Disusun Oleh:
ALFAN
NIM. 12.02.04.115
Resiko Diabetes
Obesitas
Melitus
b. Diabetes Melitus
Resiko Diabetes Melitus Tinggi: apabila total skor 21 – 40
Resiko Diabetes Melitus Rendah: apabila total skor 0 – 20
3.10.Pengolahan Data
-Editing
-coding
-scoring
-tabulating
Dari hasil SPSS, nilai significancy Uji Fisher adalah .000 untuk
2-sided (two tail) dan .000 untuk 1-sided (one tail). Artinya,
mempunyai hubungan yang bermakna yang ditandai dengan nilai
p < 0,05 (p = 0,000) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yakni
ada hubungan antara obesitas dengan resiko terjadinya penyakit
diabetes melitus.
BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Arisman (2013), pertambahan massa lemak selalu disertai perubahan
fisiologis tubuh yang sebagian besar bergantung pada distribusi regional massa
lemak itu. Obesitas menyeluruh (generalized obesity) mengakibatkan perubahan
volume darah total serta fungsi jantung, sementara penyebaran regional di sekitar
rongga perut dan dada akan menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Timbunan
lemak pada jaringan visceral (intra-abdomen), yang tergambar sebagai
penambahan ukuran lingkar pinggang, akan mendorong perkembangan
hipertensi, peningkatan kadar insulin plasma, sindrom resistensi insulin,
hipertrigliserida dan hiperlipidemia. Gangguan klinis yang ditimbulkan oleh
obesitas meliputi diabetes melitus, sindrom rresistensi insulin, perubahan fungsi
kardiovaskuler, gangguan homeostasis, penyimpangan pola tidur, fungsi
reproduksi, fungsi hati, pembentukan batu empedu, dan peningkatan resiko
terhadap kanker tertentu serta komplikasi lainnya.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara obesitas dengan resiko terjadinya
penyakit diabetes melitus.
Saran
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar terus memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai obesitas dan diabetes
melitus beserta dampak atau bahaya yang dapat diakibatkan,
serta menganjurkan masyarakat yang beresiko melakukan
pengecekan kadar glukosa darah secara rutin.
Terima Kasih