Anda di halaman 1dari 7

WARNA BACKGROUND :UNGU PINK WARNA PASTEL

UKURAN POSTER : 90 X 120 cm, margin poster 5cm (tiap sisi) dengan posisi
vertikal (potrait)
No. hp : 081238703014
LINE id : meissy25
Tolong tambahin gambar ini ya kak

PENGARUH BERKUMUR LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS


(Citrus aurantifolia) TERHADAP AKUMULASI PLAK

Oleh :
Penulis 1: Messyliana Awang
NPM : 10.8.03.81.41.1.5.029
Penulis 2: drg. I Pt Yudhi Astaguna W., M.Biomed
NPK : 826 794 201
Penulis 3: drg. Dwis Syahriel, M.Kes.,Sp.Perio.,FISID
NIP : 19600413 199203 1 001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2015

Pengaruh berkumur larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)


terhadap akumulasi plak gigi

Abstrak
Plak yang menempel pada gigi menyediakan nutrisi bagi bakteri untuk
tumbuh, menyebabkan kolonisasi bakteri, serta menyediakan suasana asam yang
akan berkontak dengan permukaan gigi, sehingga menyebabkan enamel larut dan
menimbulkan karies. Pencegahan terbentuknya plak dapat dilakukan secara
kimiawi. Penelitian ini menggunakan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) sebagai obat kumur mampu menghambat pembentukan plak karena
terdapat berbagai senyawa fitokemikal yang mempunyai daya antibakteri yang
dapat menurunkan jumlah bakteri pembentuk plak dengan cara mendenaturasi
protein sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
larutan air perasan jeruk nipis terhadap akumulasi plak gigi. Penelitian uji klinis
dilakukan dengan rancangan pretest-posttest with control group. Jumlah sampel
sebanyak 42 orang mahasiswa FKG UNMAS Denpasar. Sampel dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kelompok perlakuan diberikan larutan air perasan jeruk nipis
dengan konsentrasi 10% dan kelompok kontrol berkumur dengan air putih.
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah indeks plak oleh Turesky,
Gilmore dan Glickman dari Quigley dan Hein. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat perbedaan rerata skor plak yang bermakna antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan ( < 0.05), dimana skor plak pada kelompok
perlakuan lebih rendah daripada kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah berkumur larutan air perasan jeruk nipis 10% dapat menurunkan akumulasi
plak gigi.
Kata kunci: Air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia), akumulasi plak gigi
I.

PENDAHULUAN
Penyakit gigi yang sering diderita oleh hampir semua penduduk Indonesia
adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Penyebab utama kedua
penyakit tersebut dikarenakan adanya akumulasi plak yang terus-menerus
tidak

dibersihkan.

Ketidaktahuan

masyarakat

tentang

plak

gigi

menyebabkan rendahnya kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan


mulut. Salah satu sarana pencegahan plak secara kimiawi adalah dengan
menggunakan obat kumur. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan
salah satu tanaman toga yang di gunakan pada masyarakat, baik untuk
bumbu masakan maupun untuk obat-obatan dari bagian perasan air buah

jeruk nipisnya. Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada
penderita sakit tenggorokan, dapat mengatasi bau mulut yang tak sedap
II.

karena wangi dari kulit buahnya dan mengatasi radang.


TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh berkumur
larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam menurunkan

III.

akumulasi plak gigi.


METODE / ALAT DAN BAHAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian clinical trial dengan
rancangan pendekatan pre test-post test design control group. Subjek
dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi FKG UNMAS
Denpasar angkatan tahun 2010 yang berjumlah 72 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga, didapatkan
jumlah sampel 42 orang dengan kriteria inklusi tidak menggunakan
orthodontic cekat ataupun protesa. Instrument yang digunakan untuk
menilai akumulasi plak dengan menggunakan indeks plak dari Quigley
dan Hein.. Prosedur persiapan sampel pertama-tama pembuatan larutan air
jeruk nipis 10% dengan cara buah jeruk nipis dipotong dan diperas sari
buahnya kemudian disaring hingga didapatkan 100 ml sari buah jeruk
nipis lalu dilarutkan hingga volume larutan mencapai 1000 ml.
Selanjutnya pemberian dan pembagian kelompok perlakuan, kelompok
pertama sebagai variabel kontrol adalah kelompok yang hanya berkumur
dengan pelarut/air aqua (kelompok kontrol,

kelompok kedua adalah

kelompok yang berkumur dengan larutan air jeruk nipis dengan


konsentrasi 10%. Data yang dikumpulkan merupakan data primer hasil
pengukuran skor plak dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
sebelum dan sesudah perlakuan setelah 7 hari perlakuan.
IV.

HASIL

1.8
1.6

Grafik Rerata Penurunan Indeks Plak Sebelum


dan Sesudah Berkumur dengan Air Perasan
Jeruk Nipis dan Aqua

1.4
1.2
1

Pre test

Post test

0.8
0.6
0.4
0.2
0
Air perasan jeruk nipis

Aqua

Grafik 4.1 Grafik rerata penurunan indeks plak sebelum dan sesudah
berkumur dengan air perasan jeruk nipis dan aqua
Berdasarkan hasil dari uji independent samples t-test diketahui rerata
penurunan indeks plak pada kelompok air perasan jeruk nipis sebesar
0,9443 dan pada kelompok kontrol dengan aqua didapatkan rerata 0,3176
sehingga, diperoleh P = 0,000 maka penurunan indeks plak antara kedua
kelompok ini menunjukan adanya perbedaan yang bermakna dimana
(<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa kumur-kumur dengan larutan air
jeruk nipis lebih efektif dalam menurunkan akumulasi plak dibandingkan
dengan kumur-kumur dengan air putih.
V.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang menunjukan berkumur dengan larutan air perasan
jeruk nipis lebih efektif untuk menurunkan akumulasi plak dibandingkan
dengan air putih (aqua). Perbedaan hasil ini disebabkan oleh karena
keasaman pada buah jeruk nipis disebabkan oleh kandungan asam organik
berupa asam sitrat dengan konsentrasi yang tinggi juga dapat menjadi
salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Astawan
dkk. 2008 cit. Abdul dkk. 2013). Selain dapat menghambat pertumbuhan

koloni kuman juga menghambat pembentukan plak dengan cara


meningkatkan kecepatan aliran saliva. (Kamzil 1992 cit. Soesilo, Santoso
dan Diyatri 2005). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Syarif
Suwondo 2007) terbukti bahwa ekstrak buah jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (Christ.) Swingle) memberikan aktivitas antibakteri paling
tinggi terhadap Streptococcus mutans serotipe-d (OMZ-176) yang
merupakan bakteri utama dalam plak sehingga memungkinkan dapat
menurunkan kosentrasi plak.
Pada pemeriksaan mikroskopis telah ditemukan beberapa macam bakteri
yang terdapat pada plak gigi yang dapat merusak jaringan dengan cara
merangsang inflamasi, menyebabkan destruksi jaringan dan menghambat
penyembuhan

jaringan

diantaranya

Actinobacillus

actinomycetem

comitans. Actinobacillus actinomy cetemcomitans. Jeruk nipis juga


diketahui dapat meredakan inflamasi karena kandungan pada buahnya
kaya akan komponen flavonoid polymethoxilate. Hal ini terbukti bahwa
jeruk nipis berpotensi dalam menghambat plak karena mikroorganisme
penyebab inflamasi gingiva yang paling dominan ditemukan pada plak
gigi sehbungan dengan adanya Penelitian terbaru yang dilakukan oleh
(Setyohadi, Miftakhul dan Dewi 2012) menunjukan bahwa ekstrak etanol
kulit jeruk nipis berpengaruh terhadap perbaikan sel epitel gingiva tikus
putih yang diinduksi Actinobacillus. Perbaikan sel epitel ini sebagian besar
dipengaruhi oleh kandungan ekstrak etanol jeruk nipis, seperti flavonoid,
saponin, vitamin C serta minyak atsiri lainnya.
VI.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa berkumur dengan air perasan buah jeruk nipis dapat menurunkan
akumulasi plak. Adapun saran yang ingin dikemukakan oleh peneliti yaitu
perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai penggunaan air
perasan jeruk nipis terhadap penurunan akumulasi plak pada kosentrasi
yang berbeda dan penggunaannya untuk jangka waktu yang lama serta
efek lain terhadap manfaat kesehatan gigi dan mulut.

VII.

REFERENSI
6

Abdul, R., Aziz, D. dan Gusti, R. 2013, Uji daya hambat air perasan buah jeruk
nipis (citrus aurantifolia s.) terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus
aureus secara in vitro, J kesehatan Andalas, vol. 2, no. 1, hlm. 5-8.
Anna Karina. 2012, Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis, Ed. ke-1, Stomata.,
Surabaya.
Carranza, FA., Newman, MG., Takei, HH. 2002, Clinical Periodontology, Ed. Ke9, W.B. Saunders Company., Philadelphia.
Fitarosana, E. A. 2012, Desember 6-last update, Pengaruh Pemberian Larutan
Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Terhadap Pembentukan Plak Gigi
[Hompage
of
eprints.undip.ac.id],
[online].
Available:
http://eprints.undip.ac.id/37540/1/FITAROSONA_G2A007079_LAP.KTI.pdf
[17 juli 2013].
Setyohadi, R., Miftakhul, C. dan Dewi, S.C. 2012, -last update, Pengaruh Ekstrak
Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Perbaikan Sel Epitel
Gingiva Tikus Putih Galur Wistar (Rattus novergicus) yang Diinduksi
Actinobacillus actinomycetemcomitans [Homepage of old.fk.ub.ac.id],
[Online]. Available: http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/gigi/Majalah
%20dewi%20sulistyo.pdf [ 10 Januari 2014].
Soesilo, D., Santoso, R.E. dan Diyatri, I. 2005, Peranan sorbitol dalam
mempertahankan kestabilan ph saliva pada proses pencegahan karies, Dent J,
vol. 38, no. 1, hlm. 28.
Syarif Suwondo. 2007, Skrining tumbuhan obat yang mempunyai aktivitas
antibakteri penyebab karies gigi dan pembentuk plak, J Bahan Alam
Indonesia ISS, vol. 6, no. 2, hlm. 65-72.

Anda mungkin juga menyukai