Histologi Hepatobilier
Histologi Hepatobilier
Bagian Histologi
Fakultas Kedokteran
Universitas
Tarumanagara
Hepar
Kelenjar terberat, > 1,5 kg.
Rongga abdomen atas, di bawah
Diafragma
Merah tua/ coklat
Terdiri atas lobus: kanan, kiri,
Quadratus dan Caudatus
Mempunyai banyak fungsi yang
berbeda
Hepar
Diliputi capsula Glissoni, kecuali pada
portae hepatis
Portae hepatis di facies inferior berisi:
duktus biliaris, A. Hepatica, V.Portae
dan pembuluh limfe
Septae membagi hepar menjadi lobulus
Lobulus lobulus dipisahkan jaringan
ikat
Pd pertemuan 3 lobulus: Area portae
3 konsep lobulus
1. Lobulus klasik
Lobulus klasik
Bentuknya poligonal
Bagian central
lobulus hati = V.
centralis
Sel2 hepar tersusun
radier setebal 1
lapis sel
Segitiga Kiernan
berisi cabang
A.hepatica, cabang
V. Portae, duktus
biliaris, pembuluh
limfe
Arsitektur Hati
Tersusun sedemikian rupa sehingga setiap
sel hati pada salah satu permukaannya harus
berhubungan dg sistim saluran empedu
(lateral domain) dan pada permukaan yg lain
harus berhadapan dg pembuluh darah
(sinusoidal domain)
Sel hati 20-30m, berbentuk poligonal dg inti
ovoid, sitoplasma bergranula dg banyak
mitochondria, mikrovili,glikogen,protein dan
pigmen lipofuchsin
Sel hati dikelilingi berkas serat retikulin yg
dengan pewarnaan Ag No3 ( Bielschwosky )
berwarna hitam
Arsitektur hati
Vaskularisasi hati A.hepatica dan V.
Porta- A/V Interlobularis- sinusoid hati
V. centralis . V.sublobularis
V.Hepatica- V.Cava Inferior
Sinusoid hati
Dibatasi oleh sinusoid lining cell yaitu
sel endotel sinus dan sel Kupffer (RES)
Sel Kupffer ovoid, kromatin pucat, dg
pewarnaan vital trypan blue terbukti
sangat bersifat fagositer
Saluran Empedu
Kanaliculi biliaris- preduktuli biliaris
( saluran Hering)- duktuli biliaris- duktus
hepatikus kanan & kiri- duktus hepatikus
komunis-(vesica fellea- duktus Cysticus-)
ductus Koledokus-(+duktus pankreatikus
mayor)-ampula-papila vateri-duodenum
Arah aliran empedu: Dari central ke perifer
hati.
Arah aliran darah ; Dari perifer ke Central
lobulus
Regenerasi hati
Mampu berproliferasi sampai mencapai
arsitektur dan ukuran normal
Di kontrol oleh: TGF , TGF , Epidermal
growth factor, interleukin 6, dan
hepatocyte growth factor
Regenerasi dilakukan oleh sel oval
Sel ito / stellate cell: jaringan ikat / fibrosis
Vesica Fellea
Vesica Fellea
Tunika Mukosa : epitel selapis torak,
Tunika mukosa yang melipat ke lapisan di
bawahnya : Sinus Rokistansky Aschof
Sifat utama : tanpa Tunika Muskularis
Mukosa
Tunika muskularisnya tak teratur
Tunika perimuskularis/tunika subserosa
berupa anyaman penyambung jarang .
Tunika adventitia berupa membran serosa
Pancreas
Pancreas
Terletak pada bagian konkaf duodenum
meluas ke belakang peritoneum menuju
ke kiri mencapai hilus limpa
Ukuran 25 x 5 x 1 cm
Dilapisi kapsul jaringan ikat yang
membentuk septa-septa
Kelenjar Tubuloasinosa kompleks
Gl. Pankreas
Bersifat eksokrin dan
endokrin
Sistim lobulasi
Epitel duktus bervariasi dari
gepeng sampai torak
D. intercalaris D.
Intralobuler D.
Interlobuler D. utama
Gl Pankreas
Duktus
intercalarisnya(isthmus)
panjang2 dan di dindingi
epitel selapis gepeng
sampai kubus rendah.
Bentuk sel asinusnya lebih
kecil dari sel asinus
Parotis
Pars terminalnya 100%
serous dan ditengah pars
terminal sering dijumpai
sel2 sentroasini yg
merupakan bagian dari
istmus.
Tidak ada sel myoepitel
Pulau Langerhans
Terdiri atas sel-sel pucat dengan banyak
pembuluh darah
Sel A (alfa): glukagon, ACTH, Endorfin
Sel B (beta): insulin
Sel C (clear): sel cadangan
Sel D (delta): somatostatin (meghambat
sekresi insulin dan glukagon), vasoactive
intestinal peptide(glikogenolisis,motilitas
dan aktivitas sekretoris usus)
Sel PP (polipeptida pankreas): merangsang
Selamat Belajar