus
Panjang ujung kepala sampai ekor 200-400 mm, ekor 170-230 mm, kaki belakang 4247 mm, telinga 18-22mm. rumus putting susu 3+3 = 12. Warna rambut badan atas
coklat kelabu, rambut bagian perut kelabu. Banyak dijumpai di saluran air/roil/got di
daerah pemukiman kota dan pasar.
3. Tikus lading atau Rattus exulans
Panjang ukuran kepala sampai ekor 139-365 mm, ekor 108-147 mm, kaki belakang
24-35 mm, telinga 11-28 mm. rumus putting susu 2+2= 8. Warna rambut badan atas
coklat kelabu, rambut bagian perut putih kelabu. Terdapat di semak-semak dan kebun
sayur-sayuran dan pinggiran hutan. Kadang-kadang masuk ke rumah.
4. Tikus belukar atau Rattus tiomanicus
Panjang ujung kepaa sampai ekor 245-397 mm, ekor 123-225 mm, kaki belakang 2442 mm, telinga 12-29 mm. putting susu 2+3 = 10. Warna rambut badan atas coklat
kelabu, rambut bagian perut putih krem terdapat di semak-semak dan kebun.
5. Tikus sawah atau Rattus argentiventer
Panjang ujung kepala sampai ekor 270-370mm, ekor 130-192 mm, kaki belakang 3239 mm, telinga 18-21 mm. Rumus putting susu 3+3 = 12. Warna rambut badan atas
coklat muda berbintik-bintik putih, rambut bagian perut putih atau coklat pucat.
Terdapat di sawah dan padang alang-alang.
6. Tikus wirok atau Bandicota indica
Panjang kepala samapi ekor 400-580 mm, ekor 160-315 mm, kaki belakang 47-53
mm, telinga 29-32 mm. Rumus puting susu 3+3= 12. Wrna rambut badan atasdan
rambut bagian coklat hitam. Rambutnya agak jarang dan rambut di pangkal ekor kaku
seperti ijuk. Banyak dijumpai di daerah rawa, padang alang-alang dan kadang-kadang
di kebun sekitar rumah.
7. Mencit rumah atau Mus musculus linnaesus
Panjang ujung kepala sampai ekor kurang dari 175 mm, ekor 81-108mm, kaki
belakang 12-18 mm, telinga 8-12 mm. rumus putting susu 3+2= 10. Warna rambut
badan atas dan rambut bagian perut coklat kelabu. Terdapat di dalam rumah, dalam
almari dan tempat menyimpan barang lainnya.
2.2 Endoparasit tikus
Parasit menurut sifat hidupnya, parasit dapat digolongkan menurut tempat
hidupnya, keperluan akan hospes, jenis hospes yang dihinggapi dan lamanya hidup.
1. Menurut tempat hidupnya, parasit dapat dikelompokkan :
a. Ektoparasit yaitu parasit yang hidup di permukaan hospes
b. Endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ dalam hospes
2. Menurut keperluan akan hospes, parasit dikelompokkan :
a. Parasit obligat yaitu parasit yang selalumembutuhkan hospes tertentu dan akan
mati apabila tidak ada hospes
b. Parasit fakultatif yaitu parasit yang hidup dengan mengambil makanan npada
hospes tertentu tetapi juga dapat hidup tanpa hospes
3. Menurut jenis hospes yang dihinggapi, parasit dikelompokkan :
a. Parasit monoksen yaitu parasit yang hanya ditemukan pada satu jenis hospes
b. Parasit poliksan yaitu parasit yang dapat ditemukan pada lebih dari saju jenis
hospes
4. Menurut lamanya hidup pada hospes, parasit dikelompokkan :
5. Dalam ginjal
Ginjal tampaknya bukan habitat yang baik bagi parasit pada umumnya. Parasit yang
pernah ditemukan pada ginjal anjing dan manusia adalah Dioctophyma renale dank
has terdapat dalam ginjal kanan saja.
6. Dalam otot bergaris
Dalam otot bergaris herbivore dan karnivora, termasuk tikus sering ditemukan larva
cestoda dan larva nematode. Sampai sekarang belum pernah dilaporkan adanya
cacing dewasa dalam otot bergaris.
7. Di bawah kulit
Beberapa jenis cacing gelang dan cacing gilig lainnya hidup dalam jaringan di bawah
kulit, sering dilaporkan adalah cacing Onchoceca gibsoni, O. volvulus, O. cervicalis
yang terdapat di bawah kulit dan membentuk jendolan-jendolan.
8. Dalam saluran pencernaan
Berbagai jenis Trematoda, Cestoda, dan Nematoda berparasit dalam lumen atau
dibawah mukosa dnding saluran pencernaan tikus. Selain cacing, berbagai jenis
protozoa juga terdapat dalam saluran usus, umumnya dalam kriptum dan terlindung
oleh selaput lender. Beberapa jenis parasit usus, antara lain koksidia terdapat dalam
sel mukosa.
9. Dalam limpa dan pancreas
Cacing gelembung E. multilocularis dan E. unilocularis juga ditemukan dalam limpa
herivora dan Eurytrema pancreaticum ditemukan dalam pancreas herbivora dan
pernah dilaporkan juga dalam pancreas manusia.
Protozoa parasit yang sering ditemukan dalam limpa adalah terutama yang bersifat
intraseluler, yaitu Leishmania sp. Dan Toxoplasma gondii. Parasit tersebut terdapat
dalam sel makrofag dan limfosit.
10. Dalam jaringan darah
Parasit yang hidup dalam jaringan darah itu disebut parasit hematozoik. Darah terdiri
dari butir darah dan plasma darah. Butir darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan
limfosit serta beberapa sel darah lainnya. Parasit yang terdapat dalam butir-butir
darah disebut parasit intraseluler, sedang yang terdapat di luar sel darah disebut
parasit ekstra seluler. Istilah parasit darah (blood parasits) menunjukkan kepada
parasit dalam plasma darah.
Organ tikus
Paru-paru
Angiostrongylus cantonensis
Hati
C. fasciolaris
Lambung
Hymenolepis diminuta
Usus halus
Diplydium latum
Usus besar
Capillaria latum
Pola persebaran endoparasit pada tubuh tikus
Jenis Nematoda yang sering ditemukan dalam endoparasit pada tikus antara lain:
1. Syphacia muris
Adalah spesies yang umum didapatkan dari tikus, biasanya menginfeksi Maxomys
whiteheadi, R. Tanezumi dan R. Exulans. Syphacia muris adalah spesies yang
kosmopolitan, spesies ini pertama kali dilaporkan didapat dari R. Argentiventer di Jawa.
2. Nippostrongylus brasiliensis
Super famili Trichostrongyloidea, famili Helogmonellidae, sub famili Nippostrongylinae,
N. Brasiliensis adalah parasit yang kosmopolit sistem pencemaran pada tikus (Rattus
assimilis, Rattus conatus, R. Norvegicus, dan R. Taneszumi) dan mencit (M. Musculus),
parasit ini juga dapat disebarkan oleh roden lainnya. Cacing tersebut pada tahap dewasa
hidup di duodenum, jejunum, kadang di ileum bagian atas, namun duodenum adalah
tempat paling favorit untuk cacing tersebt dibandingkan tempat lain di dalam saluran
pencernaan.
3. Gongylonema neoplasticum (Fibiger & Ditlevsen, 1914)
Superfamily Spiruroidea, family Gongylonematidae, genus Gongylonema terdapat pada
permukaan mukosa dan sub mukosa pada bagian atas sistem pecernaan burung dan
mamalia (termasuk tikus). Gongylonema neoplasticum pada tikus hidup sebagai parasit
dilambung.
4. Tikusnemia javaense (Hasegawa, Shiraishi and Rochman, 1992)
Sebelumnya dilaporkan didapatkan pertama kali pada R. Argentiventer di sukamandi dan
Pusakanegara.
5. Mastophorus muris