Tekuk Lokal Dan Lateral
Tekuk Lokal Dan Lateral
dimana Nu adalah kuat tarik perlu, yaitu nilai gaya tarik akibat beban terfaktor, diambil
nilai terbesar diantara berbagai kombinasi pembebanan yang diperhitungkan. Nn
adalah kuat tarik nominal, yaitu gaya tarik pada kondisi batas yang diperhitungkan.
Untuk komponen yang memikul gaya tarik, kondisi batas yang diperhitungkan adalah:
STRUKTUR BAJA II
Putus / fraktur (fracture), yaitu retakan atau robekan pada penampang efektif :
(lihat Gambar b.)
dimana Nu adalah kuat tekan perlu, yaitu nilai gaya tekan akibat beban terfaktor,
diambil nilai terbesar diantara berbagai kombinasi pembebanan yang diperhitungkan.
Nn
adalah
kuat
tekan
nominal,
yaitu
nilal
gaya
tekan
terkecil
dengan
memperhitungkan berbagal kondisi batas batang tekan sebagai fungsi kondisi tekuk.
Nilai faktor reduksi kekuatan c diberikan seragam untuk semua jenis batang tekan
sebesar 0.85.
STRUKTUR BAJA II
Tekuk
Lentur
Sepanjang Batang
Tak Terkekang, Lk
STRUKTUR BAJA II
STRUKTUR BAJA II
K l
r
Fy
E
dimana:
Fcr = tegangan kritis akibat tekuk lentur (dalam MPa.)
Q
= faktor panjang tekuk, tergantung kondisi kedua ujung batang (untuk kedua
ujung batang dengan tumpuan sendi, maka K=1)
STRUKTUR BAJA II
STRUKTUR BAJA II
Panjang Tekuk LK :
LK = c Lbatang
c = faktor panjang tekuk efektif (lihat
gambar disamping)
Panjang Tekuk Lk Kolom Struktur Portal tak dapat bergoyang dan dapat bergoyang
(PPBBI hal 18)
STRUKTUR BAJA II
LK
imin
STRUKTUR BAJA II
I min
A
E
0,7 yield
dan
untuk s 0,183,
untuk s 1,0,
maka = 1,0
1,41
1,593 s
maka = 2,381 2 s
STRUKTUR BAJA II