BIDANG PENDIDIKAN
Dosen Pengampu
: Dr. Ir. Retno Wigajatri Purnamaningsih, M.T. & Ir. Supranyoto, M.Sc.
Hari, Tanggal
Waktu
: 15.30 17.00
SOAL 1
Muatan yang masuk ke terminal positif suatu elemen memiliki fungsi qt 10 sin 4t mC.
Sementara itu, tegangan pada elemen tersebut adalah vt 2 cos 4t volt.
a. Tentukan daya yang dihantarkan ke elemen saat t = 0,3 sekon.
b. Hitung energi yang dihantarkan ke elemen antara 0 dan 6 sekon.
SOAL 2
Tentukan besar arus i0 pada rangkaian pada gambar dengan menggunakan analisa node!
SOAL 3
Tentukan besar arus i0 pada rangkaian di atas dengan menggunakan teorema superposisi!
SOAL 4
Dalam 5 detik, tegangan pada kapasitor (40 mF) berubah dari 160 V ke 220 V. Hitunglah
arus rata-rata yang melalui kapasitor tersebut.
4A
i0
4
60 V
i0
10
3 i0
60 V
10
12 V
Soal 2
2A
Soal 3
---o0o---
Dosen Pengampu
: Dr. Ir. Retno Wigajatri Purnamaningsih, M.T. & Ir. Supranyoto, M.Sc.
Hari, Tanggal
Waktu
: 15.30 17.00
SOAL 1
Muatan yang masuk ke terminal positif suatu elemen memiliki fungsi qt 10 sin 4t mC.
Sementara itu, tegangan pada elemen tersebut adalah vt 2 cos 4t volt.
c. Tentukan daya yang dihantarkan ke elemen saat t = 0,3 sekon.
d. Hitung energi yang dihantarkan ke elemen antara 0 dan 6 sekon.
Penyelesaian
Saudara perlu menghitung arus yang mengalir ke elemen, yaitu :
it
d
d
qt 10 sin 4t 40 cos 4t mA
dt
dt
t2
t1
t2
t1
SOAL 2
i0
4
60 V
Penyelesaian
10
8
3 i0
60 V
Dalam
melakukan
dengan
analisa
analisa
nodal,
rangkaian
Saudara
akan
V1
i0
4
60 V
i3
10
60 V
i2
arus
jatuh tegangan
nilai tahanan
i1
masuk
V2
8
keluar
i0 i1 i2
60 V V1 V1 V2 V1 0
4
2
8 8
3 i0
Pada node V2 :
masuk
keluar
i1 i3 3i0 0
V1 V2 60 V2
3i0 0
2
10
Saudara perhatikan pada node 1, i0
60 V1
sehingga :
4
V1 V2 60 V2
60 V1
3
0
2
10
4
20
10V1 10V2 120 2V2 900 15V1 0
Persamaan (1) dan (2) dapat diselesaikan dengan Metode Creamer berikut :
~
~
Av~ B
7 4 V1 120
5 12 V 1020
~
det A 84 20 104
120 4
~
det A1 1020 12 5520
V1
53,077 Volt
~
104
104
det A
7 120
~
det A2 5 1020 6540
V2
~ 104 104 62,885 Volt
det A
Jadi, i0
60 V1 60 53,077 6,923
1,73075 Ampere .
4
4
4
SOAL 3
4A
i0
4
12 V
3
10
2
5
2A
Tentukan besar arus i0 pada rangkaian di atas dengan menggunakan teorema superposisi!
Penyelesaian
Teorema superposisi dapat digunakan pada rangkaian linier. Rangkaian linier adalah
rangkaian yang keluarannya sebanding dengan masukan yang diberikan. Secara umum,
untuk sementara ini, pemahaman tentang rangkaian linier adalah rangkaian yang
mengikuti kaidah Hukum Ohm.
Teorema superposisi menyebutkan bahwa besaran (tegangan, arus) pada suatu elemen
adalah sama dengan penjumlahan besaran tersebut ketika sumber catu daya (sumber
arus atau sumber tegangan) bekerja satu per satu.
Untuk mematikan sumber-sumber catu daya, beberapa hal yang perlu diingat adalah
terkait konsep hubung singkat dan hubung terbuka rangkaian.
HUBUNG SINGKAT
Nilai tahanan R dianggap nol, karena tahanan kawat penghantar dapat dikatakan
ideal (tidak ada).
i
v=0
R=0
Hubung singkat ini berbahaya jika terminal bertegangan pada suatu instalasi
listrik langsung terhubung ke kawat netral (ground) sehingga arus dalam jumlah
besar akan mengalir sempurna tanpa ada penghalang (tahanan). Arus yang sangat
besar ini dapat menimbulkan panas dan memicu terjadinya api kebakaran.
HUBUNG TERBUKA
Pada hubung terbuka, tidak ada arus yang mengalir
i=0
v
R=
Pada hubung terbuka terdapat dua titik yang memiliki beda potensial, sehingga
terdapat jatuh tegangan yang terukur di antara kedua titik hubungan terbuka.
Jika manusia menyentuh kabel yang terhubung terbuka, maka dapat terjadi bahaya
tersetrum listrik. Hal ini dikarenakan, manusia memiliki potensial yang berbeda
i0
4
i0
2
RP1
10
12 V
12 V
10
RP1
= 10
4
12 V
RP2
RP2
=5
i01
12 V
12 4
Ampere
RP2 4 9 3
4A
RP4
i0
4
3
iA
10
RP3
3
iA
RP3
= 40/14
RP4
=7
40
dan 7 . Dengan menggunakan
14
pembagi arus :
iA
Perhatikan bahwa i02 adalah pembagian arus dari arus iA yang mengalir pada
tahanan
40
. Dengan pembagian arus :
14
i02
3
3
14
4 A
4 A
A
40
90
15
3
14
7
10
14
10
14
2
A A
4 10
15
14
15
3
Tanda minus pada perhitungan menunjukkan bahwa arah arus i02 berlawanan
dengan arah arus iA.
IB
RP5
4
RP6
3
10
RP5
= 40/14
2
5
2A
RP6
=5
5
2A
IB
5
5
7
2A
2 A Ampere
90
9
40
5
5
7
14
Arus IB adalah arus yang mengalir ke tahanan RP6 (hubungan seri tahanan 3 dan
2 ) dan RP5. RP5 adalah hubungan paralel tahanan 4 dan 10 , sehingga arus i03
adalah pembagian arus dari IB yang melewati tahanan 4 . Arah arus i03 berlawanan
arah dengan arah arus IB, sehingga dengan pembagian arus :
i03
10
7
10
7
5
A
Ampere
10 4
9
14
9
9
Sesuai dengan teorema superposisi, maka arus i0 adalah penjumlahan dari besarnya
arus i0 ketika sumber catu daya bekerja satu persatu, yaitu :
4 2 5 12 6 5 1
Ampere
3 3 9
9
9
1
Ampere = 0,111 Ampere = 111,11 Ampere.
9
SOAL 4
Dalam 5 detik, tegangan pada kapasitor (40 mF) berubah dari 160 V ke 220 V. Hitunglah
arus rata-rata yang melalui kapasitor tersebut.
Penyelesaian
Diferensial dapat diartikan sebagai laju perubahan rata-rata, sehingga :
dV Vakhir Vawal
dt
waktu
Pada kapasitor :
i C
dV
60V
220V 16V
40 103 F
480 103 Ampere
40 10 3 F
dt
5
s
5
s
Jadi, arus rata-rata yang melalui kapasitor tersebut adalah 480 10 3 atau 480 mA.
---o0o---
Dosen Pengampu
: Dr. Ir. Retno Wigajatri Purnamaningsih, M.T. & Ir. Supranyoto, M.Sc.
Hari, Tanggal
Waktu
: 09.00 10.30
SOAL 1
(35% - Methods of Analysis) Tentukan i1, i2, dan
vo
supermesh!
i2
8
3A
i1
4
2vo
i3
SOAL 2
(35%
Circuit
Theorems)
Perhatikan
dengan
bantuan
25
10
60 V
R
teorema
Thvenin!
20
OAL 3
(30%
Energy
Storage
Element)
vC
4
terdapat
pada
rangkaian
iL
2F
3A
di
0,5 H
5
samping ini!
---o0o---
Dosen Pengampu
: Dr. Ir. Retno Wigajatri Purnamaningsih, M.T. & Ir. Supranyoto, M.Sc.
Hari, Tanggal
Waktu
: 09.00 10.30
SOAL 1
(35% - Methods of Analysis) Tentukan i1, i2, dan
12 V
supermesh!
vo
i2
3A
i1
4
Penyelesaian
2vo
i3
2 i
2
vo
8
3A
12 V
12 V
i1
DIABAIKAN
i3
vo
2vo
i1
i2
SUPERMESH
i3
2vo
Untuk loop i1 :
12 V v0 4i1 i3 0
12 V 2i1 i2 4i1 i3 0
10
1
2
Untuk supermesh :
2i2 i1 8i2 2v o 4i3 i1 0
1
2
3. Buat persamaan arus-arus yang pada node supermesh dengan menggunakan KCL.
vo
12 V
i2
3A
i1
SUPERMESH
i2
i3
X
2vo
i3
i2
X
i3
masuk
keluar
i3 3 i2 (4)
Dengan substitusi persamaan (4) ke dalam persamaan (1) dan (3), diperoleh :
11
~
~
Av~ B
1 1 i1 4
1 5 i 6
~
det A 5 1 4
4 1
~
6 5 14
det A1
i1
~ 5 4 3,5 Ampere
det A
1 4
~
det A2 1 6
2
i2
~ 4 4 0,5 Ampere
det A
i3 3 i2 3 ( 0,5) 2,5 Ampere
SOAL 2
(35%
Circuit
Theorems)
Perhatikan
dengan
bantuan
60 V
R
teorema
Thvenin!
25
10
20
12
Penyelesaian
Secara umum, beban pada suatu instalasi kelistrikan dapat berubah-ubah, sedangkan
instalasi umumnya tetap. Contohnya adalah pada instalasi kelistrikan rumah tangga,
dimana instalasi kelistrikan secara umumnya tetap, namun beban yang dirangkaikan
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan penghuni rumah tangga tersebut.
Jika seorang insinyur seperti Saudara melakukan analisis dengan prinsip-prinsip
seperti biasanya (analisis mesh atau nodal) untuk menganalisis parameter kelistrikan
pada beban yang dihubungkan pada instalasi kelistrikan rumah tangga (misalnya daya
yang dihantarkan instalasi listrik ke beban dan lain sebagainya), maka tentu saja cara
tersebut sangat sulit dan tidak efisien. Hal ini dikarenakan, jika bebannya berubahubah tentu Saudara harus mengubah seluruh analisis dari awal lagi.
Teorema Thvenin (dan Norton) menyediakan bantuan bagi Saudara untuk
mempermudah analisis rangkaian dengan beban yang berubah-ubah namun instalasi
rangkaian umumnya bersifat tetap.
Teorema Thvenin dikemukakan oleh M. Leon Thvenin (seorang insinyur telegrafi)
pada tahun 1883. Teorema Thvenin ini menyebutkan bahwa suatu rangkaian dua
terminal dapat digantikan dengan rangkaian ekuivalen yang terdiri dari sebuah sumber
tegangan VTh dan sebuah tahanan ekuivalen RTh. VTh adalah tegangan hubung terbuka
pada kedua terminal rangkaian dan RTh adalah tahanan ekuivalen pada kedua terminal
ketika semua sumber bebas pada rangkaian tersebut dimatikan.
Saudara harus mematikan seluruh sumber bebas pada rangkaian. Pada kasus
ini hanya terdapat sumber tegangan 60 V, sehingga Saudara dapat
mematikannya dengan cara dihubungsingkatkan.
13
terhubung
karena
RTh
20
paralel,
25
10
secara
Dengan
demikian,
nilai
tahanan
RTh 10 // 20 25 // 5
10 20
25 5 325
10,833
10 20 25 5 30
Saudara perlu melepaskan tahanan beban R dan mencari nilai tegangan hubung
terbuka pada kedua terminal dimana beban R awalnya dipasang.
10
25
10
60 V
VTh
60 V
VTh
Va
20
25
20
Vb
Saudara perhatikan bahwa pada gambar rangkaian sebelah kiri di atas dapat
digambarkan ulang menjadi gambar sebelah kanan.
14
Va
20
60 V 40 Volt
10 20
Vb
5
60 V 10 Volt
25 5
VTh Va Vb 40 10 30 Volt
VTh = 30 V
Berikutnya, Saudara diminta untuk menghitung besarnya daya maksimum yang dapat
ditransfer oleh rangkaian inti (yang sudah diganti dengan rangkaian ekuivalen
Thvenin untuk mempermudah analisis) ke tahanan beban R yang berubah-ubah
(variable resistor)
Dengan memperhatikan bahwa arus adalah tegangan total pada rangkaian dibagi
dengan tahanan total pada rangkaian, maka daya yang dihantarkan ke beban variabel
R oleh rangkaian pengganti Thvenin adalah :
2
VTh
R
p i R
RTh R
2
Saudara harap mengingat kembali teori pada perkuliahan Kalkulus kemarin, bahwa
untuk mencari nilai maksimum, maka fungsi yang akan dimaksimumkan harus
diturunkan terhadap variabel bebas (dalam hal ini beban variabel R) dan turunannya
adalah sama dengan nol.
15
2
dp
d VTh R
0
dR dR RTh R 2
d u uv vu
dt v
v2
maka turunan fungsi daya adalah :
2
2
2
2
dp
d VTh R VTh RTh R 2VTh RRTh R
2 2
dR dR RTh R2
R
Th
R 2RRTh R
R 2R
dp
2 R
2 R
VTh Th
VTh Th
0
4
3
dR
RTh R
RTh R
VTh
RTh R 2R 0
VTh 0 atau
RTh R 2R 0
Karena nilai VTh tidak mungkin sama dengan nol, maka kita ambil RTh + R 2R = 0 atau
RTh R = 0, sehingga nilai maksimum terjadi ketika RTh = R.
Jadi, daya maksimum yang dapat ditransfer ke beban variabel R adalah :
2
VTh
V
V
pmaks
16
SOAL 3
2
(30%
Energy
Storage
Element)
vC
pada
yang
induktor
terdapat
iL
2F
0,5 H
3A
dan
pada
Induktor akan bertindak sebagai hubung singkat dan kapasitor akan bertindak sebagai
hubung terbuka jika dicatu dengan sumber arus searah (direct current, dc).
Rangkaian menjadi :
iL
vC
3A
4
5
Arus iL adalah besarnya arus yang mengalir pada tahanan 2 , sehingga dengan
pembagian tegangan diperoleh :
iL
4
3 A 2 Ampere
4 2
Karena tidak ada arus yang mengalir menuju tahanan 5 , maka tidak ada jatuh
tegangan padanya, sehingga nilai vC = 0 Volt.
1 2 1
Li 0,5 2 2 1 Joule
2
2
Tidak ada energi yang tersimpan pada kapasitor karena tidak ada tegangan padanya.
---o0o---
17
Dosen Pengampu
Hari, Tanggal
Waktu
: 60 Menit
SOAL 1
Hitung besarnya R!
i
40 V
30 V
20 V
10 V
1 k
SOAL 2
Cari rangkaian ekuivalen Thvenin dengan tanpa R. Kemudian cari besarnya R apabila i =
1 A.
8
2
30 V
i
R
8
8
18
SOAL 3
Asumsikan bahwa rangkaian dalam kondisi tetap/mantap pada t = 0. Hitung i!
v3
t=0
C
R
R
12 V
v1
R
i
C
v2
SOAL 4
Rangkaian dalam kondisi mantap pada t = 0. Cari V1 dan V2!
v2
1H
3
1
1
1F
v1
25 V
t=0
---o0o---
19
Dosen Pengampu
Hari, Tanggal
Waktu
: 60 Menit
SOAL 1
Hitung besarnya R!
i
40 V
30 V
20 V
10 V
1 k
Penyelesaian
20
40
R
30
R
20
R
10
R
1 k
i
R
4
is
Besarnya is adalah :
is
1 k
40 30 20 10 100
R R R R
R
i 1 mA
1 mA
R
4
R
4
1 k
4
is
100
25
R
R
R
1 k
1 k
4
1 k 25
4
4
R 4 k 100
R = 100 4 = 96 k.
21
SOAL 2
Cari rangkaian ekuivalen Thvenin dengan tanpa R. Kemudian cari besarnya R apabila i =
1 A.
8
2
30 V
8
8
Penyelesaian
Langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan rangkaian tersebut adalah :
1. Menentukan nilai tahanan ekuivalen Thvenin.
Saudara harus mematikan seluruh sumber bebas pada rangkaian. Pada kasus
ini hanya terdapat sumber tegangan 30 V, sehingga Saudara dapat
mematikannya dengan cara dihubungsingkatkan.
8
2
RTh
8
8
RTh 8 // 8 8 // 2 4 8 // 2
12 2 24
12 2 7
22
Saudara perlu melepaskan tahanan beban R dan mencari nilai tegangan hubung
terbuka pada kedua terminal dimana beban R awalnya dipasang.
8
2
30 V
VTh
VTh
12
180
30 V
Volt
12 2
7
VTh
180 V
7
12
RTh
7
i
R
V
i 1 A Th
Rtotal
180
V
7
12
R
7
23
12 180
7
7
180 12 168
24
7
7
7
SOAL 3
Asumsikan bahwa rangkaian dalam kondisi tetap/mantap pada t = 0. Hitung i!
v3
t=0
C
R
C
R
12 V
v1
R
i
C
v2
Penyelesaian
Pada saat t = 0 , saklar tertutup dan arus DC mengalir, sehingga kapasitor akan
bersifat hubung terbuka.
v3
t = 0
R
R
12 V
v1
R
i
v2
24
i0
V
12
12 4
Ampere
Rtotal R R R 3R R
v3
t = 0+
C
R
R
12 V
v1
R
i
C
v2
Pada saat t = 0 +, saklar terbuka dan tidak ada arus yang mengalir, sehingga i (0+) = 0
Ampere.
SOAL 4
Rangkaian dalam kondisi mantap pada t = 0. Cari V1 dan V2!
v2
1H
3
1
1
1F
v1
25 V
t=0
25
Penyelesaian
Pada saat t = 0 , saklar tertutup dan arus DC mengalir, sehingga kapasitor akan
bersifat hubung terbuka dan induktor bersifat hubung singkat.
v2
1
1
i1
i
1
v1
25 V
t=0
Arus i adalah arus yang mengalir dari sumber tegangan 25 V. Arus ini mengalir
melalui tahanan 1 , gabungan tahanan serial 3 dan 1 yang terhubung paralel
dengan tahanan 1 , dan tahanan 1 . Arus tersebut sebesar :
i0
V
25 V
25 V 125
Ampere
4 14
Rtotal 1//3 1 2
2
5
Arus i1 adalah arus hasil pembagian yang bersumber dari arus i, yaitu :
i1 0
1
125 25
1 3 1 14 14
Pada loop sebelah kiri, dapat dibentuk persamaan tegangan berdasarkan KVL :
26
25 V 1i0 1i1 0 v1 0 0
v1 0 25
125 25 100
14 14
7
Pada saat t = 0+, saklar terbuka. Tidak ada arus yang mengalir dari sumber tegangan
25 V, sehingga :
v2
Req
1H
125
A
14
1
1
1F
100
V
7
25 V
t = 0+
1H
125
A
14
5
1F
100
V
7
27
100
Volt.
7
125
Ampere.
14
100
125
125
6
V
A v2 0 1
A 0
7
14
14
5
v2 0
100 75 125
75
Volt
7
7
14
14
---o0o---
28