Anda di halaman 1dari 20

TINEA KORPORIS

TAUFIQ HIDAYAT( 10542017210)


ABD.QADIR AFIN KOLLY (10542024510)
PEMBIMBING:
dr. Helena Kendengan, Sp.KK

DEFINISI
Tinea korporis merupakan dermatofitosis

pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous


skin) di daerah muka, badan, lengan, dan
glutea

EPIDEMIOLOGI
Infeksi umum yang sering terlihat pada

daerah dengan iklim yang panas dan lembab


Tinea korporis dapat terjadi pada semua usia
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak
langsung dengan individu yang terinfeksi atau
tidak langsung melalui benda yang
mengandung jamur, misalnya handuk, lantai
kamr mandi, tempat tidur hotel dan lain-lain

ETIOLOGI
Trichophyton

-T. Rubrum
-T. Mentagrophytes
Microsporum

- M. Canis

Epidermohyton

PATOGENESIS
1. Perlekatan
2. Penetrasi melalui ataupun di antara sel
Setelah terjadi perlekatan, spora harus berkembang dan
menembus stratum korneum pada kecepatan yang lebih cepat
daripada proses deskuamasi. Penetrasi juga dibantu oleh
sekresi proteinase, lipase dan enzim mucinolitik yang juga
menyediakan nutrisi untuk jamur. Trauma dan maserasi juga
membantu penetrasi jamur ke jaringan. Pertahanan baru
muncul ketika jamur mencapai lapisan terdalam epidermis
3. Perkembangan respon host
Derajat inflamasi dipengaruhi oleh sisitem imun pasien. Pada
kondisi sitem imun yang lemah, cenderung mengalami
dermatofitosis yang berat atau menetap.

MANIFESTASI KLINIS
Penderita merasa gatal dan kelainan berbatas

tegas terdiri atas bermacam-macam


effloresensi kulit (polimorfi)
Bagain tepi lesi lebih aktif (tanda peradangan)
tampak lebih jelas dari pada bagian tengah.
lesi bulat atau lonjong
berbatas tegas, terdiri atas eritema, skuama,
kadang-kadang dengan vesikel dan papul di
tepi lesi

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan KOH
Pemeriksaan biakan
Lampu wood

DIAGNOSIS BANDING
Eksema numularis

Morfologi klinis tinea korporis dan eksema numular kadang


terlihat mirip. Dimana keduanya sama-sama berbatas
tegas, gatal dan pada tinea korporis lesinya polimorf yang
dapat meneyerupai eksema numular. Namun pada tinea
korporis bagian tepi lesi lebih aktif daripada bagian
tengah.

Dermatitis seboroik
Dijumpai ruam berbentuk makula eritema yang
pada permukaannya ada skuama berminyak
berwarna kekuning-kuningan. Pada daerah
badan, lesinya bisa berbentuk seperti
lingkaran

Psoriasis

Lesi tipikalnya adalah lesi yang kronis, berulang, papula


dan plak bersisik. Letusan berjerawat dan eritroderma bisa
terjadi . Ia bisa terjadi pada lutut, siku dan kulit kepala,
dan yang mengenai kuku, terutama jika pitting hadir,
sangat membantu membedakan dalam kasus ini

Pityriasis rosea

Herald patchatau bercak yang besar pada pitiriasis rosea


dapat menyerupai tinea korporis. Tinea corporis juga
memiliki lesi papulo eritema skuamosa yang bentuknya
anular, dengan skuama . Pada daerah badan, lesinya
bisa berbentuk seperti lingkaran dengan penyembuhan
sentral. Namun pada tepinya bisa terdapat papul,
pustul, skuama, atau vesikel. Bagian tepi lesi yang lebih
aktif pada infeksi jamur ini menunjukkan adanya hifa
pada pemeriksaan sitologi atau pada kultur, yang
membedakannya dengan pitiriasis rosea. Tinea korporis
jarang menyebar luas pada tubuh.

PENATALAKSANAAN
Umum
meningkatkan kebersihan badan
menghindari pakaian yang tidak menyerap
keringat.

Terapi topikal
Untuk pengobatan topikal direkomendasikan untuk suatu
peradangan yang dilokalisir, dapat diberikan kombinasi
asam salisilat 3-6% dan asam benzoat 6-12% dalam
bentuk salep (salep whitfield). Kombinasi asam salisilat
dengan sulfur presipitatum dalam bentuk salep (salep 2-4,
salep 3-10) dan derivat azol : mikonazole 2%, dan
klotrimasol 1%.

Terapi Sistemik
Griseofulvin : Merupakan obat yang bersifat
fungistatik
Ketokonazol : Merupakan obat antifungi
sistemik pertama yang berspektrum luas.
Flukonazol
Itrakonazol
Amfoterisin B : Bersifat fungistatik

PROGNOSIS
Tinea korporis mempunyai prognosa baik

dengan pengobatan yang adekuat dan


kelembaban serta kebersihan kulit yang selalu
dijaga

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai