DEWAN REDAKSI
Pelindung:
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Landak
Penanggung Jawab :
Samsul Bahri, S.Pd, M.Si
Ketua Penyunting:
Pitalis Mawardi B, S.Pd, M.Pd
Penyunting Ahli :
Prof.Dr. Aunurahman, M.Pd
Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd
Ajun Purwanto, S.Si, M.Pd
Karel Januardi, S.Si, M.Pd
(Universitas Tanjungpura)
Wakil Rektor 1 IKIP-PGRI Pontianak
Dosen IKIP-PGRI Pontianak
Dosen IKIP-PGRI Pontianak
SALAMREDAKSI
Refleksi dari Penelitian TindakanKelas
Dalam Penelitian Tindakan Kelas, guru melakukan penelitian
dalam kelasnya sendiri dengan tujuan lebih mengenal cara
mengajar mereka dan bagaimana cara memperbaikinya. Pada
saat melakukan Penelitian Tindakan Kelas, guru mengidentifikasi
dan memecahkan permasalahan dalam kelas dengan melakukan
perubahan dan mengevaluasi perubahan tersebut, melalui
sebuah siklus proses aksi, refleksi, revisi, refleksi dan revisi lebih
lanjut, sampai guru tersebut merasa puas akan perubahan yang
telah dilakukannya. Dengan kata lain, Penelitian Tindakan Kelas
sama dengan belajar melaluiberbuat.
Walaupun fokus dari penelitian tindakan kelas adalah para siswa
dan untuk meningkatkan pembelajaran siswa, penelitian ini
adalah sebuah alat yang sangat baik untuk membantu
pengembangan profesional guru. Hal ini karena penelitian
tindakan kelas memberi kesempatan kepada guru untuk secara
kritis merefleksikan cara mengajar mereka serta pengaruhnya
terhadap
pembelajaran
siswa,
melalui
sebuah
cara
yangterstruktur.
Karena Penelitian Tindakan Kelas menggunakan cara reflektif
sebagai metode peningkatan mutu pembelajaran, Kementerian
Pendidikan Nasional di Indonesia memasukkannya sebagai salah
satu syarat kunci dalam upaya peningkatan kualitas guru.
Dewasa ini, untuk mendapatkan Sertifikasi Pendidik Profesional,
para guru di Indonesia harus Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan profesionalisme mereka.
Dalam PTK ini, setiap guru diminta untuk berfokus pada satu
permasalahan yang mereka hadapi di kelasnya dan menemukan
pemecahan bagi permasalahan tersebut dengan menerapkan
proses sistematis sebagaiberikut:
Langkah 1: Merefleksikan pembelajaran dan mengidentifikasi satu
permasalahan yang memiliki pengaruh besar terhadap
situasi kelas. Melakukan kajian pustaka singkat untuk
mendapatkan
informasi
dasar
mengenai
permasalahan
tersebut
dan
bagaimanapemecahannya.
Langkah 2:
Merumuskan pemecahan bagi permasalahan
dan mengembangkan rencana tindakan. Menentukan
metode pengumpulan data saat menguji tindakan di
kelas, terutama berkaitan dengan belajarsiswa.
Langkah 4:
Menganalisis
data
dan
menemukan
kecendrungan peningkatan belajar siswa.
Langkah 5:
Merefleksikan hasil dan menentukan langkah
tindak lanjut berdasarkanhasiltersebut.
Jika strategi (tindakan pemecahan masalah) baru tersebut
berhasil meningkatkan belajar siswa, para guru akan
menggunakan lagi strategi tersebut dalam konteks pembelajaran
yang sama. Jika strategi tersebut tidak meningkatkan belajar
siswa, para guru diminta untuk mengulang langkah 2, 3 dan 4
dengan menggunakan strategi/tindakan yang berbeda.
Langkah 6: Menyebarkan hasil penelitian dengan cara menulis
laporan penelitian, menulis artikel/jurnal ilmiah untuk
diterbitkan, dan mempresentasikan hasil penelitian
kepada rekan guru di sekolah atauMGMP.
Program Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan kegiatan yang
cukup menantang. Sebagian besar peserta belum pernah
melakukan penelitian jenis apapun. Beberapa yang sudah pernah
melakukan penelitian belum pernah melakukan Penelitian
Tindakan. Maka, yang menjadi tantangan terbesar bagi peserta
dan fasilitator adalah memahami bahwa penelitian tindakan
kelas tidak sama dengan penelitian yang biasanya dilakukan di
Indonesia.
Penelitian Tindakan Kelas bukanlah tentang seorang peneliti yang
meneliti sebuah topik dan menggali semua informasi yang dibutuhkan untuk
memberikan jawaban benar
serta menghasilkan pengetahuan
teoretis. Melainkan proses mengubah seseorang menjadi peneliti,
menilai situasi dan permasalahan nyata, serta melihat
bagaimana tindakan mereka berpengaruh terhadap hasilnya.
Tidak ada klaim tentang objektivitas dan relevansi hasil bagi pihak
lain tidaklah penting. Praktik adalah jantung dari Penelitian Tindakan Kelas,
bukanteori.
Sangatlah penting untuk selalu mengingatkan tentang
karakteristik mendasar dari Penelitian Tindakan Kelas ini selama
program berlangsung karena sering kali peserta dan fasilitator
kembali pada apa yang sudah mereka ketahui dan terlalu
berfokus pada teori daripada praktik. Hal ini menyebabkan
beberapa peserta menilai program ini terlalu akademis sehingga
SEKAPURSIRIH
Guru
sebagai
pendidik
merupakan
pondasi
saja
Dokumentasi
tanpa
adanya
kegiatandokumentasiyangtepat.
yangdituangkan
dalam
bentuk
karya
ilmiah
menciptakan
kreasi
dan
modellain,gunamewujudkanupayapeningkatandalamkegiatanbela
jarmengajar.Hasilkeilmiahan
ini
kemudian
dapat
dijadikan
diri
menjadi
diimplementasikan
menciptakan
multiple
dalam
generasi
kompetensi
proses
muda
yang
yang
kemudian
pembelajaran,
berkualitas.
KTI
guna
hasil
intelektualitas
ilmiahnya.
guru
dalam
Salah
menuangkan
satu
wadah
ilmiahyangdimaksudadalahterbitanberkaladalambentukjurnalilmi
ah.
(LIPI),saya
merasa
terharu
dan
bangga
dengan
ilmiah
ini
tentunya
tidakterlepasdariadanyahubunganyangharmonisdankerjasamaya
ngbaikantaraguru,
dosen,dankonsultanyangadadiwilayahProvinsiKalbar.Keberhasilan
initentunyatidak terlepas dari berkah Tuhan Yang Maha Esa, hasil
kerja keras pengelola, dan dukungan yang
tinggi
dari
Dr.Ir.TriMargono,M.I.S
Sambutan
KepalaDinasPendidikandanKebudayaanKabupatenLandak
AdilkaTalino,BacuraminkaSaruga,BasengatkaJubata
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat Serta karunia-Nya Jurnal Penelitian
Guru Kabupaten Landak dapat diterbitkan.
Kehadiran jurnal Panampa Talino, Pajaji
Talino, Pamane Talino, TuahTalino, Radang
Talino ini merupakan langkah awal dalam
membangun dan menumbuhkan kreatifitas
serta
pengembangan
keterampilan
menulisuntuk
meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogik guru
khususnya di KabupatenLandak.
Peningkatan kompetisi guru merupakan upaya dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
pengajaran
dan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Publikasi terhadap
persoalan dan karya tulis dalam pendidikan perlu semakin
ditingkatkan kepada segenap pelaku dan pemangku
kepentingan bidang pendidikan, sehingga perhatian
kepedulian
serta
kesadaran
masyarakatterhadap
pendidikan menjadi suatukebutuhan.
Media publikasi karya guru dalam pendidikan,
hendaknya tidak sekedar wacana dan referensi, tetapi
secara implinsit merupakan inspiratif kepada pelaku dan
pelaksana pendidikan, guru, orangtua, sekolah dan pejabat
bidang pendidikan, sebagai tanggung jawab kepada
bangsa dan Negara, utamanya kepada masyarakat
danrakyat.
Kabupaten
Landakterletak1o00LU0o52LSdan109o1042BB-110o10BT,
secara
geografis
letaknya sangat strategis karena berada ditengah-tengah
Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan daerah lintasan
jalur
Pontianak-Entikong-Kuching-Brunai
Darussalam
maupun jalur Pontianak-Jagoibabang-Kuching. Letak ini
10
11
12
Landak,November2015
KepalaDinasPendidikandanKebuday
aanKabupatenLandak
ASPANSIUS, S.IP.M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19590404 198002 1003
13
Landak
sesuai
dengan
Peraturan
Bupati
dan
Kebudayaan
Tata
Kerja
Kabupaten
Dinas
Landak,
Pendidikan
dan
menetapkan
strukturorganisasiDinasPendidikandanKebudayaanKabupat
enLandakadalahsebagaiberikut:
1.
KepalaDinas;
2.
Sekretariat;
3.
Bidang SD danPLB;
4.
5.
6.
BidangKebudayaan;
7.
8.
Kelompok JabatanFungsional.
14
15
DAFTAR ISI
RADAKNG TALINO
Jurnal Penelitian Guru Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Volume 1 Nomor 1 November 2015
Redaksi.................................................................................................................
Salam Redaksi.......................................................................................................
Sekapur Sirih dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia....................................
Kata Sambutan Kepala Dinas Kabupaten Landak.................................................
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
xi
Daftar Isi...............................................................................................................
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Inquiri Pada
Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas IX G SMP Negeri 1Sengah Temila Kabupaten
Landak
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
1-9
Abdul Muis
Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Materi Perdagangan
Internasional Menggunakan Metode Kontekstual Pada Siswa di Kelas XII IIS C
SMAN
1
Ngabang
Kabupaten
Landak
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10-23
Imaculata
Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata
Pelajaran
IPS
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
24-30
Sarinus Kabere
Meningkatkan Aktivitas Dan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Melalui
Media
Gambar
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
31-41
Sinyuk
16
Halaman
i
iii
vi
viii
xi
17