Mencakup:
menular
Kecuali:
(Z22.-)
Infeksi lokal tertentu lihat bab tentang sistem tubuh
Penyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan,
persalinan dan nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit
human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).
Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa
perinatal [kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital,
infeksi gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal]
(P35-P39).
Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)
Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut:
Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
A00-A09 Penyakit infeksi usus
A15-A19
Tuberculosis
A20-A28
A30-A49
A50-A64
hubungan seksual
A65-A69
A70-A74
A75-A79
Rickettsioses
membran mukosa
B15-B19
Hepatitis virus
B20-B24
[HIV]
B25-B34
B65-B83
B85-B89
B99
Cholera klasik
A00.1
Cholera El Tor
A00.9
Masa inkubasi 8-14 hari, dan gejala diawali oleh demam, sakit
kepala, nyeri sendi, radang tenggorokan, konstipasi, anoreksia, nyeri dan
nyeri tekan perut. Gejala ini bisa diikuti dysuria, batuk kering, dan
epistaxis. Suhu tubuh 39-40oC selama 10-14 hari, menurun pada minggu
ketiga. Gejala sistem syaraf pusat adalah delirium, stupor, atau koma.
Nekrosis jaringan usus bisa terjadi, di samping ulkus, perdarahan
dan perforasi usus. Kuman yang beredar di darah menyebabkan infeksi
organ seperti osteomyelitis, endocarditis, meningitis, abses jaringan
lunak, glomerulonefritis, dan radang daerah reproduksi.
A01.0
Typhoid fever
Paratyphoid fever A
A01.2
Paratyphoid fever B
A01.3
Paratyphoid fever C
A01.4
Salmonella enteritis
Salmonellosis
A02.1
Salmonella septicaemia
A02.9
A03 Shigellosis
Shigellosis adalah infeksi akut usus akibat Shigella, yang tersebar di
seluruh dunia. Jenis yang paling umum adalah Shigella flexneri (B) dan S.
sonnei (D), disusul oleh S. boydii (C) dan yang paling ganas, S.
dysenteriae (A). Penyebarannya melalui makanan yang tercemar oleh
kotoran. Disentri basiler akibat Shigella paling umum pada anak-anak di
daerah endemi, sedangkan orang dewasa agak lebih tahan terhadap
serangannya.
Shiga-Kruse]
A03.1
A03.2
A03.3
A03.8
Shigellosis lain
A03.9
A04.1
A04.2
A04.3
A04.4
Enteritis Campylobacter
A04.6
A04.9
(A02.-)
infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);
efek toxik makanan beracun (T61-T62)
A05.0
A05.1
Botulismus
A05.4
A05.8
A05.9
A06 Amoebiasis
Amoebiasis adalah infeksi kolon oleh protozoa Entamoeba
histolytica. Biasanya tanpa gejala, tapi bisa berupa diare ringan sampai
disentri. Penularan melalui kontak makanan dengan kotoran manusia.
Bentuknya bisa berupa trofozoit hidup yang mudah mati, atau kista yang
sangat menular. Kista akan menghasilkan trofozoit di usus halus yang
kemudian dibawa ke kolon, cecum dan appendix.
Trofozoit menembus mukosa kolon, membentuk abses-abses kecil
yang kemudian menyatu dan merusak jaringan sehingga terjadi
perdarahan, edema dan ulkus. Mereka bisa dibawa vena porta ke hati dan
membentuk abses hati, atau menyebar ke paru-paru dan pleura kanan.
Penularan melalui darah bisa mencapai paru-paru, perikardium dan otak.
Gejala bisa berupa diare atau konstipasi, kembung, nyeri perut, berak
berlendir dan berdarah, dan nyeri tekan di hati. Pengobatan mencakup
kemoterapi dan penggantian darah, cairan dan elektrolit.
Termasuk::
Kecuali:
A06.0
Amubiasis akut,
Amubiasis usus NOS
A06.1
A06.2
A06.3
Amuboma usus;
Amuboma NOS
A06.4
Amubiasis hati
A06.5 Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6 Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7
Amubiasis kulit
A06.8
Appendisitis amuba,
Balanitis amuba (N51.2*)
A06.9
Balantidiasis
Disentri balantidia
A07.1
Giardiasis [lambliasis]
A07.2
Cryptosporidiosis
A07.3
Isosporiasis
Trichomoniasis usus
Sarkositosis
Sarkosporidiosis
A07.9
Diare flagellata
Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Virus adalah parasit terkecil, partikel molekul intrasel, yang
memiliki inti asam nukleat dan dilapisi protein, yang tergantung pada sel
(bakteri, tanaman, hewan) untuk reproduksi. Virus group enterik terbagi
atas kategori poliomyelitis, coxsackievirus, echovirus dan enterovirus, dan
virus gastroenteritis epidemik. Kategori terakhir ini yang memberikan
gejala pada saluran pencernaan berupa mual dan muntah, dan bisa
berupa rotavirus, Norwalk agents, astrovirus, adenovirus tipe 40 dan
41, calicivirus, dan agen-agen mirip coronavirus.
Kecuali:
(J10.8, J11.8)
A08.0
A08.1
Enteritis adenovirus
A08.3
A08.4
A09 Diare dan gastroenteritis dan kolitis yang berawal dari infeksi
atau tidak jelas
Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen infeksi lain yang
dijelaskan (A00-A08)
diare non-infektif (see noninfectious) (K52.9)
diare non-infektif neonatus (P78.3)
A09.0 Gastroenteritis dan kolitis lain dan tidak dijelaskan yang
asalnya menular
Kataralis usus
Diare: akut berdarah, akut encer, disenteri, epidemik
Diare menular
Kolitis menular atau septik: NOS, hemoragik
Enteritis menular atau septik: NOS, hemoragik
A09.0 Gastroenteritis dan kolitis asalnya tidak jelas
Tuberkulosis (A15-A19)
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi akut atau kronis akibat
Mycobacterium tuberculosis, dan kadang-kadang oleh M. bovis. Penyakit
ini khas dengan keseimbangan antara ketahanan tubuh dan infeksi, fokus
infeksi (di dalam atau di luar paru-paru) bisa aktif kembali kapan saja,
dan sering setelah periode laten yang cukup lama. Fokus TB memiliki
tuberkel berisi sel-sel raksasa dan epitelioid, cenderung fibrosis, dan
perkejuan (caseation) yaitu nekrosis yang tidak mencair.
Infeksi dengan menghirup bulir cairan (droplet) yang dikeluarkan
batuk dan mengering di udara. Piring dan sprei juga sumber penularan
yang penting. Pada M. bovis, susu sapi menjadi sumber penyebaran.
Pekerja laboratorium bisa terinfeksi melalui inokulasi langsung.
Tubuh yang belum disensitisasi tidak memiliki pertahanan terhadap
TB. Infeksi biasa dimulai pada paru-paru bagian bawah dan tengah,
kuman menyebar ke kelenjar limfe, terus ke aliran darah dan seluruh
tubuh. Dalam 4-10 minggu timbul hipersensitivitas tuberkulin, area
pneumonitis kecil, perbanyakan kuman dihambat, dan infeksi terhenti.
Perkembangan infeksi selanjutnya tergantung pada usia dan
intensitas kontak. Kasus yang paling menular adalah yang sputumnya
mengandung kuman. Infeksi paling mudah mengenai bayi, disusul oleh
anak-anak dan remaja. Pada usia tua kemungkinan terinfeksi kembali
meningkat.
Termasuk::
bovis
Kecuali:
sequel TB (B90.-),
TB kongenital (P37.0)
pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
A15 TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.0 TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau
tanpa kultur.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB ,
pneumothoraks TB,
dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur
A15.1
A15.4
histologis
A15.8
histologis
TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.9
dilakukan
Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis
tidak dilakukan
A16.2
histologis
10
atau histologis
TB pleura, empyema TB, pleuritis TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan
histologis (A15.7)
A16.7
11
TB sistem genitourinarius
Adenitis TB
Kecuali:
12
A18.3
TB telinga
A19 TB miliaris
Termasuk:
TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0
13
A19.1
A19.2
A19.8
TB miliaris lainnya
A19.9
A20.0
Bubonic plague
A20.1
Cellulocutaneous plague
A20.2
Pneumonic plague
A20.3
Plague meningitis
A20.7
Septicaemic plague
A20.8
Plague abortif
Plague asimptomatik
Pestis minor
A20.9
A21 Tularaemia
Tularemia adalah penyakit infeksi akut yang biasanya khas dengan
lesi ulseratif lokal, gejala sistemik yang menonjol, dan keadaan seperti
demam tifus, bakteremia, dan pneumonia. Penyebabnya Francisella
(Pasteurella, Brucella) tularensis yang memasuki tubuh melalui makanan,
inokulasi, atau kontaminasi. Ia bisa menembus kulit yang utuh. Type A
yang ganas hidup pada kelinci, dan type B yang lebih jinak hidup pada
tikus.
14
rabbit fever
A21.0
Ulceroglandular tularaemia
A21.1
Oculoglandular tularaemia
Ophthalmic tularaemia
A21.2
Pulmonary tularaemia
A21.3
Gastrointestinal tularaemia
Abdominal tularaemia
A21.7
Generalized tularaemia
A21.8
A21.9
A22 Anthrax
Disebabkan oleh Bacillus anthracis, anthrax sangat menular pada
hewan ternak. Infeksi pada manusia biasanya melalui kulit, selain
menelan dan menghirup sporanya. Pada infeksi kulit timbul papula,
vesikula dan eksudasi. Bisa terjadi limfadenopati, lemah, myalgia, sakit
kepala, demam, mual dan muntah. Jenis pernafasan paling berbahaya
karena spora dengan cepat memperbanyak diri, diikuti oleh nekrosis pada
kelenjar limfe paru-paru, dan menyebar ke meningen dan otak.
Termasuk:
A22.0
Anthrax kulit
Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi
Penyakit Ragpicker
Penyakit Woolsorter
A22.2
Anthrax gastrointestinum
A22.7
Septikaemia anthrax
A22.8
15
A23 Brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh Brucella melitensis (kambing dan
domba), B. suis (caribou), dan B. canis (anjing). Infeksi terjadi akibat
menelan susu atau produk susu (butter dan keju) hewan terinfeksi.
Penyakit ini khas dengan stadium demam akut dengan sedikit tanda lokal,
dan stadium kronis dengan demam naik turun (undulant fever), lemah,
dan keringatan, namun jarang membawa kematian.
Termasuk:
A23.0
A23.1
A23.2
A23.3
A23.8
Brucellosis lain
A23.9
Glanders
A24.3
Melioidosis lain
A24.4
16
limfadenitis
regional.
Jenis
streptobacillosis
disebabkan
oleh
Streptobacillus moniliformis, yang menimbulkan gejala 10 hari setelah
gigitan berupa demam menggigil, muntah, sakit kepala, dan nyeri
punggung dan sendi.
A25.0
Spirillosis
Sodoku
A25.1
Streptobacillosis
A26 Erysipeloid
Erysipeloid adalah infeksi akut kulit akibat Erysipelothrix
rhusiopathiae yang biasa menyerang babi. Infeksi sering melalui luka
pada tangan yang mengolah jaringan hewan ini. Gejala berupa sembab
lokal yang mengganggu pekerjaan selama 2-3 minggu.
A26.0
A26.7
Erysipelothrix septicaemia
A26.8
A26.9
A27 Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi akibat Leptospira yang hidup pada
hewan piaraan atau liar, yang menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
Kontak terjadi melalui urine, jaringan tubuh, dan tanah atau air. Gejala
sakit kepala, nyeri otot, demam dan menggigil pada fase leptospiremia;
disusul oleh fase imun. Pada infeksi berat bisa terjadi jaundice, azotemia
(terdapatnya urea dan komponen nitrogen lain di darah), perdarahan,
gangguan kesadaran dan demam. Gejala pada ginjal berupa proteinuria,
pyuria, dan hematuria.
A27.0
Leptospirosis icterohaemorrhagica
A27.9
Cat-scratch disease
Cat-scratch fever
17
A28.2
Extraintestinal yersiniosis
Kecuali:
akibat Y. enterocolitica (A04.6)
plague (A20.-)
A28.8
elsewhere classified
A28.9
18
tidak menyadari kerusakan yang terjadi pada anggota tubuh. Lepra juga
bisa merusak hidung, daun telinga, alis mata, atau testis.
Termasuk:
Kecuali:
A30.0
Indeterminate leprosy
Lepra I
A30.1
Tuberculoid leprosy
Lepra TT
A30.2
Lepra BT
A30.3
Borderline leprosy
Lepra BB
A30.4
Lepra BL
A30.5
Lepromatous leprosy
Lepra LL
A30.8
A30.9
Buruli ulcer
Infeksi akibat M. marinum, M. ulcerans
A31.8
A31.9
A32 Listeriosis
Listeriosis disebabkan oleh Listeria monocytogenes dengan
manifestasi yang bervariasi menurut patogenesis, situs, dan usia pasien.
19
Infeksi terjadi melalui minum susu atau produk keju yang terinfeksi, atau
kontak langsung. Pada orang dewasa, meningitis merupakan bentuk
umum listeriosis, sedangkan endokarditis dan listeriosis typhoid (dengan
bakteremia dan demam tinggi) jarang terjadi. Kontak pada konjungtiva
bisa menyebabkan infeksi kelenjar mata dengan oftalmitis.
Termasuk: infeksi listeria melalui makanan
Kecuali:
A32.0
Listeriosis kulit
Septikemia listeria
A32.8
A36 Diphtheria
Difteri adalah penyakit menular akut akibat Corynebacterium
diphtheriae, khas dengan pseudomembran fibrinosa pada mukosa
pernafasan, dan kerusakan jaringan miokardium dan syaraf akibat
eksotoksin. Difteri kulit juga umum terjadi. Tiga jenis C. diphtheriae, yaitu
mitis, intermedius, dan gravis, yang menyebar melalui sekresi orang yang
20
Difteri farings
Difteri nasofarings
A36.2
Difteri larings,
Laringotrakheitis difteri
A36.3
Difteri kulit
Difteri lain
A37.1
A37.8
A37.9
21
Acute meningococcaemia
A39.3
Chronic meningococcaemia
A39.4
22
setelah:
(O03-O07, O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2),
immunisasi (T88.0),
ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)
pada neonatus (P36.0-P36.1)
pasca-prosedur (T81.4),
A40.0
A40.1
A40.2
A40.3
Septikemia pneumokokus
A40.8
A40.9
O07, O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2),
immunisasi (T88.0),
selama melahirkan (O75.3)
septikemia (akibat)(pada):
tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7), Erysipelothrix (A26.7),
yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7),
meningokokus (A39.2-A39.4), streptokokus (A40.-),
aktinomikotik (A42.7), gonokokus (A54.8),
23
A41.1
A41.3
A41.4
A41.9
Septic shock
A42 Actinomycosis
Aktinomikosis adalah penyakit infeksi kronis yang khas dengan
banyak sinus yang mengalirkan cairan dan disebabkan mikroorganisme
gram positif anaerob yang sering terdapat pada gusi, tonsil, dan gigi,
yaitu Actinomyces israelii..
Penyakit ini sering terdapat pada pria dewasa. Pada bentuk yang
paling umum, cervicofacialis, tempat masuk utama adalah gigi yang
membusuk. Bentuk lain adalah pulmonalis akibat terhirupnya sekresi
mulut; dan abdominalis akibat pecahnya mukosa suatu divertikulum atau
appendix. Lesi yang khas berupa daerah mengeras berisi abses kecil-kecil
yang saling berhubungan dikelilingi oleh jaringan granulasi. Penyakit
menyebar ke jaringan yang berdekatan, dan kadang-kadang melalui aliran
darah.
Bentuk servikofasialis dimulai dengan bengkak di bawah mukosa
mulut atau kulit leher. Area yang melunak akan menjadi sinus dengan
fistula berisi cairan seperti granul sulfur kuning, dengan diameter 1 mm.
Pada bentuk pulmonalis, serangan diikuti oleh nyeri dada, demam, batuk
produktif, dan perforasi dinding dada oleh saluran sinus. Bentuk
abdominalis menyerang cecum, appendix, dan peritoneum; khas dengan
nyeri, demam, muntah, diare atau konstipasi, dan kurus. Massa abdomen
biasa terdapat, dan pada dinding bisa muncul sinus dan fistula. Bentuk
generalisata disebabkan oleh septikemia, menyebar melalui darah ke
kulit, vertebrae, otak, hati, ginjal, ureter dan organ pelvis (wanita).
Kecuali : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0
Aktinomikosis pulmonalis
24
A42.1
Aktinomikosis abdominalis
A42.2
Aktinomikosis servikofasialis
A42.7
Septikemia aktinomikosis
A42.8
A42.9
A43 Nocardiosis
Nokardiosis adalah penyakit infeksi akut atau kronis yang
menimbulkan granuloma dan nanah di seluruh tubuh, akibat Nocardia
asteroides, suatu saprofit tanah. Organisme ini biasanya masuk melalui
paru-paru, sering menyerang orang tua yang lemah. Penyebaran melalui
aliran darah dan menimbulkan abses di otak, kadang-kadang di ginjal
atau organ lain.
A43.0
Nokardiosis pulmonalis
A43.1
Nokardiosis kulit
A43.8
A43.9
A44 Bartonellosis
Disebabkan Bartonella bacilliformis dan hanya di Amerika Selatan,
khas dengan anemia dan demam (demam Oraya) atau erupsi kulit yang
kronis (Verruga peruana)
A44.0
Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1
Verruga peruana
A44.8
A44.9
A46 Erysipelas
Erisipelas adalah selulitis permukaan akibat Streptokokus
hemolitikus Group A, sering melibatkan muka, lengan atau tungkai.
Selulitis adalah radang akut menyebar rata pada jaringan padat seperti
kulit atau bawah kulit, jarang pada struktur yang lebih dalam, dan khas
dengan hiperemia, infiltrasi lekosit, dan edema tanpa nekrosis atau
pernanahan Lesi berbatas tegas, sembab, merah mengkilat, dan nyeri
tekan; sering disertai oleh vesikel dan bulla. Garis-garis merah perifer
dan limfadenopati regional kadang-kadang muncul; sedangkan demam
25
tinggi, menggigil dan lesu umum terjadi. Erisipelas bisa muncul berulang
dan menyebabkan limfedema kronis. Tempat masuk kuman bisa dari
infeksi jamur pada sela jari kaki.
Kecuali : erisipelas nifas (O86.8)
Gas gangrene
Penyakit Legionnaires
A48.2
A48.3
A49.1
A49.2
26
A49.3
A49.8
A49.9
Bacteraemia NOS
B24)
uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
penyakit Reiter's (M02.3)
A50 Sifilis kongenital
Sifilis (lues) adalah penyakit sistemik menular akibat spirochete
Treponema pallidum, khas dengan stadium klinis dan laten (tanpa gejala)
bertahun-tahun. T. pallidum bisa menyerang semua jaringan dan organ,
atau ditularkan ibu ke janin melalui plasenta (sifilis kongenital). Sifilis
dapat dideteksi oleh uji serologik sifilis (Serologic Tests for Syphilis - STS)
pada wanita hamil sehingga penularan ke anak dapat dicegah.
Sifilis kongenital terbagi atas jenis dini, yang gejalanya muncul
sebelum usia 2 tahun, dan jenis lanjut. Pada sifilis kongenital dini, lesi
kulit berupa erupsi bullosa atau rash makula merah tembaga di telapak
tangan dan kaki, dan papula di hidung, mulut dan daerah diaper. Berat
badan sulit naik, terlihat seperti orang tua, retak-retak di sekitar mulut
(rhagades), hidung mengeluarkan sekret mukopurulenta atau bernoda
darah, hati dan limpa membesar, dan limfadenopati umum. Bisa timbul
meningitis, choroiditis (pada mata), hydrocephalus, kejang, atau retardasi
mental. Pada 3 bulan pertama kelahiran bisa terjadi pseudoparalysis
akibat osteochondritis (chondroepiphysitis). Gejala yang khas adalah
Triad Hutchinson, yaitu (1) keratitis interstitialis yang dapat
menyebabkan parut kornea, (2) insisor Hutchinson (insisor atas sempit
dengan cekungan), dan (3) tuli syaraf akibat kerusakan NC VIII (n.
auditorius).
Tahap laten bisa berlangsung seumur hidup. Stadium lanjut ditandai
ulkus gusi yang dapat menyerang hidung, septum dan palatum durum,
penonjolan os frontalis dan parietalis, tibia mirip pedang (saber shins),
neurosifilis meningen atau otak, dan atrofi mata. Bisa juga terjadi
gangguan perkembangan maksilla sehingga wajah mirip bulldog
A50.0
27
(H19.2*)
Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC (H58.8*)
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4
28
A51.2
A51.3
Condyloma latum
alopecia sifilitika (L99.8*), leukoderma sifilitika (L99.8*),
patch mukosa sifilitika
A51.4
29
Neurosifilis simptomatik
30
A52.3
31
A52.9
32
Faringitis gonokokus
A54.6
A54.8
33
A56.3
A56.4
A56.8
lain
A57 Chancroid
Penyakit lokal akut akibat Haemophylus ducreyi, khas dengan ulkus
genital yang nyeri dan pernanahan kelenjar limfe inguinalis..
Ulcus molle
A59 Trikhomoniasis
Infeksi yang biasanya bersama gonorrhea ini disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis, lebih sering pada wanita dengan akibat vaginitis,
urethritis, dan cystitis.. Awal penyakit ditandai oleh cairan kuning
kehijauan dan berbusa. Pada pria biasanya tanpa gejala, cairan uretra
berbusa atau bernanah, dysuria dan frequency, dengan komplikasi
epididymitis dan prostatitis.
34
Kecuali:
A59.0
Trikhomoniasis urogenital;
A59.9
A60.9
A63.8
35
A66 Yaws
Termasuk:
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat
yaws
A66.4
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
36
A66.5
Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
A66.6
Yaws laten
37
Cancrum oris
Gangrene fusospirochaeta
Noma
Stomatitis gangrenosa
A69.1
Penyakit Lyme
A69.9
38
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0
Trachoma dubium
A71.1
Chlamydiosis NOS
39
Rickettsioses (A75-A79)
Penyakit rickettsia memiliki gejala demam, sakit kepala, letih,
kurus, radang pembuluh darah perifer, dan rash. Rickettsia umumnya
menggunakan siklus kehidupan hewan dan insekta yang menularkannya
ke manusia.
Tifus epidemi disebabkan oleh R. prowazekii yang ditularkan oleh
kutu. Penyakit Brill-Zinser bersifat rekrudesen (timbul lama, bertahuntahun setelah infeksi), ringan karena daya tahan tubuh terhadap R.
prowazekii. Tifus murine disebabkan oleh R. typhi yang dibawa oleh kutu
tikus, sedangkan tifus scrub disebabkan R. tsutsugamushi yang dibawa
oleh mite (sejenis arachnida kecil yang sering berkelompok).
Spotted fever disebabkan oleh R. rickettsii yang juga ditularkan
kutu dan menyebabkan demam tinggi, batuk, dan rash pada hampir
seluruh tubuh. Rash ini bisa menjadi makulopapula, petechiae, atau
bergabung membentuk ulkus. Rocky Mountain Spotted Fever jauh lebih
ganas daripada jenis Afrika, Asia dan Australia.
Jenis lain adalah demam Q, yaitu penyakit akut dengan demam dan
pneumonitis interstitialis, akibat R burnetti (Coxiella burnetti). Mereka
tidak memiliki gejala pada kulit.
A75 Typhus fever
Kecuali: rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)
A75.0
prowazekii
(Demam) tifus klasik
Tifus (louse-borne) epidemik
A75.1
Penyakit Brill-Zinsser
A75.2
40
A77.9
A79.9
41
A80.1
negeri
A80.2
negeri
A80.3
A80.4
A80.9
Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
Kuru
A81.9
A82 Rabies
42
Rabies sylvatika
A82.1
Rabies urban
A82.9
A83.0
Japanese encephalitis
A83.1
A83.2
A83.3
St Louis encephalitis
A83.4
Australian encephalitis;
California encephalitis
California meningoencephalitis
La Crosse encephalitis
A83.6
A83.8
A83.9
dijelaskan
encephalitis]
A84.1
A84.8
43
A85.8
Khoriomeningitis limfositik,
Meningoensefalitis limfositik
A87.8
A87.9
A88.1
Epidemic vertigo
44
A88.8
Demam O'nyong-nyong
A92.2
A92.4
A92.8
A92.9
dijelaskan
Demam Sandfly
Demam Pappataci
45
Demam Phlebotomus
A93.2
A93.8
A95.9
Demam Lassa
A96.8
A96.9
46
A98.2
A98.3
A98.4
A98.5
Eczema herpeticum;
Pharyngitis herpesvirus
B00.3 Meningitis herpesvirus (G02.0*)
47
Septikemia herpesvirus
B00.8
B01.9
Varicella NOS
48
Zoster disseminata
B02.8
B02.9
B03 Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox
telah hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.
B04 Monkeypox
B05 Measles
Measles (rubeola, morbilli, measles 9-hari, campak) sangat menular,
khas dengan demam, batuk, hidung berair, konjungtivitis, erupsi mukosa
bibir atau pipi (Kopliks spot), dan rash makulopapula tersebar pada kulit.
Penularan melalui droplet dari hidung, tenggorok dan mulut pada stadium
prodroma atau erupsi dini. Virus menghilang dari sekresi hidung dan
tenggorok ketika rash.menghilang
49
Termasuk : morbilli
Kecuali : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0 Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
Ensefalitis pasca measles
B05.1 Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
meningitis pasca measles
B05.2 Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
Pneumonia pasca measles
B05.3 Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media
(H67.1*),
Otitis media pasca measles
B05.4
B05.8
Measles NOS
Rubella NOS
B07 Viral warts jerawat virus
Warts adalah tumor epitel yang umum terjadi, kadang-kadang
menjadi ganas, ditularkan oleh human papillomavirus (HPV). Sering
terjadi menjelang remaja, dan jarang sekali di usia tua. Bentuk dan
50
ukuran tergantung pada lokasi dan adanya iritasi atau trauma di tempat
ia tumbuh. Infeksi bisa berupa lesi tunggal atau ganda, sembuh total
dalam beberapa bulan tapi bisa timbul lagi pada tempat yang sama atau
berbeda.
Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali anogenital (venereal) warts (A63.0)
papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau
bladder (D41.4)
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa,
N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0
Molluscum contagiosum
B08.2
B08.3
B08.4
Herpangina
B08.8
yang dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan
mulut
Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa,
tidak dijelaskan
Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS
Hepatitis virus(B15-B19)
Hepatitis adalah peradangan hati dengan nekrosis sel. Penyebab
utamanya hepatitis virus Type A, B, dan C (non-A non-B), gejala bisa
bervariasi dari ringan seperti flu sampai gagal hati fulminant
(berkembang cepat, sangat berbahaya) yang fatal. Gejala awal anoreksia,
tidak enak badan (malaise), mual dan muntah, dan demam. Hepatitis
51
biasanya sembuh spontan setelah 4-8 minggu, dan bisa menjadi kronis
atau menjadi lebih berat.
Kecuali:
koma hepatika
B16.2
B16.9
hepatika
Hepatitis B (akut) (virus) NOS
B17 Hepatitis virus akut lain
B17.0 Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
B17.1
Hepatitis akut C
B17.2
Hepatitis akut E
B17.8
B18.8
B18.9
52
B20.2
B20.3
B20.4
B20.5
B20.6
carinii
B20.7
B20.8
parasit lain
B20.9
B21.2
Hodgkin
53
B21.3
B21.8
B21.9
tidak dijelaskan
llimfoid
B22.2
(persistent)
B23.2
dijelaskan
54
Pasien dengan kerusakan sistem imun akibat penyakit HIV kadangkadang memerlukan pengobatan untuk lebih dari satu penyakit pada
satu periode perawatan, misalnya infeksi mycobacterium dan
cytomegalovirus. Kodelah subkategori yang sesuai untuk kondisi utama
yang dipilih oleh praktisi asuhan kesehatan.
Seandainya kondisi utama adalah penyakit HIV dengan banyak penyakit
penyerta, maka gunakan subkategori .7 dari B20-B22. Kondisi yang
bisa diklasifikasi pada dua subkategori atau lebih harus dikode pada
subkategori .7 pada kategori yang relevan (misalnya B20 atau B21).
Subkategori B22.7 digunakan kalau terdapat kondisi yang bisa
diklasifikasikan pada dua kategori atau lebih pada B20-B22. Kode
tambahan dari dalam blok B20-B24 bisa digunakan, kalau perlu, untuk
menjelaskan setiap kondisi yang terdaftar.
Kadang-kadang kalau kondisi yang berhubungan jelas muncul lebih
dahulu daripada infeksi HIV, kombinasinya tidak boleh dikode dan
Selection Rules harus diikuti.
1.
2.
3.
55
B25.9
B26 Mumps
Mumps (parotitis epidemika, infeksiosa) adalah penyakit menular
yang akut, dengan pembesaran kelenjar saliva, terutama parotid yang
disertai nyeri. Virus disebarkan melalui droplet atau kontak langsung
dengan material yang tercemar oleh saliva terinfeksi. Komplikasi yang
sering adalah orkhitis, meningoensefalitis, dan pankreatitis.
B26.0 Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1 Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2 Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3 Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8
sakit,
Pfeiffer'
B27.0
Mononucleosis gammaherpesvirus;
Mononucleosis CMV
B27.8
B27.9
56
Faringokonjungtivitis virus
Karditis virus
B33.3
57
B34.1
B34.3
B34.4
B34.8
B34.9
Viraemia NOS
Mycoses (B35-B49)
Kecuali:
58
menyebabkan radang ringan atau tanpa radang. Infeksi akut bisa terjadi,
misalnya vesikel dan bulla di kaki, atau lesi lunak berair (kerion) di kepala
akibat reaksi imunologis terhadap jamur yang biasanya diikuti oleh remisi
atau kesembuhan.
Tinea barbae adalah infeksi jamur pada jenggot yang jarang terjadi.
Tinea kapitis pada kepala yang disebabkan Trichophyton sering mengenai
anak-anak, menular dan bisa menjadi epidemik. Area yang terlibat
memiliki bintik-bintik hitam akibat rambut yang patah. Lesi Microsporum
audouini berupa patch abu-abu, bersisik, dan agak botak dengan rambut
kusam dan patah-patah. Lesi akibat M. canis dan M. gypseum lebih
bersifat radang, dengan lepasnya rambut terinfeksi, dan bisa disertai
granuloma radang yang menonjol (kerion), lalu segera sembuh.
Tinea unguium atau jamur kuku adalah salah satu bentuk
onychomycosis, biasanya disebabkan oleh Trichophyton. Kuku menebal
dan kusam, debris berkumpul di bawah ujung bebasnya. Plat kuku bisa
menjadi terpisah, dan kuku bisa hancur.
Tinea manuum adalah jamur tangan, dan tinea pedis di sela-sela jari
kaki dikenal dengan nama athletes foot. Lesi Trichophyton ini sering
lecet dengan vesikel dipinggirnya.
Tinea korporis disebabkan oleh Trichophyton dengan lesi
papuloskuamosa berbentuk lingkaran dengan pinggir yang naik, meluas
ke pinggir, dan bagian tengah cenderung bersih. Tinea cruris melebar
dari lipatan paha menuju paha dalam bagian atas. Bentuk-bentuk lain
jamur adalah Pityriasis versikolor, Pityriasis nigra, white piedra dan black
piedra..
Termasuk: favus
infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.B35.0
Tinea unguium
Tinea manuum
Tinea pedis
Tinea corporis
Ringworm badan
B35.5
Tinea imbricata
Tokelau
59
B35.6
Tinea cruris;
Dermatophytosis lain
Ringworm NOS
Tinea nigra;
White piedra
Tinea blanca
B36.3
Black piedra
B36.8
B36.9
B37 Candidiasis
Kandidiasis biasanya pada kulit dan membran mukosa, infeksi
sistemik menyebabkan lesi visera yang fatal. Penyebabnya, Candida
albicans adalah jamur ragi saprofit yang menjadi patogen kalau
lingkungan memungkinkan atau pertahanan tubuh melemah. Daerah
hangat dan lecet adalah tempat yang rentan. Kerentanan ditingkatkan
oleh antibiotik, kortikosteroid, antimetabolik, kehamilan, obesitas,
diabetes mellitus dan cacad imunologis. Pada dewasa muda kandidiasis
bisa merupakan tanda awal AIDS.
Kandidiasis intertrigo (lipatan) berupa patch berbatas tegas, merah,
bisa gatal dan eksudat. Kandidiasis perianus menyebabkan pruritus ani
yang lecet bewarna putih. Vulvovaginitis kandida sering ketika hamil atau
diabetes mellitus, berupa cairan putih kekuningan. Infeksi glans penis
dan preputium terdapat pasangan seksual penderita vulvovaginitis
kandida. Kandidiasis mulut (oral thrush) berupa patch eksudat putih krem
yang bisa dikikis dari lidah atau mukosa pipi. Perleche, yaitu radang dan
retak sudut mulut, bisa disebabkan oleh kandida atau gigi palsu yang
letaknya tidak benar.
60
B37.0
Stomatitis kandida
Oral thrush
B37.1
Kandidiasis pulmonalis
B37.2
Septikemia kandida
B37.8
Cheilitis kandida
Enteritis kandida
B37.9
Thrush NOS
B38 Coccidioidomycosis
Bentuk primer infeksi Coccidioides immitis ini bisa tanpa gejala,
berupa infeksi saluran pernafasan, effusi pleura atau pneumonia. Bentuk
progresif muncul dari bentuk primer, menyerang kulit, kelenjar limfe,
limpa, hati, ginjal, meningen dan otak, dan sering fatal
B38.0
B38.1
B38.2
B38.3
Koksidioidomikosis kulit
Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8
B38.9
B39 Histoplasmosis
61
Disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, khas dengan lesi paruparu primer dan bisa menyebar melalui darah dan menyebabkan ulkus
orofarings, saluran pencernaan, serta hepatomegali, splenomegali,
limfadenopati, dan nekrosis adrenal.
B39.0
B39.1
B39.2
B39.3
Histoplasmosis Amerika
B39.5
Histoplasmosis duboisii
Histoplasmosis Afrika
B39.9
B40 Blastomycosis
Penyakit Gilchrist ini disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis,
terutama melibatkan paru-paru dan bisa menyebar secara hematogen ke
kulit.
Kecuali:
B40.1
B40.2
B40.3
Blastomikosis kulit
B40.7
Blastomikosis disseminata
Blastomikosis generalisata
B40.8
B40.9
B41 Parakoksidioidomikosis
Penyakit infeksi kulit, membran mukosa, kelenjar limfe, dan organ
internal ini disebabkan oleh jamur Paracoccidioides brasiliensis
(Blastomyces brasiliensis).
Termasuk: Blastomikosis Brazilia
Penyakit Lutz
B41.0
Parakoksidioidomikosis paru-paru
62
B41.7
Parakoksidioidomikosis disseminata
Parakoksidioidomikosis umum
B41.8
B41.9
B42 Sporotrichosis
Akibat saprofit tanaman Sporothrix schenckii, khas dengan nodul,
ulkus dan abses pada kulit dan saluran limfe permukaan, dan bisa
menyerang paru-paru atau membran sinovium. Ia sering menyerang
petani dan peladang, terutama yang menangani semak belukar.
B42.0 Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1
Sporotrikosis limfokutan
B42.7
Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8
B42.9
Kromomikosis kulit
Dermatitis verrucosa
B43.1
Kromomycosis otak
B43.2
B43.8
B43.9
B44 Aspergillosis
Penyakit infeksi paru-paru yang bisa menyebar melalui darah,
disebabkan oleh Aspergillus spp, terutama A. fumigatus. Kelainan paruparu mungkin pula sebagai reaksi allergi terhadap jamur ini atau spesies
lainnya. Jamur ini muncul setelah pengobatan antibiotika bronkus yang
rusak oleh bronkitis, bronkiekstasis, atau TB. Bola jamur (aspergilloma,
fungus ball) adalah bentuk khas penyakit ini yang pada foto Rontgen
terlihat sebagai massa bulat padat dikelilingi oleh lapisan udara tipis,
biasanya di dalam rongga sisa TB.
63
Termasuk: Aspergilloma
B44.0
B44.1
B44.2
B44.7
Aspergillosis umum
B44.8
B44.9
B45 Cryptococcosis
Penyakit
infeksi
Filobasidiella
neoformans
(dulu
disebut
Cryptococcus neoformans) ini memiliki fokus primer pada paru-paru,
menyebar ke meningen atau ke ginjal, tulang dan kulit.
B45.0
Kriptokokosis paru-paru
B45.1
Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus (G02.1*)
B45.2
Kriptokokosis kulit
B45.3
Kriptokokosis tulang
B45.7
Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8
B45.9
B46 Zygomycosis
Disebut juga phycomycosis atau mucormycosis, disebabkan oleh
hyphae (filamen jamur) lebar tanpa septum dari Rhizopus, Abdisia, atau
Basidiobolus spp. Mucormycosis kulit menyebabkan bengkak-bengkak
pada subkutis leher dan dada. Jenis rhinocerebralis adalah infeksi primer
fatal pada hidung, sinus atau orbita, sering pada penurunan daya tahan
tubuh.
B46.0
Mukormikosis paru-paru
B46.1
Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2
Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3
B46.4
Mukormikosis disseminata;
Mukormikosis umum
64
B46.5
B46.8
Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
Infeksi kaki (kadang-kadang anggota atas) yang kronis, agak
sembab, dengan banyak sinus; yang menyebar kecuali kalau dieksisi atau
diamputasi. Kasus yang dibiarkan bisa menyebabkan kematian akibat
serangan infeksi sekunder bakteria. Hampir separo kasus disebabkan
oleh Nocardia spp., dan sisanya oleh sekitar 20 macam jamur dan
bakteria. Paling sering terjadi di daerah tropis dan pada usia 21-40 tahun.
B47.0
Eumycetoma
Actinomycetoma
B47.9
Rhinosporidiosis
B48.2
Allescheriasis
eumycetoma (B47.0)
Geotrichosis;
Stomatitis geotrichum
B48.4
Penicillosis
B48.7
Mikoses oportunistik
65
Adiaspiromycosis
Kecuali:
amoebiasis (A06.-),
Malaria
Malaria adalah penyakit akibat Plasmodium falciparum, P. vivax, P.
malariae, atau P. ovale. Infeksi terjadi melalui tusukan nyamuk anopheles,
transfusi darah, atau penggunaan jarum bersama di antara pengguna
narkoba.. Masa inkubasi 10-35 hari, disusul oleh masa prodroma berupa
demam ringan, lesu, sakit kepala, nyeri otot, dan rasa dingin, sehingga
sering diduga influenza. Serangan dimulai dengan menggigil, demam dan
keringatan, pada malaria vivax dan ovale setiap 48 jam, pada malaria
falciparum setiap 36-72 jam, dan pada malaria malariae setiap 72 jam.
Gejala diikuti anemia dan splenomegali, dengan perjalanan penyakit
kronis berulang.
Lingkaran hidup dimulai ketika anopheles betina menelan gametosit
malaria dari darah, yang berubah menjadi sporozoit yang akan bermukim
di kelenjar saliva nyamuk. Sporozoit yang disuntikkan ke manusia
memasuki sel-sel parenkim hati dan memperbanyak diri (fase
eksoeritrosit). Setelah 2-4 minggu, terbentuk merozoit yang memasuki
darah dan eritrosit (fase eritrosit). Mereka memperbanyak diri di dalam
eritrosit membentuk generasi merozoit baru. Eritrosit akan pecah,
merozoit dibebaskan ke dalam plasma dan memasuki eritrosit baru, lalu
memperbanyak diri. Gametosit yang juga terbentuk di eritrosit, tidak
mampu memperbanyak diri kalau tidak ditelan kembali oleh anopheles.
B50 Malaria Plasmodium falciparum
Termasuk:
infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium
spp. lain
B50.0
66
B50.8
B51.0
B51.8
B51.9
B52.8
B52.9
Kecuali:
elsewhere classified;
Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
67
B55 Leishmaniasis
Leishmaniasis disebabkan oleh Leishmania spp. yang ditularkan
lalat Phlebotomus (sandfly). Manifestasinya bisa viseral, mukokutan, atau
kulit, tergantung strain yang menyerang dan kekebalan. Kala-azar
disebabkan oleh L. donovani, masuk aliran darah, bersarang di sistem
retikulo-endotel, menimbulkan demam, splenomegali, kurus dan
pansitopenia, dengan angka kematian 90% kalau tidak diobati.
Leishmaniasis kulit disebabkan oleh L. tropica atau L. major, dengan
ulkus granulomatosa berbatas tegas. Ulkus mukokutan di muka
disebabkan oleh L. mexicana., L. braziliensis peruvia, dan L. braziliensis
braziliensis. Jenis lain, L. mexicana amazonensis dan L. tropica aethiopica
menyebabkan lesi kulit tersebar luas menyerupai lepra lepromatosa.
B55.0
Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1
Leishmaniasis kulit
B55.2
Leishmaniasis mukokutan
B55.9
B56.1
B56.9
NOS
B57 Penyakit Chagas
Penyakit Chagas atau Trypanosomiasis Amerika terdapat di Amerika
Selatan dan Tengah, disebabkan oleh T. cruzi, ditularkan oleh insekta
reduviid (Triatoma). Gejala akut terutama pada anak-anak kecil, khas
dengan demam, limfadenopati, hepatosplenomegali, dan edema muka.
Kadang-kadang
disertai
meningoensefalitis
dan
kejang
yang
menyebabkan cacad mental atau fisik yang permanen, atau kematian.
Termasuk:
American trypanosomiasis;
68
B58 Toxoplasmosis
Penyakit granulomatosa umum atau SSP akibat Toxoplasma gondii.
Infeksi asimptomatik di seluruh dunia menunjukkan variasi 7-94%. Ia
menyerang dan memperbanyak diri secara aseksual di dalam sitoplasma
sel-sel berinti, dan membentuk kista di jaringan. Perbanyakan secara
seksual terjadi pada sel-sel usus kucing, oosit yang dihasilkan keluar
bersama feses. Penularan bisa terjadi melalui plasenta, makan daging
berkista yang kurang masak, dan melalui oosit di tanah yang tercemar
kotoran kucing.
Termasuk:
Kecuali:
69
Babesiosis
Acanthamoebiasis
Naegleriasis
Mikrosporidiosis
Helminthiases (B65-B83)
B65 Schistosomiasis [bilharziasis]
Penyakit visera akibat cacing darah Schistosoma, yang hidup di
dalam vena mesenterium atau bladder. Telur yang menembus mukosa
usus atau bladder akan tiba di air, menetas, melepaskan miracidia yang
dengan cepat berubah menjadi ribuan cercaria di dalam keong. Cercaria
dapat menembus kulit, dan berubah menjadi skistosomula, pada saat ini
terjadi dermatitis. Skistosomula pindah ke vena bladder atau usus,
menjadi dewasa dan bertelur dalam waktu 1 3 bulan sejak memasuki
kulit.
Gejala penyakit mencakup demam, menggigil, mual, nyeri abdomen,
malaise, mialgia, urtikaria merah, dan eosininofilia. Kadang-kadang telur
nyasar ke SSP dan menyebabkan mielitis transversa atau kejang. Penyakit
lain termasuk akibat dari trematoda usus Fasciolopsis buski, Heteropyes
70
dan
[schistosomiasis urine]
B65.1
[schistosomiasis usus]
B65.2
Skistosomiasis Asia
B65.3
Dermatitis cercaria
Swimmer's itch
B65.8
Skistosomiasis lain:
Clonorchiasis
Dicrocoeliasis
Fascioliasis
Paragonimiasis
Fasciolopsiasis
71
Distomiasis usus
B66.8
B67 Echinococcosis
Echinococcus adalah cacing dari jenis cestoda (cacing pita),
berbentuk panjang, pipih dan bersegmen, tidak memiliki pencernaan tapi
memperoleh makanan secara langsung dengan menyerapnya dari usus
tuan rumah. Echinococcosis adalah infeksi larva Echinococcus granulosus
yang bisa menimbulkan kista di dalam hati dan organ lain. Penularan
mulai dari telur yang ada dalam feses anjing, serigala atau kaninus lain,
ditelan oleh sapi, domba atau manusia, lalu diserap saluran pencernaan
dan memasuki hati, paru-paru, dan kadang-kadang otak, tulang, dsb.
Larva berkembang dengan lambat, bertahun-tahun, membentuk kista
hidatid yang akan berkembang lagi kalau dimakan anjing. Echinococcus
multilokularis memiliki siklus yang sama, dan umumnya berasal dari
serigala..
Termasuk: hydatidosis
B67.0
B67.1
B67.2
B67.3
sites
B67.4
B67.5
B67.6
ganda
B67.7
B67.8
B67.9
dijelaskan;Echinococcosis NOS
B68 Taeniasis
Infeksi saluran usus, sering tanpa gejala, akibat sestoda dewasa
Taenia saginata yang berasal dari sapi, atau Taenia solium yang berasal
dari babi. Infeksi stadium larva T. solium dapat menyebabkan
neurocysticercosis dengan kejang epilepsi.
Kecuali:
cysticercosis (B69.-)
72
B68.0
B69 Cysticercosis
Termasuk:
infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia
solium
B69.0
B69.1
Cysticercosis mata
B69.8
B69.9
Diphyllobothriasis:
Sparganosis
Dipylidiasis
Coenurosis
B71.9
73
B72 Dracunculiasis
Infeksi nematoda (cacing bulat) jenis Dracunculus medinensis yang
dapat menyebabkan ulkus nyeri pada kulit dan arthritis yang
melumpuhkan. Infeksi melalui air terkontaminasi, menembus usus, dan
menjadi dewasa di jaringan ikat. Bagian kepala muncul di kulit dan
membentuk papula merah, vesikula, dan ulkus.
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
B73 Onchocerciasis
Infeksi nematoda filaria yang menyebabkan penyakit kulit kronis
dan lesi mata yang dapat menyebabkan buta.
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Filariasis limfatik adalah infeksi oleh 3 spesies Filarioidea,
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, atau B. timori, yang menyebabkan
adenolimfangitis akut, limfedema kronik, hidrokel, dan chiluria. Larva
yang disuntikkan nyamuk memasuki darah dan saluran limfe, menjadi
dewasa dalam 6-12 bulan. Radang kelenjar limfe menyumbat aliran limfe
dan terjadinya penyakit kaki gajah. Loiasis adalah infeksi Loa loa,
menyebabkan angioedema lokal pada kulit dan sindroma hipereosinofilia
allergi. Ia disuntikkan oleh lalat Chrysops (deerfly atau horsefly).
Kecual:
Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1
B74.2
B74.3
Loiasis
Mansonelliasis:
Filariasis lain
74
Dirofilariasis
B74.9
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spiralis, yang dapat menyebabkan gejala
pencernaan ringan diikuti oleh edema periorbita, nyeri otot, demam, dan
eosinofilia.
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
B76 Hookworm diseases
Penyakit cacing tambang disebabkan oleh Ankylostoma duodenale
atau Necator americanus, menyebabkan nyeri perut dan anemia defisiensi
besi. Larva Ankylostoma braziliense pada anjing atau kucing dapat masuk
tubuh manusia melalui kulit, menyebabkan cutaneous larva migrans.
Termasuk: Uncinariasis
B76.0
Ancylostomiasis
Necatoriasis
B76.9
B77.8
B77.9
B78 Strongyloidiasis
Infeksi Strongyloides
eosinofilia, dan nyeri perut.
stercoralis,
B78.0
Strongyloidiasis usus
B78.1
Strongyloidiasis kulit
B78.7
Strongyloidiasis disseminata
menyebabkan
rash
kulit,
75
B78.9
Anisakiasis
Capillariasis usus
Capillariasis NOS
Infeksi Capillaria philippinensis,
Kecuali: capillariasis hati (B83.8)
B81.2
Trichostrongyliasis
B81.3
Angiostrongyliasis usus
76
Kecuali:
B83.0
Toxocariasis
B83.1
Gnathostomiasis:
Syngamiasis
Syngamosis
B83.4
Hirudiniasis internal
Kecuali:
B83.8
Acanthocephaliasis
Gongylonemiasis
Hepatic capillariasis
Metastrongyliasis
Thelaziasis
B83.9
Cacingan NOS
Kecuali:
77
B85.3
Phthiriasis
B86 Scabies
Scabies disebabkan oleh kutu (mite) Sarcoptes scabiei. Kutu betina
membuat terowongan di stratum korneum kulit untuk meletakkan
telurnya yang menetas dalam beberapa hari.
Sarcoptic itch
B87 Myiasis
Termasuk:
B87.0
Myiasis kulit
Myiasis menjalar
B87.1
Myiasis luka
Myiasis traumatika
B87.2
Myiasis okuler
B87.3
Myiasis nasopharyngs
Myiasis laryngs
B87.4
Myiasis aural
B87.8
Myiasis genitourinarius
Myiasis usus
B87.9
scabies (B86)
78
B88.1
B88.2
Scarabiasis
B88.3
Hirudiniasis eksternal:
Sekuel TB genitourinarius
B90.2
B90.8
B90.9
Sekuel TB NOS
B91 Sekuel poliomyelitis
B92 Sekuel leprosy
79
B94 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak
dijelaskan
B94.0 Sekuel trakoma
B94.1
B94.2
B94.8
B94.9
Streptokokus, group B
B95.2
Streptokokus, group D
B95.3
Streptokokus pneumoniae
B95.4
Streptokokus lain
B95.5
B95.6
Stafilokokus aureus
B95.7
Stafilokokus lain
B95.8
Klebsiella pneumoniae
B96.2
Escherichia coli
B96.3
Haemophilus influenzae
B96.4
Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5
Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6
B96.7
80
B96.8
B97.2
Coronavirus
B97.3
B97.4
B97.5
Reovirus
B97.6
Parvovirus
B97.7
Papillomavirus
B97.8
Virus lainnya
81
CODING EXERCISES
1.
2.
3.
4.
5.
Dracunculiasis
6.
7.
8.
9.
10.
Cytomegalovirus pancreatitis
11.
Internal hirudiniasis
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Sequelae of leprosy
19.
Classical cholera
20.
Varicella meningitis
82
83
5.Dracunculiasis
Look up dracunculiasis in the Index (Volume 3, page 189)
Dracunculiasis, dracunculosis -> B72.
84
10.Cytomegalovirus pancreatitis
Look up pancreatitis in the Index (Volume 3, page 425)
Pancreatitis
- cytomegaloviral -> B25.2 K87.1 *
Note that this is a case where a dagger and asterisk are used to
indicate the underlying cause of the disease
(cytomegalovirus) and the manifestation (pancreatitis). If you
are only coding single conditions, use the dagger code only.
85
11.Internal hirudiniasis
Look up hirudiniasis in the Index (Volume 3, page 266)
Hirudiniasis
- internal -> B83.4.
86
conditions only, you may wish to use either the first infection
code (B65.1) or B81.4 Mixed intestinal helminthiases. Read
the description for this code on page 174 of volume 1.
18.Sequelae of leprosy
Look up sequelae in the Index (Volume 3, page 495).
Sequelae
- leprosy -> B92
19.Classical cholera
Look up cholera in the Index (Volume 3, page 97).
Cholera
- classical -> A00.0
87
20.Varicella meningitis
Look up meningitis in the Index (Volume 3, page 355).
Meningitis
- in
- - varicella -> B01.0 G02.0*
88
C15-C26
Organ pencernaan
C30-C39
C40-C41
C43-C44
Kulit
C45-C49
C50
Mammae
C51-C58
C60-C63
C64-C68
Saluran kemih
C69-C72
C73-C75
C76-C80
Neoplasma in situ
D10-D36
Neoplasma jinak
D37-D48
Catatan
1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak
dijelaskan.
Kategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi
yang jelas mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan
disseminata, tersebar, atau meluas tanpa menyebutkan
situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer dianggap tidak
diketahui.
2. Aktifitas fungsional.
Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik
mereka aktif atau tidak secara fungsional. Sebuah kode
tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau diinginkan, untuk
mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan
dengan setiap neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma
ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan catecholamine
harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5;
adenoma basofil kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2
dengan kode tambahan E24.0.
3. Morfologi.
Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama
neoplasma ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel)
skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan
lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin
and non-Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau
spesifik pada suatu situs; dan kanker yang tidak dijelaskan.
Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk
semua kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk
neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan
yang berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan
secara salah sebagai sinonim kanker.
Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan
menurut situs dengan sifatnya dalam kelompok yang luas.
Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada judul
kategori dan subkategori.
Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode
morfologis komprehensif tersedia di halaman 1177-1204.
Kode-kode morfologi ini berasal dari International
Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua,
yang merupakan klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem
pengkodean independent untuk topografi dan morfologi. Kode
morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama
menunjukkan jenis histologis, digit ke-5 adalah kode sifat
(primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ, jinak, tak
jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat
(differensiasi) untuk tumor padat, yang juga digunakan
sebagai kode khusus limfoma dan leukemia.
C14.8
C21.8
lidah
saluran anus
C24.8
C26.8
C39.8
intratoraks
C41.8
C49.8
C63.8
C68.8
C72.8
diketahui).
Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi
situs dan morfologi tumor, seperti registri kanker, rumah
sakit kanker, bagian patologi, dan badan lain yang
mengkhususkan diri pada kanker, direkomendasikan untuk
menggunakan ICD-O.
Contoh 6
Kondisi utama : Karsinoma prostat
Kondisi lain
Prosedur
Kode:
: Bronkitis kronis
: Prostatektomi
Contoh 7
Kondisi utama : Karsinoma mammae - dibuang dua tahun yang
lalu
Kondisi lain
Prosedur
Kode:
Contoh 8
Kondisi utama : Kanker bladder telah dibuang - dirawat untuk
pemeriksaan follow-up dengan cystoscopy.
Kondisi lain
Prosedur
Kode:
:: Cystoscopy
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas
vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas
vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum,
mucosa, perm. oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
Apikes Iris, Padang
(C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
Tonsil: NOS, faucialis, palatina
C10 Neoplasma ganas orofarings
Kecuali:
tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
Kecuali:
10
11
C17.1 Jejunum
C17.2 Ileum
Kecuali:
12
13
telinga tengah
mesothelioma (C45.-)
(C11.3)
tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3,
C44.3),
bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
Apikes Iris, Padang
14
(C49.0)
liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)
C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius
C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
C31.1 Sinus ethmoidalis
C31.2 Sinus frontalis
C31.3 Sinus sphenoidalis
C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius
C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan
C32 Neoplasma ganas larings
C32.0 Glottis
Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars
suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu;
permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands
Kecuali:
(C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan
C33 Neoplasma ganas trachea
C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru
C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
15
mesothelioma (C45.-)
16
(C31.0),
rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau
odontogenik
C41.1 Mandibula
Kecuali:
17
Kecuali:
C60.-, C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan
pada muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit
perianus, kulit mammae
Kecuali:
keringat
Kecuali:
18
Kecuali:
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali:
19
C47.2
C47.3
C47.4
C47.5
C47.6
C47.8
C47.9
C48.0 Retroperitoneum
C48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium,
mesokolon, omentum, peritoneum parietalis dan
peritoneum pelvik
C48.2 Peritoneum, tidak dijelaskan
C48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum
C49 Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak
lainnya
Termasuk:
20
Kecuali:
(C30.0),
jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-);
mesothelioma (C45.-); syaraf perifer dan sistem syaraf
otonom (C47.-); peritoneum (C48.-); retroperitoneum
(C48.0)
C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leher
Jaringan ikat telinga, mata, kelopak mata
Kecuali:
21
22
23
24
C44.1)
nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea
C69.2 Retina
C69.3 Choroid
25
ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan
bagian lain SSP
Kecuali:
meningen (C70.-)
26
27
28
29
:-
30
Termasuk:
Kecuali:
dijelaskan (C77.-)
C81 Penyakit Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3
C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjol
C81.1 Nodular sclerosis
C81.2 Sel-sel menonjol bercampur
C81.3 Limfosit sangat sedikit
C81.7 Penyakit Hodgkin lain
C81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan
C82 Limfoma follikuler [nodular] non-Hodgkin
Termasuk:
31
32
sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma
soliter
C91 Leukaemia limfoid
Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode
sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
Kecuali:
33
(C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan
C93 Leukaemia monosit
Termasuk:
leukaemia monositoid
34
plasma (C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma
C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan
Termasuk:
35
:-
(C97).
C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (neoplasma ganas
prostat) bisa digunakan sebagai kode tambahan
36
Catatan:
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung
37
D01.0 Colon
Kecuali:
D04.5)
kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)
D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali:
38
in situ (D03.-)
D04.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
39
NOS (N87.2)
D06.0
Endoservix
D06.1
Exoservix
D06.7
D06.9
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III,
dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
40
41
42
43
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic
organs
Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan
D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi
Kecuali:
synovia (D21.-)
44
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak
dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum,
retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS
D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs
Termasuk:
Kecuali:
45
retroperitoneum (D17.7)
jaringan mesotel (D19.-)
D20.0
Retroperitoneum
D20.1
Peritoneum
D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
Termasuk:
46
melanosit (D22.-)
47
(D22.5, D23.5)
D25 Leiomyoma uterus
Termasuk:
48
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus
(latum)(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D29 Neoplasma jinak organ genitalia pria
Termasuk:
D29.0 Penis
D29.1 Prostat
Kecuali:
hipertrofi (N40)
D29.2 Testis
D29.3 Epididymis
D29.4 Skrotum; kulit skrotum
D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic
cord, tunica vaginalis
D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D30 Neoplasma jinak organ perkemihan
D30.0 Ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)
D30.1 Pelvis ginjal
D30.2 Ureter
Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)
49
50
Kecuali:
51
Kelenjar limfe
D36.1
D36.9
52
jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars
suprahyoidea)
Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings,
pinggir (D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga
hidung, telinga
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7),
kulit (D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan
D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
genitalia tengah wanita
D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau
maligna
Kecuali:
53
54
55
56
(D38.5)
jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia
(D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat
telinga, kelopak mata
Kecuali:
(D38.5)
jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali:
D40.7)
batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
Kecuali: kulit mammae (D48.5)
57
(D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui,
tidak dijelaskan
"
58
Kode:
(B21.0).
Contoh 2
KU:
Kode:
59
Kode:
60
Kode:
Infeksi kuman
Kode:
61
Contoh 7
KU: Karsinoma mammae - dibuang dua tahun yang lalu
K. lain: Karsinoma sekunder paru-paru
Kode:
Carcinomatosis
Kode:
(C80)).
62
Contoh 10
KU:
Kode:
Morfology neoplasma
63
Chapter II
kode sifat
/0 Neoplasma jinak
/1 Neoplasma dengan sifat tidak pasti
D10-D36
D37-D48
D00-D09
C00-C76;
dianggap primer
/6 Neoplasma ganas, dinyatakan atau
C80-C97
C77-C79
dianggap sekunder
Digit /9 pada ICD-O tidak dipakai pada ICD karena semua
neoplasma ganas dianggap primer (/3) atau sekunder (/6),
sesuai dengan informasi
rekam medis.
64
RINGKASAN
/0 jinak
D37-D48
diketahui
D00-D07
/2 in situ
C00-C75; C81-C97
primer
65
C76-C80
sekunder
66
Pada Chapter II, digit ke-4 .9 adalah untuk unspecified site dan
.8 adalah untuk lesi overlap pada situs yang
berkesinambungan.
Step 1:
Cari lead term, carcinoma, di Alphabetical Index.
Carcinoma
- lobular (infiltrating) (M8520/3)
- - specified site - see Neoplasm, malignant
67
Step 2:
Morphology yang didapatkan adalah M8520/3. Pastikan bahwa
sifat (/3) sesuai dengan tumor yang disebtukan. Kode /3
menunjukkan keganasan primer sehingga sesuai dengan
diagnosis.
Step 3:
Periksa morphology (M8520) pada Table of Morphology of
Neoplasms di Volume 1. Morphology ternyata benar untuk
kasus ini.
Step 4:
Lihat Table of Neoplasms pada Volume 3. Gunakan daftar alfabet
situs anatomis untuk menemukan breast. Perhatikan
pembagian di bawah lead term untuk berbagai bagian
mammae. Temukan bagian untuk kwadran bawah luar.
Step 5:
Temukan kode pada baris yang sesuai dengan kolom Malignant
primary tumour. Kita mengetahui bahwa tumor muncul
pada mammae pasien, sehingga ia adalah primer dan
bukan metastasis. Tempat yang benar pada Chapter II
adalah C50.5.
Step 6:
Pastikan pilihan kode anda pada Volume 1 ICD-10. Periksa
apakah terdapat catatan esclusion yang relevan.
Step 7:
Kode yang benar untuk kasus ini adalah C50.5, M8520/3
68
Soal-soal latihan
1.Malignant bronchial adenoma
Lihat adenoma pada Index (volume 3, halaman 31)
Adenoma
- bronchial (M8140/1) D38.1
Pada kasus ini, kode sifat (/1) menunjukkan bahwa adenoma
umumnya adalah tumor yang sifatnya tidak pasti atau tidak
dijelaskan. Diagnosis adalah tumor ganas (malignant), dan
kita bisa menganggapnya kanker primer. Jadi lihat tabel
Neoplasms (Volume 3, halaman 374).
Neoplasm
- bronchus lihat pada kolom Malignant primary -> C34.9.
2.Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma -> (M8160/3) (volume 3, halaman 96)
- unspecified site -> C22.1
Walau pun situs tidak dijelaskan, uraian kode (volume 1 halaman
193) menunjukkan bahwa tumor ini berada pada saluran
empedu intrahepatik.
3.Polycythemia vera
Polycythemia (primary) (rubra) (vera) (M9950/1) -> D45.
(volume 3, halaman 447)
4.Acute myelomonocytic leukemia
Leukemia (volume 3, halaman 334)
- myelomonocytic
Apikes Iris, Padang
69
70
71
72
73
Neoplasm
- intestine, intestinal
--
(halaman
(halaman 399)
-> C62.9
20. Secondary neoplasm in lung
Secondary (volume 3, halaman491)
- neoplasm -> (M8000/6) - see Table of Neoplasms, secondary
Neoplasm
- lung lihat pada kolom Malignant secondary
(halaman 385)
-> C78.0
74
1.
2.
75
3.
76
77
2. I
(b) Karsinoma
Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80).
D. Neoplasma ganas dengan situs primer disebutkan
Kalau situs tertentu dinyatakan primer, ia harus dipilih (tanpa
peduli posisinya pada Part I atau II sertifikat). Kalau situs
primer dinyatakan tidak diketahui, maka lihat pada bagian
78
79
80
Karsinoma mammae
81
G. Neoplasma metastasis
Kalau neoplasma ganas bermetastasis, biasanya ia
mempertahankan morfologi yang sama walaupun
differensiasinya (perubahan bentuk sel-sel) berkurang.
Beberapa metastasis memiliki tampilan mikroskopis yang
khas sehingga ahli patologi dapat mengetahui situs
primernya dengan yakin, misalnya tiroid. Metastasis yang
luas dari suatu karsinoma sering disebut karsinomatosis.
Kalau satu term yang tidak spesifik seperti karsinoma
atau sarkoma muncul bersamaan dengan term yang
menunjukkan bentuk jaringan yang lebih spesifik yang
berada pada kelompok yang sama, kodelah situs dengan
morfologi yang lebih spesifik, sambil menganggap bahwa
yang satu lagi adalah metastasis.
Diafragma
Mediastinum
Hati
Peritoneum
Otak
Medulla Spinalis
Kelenjar limfe
Retroperitoneum
Meningen
82
Kata metastasis bisa digunakan dalam dua cara, kadangkadang berarti sekunder dari tempat primer lain dan
kadang-kadang menunjukkan kanker primer yang telah
memberi metastasis. Untuk menghindari keraguan, maka
pedoman berikut ini disarankan:
83
84
85
86
Karsinoma kolon
87
(v) Kalau semua situs yang disebutkan berada pada daftar situs
umum metastasis, kode situs primer yang tidak diketahui
untuk jenis morfologis yang terlibat, kecuali kalau paruparu disebutkan, kodelah neoplasma ganas paru-paru
(C34.-)
32. I (a) Kanker hati
(b) Kanker abdomen
Kode neoplasma ganas dengan situs yang tidak dijelaskan (C80),
karena keduanya terdapat pada daftar situs umum
metastasis. (Abdomen adalah satu di antara situs kabur
yang termasuk pada C76.-)
33. I (a) Kanker otak
(b) Kanker paru-paru
Kode kanker paru-paru (C34.9), karena paru-paru disini
dianggap primer. Hal ini disebabkan karena otak, satusatunya situs lain yang disebutkan, berada pada daftar
situs umum metastasis.
(vi) Kalau hanya satu di antara situs yang disebutkan berada
pada daftar situs umum metastasis, kodelah situs yang
tidak terdapat pada daftar itu.
34. I (a) Kanker paru-paru
(b) Kanker mammae
Kode neoplasma ganas mammae (C50.9), karena paru-paru
disini dianggap sebagai situs metastasis. Hal ini
disebabkan karena mammae tidak berada pada daftar situs
umum metastasis.
(vii) Kalau satu atau lebih situs yang disebutkan berada pada
daftar situs umum metastasis, tapi dua atau lebih situs
atau jenis morfologis yang berbeda juga disebutkan,
kodelah neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
(C97).
88
H. Situs-situs ganda
Pada saat mengolah situs-situs ganda, hanya situs-situs pada
Bagian I sertifikat yang hendaknya diperhatikan.
Kalau neoplasma ganas dengan lebih dari satu situs terdapat
pada sertifikat, situs yang didaftarkan sebagai primer atau
tidak menunjukkan apakah primer atau sekunder yang
harus dipilih (Lihat bagian D, E, dan F di atas).
Situs ganda tanpa adanya spesifikasi sebagai primer.
a. Walaupun dinyatakan untuk hanya mempertimbangkan situs
yang ada pada Bagian I, kalau satu di antara situs umum
metastasis, selain paru-paru, dan situs atau jenis
morfologis lain disebutkan dimana saja pada sertifikat,
maka kodelah situs lain tersebut. Namun kalau suatu
neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik
atau yang berhubungan terdapat pada Bagian II, maka
hanya Bagian I saja yang hendaknya dipertimbangkan.
36. I (a) Kanker lambung
(b) Kanker hati
89
Karsinoma mammae
90
91
C39.9
C41.9
C49.9
C57.9
C63.9
C68.9
C72.9
92
a.
b.
93
I69.-
I10 I15
94
/0 benign neoplasms
D37-D48
unknown
behaviour
D00-D07
/2 in situ neoplasms
C00-C75 &
or presumed to
be primary
lesions
C76-C80
presumed to
95
96
Example:
To find the correct site and morphology codes for a female
patient suffering from lobular carcinoma arising in the
lower outer quadrant of the left breast.
Step 1:
Look up the lead term, carcinoma, in the Alphabetical Index.
Carcinoma
- lobular (infiltrating) (M8520/3)
- - specified site - see Neoplasm, malignant
Step 2:
The morphology you are given is M8520/3. Confirm that the
behaviour (/3) is appropriate for the tumour being
described. /3 indicates a primary malignancy and is
therefore appropriate for this case.
Step 3:
Check the morphology (M8520) in the Table of Morphology of
Neoplasms in Volume 1. The morphology is correct for this
case.
Step 4:
Look up the Table of Neoplasms in volume 3. Use the alphabetic
listing of anatomical sites to find the entry for breast.
Note the subdivisions under the lead term for different
parts of the breast. Find the section for the lower outer
quadrant.
Step 5:
Find the code across the row that corresponds to the column
Malignant primary tumour. We are told that the tumour
arose in the patients breast; it is therefore a primary
tumour and not a metastasis. The correct site or Chapter II
code is therefore
97
C50.5.
Step 6:
Confirm your code selection in Volume 1 of the ICD-10. Check
whether there are any relevant exclusion notes.
Step 7:
The codes for this case are C50.5, M8520/3
Pages 71-85 of Volume 2 provide a large amount of information
and direction for the coder in dealing with neoplasms. Read
these notes now.
CODING EXERCISES
1.
2.
Cholangiocarcinoma
3.
Polycythemia vera
4.
5.
6.
7.
8.
98
9.
17.
99
NEOPLASMA
2.Cholangiocarcinoma
Look up cholangiocarcinoma in the Index (see Volume 3, page
96)
Cholangiocarcinoma -> (M8160/3)
- unspecified site -> C22.1
Note that even though a site for the cancer is not specified, the
morphological description indicates that the tumour is in
the intrahepatic bile ducts - check the code description in
Volume 1, page 193.
100
3.Polycythemia vera
Look up polycythemia in the Index (Volume 3, page 447)
Polycythemia (primary) (rubra) (vera) (M9950/1) -> D45.
Don't forget that the modifiers in parentheses after the lead
term are words that may or may not be part of the diagnosis
description without changing the assignment of the code.
101
102
- neck NEC # the # (hash) sign indicates that, if the morphology is a squamous
cell carcinoma, the site should be coded to skin of that site.
See note 2 on page 369 in Volume 3.
Neoplasm
- skin
- neck -> C79.2.
103
10.Mycosis fungoides
Look up Mycosis in the Index (Volume 3, page 363)
Mycosis
- fungoides (M9700/3) -> C84.0.
Check the category description on page 217 of volume 1 - this
also indicates the morphology code to be used.
11.Myxoma of larynx
Look up myxoma in the Index, (Volume 3, page 366).
Myxoma -> (M8840/0) see also Neoplasm, connective tissue,
benign.
Refer to neoplasms in the Index, (Volume 3, page 376).
Neoplasm
-connective tissue
Note that there is no listing in connective tissue for the larynx.
There is a note at the beginning of the connective tissue
Apikes Iris, Padang
104
105
-lip
- - vermilion border
- - - lower -> C00.1
15.Burkitts lymphoma
Look up lymphoma in the Index (Volume 3, page 340).
Lymphoma
- Burkitts -> (M9687/3) C83.7
106
107
Anemia nutrisi
Anemia hemolitika
Anemia aplastika dan anemia lain
Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan
Penyakit darah dan organ pembentuk darah lain
Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun
Kategori asterisk:
D63*
D77*
D51.1
dengan proteinuria
Sindroma Imerslund(-Grsbeck); anaemia megaloblast herediter
D51.2 Defisiensi transcobalamin II
D51.3
Anaemia Vegan
D51.8 Anemia defisiensi vitamin B12 lain
D51.9
D52.9
D55.9
D56 Thalassaemia
Hemoglobinopathi adalah kelainan genetik molekul Hb.Molekul
Hb dewasa normal (Hb A) terdiri dari dua pasang rantai polipeptida
dan . Hb janin (Fetal Hb atau Hb F), tempat rantai (gamma)
menggantikan rantai , menurun perlahan dalam bulan-bulan pertama
kehidupan sampai <2% Hb total dewasa. Darah normal juga berisi
2,5% Hb A2 yang terdiri dari rantai dan (delta).
Hb abnormal diberi nama menurut abjad berdasarkan urutan
penemuannya (misalnya, A, B, C), walau pun yang pertama, sickle cell
Hb (Hb sel-sabit), disebut Hb S. Thalassemia adalah anemia mikrositik
yang khas dengan rusaknya sintesis Hb dan tidak efektifnya
eritropoiesis. Penyakit ini termasuk kelainan hemolitika yang paling
umum.
D56.0
Thalassaemia alpha
D56.3
Thalassaemia trait
D56.4
D58.8
stomatocytosis
D58.9
D59.1
D59.8
D59.9
D60.8
D60.9
D61.3
D61.8
D61.9
D63.8*
D64.1
D64.2
D64.3
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Goiter eutiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid tanpa tandatanda gangguan fungsi tiroid, yang sering pada pubertas, kehamilan,
dan menopause. Sick euthyroid syndrome khas pada pasien yang
menderita penyakit berat, yang secara klinis tiroidnya normal
(eutiroid), tapi uji fungsi tiroidnya abnormal. Tiroiditis subakut
mungkin disebabkan oleh virus, sedangkan tiroiditis auto-imun
(Hashimoto) khas dengan infiltrasi kronis limfosit pada kelenjar tiorid.
E00 Sindroma defisiensi iodin kongenital
Termasuk:: Defisiensi iodin yang langsung menyerang pasien atau
melalui ibu sewaktu hamil. Beberapa pasien kadar T3/T4-nya
normal, tapi penderitaannya adalah akibat defisiensi pada
masa janin. Goitrogen lingkungan bisa menyebabkan keadaan
ini.
Gunakan kode tambahan(F70-F79) untuk retardasi mental
yang berhubungan.
Kecuali: Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E00.0 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe neurologis
Kretin endemik, tipe neurologis
E00.1 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe mixedema
Kretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa
E00.2 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe campuran
Kretin endemik, tipe campuan
E00.9 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tidak dinyatakan
Hipotiroidisme defisiensi iodin kongenital NOS, kretin endemik
NOS
E01 Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin
Kecuali:
Sindroma defisiensi iodin kongenital (E00.-)
Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E01.0 Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
E01.1
Hipotiroidisme pasca-infeksi
E03.4
E03.9
Myxedema NOS
E04 Goiter nontoksik lain
Kecuali: Goiter kongenital: NOS, diffus, parenkimatosa (E03.0)
Hipotiroidisme akibat defisiensi iodin (E00-E02)
E04.0 Goiter nontoksik difus
Goiter nontoxic: diffus (koloid), tunggal
E04.1 Nodul tunggal tiroid nontoksik
Nodul koloid (kistik) (tiroid); goiter uninoduler nontoksik, nodul
(kistik) tiroid
E04.2 Goiter nodul-ganda nontoksik
Goiter kistik, goiter (kistik) multinodularis
E04.8 Goiter nontoksik lain yang dijelaskan
E04.9
Tirotoksikosis factitia
E05.5
E05.8
Tirotoksikosis lain
.1
.5
.6
.7
.8
.9
Tanpa komplikasi
Hipoglikemia lain
E20 Hipoparatiroidisme
Kecuali:
Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme
pascaproseur (E89.2)
Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS
(R29.0 )
E20.0 Hipoparatiroidisme idiopatik
E20.1
Pseudohipoparatiroidisme
E20.8
Hipoparatiroidisme lain
E20.9
Tetani paratiroid
E21 Hiperparatiroidisme dan kelainan lain kelenjar paratiroid
Kecuali: osteomalacia: dewasa (M83.-), bayi dan remaja (E55.0)
E21.0 Hiperparatiroidisme primer
Apikes Iris, Padang
Hiperplasia parathyroid
Osteitis fibrosa cystica generalisata [penyakit tulang von
Recklinghausen]
E21.1 Hiperparatiroidisme sekunder, not elsewhere classified
Kecuali: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjal (N25.8)
E21.2 Hiperparatiroidisme lain
Kecuali: hiperkalsemia hipokalsiurik familial (E83.5)
E21.3 Hiperparatiroidisme yang tidak dijelaskan
E21.4
E21.5
E22.8
E23.1
E23.2
Diabetes insipidus
E24.3
E24.4
E24.8
10
Kelebihan androgen
Hipofungsi testis
11
Pubertas terlambat
E32.9
12
E34.3
13
Malnutrisi (E40-E46)
14
konjungtiva
Bitots spot pada anak kecil
E50.2 Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea
E50.3
E50.4
E50.5
E50.6
E50.7
Xerophthalmia NOS
E50.8 Manifestasi lain defisiensi vitamin A
Keratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A
(L86*)
E50.9 Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskan
Hipovitaminosis A NOS
E51 Defisiensi thiamine (Vitamin B1)
Kecuali: Sekuela deficiensi thiamine (E64.8)
E51.1 Beriberi
Beri-beri kering, beri-beri basah (I98.8*)
E51.2 Wernicke's encephalopathy
E51.8
E51.9
15
Defisiensi vitamin K
Kecuali:
defisiensi faktor pembekuan karena defisiensi.
vitamin K (D68.4)
defisiensi vitamin K bayi (P53)
E56.8 Defisiensi vitamin lain
E56.9
16
E61.4
E61.5
E61.6
Defisiensi Vanadium
E61.7
E61.8
E61.9
E63.8
E63.9
17
E64.1
E64.2
E64.3
Sequelae rickets
E66.2
E66.8
Obesitas lain
E66.9
Hipercarotenaemia
E67.2
Megavitamin-B6 syndrome
E67.3
Hipervitaminosis D
E67.8
18
Hiperphenilalaninaemias lain
E70.2
Hiperleusin-isoleusinemia, hipervalinemia;
Asidemia: isovalerat, metilmalonat, propionat
E71.2 Kelainan metabolisme asam amino, tidak dijelaskan
E71.3
19
E72.1
sulfur
Cystathioninuria, homocystinuria, methioninemia, defisiensi
sulfite oxidase
Kecuali:
defisiensi transkobalamin II (D51.2)
E72.2 Kelainan metabolisme siklus urea
Argininemia, citrullinemia, hiperammonemia, asiduria
arginosuksinat
Kecuali:
kelainan metabolisme ornitin (E72.4)
E72.3 Kelainan metabolisme lysine dan hydroxylysine
Asiduria glutarat, hidroksilisinemia, hiperlisinemia
Kecuali:
penyakit Refsum (G60.1), penyakit Zelwegger
(Q87.8)
E72.4 Kelainan metabolisme ornithine
Ornithinemia (type I, type II)
E72.5 Kelainan metabolisme glycine
Hiperhidroksiprolinemia, hiperprolinemia (type-type I, II)
Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia
E72.8 Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskan
Kelainan metabolisme: asam amino , siklus -glutamyl
E72.9 Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan
E73 Intoleransi laktosa
E73.0 Defisiensi laktase kongenital
E73.1
E73.8
E73.9
20
E74.2
21
Sindroma Hunter
E76.2 Mukopolisakharidosis lain
Defisiensi -glukoronidase
Mukopolisakharidosis type III, IV, V, VI
Sindroma: Maroteaux-Lamy (ringan)(berat), Morquio (mirip-)
(klasik),
Sanfilipo (type B) (type C) (type D)
E76.3 Mukopolisakharidosis, tidak dijelaskan
E76.8
E76.9
dijelaskan
E77 Kelainan metabolisme glycoprotein
E77.0 Cacad dalam modifikasi enzim lisosom pasca-translasi
Mukolipidosis II (penyakit I-cell), mokulipidosis III (polidistrofi
pseudo-Hurler)
E77.1 Cacad dalam degradasi glycoprotein
Aspartylglukosaminuria, fukosisdosis, mannosidosis, sialidosis
(mokulipidosis I)
E77.8 Kelainan lain metabolisme glycoprotein
E77.9
22
E78.3
Hiperchylomicronaemia
Defisiensi lipoprotein
Xanthinuria herediter
E79.9 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine, tidak
dijelaskan
E80 Kelainan metabolisme porphyrin dan bilirubin
Termasuk:
Cacad katalase dan peroxidase
E80.0 Porphyria eritropoietik herediter
Porphyria eritropoietik kongenital, protoporphyria eritropoietik
E80.1 Porphyria cutanea tarda
E80.2
Porphyria lain
23
E80.4
Sindroma Gilbert
E80.5
Sindroma Crigler-Najjar
E80.6
24
Kecuali:
obstruksi mekonium pada kasus tempat cystic fibrosis
tidak terjadi (P76.0)
E84.8 Cystic fibrosis dengan manifestasi lain
Cystic fibrosis dengan manifestasi gabungan
E84.9 Cystic fibrosis, tak dijelaskan
E85 Amyloidosis
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)
E85.0 Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathic
Demam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunan
E85.1 Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathic
Polineuropati amiloid (Portuguese)
E85.2 Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
E85.3
25
E87.5
Hyperkalaemia
26
Hipopituitarisme pasca-radiasi
E89.4 Kegagalan ovarium pasca-prosedur
E89.5
E89.6
E89.8
E89.9
dijelaskan
E90* Kelainan-kelainan gizi dan metabolik pada penyakit yang
diklasifikasi di tempat lain
27
:-
28
:-
Sindroma karsinoid
Sekuel hiperalimentasi
29
CHAPTER V. KELAINAN-KELAINAN
JIWA DAN TINGKAH LAKU (F00-F99)
Blok-blok di dalam bab ini:
F00-F09
Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa
gejala
F10-F19
Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat
psikoaktif
F20-F29
Schizophrenia, schizotype dan waham (delusion)
F30-F39
Kelainan alam perasaan (mood/affective]
F40-F48
Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress-dan
somatoformis.
F50-F59
Sindroma tingkah laku akibat kekacauan fisiologis
dan faktor fisik
F60-F69
Kelainan kepribadian dan tingkah laku pada orang
dewasa.
F70-F79
Retardasi mental
F80-F89
Kelainan perkembangan psikologis
F90-F98
Kelainan tingkah laku dan emosi dengan onset
biasanya pada masa anak dan remaja
F99
Kelainan mental yang tidak dijelaskan
Kategori asterisk untuk bab ini:
F00* Dementia yang timbul pada penyakit Alzheimer
F02* Dementia yang timbul pada penyakit lain yang
klasifikasinya di tempat lain
F01.1
F01.9
Dementia pada
paralysis agitans
parkinsonisme
F02.4* Dementia pada penyakit human immunodeficiency virus
[HIV] (B22.0)
Dementia yang berkembang dalam perjalanan penyakit HIV,
tanpa adanya penyakit atau kondisi yang bersamaan selain
infeksi HIV yang bisa menjelaskan bentuk klinisnya.
F02.8* Dementia pada penyakit lain yang klasifikasinya di
tempat lain
Dementia pada:
neurosyphilis ( A52.1 )
trypanosomiasis ( B56.- , B57.- )
hypothyroidism, acquired ( E01.- , E03.- )
niacin deficiency [pellagra] ( E52 ), vitamin B 12 deficiency (
E53.8 )
cerebral lipidosis ( E75.- )
hepatolenticular degeneration ( E83.0 ), hypercalcaemia (
E83.5 )
multiple sclerosis ( G35 ), epilepsy ( G40.- )
polyarteritis nodosa ( M30.0 ), systemic lupus erythematosus (
M32.- )
intoxications ( T36-T65 )
F03 Dementia yang tidak dijelaskan
Dementia presenilis NOS, psikosis presenilis NOS, dementia
degeneratif primer NOS
Dementia senilis: NOS, jenis depresi atau paranoid
Psikosis senilis NOS
Kecuali: dementia senilis dengan delirium atau kebingungan akut
(F05.1)
senilitas NOS (R54)
F04 Amnesia organik, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif
lain
Suatu sindroma kerusakan nyata daya ingat baru dan lama,
sementara ingatan terbaru masih ada, dengan penurunan kemampuan
mempelajari materi baru disorientasi waktu. Konfabulasi (bercerita
antara khayalan dan kenyataan biasanya yang hebat-hebat) bisa
merupakan bentuk yang menonjol, tapi persepsi dan fungsi kognitif
lain, intelek, biasanya utuh. Prognosis tergantung pada perjalanan lesi
yang mendasari.
Termasuk: Psikosis atau sindroma Korsakov, non-alkoholik
Kecuali: amnesia:
anterograde (R41.1), retrograde (R41.2), NOS (R41.3),
disosiatif (F44.0)
sindroma Korsakov:
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
F06.1
terganggu
Kelainan aktifitas psikomotor berupa penurunan (stupor) atau
peningkatan (eksitasi) yang berhubungan dengan gejala
katatonik. Kedua ujung ekstrim kekacauan psikomotor ini bisa
timbul bergantian.
Kecuali:
catatonic schizophrenia (F20.2)
stupor: NOS (R40.1), dissosiatif (F44.2)
F06.2 Kelainan waham organik [mirip skizofrenia]
Kelainan dengan waham persisten atau berulang mendominasi
gambaran klinis. Waham bisa diikuti oleh halusinasi. Beberapa
gambaran yang menunjuk pada skizofrenia, seperti halusinasi
aneh atau kelainan pikiran, bisa terdapat.
Keadaan paranoid dan halusinasi paranoid organik
Psikosis mirip-skizofrenia pada epilepsi
Kecuali:
kelainan:
psikotik akkiibat obat (F11-F19) dengan karakter keempat .
5)
waham persisten (F22.-), psikotik akut dan sementara
(F23.-)
schizophrenia (F20.-)
F06.3 Kelainan alam perasaan [afektif] organik
Kelainan yang khas dengan perubahan alam perasaan atau afek,
biasanya diikuti oleh perubahan dalam tingkat aktifitas
menyeluruh, depresif, hipomanik, manik, atau bipolar (lihat F30F38), tapi muncul sebagai akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan alam perasaan, non-organik atau tidak
dijelaskan (F30-F39)
F06.4 Kelainan anxietas [cemas] organik
Kelainan yang khas dengan bentuk kelainan cemas umum
(F41.1), kelainan panik (F41.0), atau kombinasi keduanya, tapi
muncul sebagai akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan anxietas, non-organik atau tidak dijelaskan
(F41.-)
F06.5 Kelainan disosiatif organik
Khas dengan kehilangan sebagianatau keseluruhan integrasi
normal antara daya ingat masa lalu, kesadaran identitas dan
indera saat ini, dan kontrol gerakan tubuh [lihat F44.-], tapi
muncul akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan disosiatif [konversi], non-organik atau tidak
dijelaskan (F44.-)
F06.6 Kelainan emosi labil [asthenic] organik
F07.2
Sindroma pasca-konkusio
F07.8
otak lainnya
F07.9
F10.-
F11.-
F12.-
F13.-
F14.-
F17.-
Schizophrenia
Khas dengan distorsi pikiran dan persepsi, dan alam perasaan
yang tidak sesuai atau tumpul. Kesadaran dan kapasitas intelektual
biasanya baik walau pun defisit kognitif tertentu bisa muncul bersama
waktu. Fenomena psikopatologis yang paling penting adalah thought
echo (pikiran berulang); thought insertion or withdrawal (penyisipan
atau
pembuangan
bagian
pikiran);
thought
broadcasting
(menyampaikan kemana-mana pikirannya); persepsi waham dan
waham kuasa; suka mempengaruhi atau pasif sama sekali; suara
halusinasi yang mengomentari atau membicarakan pasien; kelainan
pikiran dan gejala-gejala negatif.
Perjalanan skizofrenia bisa terus menerus, sewaktu-waktu
dengan defisit yang progresif atau stabil, atau satu-episode atau lebih
dengan remisi yang komplit atau tidak komplit. Diagnosis skizofrenia
dihindarkan kalau ada gejala depresi atau manik yang luas, kecuali
kalau skizofrenia muncul lebih dulu. Juga skizofrenia tidak didiagnosa
kalau ada penyakit otak organik atau ketika keracunan atau putus
obat.
F20.0
F20.1
F20.2
stupor
F20.3
F20.4
F20.5
10
F20.6
F20.8
Skizofrenia lain
F20.9
yang berhubungan
F22.8
F22.9
F23.1
skizofrenia
F23.2
F23.3
gejala utama.
F23.8
F23.9
dijelaskan
F24 Kelainan waham induksi
Kelainan waham yang dirasakan oleh dua orang atau lebih
dengan hubungan emosi yang erat. Hanya seorang yang benar-benar
11
F25.1
F25.2
F25.8
F25.9
F30.2
F30.8
12
F30.9
F31.1
F31.2
F31.3
F31.4
F31.5
F31.6
F31.7
F31.8
F31.9
F32.1
F32.2
F32.3
13
F32.8
F32.9
F33.1
F33.2
psikotik
F33.3
psikotik
F33.4
F33.8
F33.9
senang ringan
F34.1
F34.9
F38.1
F38.8
14
F40.1
F40.2
F40.9
F41.1
Kecemasan umum
F41.2
F41.3
F41.8
F41.9
15
F42.1
F42.2
F42.8
F42.9
dan mental
F43.2
Gangguan penyesuaian
F43.8
F43.9
Amnesia disosiasi
16
F44.9
17
18
F48.0
Neurasthenia
Bulimia nervosa
19
F50.4
Insomnia non-organik
Hypersomnia non-organik
Sleepwalking [somnambulism]
20
F51.4
Mimpi berisi rasa cemas dan takut, yang bisa diingat dengan
jelas. Temanya sering mencakup ancaman nyawa, keamanan, atau
harga diri. Biasanya pada episode tersebut terdapat aktifitas otonom,
namun suara atau gerak tubuh tidak jelas. Pada waktu bangun ia
dengan cepat sadar dan berorientasi ke kenyataan.
F51.8
F51.9
anhedonia (sexual)
F52.2
kekeringan vagina
F52.3
Ejakulasi prematur
F52.5
vagina tertutup
F52.6
seksual
21
F52.7
satyriasis (laki-laki)
F52.8
F52.9
F53.1
F53.8
Kelainan lain
F53.9
22
Khas dengan menarik diri dari hubungan yang akrab, sosial dan
lainnya dan lebih menyukai khayalan, aktifitas sendiri, dan introspeksi.
F60.2
Kepribadian histrionik
Kepribadian anankastik
23
tertentu
Kepribadian tergantung
Kepribadian
psikoneurotik
F60.9
eksentrik,
narcissistic,
immatur,
pasif
agresif,
F62.1
F62.8
F62.9
24
F63.9
Transvestisme peran-ganda
F64.9
Transvestisme fetish
25
Exhibitionisme
Voyeurisme
Paedophilia
Sadomasochisme
Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang
lebih
menonjol.
Kombinasi
yang
sering
adalah
fetishisme,
transvestisme, dan sadomasochisme.
F65.8
F66.0
26
F66.9
yang dijelaskan
F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa , tidak
dijelaskan
27
digunakan
untuk
menunjukkan
luasnya
.0
.1
.8
.9
28
F80.9
dijelaskan
F81 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah
Kelainan dengan gangguan keterampilan sejak tingkat awal
perkembangan. Hal ini bukan karena kurangnya kesempatan belajar,
tidak semata-mata akibat retardasi mental, dan tidak akibat trauma
atau penyakit pada otak.
29
F81.0
F81.1
F81.2
F81.3
F81.8
F81.9
dijelaskan
F82 Kelainan perkembangan fungsi gerak
Kelainan
dengan
gambaran
utama
kegagalan
serius
perkembangan koordinasi motorik yang tidak bisa hanya dijelaskan
oleh retardasi intelektual umum atau kelainan neurologis baik
kongenital atau didapat.
F83 Kelainan perkembangan campuran
Kategori sisa yang berisi campuran gangguan perkembangan
spesifik bicara dan bahasa, keterampilan belajar, dan fungsi motoris,
tapi tidak ada yang lebih menonjol untuk diagnosa utama. Kategori ini
dipakai kalau gangguan fungsi memenuhi kriteria untuk dua atau lebih
dari F80, F81, dan F82.
F84 Kelainan perkembangan pervasif
Khas dengan kelainan interaksi sosial timbal-balik dan pola
komunikasi, dan oleh minat dan aktifitas yang terbatas, berbentuk
khas, dan berulang-ulang. Kelainan ini merupakan bentuk pervasif
fungsi seseorang dalam semua situasi.
F84.0
Autisma kanak-kanak
Sindroma Rett
30
Sindroma Asperger
F84.9
F90.1
F90.8
F90.9
31
F91.9
32
F94.0
Mutisme elektif
33
F94.2
hambatan)
Merupakan pola fungsi sosial abnormal yang muncul pada usia
balita dan cenderung bertahan walau pun keadaan lingkungan telah
berubah.
F94.8
F94.9
dijelaskan
F95 Kelainan Tic
Manifestasi utama suatu bentuk tic, yaitu gerakan motor yang
tidak berirama atau suara tiba-tiba dan tanpa tujuan. Tic motorik
umum sederhana hanya melibatkan pengedipan mata, getaran leher,
mengangkat bahu, dan mengerutkan wajah. Tic vokalis umum
sederhana mencakup pembersihan tenggorok, menghardik, membaubau, dan mendesis.
F95.0
Berupa tic motorik atau vokal tapi tidak keduanya, yang masingmasing bisa tunggal atau ganda, dan berlangsung lebih dari satu
tahun.
F95.2
Suatu bentuk kelainan tic dengan satu atau lebih tic vokal, yang
tidak harus muncul bersamaan. Biasanya makin berat selama remaja
dan cenderung menetap di usia dewasa. Tic vokal sering muncul ganda
dengan vokalisasi berulang yang meledak-ledak, pembersihan
tenggorokan, dan menyumpah, dan bisa dengan penggunaan kata-kata
atau ungkapan cabul. Bisa terdapat echopraxia dengan gerakan
badan yang bisa saja bersifat cabul (copropraxia)
F95.8
F95.9
F98 Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak
atau remaja
Kelompok kelainan heterogen yang memiliki onset di masa kanakkanak. Beberapa dari keadaan ini mewakili sindroma yang sudah jelas,
namun pada yang lain tidak lebih daripada kompleks gejala yang perlu
34
Enuresis non-organik
Enkopresis nonorganis
F98.3
Cluttering
Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak
disertai pengulangan atau keraguan, yang beratnya sampai
menyebabkan pembicaraan tidak bisa dimengerti. Bicara sering salah
dan tidak berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya
menunjukkan pola kalimat yang tidak benar.
F98.8
35
36
pada
Menunjukkan bahwa
zat yang terlibat adalah
suatu cannabinoid
obat tersebut
37
LATIHAN
a.
1.
Trichotillomania
b.
2.
c.
3.
d.
4.
Penyakit Akzheimer dengan dementia, 72 tahun. Alzheimer's
disease with dementia, 72 years old
e.
5.
with dementia
f.
6.
Dyslexia, dikenali oleh guru di sekolah Dyslexia, identified by
school teacher (grade 3)
g.
7.
Flashback dan episode tingkah laku aneh setelah penggunaan
LSD, digunakan terakhir 25 tahun yll.
h.
8.
i.
9.
Kelainan bipolar, depresi berat tapi tidak psikotik - Bipolar
disorder, severely depressed but not psychotic
j.
10.
k. 11.
12. Dementia (tanpa sebab organik) pada penderita HIV - Dementia (without organic
cause) in HIV patient
13. Episode hipomania - Hypomanic episode
14. Dysthymia Dysthymia
15. Retardasi mental, dengan bentuk-bentuk autisma - Mental retardation, with
autistic features
16. Reaksi stress akut - Acute stress reaction
17. Ketergantungan pada heroin - Heroin dependence
18. Delirium akut akibat alkohol - Acute alcoholic delirium
19. Waham paranoid - Paranoid delusions
20. Syncope psikogenik - Psychogenic syncope
38
39
1.
Trichotillomania
Psychogenic impotence
Korsakov's psychosis
Lihat psychosis pada Index (Volume 3, halaman 464).
Psychosis
-Korsakov's(alcoholic) F10.6
40
5.
F81.0
41
Panic attack
Lihat Panic pada Index, (Volume 3, halaman 425).
Panic(attack)(state) -> F41.0
9.
Bipolar affective disorder, currently severely
depressed but not psychotic
Lihat disorder pada Index (Volume 3, halaman 174).
Disorder
-bipolar F31.9
Rujuk hal. 335 Daftar Tabulasi untuk F31.9,
kelainan afektif bipolar yang tidak spesifik. Kelainan
bipolar dan kelainan afektif bipolar itu sama. Perhatikan
kategori F31 untuk melihat apakah ada kode yang lebih
spesifik karena pasien ini sangat depresi tapi tidak
psikosis.. Kode yang benar adalah F31.4.
10. Paranoid schizophrenia;
(Volume 3, halaman 487).
Schizophrenia
-paranoid (type) -> F20.0
11. Anxiety state; Lihat anxiety pada Index (Volume 3,
halaman 54).
Anxiety
-state -> F41.1
42
43
Dependence
- due to
- - heroin -> F11.2
18. Acute alcohol delirium - Lihat delirium pada Index
(Volume 3, halaman 144).
Delirium
- alcohol(acute) -> F10.4
19. Paranoid delusions - Lihat delusions pada Index
(Volume 3, halaman 149).
Delusions - see Disorder, delusional.
Disorder
- delusional -> F22.0
20. Psychogenic syncope - Lihat syncope pada Index
(Volume 3, halaman 518).
Syncope
- psychogenic -> F48.8
44
Latihan Tambahan:
45
46
patient is
dependent on
Indicates that
the substance
clinically
involved is
the drug
a cannabinoid
CODING EXERCISES
1.
Trichotillomania
2.
Psychogenic impotence
3.
Korsakov's psychosis
4.
5.
6.
47
8.
Panic attack
9.
Bipolar disorder, severely depressed but not
psychotic
10. Paranoid schizophrenia
11. Anxiety state
12. Dementia (without organic cause) in HIV patient
13. Hypomanic episode
14. Dysthymia
15. Mental retardation, with autistic features
16. Acute stress reaction
17. Heroin dependence
18. Acute alcoholic delirium
19. Paranoid delusions
20. Psychogenic syncope
1.Trichotillomania
Look up trichotillomania in the Index (Volume 3, page
541).
Trichotillomania ->F63.3
2.Psychogenic impotence
Look up impotence in the Index (Volume 3, page 287).
Impotence(sexual)(psychogenic) -> F52.2
48
3.Korsakov's psychosis
Look up psychosis in the Index (Volume 3, page 464).
Psychosis
-Korsakov's(alcoholic) F10.6
If you refer to page 323 of the Tabular List for F10, you
will see a note telling you to look at pages 321-323 for
a fourth character subdivision. However when we have
already been given a fourth character by the Index. We
should still confirm that the .6 is the correct code to
use. By reading the notes under .6 (Volume 1, page
322) we can see Korsakov's psychosis listed there.
Therefore the correct code is F10.6.
49
50
8.Panic attack
Look up Panic in the Index, (Volume 3, page 425).
Panic(attack)(state) -> F41.0
51
10.Paranoid schizophrenia
Look up schizophrenia in the Index (Volume 3, page
487).
Schizophrenia
-paranoid (type) -> F20.0
11.Anxiety state
Look up anxiety in the Index (Volume 3, page 54).
Anxiety
-state -> F41.1
13.Hypomanic episode
Look up hypomania in the Index (Volume 3, page 280).
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
52
14.Dysthymia
Look up Dysthymia in the Index (Volume 3, page 194).
Dysthymia -> F34.1
17.Heroin dependence
Look up dependence in the Index (Volume 3, page 150).
Dependence
- due to
- - heroin -> F11.2
53
19.Paranoid delusions
Look up delusions in the Index (Volume 3, page 149).
Delusions - see Disorder, delusional.
Disorder
- delusional -> F22.0
20.Psychogenic syncope
Look up syncope in the Index (Volume 3, page 518).
Syncope
- psychogenic -> F48.8
54
Meningitis streptokokus
G00.3
Meningitis stafilokokus
G00.8
G03.8
G03.9
G04.8
Kode:
G11.9
G21.3
Parkinsonisme pasca-ensefalitis
G21.4
Parkinsonisme vaskuler
G21.8
G21.9
Degenerasi striato-nigra
G23.8
normal
Kecuali:
torticollis NOS (M43.6)
G24.4 Idiopathic orofacial dystonia
Orofacial dyskinesia
G24.5 Blepharospasm
G24.8
Dystonia lain
G24.9
Dyskinesia NOS
G25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lainnya
G25.0 Essential tremor
Familial tremor [getaran otot berirama]
Kecuali:
tremor NOS (R25.1)
G25.1 Tremor akibat obat
G25.2
Intention tremor
G25.3 Myoclonus [kontraksi sangat cepat satu atau
sekelompok otot]
Myoclonus akibat obat
Kecuali:
myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4)
G25.4 Chorea akibat obat
G25.5
Chorea
Chorea NOS
Kecuali:
chorea Huntington (G10), chorea NOS dengan
keterlibatan jantung (I02.0)
chorea rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-)
G25.6 Tic akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik
[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada
bahu dan muka]
Kecuali:
sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS (F95.9)
G25.8 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lain yang
dijelaskan
Restless legs syndrome, stiff-man syndrome
G25.9 Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak dijelaskan
G26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada penyakit c.e.
sesudah usia 65
G30.8
G30.9
G31.0
G36.9
10
G37.3
G37.8
G37.9
11
G40.8
Epilepsi lain
Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau
umum
G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskan
Epileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS
G41.1
G41.2
G41.8
G41.9
G43 Migraine
Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine]
G43.1
12
G43.8
Migrain lain
G44.8
G45.2
G45.3
gangguan sirkulasi]
G45.4
13
G45.9
G47.2
Sindroma Kleine-Levin
G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan
14
Kecuali: kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf akibat trauma
sekarang lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
radiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)
neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V)
Termasuk: kelainan nervus kranialis V
G50.0 Trigeminal neuralgia
Sindroma nyeri muka paroksismal, tic doloreux
G50.1 Nyeri muka tidak khas
G50.8
G50.9
tertentu]
G51.8
G51.9
15
G54.3
G54.4
G54.5
Amyotrophy neuralgik
16
G56.2
Lesi n. ulnaris
di atasnya
G56.8
17
Kelumpuhan n. peroneus
G57.4 Lesi. n. popliteus medialis
G57.5
G57.6
Lesi n. plantaris
Metatarsalgia Morton
G57.8 Mononeuropati anggota bawah lainnya
Neuroma interdigitalis anggota bawah
G57.9 Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskan
G58 Mononeuropati lainnya
G58.0 Neuropati interkostalis
G58.7
Mononeuritis multiplex
G58.8
G58.9
18
G60.3
G60.8
G61.9
Polineuropati alkoholik
G62.2
G62.8
19
G70.2
G70.8
G70.9
20
G71.9
Miopati alkoholik
G72.2
G72.3
Periodic paralysis
G72.9
21
22
G81.9
G82.2
G82.5
Quadriplegia NOS
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
23
Sindroma Horner
Sindroma Bernard(-Horner)
G90.3 Multi-system degeneration
Hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager]
Kecuali: hipotensi ortostatik NOS (I95.1)
G90.4 Dysrefleksia otonom
G90.8
G90.9
24
G91 Hydrocephalus
Termasuk
hidrosefalus didapat
Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis
kongenital (P37.1)
G91.0 Hidrosefalus komunikans
G91.1
Hidrosefalus obstruktif
G91.2
G91.3
G91.8
Hidrosefalus lain
G91.9
25
G93.7
Sindroma Reye
G93.8
Ensefalopati pasca-radiasi
G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan
G94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e.
G94.0* Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.(A00B99)
G94.1* Hidrosefalus pada penyakit neoplasma (C00-D48)
G94.2* Hidrosefalus pada penyakit lain c.e.
G94.8* Kelainan lain otak yang dijelaskan pada penyakit c.e.
G95 Other Penyakit-penyakit spinal cord
Kecuali: mielitis (G04.-)
G95.0 Syringomyelia dan syringobulbia
[rongga neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia)
atau batang otak (syringobulbia)]
G95.1 Mielopati vaskuler
Infark akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik)
Trombosis arteri pada medulla spinalis
Haematomielia
Flebitis dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenik
Edema medulla spinalis
Mielopati nekrotikan subakut
Kecuali:
flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain nonpiogenic (G08)
G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan
G95.8
26
G97.2
G97.8
G97.9
27
H02.3
H02.4
H02.5
H02.9
lakrimalis
Dacryocystitis (phlegmonosa), dacryopericystitis, canaliculitis
lakrimalis
akut, subakut, atau tak dijelaskan
Kecuali:
dacryocystitis neonatus (P39.1)
H04.4 Radang kronis pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel
lakrimalis kronis
H04.5 Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalis
Dacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum
lakrimalis
Stenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis
H04.6 Perubahan lain pada saluran lakrimalis
Fistula lakrimalis
H04.8 Kelainan lain sistem lakrimalis
H04.9
H10.2
H10.3
Kecuali:
ophthalmia neonatorum NOS (P39.1)
H10.4 Konjungtivitis kronis
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
H10.5
Blepharokonjungtivitis
H10.8
Konjungtivitis lain
H10.9
H15.0
Scleritis
H15.1
Episcleritis
H15.8
Neovascularisasi kornea
H17.8
H17.9
H18.2
H18.3
H20.2
H20.8
Iridosiklitis lain
H20.9
Katarak traumatika
H26.2
Katarak komplikasi
After-cataract
Dislokasi lensa
H27.8
H27.9
10
H31.8
H31.9
H34.2
11
H34.8
12
Glaukoma (H40-H42)
H40 Glaukoma
Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir
(P15.3), kongenital (Q15.0)
H40.0 Glaukoma suspect [tersangka glaukoma]
Hipertensi okuli
H40.1 Primary open-angle glaukoma
Glaukoma (primer)(residual stage): kapsularis dengan
pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan rendah
H40.2 Primary angle-closure glaukoma
Angle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis,
intermittent
H40.3 Glaukoma akibat trauma mata
H40.4
H40.5
H40.6
H40.8
Glaukoma lainnya
H40.9
H43.3
13
14
Atrofi optik
15
H49.2
H49.3
H49.4
H49.8
16
H50.9
H51.2
Ophthalmoplegia internuklearis
H51.8
binokuler
H51.9
Kecuali
myopia degeneratif (H44.2)
H52.2 Astigmatism [titik fokus tidak menyatu]
H52.3
H52.5
Kelainan-kelainan akomodasi
17
18
H54.3
binokuler
Gangguan penglihatan kategori 0.
H54.4 Kebutaan, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 3, 4, 5 pada satu mata, kategori
0, 1, 2, atau 9 pada mata lain.
H54.5 Gangguan penglihatan berat, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 2 pada satu mata, kategori 0, 1
atau 9 pada mata lain.
H54.6 Gangguan penglihatan sedang, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 1 pada satu mata, kategori 0 atau
9 pada mata lain.
H54.9 Gangguan penglihatan tidak dijelaskan (binokuler)
Gangguan penglihatan kategori 9.
Nyeri mata
H57.8
adnexa
H57.9
19
20
penglihatan
berat - 2
Kebutaan 3
1/10 (0.1)
1/20 (0.05)
20/200
20/400
3/60
1/60*
1/20 (0.05)
1/50 (20/1200)
20/400
5/300 (20/1200)
Kebutaan 4
1/60*
Persepsi cahaya
1/50 (0.02)
5/300
Kebutaan 5
Tidak ada persepsi cahaya
9
Tidak bisa ditentukan atau tidak dinyatakan
* atau menghitung jari (count fingers CF) pada jarak 1 meter.
Catatan:
Istilah gangguan penglihatan pada kategori H54 mencakup
kategori 0 untuk gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat,
kategori 1 untuk gangguan penglihatan sedang, kategori 2 untuk
gangguan penglihatan berat, kategori-kategori 3, 4, dan 5 utnuk
kebutaan dan kategori 9 untuk gangguan penglihatan yang lain. Istilah
low vision (rabun) yang terdapat pada revisi sebelum ini telah
diganti dengan kategori 1 dan 2 untuk mencegah keraguan pada
orang-orang yang memerlukan asuhan penglihatan rendah.
21
Otitis media
H69.9
H72.0
H72.1
Otitis adhesif
Kecuali: glue ear (H65.3)
H74.2 Diskontinuitas dan dislokasi tulang-tulang pendengaran
H74.3
H80.2
Otosklerosis kokhlearis
Neuronitis vestibularis
H81.3
Sindroma Lermoyez
Vertigo: aura, otogenik, perifer NOS
H81.4 Vertigo yang berasal dari sentral
Nystagmus posisional sentralis
H81.8 Kelainan-kelainan lain fungsi vestibulum
H81.9
Fistula labirinth
H83.2
Disfungsi labirinth
H90.2
H90.3
H90.4
H90.5
kontralateral baik
H90.8
dijelaskan
H91 Tuli lainnya
Kecuali: tuli psikogenik (F44.6), impacted cerumen (H61.2), tuli akibat
bising (H83.3)
tuli menurut klasifikasi pada H90.-,tuli iskemik sementara
(H93.0),
persepsi pendengaran abnormal (H93.2)
H91.0 Tuli ototoksik
H91.1
Presbyacusia
H91.2 Tuli idiopatik mendadak
Tuli mendadak NOS
H91.3 Bisu-tuli, not elsewhere classified
H91.8
H91.9
Otorrhoea
Kecuali:
presbycusis (H91.1)
H93.1 Tinnitus
H93.2
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
miokarditis tidak dinyatakan sebagai rematik (I51.4)
I09.1 Penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskan
Endokarditis rematik (kronik)
Valvulitis rematik (kronik)
Kecuali:
endokarditis, katup tak dijelaskan (I38)
I09.2 Perikarditis rematik kronik
Perikardium adherent rematik
Mediastinoperikarditis rematik kronik
Mioperikarditis rematik kronik
Kecuali:
kalau tidak dinyatakan sebagai rematik (I31.-)
I09.8 Penyakit jantung rematik lain yang dijelaskan
Penyakit rematik pada katup pulmonalis
I09.9 Penyakit jantung rematik, tak dijelaskan
Karditis rematik
Gagal jantung rematik
Kecuali:
karditis rematoid (M05.3)
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
12
ICD 10 2nded
Apikes Iris
13
ICD 10 2nded
Apikes Iris
14
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Perikarditis (pada ):
- rematoid (M05.3), systemic lupus erythematosus (M32.1),
uremik (N18.8)
I33 Endokarditis akut dan subakut
Kecuali: endokarditis rematik akut (I01.1)
endokarditis NOS (I38)
I33.0 Endokarditis infeksi akut dan subakut
Endokarditis (akut)(subakut):
- bakteri, infektif NOS
- lenta, ulseratif, malignant, septik
I33.9 Endokarditis akut, tak dijelaskan
Endokarditis, mioendokarditis, periendokarditis:
akut atau subakut
I34 Kelainan katup mitral non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I05.-)
katup mitral dengan: stenosis (I05.0), kegagalan (I05.8),
penyakit (I05.9)
kalau penyebab tidak jelas, tapi disebutkan:
- stenosis atau obstruksi mitral (I05.0)
- penyakit katup aorta (I08.0)
kalau dinyatakan kongenital (Q23.2, Q23.3)
I34.0 Insufisiensi (katup) mitral
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) mitral:
NOS atau penyebab dijelaskan selain rematik
I34.1 Prolapsus (katup) mitral
Sindroma katup mitral lembek [floppy]
Kecuali:
sindroma Marfan (Q87.4)
I34.2 Stenosis (katup) mitral non-rematik
I34.8 Kelainan katup mitral non-rematik lain
I34.9 Kelainan lain katup mitral non-rematik, tak dijelaskan
I35 Kelainan katup aorta non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I06.-)
kalau sebab tak dijelaskan tapi disebutkan penyakit katup
mitral (I08.0)
stenosis subaorta hipertrofik (I42.1)
kalau dinyatakan kongenital (Q23.0, Q23.1)
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
16
ICD 10 2nded
Apikes Iris
I39.2*
I39.3*
I39.4*
I39.8*
I41.1*
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan akut miokardium, yang
penyebabnya bukan penyakit katup, pembuluh darah, sistem konduksi,
a. koronaria, atau cacad perkembangan. Jenis dilatasi atau hipertrofi
ventrikel disebabkan oleh kesulitan memompakan darah, dan jenis
restriktif adalah kurangnya pengembangan ventrikel dibandingkan
pengisian darah waktu diastolik.
Kecuali: kardiomiopati yang mempersulit: nifas (O90.3), kehamilan
(O99.4)
kardiomiopati iskemik (I25.5)
I42.0 Kardiomiopati dilatasi
Kardiomiopati kongestif
I42.1 Kardiomiopati hipertrofik obstruktif
Stenosis subaorta hipertrofik
I42.2 Kardiomiopati hipertrofik lainnya
Kardiomiopati hipertrofik non-obstruktif
I42.3 Penyakit endomiokardium (eosinofilik)
Fibrosis endomiokardium (tropik)
Endokarditis Lffler
I42.4 Fibroelastosis endokardium
Kardiomiopati kongenital
I42.5 Kardiomiopati restriktif lainnya
Kardiomiopati konstriktif NOS
I42.6 Kardiomiopati alkoholik
I42.7 Kardiomiopati akibat drugs dan agen luar lainnya
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi penyebab.
I42.8 Kardiomiopati lain
I42.9 Kardiomiopati, tak dijelaskan
Kardiomiopati (primer) (sekunder) NOS
18
ICD 10 2nded
Apikes Iris
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Cardiac arrest
Cardiac arrrest [serangan jantung] adalah tidak cukupnya
kontraksi ventrikel sehingga sirkulasi sistemik gagal. Penyebab
utamanya fibrillasi ventrikel, diikuti hilangnya kesadaran, pernafasan,
tekanan darah dan suara jantung, lalu kematian dengan sianosis dan
pupil melebar.
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
syok kardiogenik (R57.0)
I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil
I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskan
Kecuali:
mati mendadak NOS (R96.-)
mati mendadak dengan:
- infark miokardium (I21-I22), kelainan konduksi (I44-I45)
I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
20
ICD 10 2nded
Apikes Iris
I47
Takikardia paroxismal
Takikardia paroksismal adalah peningkatan mendadak denyut
jantung.
Aritmia ventrikel re-entri terjadi karena masuknya impuls
kembali ke dalam sistem His-Purkinje dan otot ventrikel, yang
seharusnya menghilang dan diganti dengan impuls yang baru.
Takikardia paroksismal supraventrikel dimulai dari atrium atau
nodus AV dengan peningkatan denyut menjadi 100-200/menit, konduksi
atrium dan ventrikel sama banyak (1:1).
Takikardia ventrikel adalah kenaikan teratur denyut ventrikel
menjadi 100-200/menit.
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
takikardia: NOS (R00.0), sinoaurikuler (R00.0), sinus NOS
(R00.0)
I47.0 Aritmia ventrikel re-entri
I47.1 Takikardia supraventrikel
Takikardia paroksismal:
- atrium
- atrioventrikel (AV)
- junction [bundel His dan fasikulus]
- nodus
I47.2 Takikardia ventrikel
I47.9 Takikardia paroksismal, tak dijelaskan
Sindroma Bouveret(-Hoffmann)
I48
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Heart failure
Heart failure atau payah jantung (kongestif) adalah sindroma
umum penurunan kontraksi miokardium sehingga curah jantung
(cardiac output) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Penurunan fungsi ini mula-mula hanya timbul pada olahraga, lalu
meningkat dengan muncul ketika istirahat. Penurunan daya kontraksi
diikuti oleh kongesti (bendungan) aliran darah yang menuju ke
jantung, dan kelelahan akibat kurangnya curah jantung.
Kecuali: akibat hipertensi (I11.0), akibat hipertensi dengan penyakit
ginjal (I13.-)
setelah bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung
(I97.1)
mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
kegagalan jantung neonatus (P29.0)
I50.0 Payah jantung kongestif
Penyakit jantung kongestif
Payah ventrikel kanan (akibat payah jantung kiri)
I50.1 Payah ventrikel kiri
22
ICD 10 2nded
Apikes Iris
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
I63.5 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas
pada arteri serebralis
I63.6 Infark serebri akibat trombosis vena serebralis,
nonpyogenic
I63.8 Infark serebri lain
I63.9 Infark serebri, tak dijelaskan
I64 Stroke, tak dijelaskan sebagai perdarahan atau infark
Cerebrovascular accident NOS
Kecuali: sequelae stroke (I69.4)
I65 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis, tidak
menyebabkan infark serebri
Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau
trombosis,
pada aa. basilaris, karotis, atau vertebralis,
yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I65.0 Oklusi dan stenosis a. vertebralis
I65.1 Oklusi dan stenosis a. basilaris
I65.2 Oklusi dan stenosis a. karotid
I65.3 Oklusi dan stenosis arteri-arteri preserebralis ganda dan
bilateral
I65.8 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis lain
I65.9 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis yang tak dijelaskan
Oklusi dan stenosis arteri preserebralis NOS
I66 Oklusi dan stenosis arteri serebralis, tidak menyebabkan
infark serebri
Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau
trombosis,
pada aa. serebrales media, anterior, dan posterior, serta
aa. serebellares,
yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I66.0 Oklusi dan stenosis a. serebralis media
I66.1 Oklusi dan stenosis a. serebralis anterior
I66.2 Oklusi dan stenosis a. serebralis posterior
I66.3 Oklusi dan stenosis aa. serebellares
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
27
ICD 10 2nded
I68.8*
Apikes Iris
28
ICD 10 2nded
Apikes Iris
29
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Acrocyanosis
Acroparaesthesia: simple [tipe Schultze], vasomotor [tipe
Nothnagel]
Erythrocyanosis [garis-garis merah ungu di paha, sering bersama
chilblain]
Erythromelalgia [pelebaran nyeri pada pembuluh darah anggota]
I73.9 Penyakit pembuluh darah perifer, tak dijelaskan
Claudicatio intermittent
Spasme arteri
I74 Embolisme dan trombosis arteri
Termasuk: infark: embolik, trombotik
oklusi: embolik, trombotik
Kecuali: embolisme dan trombosis:
- retina (H34.-), koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-),
- mesenterika (K55.0), renalis (N28.0)
- vertebralis (I63.0-I63.2, I65.0), basilaris (I63.0-I63.2, I65.1),
- karotid (I63.0-I63.2, I65.2), preserebri (I63.0-I63.2, I65.9)
- serebri (I63.3-I63.5, I66.9),
- mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07,
O08.2)
- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
I74.0 Embolisme dan trombosis aorta abdominalis
Sindroma bifurkatio aorta
Sindroma Leriche
I74.1 Embolisme dan trombosis bagian aorta lain dan tak
dijelaskan
I74.2 Embolisme dan trombosis arteri anggota atas
I74.3 Embolisme dan trombosis arteri anggota bawah
I74.4 Embolisme dan trombosis arteri anggota, tak dijelaskan
Embolisme arteri perifer
I74.5 Embolisme dan trombosis arteri iliaka
I74.8 Embolisme dan trombosis arteri lain
I74.9 Embolisme dan trombosis arteri yang tak dijelaskan
I77 Kelainan lain arteri dan arteriol
Kecuali: a. pulmonalis (I28.-)
angiitis hipersensitivitas (M31.0), penyakit kolagen (vaskuler)
(M30-M36)
I77.0 Fistula arterio-vena, didapat
Varix dengan aneurisma
Aneurisma arterio-vena, didapat
30
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
koronaria (I25.4), serebri (I67.1)
aneurisma arteriovena NOS (Q27.3)
traumatika - lihat cedera pembuluh darah menurut regio
tubuh.
I77.1 Striktura arteri
I77.2 Ruptura arteri
Fistula pada arteri
Kecuali:
ruptur trauma arteri; lihat cedera pembuluh darah
menurut regio tubuh
I77.3 Displasia fibromuskuler arteri
I77.4 Sindroma kompresi arteri seliaka [Coeliac artery]
I77.5 Nekrosis arteri
I77.6 Arteritis, tak dijelaskan
Aortitis NOS
Endarteritis NOS
Kecuali:
arteritis or endarteritis:
- koroner (I25.8), serebri NEC (I67.7)
- senilis (I70.-), deformans (I70.-), obliterans (I70.-)
- arkus aorta [Takayasu] (M31.4), giant cell (M31.5M31.6)
I77.8 Kelainan arteri dan arteriol lain yang dijelaskan
Erosi arteri, ulkus arteri
I77.9 Kelainan arteri dan arteriol, tak dijelaskan
I78 Penyakit-penyakit kapiler
I78.0 Telangiektasi hemoragika herediter
Penyakit Rendu-Osler-Weber
I78.1 Naevus, non-neoplastic
Naevus: araneus, spider, stellar
Kecuali:
naevus: NOS, biru, melanositik, berambut, berpigmen
(D22.-)
naevus:
- flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrucosa
(Q82.5)
- vascular NOS (Q82.5)
I78.8 Penyakit-penyakit kapiler lain
I78.9 Penyakit-penyakit kapiler, tak dijelaskan
I79* Kelainan arteri, arteriol, dan kapiler pada penyakit c. e..
I79.0* Aneurisma aorta pada penyakit c. e..
31
ICD 10 2nded
Apikes Iris
32
ICD 10 2nded
Apikes Iris
33
ICD 10 2nded
Apikes Iris
34
ICD 10 2nded
Apikes Iris
35
ICD 10 2nded
Apikes Iris
36
ICD 10 2nded
Apikes Iris
37
CHAPTER X. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PERNAFASAN (J00-J99)
Kalau suatu kondisi pernafasan dinyatakan berada pada lebih
dari satu tempat dan tidak memiliki indeks spesifik, maka ia harus
diklasifikasi pada situs anatomis yang lebih rendah (misalnya,
trakheobronkitis menjadi bronkitis pada J40).
Kecuali:
J17*
Pneumonia pada penyakit yang diklasifikasi di tempat
lain
J91*
Effusi pleura pada keadaan yang diklasifikasi di
tempat lain
J99*
Kelainan pernafasan pada penyakit yang diklasifikasi
di tempat lain
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Rhinitis (kronik):
NOS, atrofika, hipertrofika, granulomatosa, obstruktif,
purulenta, ulseratif
Ozena
Kecuali:
rhinitis allergi (J30.1-J30.4), rhinitis vasomotor
(J30.0)
J31.1Nasofaringitis kronis
Kecuali:
nasofaringitis, akut atau NOS (J00)
J31.2Faringitis kronis
Sore throat kronik
Pharyngitis (kronik): atrofi, hipertrofi, granularis
Kecuali:
faringitis, akut atau NOS (J02.9)
J32 Sinusitis kronis
Gunakan kode (B95-B97), kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi
agen infeksi
Termasuk: abses, empiema, infeksi, suppurasi (kronik) dari sinus
(aksesorius) (nasalis)
Kecuali: sinusitis akut (J01.-)
J32.0Sinusitis maksillaris kronis, antritis kronis
Antritis (kronik), sinusitis maxillaris NOS
J32.1Sinusitis frontalis kronik
Sinusitis frontalis NOS
J32.2Sinusitis ethmoidalis kronik
Sinusitis ethmoidalis NOS
J32.3Sinusitis sfenoidalis kronik
Sinusitis sfenoidalis NOS
J32.4Sinusitis kronik; pansinusitis NOS
Pansinusitis NOS
J32.8Sinusitis kronis lainnya
Sinusitis (kronik) yang melibatkan lebih dari satu sinus tapi
bukan pansinusitis
J32.9Sinusitis kronis, tidak dijelaskan
Sinusitis (kronik) NOS
J33 Polip nasi
Kecuali: polip adenomatosa (D14.0)
J33.0Polip rongga hidung
Polip: khoanae, nasofarings
J33.1Degenerasi sinus polipoid
Sindroma atau ethmoiditis Woakes
J33.8Polip sinus lainnya: accessory, ethmoid. maxilla, sphenoid
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
ICD 10 2nded
Apikes Iris
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Abses perifarings
Kecuali:
abses peritonsil (J36)
J39.1Abses lain pada farings; selulitis farings, abses nasofarings
Sellulitis farings, abses nasofarings
J39.2Penyakit lain pada farings; kista dan edema
Kista dan edema pada farigns atau nasofarings
Kecuali:
faringitis: ulseratif (J02.9), kronik (J31.2)
J39.3Reaksi hipersensitif saluran pernafasan atas, situs tidak
dijelaskan
J39.8Penyakit lain saluran pernafasan atas yang dijelaskan
J39.9Penyakit saluran pernafasan atas, tidak dijelaskan
12
ICD 10 2nded
Apikes Iris
13
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
dengan influenza (J09-J11)
J44.1PPOK dengan eksaserbasi akut, tidak dijelaskan
J44.8PPOK lain yang dijelaskan:
Bronkitis kronis: asmatika (obstruktif) NOS, emfisematosa NOS,.
obstruktif NOS
Excludes: dengan infeksi saluran pernafasan bawah (J44.0)
dengan eksaserbasi akut (J44.1)
J44.9PPOK yang tidak dijelaskan:
Obstruksi kronis saluran udara NOS, PPOK NOS
J45 Asthma
Kecuali: bronkitis asmatika (obstruktif) kronis (J44.-), asma obstruktif
kronis (J44.-)
asma berat akut (J46), status asmatikus (J46)
penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70), asma
eosinifilika (J82)
J45.0Asma dengan alergi menonjol
Bronkitis alergika NOS, rhinitis alergika dengan asma
Asma atopik, asma alergika ekstrinsik, hay fever dengan asma
J45.1Asma non-allergi
Asma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergika
J45.8Asma campuran
Kombinasi kondisi-kondisi pada J45.0 dan J45.1
J45.9Asma, tidak dijelaskan
Bronkitis asmatika NOS, late onset asthma
J46 Status asthmaticus
Asma berat akut
J47 Bronchiectasis
Bronchiolectasis
Kecuali: bronkiektasia dengan TB (saat ini) (A15-A16), bronkiektasia
kongenital (Q33.4)
14
ICD 10 2nded
Apikes Iris
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
16
ICD 10 2nded
Apikes Iris
J67.0Farmer's lung
Harvester's lung, haymaker's lung, penyakit mouldy hay
J67.1Bagassosis
Penyakit bagasse, pneumonitis bagasse
J67.2Penyakit atau paru-paru pecinta burung [bird fancier]
Penyakit atau paru-paru pecinta burung: budgerigar, pigeon
[merpati]
J67.3Suberosis
Penyakit atau paru-paru: corkhandler, corkworker [pekerja cork
(sumbat botol)]
J67.4Maltworker's lung
Alveolitis akibat Aspergillus clavatus
J67.5Mushroom-worker's lung [paru-paru pekerja ragi]
J67.6Maple-bark-stripper's lung [paru-paru pengelupas kulit
pohon maple]
Alveolitis akibat Cryptostroma corticale, cryptostromosis
J67.7Air-conditioner and humidifier lung [paru-paru AC dan
pelembab]
Alveolitis allergi akibat jamur, aktinomiseta termofilik dan
organisme lain yang hidup di dalam sistem-sistem ventilasi (AC)
J67.8Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik lainnya
Paru-paru: cheese-washer, coffee-worker, fishmeal-worker, furrier
Sequoiosis
J67.9Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik yang tidak
dijelaskan
Alveolitis alergi (ekstrinsik) NOS, pneumonitis hipersensitif NOS.
J68 Kondisi pernafasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap
dan uap
Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu,
untuk penyebab
J68.0Bronkitis and pneumonitis akibat zat kimia, gas, asap dan
uap
Bronkitis kimiawi (akut)
J68.1Edema paru-paru akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Edema paru-paru kimiawi (akut)
J68.2Radang saluran pernafasan atas akibat zat kimia, gas, asap
dan uap, n.e.c.
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
18
ICD 10 2nded
Apikes Iris
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali: akibat:
aspergillosis (B44.-), infeksi parasit yang dijelaskan (B50B83)
obat-obatan (J70.2-J70.4), kelainan jaringan ikat sistemik
(M30-M36)
J84 Penyakit interstitium paru-paru lainnya
Kecuali: penyakit paru-paru akibat benda asing (J60-J70)
kelainan insterstitium paru-paru akibat obat-obatan (J70.2J70.4)
emfisema intersitium (J98.2)
pneumonitis limfoid interstitium akibat penyakit HIV (B22.1)
J84.0Kondisi alveolus dan parieto-alveolus
Proteinosis alveolaris, mikrolithiasis alveoli paru-paru
J84.1Penyakit interstitium lain paru-paru dengan fibrosis
Fibrosis paru-paru idiopatik, alveolitis fibrosa (kriptogenik),
fibrosis diffusa paru-paru
Sindroma Hamman-Rich
Pneumonia interstitialis biasa
Kecuali:
fibrosis paru (kronis) akibat menghirup zat kimia,
gas, asap dan uap (J68.4)
fibrosis paru (kronis) setelah radiasi (J70.1)
J84.8Penyakit interstitium paru-paru lain yang dijelaskan
J84.9Penyakit interstitium paru-paru, tidak dijelaskan
Pneumonia interstitium NOS
20
ICD 10 2nded
Apikes Iris
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
22
ICD 10 2nded
Apikes Iris
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
lainnya
Kelainan pernafasan pada
granulomatosis Wegener (M31.3),
systemic: lupus erythematosus (M32.1)
dermatomiositis (M33.0-M33.1),
polimiositis (M33.2),
sklerosis sistemik (M34.8),
sindroma sikka [Sjgren] (M35.0)
J99.8* Kelainan pernafasan pada penyakit lain yang
diklasifikasikan di tempat lain
Kelainan pernafasan pada:
amoebiasis (A06.5),
sifilis (A52.7),
sporotrikhosis (B42.0)
cryoglobulinaemia (D89.1),
ankylosing spondylitis (M45)
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Exerdses
1 . This twenty-three year old male was admitted as a d~iv only
adinission for septoplasty and bilateral turbinectomies due
to nasal obstruction. Diagnoses:
Procedures:
1 0-AM Exercise Workbook 1CD-1 0-AM Exercise Workbook 25
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Procedures:
26 IM-1 0-AM Exercise W
27
P96)
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K02.3
K02.4
Odontoklasia
ICD 10 2nded
K03.5
Ankilosis gigi
K03.6
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
kista periodontium lateral (K09.0)
K04.9 Penyakit lain dan tidak dijelaskan pada jaringan pulpa
dan periapex
K05 Gingivitis dan penyakit periodontium
K05.0 Gingivitis akut
Kecuali:
gingivitis ulseratif nekrotikans akut (A69.1)
gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
K05.1 Gingivitis kronik
Gingivitis (kronik): NOS, deskuamasi, hiperplastik, simple
marginal, ulseratif
K05.2 Periodontitis akut
Perikoronitis akut, abses parodontium, abses periodontium
Kecuali:
periodontitis apex akut (K04.7)
abses periapex (K04.7), abses periapex dengan sinus
(K04.6)
K05.3 Periodontitis kronik
Perikoronitis kronik, periodontitis: NOS, kompleks, simplex
K05.4 Periodontosis
Periodontosis juvenile [remaja]
K05.5 Penyakit periodontium lain
K05.6
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K07.0
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)
K07.6 Kelainan sendi temporomandibularis
Kompleks atau sindroma Costen, kerusakan sendi temporomandibularis
Snapping jaw,
Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibula
Kecuali:
sendi temporomandibula saat ini: dislokasi (S03.0),
terkilir (S03.4)
K07.8 Anomali dentofasialis lainnya
K07.9
K08.3
K08.8
dijelaskan
Pembesaran puncak alveolaris NOS, prosesus alveolaris irregular,
Sakit gigi NOS
K08.9 Kelainan pada gigi dan struktur penyokong, tidak
dijelaskan
K09 Kista daerah mulut, not elsewhere classified
Termasuk: Lesi dengan gambaran histologis kista aneurisma dan lesi
fibro-ossea lain
Kecuali: Kista akar gigi (K04.8)
K09.0 Kista odontegik perkembangan
Kista: dentigerosa, erupsi, folikuler, gusi, periodontium lateralis,
primordial
Keratokista
K09.1 Kista perkembangan (non-odontogenik) daerah mulut
Kista: globulomaksilla, incisive canal, palatum median,
nasopalatina, papilla palatina
K09.2 Kista rahang lainnya
Kista rahang: NOS, aneurisma, perdarahan, traumatika
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
kista tulang laten pada rahang(K10.0), kista Stafne
(K10.0)
K09.8 Kista lain daerah mulut, not elsewhere classified
Kista dermoid, kista epidermoid, atau kista limfoepitel pada
mulut
Kista nasoalveolaris, kista nasolabialis, Epsteins pearl,
K09.9 Kista daerah mulut, tidak dijelaskan
K10 Penyakit rahang lainnya
K10.0 Kelainan perkembangan rahang
Kista tulang laten pada rahang, kista Stafne,
Torus mandibularis, torus palatinus
K10.1 Granuloma sel raksasa, sentral
Granuloma sel raksasa NOS
Kecuali:
granuloma sel raksasa perifer (K06.8)
K10.2 Kondisi peradangan rahang
Osteitis, osteomielitis (neonatus), osteoradionekrosis, periostitis
pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)
Sequestrum tulang rahang
Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi radiasi, kalau akibat
radiasi.
K10.3 Alveolitis rahang
Osteitis alveolaris, dry socket
K10.8 Penyakit lain rahang yang dijelaskan
Cherubismus
Rahang dengan: exostosis, displasia fibrosa:
Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral
K10.9 Penyakit rahang, tidak dijelaskan
K11 Penyakit kelenjar saliva
K11.0 Atrofi kelenjar saliva
K11.1
K11.2
Sialoadenitis
Kecuali:
parotitis epidemika (B26.-), demam uveoparotid
[Heerfordt] (D86.8)
K11.3 Abses kelenjar saliva
K11.4
Kecuali:
fistula kongenital (Q38.4)
K11.5 Sialolithiasis
Kalkulus atau batu pada kelenjar atau saluran saliva
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
ICD 10 2nded
K11.6
Apikes Iris
K11.8
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Penyakit bibir
lidah
Erythroplakia atau leukoedema pada epitel mulut, Termasuk
lidah
Leukokeratosis nikotina palati, palatum perokok (smoker's
palate)
Kecuali:
leukoplakia berambut (K13.3)
K13.3 Hairy leukoplakia (berambut)
K13.4
Kecuali:
hiperplasia iritatif gusi edentulous [hiperplasia gigi
palsu] (K06.2)
K13.7 Lesi lain dan tidak dijelaskan pada mukosa mulut
Musinosis mulut terfokus
K14 Penyakit lidah
Kecuali: Eritroplakia, leukoplakia, leukoedema, hiperplasia epitel
terfokus: lidah (K13.2)
Leukoplakia berambut (K13.3), fibrosis submukosa lidah
(K13.5),
Makroglosia (kongenital) (Q38.2)
K14.0 Glossitis
Abses lidah, ulserasi (traumatika) pada lidah
Kecuali: glositis atrofi (K14.4)
K14.1 Geographic tongue lidah terkelupas
Glositis migrasi jinak, glositis areata exfoliativa
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
10
ICD 10 2nded
K14.2
Apikes Iris
di tengah lidah
K14.3
K20 Esofagitis
Abses esofagus; esofagitis: NOS, zat kimia, peptik
Kecuali: esofagitis reflux (K21.0), dengan gastroesophageal reflux
disease (GERD) (K21.0)
erosi esofagus (K22.1),
K21 Gastroesophageal reflux disease (GERD)
K21.0 Penyakit reflux gastro-esofagus dengan esofagitis:
Esofagitis reflux
K21.9 Penyakit reflux gastro-esofagus tanpa esofagitis:
Reflux esofagus NOS
K22 Penyakit lain esofagus
Kecuali: varises esofagus(I85.-)
K22.0 Akhalasia kardia:
Akhalasia NOS [akibat peristalsis esofagus gagal, sfingter
esofagus kurang relaksasi]
Kardiospasme [spasme singter esofagus dekat lambung]
Kecuali:
kardiospasme kongenital (Q39.5)
K22.1 Ulkus esofagus:
Erosi esofagus
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Ulkus esofagus: NOS, akibat jamur, peptik, makan zat kimia atau
obat-obatan
Esofagitis ulseratif
Gunakan kode tambahan (Champter XX) untuk identifikasi
penyebab
K22.2 Obstruksi esofagus
Esofagus dengan: kompresi, konstriksi, stenosis, atau striktura
Kecuali: stenosis atau striktura esofagus kongenital (Q39.3)
K22.3 Perforasi esofagus
Ruptur esofagus
Kecuali: perforasi traumatika esofagus (torakalis) (S27.8)
K22.4 Diskinesia esofagus
Esofagus corkscrew (pembuka sumbat botol), spasme (diffus)
esofagus
Kecuali:
kardiospasme (K22.0)
K22.5 Divertikulum esofagus, didapat
Esophageal pouch [kantong esofagus]
Kecuali:
divertikulum esofagus (kongenital) (Q39.6)
K22.6 Sindroma laserasi-perdarahan gastro-esofagus:
Sindroma Mallory-Weiss
K22.7 Esophagus Barrett
12
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Gastritis alkoholik
K29.3
K29.4
Atrofi lambung
K29.5 Gastritis kronik, tidak dijelaskan
Gastritis kronik: antrum, fundus
K29.6 Gastritis lain
Gastritis hiperrofi raksasa, gastritis granulomatosa, penyakit
Mntrier
K29.7 Gastritis, tidak dijelaskan
K29.8
Duodenitis
13
ICD 10 2nded
K29.9
Apikes Iris
K30 Dyspepsia
Indigestion
Kecuali: Dispepsia nervosa, neurotik atau psikogenik (F45.3);
heartburn (R12)
K31 Penyakit lain lambung dan duodenum
Termasuk: Kelainan fungsional lambung
Kecuali: Divertikulum duodenum (K57.0-K57.1),
Perdarahan lambung (K92.0-K92.2)
K31.0 Dilatasi akut lambung
Distensi akut lambung
K31.1 Stenosis pilorus hipertrofik dewasa
Stenosis pilorus NOS
Kecuali:
stenosis pilorus kongenital atau infantil (Q40.0)
K31.2 Penyempitan gelas-pasir (hourglass stricture) dan
stenosis lambung
Kecuali:
kontraksi hourglass lambung (K31.8), lambung
hourglass kongenital (Q40.2);
K31.3 Pylorospasm, not elsewhere classified
Kecuali:
pylorospasm: neurotik atau psikogenik (F45.3),
kongenital/infantile (Q40.0)
K31.4 Divertikulum lambung
Kecuali:
K31.5
Obstruksi duodenum
14
ICD 10 2nded
K35.0
Apikes Iris
Fistula appendiks
K38.8
Hernia (K40-K46)
K40.2
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K41.2
16
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K44.0
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K51.4
Polip radang
K51.5
18
ICD 10 2nded
K51.9
Apikes Iris
K52.2
dijelaskan
Gastritis atau gastroenteritis eosinofilik
K52.9 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif, tidak dijelaskan
Diare, enteritis, ileitis, jejunitis, atau sigmoiditis: dinyatakan
tidak menular.
Kecuali:
kolitis, diare, enteritis, atau gastroenteritis:
infeksiosa (A09)
asal-usul tidak dijelaskan (A09)
diare psikogenik (F45.3), diare fungsional (K59.1),
diare neonatus (non-infektif) (P78.3)
K55.9
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
20
ICD 10 2nded
K57.1
Apikes Iris
abses
Penyakit divertikulum usus halus NOS
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa
perforasi atau abses ((57.5)
K57.2 Penyakit divertikulum usus besar dengan perforasi dan
abses
Penyakit divertikulum kolon dengan peritonitis
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar dengan
perforasi dan abses ((57.4)
K57.3 Penyakit divertikulum usus besar tanpa perforasi atau
abses
Penyakit divertikulum kolon NOS
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa
perforasi atau abses ((57.5)
K57.4 Penyakit divertikulum usus halus dan kolon dengan
perforasi dan abses
Penyakit divertikulum usus halus dan besar dengan peritonitis
K57.5 Penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa
perforasi atau abses
Penyakit divertikulum usus halus dan besar NOS
K57.8 Penyakit divertikulum usus, bagiannya tidak jelas,
dengan perforasi dan abses
Penyakit divertikulum usus NOS dengan peritonitis
K57.9 Penyakit divertikulum usus, bagiannya tidak jelas, tanpa
perforasi atau abses
Penyakit divertikulum usus NOS
K58 Irritable bowel syndrome [sindroma usus irritabel]
Termasuk: Irritable colon
K58.0 Irritable bowel syndrome dengan diare
K58.9
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K59.1
Diare fungsional
K59.2
elsewhere classified
K59.3
K60.2
K60.3
Fistula anus
K60.4
Fistula rektum
Abses iskiorektum
22
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Polip rektum
Kecuali:
polip adenomatosa (D12.8)
K62.2 Prolapsus ani
Prolapsus anal canal
K62.3 Prolapsus rektum
Prolapsus mukosa rektum
K62.4 Stenosis anus dan rektum
Striktura anus (sfingter)
K62.5 Perdarahan anus dan rektum
Kecuali:
perdarahan rektum neonatus (P54.2)
K62.6 Ulkus anus dan rektum
Ulkus soliter, ulkus sterkoralis
Kecuali:
fissura dan fistula anus dan rektum (K60.-), pada
kolitis ulseratif (K51.-)
K62.7 Proktitis radiasi
K62.8
K62.9
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Polip kolon
Kecuali:
polip kolon adenomatosa (D12.6), poliposis kolon
(D12.6)
K63.8 Penyakit usus lainnya yang dijelaskan
K63.9
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K70.2
K70.3
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K71.4
K71.5
K71.8
K72.9
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K73.0
K73.1
K73.2
Sklerosis hati
K74.2
K74.3
K74.6
27
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K75.4
Hepatitis autoimmun
K75.8
K75.9
Hepatitis NOS
K76 Penyakit-penyakit hati lainnya
Kecuali: Degenerasi amiloid hati (E85.-),
Trombosis vena porta (I81), trombosis vena hepatika (I82.0)
Penyakit hati alkoholik (K70.-), penyakit hati toksik (K71.-)
Penyakit kista hati (kongenital) (Q44.6), hepatomegali NOS
(R16.0),
K76.0 Hati (berubah menjadi) berlemak, not elsewhere
classified
K76.1
Peliosis hepatis
Angiomatosis hepatis
K76.5 Penyakit oklusi vena hepatika
Kecuali:
sindroma Budd-Chiari (I82.0)
K76.6 Hipertensi portal
K76.7
Sindroma hepatorenal
Kecuali:
setelah bersalin dan melahirkan (O90.4)
K76.8 Penyakit hati lainnya yang dijelaskan
Hiperplasia nodul hati terfokus, hepatoptosis
K76.9 Penyakit hati, tidak dijelaskan
K77* Kelainan hati pada penyakit c. e.
K77.0* Kelainan hati pada penyakit infeksi dan parasit c. e.
Penyakit hati sifilitika (A52.7)
Hepatitis: herpesvirus [herpes simplex] (B00.8),
cytomegalovirus (B25.1)
toxoplasma (B58.1)
Skistosomiasis hepatosplenika (B65.- ), hipertensi portal pada
skistosomiasis (B65.- )
K77.8* Kelainan hati pada penyakit lain c. e.
28
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kholesistitis lain
K81.9
29
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kista biliaris
K83.8
30
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Pseudokista pancreas
K86.8
31
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K91.2
32
ICD 10 2nded
Apikes Iris
K91.5
Sindroma pasca-kholesistektomi
K91.8
elsewhere classified
K91.9
dijelaskan
K92 Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan
Kecuali: Perdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
K92.0 Haematemesis
K92.1
Melaena
Kecuali:
darah samar dalam feses (R19.5)
K92.2 Perdarahan gastrointestinum, tidak dijelaskan
Perdarahan: lambung NOS, usus NOS
Kecuali:
dengan ulkus peptikum (K25-K28), gastritis
hemoragika akut (K29.0)
perdarahan anus dan rectum (K62.5)
K92.8 Penyakit sistem pencernaan lainnya yang dijelaskan
K92.9
33
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L02.1
kelopak (H00.0),
kelenjar lakrimalis (H04.0)
saluran lakrimalis (H04.3)
orbita (H05.0)
telinga, external (H60.0)
hidung (J34.0)
mulut (K12.2)
submandibula (K12.2)
kepala [semua bagian, kecuali muka] (L02.8)
Abses, furunkel dan karbunkel kulit leher
L02.2
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha dengan perut bawah, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali:
panggul (L02.4)
mammae (N61)
omphalitis pada neonatus (P38)
L02.3 Abses, furunkel dan karbunkel kulit bokong
Regio gluteus
Kecuali:
kista pilonida dengan abses (L05.0)
L02.4 Abses, furunkel dan karbunkel kulit anggota
Axilla, panggul, bahu
L02.8 Abses, furunkel dan karbunkel kulit di tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L02.9 Abses, furunkel dan karbunkel kulit, tak dijelaskan
Furunkulosis NOS
L03 Sellulitis
Sellulitis adalah radang akut terlokalisir pada kulit,. yang
menjadi merah, panas dan sembab, dan sering diikuti radang kelenjar
limfe di dekatnya. Kode pada kategori ini sering digunakan bersama
kode lain. Pada sellulitis akibat terbukanya kulit, luka atau ulkus
adalah kondisi utama, dan sellulitis sebagai kode tambahan. Kalau
pasien datang untuk pengobatan sellulitis tanpa pengobatan luka atau
ulkus, sellulitis menjadi diagnosis utama.
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Sellulitis badan
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali:
omphalitis neonatus (P38)
L03.8 Sellulitis tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L03.9 Cellulitis, tak dijelaskan
L04 Limfadenitis akut
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L04.2
Axilla, bahu
L04.3 Limfadenitis akut anggota bawah
Panggul
L04.8 Limfadenitis akut di tempat lain
L04.9
subkutis
L08.9
dijelaskan
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Pemfigus vegetans
L10.2
Pemfigus foliaseus
L10.3
L10.4
Pemfigus erythematosus
Senear-Usher syndrome
L10.5 Pemfigus akibat obat
Gunakan kode tambahan (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
L10.8 Pemfigus lain
L10.9
L11.9
L12 Pemfigoid
Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1)
herpes gestationis (O26.4)
L12.0 Pemfigoid bullosa
L12.1
Pemfigoid sikatriks
ICD 10 2nded
L12.9
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
- faktisia (L98.1)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L20 Dermatitis atopik
Kecuali: neurodermatitis berbatas tegas [sirkumskripta] (L28.0)
L20.0 Prurigo Besnier
L20.8
L21.9
L23.3
dengan kulit
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L23.9
[greases]
L24.2
dengan kulit
Kecuali:
ICD 10 2nded
L24.5
Apikes Iris
Semen, insektisida
L24.6 Dermatitis kontak irritan akibat makanan yang
berkontak dengan kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L24.7 Dermatitis kontak irritan akibat tanaman selain
makanan
L24.8
Zat pewarna
L24.9 Dermatitis kontak irritan, penyebab tak dijelaskan
Eksim kontak irritan NOS
L25 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan
Termasuk: eksim kontak yang tak dijelaskan
Kecuali eksim telinga luar (H60.5)
alergi NOS (T78.4)
dermatitis (pada):
- kelopak (H01.1)
- kontak alergi (L23.-)
- kontak irritan (L24.-)
- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9)
- perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L25.0 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat kosmetika
L25.1
pewarna
L25.3
kimia lainnya
Semen, insektisida
L25.4 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat makanan
yang berkontak dengan kulit
Kecuali:
10
ICD 10 2nded
L25.5
Apikes Iris
selain makanan
L25.8
L25.9
dijelaskan
Dermatitis kontak (pekerjaan) NOS
Eksim kontak (pekerjaan) NOS
L26 Dermatitis eksfoliativa
Pityriasis Hebra
Kecuali: penyakit Ritter (L00)
L27 Dermatitis akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan
Kecuali: contact dermatitis (L23-L25)
urticaria (L50.-)
respons fototoksik dari obat (L56.0)
respons fotoalergi dari obat (L56.1)
reaksi makanan yang tidak diinginkan, selain dermatitis
(T78.0-T78.1)
allergy NOS (T78.4)
efek yang tidak diinginkan NOS dari obat (T88.7),
L27.0 Erupsi umum kulit akibat obat-obatan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L27.1 Erupsi lokal kulit akibat obat-obatan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L27.2 Dermatitis akibat makanan yang dimakan
Kecuali:
akibat kontak makanan dengan kulit (L23.6, L24.6,
L25.4)
L27.8 Dermatitis akibat zat lain yang dimasukkan ke dalam
badan
L27.9
11
ICD 10 2nded
L28.2
Apikes Iris
Prurigo lain
Pruritus scroti
L29.2
Pruritus vulvae
L29.3
L29.8
Pruritus lain
L29.9
Gatal NOS
L30 Dermatitis lain
Kecuali: dermatitis:
- kontak (L23-L25)
- kulit kering (L85.3)
parapsoriasis plak kecil (L41.3)
stasis dermatitis (I83.1-I83.2)
L30.0 Dermatitis nummularis
L30.1
Dyshidrosis [pompholyx]
L30.2
Autosensitisasi kulit
Pityriasis alba
L30.8
L30.9
Eksim NOS
12
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L40.4
Psoriasis guttata
Psoriasis lain
Psoriasis flexura
L40.9 Psoriasis, tak dijelaskan
L41 Parapsoriasis
Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5)
L41.0 Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta
Ppenyakit Mucha-Habermann
L41.1 Pityriasis lichenoides kronik
L41.2
Limfomatoid papulosis
L41.3
L41.4
L41.5
Parapsoriasis retiformis
L41.8
Parapsoriasis lain
L41.9
L43.2
13
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Liken nitidus
L44.2
Liken striatus
L44.3
L44.4
L44.8
L44.9
L50 Urtikaria
Kecuali: angio-edema herediter (E84.1)
dermatitis kontak allergika (L23.-)
urtikaria:
- papulosa (L28.2)
- solaris (L56.3)
- neonatorum (P83.8),
- pigmentosa (Q82.2)
- giant (T78.3)
- serum (T80.6)
edema angioneurotik (T78.3)
edema Quincke (T78.3)
L50.0 Urtikaria allergika
L50.1
Urtikaria idiopatik
L50.2
L50.3
Urtikaria dermatografik
L50.4
L50.5
Urtikaria kolinergik
L50.6
Urtikaria kontak
L50.8
Urtikaria lain
Urtikaria:
- kronik
- periodik rekuren
L50.9 Urtikaria, tak dijelaskan
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
14
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Sindroma Stevens-Johnson
L51.2 Nekrolisis epidermis toksik [Lyell]
L51.8
L51.9
Eritema marginatum
L53.3
L53.8
L53.9
Eritema NOS
Eritroderma NOS
L54* Eritema pada penyakit c.e.
L54.0* Eritema marginatum pada demam rematik akut (I00)
L54.8* Eritema pada penyakit lain c.e.
L55.2
15
ICD 10 2nded
L55.8
Sunburn lainnya
L55.9
Apikes Iris
Urtikaria solaris
L56.4
L56.8
ultraviolet
L56.9
dijelaskan
L57 Perubahan kulit akibat terpapar radiasi non-ionisasi kronis
L57.0 Keratosis aktinik
[lesi keratotik pra-kanker, diduga karena sinar matahari
bertahun-tahun
Keratosis: NOS, senile, solar
L57.1 Retikuloid aktinik
L57.2
L57.3
Poikiloderma Civatte
L57.4
kronis
Kulit petani
Kulit pelaut
Dermatitis solaris
16
ICD 10 2nded
L57.9
Apikes Iris
Radiodermatitis kronis
L58.9
akibat radiasi
L59.9
dijelaskan
L60.2
L60.3
Nail dystrophy
L60.4
Beau's lines
L60.5
L60.8
L60.9
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L63.2
Ophiasis
L63.8
L63.9
Anagen effluvium
L65.2
Alopesia musinosa
L65.8
L65.9
Alopecia NOS
L66 Alopesia sikatriks [rambut hilang dengan parut]
L66.0 Pseudopelade
L66.1
Liken planopilaris
L66.4
L66.8
L66.9
18
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Ubanan (premature);
Canities [pigmen hilang sehingga jadi putih]
Heterokhromia rambut [warna rambut berbeda-beda]
Poliosis:
- NOS
- circumscripta didapat
L67.8 Kelainan lain warna rambut dan batang rambut
Fragilitas crinium [retak rambut di batas dahi]
L67.9 Kelainan warna rambut dan batang rambut, tak
dijelaskan
L68 Hipertrikosis
Termasuk: rambut berlebihan
Kecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2)
lanugo persistent (Q84.2)
L68.0 Hirsutism
[rambut berlebihan, terutama di badan wanita mirip pria]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L68.1 Hipertrikosis lanuginosa didapat
[rambut halus berlebihan]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L68.2 Hipertrikosis lokal
[rambut berlebihan di lokasi tertentu]
L68.3 Politrikia
L68.8
Hipertrikosis lain
L68.9
Akne konglobata
L70.2
Akne varioliformis
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Infantile akne
L70.5
L70.8
Akne lainnya
L70.9
L71 Rosasea
[radang kronis pada muka]
L71.0 Dermatitis perioral
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L71.1 Rhinophyma
L71.8
Rosacea lainnya
L71.9
Kista trikilemma
L72.9
Pseudofollikulitis barbae
L73.2
Hidradenitis suppurativa
L73.8
Sycosis barbae
L73.9 Kelainan folikel, tak dijelaskan
L74 Kelainan keringat ekrin
Kecuali: hiperhidrosis (R61.-)
L74.0 Miliaria rubra
[bintik-bintik gatal merah, kelenjar keringat tersumbat]
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
20
ICD 10 2nded
L74.1
Miliaria crystallina
L74.2
Miliaria profunda
Apikes Iris
Miliaria tropikalis
L74.3 Miliaria, tak dijelaskan
L74.4
Anhidrosis
Hipohidrosis
L74.8 Kelainan keringat eccrine lainnya
L74.9
Chromhidrosis
L75.2
Apocrine miliaria
Penyakit Fox-Fordyce
L75.8 Kelainan keringat apokrin lainnya
L75.9
L81.2
L81.3
L81.4
Lentigo
L81.5 Leukoderma, not elsewhere classified
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L81.6
L81.7
Angioma serpiginosum
L81.8 Kelainan pigmentasi lain yang dijelaskan
Pigmentasi besi
Pigmentasi tattoo
L81.9 Kelainan pigmentasi, tak dijelaskan
L82 Keratosis seborrhoeika
Dermatosis papulosa nigra
Penyakit Leser-Trlat
L83 Akantosis nigrikans
Papillomatosis yang menyatu dan membentuk jaring-jaring
L84 Corns and callosities
Callus [penebalan karena tekanan beban]
Clavus [penebalan karena tekanan sepatu yang tidak pas]
L85 Penebalan epidermis lainnya
Kecuali:
kelainan hipertrofik kulit (L91.-)
L85.0 Ikhtiosis didapat
[kulit kering dan bersisik]
Kecuali:
ikhtiosis kongenital (Q80.-)
L85.1 Keratosis didapat [keratoderma] palmaris et plantaris
Kecuali:
keratosis palmaris et plantaris yang diwarisi (Q82.8)
L85.2 Keratosis punktata (palmaris et plantaris)
L85.3
Xerosis kutis
22
ICD 10 2nded
Apikes Iris
L87.1
L87.2
L87.8
L87.9
dijelaskan
L88 Pyoderma gangrenosum
Dermatitis gangrenosa
Phagedenic pyoderma
L89 Ulkus dekubitus dan area tekanan
Bedsore
Plaster ulcer
Kecuali: ulkus dekubitus (trofik) servix (uteri) (N86)
L89.0 Ulkus dekubitus stadium I dan area tekanan
Ulkus dekubitus [tekanan] terbatas pada eritema saja
Catatan:
ulkus terliha sebagai area tegas dengan kemerahan
persisten (eritema) pada kulit yang berpigmentasi
rendah, sedangkan pada kulit yang lebih gelap ulkus bisa
terlihat dengan nada warna merah, biru atau ungu, tanpa
kehilangan kulit
L89.1 Ulkus dekubitus stadium II
Ulkus dekubitus [tekanan] dengan:
abrasi, blister,
ketebalan kulit hilang sebagianmelibatkan epidermis
dan/atau dermis, skin loss NOS
L89.2 Ulkus dekubitus stadium III
Ulkus dekubitus [tekanan] dengan kehilangan ketebalan kulit
seluruhnya termasuk kerusakan atau nekrosis jaringan
subkutis yang meluas ke fasia di bawahnya
L89.3 Ulkus dekubitus stadium IV
Ulkus dekubitus [tekanan] dengan nekrosis otot, tulang atau
struktur penyokong (misalnya tendon atau kapsul sendi)
L89.9 Ulkus dekubitus dan area tekanan, tidak dijelaskan
Ulkus dekubitus [tekanan] tanpa disebutkan stadiumnya
L90 Kelainan atrofik kulit
L90.0 Lichen sclerosus et atrophicus
Kecuali:
23
ICD 10 2nded
L90.1
Anetoderma Schweninger-Buzzi
L90.2
Anetoderma of Jadassohn-Pellizzari
L90.3
L90.4
L90.5
Apikes Iris
L90.9
L92.2
L92.3
L92.8
subkutis
L92.9
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Lupus:
- eritematosus profundus
- panniculitis
L94 Kelainan jaringan penyambung lokal lainnya
Kecuali:
kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
L94.0 Skleroderma lokal [morphea]
Circumscribed scleroderma [berbatas tegas]
L94.1 Linear scleroderma
En coup de sabre lesion
L94.2 Kalsinosis kutis
L94.3
Sklerodaktyly
L94.4
Papula Gottron
L94.5
L94.6
Ainhum
L94.8
L94.9
25
ICD 10 2nded
L95.0
Apikes Iris
pannikulitis (pada):
- lupus (L93.2)
- relapsing [Weber-Christian] (M35.6),
- neck and back (M54.0)
- NOS (M79.3),
serum sickness (T80.6)
Livedoid vasculitis
L95.9
Dermatitis faktisia
Exkoriasi neurotik
L98.2 Dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet]
L98.3
L98.4
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
hyalinosis cutis et mucosae (E78.8)
L98.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan
subkutis
L98.9
27
ICD 10 2nded
M07*
M09*
M14*
M36*
M49*
M63*
M68*
M73*
M82*
M90*
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
jari kaki
sendi tumit
sendi-sendi lain di kaki
8. Lain-lain:
kepala
tengkorak
leher
batang tubuh
iga
kolom vertebra
9. Situs tak dijelaskan
Arthropathy (M00-M25)
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali::
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Arthrosis (M15-M19)
ICD 10 2nded
Apikes Iris
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
12
ICD 10 2nded
Apikes Iris
13
ICD 10 2nded
Apikes Iris
ochronosis (E70.2)
kalsifikasi metastatik (E83.5)
chondrocalcinosis (M11.1-M11.2)
kerusakan internal lutut (M23.-)
M24.2 Kelainan ligamen
Ketidakstabilan akibat cedera lama pada ligamen
Kelonggaran [laxity] ligamen NOS
Kecuali:
kelonggaran ligamen keturunan (M35.7)
lutut (M23.5-M23.8)
M24.3 Dislokasi dan subluksasi patologis sendi, not elsewhere
classified
Kecuali:
rekuren (M24.4)
dislokasi atau pergeseran sendi kongenital - lihat
malformasi dan deformasi kongenital sistem
muskuloskeleton (Q65-Q79)
dislokasi atau pergeseran sendi pada cedera
sekarang - lihat cedera sendi dan ligamen menurut regio
tubuh
14
ICD 10 2nded
Apikes Iris
patella (M22.0-M22.1)
subluksasi vertebral (M43.3-M43.5)
M24.5 Kontraktur sendi
Kecuali:
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
16
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Microscopic polyarteritis
Excludes: polyarteritis nodosa (M30.0)
M31.8 Vaskulopati nekrotikans lain yang dijelaskan
Vaskulitis hipokomplementemia
M31.9 Vaskulopati nekrotikans, tak dijelaskan
M32 Systemic lupus erythematosus [SLE]
Kecuali: lupus eritematosus (diskoid) (NOS) (L93.0)
M32.0 Systemic lupus erythematosus akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M32.1Systemic lupus erythematosus dengan keterlibatan organ
atau sistem
Penyakit Libman-Sacks (I39.-*)
Perikarditis lupus (I32.8*)
Systemic lupus erythematosus dengan:
- keterlibatan ginjal (N08.5*, N16.4*),
- keterlibatan paru-paru (J99.1*)
M32.8 Bentuk lain systemic lupus erythematosus
M32.9 Systemic lupus erythematosus, tak dijelaskan
M33 Dermatopolimiositis
M33.0 Dermatomyositis remaja
M33.1 Dermatomiositis lainnya
M33.2 Polimiositis
M33.9 Dermatopolimiositis, tak dijelaskan
M34 Sklerosis sistemik
Termasuk: skleroderma
Kecuali: skleroderma sirkumskripta (L94.0)
skleroderma neonatus (P83.8)
M34.0 Sklerosis sistemik progresif
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
18
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Dorsopati (M40-M54)
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
- kongenital (Q76.4)
- pasca-prosedur (M96.-)
M40.0 Kiposis postural
Kecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M40.1 Kiposis sekunder lain
M40.2 Kiposis lain dan tak dijelaskan
M40.3 Flatback syndrome [sindroma punggung datar]
M40.4 Lordosis lain
Lordosis:
- didapat
- postural
M40.5 Lordosis, tak dijelaskan
M41 Scoliosis
[Skoliosis: kurvatura vertebra mengarah ke samping]
[Lihat kode situs sebelum M40]
Termasuk: kiposkoliosis
Kecuali: skoliosis kongenital:
- NOS (Q67.5),
- postural (Q67.5),
- akibat malformasi tulang (Q76.3)
penyakit jantung kiposkoliosis (I27.1)
pasca-prosedur (M96.-)
M41.0 Skoliosis idiopatik infantil
M41.1 Skoliosis idiopatik remaja
Skoliosis remaja
M41.2 Skoliosis idiopatik lain
M41.3 Skoliosis torakogenik
M41.4 Skoliosis neuromuskuler
Skoliosis akibat cerebral palsy, ataxia Friedreich, poliomyelitis,
dan kelainan neuromuskuler lain.
M41.5 Skoliosis sekunder lain
M41.8 Bentuk-bentuk lain skoliosis
M41.9 Skoliosis, tak dijelaskan
M42 Osteokondrosis vertebra
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: kiposis postural (M40.0)
M42.0 Osteokondrosis vertebra remaja:
20
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Penyakit Calv
Penyakit Scheuermann
Kecuali:
kiposis postural (M40.0)
M42.1 Osteokondrosis vertebra dewasa
M42.9 Osteokondrosis vertebra, tak dijelaskan
M43 Dorsopati deformans lainnya
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: spina bifida occulta (Q76.0)
sindroma Klippel-Feil (Q76.1)
spondilolisis dan spondilolistesis kongenital (Q76.2)
hemivertebra (Q76.3-Q76.4)
lumbarisasi dan sakralisasi (Q76.4)
platispondilisis (Q76.4)
kurvatura spina pada:
- osteoporosis (M80-M81),
- penyakit Paget tulang [osteitis deformans] (M88.-)
M43.0 Spondilolisis
M43.1 Spondilolistesis
[satu vertebra lumbalis lebih maju ke depan dari yang di
bawahnya]
M43.2 Fusi lain pada spina; ankilosis sendi spina
Kecuali:
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Spondilopathi (M45-M49)
M45 Ankylosing spondylitis
[Lihat kode situs sebelum M40]
Arthritis rheumatoid vertebra
Kecuali: arthropati pada penyakit Reiter (M02.3)
spondylitis (ankylosing) remaja (M08.1)
penyakit Behet (M35.2)
M46 Spondylopati radang lain
[Lihat kode situs sebelum M40]
M46.0 Entesopati spina
Kelainan perlekatan ligamen atau otot ke vertebra
M46.1 Sakroiliitis, not elsewhere classified
M46.2 Osteomielitis vertebra
M46.3 Infeksi diskus intervertebralis (pyogenic)
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk
identifikasi agen infeksi
M46.4 Diskitis, tak dijelaskan
M46.5 Spondilopati infektif lainnya
M46.8 Spondilopati radang lain yang dijelaskan
M46.9 Spondilopati radang, tak dijelaskan
M47 Spondylosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
[Kaku spina dan degenerasi diskus intevertebra, dengan osteoarthritis
(sering pada orang tua)]
Termasuk: arthrosis atau osteoarthritis spina
degenerasi pertemuan sendi
M47.0Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri
vertebralis (G99.2*)
22
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Spondylosis lumbosakral
} tanpa myelopati atau radikulopati
Spondylosis thorakal }
M47.9 Spondylosis, tak dijelaskan
M48 Spondilopati lainnya
[Lihat kode situs sebelum M40]
M48.0 Spinal stenosis
Stenosis kaudalis
M48.1 Hiperostosis ankilosis [Forestier]
Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH]
M48.2 Kissing spine
M48.3 Spondilopati traumatika
M48.4 Fatigue fracture of vertebra
Fraktur stress pada vertebra
M48.5 Kolaps vertebra, NEC;
Kolaps vertebra NOS
Vertebra membentuk baji NOS
Kecuali:
kolaps vertebra pada osteoporosis (M80.-)
cedera sekarang lihat cedera vertebra menurut
regio tubuh
M48.8 Spondilopati lain yang dijelaskan
Osifikasi ligamen longitudinalis posterior
M48.9 Spondilopati, tak dijelaskan
M49* Spondilopati pada penyakit c.e.
[[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*, M09.-*)
M49.0*Tuberkulosis spina (A18.0)
Kurvatura Pott
M49.1*Spondilitis brusella (A23.-)
M49.2*Spondilitis enterobakterium (A01-A04)
M49.3*Spondilopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Kecuali:
spondilopati neuropatik pada tabes dorsalis (M49.4*)
M49.4*Spondilopati neuropatik
Spondylopati neuropatik pada:
- syringomyelia dan syringobulbia (G95.0),
- spondylopati pada tabes dorsalis (A52.1)
M49.5*Kolaps vertebra pada penyakit c.e.
Fraktur metastatik vertebra (C79.5)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
M54.1 Radikulopati
Neuritis atau radiculitis:
- brakialis NOS
- lumbalis NOS
- lumbosakralis NOS
- torakalis NOS
Radikulitis NOS
Kecuali:
neuralgia dan neuritis NOS (M79.2)
radikulopati dengan:
- spondylosis (M47.2)
- kelainan diskus servikalis (M50.1)
- kelainan diskus lumbalis dan intervertebralis lain
(M51.1)
M54.2 Servikalgia
Kecuali:
servikalgia akibat kelainan diskus servikalis
intervertebralis (M50.-)
M54.3 Sciatica
Kecuali:
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
27
ICD 10 2nded
Apikes Iris
28
ICD 10 2nded
Apikes Iris
kista:
- bursa (M71.2-M71.3)
- synovium (M71.2-M71.3)
ganglion pada yaws (A66.6)
M67.8 Kelainan lain synovium dan tendon yang dijelaskan
M67.9 Kelainan synovium dan tendon, tak dijelaskan
M68* Kelainan synovium dan tendon pada penyakit c.e.
M68.0*Synovitis dan tenosynovitis pada penyakit bakteri c.e.
29
ICD 10 2nded
Apikes Iris
30
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
dengan ruptur (M66.0)
M71.3 Kista lain pada bursa
Kista sinovium NOS
Kecuali:
kista sinovium dengan ruptur (M66.1)
M71.4 Penumpukan kalsium di bursa
Kecuali:
pada bahu (M75.3)
M71.5 Bursitis lain, not elsewhere classified
Kecuali:
bursitis (pada):
- NOS (M71.9),
- bahu (M75.5)
- kolateral tibia [Pellegrini-Stieda] (M76.4)
M71.8 Bursopati lain yang dijelaskan
M71.9 Bursopati yang tak dijelaskan
Bursitis NOS
M72 Kelainan-kelainan fibroblastik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: fibromatosis retroperitoneum (D48.3)
M72.0 Fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren]
M72.1 Knuckle pads [tonjolan pada sendi tinju]
M72.2 Fibromatosis fasia plantaris
Fasiitis plantaris
M72.4 Fibromatosis pseudosarkomatosa
Fasiitis nodularis
M72.6 Fasiitis nekrotikans
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi
M72.8 Kelainan fibroblastik lain
Abses fasia
}
Kecuali:
fasiitis:
}
- diffusa (eosinofilik) (M35.4)
- nekrotikans (M72.6) }
- nodularis (M72.4)
}
- perirenal:
}
- NOS (N13.5) }
- dengan infeksi (N13.6)
}
- plantaris (M72.2)
}
M72.9 Kelainan fibroblastik, tak dijelaskan
Fasiitis NOS
Fibromatosis NOS
31
ICD 10 2nded
Apikes Iris
32
ICD 10 2nded
Apikes Iris
33
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
radikulitis: }
- NOS
}
- brakialis NOS } NOS (M54.1)
- lumbosakralis }
mononeuropathies (G56-G58)
sciatica (M54.3-M54.4)
M79.3 Pannikulitis, tak dijelaskan
Kecuali:
panniculitis:
- lupus (L93.2)
- leher dan punggung (M54.0)
- relapsing [Weber-Christian] (M35.6)
M79.4 Hipertrofi fat pad (infrapatella)
M79.5 Sisa benda asing di jaringan lunak
Kecuali:
34
ICD 10 2nded
Apikes Iris
35
ICD 10 2nded
Apikes Iris
36
ICD 10 2nded
Apikes Iris
37
ICD 10 2nded
Apikes Iris
M87 Osteonekrosis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: nekrosis avaskuler tulang
Kecuali: osteokondropati (M91-M93)
M87.0 Nekrosis aseptik idiopatik tulang
M87.1 Osteonekrosis akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M87.2 Osteonekrosis akibat trauma sebelumnya
M87.3 Osteonekrosis sekunder lain
M87.8 Osteonekrosis lain
M87.9 Osteonekrosis, tak dijelaskan
M88 Penyakit Paget pada tulang [osteitis deformans]
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M88.0 Penyakit Paget tengkorak
M88.8 Penyakit Paget tulang lain
M88.9 Penyakit Paget tulang, tak dijelaskan
M89 Kelainan tulang lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M89.0 Algoneurodystrophy
Shoulder-hand syndrome
Atrofi Sudeck
Distrofi reflex simpatis
M89.1 Epiphyseal arrest [pertumbuhan tulang di epifisis
terhenti]
M89.2 Kelainan perkembangan dan pertumbuhan tulang lain
M89.3 Hipertrofi tulang
M89.4 Osteoarthropati hipertrofik lainnya
Penyakit Marie-Bamberger
Pachydermoperiostosis
M89.5 Osteolisis
38
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kondropati (M91-M94)
39
ICD 10 2nded
Apikes Iris
40
ICD 10 2nded
Apikes Iris
41
ICD 10 2nded
Apikes Iris
42
ICD 10 2nded
Apikes Iris
oksipitoservikalis
servikotorakalis
2 Daerah toraks
torakolumbalis
3 Daerah lumbalis
lumbosakralis
4 Daerah sakrum
sakrokoksigis, sakroiliaka
5 Daerah pelvik
panggul, pubis
6 Anggota bawah
7 Anggota atas
acromioklavikularis,
sternoklavikularis
8 Dada
kostokondralis, kostovertebralis,
sternokondralis
9 Abdomen dan lainnya
43
ICD 10 2nded
Apikes Iris
44
CHAPTER XIV.
B24)
cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari
penyebab luar (S00-T98)
kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan
dengan nifas (F53.-)
tetanus obstetris (A34)
nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)
osteomalasia nifas (M83.0)
supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan
normal (Z34.-)
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O00.0
Kehamilan abdomen
Kecuali:
abdomen (O36.7)
O00.1
Kehamilan tuba
Kehamilan ovarium
O00.8
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O01.0
O01.9
ICD 10 2nded
Kecuali:
O02.0
Apikes Iris
Missed abortion
(O02.0)
O02.8
Kecuali:
dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis
(O02.0)
O02.9
.0.
.1.
.2.
.3.
ICD 10 2nded
Apikes Iris
.5.
.6.
.7.
.8.
.9.
dan pelvis
ICD 10 2nded
O07.1
Apikes Iris
atau berlebihan
O07.2
O07.3
dijelaskan
O07.4
O07.5
embolism
O07.8
tidak jelas
O07.9
komplikasi.
Usaha abortus yang gagal NOS
O08.0
ICD 10 2nded
Apikes Iris
mola.
Embolism:
pyaemic, soap;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.3
mola
Oliguria, uraemia,
Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar
necrosis;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
O08.5
dan mola
Gangguan keseimbangan elektrolit
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.6
ICD 10 2nded
Apikes Iris
dan mola
O08.8
mola
Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00O07
O08.9
Contoh 19
Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.
Spesialisasi: Ginekologi.
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
ICD 10 2nded
Kode :
Apikes Iris
: Ginekologi.
Spesialisasi
Kode :
: Ginekologi.
ICD 10 2nded
Apikes Iris
mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik
selama KMN
O10.1
mempersulit KMN
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik
selama KMN
O10.3
mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik
selama KMN
O10.9
mempersulit KMN
O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat
oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed
pre-eclampsia)
O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan [gestational]
tanpa hipertensi
O12.0 Edema akibat kehamilan (gestational oedema)
O12.1
O12.2
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Pre-eklampsia sedang
O14.1
Pre-eklampsia berat
O14.9
O15 Eklampsia
Termasuk:
kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi
O10-O14 dan O16
O15.0
O15.1
O15.2
O15.9
imminens)
Perdarahan yang dinyatakan sebagai akibat ancaman
abortus
O20.8
12
ICD 10 2nded
O20.9
Apikes Iris
kehamilan
O21.8
identifikasi penyebab
O21.9
kehamilan
Pelebaran vena NOS pada kehamilan
13
ICD 10 2nded
O22.1
Apikes Iris
O22.2
O22.3
O22.4
O22.5
O22.8
O22.9
NOS
O23 Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan
O23.0 Infeksi ginjal pada kehamilan
O23.1
O23.2
O23.3
O23.4
kehamilan
O23.5
O23.9
pada kehamilan
Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan NOS
14
ICD 10 2nded
O24.0
Apikes Iris
dependent
O24.1
insulin-dependent
O24.2
telah ada
O24.3
telah ada
O24.4
kehamilan) NOS
O24.9
O26.2
O26.5
O26.6
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
akibat kehamilan
O26.9
antenatal ibu
O28.1
antenatal ibu
O28.2
antenatal ibu
O28.3
antenatal ibu
O28.4
antenatal ibu
O28.5
ibu
O28.9
16
ICD 10 2nded
Termasuk:
Apikes Iris
komplikasi ibu akibat pemberian anestetik
O29.0
kehamilan
Anoksia serebri akibat anestesia selama kehamilan
O29.3
O29.4
kehamilan
O29.5
selama kehamilan
O29.6
O29.9
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O30.1
O30.2
O30.8
O30.9
Papyraceous fetus,
Fetus compressus
O31.1
abortus.
18
ICD 10 2nded
O31.2
Apikes Iris
Kecuali:
O32.0
O32.1
O32.2
(lintang)
Presentasi: transversa, oblique
O32.3
O32.4
(cukup bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas
panggul)
O32.5
O32.8
19
ICD 10 2nded
O32.9
Apikes Iris
dijelaskan
O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai
Termasuk:
kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali:
(O65-O66)
O33.0
pelvik ibu
Deformitas pelvik menyebabkan disproporsi NOS
O33.1
panggul
Penyempitan pintu atas (inlet) panggul menyebabkan
disproporsi
O33.3
panggul
Penyempitan rongga tengah panggul menyebabkan
disproporsi
Penyempitan pintu bawah panggul (outlet) menyebabkan
disproporsi
O33.4
dari biasanya
Disproporsi akibat janin dengan janin yang terbentuk
normal, disproporsi janin NOS
20
ICD 10 2nded
O33.6
Apikes Iris
hydrocephalus
O33.7
lainnya
Disproporsi akibat: kembar siam
janin dengan: asites, hidrops, meningomyelocele,
teratoma sakrum, tumor
O33.8
O33.9
(O65.5)
O34.0
sebelumnya
Asuhan ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya
Kecuali:
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
dijelaskan
O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang
diketahui atau dicurigai
Termasuk:
kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
22
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
dicurigai (O33.-)
O35.0
janin
O35.2
janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.3
alkohol
O35.5
obat-obatan
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
addiksi obat
Kecuali:
radiasi
O35.7
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(O68.-)
sindroma transfusi plasenta (O43.0)
O36.0
O36.4
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O36.8
O36.9
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput ketuban
Kecuali: ketuban pecah dini premature rupture of membranes
(O42.-)
O41.0
Oligohydramnios
O41.9
dijelaskan
O42 Premature rupture of membranes - ketuban pecah dini
O42.0 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai
dalam 24 jam
O42.1
setelah 24 jam
Kecuali: dengan persalinan diperlambat oleh terapi (O42.2)
O42.2
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Malformasi plasenta
plasenta
O43.9
O45.9
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O46.9
O47.9
27
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O61.9
presipitatus]
O62.4
memanjang
Distosia uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia =
susah melalui jalan lahir]
28
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O62.9
O63.9
O64.2
O64.4
29
ICD 10 2nded
O64.8
Apikes Iris
malpresentasi lain
O64.9
sempit
O65.2
panggul
O65.3
tidak dijelaskan
Kecuali: distosia akibat kelainan janin (O66.2-O66.3)
O65.5
O65.9
tidak dijelaskan
O66. Persalinan terhambat lainnya
O66.0 Persalinan terhambat akibat distosia bahu
Impacted shoulders
O66.1
saling mengunci
O66.2
O66.3
30
ICD 10 2nded
Apikes Iris
tidak dijelaskan
Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan
forseps,
atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio
sesar
O66.8
O66.9
31
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(O68.2)
O68.1
stress
Bukti fetal distress pada: EKG, USG
O68.9
tidak dijelaskan
O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi tali
pusat
O69.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh prolaps
umbilikus
O69.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus melilit
leher, dengan penekanan
O69.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus
tersangkut lainnya
Umbilikus tersangkut kusut pada kembar dengan kantong
amnion tunggal
Simpul pada umbilikus
O69.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus pendek
O69.4 Persalinan dan kelahiran dipersulit vasa praevia
[perdarahan dari vasa praevia]
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
32
ICD 10 2nded
Apikes Iris
33
ICD 10 2nded
O70.9
Apikes Iris
O71.1
O71.3
O71.9
34
ICD 10 2nded
Apikes Iris
perdarahan
Produk konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa
perdarahan
O74. Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran
Termasuk:
komplikasi maternal akibat pemberian anestetik
umum atau lokal, analgesia atau sedasi lain sewaktu
persalinan dan melahirkan
O74.0
dan kelahiran
Inhalasi isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan
dan kelahiran
Sindroma Mendelson akibat anestesia selama persalinan
dan kelahiran
O74.1
kelahiran
35
ICD 10 2nded
Apikes Iris
dan kelahiran
O74.5
kelahiran
O74.8
kelahiran
O74.9
tidak dijelaskan
O75. Komplikasi lain persalinan dan kelahiran, not elsewhere
classified
Kecuali: sepsis nifas(O85), infeksi nifas (O86.-)
O75.0
O75.1
Obstetric shock
O75.2
classified
O75.3
36
ICD 10 2nded
Apikes Iris
kelahiran (O74.-)
pada luka (bedah) obstetri dengan:
infeksi (O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1),
hematoma (O90.2)
O75.5
artifisial
O75.6
O75.8
O75.9
Kelahiran (O80-O84)
Note:
37
ICD 10 2nded
Apikes Iris
jenis kelahiran, kalau tidak ada data atau klasifikasi prosedur lain yang
digunakan untuk tujuan ini.
Contoh 1
Kondisi utama : Kehamilan.
Kondisi lain
Prosedur
Kode
:: Kelahiran spontan
:: Kelahiran spontan
38
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kode
:
Perawatan ibu dengan kematian
dalam rahim (O36.4) karena penyebab spesifik
kematian janin tidak bisa ditentukan.
O80. Kelahiran spontan tunggal
Termasuk:
kasus dengan bantuan tidak ada atau minimal,
dengan or tanpa episiotomy
kelahiran pada kasus yang sama sekali normal
O80.0
O80.1
O80.8
O80.9
O81.1
O81.2
O81.3
O81.4
Ventouse delivery
O81.5
vakum
Forceps and ventouse delivery
O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar
O82.0 Kelahiran dengan seksio sesar elektif
Seksio sesar berulang NOS
O82.1
O82.2
O82.8
39
ICD 10 2nded
O82.9
Apikes Iris
O83.4
O83.9
40
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
kelainan jiwa dan tingkah-laku yang
diketahui
Infeksi atau pireksia nifas:
Kecuali:
(O85)
O86.8
41
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
obstetrik (O88.-)
O87.0
O87.1
O87.3
O88.1
O88.2
O88.8
42
ICD 10 2nded
Termasuk:
Apikes Iris
Komplikasi maternal akibat anestetik umum
waktu nifas
Anoksia otak akibat anestesia pada waktu nifas
O89.3
O89.4
waktu nifas
O89.5
nifas
O89.6
O89.8
O89.9
O90.3
43
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Tiroiditis postpartum
O90.8
Polip plasenta
O90.9
melahirkan
O92.1
Agalactia primer
O92.4
44
ICD 10 2nded
O92.5
Apikes Iris
Kecuali:
melahirkan (N64.3)
O92.7
Contoh 26
Kondisi utama : Toxoplasmosis.
Kondisi lain
: Hamil
Spesialisasi
tinggi
Kode
sebagai KU.
B58.9 (toxoplasmosis, tidak dijelaskan) digunakan
untuk kode tambahan
O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak dijelaskan
Kematian ibu akibat penyebab yang tidak dijelaskan sewaktu
KMN
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
45
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1
tahun setelah melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab
kematian obstetrik.
O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab obstetrik langsung
Kematian akibat obstetrik langsung yang terjadi 1 tahun atau
lebih setelah melahirkan.
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
Termasuk:
kondisi berikut kalau mempersulit
kehamilan, dipersulit oleh kehamilan, atau menjadi alasan
untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk
identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali:
mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4
46
ICD 10 2nded
Apikes Iris
O98.9
O67.0, O72.3)
O99.2
KMN
47
ICD 10 2nded
Apikes Iris
mempersulit KMN
Kondisi pada F00-F99 and G00-G99
Kecuali:
obstetrik (O88.-),
komplikasi vena dan trombosis sinus serebrovenosa
pada:
kehamilan (O22.-), persalinan, kelahiran dan
nifas (O87.-),
kardiomyopati pada nifas (O90.3),
O99.5
KMN
Kondisi pada L00-L99
Kecuali:
O99.8
mempersulit KMN
Kombinasi dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada
O99.0-O99.7
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
48
ICD 10 2nded
Apikes Iris
49
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Definisi-definisi
Kelahiran hidup:
Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil konsepsi dari ibunya,
yang setelah pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan bukti lain
kehidupan, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan
nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik tali pusat telah
dipotong atau pun plasenta masih melekat.
Kematian janin (janin lahir mati)
Kematian janin adalah kematian sebelum pengeluaran atau
penarikan lengkap hasil konsepsi dari ibunya, berapa pun lama
kehamilan; kematian ditunjukkan oleh fakta bahwa setelah pemisahan
tersebut janin tidak bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan,
misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot
rangka.
Berat lahir
Berat lahir adalah berat janin atau bayi yang didapatkan setelah
lahir.
Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya ditimbang pada jam
pertama kehidupan sebelum terjadi penurunan nyata berat badan
pasca kelahiran. Walau pun tabulasi statistik membuat pengelompokan
500-an gram untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut
pengelompokan tersebut. Berat sesungguhnya harus dicatat menurut
hasil penimbangan.
Definisi berat lahir rendah, sangat rendah, dan sangat
rendah sekali tidak membentuk kategori eksklusif. Di bawah batas
setiap kelompok tercakup kelompok di bawahnya, sehingga tumpangtindih. Misalnya rendah juga berarti sangat rendah dan sangat
rendah sekali, dan sangat rendah juga mencakup sangat rendah
sekali.
Berat lahir rendah:
<2500 g
<1500 g
<1000 g.
Usia kehamilan
Lama kehamilan diukur dari hari pertama last normal menstrual
period atau hari pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan
dinyatakan dalam hari penuh atau minggu penuh (misalnya 280-286
hari penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).
Untuk menghitung usia kehamilan dari tanggal HPHT dan hari
lahir, harus diingat bahwa hari pertama adalah hari 0 dan bukan hari
1; jadi hari 0-6 adalah minggu 0; hari 7-13 adalah minggu 1; dan
minggu ke-40 adalah minggu 39. Kalau tanggal HPHT tidak diketahui,
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
50
ICD 10 2nded
Apikes Iris
51
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Batas waktu setelah melahirkan pada O96 (>42 hr tapi <1 th),
dan O97 (1 th/>).
CODING EXERCISES
1. Abortus spontan
2. Varicose veins, tungkai bawah, dalam hamil
3. Kelahiran kembar dua hidup
4. Cardiomyopati pada nifas
5. Fetal distress yang mengganggu persalinan
6. Premature separation of the placenta pemisahan plasenta
sebelum waktunya
7. Sepsis nifas
8. Tetanus obstetrik
9. Abses mammae pada kehamilan
10. Post-partum acute renal failure
11. Complete spontaneous abortion dipersulit oleh embolism
12. Severe pre-eclampsia dengan significant proteinuria
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
52
ICD 10 2nded
Apikes Iris
53
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Jawaban pertanyaan
1. Abortus spontan
Cari abortion pada Index, (Volume 3, halaman 16).
Abortion
-spontaneous -> O03._
Rujuk halaman 724 volume 1 untuk subdivisi karakter ke-4.
Karena abortus tidak dijelaskan dan komplikasi tidak disebutkan, maka
kode yang benar adalah O03.9.
54
ICD 10 2nded
Apikes Iris
55
ICD 10 2nded
Apikes Iris
56
ICD 10 2nded
Apikes Iris
57
Termasuk:
Trauma lahir.
P20-P29
masa perinatal.
P35-P39
P50-P61
neonatus.
P70-P74
ICD 10 2nded
P80-P83
Apikes Iris
Meconium ileus
maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi O10-O11, O13O16 maternal
P00.1
parasit maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi A00B99 and J10-J11 maternal
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-
P39)
infeksi saluran genital dan infeksi lokal lain pada ibu
(P00.8)
P00.3
maternal
Kecuali:
ICD 10 2nded
Apikes Iris
sementara (P70-P74)
P00.9
P01.2
Kecuali:
(P01.1)
P01.3
P01.7
sebelum persalinan
Janin dan neonatus terganggu sebelum lahir oleh:
presentasi muka, presentasi sungsang, letak lintang,
letak tak stabil, versi eksternal
ICD 10 2nded
P01.8
Apikes Iris
plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan plasenta dan
umbilikus yang menyebabkan transfusi twin-to-twin atau
transplasenta lainnya
Gunakan kode tambahan untuk kondisi akibatnya pada
janin atau neonatus.
P02.4
(prolapsed cord)
P02.5
umbilikus
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
ICD 10 2nded
Apikes Iris
membran
P02.9
P03.3
P03.5
presipitatus
ICD 10 2nded
Apikes Iris
rahim
Janin atau neonatus terganggu oleh:
persalinan hipertonik, inersia uterus, kondisi pada O62.selain O62.3
P03.8
maternal lain
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(P04.4),
sindroma hidantoin janin (Q86.1), dismorfisme akibat
warfarin (Q86.2)
P04.2
oleh ibu
Kecuali: fetal alcohol syndrome (Q86.0)
P04.4
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Immaturitas ekstrim
ICD 10 2nded
Apikes Iris
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P10.1
P10.2
P10.3
P10.4
lahir
P10.9
lahir
P11.2
trauma lahir
P11.3
P11.5
dijelaskan
P12 Cedera lahir terhadap kepala
P12.0 Cephalhaematoma akibat trauma lahir
P12.1
P12.2
lahir
P12.3
P12.4
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P12.9
P13.1
P13.3
P13.4
P13.8
P13.9
P14.3
P14.8
P14.9
dijelaskan
P15. Cedera lahir lainnya
P15.0 Cedera lahir terhadap hati
Ruptur hati akibat cedera lahir
P15.1
12
ICD 10 2nded
P15.2
P15.3
Apikes Iris
P15.6
P15.8
P15.9
(P52.-)
P20.0
persalinan
P20.1
13
ICD 10 2nded
Note:
Apikes Iris
P22.8
P22.9
14
ICD 10 2nded
P23.0
Apikes Iris
Kecuali:
P23.1
P23.2
P23.3
P23.4
P23.5
P23.6
P23.9
P24.1
P24.3
neonatus
P24.8
P24.9
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P25.2
P25.3
P25.8
perinatal
P26.8
perinatal
P26.9
perinatal
P27.8
perinatal
Fibrosis kongenital paru-paru, paru-paru ventilator pada
neonatus
P27.9
16
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kecuali:
P28.3
P28.5
P28.8
P29.1
P29.2
Hipertensi neonatus
P29.3
P29.8
perinatal
17
ICD 10 2nded
P29.9
Apikes Iris
sewaktu lahir
Kecuali:
(P23.-): kongenital
penyakit menular usus (A00-A09), tetanus neonatorum
(A33),
penyakit menular yang diperoleh setelah lahir (A00-B99,
J10-J11)
penyakit menular ibu sebagai penyebab kematian atau
kesakitan janin atau neonatus yang tidak menunjukkan
gejala penyakit tersebut (P00.2)
penyakit HIV (B20-B24),
bukti laboratorium HIV (R75), status infeksi HIV
asymptomatik (Z21)
P35. Penyakit viral kongenital
P35.0 Sindroma rubella kongenital
Pneumonitis rubella kongenital
P35.1
P35.2
P35.3
P35.8
18
ICD 10 2nded
P36.1
Apikes Iris
dijelaskan
P36.2
P36.3
dijelaskan
P36.4
P36.5
P36.8
P36.9
Tuberkulosis kongenital
P37.1
Toxoplasmosis kongenital
P37.3
P37.4
P37.5
Kandidiasis neonatus
P37.8
dijelaskan
P37.9
19
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
pembesaran saluran mammae neonatus, mastitis
P39.2
P39.3
P39.4
Pioderma neonatus
Kecuali:
dijelaskan
P39.9
dijelaskan
20
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P50.0
P50.1
P50.2
P50.3
P50.4
P50.5
saudara kembarnya
P50.8
P50.9
P51.8
21
ICD 10 2nded
Apikes Iris
neonatus
P52.5
neonatus
P52.6
neonatus
P52.9
Haematemesis neonatus
Kecuali:
P54.1
Melaena neonatus
P54.3
P54.4
22
ICD 10 2nded
P54.5
Apikes Iris
Pseudomenses
P54.8
P54.9
P55.8
P55.9
P56.9
dijelaskan
P57. Kernikterus
[pigmentasi kuning ganglion basalis dan sel syaraf lain di otak
dan medulla spinalis]
P57.0
P57.8
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P58.0
P58.1
P58.2
P58.3
P58.4
P58.8
dijelaskan
P58.9
dijelaskan
P59. Jaundice neonatus akibat penyebab lain dan tidak
dijelaskan
Kecuali: akibat kesalahan metabolisme sejak lahir (E70-E90),
kernikterus (P57.-)
P59.0
preterm
Hiperbilirubinaemia pada prematuritas
Jaundice akibat konjugasi terlambat yang terkait dengan
kelahiran preterm
P59.1
empedu]
P59.2
P59.8
P59.9
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Polycythaemia neonatorum
P61.2
P61.3
P61.4
P61.6
P61.8
P61.9
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P70.3
P70.4
neonatus lainnya
P70.9
Hipomagnesaemia neonatus
P71.3
magnesium
Tetani neonatus NOS
P71.4
P71.8
lainnya
P71.9
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Tirotoksikosis neonatus
P72.2
elsewhere classified
Hipotiroidism neonatus sementara
P72.8
dijelaskan
P72.9
dijelaskan
P74 Kekacauan sementara elektrolit dan metabolik neonatus
lainnya
P74.0 Asidosis metabolik terlambat pada neonatus
P74.1
Dehidrasi neonatus
P74.2
P74.3
P74.4
P74.5
P74.8
P74.9
dijelaskan
mekonium]
P76.1
Kecuali:
27
ICD 10 2nded
Apikes Iris
P76.2
P76.8
P76.9
Peritonitis mekonium
P78.1
tertelan
P78.3
(A09)
P78.8
dijelaskan
Sirosis (hepatis) kongenital, ulkus peptikum neonatus
P78.9
28
ICD 10 2nded
Apikes Iris
dijelaskan
P81.9
Sclerema neonatorum
P83.1
P83.2
neonatus
P83.4
neonatus
Mastitis noninfektif neonatus
P83.5
Hidrokel kongenital
P83.6
29
ICD 10 2nded
P83.8
Apikes Iris
P91.2
P91.3
P91.4
P91.5
Koma neonatus
P91.8
neonatus
P91.9
P92.2
P92.3
P92.4
P92.5
P92.8
30
ICD 10 2nded
P92.9
Apikes Iris
neonatus (P96.2)
jaundice akibat obat atau toksin dari ibu atau diberikan
kepada neonatus (P58.4)
reaksi dan intoksikasi akibat opiat, penenang, dan
pengobatan lain pada ibu (P04.0-P04.1, P04.4)
P94. Kelainan tonus otot neonatus
P94.0 Myasthenia gravis neonatus sementara
Kecuali:
P94.1
Hipertonia kongenital
P94.2
Hipotonia kongenital
P94.9
31
ICD 10 2nded
P96.2
Apikes Iris
neonatus
P96.3
Kraniotabes neonatus
P96.4
Kecuali:
P96.5
classified
P96.8
perinatal
P96.9
dijelaskan
Debilitas kongenital NOS
32
ICD 10 2nded
Apikes Iris
RINGKASAN
Bab ini membahas kondisi yang mengganggu janin dan neonatus,
yang awalnya dimulai pada masa perinatal. Hal-hal penting pada bab
ini adalah:
1. Kategori berkisar dari P00 sampai P96
2. Dari 100 kategori yang tersedia, 59 telah digunakan
3. Terdapat 1 inklusi dan 5 eksklusi di awal bab ini
Pada kelainan yang berhubungan dengan lama gestasi dan
pertumbuhan janin, berat badan lebih diprioritaskan daripada usia
kehamilan
P07 Kelainan yang berhubungan dengan gestasi singkat dan berat
lahir rendah, not elsewhere classified, memiliki catatan di awal
kategori untuk membimbing pemberian kode kalau berat badan
dan lama gestasi keduanya diberikan.
P10-P15 Trauma lahir diklasifikasikan atas enam kategori yang
tersusun menurut efek fisik cedera, misalnya, e.g. P10.2
Intraventricular haemorrhage due to birth injury.
P35-P39 Infections specific to the perinatal period, hanya
mencakup infeksi dan penyakit parasit kongenital, dan infeksi ini
didapat di dalam uterus atau telah terdapat ketika lahir. Terdapat
beberapa pengecualian yang dengan jelas disebutkan pada
kategori yang sesuai.
Pengkode harus merujuk halaman 1235-1238 Volume 1 untuk
definisi yang terkait dengan kematian perinatal sebelum memulai
pengkodean.
LATIHAN
(Ingat bahwa yang dikode disini adalah catatan medis bayi)
33
ICD 10 2nded
Apikes Iris
34
ICD 10 2nded
Apikes Iris
3. Congenital hydrocele
Cari hydrocele pada Index (Volume 3, halaman 271).
Hydrocele
-congenital -> P83.5
4. Masalah pemberian makanan pada bayi baru lahir
Cari feeding pada Index (Volume 3, halaman 222).
Feeding
-problem
- - newborn -> P92.9
5. Cedera lahir pada tulang punggung
Cari injury pada Index (Volume 3, halaman 304).
Injury
-birth(see also Birth injury) P15.9
Cari kode yang lebih spesifik untuk tulang punggung pada Index,
halaman 72.
Birth
-injury
- - spine -> P11.5
6. Fetal malnutrition
35
ICD 10 2nded
Apikes Iris
36
ICD 10 2nded
Apikes Iris
37
ICD 10 2nded
Apikes Iris
38
Q10-Q18
Q20-Q28
Q30-Q34
Q35-Q37
Q38-Q45
Q50-Q56
Q60-Q64
Q65-Q79
muskuloskeleton
Q80-Q89
Q90-Q99
ICD 10 2nded
Apikes Iris
penutupan kepala)
Q00.2
ICD 10 2nded
Termasuk:
Apikes Iris
meningokel serebri; hidromeningokel kranialis
Q01.0
Ensefalokel frontalis
Q01.1
Ensefalokel nasofrontalis
Q01.2
Ensefalokel oksipitalis
Q01.8
Q01.9
Q02. Microcephaly
Hidromikrosefali, mikrensefalon
Kecuali:
hidrosefalus:
didapat (G91.-),
akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1),
dengan spina bifida (Q05.0-Q05.4)
Q03.0
Sindroma Dandy-Walker
Q03.8
Q03.9
Arhinensefali
ICD 10 2nded
Q04.2
Apikes Iris
dengan benar
Q04.3
Septo-optic displasia
Q04.5
Megalensefali
Q04.6
Porensefali, skizensefali
Kecuali: acquired porencephalic cyst (G93.0)
Q04.8
Makrogyria
Q04.9
(Q76.0)
Q05.0
Q05.1
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q05.4
Q05.5
Q05.6
Q05.9
Diastematomyelia
Q06.3
Q06.4
Hydromyelia
Hydrorachis
Q06.8
dijelaskan
Q06.9
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Ptosis kongenital
Q10.1
Ektropion kongenital
Q10.2
Entropion kongenital
Q10.3
Q10.6
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q11.2
Microphthalmos
Macrophthalmos
Q13.2
ICD 10 2nded
Q13.4
Apikes Iris
Blue sclera
Q13.8
Anomali Rieger
Q13.9
dijelaskan
Q14 Malformasi kongenital segmen posterior mata
Q14.0 Malformasi kongenital vitreous humour
Vitreous opak kongenital
Q14.1
Q14.8
Koloboma fundus
Q14.9
dijelaskan
Q15 Malformasi kongenital lain pada mata
Kecuali: ocular albinism (E70.3), nystagmus kongenital (H55),
retinitis pigmentosa (H35.5)
Q15.0
Glaukoma kongenital
Q15.9
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q16.1
auditorius (external)
Atresia atau striktura osseous meatus (saluran tulang)
Q16.2
Q16.3
Makrotia
Q17.2
Mikrotia
Q17.3
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Low-set ears
Kecuali: cervical auricle (Q18.2)
Q17.5
Bat ear
Q17.8
Branchial vestige
Q18.1
Webbing of neck
Pterygium colli
Q18.4
Macrostomia
Q18.5
Microstomia
Q18.6
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q18.7
Microcheilia
Q18.8
dijelaskan
Kista, fistula atau sinus mdialis pada muka dan leher:
Q18.9
dijelaskan
Kelainan kongenital NOS pada muka dan leher
ventrikel kiri]
Q20.3
ventrikel]
Common ventricle, cor triloculare biatriatum, ventrikel
tunggal
Q20.5
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
konneksinya
Q20.9
tidak dijelaskan
Q21.1
Tetralogy Fallot
Pulmonalis
Aortic septal defect
Aortopulmonary window
Q21.8
Eisenmenger's syndrome
Pentalogy of Fallot
12
ICD 10 2nded
Q21.9
Apikes Iris
Q22.2
Atresia trikuspid
Q22.5
Anomaly Ebstein
Q22.6
Q22.8
Q22.9
Q23.4
13
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Dextrocardia
Kecuali:
Laevocardia
Q24.2
Q24.3
Q24.4
Q24.5
Q24.8
14
ICD 10 2nded
Q25.1
Apikes Iris
Atresia aorta
Q25.3
Stenosis aorta
Q25.6
Q25.7
Q25.9
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q26.2
Q26.3
Q26.4
Q26.5
Q26.6
Q26.8
Q27.2
Aneurisma arteriovena
Kecuali: aneurisma arteriovena didapat (I77.0)
Q27.4
Phlebektasia kongenital
16
ICD 10 2nded
Q27.8
Apikes Iris
vaskuler perifer
A. subclavia aberrant,
Absen arteri atau vena NEC, atresia arteri atau vena NEC
Striktura arteri kongenital
Aneurisma (perifer) kongenital
Varix kongenital:
Q27.9
dijelaskan
Anomali arteri atau vena NOS
Q28 Malformasi kongenital lain sistem sirkulasi
Kecuali: aneurisma kongenital:
NOS (Q27.8), perifer (Q27.8)
retina (Q14.1), koroner (Q24.5), pulmonalis (Q25.7),
ruptur pada:
malformasi arteriovena serebralis (I60.8)
malformasi pembuluh preserebralis (I72.-)
Q28.0
17
ICD 10 2nded
Q28.8
Apikes Iris
sirkulasi
Aneurisma kongenital, situs dijelaskan NEC
Q28.9 Malformasi kongenital sistem sirkulasi, tidak dijelaskan
Atresia choanae
Q30.3
Q30.8
Q31.2
Hipoplasia larynx
Q31.3
Laryngokel
Q31.4
18
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Tracheomalasia kongenital
Q32.1
Bronchomalasia kongenital
Q32.3
Q32.4
Q33.2
Q33.3
Agenesis paru-paru
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Bronkhiektasia kongenital
Q33.5
Q33.6
Q33.9
Q34.8
pernafasan
Atresia nasopharynx
Q34.9
dijelaskan
Absen kongenital organ pernafasan
Anomali kongenital NOS organ pernafasan
Q35.0
Q35.1
Q35.2
Q35.3
Q35.4
20
ICD 10 2nded
Q35.5
Apikes Iris
NOS
Q35.6
Q35.7
Cleft uvula
Q35.8
Q35.9
Q36.0
Q36.1
Q36.9
Q37.2
Q37.3
Q37.4
Q37.5
NOS
Q37.8
bilateral
Q37.9
unilateral, NOS
21
ICD 10 2nded
Q38.0
Apikes Iris
(Q37.-)
macrocheilia (Q18.6), microcheilia (Q18.7)
Q38.1
Ankiloglossia
Makroglossia
Q38.3
Pharyngeal pouch
Divertikulum pharynx
Kecuali: pharyngeal pouch syndrome (D82.1)
Q38.8
22
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q39.4
Web esophagus
Q39.5
Q39.6
Divertikulum esophagus
Esophageal pouch
Q39.8
Duplikasi lambung
Megalogastria, mikrogastria
Kardiospasme kongenital lambung
Bentuk hourglass kongenital lambung
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q40.8
Q40.9
dijelaskan
anomali atau deformitas kongenital saluran pencernaan
atas NOS
Q41 Absen, atresia and stenosis kongenital usus halus
Termasuk:
obstruksi, oklusi dan striktura kongenital pada
usus halus atau usus NOS
Kecuali:
Q41.0
Q41.1
Q41.8
halus
Q41.9
dijelaskan, NOS
Q42 Absen, atresia and stenosis kongenital usus besar
Termasuk:
obstruksi, oklusi dan striktura kongenital usus
besar
Q42.0
fistula
Q42.1
fistula,
Rektum imperforata
Q42.2
fistula
24
ICD 10 2nded
Q42.3
Apikes Iris
fistula,
Anus imperforata
Q42.8
besar
Q42.9
dijelaskan
Q43 Malformasi kongenital lain usus
Q43.0 Diverticulum Meckel
Duktus omphalomesenterika atau duktus vitelline persisten
Q43.1
Penyakit Hirschsprung
Aganglionosis
Megakolon (aganglionik) kongenital
Q43.2
Duplikasi usus
Q43.5
Anus ektopik
Q43.6
Kecuali:
urethrorektum (Q64.7)
fistula atau sinus pilonida (L05.-)
disertai oleh absen, atresia dan stenosis (Q42.0,
Q42.2)
Q43.7
Kloaka persisten
Kloaka NOS
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
25
ICD 10 2nded
Q43.8
Apikes Iris
Q44.3
Q44.4
Q44.5
Hati tambahan
Sindroma Alagille
Absen kongenital hati, hepatomegali kongenital
Malformasi kongenital hati NOS
26
ICD 10 2nded
Apikes Iris
neonatus (P70.2)
penyakit fibrokista pankreas (E84.-)
Q45.8 Malformasi kongenital sistem pencernaan lainnya
Absen (komplit)(parsial) saluran pencernaan NOS
Duplikasi atau malposisi kongenital organ pencernaan NOS
Q45.9 Malformasi kongenital sistem pencernaan, tidak
dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem pencernaan
NOS
27
ICD 10 2nded
Q50.0
Apikes Iris
perkembangan]
Q50.2
Q50.3
Kista fimbria
Q50.5
latum
Absen, atresia atautambahan tuba fallopii dan ligamentum
latum
Malformasi kongenital tuba fallopii dan ligamentum latum
NOS
Q51 Malformasi kongenital uterus dan cervix
Q51.0 Agenesis dan aplasia uterus
Absen kongenital uterus
Q51.1
Q51.2
Q51.4
Q51.5
28
ICD 10 2nded
Q51.7
Apikes Iris
dijelaskan
Q52 Malformasi kongenital lain genitalia wanita
Q52.0 Absen kongenital vagina
Q52.1
Vagina kembar
Hymen imperforata
Q52.4
Fusi labia
Q52.6
Q52.7
Q52.9
29
ICD 10 2nded
Q53.2
Q53.9
Apikes Iris
Cryptorchism NOS
Q54 Hypospadias [muara uretra di permukaan bawah penis]
Kecuali: epispadias (Q64.0) [muara uretra di permukaan atas
penis]
Q54.0
bawah]
Hipospadias: koronalis, glandularis
Q54.1
Hipospadias, penis
Q54.2
skrotum]
Q54.3
perineum]
Q54.4
nyeri]
Q54.8
Hipospadias lain
Q54.9
Monorkhism
Q55.1
Fusi testes
Q55.2
30
ICD 10 2nded
Q55.4
Apikes Iris
Q55.6
Q55.9
dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital NOS organ genitalia
pria
Q56 Indeterminate sex dan pseudohermafroditism
Kecuali: pseudohermafroditism dengan anomali kromosom
yang dijelaskan (Q96-Q99)
pseudohermafroditism wanita, dengan kelainan korteks
adrenal (E25.-)
pseudohermafroditism pria, dengan resistensi androgen
(E34.5)
Q56.0
Ovotestis
Q56.1
Q56.4
Ambiguous genitalia
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
31
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q60.1
Q60.2
Q60.3
Q60.4
Q60.5
Q60.6
Q61.2
Q61.3
Q61.4
Displasia ginjal
Q61.5
Sindroma Meckel-Gruber
Q62 Cacad obstruktif kongenital pelvis ginjal dan malformasi
kongenital ureter
Q62.0 Hidronefrosis kongenital
Q62.1
32
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Megaloureter kongenital
Ureterokel kongenital
Q62.4
Agenesis ureter
Ureter absen
Q62.5
Ureter kembar
Malposisi ureter
Q62.8
Q63.1
Ectopic kidney
Q63.8
33
ICD 10 2nded
Q64.0
Apikes Iris
posterior kongenital]
Q64.3
Malformasi urachus
Q64.6
Q64.7
Q64.9
dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem perkemihan
NOS
34
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q65.0
Q65.1
Q65.2
Q65.3
Q65.4
Q65.5
Q65.6
Unstable hip
permanen ke depan]
Q66.1
bengkok ke atas]
Q66.2
Q66.3
35
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q66.8
Q67.1
Q67.2
Q67.3
Q67.4
lainnya
Depresi [cekungan] pada tengkorak
Deviasi kongenital septum nasalis,
Squash or bent nose, congenital [hidung tergencet atau
bengkok kongenital]
36
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(K07.-)
syphilitic saddle nose (A50.5)
Q67.5
Pectus excavatum
Pectus carinatum
37
ICD 10 2nded
Q68.5
Apikes Iris
dijelaskan
Q68.8
Q69.2
Polisindaktili
Q70.9
Symphalangy NOS
Q71 Cacad reduksi anggota atas
Q71.0 Absen kongenital komplit anggota (-anggota) atas
Q71.1
38
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q71.2
Q71.3
Q71.4
Q71.6
Lobster-claw hand
Q71.8
Q72.2
Q72.3
Q72.4
Q72.6
Q72.7
Q72.8
39
ICD 10 2nded
Apikes Iris
dijelaskan
Cacad reduksi longitudinal pada anggota yang tidak
dijelaskan
Ectromelia anggota NOS (absen satu anggota atau lebih)
Hemimelia anggota NOS (lengan dan tungkai sangat
pendek)
Cacad reduksi anggota NOS
Q74 Malformasi kongenital anggota lainnya
Kecuali: polidaktili (Q69.-), sindaktili (Q70.-), cacad reduksi
anggota (Q71-Q73)
Q74.0
gelang bahu
Disostosis kleidocranialis, pseudarthrosis kongenital
klavikula
Sinostosis radioulnaris, tulang karpal tambahan
Makrodaktilia (fingers), triphalangeal thumb [ibu jari
dengan tiga phalanks]
Deformitas Madelung, deformitas Sprengel
Q74.1
40
ICD 10 2nded
Q74.2
Apikes Iris
Q74.9
Kraniosinostosis
Disostosis kraniofasialis
Penyakit Crouzon
Q75.2
berlebihan]
Q75.3
Makrosefali
Q75.4
Disostosis mandibulofasialis
41
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q75.5
Disostosis okulomandibularis
Q75.8
lainnya
Absen kongenital tulang tengkorak
Deformitas kongenital dahi, platybasia [lesi basis meningen
oksipitalis]
Q75.9
tidak dijelaskan
Anomali kongenital: tulang muka NOS, tulang tengkorak
NOS
Q76 Malformasi kongenital spina dan tulang rongga dada
Kecuali: deformitas kongenital muskuloskeleton spina dan
dada (Q67.5-Q67.8)
Q76.0
Kecuali:
(aperta)(cystica) (Q05.-)
Q76.1
Klippel-Feil syndrome
Spondilolisthesis kongenital
Spondilolisis kongenital
Kecuali:
tulang
Fusi hemivertebra atau kegagalan segmentasi dengan
skoliosis
Q76.4
dengan skoliosis
Kelainan yang tidak dijelaskan atau tidak terrkait dengan
skoliosis pada:
42
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Cervical rib
Q76.9
dijelaskan
Q77 Osteochondrodysplasia dengan cacad pertumbuhan tulang
panjang dan vertebra
Kecuali: mucopolysaccharidosis (E76.0-E76.3)
Q77.0
seperti telepon]
Q77.2
proksimal]
43
ICD 10 2nded
Q77.4
Apikes Iris
lumbal, bowlegs]
Hipokhondroplasia [agak ringan]
Q77.5
equinovarus terfiksir]
Q77.6
Displasi khondroektodermal
datar. myopia
Q77.8
Sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg)
Q78.2
Osteopetrosis
Sindroma Albers-Schnberg
Q78.3
progresif]
Sindroma Camurati-Engelmann
Q78.4
Enkhondromatosis
Metaphyseal dysplasia
Sindroma Pyle
Q78.6
Diaphyseal aclasis
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
44
ICD 10 2nded
Q78.8
Apikes Iris
Osteokhondrodisplasia lainnya
Osteopoikilosis
Q78.9
Exomphalos
Omphalocele
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.3
Q79.4
Q79.5
jaringan melemah]
Q79.8
dijelaskan
45
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q80.0
Ichthyosis vulgaris
Q80.1
X-linked ichthyosis
Q80.2
Lamellar ichthyosis
Collodion baby
Q80.3
Q80.4
Q80.8
Q80.9
Sindroma Herlitz
Q81.2
Q81.8
Q81.9
Hereditary lymphoedema
Q82.1
Xeroderma pigmentosum
46
ICD 10 2nded
Q82.2
Apikes Iris
Mastocytosis
Urticaria pigmentosa
Kecuali: malignant mastocytosis (C96.2)
Q82.3
Q82.4
mammae
Q83.1
Mammae tambahan
47
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Supernumerary breast
Q83.2
Q83.3
Supernumerary nipple
Q83.8
Hipoplasia mammae
Q83.9
Q84.5
hipertrofi
Onikhauxis kongenital, pakhionikhia
Q84.6
48
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Neurofibromatosis (nonmalignant)
Tuberous sclerosis
Sindroma:
Peutz-Jeghers bintik melanin hitam kecoklatan, dengan
poliposis GI tract
Sturge-Weber(-Dimitri) lesi merah, pink atau ungu di
daerah trigeminus
von Hippel-Lindau kista berupa tumor jinak yang isinya
organ apa saja
Kecuali: Meckel-Gruber syndrome (Q61.9)
Q85.9
Hamartosis NOS
Q86 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang
diketahui, n.e.c.
Kecuali: hipotiroidism yang terkait dengan defisiensi iodin
(E00-E02)
efek nonteratogenik zat yang masuk melalui plasenta
atau ASI (P04.-)
Q86.0
Q86.1
Meadow's syndrome
Q86.2
49
ICD 10 2nded
Q86.8
Apikes Iris
mengenai anggota
Sindroma: nail patella, sirenomelia
Sindroma: Holt-Oram, Klippel-Trnaunay-Weber,
Rubinstein-Taybi
Sindroma: Trombositopenia dengan Absent Radius [TAR]
Sindroma VATER (cacad Vertebra, Anus imperforata, fistula
TrakheoEsophagus, dan displasia Radius and Renal)
Q87.3
Sindroma Marfan
50
ICD 10 2nded
Q87.5
Apikes Iris
n.e.c.
Sindroma: Alport, Laurence-Moon(-Bardet)-Biedl,
Zellweger
Q89 Malformasi kongenital lain, n.e.c.
Q89.0 Malformasi kongenital limpa
Asplenia (kongenital),
Splenomegaly kongenital
Kecuali: isomerisme atrial appendages (dengan asplenia
atau polysplenia) (Q20.6)
Q89.1
Situs inversus
Monster NOS
51
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q89.9
Q90.2
Q90.9
Q91.2
Q91.3
Q91.4
Q91.5
Q91.6
52
ICD 10 2nded
Q92.1
Apikes Iris
mitosis)
Q92.2
Q92.5
Q92.6
Q92.7
dijelaskan
Q92.9
dijelaskan
Q93 Monosomi dan penghapusan dari autosom, n.e.c.
Q93.0 Monosomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
Q93.1
(nondisjunction mitosis)
Q93.2
Q93.3
Sindroma Wolff-Hirschorn
Q93.4
Cri-du-chat syndrome
Q93.5
Q93.6
Q93.7
Q93.8
Q93.9
53
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Q95.1
Q95.2
abnormal
Q95.3
abnormal
Q95.4
Q95.5
Q95.8
lainnya
Q95.9
dijelaskan
Karyotype 45,X
Q96.1
Q96.2
iso (Xq)
Q96.3
Mosaicism, 45,X/46,XX or XY
Q96.4
abnormal
Q96.8
54
ICD 10 2nded
Q96.9
Apikes Iris
Karyotype 47,XXX
Q97.1
Q97.2
chromosomes X
Q97.3
Q97.8
wanita,
Q97.9
dijelaskan
Q98 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe pria, n.e.c.
[Sindroma Klinefelter: pria dengan kromosom X ektra, steril,
berciri wanita]
Q98.0
Q98.1
X
Q98.2
Q98.3
Q98.4
Q98.5
Kariotipe 47,XYY
Q98.6
Q98.7
Q98.8
phenotype
Q98.9
dijelaskan
Q99 Kelainan kromosom lain, n.e.c.
55
ICD 10 2nded
Q99.0
Apikes Iris
Chimera 46,XX/46,XY
Fragile X chromosome
Sindroma fragilitas X
Q99.8
Q99.9
56
ICD 10 2nded
Apikes Iris
CODING EXERCISES
1. Patent ductus arteriosus
4. Pentalogy of Fallot
5. Laryngocele
6. Marfan's syndrome
7. Cyclopia
8. Downs Syndrome
13. Clubfoot
57
ICD 10 2nded
Apikes Iris
58
ICD 10 2nded
Apikes Iris
PENYAKIT-PENYAKIT KONGENITAL
4. Pentalogy Fallot
Cari Pentalogy of Fallot pada Index (Volume 3, halaman 432).
Pentalogy of Fallot -> Q21.8
5. Laryngocele
Cari laryngocele pada Index (Volume 3, halaman 330).
Laryngocele (congenital)(ventricular) -> Q31.3
6. Marfan's syndrome
Cari Marfan's syndrome pada Index (Volume 3, halaman 348).
Marfan's syndrome -> Q87.4
7. Cyclopia
Cari Cyclopia pada Index (Volume 3, halaman 123).
Cyclopia, cyclops -> Q87.0
59
ICD 10 2nded
Apikes Iris
8. Down's Syndrome
Cari Down's pada Index (Volume 3, halaman 189).
Down's disease or syndrome (see also Trisomi, 21) -> Q90.9
Trisomi 21 pada Index (Volume 3, halaman 541) memiliki
deskripsi lebih lanjut, tapi karena tidak ada informasi yang lebih
spesifik maka kodenya adalah Q90.9.
60
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Pada tabular list terdapat exclusion note halaman 815 untuk cleft
palate dengan cleft lip terdapat kategori lain untuk kombinasi kondisi
ini.
13. Clubfoot
Cari clubfoot pada Index (Volume 3, halaman 101).
Clubfoot (congenital) -> Q66.8
Tidak terdapat informasi lebih jauh tentang apakah clubfoot ini
congenital atau acquired, kita gunakan kode utnuk Other Congenital
Deformities of feet (Q66.8, halaman 831 pada Tabular List).
61
ICD 10 2nded
Apikes Iris
62
ICD 10 2nded
Apikes Iris
R00-R09
R10-R19
abdomen
R20-R23
R25-R29
muskuloskeleton
R30-R39
R40-R46
tingkah laku
R47-R49
R50-R69
R70-R79
diagnosis
R80-R82
diagnosis
R83-R89
diketahui
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Palpitasi
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
hipotensi (I95.-), hipotensi neurogenik
orthostatik (G90.3)
sindroma hipotensi maternal (O26.5)
R04 Perdarahan dari saluran pernafasan
R04.0 Epistaxis
Perdarahan dari hidung, mimisan
R04.1
Kecuali:
R04.2
haemoptysis (R04.2)
Haemoptysis
R05 Batuk
Kecuali:
perdarahan (R04.2)
R06 Kelainan pernafasan
Kecuali:
respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80),
newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5),
arrest (R09.2),
R06.0
Dyspnoea
ICD 10 2nded
R06.3
Apikes Iris
Periodic breathing
Kecuali:
R06.5
Mouth breathing
Hiccough
Kecuali:
R06.7
Sneezing [bersin]
R06.8
Nyeri di tenggorokan
R07.1
Painful respiration
R07.2
Nyeri precordial
R07.3
R09 Tanda dan gejala lain pada sistem sirkulasi dan pernafasan
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80),
newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5)
R09.0
Asphyxia [tercekik]
Kecuali:
(P21.-)
asphyxia (akibat): benda asing (T17.-), trauma (T71),
karbon monoxida (T58)
R09.1
Pleurisy [pleuritis]
Kecuali:
R09.2
Respiratory arrest
Sputum abnormal
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Acute abdomen
Nyeri epigastrium
R10.2
R10.3
R10.4
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
yang penyebabnya nonorganik (F98.1)
R16.2
classified
Hepatosplenomegaly NOS
R17 Jaundice yang tidak dijelaskan
Kecuali:
jaundice neonatus (P55, P57-P59)
R18 Ascites
Cairan dalam rongga peritoneum
R19 Tanda dan gejala lain pada sistem pencernaan dan
abdomen
Kecuali:
acute abdomen (R10.0)
R19.0
Hyperperistalsis
R19.3
Kecuali:
R19.4
Kecuali:
R19.5
ICD 10 2nded
Apikes Iris
R19.8
Anaesthesia kulit
R20.1
Hypoaesthesia kulit
R20.2
Paraesthesia kulit
acroparaesthesia (I73.8)
R20.3
Hyperaesthesia
R20.8
R22.1
ICD 10 2nded
Apikes Iris
R22.2
R22.3
R22.4
R22.7
R22.9
Pallor [pucat]
Clammy skin
R23.2
Flushing [kemerahan]
Blushing berlebihan
Kecuali:
(N95.1)
R23.3
Ecchymoses spontan
Petechiae
Kecuali:
(P54.5),
R23.4
10
ICD 10 2nded
Apikes Iris
R25.0
R25.1
Kecuali:
Kecuali:
(G40.4)
R25.3
Fasciculation
Twitching NOS
R25.8
dijelaskan
R26 Kelainan gait dan mobilitas
Kecuali:
ataxia: lokomotor (sifilitika) (A52.1), herediter
(G11.-), NOS (R27.0)
sindroma immobilitas (paraplegia) (M62.3)
R26.0
Ataxic gait
Staggering gait
R26.1
Paralytic gait
Spastic gait
R26.2
R26.8
R27.8
11
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Meningismus
R29.2
Reflex abnormal
Kecuali:
Postur abnormal
R29.4
Clicking hip
Dysuria
12
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Strangury
R30.1
R30.9
Uraemia extrarenal
Uraemia prerenal
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
13
ICD 10 2nded
R39.8
Apikes Iris
perkemihan
F99)
R40 Somnolens, stupor dan koma
Kecuali:
koma: diabetik (E10-E14, karakter keempat .0),
hipoglikemik (nondiabetik) (E15)
koma: hepatik (K72.-), uraemik (N19), neonatus (P91.5)
R40.0
Somnolens
Drowsiness [mengantuk]
R40.1
Stupor
Semicoma
Kecuali:
Amnesia anterograde
R41.2
Amnesia retrograde
R41.3
Amnesia lain
Amnesia NOS
Kecuali:
14
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Parosmia
R43.2
R43.8
Halusinasi auditorius
R44.1
Halusinasi visual
R44.2
Halusinasi lain
R44.3
R44.8
R45.2
Unhappiness
apati]
15
ICD 10 2nded
Apikes Iris
R45.4
R45.5
R45.6
R45.7
R45.8
aneh]
R46.2
bisa dijelaskan]
R46.3
Overactivity
R46.4
respons]
Kecuali:
stupor (R40.1)
R46.5
R46.6
menyebabkan stress
R46.7
16
ICD 10 2nded
R47.0
Apikes Iris
Kecuali:
R47.1
R47.8
(F81.-)
R48.8
Dysphonia
Aphonia
R49.8
17
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(T88.3)
R51 Headache
Nyeri muka NOS
Kecuali:
khas (G50.1)
migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)
R52 Pain, not elsewhere classified
Termasuk: nyeri yang tidak bisa dirujuk pada organ atau regio
tubuh mana pun
Kecuali:
18
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Nyeri akut
R52.1
R52.2
R52.9
pascavirus (G93.3)
debilitas: kongenital (P96.9), senilis (R54)
exhaustion and fatigue (akibat)(pada): pertempuran
(F43.0), neurasthenia (F48.0), kehamilan (O26.8), asthenia
senilis(R54), exposure (T73.2), olahraga berlebihan
(T73.3), panas (T67.-)
R54 Senilitas
Tua, usia senja tanpa disebutkan psikosis, asthenia atau
debilitas senilis
Kecuali:
(R40.2)
hipotensi ortostatik (I95.1), hipotensi ortostatik
neurogenic (G90.3)
syok: kardiogenik (R57.0), NOS (R57.9), pascabedah
(T81.1)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
19
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kejang demam
R56.8
Syok kardiogenik
R57.1
Syok hipovolemik
R57.8
Syok lain
Syok endotoksik
R57.9
20
ICD 10 2nded
Apikes Iris
R59.1
Lymphadenopathy NOS
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati
umum (persistent) (B23.1)
R59.9
Oedema lokal
R60.1
Oedema umum
R60.9
Hiperhidrosis umum
R61.9
21
ICD 10 2nded
R62.0
Apikes Iris
Delayed milestone
bertumbuh (B22.2)
retardasi fisik akibat malnutrisi (E45)
R62.9
dijelaskan
R63 Tanda dan gejala sehubungan dengan makan dan minum
Kecuali:
malnutrisi (E40-E46),
kelainan makan dengan penyebab non-organik (F50.-),
bulimia NOS (F50.2)
R63.0
Anorexia
Polydipsia
Minum berlebihan
R63.2
Polyphagia
22
ICD 10 2nded
R63.5
Apikes Iris
Kecuali:
minum
R64 Cachexia
Kecuali:
penyakit HIV yang menyebabkan wasting
syndrome (B22.2)
malignant cachexia (C80), marasmus gizi (E41)
R68 Gejala dan tanda umum lainnya
R68.0 Hypothermia, tidak ada hubungannya dengan suhu
lingkungan yang dingin
Kecuali:
hipotermia (akibat)(pada):
suhu lingkungan rendah (T68), NOS (accidental)
(T68)
newborn (P80.-), anaesthesia (T88.5)
R68.1
Kecuali:
Clubbing of fingers
Clubbing of nails
Kecuali:
R68.8
23
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Sakit NOS
Penyakit yang tidak terdiagnosa, tidak dijelaskan situs atau
sistem yang terlibat
polycythaemia:
leukocytosis (D72.8)
24
ICD 10 2nded
Apikes Iris
25
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Kelainan albumin
R77.1
R77.2
Kelainan alphafetoprotein
R77.8
R77.9
R78.1
R78.2
R78.3
R78.4
darah
R78.5
R78.6
R78.7
R78.8
26
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
hipoglikemia NOS (E16.2), hiperurikemia
asimtomatik (E79.0),
kelainan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa
(E86-E87)
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme:
asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74), lipid
(E75.-)
hipoglikemia neonatus (P70.3-P70.4), hiperglikemia
NOS (R73.9)
R79.0
(O28.-)
hasil abnormal pemeriksaan diagnostik yang
diklasifikasikan di tempat lain
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme::
asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74)
R80 Isolated proteinuria
Albuminuria NOS, proteinuria Bence Jones, proteinuria NOS
27
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
proteinuria: persistent (N39.1), orthostatik
Chyluria
Kecuali:
R82.1
Myoglobinuria
R82.2
Biliuria
R82.3
Haemoglobinuria
Kecuali:
Acetonuria, ketonuria
R82.5
obatan
Kadar abnormal logam berat di urin
R82.7
histologis urin
R82.9
28
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(O28.-)
hasil pemeriksaan tanpa diagnosis: darah (R70-R79),
urine (R80-R82)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di
tempat lain see Vol. 2
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan dengan kategori
R83-R89:
.0 Kadar abnormal enzym
.1 Kadar abnormal hormon
.2 Kadar abnormal obat dan zat biologis lain
.3 Kadar abnormal zat yang bukan obat-obatan
.4 Hasil abnormal immunologis
.5 Hasil abnormal mikrobiologis: hasil kultur positif
.6 Hasil abnormal sitologis: apusan abnormal Papanicolaou
.7 Hasil abnormal histologis
.8 Hasil abnormal lainnya: hasil abnormal chromosom
.9 Hasil abnormal yang tidak dijelaskan
R83 Hasil abnormal pada cerebrospinal fluid
R84 Hasil abnormal pada specimens dari organ respirasidan
thorax
Hasil abnormal: apusan bronkus, sekresi hidung, cairan pleura,
sputum, apusan tenggorokan
Kecuali:
29
ICD 10 2nded
Apikes Iris
(O28.-)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di
tempat lain
R90 Hasil abnormal pada citra diagnostik sistem syaraf pusat
R90.0 Lesi intrakranium yang memakan tempat
30
ICD 10 2nded
R90.8
Apikes Iris
pusat
Echoencephalogram abnormal
R91 Hasil abnormal pada citra diagnostik paru-paru
Coin lesion NOS, lung mass NOS
R92 Hasil abnormal pada citra diagnostik dada
R93 Hasil abnormal pada citra diagnostik struktur tubuh
lainnya
R93.0 Hasil abnormal pada citra diagnostik tengkorak dan
kepala, not elsewhere classified
Kecuali:
R93.1
sirkulasi koroner
Abnormal: echocardiogram NOS, bayangan jantung
R93.2
empedu
Nonvisualisasi gallbladder
R93.3
pencernaan
R93.4
perkemihan
Cacad pengisian pada: bladder, kidney, ureter
Kecuali:
R93.5
Termasuk retroperitoneum
R93.6
Kecuali:
(R93.8)
R93.7
sistem musculoskeleton
31
ICD 10 2nded
Kecuali:
Apikes Iris
Hasil abnormal pada citra diagnostik pada
tengkorakl (R93.0)
R93.8
pusat
Electroencephalogram [EEG] abnormal
R94.1
R94.6
R94.7
Kecuali:
32
ICD 10 2nded
R94.8
Apikes Iris
lain
Abnormal: basal metabolic rate [BMR], bladder function
test, splenic function test
R96.1
33
ICD 10 2nded
Apikes Iris
34
ICD 10 2nded
Apikes Iris
5. Petechiae
6. Hallucinations (visual)
7. Anorexia
8. Intracranial space-occupying lesion
9. Abnormal glucose tolerance test.
10. 25 year old patient was admitted for investigation of
debilitating malaise and fatigue.
11. Elderly woman admitted because of her concern about heart
palpitations.
12. Abnormal findings on semen tests.
13. Swelling of the glands in neck.
14. Syncope, cause undetermined
15. Right upper quadrant abdominal pain
16. Instantaneous death
17. Urinary incontinence
18. Dysphagia
19. Abnormal papanicolaou (pap) smear of cervix
20. Hematuria
35
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Again, note that there are more specific codes to use if you know
the cause of the hyperglycemia.
4. Scaling of skin of the hands
Look up scaling in the Index (Volume 3, page 486).
Scaling, skin -> R23.4
This condition is coded under Changes in Skin Texture.
5. Petechiae
36
ICD 10 2nded
Apikes Iris
37
ICD 10 2nded
Apikes Iris
38
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Instantaneous death
Urinary incontinence
Dysphagia
19.
Hematuria
39
ICD 10 2nded
Apikes Iris
Hematuria-> R31
40
CHAPTER XIX.
CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT
LAIN TERTENTU DARI PENYEBAB
EKSTERNAL (S00-T98)
Kecuali:
Trauma obstetrik (O70-O71)
Trauma lahir (P10-P15)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
S00-S09
Cedera kepala
S10-S19
Cedera leher
S20-S29
Cedera torak
S30-S39
Cedera abdomen, punggung bawah, vertebra
lumbalis, dan pelvis
S40-S49
Cedera bahu dan lengan atas
S50-S59
Cedera siku dan lengan bawah
S60-S69
Cedera pergelangan dan tangan
S70-S79
Cedera panggul dan paha
S80-S89
Cedera lutut dan tungkai bawah
S90-S99
Cedera tumit dan kaki
T00-T07
Cedera yang melibatkan regio ganda pada tubuh
T08-T14
Cedera bagian badan, anggota atau regio tubuh yang
tidak dijelaskan
T15-T19
Efek dari benda asing yang masuk melalu lobang
alamiah
T20-T32
Luka bakar dan korosi
T33-T35
Frostbite [cedera dingin]
T36-T50
Keracunan drugs, obat medis dan zat-zat biologis
T51-T65
Efek toksik zat yang peran utamanya bukan obat
medis
T66-T78
Efek penyebab eksternal lain dan yang tidak
dijelaskan
T79
Komplikasi dini tertentu dari trauma
T80-T88
Komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere
classified
T90-T98
Sequelae cedera, keracunan dan konsekuensi lain
penyebab eksternal
Bab ini menggunakan bagian S untuk mengkode berbagai cedera
pada daerah tubuh tunggal, dan bagian T untuk cedera daerah tubuh
ganda atau tidak dijelaskan di samping untuk keracunan dan
konsekuensi tertentu lain akibat penyebab luar.
KL:
Kode:
S00.0
S00.1
Black eye
Kecuali: kontusio bola mata dan jaringan orbita (S05.1)
S00.2 Cedera permukaan lain pada kelopak dan area
periokuler
Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0)
S00.3 Cedera permukaan hidung
S00.4
S00.5
S00.7
S00.8
S00.9
S01.4
S01.5
S01.9
1 open
Fraktur gigi
S02.6
Fraktur mandibula
Dislokasi gigi
S03.3
S03.4
S04.3
S04.4
S04.5
S04.6
Cedera n. auditorius
S04.7 Cedera n. aksessorius [NC XI]
S04.8
S05.3
intraokuli
Laserasi mata NOS
S05.4 Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing
Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus
orbita (H05.5)
S05.5 Luka tembus bola mata dengan benda asing
Kecuali: benda asing intraokuli (lama) yang tertahan (H44.6H44.7)
S05.6 Luka tembus bola mata tanpa benda asing
Penetrasi okuli NOS
S05.7 Avulsi mata
Enukleasi traumatika
S05.8 Cedera lainnya pada mata dan orbita
Cedera duktus lakrimalis
S05.9 Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan
Cedera mata NOS
S06 Cedera intrakranium
Kalau diikuti fraktur terkait, kode utama harus pada fraktur
intrakranium(S02.-)
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau
penggunaan kode ganda tidak diinginkan untuk identifikasi cedera dan
luka terbuka intrakranium.
0 tanpa luka terbuka intrakranium 1
intrakranium
S06.0
dengan
luka
terbuka
Konkusio
Commotio cerebri
S06.1 Edema traumatika otak
S06.2
S06.6
S06.7
S06.8
S07.8
S07.9
S08.8
S08.9
S09.7
S10.8
S10.9
S11.9
1 open
10
S12.1
S12.2
S13.4
dijelaskan
Cedera medulla spinalis servikalis NOS
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
11
S14.2
S14.3
S14.4
S14.5
S14.6
S15.3
S15.7
S15.8
S15.9
leher
S16 Cedera otot dan tendon setinggi leher
S17 Cedera remuk leher
S17.0 Cedera remuk larings dan trakhea
S17.8
S17.9
12
dijelaskan
S20.2
Kontusio toraks
S20.3
S20.4
S20.7
S20.8
toraks
Cedera permukaan dinding dada NOS
S21 Luka terbuka toraks
Kecuali: pneumotoraks traumatika (S27.0),
haemotorak traumatika
(S27.1)
hemopneumotoraks traumatika (S27.2):
S21.0 Luka terbuka mammae
S21.1
S21.2
S21.7
S21.8
S21.9
13
Fraktur sternum
S22.3
Fraktur iga
S22.4
S22.5
S22.8
S22.9
S23.4
S23.5
toraks
S24 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi toraks
Kecuali: cedera pleksus brakhialis (S14.3)
S24.0 Konkusio dan edema pada medulla spinalis toraks
S24.1
dijelaskan
S24.2
14
S24.3
S24.4
S25.5
S25.7
S25.8
1.
S26.0
S26.8
S26.9
dengan
luka
15
Haemotoraks traumatika
S27.2
Haemopneumotoraks traumatika
S27.3
S27.4
Cedera bronchus
S27.5
S27.6
Cedera pleura
S27.7
S27.8
16
pelvis lainnya
S30.9
S31.4
S31.5
dijelaskan
Kecuali: amputasi traumatika organ genitalia external (S38.2)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
17
S31.7
dan pelvis
S31.8
dijelaskan
S32 Fraktur spina lumbal dan pelvis
Termasuk: fraktur lumbosakralis pada: vertebra, prosesus spinosus,
prosesus transversus
fraktur lumbosakralis pada: arkus vertebra, arkus neuralis
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed
1 open
Kecuali: fraktur panggul NOS (S72.0)
S32.0 Fraktur vertebra lumbalis
Fraktur spina lumbalis
S32.1 Fraktur sacrum
S32.2
Fraktur koksigis
S32.3
Fraktur ilium
S32.4
Fraktur asetabulum
S32.5
Fraktur pubis
S32.7
S32.8
tidak dijelaskan
Fraktur: iskium, spina lumbosakral NOS, pelvis NOS
S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina
lumbalis dan pelvis
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul (S73.-)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus
intervertebralis lumbalis (M51.-)
kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6),
S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis
S33.1
18
S33.3
tidak dijelaskan
S33.4
S33.5
S33.6
S33.7
S34.2
S34.3
S34.4
S34.5
Cedera v. hepatika
Kecuali: cedera vena kava NOS (S25.2)
S35.2 Cedera a. seliaka atau mesenterika
Cedera: aa. gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika,
lienalis
S35.3 Cedera v. porta atau v. lienalis
Cedera v. mesenterika (inferior)(superior)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
19
S35.4
Cedera limpa
S36.1
Cedera lambung
S36.4
S36.5
Cedera kolon
S36.6
Cedera rektum
S36.7
S36.8
20
Cedera ginjal
S37.1
Cedera ureter
S37.2
S37.3
Cedera uretra
S37.4
Cedera ovarium
S37.5
S37.6
Cedera uterus
S37.7
S37.8
organ) pelvik
21
S39.7
pelvis
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori
dari S30-S39.6
Kecuali: cedera pada S36.- dengan cedera pada S37.- (S39.6)
S39.8 Cedera abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya
S39.9
S40.8
S40.9
dijelaskan
S41 Luka terbuka bahu dan lengan atas
Kecuali: Amputasi trauma bahu dan lengan atas (S48.-)
S41.0
S41.1
S41.7
S41.8
gelang bahu
S42 Fraktur bahu dan lengan atas
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed
1 open
22
S42.0
Fraktur klavikula
S42.9
S43.2
S43.3
dijelaskan
Dislokasi gelang bahu NOS
S43.4 Sprain dan strain sendi bahu
(Ligamen) korakohumerus, kapsul rotator cuff
S43.5 Sprain dan strain sendi acromioklavikula
Sprain dan strain ligamen akromioklavikula
S43.6 Sprain dan strain sendi sternoklavikula
S43.7
gelang bahu
Sprain dan strain gelang bahu NOS
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
23
Cedera n. musculocutaneous
S44.5
atas
S44.7
S44.8
S44.9
lengan atas
S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3)
S45.0 Cedera a. aksillaris
S45.1
Cedera a. brakhialis
S45.2
S45.3
atas
S45.7
lengan atas
S45.8
atas
S45.9
24
S46.1
S46.2
S46.3
S46.7
lengan atas
S46.8
Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan
atas
S46.9
S48.9
jelas
S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori
dari S40-S48
S49.8 Cedera bahu dan lengan atas lainnya
S49.9
25
S50.1
bawah
S50.7
S50.8
S50.9
S51.8
S51.9
S52.4
S52.5
26
S52.8
S53.4
S54.8
S54.9
S55.2
S55.7
27
S55.8
S55.9
dijelaskan
S56 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera otot dan tendon pada atau di bawah pergelangan
(S66.-)
S56.0 Cedera otot dan tendon flexor ibu jari pada level lengan
bawah
S56.1
Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V pada
lainnya
S56.3
bawah lainnya
S56.7
S56.8
S57.9
S58.9
28
S60.7
S60.8
S60.9
dijelaskan
S61 Luka terbuka pergelangan dan tangan
Kecuali: Amputasi traumatika pergelangan dan tangan (S68.-)
S61.0 Luka terbuka jari tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari NOS
Kecuali: luka terbuka melibatkan kuku (matrix) (S61.1)
S61.1 Luka terbuka jari dengan kerusakan kuku
S61.7
S61.8
S61.9
dijelaskan
S62 Fraktur pada level pergelangan dan tangan
29
Fraktur Bennett
Fraktur os. metakarpal lainnya
S62.4
S62.5
S62.6
S62.7
S62.8
tidak dijelaskan
S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level
pergelangan dan tangan
S63.0 Dislokasi pergelangan
Dislokasi: (sendi) distal radioulnaris, (sendi) radiokarpal
ujung distal radius dan ulna, (tulang) karpal, ujung proximal
(tulang) metakarpal,
(sendi) midkarpal, (sendi) karpometakarpal
S63.1 Dislokasi jari
Dislokasi: ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx
tangan,
(sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu jari
S63.2 Dislokasi ganda jari-jari
S63.3
30
S63.4
S64.2
S64.3
S64.4
S64.7
S64.8
S64.9
S65.2
S65.3
S65.4
S65.5
S65.7
tangan
31
S65.8
tangan lainnya
S65.9
tangan lainnya
S66.9
32
S68.0
S68.1
S68.2
(parsial)
S68.3
S68.8
lainnya
S68.9
tangan
Kontusio paha
S70.7
S70.8
S70.9
33
S71.1
S71.7
S71.8
tidak dijelaskan
S72 Fraktur femur
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed
S72.0
1 open
S72.4
S72.7
S72.8
S72.9
S74.2
S74.7
S74.8
34
S74.9
dan paha
S75 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha
Kecuali: Cedera a. poplitea (S85.0)
S75.0 Cedera a. femoralis
S75.1
S75.2
lainnya
S75.9
paha
S76.4
tidak dijelaskan
S76.7
paha
S77 Cedera remuk panggul dan paha
S77.0 Cedera remuk panggul
S77.1
S77.2
35
S78.0
S78.1
S78.9
bawah
S80.7
S80.8
S80.9
S81.8
S81.9
36
Dislokasi lutut
37
S83.2
(fibularis)(tibialis) lutut
S83.5
(posterior) lutut
S83.6
S84.2
S84.7
S84.8
S84.9
bawah
S85 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah
Kecuali: Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki (S95.-)
S85.0 Cedera a. poplitea
S85.1
S85.2
Cedera a. peronealis
S85.3
Cedera v. poplitea
38
S85.7
S85.8
lainnya
S85.9
tungkai bawah
S86 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah
Kecuali: cedera:
otot dan tendon pada atau di bawah tumit
(S96.-)
ligamen patella (S76.1)
S86.0 Cedera tendon Achilles
S86.1
tungkai bawah
S86.3
S86.8
S86.9
tungkai bawah
S87 Cedera remuk tungkai bawah
Kecuali: Cedera remuk tumit dan kaki (S97.-)
S87.0 Cedera remuk lutut
S87.8
tungkai bawah
S88 Amputasi traumatika tungkai bawah
Kecuali: Amputasi traumatika: tumit dan kaki (S98.-), tungkai, level tak
jelas (T13.6)
S88.0 Amputasi traumatika level lutut
S88.1
S88.9
39
S90.7
S90.8
S90.9
S91.1
40
S92.5
S92.7
S92.9
S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level
tumit dan kaki
S93.0 Dislokasi tumit sendi
Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah
tibia
S93.1 Dislokasi jari kaki
Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx
S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki
S93.3
41
S93.6
dijelaskan
Sprain dan strain (ligamen): tarsus, tarsometatarsus
S94 Cedera syaraf pada level tumit dan kaki
S94.0 Cedera n. plantar lateralis
S94.1
S94.2
S94.8
S94.9
kaki
S95 Cedera pembuluh darah pada tumit dan kaki level
Kecuali: Cedera av. tibialis posterior (S85.-)
S95.0 Cedera a. dorsalis pedis
S95.1
S95.2
S95.7
S95.8
lainnya
S95.9
kaki
42
S96.7
Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki
S96.8
lainnya
S96.9
S97.8
S98.2
S98.3
S98.4
S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori
dari S90-S98
S99.8 Cedera pada tumit dan kaki lainnya
S99.9
43
dan pelvis
Luka terbuka pada situs-situs S21.-, S31.- dan T09.1
44
1 open
Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.1 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis
Fraktur pada situs-situs S22.-, S32.- dan T08
Kecuali: bersama fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh lainnya
(T02.8)
T02.2 Fraktur daerah ganda satu anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 dari satu
anggota atas
Kecuali:
bersama fraktur: anggota atas yang lain (T02.4),
anggota bawah (T02.6)
bersama fraktur fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.3 Fraktur daerah ganda satu anggota bawah
45
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 dari satu
anggota bawah
Kecuali:
bersama fraktur anggota bawah yang lain (T02.5),
anggota atas (T02.6)
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.4 Fraktur daerah ganda kedua anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 yang
dinyatakan bilateral
Kecuali:
bersama fraktur anggota bawah (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.5 Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang
dinyatakan bilateral
Kecuali:
bersama fraktur anggota atas (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.6 Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota
bawah
Kecuali:
bersama fraktur: toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.7 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan
dengan anggota
T02.8
lainnya
T02.9
46
T03.2
atas
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.dan T11.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota bawah (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.3 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota
bawah
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.dan T13.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota atas (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.4 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota
atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada
thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.8 Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh
lainnya
T03.9
47
Kecuali:
bersama anggota atas (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.4 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan
anggota bawah
Kecuali:
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan
pelvis (T04.7)
T04.7 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah
dan pelvis dengan anggota
T04.8
lainnya
T04.9
T05.3
T05.4
T05.6
tubuh lainnya
Transeksi: abdomen, toraks
T05.9 Amputasi trauma ganda, tidak dijelaskan
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
48
pada tubuh
T06.5
organ pelvik
T06.8
T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8),
49
T09.0
T09.1
T09.2
T09.4
plexus badan
T09.5
T09.6
T09.8
T09.9
1 open
T11.2
50
T11.5
T13.2
tak jelas
T13.4
jelas
51
52
T14.6
dijelaskan
Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS
dan tendon NOS
Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4)
T14.7 Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh
yang tidak dijelaskan
Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS
Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma
ganda NOS (T05.9)
T14.8 Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
T14.9
T15.8
mata
Benda asing di punktum lakrimalis
T15.9 Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan
T16 Benda asing di telinga
Benda asing di kanalis auditorius
T17 Benda asing di saluran pernafasan
53
T17.5
T17.8
pernafasan
Benda asing di bronkhiolus, paru-paru
T17.9 Benda asing di saluran pernafasan, bagian tidak
dijelaskan
T18 Benda asing saluran pencernaan
Kecuali: Benda asing di farings (T17.2)
T18.0 Benda asing di mulut
T18.1
T18.2
T18.3
T18.4
T18.5
dijelaskan
Benda asing di sistem pencernaan NOS, tertelan benda asing
NOS
T19 Benda asing di saluran genitourinarius
54
T19.2
T19.3
T19.8
genitourinarius
T19.9
dijelaskan
Termasuk
Scalds [terkena air panas atau uap panas]
Luka bakar (termal) akibat: api, air panas, gas panas,
gesekan, objek panas,
Luka bakar (termal) akibat: listrik, petir, radiasi
Luka bakar kimiawi [korosi] (external)(internal)
Kecuali: Sunburn (L55.-), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
T20.2
T20.3
55
T20.4
dan leher
T20.5
T20.6
T20.7
T21.2
T21.3
T21.4
T21.5
T21.6
T21.7
T22.2
T22.3
T22.4
dan lengan
56
T22.5
T22.6
T22.7
T23.2
T23.3
T23.4
T23.6
T23.7
T24.2
T24.3
T24.4
T24.6
T24.7
57
T25.0
T25.2
T25.3
T25.4
dan kaki
T25.5
T25.6
T25.7
T26.2
mata
T26.3
T26.4
dijelaskan
T26.5
T26.6
T26.7
T26.8
T26.9
paru-paru
58
T27.5
paru-paru
T27.6
T27.7
T28.2
T28.3
T28.4
dijelaskan
T28.5
T28.6
T28.7
T28.8
T28.9
dijelaskan
59
T29.1
dari tingkat I
T29.2
dari tingkat II
T29.3
ganda
Korosi ganda NOS
T29.5 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari
tingkat I
T29.6
tingkat II
T29.7
60
T30.7
permukaan tubuh
T31.1
T31.2
T31.3
T31.4
T31.5
T31.6
T31.7
T31.8
T31.9
tubuh
T32 Korosi yang diklasifikasikan menurut luas permukaan
tubuh yang terlibat
Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs
korosi tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama
kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan.
T32.0
tubuh
T32.1
T32.2
T32.3
T32.4
T32.5
61
T32.6
T32.7
T32.8
T32.9
tubuh
Frostbite (T33-T35)
T33.2
T33.3
T33.7
dijelaskan
Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T34 Frostbite dengan nekrosis jaringan
Kecuali: Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh
(T35.1)
T34.0 Frostbite dengan nekrosis jaringan kepala
T34.1
T34.2
62
T34.3
T34.7
bawah
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja
(T34.8)
T34.8 Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki
T34.9
T35.6
63
Frostbite NOS
lainnya
T36.2
T36.3
Keracunan makrolida
T36.4
Keracunan tetrasiklin
T36.5
Keracunan aminoglikosida
Keracunan streptomisin
T36.6 Keracunan rifamisin
T36.7
sistemik
T36.8
T36.9
64
Keracunan anthelminthika
T37.5
T38.3
oral
T38.4
65
T39.2
T39.3
[NSAID] lainnya
T39.4
Keracunan heroin
T40.2
66
Keracunan pethidine
T40.5 Keracunan kokain
T40.6
T40.7
T40.8
T40.9
tidak dijelaskan
Keracunan mescaline, psilocin, psilocybine
T41 Keracunan gas-gas anestetik dan terapi
Kecuali: Keracunan: opioid (T40.0-T40.2), kokain (T40.5),
benzodiazepin (T42.4)
T41.0 Keracunan anestetik yang dihirup
Kecuali: oksigen (T41.5)
T41.1 Keracunan anestetik intravena
T41.2
Keracunan thiobarbiturat
Keracunan anestetik umum lain dan tidak dijelaskan
T41.3
T41.4
T41.5
Keracunan iminostilbenes
Keracunan karbamazepin
T42.2 Keracunan suksinimida dan oxazolidinediones
T42.3
Keracunan barbiturat
classified
67
T42.6
T43.2
T43.3
T43.4
T43.5
dijelaskan
Kecuali: rauwolfia (T46.5)
T43.6 Keracunan psikostimulan dengan potential
penyalahgunaan
Kecuali: kokain (T40.5)
T43.8 Keracunan obat psikotropika lain, not elsewhere
classified
T43.9
68
T44.2
classified
T44.3
Keracunan parasimpatolitik
T45.5
Keracunan antikoagulan
T45.6
T45.7
koagulan lainnya
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
69
T45.8
hematologis
Keracunan: preparat hepar dan agen antianemia lain, darah
alami, produk darah, pengganti plasma
Kecuali: besi (T45.4), immunoglobulin (T50.9)
T45.9 Keracunan agen yang primernya sistemik dan
hematologis, tidak dijelaskan
T46 Keracunan obat-obat sistem kardiovaskuler
Kecuali: Keracunan metaraminol (T44.4)
T46.0 Keracunan glikoida stimulan jantung dan obat yang
kerjanya serupa
T46.1
T46.2
dijelaskan agents
T47 Keracunan obat-obat sistem gastrointestinal
T47.0 Keracunan antagonists H2-receptor histamin
T47.1
lainnya
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
70
T47.2
T47.3
T47.4
T47.9
T48 Keracunan obat yang primernya pada otot polos dan lurik
dan sistem pernafasan
T48.0 Keracunan obat oksitosin
Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonisnya (T38.4-T38.6)
T48.1 Keracunan relaksan otot lurik [neuromuscular blocking
agents]
T48.2
T48.3
Keracunan antitusif
T48.4
Keracunan expektoran
T48.5
T48.6
71
T49.1
Keracunan antipruritika
T49.2
T49.3
T49.4
Keracunan spermisida
T49.9 Keracunan obat topikal, tidak dijelaskan
T50 Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain
dan tidak dijelaskan
T50.0 Keracunan mineralocorticoids dan antagonisnya
T50.1
T50.2
T50.6
T50.9
tidak dijelaskan
Keracunan obat: pengasam, pengalkali, lipotropik,
immunoglobulin, immunologis
Keracunan hormon paratiroid dan derivatnya
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
72
T52.8
T52.9
73
T53.7
aromatik
T53.9
T54.2
74
T56.1
dibentuknya
T56.2
dibentuknya
T56.3
dibentuknya
T56.4
dibentuknya
T56.5
T56.6
T56.7
dibentuknya
T56.8
T56.9
dibentuknya
Kecuali: efek toksik insektisida organophosphat (T60.0)
T57.2 Efek toksik manganese [Mn] dan compoundnya
T57.3
T57.8
T57.9
T59.2
75
T59.3
T59.6
T59.7
T59.8
T59.9
T60.4
76
T61.1
Histamine-like syndrome
T61.2 Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya
T61.8
T61.9
T62.2
T62.8
tidak dijelaskan
T63 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa
T63.0 Efek toksik bisa ular
Efek toksik bisa ular-laut
T63.1 Efek toksik bisa reptil lainnya
Efek toksik bisa kadal
T63.2 Efek toksik bisa kalajengking
T63.3
T63.4
77
T65.3
homolognya
Efek toksik: aniline [benzenamine], nitrobenzene, trinitrotoluene
T65.4 Efek toksik carbon disulfide
T65.5
lainnya
Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate
T65.6 Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified
T65.8
T65.9
Keracunan NOS
78
Heat edema
T67.8
T67.9
T68 Hypothermia
Hipotermia karena kecelakaan
Kecuali: hipotermia: neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), setelah
anestesia (T88.5)
hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan
rendah (R68.0)
T69 Efek lain penurunan suhu
Kecuali: Frostbite (T33-T35)
T69.0 Immersi tangan dan kaki
Trench foot[kulit kaki merah melepuh akibat dingin dan lembab,
hitam pada gangren]
T69.1 Chilblains [kulit jari, hidung, telinga menjadi merah,
sembab dan gatal karena dingin]
79
T69.8
T69.9
Overexertion
80
T73.8
T73.9
Pelecehan fisik
Pelecehan psikologis
T74.8
Bentuk-bentuk campuran
T74.9 Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan
Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS
T75 Efek penyebab luar lainnyay
Kecuali: Efek tidak diharapkan NEC (T78.-), luka bakar (listrik) (T20T31)
T75.0 Efek petir
Syok akibat petir , disambar petir NOS
T75.1 Tenggelam dan perendaman non-fatal
Immersi, kramp perenang
T75.2 Efek getaran
Vertigo akibat infrasound,
Sindroma pneumatic hammer, sindroma vasospastik traumatika
T75.3 Motion sickness
Mabuk udara, mabuk laut, mabuk darat
T75.4 Efek arus listrik
Tersengat listrik (electrocution), syok akibat arus listrik
T75.8 Efek lain yang dijelaskan dari penyebab luar
Efek: daya gravitasi [G] abnormal, keadaan tanpa bobot
T78 Efek yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
Kategori ini digunakan sebagai kode primer untuk identifikasi
efek yang tidak bisa diklasifikasikan di tempat lain, akibat penyebab
yang tidak diketahui, tidak bisa ditentukan, atau tidak jelas. Pada
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
81
elsewhere classified
Kecuali:
intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan
(A05.-),
dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6,
L24.6, L25.4)
dermatitis akibat makanan yang dimakan (L27.2),
T78.2 Syok anafilaksis, tidak dijelaskan
Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS
Kecuali syok anafilaksis akibat:
reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum
(T80.5),
efek samping obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T78.3 Edema angioneurotik
Giant urticaria, edema Quincke
Kecuali:
urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)
T78.4 Alergi, tidak dijelaskan
Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS
Kecuali:
reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan
dengan benar (T88.7)
jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti:
hay fever (J30.1), gastroenteritis dan kolitis alergi
(K52.2),
dermatitis (L23-L25, L27.-)
T78.8 Efek samping lainnya, not elsewhere classified
T78.9
Kecuali:
82
Kecuali:
embolisme udara sebagai komplikasi: abortus atau
kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil,
melahirkan dan nifas (O88.0)
T79.1 Embolisme lemak (traumatika)
Kecuali:
embolisme lemak sebagai komplikasi: abortus atau
kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil,
melahirkan dan nifas (O88.8)
T79.2 Perdarahan sekunder dan rekuren traumatika
T79.3
83
injeksi
Phlebitis, thromboembolism, dan thrombophlebitis setelah infus,
transfusi, dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.7), akibat
peralatan prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8,
T85.8)
T80.2 Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah pemberian infus,
transfusi, dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.4), akibat
peralatan prostetik, implant, graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6,
T84.5-T84.7, T85.7)
84
T80.3
dijelaskan
Reaksi transfusi NOS
T81 Komplikasi prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: Komplikasi: infus, transfusi, dan injeksi(T80.-),: immunisasi
(T88.0-T88.1),
Efek samping obat NOS (T88.7)
Komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0L27.1)
komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65)
T81.0 Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi
prosedur, n. e. c.
Perdarahan pada situs mana saja akibat prosedur
Kecuali:
haematoma luka obstetrik (O90.2),
perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8,
T83.8, T84.8, T85.8)
T81.1 Shock selama atau akibat prosedur, n.e..
Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau
setelah prosedur
Syok pasca-bedah NOS
Kecuali: syok:
obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola
(O00-O07, O08.3)
85
86
87
T82.5
pembuluh lainnya
Kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena
akibat bedah, alat
umbrella, alat balloon (counterpulsation)
menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura
(T85.6)
T82.6 Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung
T82.7
88
genitourinarius
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
T83.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik,
implant dan graft genitourinarius
T84 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft orthopaedik
internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
Fraktur setelah pemasangan implant ortopedik, prostesis
sendi atau plat (M96.6)
T84.0 Komplikasi mekanis internal prosthesis sendi
Prosthesis sendi menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.1 Komplikasi mekanis alat fiksasi internal tulang anggota
Alat fiksasi internal tulang anggota menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.2 Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain
Alat fiksasi internal tulang lain menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.3 Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft
lainnya
Graft tulang, electronic bone stimulator menyebabkan
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
89
[semua tempat]
T84.7
ortopedik internal
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
T84.9 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik
internal. tidak dijelaskan
T85 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft
orthopaedik internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
T85.0 Komplikasi mekanis shunt (komunickans) ventrikel
intrakranium
Shunt (komunikans) ventrikel intrakranium menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T85.1 Komplikasi mekanis stimulator sistem syaraf elektronik
yang diimplantasi
Neurostimulator elektronik (elektroda) otak, syaraf perifer,
medulla spinalis
menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T85.2 Komplikasi mekanis lensa intraokuler
Lensa intraokuler menyebabkan
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
90
91
T86.8
transplant lainnya
Kegagalan atau penolakan terhadap transplant:
tulang, usus, paru-paru, pankreas, kulit (allograft) (autograft)
T86.9 Kegagalan dan penolakan yang tidak dijelaskan terhadap
organ dan jaringan transplant
T87 Komplikasi yang hanya pada penyambungan kembali dan
amputasi
T87.0 Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan
kembali
T87.1
kembali
T87.2
T87.3
T87.4
T87.5
T87.6
amputasi
Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema,
pada tunggul amputasi:
Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)
T88 Komplikasi lain asuhan bedah dan medis, not elsewhere
classified
Kecuali: komplikasi setelah: infus, transfusi dan injeksi (T80.-),
prosedur NEC (T81.-)
pungsi dan laserasi tak sengaja sewaktu prosedur dilakukan
(T81.2)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
92
T88.0
T88.5
93
T88.9
94
T91.9
95
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S47-S48, S57S58, S67-S68 dan T11.6
T92.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S40.-, S45.-, S49.7-S49.8, S50.-,S55.-, S59.7-S59.8,
S60.-, S65.-, S69.7-S69.8, T11.0, T11.4 dan T11.8
T92.9 Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S49.9, S59.9,
S69.9 dan T11.9
T93 Sequela cedera anggota bawah
T93.0 Sequela luka terbuka anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S71.-, S81.-, S91.dan T13.1
T93.1 Sequela fraktur femur
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S72.T93.2 Sequela fraktur lain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S82.-, S92.- dan
T12
T93.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S73.-, S83.-, S93.dan T13.2
T93.4 Sequela cedera syaraf anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S74.-, S84.-, S94.dan T13.3
T93.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S76.-, S86.-, S96.dan T13.5
T93.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota
bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S77-S78, S87S88, S97-S98 dan T13.6
T93.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S70.-, S75.-,
S79.7-S79.8,
S80.-,S85.-, S89.7-S89.8, S90.-, S95.-, S99.7-S99.8, T13.0,
T13.4 dan T13.8
T93.9 Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S79.9, S89.9,
S99.9 dan T13.9
96
97
98
CHAPTER XX.
PENYEBAB-PENYEBAB LUAR DARI
MORBIDITAS DAN MORTALITAS (V01Y98)
Bab ini, yang pada ICD revisi sebelumnya adalah klasfikasi
suplemen, memungkinkan klasifikasi peristiwa dan situasi di
lingkungan sebagai penyebab cedera, keracunan, dan efek tak
diinginkan lainnya. Kode dari bab ini digunakan untuk tambahan pada
kode dari bab lain yang menunjukkan bentuk kondisi, yang sering
diklasifikasikan pada Bab XIX [Cedera, keracunan dan konsekuensi
tertentu lain penyebab luar (S00-T98)]. Penyebab kematian sebaiknya
dikode menurut Bab XIX dan XX, tapi kalau hanya satu kode yang
ditabulasikan maka kode dari Bab XX yang diutamakan. Kondisi lain
yang dapat dinyatakan sebagai akibat penyebab luar diklasifikasikan
pada Bab I-XVIII. Untuk kondisi ini, kode dari Bab XX hanya digunakan
untuk informasi tambahan pada analisis kondisi ganda.
Kategori-kategori untuk sekuel penyebab
morbiditas dan mortalitas dimasukkan pada Y85-Y89
eksternal
dari
Jatuh
Terdedah tenaga mekanis bukan makhluk hidup
Terdedah tenaga mekanis makhluk hidup
dan medis
Y70-Y82
Kode aktifitas
Kategori berikut tersedia untuk digunakan sebagai variabel
terpisah penambah kategori V01-Y34 untuk menunjukkan aktifitas
korban pada saat kejadian berlangsung. Klasifikasi tambahan ini
jangan dikaburkan dengan, atau digunakan untuk mengganti kategori
yang tersedia untuk tempat kejadian yang dapat diklasifikasikan pada
W00-Y34
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
V09.2
V09.3
V09.9
jelas, Non-TA
V19.2
jelas, Non-TA
V19.3
V19.4
jelas, TA
V19.5
jelas, TA
10
V19.6
jelas, TA
V19.8
yang jelas
V19.9
11
tak jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS, nontraffic
Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA NOS
V29.4
tak jelas, TA
V29.5
tak jelas, TA
V29.6
jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS
tricycle bermotor
sepeda motor dengan becak samping (V20-V29)
kendaraan yang dirancang terutama untuk penggunaan di
luar jalan (V86.-)
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V30-V38:
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
12
Non-TA
V39.2
TA
Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
13
V39.3
V39.5
V39.6
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain MV roda 3
V39.9
14
TA
V49.2
TA
Tabrakan mobil NOS, bukan lalulintas
V49.3
V49.5
V49.6
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain mobil
V49.9
15
Non-TA
V59.2
16
V59.5
V59.6
tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van
(lalulintas)
V59.8
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain truk pick-up atau van
V59.9
17
TA
V69.2
V69.3
V69.5
V69.6
tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat
(lalulintas)
18
V69.8
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain kendaraan transport
berat
V69.9
19
V79.0
TA
V79.1
TA
V79.2
V79.5
V79.6
tak jelas, TA
Tabrakan bus NOS (lalulintas)
V79.8
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain bus
V79.9
Kecuali:
20
V80.2
V80.3
V80.4
V80.6
V80.7
V80.9
jelas
Kecelakaan kendaraan ditarik hewan NOS,
Kecelakaan penunggang hewan NOS
V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam lakatransport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar kereta api
V81.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V81.1
V81.2
Orang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau
kendaraan rel
V81.5
rel
Kecuali:
21
Kecuali:
V81.8
V82.2
V82.3
Kecuali:
V82.5
Kecuali:
Kecuali:
tabrakan (V82.0-V82.3)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
22
V82.7
V82.8
V83.2
V83.3
V83.4
khusus industri
V83.5
V83.6
V83.7
V83.9
V84.2
V84.3
V84.4
khusus pertanian
V84.5
23
V84.6
V84.7
V84.9
V85.2
V85.3
V85.4
khusus konstruksi
V85.5
V85.6
V85.7
V85.9
V86.2
V86.3
V86.4
V86.6
24
V86.7
V86.9
V87.2
(TA)
V87.3
V87.4
berat (TA)
V87.5
(TA)
V87.6
mobil (TA)
V87.7
V87.8
V87.9
TA)
25
V88.2
(Non-TA)
V88.3
V88.4
berat(Non-TA)
V88.5
mobil (Non-TA)
V88.7
V88.8
(Non-TA)
V88.9
melibatkan non-MV(Non-TA)
V89. Kecelakaan MV atau non-MV, jenis kendaraan tidak jelas
V89.0 Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas,
Non-TA
Kecelakaan MV NOS (Non-TA)
V89.1
(Non-TA)
Kecelakaan non-MVNOS (Non-TA)
V89.2
(TA)
TA non-MV NOS
V89.9
jelas
26
Tabrakan NOS
27
mencederai pengguna
V95.4
pengguna
V95.8
pengguna
V95.9
pengguna
Kecelakaan pesawat udara NOS, laka-transport udara NOS
28
V96.2
pengguna
V96.8
mencederai pengguna
Kecelakaan layang-layang yang membawa orang
V96.9
(V97.1)
V97.1
V97.2
Kecuali:
udara (V95-V96)
V97.3
29
30
Rumah titipan anak, panti yatim piatu, rumah orang tua, rumah
pensiunan
Asrama mahasiswa, sekolah reformasi, kamp militer, penjara
Hospice, rumah untuk orang sakit, rumah perawatan,
.2. Sekolah, institusi lain dan area administratif umum
Bangunan (dan halaman) yang digunakan masyarakat umum
atau kelompok tertentu seperti:
Clubhouse, dancehall, pusat remaja, teater, bioskop, music-hall,
opera-house
Taman kanak-kanak, sekolah (publik) (swasta) (pemda), college,
universitas, kampus
Institusi pendidikan tinggi, aula pertemuan, pustaka, gallery, public
hall
Kantor pos, museum, pengadilan, mesjid, gereja, rumah sakit, day
nursery
Kecuali:
asrama atau panti (.1), area sport dan atletik
(.3), gedung sedang dibangun (.6)
.3. Area sport dan atletik
Lapangan basket, cricket, tennis, baseball, sepakbola, golf, hockey,
squash
Tempat skating, menunggang kuda, kolam renang publik, stadion
Kecuali: Kolam renang atau lapangan tennis di rumah atau
taman pribadi (.0)
.4. Jalanan
Jalan bebas hambatan, jalan MV, trotoar, jalan setapak
.5. Area perdagangan dan jasa
Airport, stasiun (bus)(kereta api), stasiun pompa bensin
Kafe, restoran, kasino, bank, hotel, perkantoran, pusat pelayanan,
stasiun TV atau radio
Pasar, pertokoan, shopping mall, supermarket, garase komersial,
gudang komersial
Kecuali: Garase di rumah pribadi (.0)
.6. Area industri dan konstruksi
Bangunan [apa pun] yang sedang dibangun, terowongan yang sedang
dibangun,
Pembangkit tenaga listrik (batubara) (nuklir) (minyak)
Tambang minyak, oil rig dan instalasi offshore lainnya
Tempat penumpukan [pit] (batubara) (batu) (tanah)
31
Jatuh (W00-W19)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian
(halaman XX: 18-19)
Kecuali: sengaja melukai diri sendiri (X80-X81), serangan fisik [assault]
(Y01-Y02)
jatuh (dalam) (dari):
kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-),
mesin (yang bekerja) (W28-W31), ke air (dengan
tenggelam) (W65-W74),
bangunan terbakar (X00.-), ke dalam api (X00-X04, X08X09)
jatuh berulang yang tidak disebabkan kecelakaan (R29.6)
W00. Jatuh pada level sama yang melibatkan es dan salju
Kecuali:
jatuh dengan disebutkan: ice-skates and skis (W02.-),
jenjang (W10.-)
W01. Jatuh pada level sama akibat tergelincir, tersandung, dan
terantuk
Kecuali:
jatuh melibatkan es atau salju snow (W00.-)
W02. Jatuh yang melibatkan ice-skates, skis, roller-skates atau
skateboards
W03. Jatuh pada level sama yang lainnya akibat tabrakan
dengan, atau didorong orang lain
Termasuk: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan
(pembawa) pejalan kaki lain
32
Kecuali:
33
Kecuali:
34
di dalam objek
seperti:
antara krat pengepakan dan lantai. akibat pegangan
terlepas,
objek melipat (folding), pintu geser dan rangkanya,
lingkar pengering mesin cuci
Kecuali: cedera akibat:
kendaraan transport yang sedang digunakan untuk
transportasi (V01-V99),
alat pengangkat dan transmisi (W24.-),
alat pemotong dan pelobang (W25-W27),
perkakas tangan tanpa mesin (W27.-),
mesin-mesin (W28-W31)
dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau
jatuh (W20.-)
W24. Kontak dengan alat pengangkat dan transmisi, not
elsewhere classified
Termasuk: winch silinder horizontal tempat kabel diputarkan
tali besar, kawat, rantai pengangkat, pulley (block) [balok
penarik],
drive belt [lantai berjalan], transmission belt or cable
kabel transmisi,
Kecuali:
laka-transport (V01-V99)
W25. Kontak dengan kaca tajam
Kecuali:
jatuh yang melibatkan kaca (W00-W19)
kaca terbang akibat ledakan atau letusan senjata api
(W32-W40)
W26. Kontak dengan pisau, pedang, atau belati
W27. Kontak dengan perkakas tangan tanpa mesin
Termasuk: garpu, obeng, hoe [obeng bengkok tegak lurus], pembuka
kaleng NOS
gunting, mesin jahit tanpa mesin, jarum, pemotong kertas,
rake [sapu dengan ujung-ujung baja, untuk mengumpulkan
sampah kering],
pitchfork [garpu pengangkat jerami], ice-pick [pengambil
es], shovel [sekop]
chisel [pahat], kapak, gergaji tangan,
Kecuali:
jarum hipodermik (W46.-)
W28. Kontak dengan pembersih halaman bermesin [lawnmower]
Kecuali:
berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W29. Kontak dengan perkakas tangan bermesin dan mesin
rumah tangga lainnya
Termasuk: blender, mesin cuci
alat bermesin seperti:
35
36
37
Tenggelam (W65-W74)
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Y06.2
Y06.8
Y06.9
51
Y07.2
Y07.3
Y07.8
Y07.9
52
53
54
Y35.0
Asfiksia oleh gas, cedera oleh gas air mata, keracunan oleh
gas
ketika intervensi hukum
Y35.3
Eksekusi hukum
Y35.7
55
Y36.2
panas
asfiksia, luka bakar, cedera lain: akibat api yang timbul
dari alat pembuat api atau senjata konvensional
bom minyak
Y36.4
ionisasi
efek langsung lain dan efek sekunder dari senjata nuklir
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
56
Y36.6
Y36.7
perang non-konvensional
gas, asap dan zat kimia; laser
Y36.8
Y40.2
Group khloramphenikol
Y40.3
Makrolida
57
Y40.4
Tetrasiklin
Y40.5
Aminoglikosida
Streptomisin
Y40.6
Rifamisin
Y40.7
Y40.8
Y40.9
Obat antimikobakteria
lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinolin (Y41.8)
Y41.3
Y41.4
Anthelminthika
Y41.5
Obat antivirus
Derivat hydroxyquinolin
Kecuali: obat antimalaria (Y41.2)
Y41.9
58
Y42.2
Obat antitiroid
Y42.3
Y42.4
Kontrasepsi oral
elsewhere classified
Tamoxifen
Y42.7
Y42.8
Cytarabine
Y43.2
Y43.3
Antibiotika antineoplastik
Kecuali: tamoxifen (Y42.6)
Y43.4
Agen-agen immunosuppressif
Y43.5
Y43.6
Y43.8
classified
Antagonis logam berat (heavy-metal)
59
Y43.9
megaloblastik
Y44.2
Antikoagulan
Y44.3
Y44.4
Obat-obat trombolitik
Y44.6
Substitusi plasma
Y44.9
darah
Y45. Obat analgesik, antipiretik dan antiperadangan
Y45.0 Opioid dan analgesik yang berhubungan
Y45.1
Salisilat
Y45.2
Y45.4
Antirematik
Derivat 4-aminophenol
Y45.8
Y45.9
60
Y46.0
asetazolamide (Y54.2)
Suksinimida
Y46.1
Oxazolidinediones
Y46.2
Derivat hidantoin
Y46.3
Deoxibarbiturat
Y46.4
Iminostilbenes
Carbamazepine
Y46.5
Valproic acid
Y46.6
Y46.7
Obat antiparkinsonism
Amantadin
Y46.8
Obat antispastik
Benzodiazepin
Y47.2
Derivat cloral
Y47.3
Paraldehida
Y47.4
Komponen bromin
Y47.5
Y47.8
Methaqualone
Y47.9
Anestetik parenteral
Tiobarbiturat
61
Y48.2
Y48.3
Anestetik lokal
Y48.4
Y48.5
Gas-gas terapi
Y49.2
Y49.3
Y49.4
Y49.5
Psikodisleptika [hallucinogens]
Y49.7
Y49.8
Y49.9
Y50.2
Kafein
Kecuali: aminophylline (Y55.6), theobromine (Y55.6),
theophylline (Y55.6)
Y50.8
Y50.9
62
Y51.0
Agen antikolinesterase
Y51.1
Y51.2
Y51.3
classified
Metaraminol
Y51.5
classified
Kecuali: salbutamol (Y55.6)
Y51.6
Y51.8
Calcium-channel blockers
Y52.2
63
Dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), calciumchannel blocker (Y52.1)
Y52.4
Angiotensin-converting-enzyme inhibitors
Y52.5
Y52.7
Vasodilator perifer
Y52.9
sistem kardiovaskuler
Y53. Agen yang primernya mempengaruhi sistem
gastrointestinum
Y53.0 Antagonis reseptor H2 histamine
Y53.1
Y53.2
Laxatif stimulan
Y53.3
Y53.4
Laxatif lain
Digestan
Y53.6
Antidiare
Emetika
64
Y53.8
gastrointestinum
Y53.9
Y54.2
Inhibitor carbonic-anhydrase
Asetazolamide
Y54.3
Derivat benzotiadiazin
Y54.4
Y54.5
Diuretik lainnya
Y54.6
Y54.9
Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan otot
lurik, dan sistem pernafasan
Y55.0 Obat okstosik
Alkaloid ergot
Kecuali: estrogen, progestogen and antagonisnya (Y42.5Y42.6)
Y55.1
otot
Y55.3
Antitusif
65
Y55.4
Expektoran
Y55.5
Obat anti-common-cold
Y55.6
sistem pernafasan
Y56. Agen-agen topikal yang terutama mempengaruhi kulit dan
membran mukosa, obat mata, obat telinga, hidung dan
tenggorokan (THT), dan obat gigi
Termasuk: glukokortikoid, topikal
Y56.0 Obat anti-jamur, anti-infeksi and anti-peradangan lokal,
not elsewhere classified
Y56.1
Antipruritika
Y56.2
Y56.3
Y56.4
Y56.6
Y56.7
Y56.8
Spermisida
Y56.9
Obat lipotropik
Y57.2
Y57.3
Alcohol deterrents
66
Y57.4
Y57.5
Y57.6
Y57.7
Kecuali:
Obat-obatan lainnya
Y57.9
Y58.2
Vaksin kholera
Y58.3
Vaksin plague
Y58.4
Vaksin tetanus
Y58.5
Vaksin difteria
Y58.6
komponen pertussis
Y58.8
Vaksin rickettsia
Y59.2
Vaksin protozoa
Y59.3
Vaksin immunoglobulin
Y59.8
Y59.9
67
Y60.2
Y60.3
Y60.4
Y60.5
Y60.6
Y60.7
Y60.8
Y60.9
Y61.2
Y61.3
Y61.4
Y61.5
Y61.6
Y61.7
Y61.8
Y61.9
68
Y62.0
Y62.1
Y62.2
Y62.3
Y62.4
Y62.5
Y62.6
Y62.8
Y62.9
infusi
Y63.2
Y63.3
asuhan medis
Y63.4
shock
Y63.5
lokal
Y63.6
yang diperlukan
Y63.8
Y63.9
yangtidak jelas
Y64. Zat medis atau biologis yang terkontaminasi
Y64.0 Zat medis atau biologis terkontaminasi, ditransfusikan
atau diinfuskan
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
69
Y64.1
Y65.2
bedah
Y65.3
lain
Y65.5
Y65.8
medis
Y66. Tidak diberikannya asuhan bedah dan dan medis
Penghentian asuhan bedah dan medis secara prematur
Y69. Kesalahan yang tidak dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan
dan medis
70
71
buatan
Y83.2
Y83.3
Y83.4
Y83.5
Y83.6
Y83.8
Y83.9
Dialisis ginjal
Y84.2
Y84.3
Shock therapy
Y84.4
Aspirasi cairan
Y84.5
Y84.6
Kateterisasi urin
Y84.7
Y84.8
Y84.9
72
Sequelae serangan
Y87.2
Sequelae pelaksanaaneperang
Y89.9
73
Y90.2
Y90.3
Y90.4
Y90.5
Y90.6
Y90.7
Y90.8
Y90.9
74
75
dengan reproduksi.
Z40-Z54
Z55-Z65
kanak
Z00.3
Z00.4
Kecuali:
medicolegal (Z04.6)
Z00.5
Z00.6
Pemeriksaan untuk:
tujuan administratif (Z02.-), kondisi yang dicurigai,
Kecuali:
(Z02.4)
Z01.1
Z01.2
Pemeriksaan gigi
Z01.3
Z01.4
Pemeriksaan ginekologis(umum)(rutin)
Z01.6
Pemeriksaan laboratorium
Z01.8
Z01.9
Kecuali:
Z02.2
Kecuali:
Kecuali:
bersenjata (Z10.2)
Z02.4
Z02.5
Kecuali:
(Z04.0)
general health check-up anggota tim olahraga (Z10.3)
Z02.6
Z02.7
Pemeriksaan (untuk):
Z03.1
Z03.2
laku
Pengamatan: tingkah laku dissosial, membakar-bakar,
aktifitas gang, atau maling toko, tanpa kelainan psikiatrik
yang jelas
Z03.3
Z03.4
Z03.5
lainnya
Z03.6
Z03.9
jelas
Kecuali:
transport
Kecuali:
Z04.2
Z04.3
Z04.4
Z04.8
jelas
Permintaan untuk pembuktian dari ahli
Z04.9
jelas
Observasi NOS
Z08. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas
Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali:
Z51, Z54.-)
Z08.0
neoplasma ganas
Z08.1
neoplasma ganas
Kecuali:
Z08.2
neoplasma ganas
Kecuali:
Z08.7
neoplasma ganas
Z08.9
Z51, Z54.-)
Pengawasan medis paca pengobatan neoplasma ganas
(Z08.-)
Pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan
alat medis lain (Z44-Z46)
Z09.0
neoplasma ganas
Z09.1
neoplasma ganas
Kecuali:
Z09.2
neoplasma ganas
Kecuali:
Z51.2)
Z09.3
Z09.4
Z09.7
Kecuali:
Z10.1
Kecuali:
Z10.2
Kecuali:
Z10.3
Kecuali:
(Z04.0)
pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga (Z02.5)
Z10.8
lainnya
Anak sekolah, mahasiswa
Z11. Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit
Z11.0 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi usus
Z11.1
Z11.2
Z11.3
sexual
Z11.4
Kecuali:
Z11.6
dan cacingan
Kecuali:
Z11.8
parasit lainnya
Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis
Z11.9
Z12.2
pernafasan
Z12.3
Kecuali:
Z12.4
Kecuali:
ginekologis umum(Z01.4)
Z12.5
Z12.6
kemih
Z12.8
lainnya
Z12.9
Z13.0
Z13.2
Z13.3
tingkah laku
Alkoholisme, depresi, retardasi mental
Z13.4
tertentu kanak-kanak
Kecuali:
(Z00.1)
Z13.5
telinga
Z13.6
Z13.7
Z20.2
sexual
Z20.3
10
Z20.4
Z20.5
Z20.6
virus [HIV]
Kecuali:
infestasi lainnya
Z20.8
Z20.9
tidak jelas
Z21. Status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus
HIV positive NOS
Kecuali:
Carrier typhoid
Z22.1
Z22.2
Carrier diphtheria
Z22.3
penularan utama
Carrier: gonorrhoea, syphilis
Z22.5
11
Z22.6
[HTLV-1]
Z22.8
Z22.9
Z23.1
[TAB] saja
Z23.2
Z23.3
Z23.4
Z23.5
Z23.6
Z23.7
Z23.8
tunggal lainnya
Z24. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal
tertentu
Kecuali:
immunisasi terhadap kombinasi penyakit (Z27.-)
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z24.0
Z24.1
encephalitis
Z24.2
Z24.3
Z24.4
Z24.5
12
Z24.6
Z25.1
Z25.8
Z26.8
tidak jelas
Memerlukan imunisasi NOS
Z27. Memerlukan imunisasi terhadap combinations of infectious
diseases
Kecuali:
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z27.0
pertussis [DTP]
Z27.2
[DTP + TAB]
Z27.3
polio]
13
Z27.4
Z27.8
lainnya
Z27.9
tidak jelas
Z28. Imunisasi tidak dilakukan
Z28.0 Imunisasi tidak dilakukan karena kontraindikasi
Z28.1
Z28.9
Isolasi
Imunoterapi profilaksis
Pemberian immunoglobulin
Z29.2
Z29.9
14
Z30.2
Sterilisasi
Menstrual extraction
Z31.1
Inseminasi buatan
Z31.2
Fertilisasi in vitro
Z31.4
Konseling genetik]
15
Z31.6
Z31.8
Z31.9
Hamil, dipastikan
Z34.9
memadai
Kehamilan: tersembunyi [concealed, hidden]
Z35.4
16
Kecuali:
Z35.5
Z35.6
Z35.7
Z35.8
Z35.9
meningkat
Z36.2
Z36.3
Z36.8
Z37.1
Z37.2
17
Z37.3
Z37.4
Z37.5
Z37.6
Z37.7
Z37.9
Z38.2
Z38.4
Z38.5
Z38.6
Z38.7
Z38.8
Alphabetical Index
Z39.1
Pengawasan laktasi
Kecuali:
Z39.2
18
Z40.9
terterima
Implantasi payudara
Kecuali:
Z41.3
Z41.8
kesehatan
19
Z41.9
dan leher
Z42.1
payudara
Z42.2
lain badan
Z42.3
atas
Z42.4
bawah
Z42.8
tubuh lainnya
Z42.9
jelas
Z43. Perawatan lobang buatan
Termasuk: pemasukan sonde atau bougies, pengeluaran kateter,
pembersihan
perubahan, penutupan
Kecuali:
20
Perawatan trakeostomi
Z43.1
Perawatan gastrostomi
Z43.2
Perawatan ileostomi
Z43.3
Perawatan kolostomi
Z43.4
pencernaan
Z43.5
Perawatan sistostomi
Z43.6
Z43.8
Z43.9
Z44.1
Z44.2
Kecuali:
Z44.3
Z44.8
Z44.9
21
Z45.2
device]
Z45.3
Z45.9
Z46.1
Z46.2
Z46.4
Z46.5
Z46.6
Z46.7
Kursi roda
Z46.9
22
Z48.9
Z49.0
Z49.1
Extracorporeal dialisis
Dialisis lainnya
23
Dialisis peritoneum
Z50 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi
Kecuali:
Konseling (Z70-Z71)
Z50.0
Rehabilitasi jantung
Z50.1
Rehabilitasi alkohol
Z50.3
Rehabilitasi obat
Z50.4
Z50.5
Z50.6
Z50.7
elsewhere classified
Z50.8
rehabilitasi lainnya
Rehabilitasi tembakau, latihan dalam activities of daily
living [ADL] NEC
Z50.9
Sesi radioterapi
Z51.1
Z51.2
Khemoterapi lainnya
24
Kecuali:
(Z23-Z27, Z29.-)
Z51.3
Z51.4
elsewhere classified
Kecuali:
Z51.5
Z51.6
Z51.8
Kecuali:
Z51.9
Donor darah
Donor kulit
Z52.2
Donor tulang
Z52.3
Z52.4
Donor ginjal
Z52.5
Donor kornea
Z52.6
Donor hati
Z52.7
Donor jantung
Z52.8
Z52.9
Donor NOS
Z53. Orang yang mendatangi SPK untuk prosedur spesifik, tapi
tidak dilakukan
Kecuali:
imunisasi tidak dilaksanakan (Z28.-)
25
Z53.0
Z53.1
tekanan kelompok
Z53.2
Z53.9
Z54. Penyembuhan
Z54.0 Penyembuhan setelah pembedahan
Z54.1
Z54.2
Z54.3
Z54.4
Z54.7
Z54.9
Z55.1
Z55.2
Z55.3
Z55.4
26
Z55.8
kemampuan membaca
Pengajaran tidak memadai
Z55.9
jelas
Z56. Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan
pengangguran
Kecuali:
dihadapkan pada faktor resiko oleh pekerjaan
(Z57.-)
masalah yang berhubungan dengan perumahan dan
keadaan ekonomik (Z59.-)
Z56.0
Z56.1
Perubahan pekerjaan
Z56.2
Z56.3
Z56.4
Z56.5
pekerjaan
Z56.7
pekerjaan
Z57. Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resikofactors
Z57.0 Dihadapkan oleh pekerjaan pada kebisingan
Z57.1
Z57.2
Z57.3
lainnya
27
Z57.4
pertanian
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.5
industri lain
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.6
Z57.7
Z57.8
Z57.9
tidak jelas
Z58. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik
Kecuali:
dihadapkan oleh pekerjaan (Z57.-)
Z58.0
Z58.1
Kecuali:
Z58.2
Z58.3
Z58.4
Z58.5
Z58.6
Kecuali:
Z58.7
Merokok pasif
Kecuali:
28
Z58.9
tidak jelas
Z59. Masalah yang berhubungan dengan perumahan dan
keadaan ekonomik
Kecuali:
suplai air minum tidak memadai (Z58.6)
Z59.0
Tuna wisma
Z59.1
fisik (Z58.-)
Z59.2
institusi residensial
Residen boarding-school
Kecuali:
institusi (Z62.2)
Z59.4
Kecuali:
Sangat miskin
Z59.6
Penghasilan rendah
Z59.7
memadai
Z59.8
29
Hidup sendirian
Z60.3
budaya baru]
Migrasi, transplantasi sosial [transmigrasi]
Z60.4
tidak adil
Diperlakukan tidak adil atau diskriminasi, merasa atau
sebenarnya, karena merupakan
anggota suatu kelompok (kulit, agama, asal etnik, dsb),
selain ciri-ciri pribadi.
Kecuali:
Z60.8
sosial
Z60.9
30
kanak-kanak
Kejadian yang berakibat anak merasa diri negatif seperti
gagal dalam tugas,terbukanya
masalah memalukan atau stigma, dan pengalaman lain
yang membuat rasa terhina.
Z61.4
31
Z61.5
kanak
Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan
anak, seperti penculikan,
bencana alam dengan ancaman nyawa, cedera dengan
ancaman harga diri, atau
menyaksikan trauma yang berat terhadap orang yang
disayangi
Z61.8
Z61.9
32
anak
Sikap negatif membesarkan anak yang khusus terfokus
terhadap anak sebagai individu,
berlangsung lama, dan mencakup berbagai tingkah laku
anak (misalnya secara otomatis
menyalahkan anak untuk setiap masalah atau memberi
label negatif kepada anak)
Z62.4
33
membesarkan anak
Tidak adanya pengalaman belajar dan bermain
Z62.6
membesarkan anak
Z62.9
tidak jelas
Z63. Masalah lain sehubungan dengan group penunjang utama,
termasuk keadaan keluarga
Kecuali:
maltreatment syndromes (T74.-)
masalah sehubungan dengan:
kejadian negatif pada kanak-kanak.(Z61.-),
membesarkan anak (Z62.-)
Z63.0
34
Z63.1
Z63.2
Z63.3
Z63.4
Ditinggalkan
Z63.6
penunjang utama
Ketidakcocokan dalam keluarga NOS, tingkat emosional
tinggi di dalam keluarga
Komunikasi tidak memadai atau rusak di dalam keluarga
Z63.9
tidak jelas
Z64. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial
tertentu
Z64.0 Masalah sehubungan dengan kehamilan yang tidak
diinginkan
Kecuali:
35
Kecuali:
multiparity (Z35.4)
Z64.2
kimia berbahaya
Kecuali:
Index
Z64.3
hukuman penjara
Z65.1
Z65.2
Z65.3
Korban penyiksaan
Z65.5
lainnya
Kecuali:
psikososial
Z65.9
36
pasien
Pasien khawatir tentang: impotensi, tak-berespons, seks
bebas, orientasi seksual
Z70.2
orientasi seksual
Z70.8
Pendidikan seks
Z70.9
37
Z71.1
diagnosis dibuat
Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang
normal, baik tapi khawatir
Kecuali:
penelitian
Z71.3
Kecuali:
Z71.5
Kecuali:
Z71.6
Kecuali:
Z71.7
Z71.8
Penggunaan tembakau
Kecuali:
38
Z72.1
Penggunaan alkohol
Kecuali:
Z72.2
Penggunaan obat
Kecuali:
ketergantungan (F55)
ketergantungan obat (F11-F16, F19 dengan karakter
keempat .2)
Z72.3
Z72.4
Kecuali:
Z72.6
Kecuali:
Z72.8
Burn-out
39
Z73.2
Z73.3
pengangguran (Z56.-)
Z73.4
classified
Z73.5
Z73.6
Kecuali:
Z73.8
manajemen kehidupan
Z73.9
Z74.1
Z74.2
Z74.8
jelas
Z75. Masalah yang berhubungan dengan fasilitas medis dan
asuhan kesehatan lainnya
Z75.0 Pelayanan medis tidak tersedia di rumah
Kecuali:
asuhan (Z74.2)
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
40
Z75.1
Z75.3
kesehatan
Kecuali:
Z75.4
pembantu lainnya
Z75.5
ulangan kontrasepsi(Z30.4)
Z76.1
Z76.2
sehat lainnya
Asuhan medis atau perawatan untuk bayi sehat dalam
keadaan seperti kondisi sosioekonomik yang tidak baik di rumah, menunggu
penempatan sebagai anak asuh atau
41
Z76.4
Kecuali:
Z76.5
Z76.8
Z76.9
jelas
42
Z80.2
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49,
C69-C79, C97
Z80.9
keluarga
43
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan di bagian lain pada F00F99
Z82. Riwayat cacad tertentu dan penyakit kronis penyebab cacad
dalam keluarga
Z82.0 Riwayat epilepsi dan penyakit lain sistem syaraf dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99
Z82.1
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H54.Z82.2
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H90-H91
Z82.3
44
Z82.7
kongenital keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z82.8
dalam keluarga, n. e. c.
Z83. Riwayat kelainan spesifik lain dalam keluarga
Kecuali:
Kontak dengan atau dihadapkan pada penyakit
menular dalam keluarga (Z20.-)
Z83.0
dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada B20-B24
Z83.1
dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E07, E15-E90
Z83.5
45
Z83.6
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N30-N99
Z84.3
dalam keluarga
Z84.8
Z85.1
paru
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
46
Z85.2
intratoraks lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z85.3
Riwayat leukaemia
47
Z86.2
keempat .2)
masalah sehubungan dengan penggunaan:
alkohol (Z72.1), obat (Z72.2), tembakau (Z72.0)
Z86.5
penginderaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99, H00-H95
Z86.7
Z87.2
48
jaringan ikat
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z87.4
nifas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O00-O99, riwayat
pribadi penyakit trophoblast
Kecuali:
perinatal
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada P00-P96
Z87.7
kromosom kongenital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z87.8
Z88.2
Z88.3
Z88.4
Z88.5
49
Z88.6
Z88.7
Z88.8
lain
Z88.9
unilateral
Z89.1
Z89.2
Z89.6
Z89.9
50
Kecuali:
Z90.1
Hilangnya payudara
Z90.2
Z90.3
Z90.4
Z90.5
Hilangnya ginjal
Z90.6
Z90.7
Z90.8
(Z58.-)
Kecuali:
(Z88.-)
Z91.1
medis
Z91.2
Z91.3
Kecuali:
Z91.4
Z91.5
51
Z91.6
Z91.8
sekarang (Z30.-)
kehadiran (intrauterine) contraceptive device (Z97.5)
Z92.1
jangka panjang
Z92.2
jangka panjang
Riwayat pribadi penggunaan aspirin
Z92.3
classified
Kecuali:
(Z98.-)
Z92.5
Z92.6
Z92.8
Z92.9
52
Status trakheostomi
Z93.1
Status gastrostomi
Z93.2
Status ileostomi
Z93.3
Status kolostomi
Z93.4
Z93.5
Status sistostomi
Z93.6
Z93.9
Z94.1
Kecuali:
Z94.2
Z94.3
Z94.4
Z94.5
Z94.7
53
Z94.8
Kecuali:
pacemaker (Z45.0)
Z95.1
Z95.2
Z95.3
Z95.4
Z95.5
lainnya
Adanya prosthesis intravaskular NEC, status setelah
angioplasti perifer NOS
Z95.9
tidak jelas
Z96. Adanya implant fungsional lainnya
Kecuali:
Komplikasi alat prostetik, implant dan graft
internal (T82-T85)
Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya
(Z44-Z46)
Z96.0
Z96.1
Pseudophakia
ICD 10 2nd ed, Update April 08Apikes Iris Padang
54
Z96.2
Z96.4
Pompa insulin
Z96.5
Z96.6
Z96.7
Z96.9
Z97.1
Z97.2
Z97.3
Z97.4
Z97.5
Kecuali:
55
Z98.1
Status arthrodesis
Z98.2
Z99.2
Z99.3
Z99.8
kemampuan lain
Z99.9
56
CHAPTER XXII.
KODE UNTUK TUJUAN KHUSUS
(U00-U99)
This chapter contains the following block:
U00
U
4
9
U80
U
8
9
U80
U80
.0
U80
.1
57
U80
.8
U81
U81
.0
U81
.8
U8
8
U89
U89
.8
U89
.9
58