Anda di halaman 1dari 7

TUHAN YANG MAHA ESA

DAN KETUHANAN
Kelompok 3
Farah Adiba
(1210131035)
Achmad Ilham (1210131036)

Filsafat ketuhanan (teologi)


Secara etimologis istilah teologi berasal dari
bahasa yunani, yaitu theologia. Yang berasal dari
dua kata theoosyang Berarti tuhan
danlogosyang artinya pengetahuan. Sehingga
arti Theologi islam adalah pengetahuan
ketuhanan. Sedangkan pengertian theologi Islam
menurut terminologi adalah ilmu yang
membahas tentang ketuhanan yang mencakup
seluruh ketauhidan.

Filsafat ketuhanan (teologi)


Aspek pokok dalam kajian ilmu teologi Islam adalah
keyakinan akan eksistennsi Allah yang maha
sempurna, maha kuasa dan memiliki sifat-sifat
kesempurnaan lainnya. karena itu pula ruang
lingkup pembahasan yang pokok adalah:
1.Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau
yang sering disebut dengan istilah Mabda.
2.Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah,
sebagai perantara antara manusia dan Allah atau
disebut juga washilah meliputi : Malaikat, Nabi/
Rasul dan Kitab-kitab Suci.
3.Hal-hal yang berhubungan dengan samiyyat

Konsep Ketuhanan Dalam Islam


Pemikiran terhadap Tuhan yang melahirkan Ilmu
Tauhid, Ilmu Kalam, atau Ilmu Ushuluddin di
kalangan umat Islam, timbul sejak wafatnya Nabi
Muhammad SAW. Secara garis besar, ada aliran
yang bersifat liberal, tradisional, dan ada pula
yang bersifat di antara keduanya. Sebab
timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya
perbedaan metodologi dalam memahami AlQuran dan Hadis dengan pendekatan kontekstual
sehingga lahir aliran yang bersifat tradisional.

Kandungan Tauhid Dan


Syahadatain
Tauhid adalah Mengesakan Allah semata
dalam beribadah dan tidak menyekutukanNya. Bahkan tauhid merupakan pokok yang
dibangun diatasnya semua ajaran, maka jika
pokok ini tidak ada, amal perbuatan menjadi
tidak bermanfaat dan gugur, karena tidak sah
sebuah ibadah tanpa tauhid.

Urgensi Hidup Dibawah Naungan


Tauhid
Hidup di bawah naungan tauhid adalah nikmat,
tidak ada yang mengetahuinya kecuali yang
merasakannya
Lalu bagaimana caranya kita hidup di bawah
naungan tauhid?
Allah SWT mempunyai Dzat, tetapi kita tidak
boleh memikirkan Dzat Allah, karena kita tidak
akan mampu mencapainya. Pikirkanlah ciptaan
Allah, bukan Dzat Allah.

Urgensi Hidup Dibawah Naungan


Tauhid
Dzat Allah itu jauh lebih besar dari yang bisa
digambarkan oleh akal manusia, dan lebih besar dari apa
yang terbersit dalam pemikiran manusia. Karena,
betapapun tinggi dan cerdasnya pengetahuan akal
manusia, ia tetap saja terbatas oleh kekuatan dan
kemampuannya. Hal itu bukan berarti membatasi
kebebasan berpikir, jumud dalam menganalisa atau
penyempitan ruang gerak akal. Namun itu merupakan
penjagaan bagi akal agar tidak terjebak kepada jurang
kesesatan, menjauhkannya dari berbagai pembahasan
yang tidak memungkinkan ada sarana ke sana dan tidak
akan kuat dalam membahasnya, kendali sebesar apa pun
akal itu.

Anda mungkin juga menyukai