Tindak
an
Disiapka
n
Nam
a
Jabatan
Ketua Komite PPI
Diperiks
a
Manager
Pelayanan
Disetujui
Direktur
Tandatang
an
Tanggal
Bismillahirrahmanir
rahiim
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SITI
KHODIJAH
NOMOR :
TENTAN
G
PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI (APD) RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH
DIREKTUR RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH
MENIMBANG
:
a. Bahwa Alat Pelindung Diri selanjutnya
disebut
APD
adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh dan atau sebagian tubuh dari adanya
kemungkinan potensi bahaya dan kecelakaan
kerja.
b. Bahwa alat pelindung kerja bertujuan untuk melindungi
para
pekerja dari kemungkinan resiko bahaya yang
dapat mengancam
keselamatan
jiwa yang
mempunyai standarisasi dan spesifikasi sesuai
dengan fungsinya untuk menanggulangi jenis
bahaya tertentu.
c. Bahwa Rumah Sakit mempunyai potensi yang
besar dalam penularan penyakit, penyakit akibat
kerja, serta kecelakaan kerja bagi karyawan.
d. Bahwa untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan
karyawan RS. Siti Khodijah Pekalongan terhadap
pengaruh penularan penyakit, penyakit akibat
kerja serta kecelakaan kerja maka perlu adanya
tindakan pencegahan.
e. Bahwa untuk maksud seperti tersebut di atas
diperlukan Peraturan Direktur tentang Panduan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di
lingkungan Rumah Sakit Siti Khodijah
MENGINGAT
:
1.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor : 1 tahun 1970, tentang Keselamatan
Kerja
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 23
tahun 1992,
tentang Kesehatan
Kerja
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 22
tahun
1993 tentang Penyakit yang Timbul karena
Hubungan kerja.
4.
KESATU
:
Panduan Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD)
dilingkungan Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
sebagaimana
terlampir
dalam
keputusan ini
KEDUA
:
Keputusan ini berlaku terhitung mulai
tanggal ditetapkan dan akan dilakukan evaluasi
setiap tahunnya.
KETIGA
TEMBUSAN Yth
:
1. Komite PPI
TUJUAN
Tujuan
Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
Tujuan Khusus
1.
Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar
mendapatkan metode yang
sama
dan
seragam
pada
penerapan Alat Pelindung Diri (APD) setiap pegawai, staf,
keluarga pasien, dan pengunjung di Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan.
2.
Sebagai panduan bagi Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah sakit Siti Khodijah Pekalongan dalam memonitor
dan mengevaluasi pelaksanaan penerapan APD
3. Mengajak dan menggerakkan seluruh sumber daya insani di
Rumah sakit
Siti Khodijah Pekalongan untuk menerapkan APD yang benar.
C.
DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan kerja
di selenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat
sekelilingnya, agar di perolah produktifitas kerja yang
optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja.
2.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor : PER 08/MEN/VII/ 2010 tentang alat Pelindung
Diri
3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan lainnya Departemen
Kesehatan.
D. SASARAN
1. Dewan Direksi Rumah sakit Siti Khodijah Pekalongan
2. Komite Medik,
3. Semua kepala SMF dan anggotanya,
4.
5.
6.
7.
E. CAKUPAN
KEGIATAN
Kegiatan yang masuk dalam panduan ini adalah semua kegiatan
pemakaian dan pelepasan APD
Kegiatan APD meliputi:
1. pelindung kepala;
2. pelindung mata dan muka;
3. pelindung telinga;
4. pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;
5. pelindung tangan; dan/atau
6. pelindung kaki
BAB
II
PANDUAN ALAT PELINDUNG
DIRI (APD)
A. PENGERTIAN
Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan
tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya
dari adanya potensi bahaya dari bahaya kerja.
Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus
dipergunakan oleh personil apabila
berada dalam suatu
tempat kerja yang berbahaya. Alat Pelindung Diri adalah
suatu alat yang berfungsi untuk melindungi tenaga kerja dalam
melakukan pekerjaan agar terhindar dari bahaya dalam tempat
bekerja. Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai
alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun
untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada
petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan
hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak
negara, pemakaian
APD menjadi juga angat penting untuk
melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti fu
burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging Infectious
Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi
semakin penting
APD semua peralatan yang melindungi pekerja selama bekerja
termasuk pakaian yang harus di pakai pada saat bekerja, pelindung
kepala (helmet), sarung tangan (gloves), pelindung mata (eye
protection), pelindung muka (fice shiel), pakaian yang bersifat
refektive, sepatu, pelindung pendengaran (hearing protection)
dan pelindung pernapasan (masker). (HSE,1992)
B.
JENIS APD
KETERANGAN
Masker
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Sarung tangan
dan pengunjung
Apron kedap air
Alas kaki pelindung
Baju
NO NAMA
RUANG
2
ISOLASI
VK
JENIS APD
Masker
Sarung tangan
Apron/Gaun
Baju
Alas kaki pelindung
Kacamata, bila
diperlukan
Masker
Topi
Sarung tangan
Apron kedap air
Sepatu pelindung
Google
OK
IGD
Masker
Topi
Sarung tangan
steril
Gaun/Baju steril
Google
Sepatu
Masker pelindung
HCU
Sarung tangan
steril
Sarung tangan
bersih
Apron kedap air
Sepatu
Masker pelindung
PERAWATAN
SEC
10 POLIKLINIK
Sarung tangan
steril
Apron kedap air
Google / kaca mata
pelindung, bila
diperlukan
Masker
Sarung tangan
steril
Sarung tangan
bersih
Apron
Maskerkedap
Sarung tangan
steril
Sarung tangan
bersih
Baju /Gaun steril
Sepatu pelindung
Topi
Masker
Sarung tangan
Apron jika perlu
Kaca mata jika
perlu
8
KETERANGAN
Untuk melindungi
petugas kesehatan
dan pengunjung
Untuk melindungi
petugas kesehatan
dan pengunjung
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
NO NAMA
JENIS APD
RUANG
11 LABORATORIU
Masker
M
Sarung tangan
Gaun/Apron
Sandal pelindung
Kaca mata jika
perlu
12 RADIOLOGI
Masker dan
kacamata
radiasi
Sarung tangan
Apron pelindung
radiasi
13 GIZI
Masker
Topi / penutup
kepala
Sarung tangan
plastik bersih
Sepatu pelindung
14 FISIOTHERAPI Apron
Maskerkedap air
15 CSSD
16 LAUNDRY
17 PEMULASARA
AN JENAZAH
18 SANITASI
DI
R.PERAWATA
N
KETERANGAN
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Sarung tangan
Masker
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Sarung tangan
Apron kedap air
Wearpack
Topi
Alas pelindung kaki
Masker
Topi
Apron kedap air
Sarung tangan
karet sampai
lengan
Sepatu boot
pelindung
Masker
Apron kedap air
Sarung tangan
karet sampai
dengan lengan
Sepatu
pelindung/Boot
Masker
Sarung tangan
sampai lengan
Sepatu
pelindung/Boot
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Untuk melindungi
petugas kesehatan
NO NAMA
RUANG
20 SANITASI
DI TAMAN
C.
JENIS APD
Sarung tangan
sampai lengan
Sepatu Boot
Masker
Topi (penutup
kepala)
KETERANGAN
Untuk melindungi
petugas kesehatan
Lepas dan ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat
digunakan kembali yang sudah rusak atau sobek segera, setelah
Anda mengetahui APD tersebut tidak berfungsi optimal.
3.
isolasi
b.
Para
11
11
Menerapkan
Kewaspadaan Transmisi kontak
(yang
diperlukan pada kasus
TIDA
K
TANPA
SARUNG
TANGAN
TIDA
K
SARUNG TANGAN
RUMAH TANGGA
Atau
SARUNG TANGAN
BERSIH
TIDA
K
SARUNG
TANGAN
BERSIH Atau
SARUNG TANGAN DTT
YA
Apakah kontak
dengan
pasien?
YA
Apakah kontak
dengan jaringan
dibawah kulit
YA
SARUNG TANGAN
STERIL
atau SARUNG TANGAN
DTT
bagian wajah
masker.
Langka
h1
Genggamlah respirator dengan satu
tangan, posisikan sisi depan bagian
hidung pada ujung jari- jari Anda,
biarkan tali pengikat respirator
menjuntai bebas di bawah tangan
Anda.
Langka
h2
Posisikan respirator di bawah dagu
Anda dan sisi untuk hidung berada di
atas.
Langka
h3
Tariklah tali pengikat respirator yang
atas
dan posisikan tali agak tinggi
di belakang kepala Anda di atas
telinga.
Tariklah tali pengikat respirator yang
bawah dan posisikan tali di bawah
telinga.
Langk
ah 4
Letakkan jari-jari kedua tangan
Anda di
atas bagian
hidung
yang
terbuat
dati
logam.
Tekan
sisi
logam
tersebut
Langka
h5
Tutup
bagian
depan
respirator
dengan kedua tangan, dan hati-hati
agar posisi respirator tidak berubah.
Langkah
5.a)
Pemeriksaan
Segel positif
Hembuskan
napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam
respitaror berarti tidak ada kebocoran. Bila terjadi kebocoran
atur posisi dan/atau ketegangan tali. Uji kembali kerapatan
respirator.
Ulangi langkah tersebut sampai respirator benarbenar tertutup rapat.
Langkah
5.b)
Pemeriksaan
Segel negatif
Tarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran,
tekanan negatif akan membuat respirator menempel ke wajah.
Kebocoran akan menyebabkan hilangnya tekanan negatif di
dalam respirator akibat udara masuk melalui celah-celah pada
segelnya.
Kewaspad
aan
Beberapa masker mengandung komponen lateks dan tidak bisa
digunakan oleh individu yang alergi terhadap lateks. Petugas
harus diberi cukup waktu untuk menggunakan dan mengepaskan
masker dengan baik sebelum bertemu dengan pasien.
3.
5.
6.
7.
APRON
Apron yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan
penghalang tahan air untuk sepanjang bagian depan tubuh
petugas kesehatan (Gambar 4-5). Petugas kesehatan harus
mengenakan apron di bawah gaun penutup / wearpack ketika
melakukan perawatan langsung pada pasien, membersihkan
pasien, atau melakukan prosedur dimana ada risiko tumpahan
darah, cairan tubuh atau sekresi. Hal ini penting jika gaun
pelindung tidak tahan air. Apron akan mencegah cairan tubuh
pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan.
20
20
Gambar 4-5.
Apron
21
21
8.
PELINDUNG KAKI
Digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam
atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke
atas kaki. Oleh karena itu sandal jepit atau
sepatu
yang
terbuat
dari
bahan
lunak
(kain)
tidak
boleh
dikenakan. Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup
memberikan lebih banyak perlindungan, tetapi harus dijaga
tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau tumpahan
cairan tubuh lain. Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu
bersih. Sepatu yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air
harus tersedia di kamar bedah.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa penutup sepatu dari
kain atau kertas dapat meningkatkan
kontaminasi karena
memungkinkan
darah
merembes melalui sepatu dan
seringkali digunakan sampai di luar ruang operasi. Kemudian
dilepas tanpa sarung tangan sehingga terjadi pencemaran
(Summers et al. 1992).
Gambar 4-6. Pelindung kaki
E.
Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkahlangkah membersihankan tangan sesuai pedoman.
2.
pakaian pelindung. b.
c.
tangan pertama. d.
Kenakan gaun
luar/wearpack.
e.
f.
tangan kedua. g.
Kenakan
masker.
3.
h.
i.
b.
Gaun pelindung
lutut,
Masker
Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala
dan leher.
c.
d.
Sarung tangan
Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi.
4.
Disinfeksi
Lepaskan
celemek.
e.
f.
sarung tangan. g.
mata.
Lepaskan pelindung
h.
i.
Lepaskan masker.
j.
k.
bagian dalam. l.
Sarung tangan
Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi!
Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan
lainnya, lepaskan.
b.
bagian
luar
kacamata
wajah
telah
c.
Lepas tali.
d.
Masker
BAB III
PENUT
UP
Alat
Pelindung
Diri
Jas Dan
Celemek
Plastik
Sepatu
Pelindung
Sarung Tangan
Terhadap Pasien
Mencegah kontak mikro
organisme dari tangan,
tubuh
dan
pakaian
petugas
kesehatan
kepada pasien.
Mengurangi
kemungkinan
terbawanya
mikroorganisme
dari
ruang lain atau luar
ruangan
Kaca Mata
Pelindung
Masker
Mencegah
kontak
droplet dari mulut dan
hidung
petugas
kesehatan
yang
mengandung
mikroorganisme
dan
terpercik saat bernapas,
bicara atau batuk kepada
Terhadap Petugas
Kesehatan
Mencegah
badan/kulit
petugas kesehatan kontak
dengan
percikan darah atau cairan
tubuh
Mencegah
perlukaan kaki
oleh benda tajam yang
terkontaminasi
atau
terjepit
benda
berat
(misalnya mencegah luka
karena menginjak benda
tajam atau kejatuhan alat
kesehatan) dan mencegah
kontak dengan darah atau
Mencegah kontak tangan
petugas dengan darah dan
cairan
tubuh penderita
lainnya,
selaput
lendir,
kulit
yang
tidak
utuh
atau alat kesehatan dan
permukaan
yang
telah
Mencegah
membran
mukosa petugas kesehatan
kontak dengan percikan
darah atau cairan tubuh
penderita.
Mencegah
membran
mukosa petugas kesehatan
(hidung dan mulut) kontak
dengan
percikan
darah
atau
cairan
tubuh
penderita.
Pemakaian APD
merupakan satu langkah
yang akan memberikan
pengaruh yang sangat besar dalam proses pelayanan dan peningkatan
mutu suatu Rumah Sakit, termasuk sebagai kunci dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit. Didalam pelaksanaannya
diharapkan semua staf di Rumah Sakit Siti Khodijah Pekalongan mampu
mengimplementasikan
dilapangan
dan
mampu
memberikan
contoh/mengedukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan para
pengunjung di Rumah Sakit SITI KHODIJAHSemarang
Dengan adanya panduan APD ini semoga langkah dan usaha Rumah
Sakit SITI KHODIJAH Semarang dalam pencapaian mutu dan kualitas
Rumah sakit yang lebih baik akan tercapai. Dalam payung yang lebih
besar dan lebih luas panduan ini ada di dalam pedoman pelaksaan
tim pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Siti
Khodijah Pekalongan.
DAFTAR
PUSTAKA