Anda di halaman 1dari 18

Hubungan Obesitas dengan Resiko Terjadinya Penyakit

Diabetes Melitus di Desa Pejeget Kecamatan Pegasing


Kabupaten Aceh Tengah Takengon Tahun 2013

Disusun Oleh:
ALFAN
NIM. 12.02.04.115

Program Studi S-1 Keperawatan


STIKes Putra Abadi Langkat
Stabat 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang

Obesitas sebagai salah satu faktor risiko dari resistens insulin,


merupakan penyakit multifaktorial yang terjadi akibat penimbunan
lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Obesitas merupakan salah
satu faktor resiko terjadinya penyakit diabetes melitus disamping
faktor risiko lainnya, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi
(Sandjaja dan Sudikno, 2010).
Menurut WHO (Ambarwati, 2011) diabetes melitus adalah
gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula
dalam darah yang disebut hiperglikemia dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan karena
kerusakan dalam produksi insulin dan kerja dari insulin tidak
optimal.
Mengingat bahwa diabetes melitus akan memberikan
dampak terhadap kualitas sumber daya manusia dan peningkatan
biaya kesehatan yang cukup besar, semua pihak baik masyarakat
maupun pemerintah seharusnya ikut serta dalam usaha
penanggulangan diabetes melitus, khususnya dalam upaya
pencegahan (Suyono, 2005).
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti merasa perlu
untuk mengetahui bagaimana hubungan antara obesitas dengan
resiko terjadinya penyakit diabetes melitus.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Hubungan Obesitas dengan
Resiko Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus di Desa
Pejeget Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah
Takengon Tahun 2013?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan resiko terjadinya
penyakit diabetes melitus di Desa Pejeget Kecamatan Pegasing
Kabupaten Aceh Tengah Takengon Tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik demografi dari masyarakat di
Desa Pejeget Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah
Takengon.
b. Untuk mengetahui angka kejadian obesitas di Desa Pejeget
Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Takengon.
c. Untuk mengetahui angka kejadian diabetes melitus di Desa
Pejeget Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Takengon.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian ilmiah
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan bacaan
mengenai penelitian ilmiah di perpustakaan.
1.4.3.Bagi Masyarakat
Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai bahaya obesitas dan penyakit diabetes melitus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Obesitas
2.1.1. Defenisi
2.1.2. Faktor-faktor Penyebab Obesitas
2.1.3. Parameter Menentukan Berat Badan Ideal
2.2. Diabetes Melitus
2.2.1. Defenisi
2.2.2. Tipe Diabetes Melitus
2.2.3. Gambaran Klinis
2.2.4. Penatalaksanaan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual

Resiko Diabetes
Obesitas
Melitus

3.2. Hipotesa Penelitian


1. Ho : Tidak ada hubungan antara obesitas dengan resiko terjadinya
penyakit diabetes melitus.
2. Ha : Ada hubungan antara obesitas dengan resiko terjadinya penyakit
diabetes melitus.
3.3. Jenis Penelitian
Deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.

3.4. Tempat dan Waktu Penelitian


3.4.1. Tempat Penelitian
Desa Pejeget Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Takengon
3.4.2 Waktu Penelitian
Mulai bulan November - Desember Tahun 2013.

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian


3.5.1. Populasi Penelitian
Populasi obesitas di Desa Pejeget Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh
Tengah Takengon berjumlah 32 orang.
3.5.2.Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yang berjumlah
32 orang .
3.6. Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukut

1. Variabel Obesitas adalah Kuesioner Ordinal Obesitas:


Independen: penumpukan lemak yang Tinggi: 11 –
Obesitas berlebihan di dalam badan 14
atau kegemukan yang Sedang: 6 –
berlebihan 10
Ringan: 0 – 5
2. Variabel Diabetes Melitus adalah Kuesioner Ordinal Resiko
Dependen: suatu kelompok penyakit Diabetes
Diabetes metabolik dengan Melitus:
Melitus karakteristik hiperglikemi Tinggi: 21 –
yang terjadi karena 40
kelainan sekresi insulin, Rendah: 0 –
kerja insulin atau kedua- 20
duanya
3.7.Instrumen Penelitian
Data demografi responden
Kuesioner mengenai obesitas
Kuesioner mengenai diabetes melitus

3.8. Metode Pengumpulan Data


3.8.1.Data Primer
Diperoleh langsung dari responden dengan membagikan kuesioner
3.8.2.Data Sekunder
Data sekunder bersumber dari data penduduk yang berada di Kelurahan Desa Pejeget Kecamatan
Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Takengon.

3.9. Aspek Pengukuran


a. Obesitas
 Obesitas Tinggi: apabila total skor 11 – 14
 Obesitas Sedang: apabila total skor 6 – 10
 Obesitas Ringan: apabila total skor 0 - 5

b. Diabetes Melitus
 Resiko Diabetes Melitus Tinggi: apabila total skor 21 – 40
 Resiko Diabetes Melitus Rendah: apabila total skor 0 – 20
3.10.Pengolahan Data
-Editing
-coding
-scoring
-tabulating

3.11. Analisa Data


- Chi Square Test
-Berdasarkan probabilitas, jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima (tidak ada
hubungan), sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak (ada hubungan)

3.12. Pertimbangan Etik


 Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian selesai di uji
 Membuat surat permohonan izin penelitian
 Peneliti akan menanyakan kesediaan para responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan (informed consent)
Bab IV
Hasil Penelitian
Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik Demografi Responden
Hasil Analisa Bivariat
Uji Korelasi Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Fisher’s Exact Test .000 .000

Dari hasil SPSS, nilai significancy Uji Fisher adalah .000 untuk
2-sided (two tail) dan .000 untuk 1-sided (one tail). Artinya,
mempunyai hubungan yang bermakna yang ditandai dengan nilai
p < 0,05 (p = 0,000) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yakni
ada hubungan antara obesitas dengan resiko terjadinya penyakit
diabetes melitus.
BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Arisman (2013), pertambahan massa lemak selalu disertai perubahan
fisiologis tubuh yang sebagian besar bergantung pada distribusi regional massa
lemak itu. Obesitas menyeluruh (generalized obesity) mengakibatkan perubahan
volume darah total serta fungsi jantung, sementara penyebaran regional di sekitar
rongga perut dan dada akan menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Timbunan
lemak pada jaringan visceral (intra-abdomen), yang tergambar sebagai
penambahan ukuran lingkar pinggang, akan mendorong perkembangan
hipertensi, peningkatan kadar insulin plasma, sindrom resistensi insulin,
hipertrigliserida dan hiperlipidemia. Gangguan klinis yang ditimbulkan oleh
obesitas meliputi diabetes melitus, sindrom rresistensi insulin, perubahan fungsi
kardiovaskuler, gangguan homeostasis, penyimpangan pola tidur, fungsi
reproduksi, fungsi hati, pembentukan batu empedu, dan peningkatan resiko
terhadap kanker tertentu serta komplikasi lainnya.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
Terdapat hubungan antara obesitas dengan resiko terjadinya
penyakit diabetes melitus.

 Saran
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar terus memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai obesitas dan diabetes
melitus beserta dampak atau bahaya yang dapat diakibatkan,
serta menganjurkan masyarakat yang beresiko melakukan
pengecekan kadar glukosa darah secara rutin.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai