Anda di halaman 1dari 4

Laporan Pendahuluan

Abortus Insipiens

Oleh :
Wisnu Sadhana, S.Kep
Nim : 20010320050

Program Ners
PSIK FK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2006

Laporan Pendahuluan
Abortus Insipiens
A. Pengertian Abortus Insipiens
1. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau

buah

kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan


2. Insipiens adalah perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda
di mana hasil konsepsi masih berada dalam cavum uteri. Kondisi ini
menunjukkan proses abortus sedang berlansung dan akan berlanjut
menjadi abortus incomplit atau komplit.
B. Penyebab Abortus :

Kelainan perrtumbuhan konsepsi

Kelainan uterus / traktus genitalis:


Kelainan uterus yang didapat: mioma
Kelainan uterun kongenital: uterus septus
Serviks inkompeten

Kelainan genetik / kromosom

Lingkungan endometrium kurang baik: infeksi, adesi

Pengaruh luar / teratogen: infeksi, obat, radiasi, rokok

Kelainan Plasenta

Penyakit ibu: infeksi

Faktor endokrin: Hipotiroid, hipertiroid

Faktor immunologi: Antiphospholipid antibody syndrome

Gangguan darah: Thrombofilia

C. Penanganan
1. Penilaian awal
Untuk penanganan yang memadai segera lakukan penilaian dari :

Keadaan umum pasien

Tanda-tanda-Syokh (pucat, berkeringat, pingsan, tekanan darah)

Nyeri tekan, jika syokh disertai dengan masssa lunak di adneksa,


nyeri perut bawah, adanya cairan bebas di dalam kavum pelvis
fikirkan tentang KET

Tanda-tanda infeksi dan sepsis (demam tinggi, sekret berbau,


nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang portio,
dehydrasi, gelisah atau pingsan)

2. Penanganan spesifik

Kaji skala nyeri, monitoring Tanda=-tanda Vital

Kaji pengeluaran pervaginam

Lakukan Pemeriksaan obstetri untuk memastikan jenis abortus

Lakukan persiapan prosedur evakuasi hasil konsepsi

Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian infus RL 30-40 tts/mnt

Posisikan pasien bagian bawah lebih tinggi dari bagian kepala

Kolaborasikan pemberian Antibiotik dan Analgesi

Lakukan komunikasi dengan pendekatan teknik proses kehilangan

Asuhan Keperawatan Abortus Insipiens


1. Pengkajian

Kaji status fisik (TTV) dan emosi ibu

Kaji pola kontraksi, status fisiologi ibu dan janin

Kaji HPMT,HPL

Riwayat ANC

Pemeriksaan fisik dan obstetri (Palpasi Leopold, inspekulo untruk


memastikan jenis abortus)

Pemeriksaan Lab (Hb, Gol. Darah)

Respon klien dan keluarga terhadap kejadian abortus

2. Diagnosa Keperawatan :
a. Nyeri b/d kontraksi dan lepasnya hasil konsepsi dari fundus uteri

b. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kehilangan orang/anak


yang berharga
c. Menurunnya mobilitas fisik b.d ketidak nyamanan nyeri atau intervensi
3. Rencana Tindakan :
a. Kaji skala nyeri, monitoring Tanda-tanda Vital
b. Kaji pengeluaran pervaginam
c. Lakukan Pemeriksaan obstetri untuk memastikan jenis abortus
d. Lakukan persiapan prosedur evakuasi hasil konsepsi
e. Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian infus RL 30-40 tts/mnt
f. Posisikan pasien bagian bawah lebih tinggi dari bagian kepala
g. Kolaborasikan pemberian Antibiotik dan Analgesi
h. Lakukan komunikasi dengan pendekatan teknik proses kehilangan
i. Menaikkan rasa nyaman atau mengurangi nyeri (pijat, relaksasi dan
visualisasi/distraksi)
j. memberikan nutrisi dan hidrasi
k. memberikan support emosional, dan spiritual yang kondusif
l. Memfasilitasi kopping yang efektif
m. Mengurangi stimulasi yang berlebihan
n. Membantu memberikan self care
Daftar Pustaka :
Triska Dufflet- Smith, Persalinan dengan bedah Caesar : terjemahan , jakarta
Wiknyosastro, Ilmu Bedah kebidanan, yayasan Bina Pustaka Sarwono, 2000
Hakimi, Ilmu kebidanan dan fisiologi Pathologi Persalinan, yayasan Esensia medika,
Jakarta, 1996
Retnaningsih, Asuhan Kebidanan Pada Pasien Dengan Abortus, Yogyakarta 2000
Tim Brigade Siaga Berencana (BSB), General Emergency Life Support, yogyakarta
2004
Budi santosa, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanada, Prima Medika, jakarta 2005

Anda mungkin juga menyukai