Anda di halaman 1dari 28

HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN

DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIABETES


MELLITUS DI PUSKESMAS PANGKALAN
BALAI
PERIODE 1 JUNI 31 AGUSTUS 2015

Dr. Amalia Kharisma

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Menurut WHO tahun 2000 dari statistik kematian di dunia, 57
juta kematian yang terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh
penyakit tidak menular
Diabetes melitus menduduki peringkat ke 7 dari total
kematian penyakit tidak menular, dan angka kesakitan
diabetes melitus telah mencapai 171 juta di dunia

Di Indonesia penyakit tidak menular penyebab


kematian terbesar diabetes menempati urutan kedua
sebesar (9,7%)

Sumatera Selatan pada tahun 2003 terdapat 133 juta


jiwa yang menderita DM

Usia dan jenis kelamin merupakan salah satu


faktor risiko

RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan usia dan jenis kelamin
dengan kejadian penyakit Diabetes Mellitus?

TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan
kejadian penyakit Diabetes Mellitus di Puskesmas
Pangkalan Balai periode 1 Juni - 31 Agustus 2015

TINJAUAN PUSTAKA

Diabetes Melitus (DM) atau disingkat Diabetes adalah


gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang
disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan atau resistensi insulin

GDS : 200 mg/dl


GDP : 126 mg/dl

Tanda dan gejala

Penurunan berat badan (BB)


Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit.
Sering buang air kecil
Terus-menerus lapar dan haus
Kelehan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya
Mudah sakit yang berkepanjangan
Gangguan saraf tepi/ kesemutan
Gangguan penglihatan
Gatal/ bisul
Luka yang lama sembuh
Keputihan pada wanita

Faktor risiko
Faktor risiko yang dapat
dimodifikasi
1. Kegemukan/obesitas
2. Aktivitas fisik
3. Hipertensi, tekanan
darah diatas 140/90
mmHg
4. Konsumsi lemak
5. Pola hidup tidak sehat:
Merokok
Konsumsi alkohol
Konsumsi kafein
Kurang konsumsi buah
dan sayur

Faktor risiko yang tidak


dapat dimodifikasi
1. Usia/Umur > 45 tahun
2. Riwayat keluarga DM
3. Riwayat diabetes
gestasional
4. Jenis kelamin
5. Pendidikan
6. Pekerjaan

Kerangka Konsep
Usia
Faktor risiko
diabetes
mellitus

Diabetes
mellitus
Jenis
kelamin

Hipotesis
Ada hubungan usia dengan kejadian penyakit diabetes
mellitus di Puskesmas Pangkalan Balai
Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian penyakit
diabetes mellitus di Puskesmas Pangkalan Balai

METODOLOGI
PENELITIAN

Jenis Penelitian
Observasional analitik dengan rancangan penelitian
cross sectional

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di poli lansia Puskesmas Pangkalan
Balai dilaksanakan pada bulan September 2015.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi selama periode 1 Juni-31Agustus 2015
yaitu sebanyak 697 pasien
Sampel yaitu 162
Dengan menggunakan systematic random sampling

Kriteria Inklusi
Semua pasien yang tercatat dalam rekam medik.
Semua usia pasien baik usia 45 tahun maupun usia > 45
tahun yang berobat di poli lansia Puskesmas Pangkalan Balai
selama periode 1 Juni 2015 sampai 31 Agustus 2015.
Kriteria Eksklusi
Data yang tercatat pada rekam medik di poli lansia Puskesmas
Pangkalan balai yang tidak lengkap

Variabel Terkait
Variabel terkait (dependent) pada penelitian ini adalah
Penyakit Diabetes Mellitus
Variabel Bebas
Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah :
Umur pasien
Jenis kelamin

DEFINISI OPERASIONAL
Diabetes Mellitus
Definisi : Kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl dan kadar
gula darah puasa 126.
Alat ukur : rekam medik.
Skala : nominal
Hasil : 1. Diabetes Mellitus
2. tidak prematur.
Usia pasien
Defnisi : masa hidup responden dalam tahun atau umur pada
waktu ulang tahun yang terakhir.
Alat ukur : rekam medik.
Skala : nominal
Hasil : 1 usia > 45 tahun
2. usia 45 tahun

Jenis Kelamin
Definisi : Perbedaan seks yang di dapat sejak lahir yang
dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
Alat ukur : rekam medik.
Skala : nominal
Hasil : 1. Perempuan
2. Laki-laki

Pengolahan Data
Editing
Coding
Entry
Cleaning

Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Uji chi square untuk skala nominal.
Apabila nilai probabilitas yang
diperoleh lebih kecil daripada
=0,05 maka hipotesis nol ditolak

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN USIA DENGAN


PENYAKIT DIABETES MELITUS

HUBUNGAN JENIS KELAMIN


DENGAN PENYAKIT DIABETES
MELITUS

usia > 45 tahun cenderung mengalami peningkatan produksi


insulin glukosa dari hati (hepatic glucose production),
cenderung mengalami resistensi insulin, dan gangguan sekresi
insulin akibat penuaan dan apoptosis sel beta pankreas.

Sindroma siklus bulanan (premenstrual syndrome), pascamenopouse yang membuat distribusi lemak tubuh menjadi
mudah terakumulasi akibat proses hormonal tersebut
sehingga wanita berisiko menderita diabetes melitus tipe 2

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Angka kejadian penyakit diabetes mellitus di Puskesmas
Pangkalan Balai periode 1 Juni 31 Agustus 2015 dari 162
pasien yang berobat sebanyak 68 orang (42 %), sedangkan
tidak diabetes mellitus 94 orang (58 %).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
bermakna antara usia > 45 tahun dengan kejadian penyakit
diabetes mellitus, dan ada hubungan bermakna antara jenis
kelamin perempuan dengan kejadian penyakit diabetes
mellitus,

SARAN
Bagi tenaga kesehatan terutama di poli lansia
agar meningkatkan pelayanan kesehatan dan
memberikan penyuluhan bagi pasien yang
berisiko menderita penyakit diabetes mellitus.
Dilakukan penelitian lanjutan mengenai
penyakit diabetes mellitus

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai