PENDAHULUAN
A. KONDISI UMUM WILAYAH
1. Geografi
Secara Administratif Pembentukan Kabupaten Lahat ditetapkan dengan
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
28
Tahun
1959
tentang
Sebelah Timur
Sebelah Barat
2. Topografi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Lahat meliputi beberapa jenis yaitu
tanah Alluvial, Tanah Adosol, Tanah Regosol dan jenis Komplek podsolik
Litosol. Jenis tanah organosol tersebar sepanjang pantai dan dataran
rendah,jenis tanah litosol tersebar di pinggiran pegunungan terjal, Kota Agung
dengan patahan di sepanjang Bukit Barisan, jenis tanah Alluvial tersebar di
sepajang sungai lematang, Sungai Kikim, Sungai Manak, Sungai Musi dan
2
3. Jenis Tanah
Jenis Tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuknya, faktor-faktor
tersebut adalah batuan induk, Tofografi, umur, iklim dan vegetasi/biologi. Akibat
pengaruh tersebut tanah terus berproses sehingga terbentuk jenis tanah.
Adapun macam dan jenis tanah yang ada di Kabupaten Lahat terdiri dari 5
jenis tanah utama meliputi Aluvial, Regosol, Podsolik, Latosol, asosiasi litosol
dan latosol serta Kompleks Podsolik dan Litosol. Tanah aluvial terdapat di
sepanjang Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Kikim dan Sungai Endikat
(terdiri dari tiga seri tanah). Jenis tanah yang memiliki sebaran terluas adalah
podsolik merah kuning yang hampir dijumpai diseluruh wilayah Kecamatan.
4. Penggunaan Lahan
Dari seluruh Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Lahat dapat
diklasifikasikan atas lahan basah dan lahan kering. Dari seluruh Kecamatan
yang tersebar di Kabupaten Lahat, sebahagian besar pola penggunaan lahan
merupakan lahan kering yaitu sekitar 96.62 persen,selebihnya (3.38 persen)
merupakan lahan basah yang diperuntukan untuk tanaman padi sawah.
Sementara lahan kering dimanfaatkan merupakan lahan tegalan, Pekarangan,
Padang pengembalaan, kolam, perkebunan, hutan rakyat dan hutan negara
serta penggunan lainnya. Jika dilihat pola penggunaan dalam lima tahun
terakhir menunjukan potensi penggunaan lahan semakin berkurang. Hai ini
selain disebabkan dari adanya pemekaran Kabupaten Empat Lawang, juga
semakin meningkatnya areal lahan produktif yang tidak diusahakan, yaitu
sekitar 13,2% dari luas areal penggunaan lahan di Kabupaten Lahat.
Pola penggunaaan lahan juga dapat dilihat dari peruntukannya untuk
komoditi utama dan hasil-hasil yang memberi kontribusi bagi perekonomian
Kabupaten Lahat. Terlihat bahwa tahun 2009 produksi tanaman bahan
makanan padi sawah di Kabupaten Lahat mencapai 165,630,35 ton,
sedangkan komoditas perkebunan besar di Kabupaten Lahat adalah komoditas
kelapa sawit dan karet. Penggunaan lahan untuk hutan lindung dan konservasi
sumber daya alam juga memberikan kontribusi yang cukup besar.
Republik
Indonesia
Nomor
28
Tahun
1959
tentang
dan
6
Ibu Kota
Pajar Bulan
SimpangTiga Pumu
Kota Agung
Muara Tiga
Tanjung Tebat
Jati
Karang Agung
Tinggi Hari
Jarai
Sumur
Lawang Agung
Saung Naga
Bunga Mas
Pagar Jati
Tanjung Aur
Lahat
Batay
Lubuk Mabar
Merapi
Lebuay Bandung
Perangai
Sukamerindu
Sukamerindu
Jumlah/Total ..
Jumlah Sesuai SK
Desa
18
14
22
26
14
14
20
9
21
30
7
19
32
17
9
19
15
11
19
13
9
10
367
Kelurahan
16
1
17
Lintang kanan, Pendopo, Talang Padang, Ulumusi dan Pasemah Air Keruh, yang
dulunya merupakan wilayah Kabupaten Lahat.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang sekarang
diganti menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah Kabupaten
Lahat telah melakukan penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten
Lahat yang ditandai dengan telah diterbitkannnya Peraturan Daerah dengan
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000
jo.
penyelenggaraan
dan
pengendalian
administrasi
pemerintahan,
11
1. Kecamatan Lahat
2. Kecamatan PSEKSU
Tabel 2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan
Pada Pemerintahan di Kabupaten Lahat
Golongan
N0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Unit Kerja
Dinas Pendidikan
SLTP/SMU Se Kab. Lahat
SD Se Kab. Lahat
Kantor perpustakaan daerah
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
dan Pengairan
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika
Badan Lingkungan Hidup
Dinas Kependudukan & Catatan Sipil
Kantor Pemberdayaan Perempuan
II
III
IV
Jumlah
2
9
4
8
3
83
118
737
9
337
119
39
182
919
1.525
8
317
100
69
100
229
481
2
7
5
3
365
1.268
2.752
19
665
232
114
19
43
65
22
35
62
49
44
100
1
-
11
7
7
17
31
7
3
3
2
31
42
16
12
Badan KB dan PK
Dinas Kesejahteraan Sosial
Dinas Tenaga Kerja
Dinas Koperasi & UKM
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
dan Penanaman Modal Daerah
19. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
20. Dinas Pemuda dan Olah Raga
21. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
22. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
23. KDH dan WKDH
24. Sekretariat Daerah
25. Bagian Pertanahan
26. Sekretariat DPRD
27. Dinas PPKD
28. Inspektorat Kabupaten
29. Kecamatan Lahat
30. Kecamatan Pseksu
31. Kecamatan Gumay Talang
32. Kecamatan Merapi Timur
33. Kecamatan Merapi Barat.
34. Kecamatan Kikim Timur
35. Kecamatan Kikim Barat
36. Kecamatan Kikim Tengah
37. Kecamatan Kikim Selatan
38. Kecamatan Pulau Pinang
39. Kecamatan Pagar Gunung
40. Kecamatan Kota Agung
41. Kecamatan Mulak Ulu
42. Kecamatan Tanjung Sakti PUMI
43. Kecamatan Tanjung Sakti PUMU
44. Kecamatan Jarai
45. Kecamatan Pajar Bulan
46 Kecamatan Gumay ULu
47. Kecamatan Merapi Selatan
48. Kecamatan Tanjung Tebat
49. Kecamatan Muara Payang
50. BKD dan Diklat
51. BPM dan Pemerintahan Desa
52. Kantor PDE, Arsip dan Sandi Daerah
53. Dinas TPH
54. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
55. Dinas Peternakan dan Perikanan
56. Badan Ketahanan Pangan
57. Badan P4K
58. Dinas Pertambangan dan Energi
59. Dinas P2KP dan Keindahan Kota
60. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
61. Sekretaris Desa
62. CPNS Honor Formasi 2008
63. CPNS Umum Formasi 2008
Jumlah
Sumber: BKD Kab. Lahat
14.
15.
16.
17.
18.
2
1
0
1
12
6
16
13
80
25
43
26
6
3
6
3
100
35
65
43
1
4
1
3
2
10
1
1
2
1
1
1
1
1
1
12
1
45
7
130
11
11
7
9
46
117
8
1
72
9
63
2
2
9
5
1
1
5
4
4
6
7
3
5
3
1
3
1
43
12
8
17
50
11
7
27
3
58
9
84
137
113
2.399
16
21
19
17
7
92
6
46
72
23
128
8
10
14
7
12
8
6
4
9
8
8
9
7
9
10
10
10
8
7
8
79
22
7
56
64
34
17
80
24
26
18
33
202
4.510
5
3
5
5
2
15
1
5
6
6
0
1
1
12
1
1
1
1
6
3
1
5
5
3
4
7
4
5
968
33
39
32
31
58
2
234
15
57
151
38
192
8
13
17
19
23
13
8
5
14
12
13
16
15
13
16
13
12
11
7
9
128
37
16
78
119
51
27
111
35
100
33
129
177
315
8.499
13
Tabel 3
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Laki-Laki Menurut Klasifikasi Pendidikan
pada Instansi di Kabupaten Lahat
N0.
Unit Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Jumlah
Pendidikan
S3/S2
1
2
2
1
1
2
-
S1
4
92
4
14
14
14
4
2
1
10
16
1
12
SMP
18
1
2
10
2
12
2
D1/D2
18
2
13
3
1
3
-
SMA
6
2
11
6
2
10
5
3
2
12
4
3
2
23
39
SMP
1
2
1
11
3
15
3
SD
4
1
1
7
1
-
JML
10
132
26
25
18
48
9
5
3
31
21
20
20
40
56
175
33
37
66
15
13
348
14
Tabel 4
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Perempuan Menurut Klasifikasi
Pendidikan pada Instansi di Kabupaten Lahat
Pendidikan
D1/D2 SMA
N0
Unit Kerja
S3/S
2
S1
SMP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16
2
1
1
-
54
3
6
8
2
1
8
2
31
1
2
4
18
3
6
8
2
1
5
2
1
5
6
2
1
4
38
27
37
Jumlah
4
84
Sumber : Dari masing-masing dinas/instansi
SM
P
S
D
JML
10
103
5
9
14
4
1
7
7
2
11
1
16
190
Sumber Daya Manusia (Human Resources) dapat dilihat dari dua aspek,
yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia
dan kualitas, merupakan sumber daya manusia aparatur (PNS) yang dimiliki
oleh pemerintah Kabupaten Lahat berdasarkan pangkat dan golongan / ruang.
E.
PENDAHULUAN
Bab ini
menguraikan
15
BAB 2.
BAB 3.
Atas
serta
BAB 4.
PENUTUP
Lampiran-lampiran :
- Formulir Rencana Kinerja Tahunan
- Formulir Pengukuran Kinerja
16
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN
LAHAT 2009-2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Ketiga
Kabupaten Lahat yang berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) 2005-2025 dan disinkronkan dengan visi dan misi Bupati
terpilih, telah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2009,
disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu
2009-2013, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
atau mungkin timbul selama kurun waktu tersebut.
Rencana Stratejik
ini
mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program serta cara
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lahat
akan memberikan arah dan prioritas pada pembangunan untuk kurun waktu
2009-2013. RPJMD tidak terikat pada kuantitas dan kualitas kelembagaan atau
organisasi pemerintah yang ada, tetapi lebih melihat pada urgensitas masalah
yang harus segera ditangani secara sistematis terpadu dan berkesinambungan.
Berdasarkan PP. 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Bab
VII tentang ketentuan peralihan, pada point pertama yang menyebutkan, Bagi
daerah yang belum menyusun RPJMD dapat berpedoman pada dokumen
rencana Pembangunan Daerah sebelumnya dan point kedua adalah dokumen
rencana pembangunan yang telah disusun dan masih berlaku tetap digunakan
sampai tersusunnya rencana pembangunan sesuai peraturan yang berlaku.
17
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 20092013 telah ditetapkan 7 Tujuan, 7 Sasaran, dan 109 Program.
Substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lahat 2009-2013, adalah sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi dan Misi
Sebagai Konsekuensi logis dari dinamika perubahan lingkungan yang
begitu cepat dan
18
agribisnis
melalui
pengembangan
IPTEK
dengan
mempertimbangkan :
a. Struktur perekonomian Kabupaten Lahat dalam kurun waktu 10 tahun
masih didominasi oleh sektor primer yang sistem pengelolaannya masih
sangat tradisional. Perkembangan sektor ini masih kalah cepat dengan
19
20
sebagai
motivasi
Kabupaten
Lahat
untuk
memfokuskan
21
melalui Peningkatan
Lingkungan
4. Membangun
pondasi
Ekonomi
Kerakyatan
yang
Mandiri
Berbasis
Agribisnis
Tujuan
23
Penguatan
kapasitas
Kelembagaan
Aparatur
dan
masyarakat
Tujuan
Sasaran :
Strategis
Tujuan
Sasaran :
Strategis
Tujuan
24
Sasaran 4.1
Strategis
4.2
lingkungan
permukiman,
transportasi
dan
pelayanan
pada
25
Pendidikan,
Sosial,
Pemberdayaan
Perempuan,
penyelenggaraan
perayaan
keagamaan
dan
dan
memberi
kesempatan
seluas-luas
bagi
pemberdayaan masyarakat
30
pilihan
seperti
Pertanian,
Peternakan
Perikanan,
Kehutanan,
masyarakat
4. Membangun dan memfasilitasi terselenggaranya sistem pengembangan
dan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel serta
efisien
5. Meningkatkan kualitas informasi melalui peningkatan
akurasi dan
31
10. Meningkatkan
Sosialisasi
dan
pemberdayaan
masyarakat
untuk
sosialisasi
dari
pemberdayaan
masyarakat
dalam
sosialisasi
dari
pemberdayaan
masyarakat
dalam
& Pengendalian
pada
Pembangunan
misi
ketiga
merupakan
urusan
pilihan
seperti
pembangunan
dalam
mengoptimalkan
pemangku
pertumbuhan
&
perkembangan kota
2. Meningkatkan Eksploitasi SDA dengan memperhatikan fungsi daya dukung
lingkungan dan kepentingan strategis daerah
3. Meningkatkan Pemanfaatan Tata Ruang sesuai dengan daya dukung
lingkungan dan kesesuaian lahan
4. Tercapainya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan, melalui
penegakan hukum secara konsisten
Program Sebagai Berikut:
1) a. Pembangunan perencanaan SDA
Program Untuk Perencanaan SDA meliputi:
1. Program perencanaan tata ruang;
2. Program perencanaan dan pengembangan hutan;
3. Program perencanaan wilayah strategis cepat tumbuh;
34
1) c. Pembangunan
Eksploitasi
Sumberdaya
Energi
dengan
peningkatan
ketahanan
pangan
(Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan);
2. Program Peningkatan Produksi Peternakan
3. Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan;
4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan;
5. Program peningkatan produksi hasil peternakan;
6. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan;
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak;
8. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
9. Program pengembangan perikanan tangkap;
10. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air tawar
11. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan;
12. Program peningkatan kesejahteraan petani;
13. Program pengembangan pemasaran pariwisata;
14. Program pengembangan destinasi pariwisata;
15. Program pengembangan kemitraan;
16. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan;
17. Program Pengembangan Pasar & Distribusi Barang/Produk
18. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;
19. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
20. Program peningkatan dan pengembangan ekspor
38
pencapaian
tujuan
dan
sasaran
organisasi,
40
No
1
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Terpenuhinya hak
dasar pelayanan
pendidikan yang
berkualitas
Terjangkaunya
fasilitas pelayanan
kesehatan yang
berkualitas bagi
seluruh masyarakat
- 7 - 12 Thn
- 13 - 15 Thn
- 16 - 18 Thn
Angka Harapan Hidup
2
3
4
5
Meningkatnya
jumlah kesempatan
kerja
Pembangunan
Sektor-sektor
Ekonomi
(Pertanian
Tanaman Pangan,
Perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan, Industri
kecil, Pariwisata
dan Perdagangan)
1
2
1
99,00
98,00
66,00
69,00
%
%
%
tahun
0 %
27 %
71,5 %
24,00 %
3,00 %
Tingkat
Pengangguran
6,00 %
Terbuka
Pendapatan
Regional
Perkapita
- Dengan Migas
Rp.14.890.729
- Tanpa Migas
Pertumbuhan
(PDRB)
Rp.13.161.854
Ekonomi
- Dengan Migas
Rp. 5.724.880
- Tanpa Migas
Rp. 5.041.065
Tingkat Inflasi
5,3 %
41
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lahat tahun
2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing
beberapa
sasaran
strategis
yang
tidak
TUJUAN 1 DARI
MISI PERTAMA
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)
sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
42
Indikator Kinerja
Satuan
1
Capaian
Tahun 2012
Target Realisasi
%
%
%
99,50
98,00
66,00
96,9
91,4
66,4
97,39
93,27
100,61
Angka partisipasi sekolah pada tahun 2012 berdasarkan kelompok usia sekolah
cukup mencapai target yang di tetapkan. Angka partisipasi sekolah penduduk usia 7-12
tahun atau usia SD di Kabupaten Lahat telah mencapai di atas 96%. Angka partisipasi
penduduk usia SD yang yang cukup tinggi bila dibanding dengan kelompok usia sekolah
lainnya dan bebas kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Ini tercapai bersamaan
dengan adanya komitmen dan kemauan pemerintah untuk melakukan berbagai upaya
intervensi, melalui program wajib belajar 6 tahun yang dicanangkan sejak tahun 1984,
yang kemudian diperluas menjadi program wajib belajar 9 tahun sejak tahun 1994.
Angka partisipasi sekolah merupakan proporsi penduduk usia tertentu yang masih
sekolah terhadap total jumlah penduduk pada usia tersebut. Semakin tinggi angka
partisipasi penduduk menunjukkan tingkat kesadaran penduduk terhadap pentingnya
pendidikan semakin baik.
Dari tabel di atas ini diketahui bahwa semakin tinggi kelompok umur penduduk
menurut jenjang sekolahnya, angka partisipasi sekolah penduduk semakin menurun.
Fenomena ini sudah terjadi bertahun-tahun dan belum bisa diatasi sampai sekarang.
Penelitian yang dilakukan BPS (BPS, 2000) menunjukkan bahwa biaya pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi partisipasi sekolah masyarakat.
Biaya pendidikan yang cenderung semakin mahal pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi mengakibatkan sebagian siswa yang telah menamatkan suatu jenjang pendidikan
terpaksa tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi ini pada akhirnya
43
mempengaruhi pola APS secara umum yang cenderung semakin menurun pada jenjang
pendidikan yang semakin tinggi.
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2012 dengan capaian indikator kinerja
tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja
Satuan
1
Angka Partisipasi Sekolah
- 7-12 Thn
- 13-15 Thn
- 16 18 Thn
Capaian
2012
(%)
Capaian
2011
(%)
Capaian
2010
(%)
Capaian
2009
(%)
%
rata-rata
capaian
101,56
100,75
138,22
97,13
92,98
93,83
100,51
99,24
123,50
99,65
96,56
114,04
2
%
%
%
99,39
93,27
100,61
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2012 dengan capaian indikator kinerja
tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Capaian
Indikator Kinerja
1
Satuan
%
%
%
Realisasi
2009
2010
2011
98,5
92,30
70,40
98,5
92,30
70,40
95,67
88,33
56,30
2012
96,9
91,4
66,4
Naik
(Turun)
1,23
3,07
10,1
Ket
Naik
Naik
Naik
Capaian
Indikator Kinerja
1
Angka Partisipasi
Sekolah
- 7-12 Thn
2011
2012
Realisasi
sd
2012
95,67
96,9
96,9
Realisasi
Satuan
2009
98,5
2010
98,5
Target
2013
Capaian
%
100,00
96,9
44
Capaian
Indikator Kinerja
- 13-15 Thn
- 16 18 Thn
Realisasi
Satuan
2012
Realisasi
sd
2012
Target
2013
Capaian
%
2009
2010
2011
92,30
92,30
88,33
91,4
91.4
99,00
92,32
70,40
70,40
56,30
66,4
66,4
70,00
94,86
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
Angka partisipasi sekolah sampai dengan tahun 2012 telah tercapai rata-rata di
atas 90%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya mencapai target pada
tahun 2013 melalui dukungan program pendidikan gratis yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan maupun Pemerintah Kabupaten Lahat.
TUJUAN 2 DARI
MISI PERTAMA
45
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)
sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Capaian
Indikator Kinerja
Tahun 2012
Satuan
1
2
3
4
5
Target
Realisasi
69,00
0,25
68,57
0,19
99,38
124
27
31,18
84,52
71,50
71,83
100,46
24,00
18,2
124,17
tahun
%
2. Status gizi buruk pada tahun 2012 mencapai 0,19% telah melebihi target yang di
tetapkan sebesar 0,25%. Kondisi gizi seseorang sangat menentukan status
31,18% telah melebihi target yang di tetapkan sebesar 27%. Angka kematian
bayi atau IMR (Infant Mortality Rate) merupakan indikator yang menunjukkan
banyaknya kematian bayi dari setiap 1.000 kelahiran dalam satu tahun. Secara
implisit indikator ini dapat menunjukkan derajat kesehatan penduduk, tingkat
pendidikan penduduk, dan tingkat kesejahteraan penduduk. Terdapat korelasi
negatif antara derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan terhadap
angka kematian bayi. Yaitu bila derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan
kesejahteraan penduduk baik, maka angka kematian bayi cenderung rendah.
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2012 mencapai 71,83 telah
melebihi target yang di tetapkan sebesar 71,50. Pembangunan manusia (Human
Development Report) adalah merupakan upaya untuk memberikan gambaran
seberapa besar pencapaian pembangunan yang diraih oleh suatu wilayah dengan
menggunakan alat ukur berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
5. Tingkat keluhan masyarakat pada tahun 2012 mencapai 18,20% telah melebihi di
bawah target yang ditetapkan. Tingkat keluhan masyarakat ini merupakan alat ukur
untuk tingkat kesehatan masyarakat sehingga akan di ketahui angka kesehatan
atau morbiditas di Kabupaten Lahat. Pada tahun 2012 ini , bila dilihat berdasarkan
jenis kelamin, hampir pada setiap tahun tidak terjadi kesenjangan yang berarti
antara
angka
keluhan
kesehatan
penduduk
perempuan
dengan
laki-laki.
Sementara itu, angka keluhan kesehatan penduduk perempuan lebih tinggi dari
penduduk laki-laki. Fenomena ini terjadi karena biasanya laki-laki sebagai kepala
rumah tangga lebih banyak bekerja diluar rumah sehingga lebih rentan terhadap
penyakit.
47
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2011, 2010 dan 2009 dengan capaian
indikator kinerja tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja
1
2
3
4
5
1
Angka Harapan Hidup
Status Gizi Buruk
Angka Kematian bayi
per seribu kelahiran
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
Tingkat
Keluhan
Kesehatan
Satuan
Capaian
2012
(%)
Capaian
2011
(%)
Capaian
2010
(%)
Capaian
2009
(%)
%
rata-rata
capaian
6
2
tahun
99,38
105,96
101,83
102,88
103,56
124,00
162,00
162,00
99,00
137,60
84,52
134,33
84,27
106,65
85,83
100,46
100,42
100,76
101,43
100,87
124,17
133,70
59,67
51,71
59,23
%
%
%
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2012 dengan realisasi
indikator kinerja tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011, dapat diuraikan sebagai
berikut:
Capaian
Indikator Kinerja
1
2
3
4
5
Satuan
Realisasi
2009
2010
Naik
(Turun)
Ket
2011
2012
tahun
67,90
68,23
68,23
68,57
0,34
Naik
0,99
0,99
0,99
0,19
0,80
Turun
42,66
31,18
31,18
31,18
Tetap
69,99
70,53
71,30
71,83
0,53
Naik
18,1
17,9
17,9
18,20
0,3
Naik
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat di
uraikan sebagai berikut :
1. Angka harapan hidup di Kabupaten Lahat pada tahun 2012 sebesar 68,57
tahun, artinya seorang bayi yang lahir di Kabupaten Lahat berpeluang
hidup sekitar 67-68 tahun. Angka ini meningkat menjadi 68,23 pada
tahun 2011 dan pada tahun 2012 menjadi 68,57. Peningkatan angka
harapan hidup ini tidak terlepas dari usaha pemerintah daerah dalam hal
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai program
pembangunan kesehatan, mulai dari fasilitas kesehatan, penyedian
48
tahun 2012 balita laki-laki lebih banyak menderita gizi buruk dan
kurang dibandingkan balita perempuan sedangkan pada tahun 2011
yang lalu jumlah balita perempuan lebih banyak menderita gizi buruk
dan kurang dibandingkan balita laki-laki.
3. Angka kematian bayi per seribu kelahiran (IMR) pada tahun 2012 sama
dengan tahun 2011. Pada tahun 2011 angka IMR bayi laki-laki di
Kabupaten Lahat lebih tinggi daripada angka IMR bayi perempuan. Ini
berarti kemampuan untuk bertahan hidup bayi perempuan lebih baik
daripada bayi laki-laki.
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2012 meningkat sebesar
0,53 bila dibanding dengan tahun 2011. Peningkatan IPM ini di pengaruhi
oleh meningkatnya indeks angka harapan hidup, indeks pengetahuan meliputi
indeks melek huruf & indeks lama sekolah serta indeks standar hidup layak di
Kabupaten Lahat.
5. Tingkat keluhan masyarakat telah mencapai sebesar 18,20% dan mengalami
49
Kabupaten Lahat secara umum, hal ini memerlukan langka nyata agar
program lahat sehat dapat tercapai.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun
2010 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut :
Realisasi
Capaian
Indikator Kinerja
1
2
3
4
5
Satuan
sd
2012
Realisasi
2009
2010
2011
2012
Target
2013
Capaian
tahun
67,90
67,90
68,23
68,57
68,57
70,00
97,96
0,99
0,99
0,99
0,19
0,19
0,00
99,81
42,66
31,18
31,18
31,18
31,18
25,00
75,28
69,99
70,53
71,30
71,83
71,83
72,00
99,76
18,1
17,9
17,9
18,2
18,2
20,00
91,00
%
%
%
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Angka harapan hidup sampai dengan tahun 2012 mencapai 68,57 tahun dan target
tahun 2013 sebesar 70,00 tahun. Pemerintah Kabupaten Lahat akan meningkatkan
angka harapan hidup melalui program pembangunan kesehatan, mulai dari fasilitas
kesehatan, penyedian tenaga kesehatan dan melengkapi sarana prasarana kesehatan
2. Status gizi buruk sampai dengan tahun 2012 mencapai 0,19% dan target tahun 2013
di harapkan mencapai 0%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya
menurunkan status gizi buruk melalui program perilaku sehat dan pemberdayaan
penduduk, program upaya kesehatan dan perbaikan gizi penduduk.
3. Angka kematian bayi per seribu kelahiran sampai dengan tahun 2012 mencapai
31,18% dan target yang di tetapkan pada tahun 2013 sebesar 25%.
Angka kematian bayi per seribu kelahiaran akan terus di tekan melalui peningkatan
derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduk yang baik.
50
5. Tingkat keluhan masyarakat sampai dengan tahun 2012 mencapai 18,2% dan telah
mencapai di bawah target yang di tetapkan pada tahun 2013 sebesar 20%.
Pemerintah Kabupaten Lahat akan tetap berupaya meningkatkan pemberantasan
penyakit menular dan imunisasi, meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan
perbaikan gizi sehingga dapat tetap menekan tingkat keluhan masyarakat.
51
TUJUAN 3 DARI
MISI PERTAMA
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)
sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Capaian
Indikator Kinerja
1.
2.
Tahun 2012
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Terbuka
Satuan
Target
Realisasi
3,00
17,50
(383,33)
6,00
4,67
122,17
melebihi
di
bawah
target
sebesar
6%.
Besar
kecilnya
tingkat
52
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2012 dengan capaian indikator kinerja
tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja
1.
2.
1
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Terbuka
Satuan
Capaian
2012 (%)
Capaian
2011 (%)
Capaian
2010 (%)
Capaian
2009 (%)
%
rata-rata
capaian
7
383,33
136
148,80
166,83
150,54
122,17
164,29
60,89
75,00
100,06
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2012 dengan
realisasi indikator kinerja tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011, dapat diuraikan
sebagai berikut:
Capaian
Indikator Kinerja
1
2
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Terbuka
Satuan
2009
Realisasi
2010
2011
Naik
(Turun)
Ket
2012
1,99
2,56
2,56
17,50
14,94
Naik
4,44
4,18
2,50
4,67
2,17
Naik
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat di
uraikan sebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran di upayakan untuk menurun. Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS), Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
2. Tingkat pengangguran terbuka sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 2,17%. Peningkatan angka tingkat pengangguran terbuka ini meningkat di
sebabkan oleh naiknya angka tingkat pengangguran penduduk laki-laki dan
perempuan.
Jika dilihat
berdasarkan
jenis
kelamin tingkat
pengangguran
53
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2012
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut
:
Capaian
Indikator Kinerja
1
2
Tingkat Pengangguran
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Satuan
s.d 2012
Target
2013
Realisasi
Realisasi
Capaian
2009
2010
2011
2012
1,99
2,56
2,56
17,5
17,50
2,00
(675)
4,44
4,18
2,50
4,67
4,67
5,00
106,60
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran sampai dengan tahun 2012 mencapai 17,50% dan pada
tahun 2013 di targetkan mencapai 2%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan
berusaha melakukan pertambahan lapangan kerja yang lebih tinggi daripada
pertambahan pencari kerja.
2. Tingkat pengangguran terbuka sampai dengan tahun 2012 mencapai 4,67% dan
telah melebihi di bawah target pada tahun 2013 sebesar 5%. Tingkat
pengangguran terbuka ini sebagai acuan pemerintah Kabupaten Lahat dalam
pembukaan lapangan kerja baru. Selain itu, perkembangannya dapat menunjukkan
tingkat keberhasilan program ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Yang lebih
utama lagi indikator ini digunakan sebagai bahan evaluasi keberhasilan
pembangunan selain angka kemiskinan.
54
TUJUAN 1 DARI
MISI KEEMPAT
Meningkatkan
Pendapatan
melalui Sektor-sektor Ekonomi
Masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi keempat telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu)
sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Capaian
Indikator Kinerja
1
Tahun 2012
Satuan
Target
Realisasi
Rp
Rp
14.890.729
13.161.854
16.713.272
14.821.054
112,24
112,61
Rp
Rp
%
5.724.880
5.041.065
5,3
6.590.697
5.825.490
7,05
115,12
115,56
66,98
55
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
2012
(%)
Capaian
2011
(%)
Capaian
2010
(%)
Capaian
2009
(%)
%
rata-rata
capaian
7
Pendapatan Regional
Perkapita
- Dengan Migas
- Tanpa Migas
Pertumbuhan
Ekonomi (PDRB)
- Dengan Migas
- Tanpa Migas
Tingkat Inflasi
Rp
Rp
112,24
112,61
104,16
103,98
100,00
100,00
100,00
100,00
104,10
104,15
Rp
Rp
%
115,12
115,56
66,98
111,52
111,36
88,39
100,00
100,00
92,24
100,00
100,00
152,33
106,66
106,73
99,99
Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2012 dengan
realisasi indikator kinerja tahun 2011, tahun 2010 dan tahun 2009 dapat diuraikan
sebagai berikut:
Indikator
Kinerja
1
Pendapatan
Regional
Perkapita
- Dengan Migas
- Tanpa Migas
Pertumbuhan
Ekonomi
(PDRB)
- Dengan Migas
- Tanpa Migas
Tingkat Inflasi
Capaian
Satuan
Realisasi
Naik
(Turun)
Ket
2009
2010
2011
2012
Rp
Rp
12.340.570
10.818.186
12.876.565
11.266.922
13.412.560
11.715.658
16.713.272
14.821.054
3.300.712
3.105.396
Naik
Naik
Rp
Rp
%
4.981.440
4.366.909
2,86
5.630.267
4.926.452
6,25
6.279.094
5.485.995
6,25
6.590.697
5.825.490
7,07
311.603
339.495
0,82
Naik
Naik
Naik
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat di
uraikan sebagai berikut :
56
1. Pendapatan regional perkapita pada tahun 2012 meningkat bila dibandingkan tahun
2011.
2. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 meningkat bila dibandingkan tahun 2011.
3. Tingkat inflasi pada tahun yang akan akan terus di upayakan untuk menurun.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2011
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut :
Capaian
Indikator Kinerja
1
Pendapatan
Regional Perkapita
- Dengan Migas
- Tanpa Migas
Pertumbuhan
Ekonomi (PDRB)
- Dengan Migas
- Tanpa Migas
Tingkat Inflasi
Satuan
Realisasi
Realisasi
s.d
2012
Target
2013
Capaian
%
2009
2010
2011
2012
Rp
Rp
12.340.570
13.412.560
13.412.560
16.713.272
16.713.272
16.434.640
98,33
10.818.186
11.715.658
11.715.658
14.821.054
14.821.054
11.739.220
79,21
Rp
Rp
%
4.981.440
6.279.094
6.279.094
6.590.697
6.590.697
6.279.094
95,27
4.366.909
5.485.995
5.485.995
5.825.490
5.825.490
5.485.995
94,17
2,86
6,25
6,25
7,07
7,07
70,72
Capaian indikator kinerja pada tahun 2012 terhadap target pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Pendapatan regional perkapita pada tahun 2012 telah mengalami peningkatan dan
Pemerintah Kabupaten Lahat optimis untuk mencapai target pada tahun 2013.
2. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 ini telah melebihi target pada tahun 2013.
3. Tingkat inflasi akan di upayakan mengalami penurunan dan Pemerintah Kabupaten
Lahat akan berupaya menekan tingkat inflasi.
57
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Anggaran dan realisasi belanja pada tahun 2012 dikaitkan dengan pencapaian
sasaran yang telah diukur melalui indikator kinerja adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Akuntabilitas Keuangan
No
SASARAN
PROGRAM
1.
Terpenuhinya
hak
dasar
pelayanan
pendidikan yang
berkualitas
2.
Terjangkaunya
fasilitas
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas bagi
seluruh
masyarakat
ANGGARAN
(Rp)
4
REALISASI
(Rp)
5
CAPAIAN
(%)
61.584.724.000,-
60.833.418.242,-
98,78
5.693.840.000,-
5.678.867.000,-
99,74
399.860.000,-
397.845.610,-
99,50
67.678.424.000
66.910.130.852,-
98,86
162.036.600,-
154.650.000,-
95,44
128.265.000,-
128.105.000,-
99,88
235.000.000,-
234.823.000,-
99,92
1.278.125.000,-
1.252.575.250,-
98,00
45.000.000,-
42.299.500,-
94,00
9.656.144.041,-
6.049.287.066,-
62,65
70.000.000,-
69.000.000,-
98,57
55.000.000,-
48.000.000,-
87,27
235.000.000,-
234.823.000,-
99,92
8.000.000,-
6.168.000,-
77,10
585.000.000,-
373.033.780,-
63,77
58
3.
Meningkatnya
jumlah
kesempatan
kerja
15.256.102.400,-
13.956.143.243,-
Jumlah
27.713.673.041,-
22.548.907.839,-
81,36
170.000.000,-
169.175.000,-
99,51
317.000.000,-
316.100.000,-
99,72
148.000.000,-
142.022.000,-
95,96
Jumlah
4.
Pembangunan
Sektor sektor
Ekonomi
(Pertanian
Tanaman
Pangan,
Perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan,
Industri
Kecil,
Pariwisata dan
Perdagangan)
91,48
635.000.000,-
627.297.000,-
98,79
2.133.850.000,-
2.126.797.700,-
99,67
98,39
735.000.000,-
723.137.400,-
110.000.000,-
108.470.000,-
98,61
605.385.000,-
603.895.750,-
99,75
1.860.200.000,-
1.858.245.000,-
99,89
5.933.828.000,-
5.374.357.150,-
90,57
11.378.263.000,-
10.794.903.000,-
94,87
Jumlah
Sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dilihat dari
pencapaian rata-rata sasaran-sasaran mencapai 100% dan adanya penghematan
penggunaan dana dilihat dari realisasi penggunaan dana untuk melaksanakan programprogram yang mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut tidak melebihi pagu
anggaran. Adapun sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Terpenuhinya hak dasar pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 97,09% dengan realisasi dana yang di
butuhkan
untuk
mencapai
sasaran
tersebut
pada
tahun
2012
sebesar
Rp.
67.678.424.000,-.
2. Terjangkaunya fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh
masyarakat.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 106,506% dengan realisasi dana yang di
butuhkan
untuk
mencapai
sasaran
tersebut
pada
tahun
2012
sebesar
Rp.
27.713.673.041,-.
3. Meningkatnya jumlah kesempatan kerja.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai (130,58)% dengan realisasi dana yang di
butuhkan
untuk
mencapai
sasaran
tersebut
pada
tahun
2012
sebesar
59
Rp.
untuk
mencapai
10.794.903.000,-
atau
sasaran
sebesar
tersebut
pada
94,87%
tahun
dari
2012
sebesar
anggaran
sebesar
Rp. 11.378.263.000,-
60
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Pemerintah
Kabupaten Lahat sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pada
Tahun Anggaran 2012 dalam rangka menindaklanjuti INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis
terhadap 7 tujuan dari 7 sasaran dengan 15 indikator pencapaian kinerja sasaran dan 128
program adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilan di atas 100% sebanyak 9 indikator atau 60,00% dari jumlah indikator
kinerja sasaran.
2) Keberhasilan 75% sampai dengan 100% sebanyak 4 indikator atau 26,67% dari jumlah
indikator kinerja sasaran.
3) Capaian kinerja 51% sampai dengan 75% sebanyak 1 indikator atau 6,67% dari jumlah
indikator kinerja sasaran.
4) Sejumlah 1 indikator capaian belum terealisasi atau 6,67% dari jumlah indikator kinerja
sasaran, karena belum di dukung oleh program dan kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam pencapaian indikator kinerja tersebut.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten
Lahat Tahun 2012 ini sebagai sarana pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan
pencapaian kinerja Tahun 2012, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan
penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.
Lahat,
Maret 2013
BUPATI LAHAT,
61