Anda di halaman 1dari 73

05/16/20 1

Pendahuluan
• Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk
membuang sisa-sisa metabolisma makanan yang dihasilkan
oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan
kreatinin, bahan asing dan produk sisanya.
• Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh
ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun
melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan
sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan
melalui uretra.
• Sistem perkemihan terdiri atas: kedua ginjal (ren, kidney),
ureter, kandung kemih (vesika urinaria/urinary bladder/
nier) dan uretra.
Gambar Sistem Perkemihan

05/16/20 3
Ginjal/Ren
• Ginjal berbentuk seperti kacang merah
dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm,
terletak di ruang belakang selaput perut tubuh
(retroperitonium) sebelah atas.
• Ginjal kanan terletak lebih ke bawah
dibandingkan ginjal kiri.

05/16/20 4
05/16/20 5
• Terletak didepan dinding posterior rongga
abdomen didaerah lumbal sebelah kiri dan
kanan dari vertebra lumbalis
• Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11
(vertebra T12), sedangkan kutub atas ginjal
kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12.
Adapun kutub bawah ginjal kiri adalah
processus transversus vertebra L2 (kira-kira
5 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub
bawah ginjal kanan adalah pertengahan
vertebra L3.

05/16/20 6
• Ginjal dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa
yang tipis. Pada sisi medial terdapat cekungan,
dikenal sebagai hilus, yang merupakan tempat
keluar masuk pembuluh darah dan keluarnya
ureter.
• Bagian ureter atas melebar dan mengisi hilus
ginjal, dikenal sebagai piala ginjal (pelvis
renalis). Pelvis renalis akan terbagi lagi menjadi
mangkuk besar dan kecil yang disebut kaliks
mayor (2 buah) dan kaliks minor (8-12 buah).

05/16/20 7
• Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan
ginjal berbentuk kerucut yang disebut papila
ginjal. Pada potongan vertikal ginjal tampak
bahwa tiap papila merupakan puncak daerah
piramid yang meluas dari hilus menuju ke
kapsula. Pada papila ini bermuara 10-25 buah
duktus koligens. Satu piramid dengan bagian
korteks yang melingkupinya dianggap sebagai
satu lobus ginjal.

05/16/20 8
05/16/20 9
Secara umum, ginjal terdiri dari
beberapa bagian:
• Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di
dalamnya terdapat/terdiri dari korpus
renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul
Bowman), tubulus kontortus proksimal dan
tubulus kontortus distalis.
• Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di
dalamnya terdiri dari tubulus rektus,
lengkung Henle dan tubukus pengumpul
(ductus colligent).
05/16/20 10
• Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara
pyramid ginjal
• Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula
yang menonjol ke arah korteks
• Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana
pembuluh darah, serabut saraf atau duktus
memasuki/meninggalkan ginjal.
• Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan
antara duktus pengumpul dan calix minor.

05/16/20 11
• Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
• Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
• Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu
bagian yang menghubungkan antara calix major
dan ureter.
• Ureter, yaitu saluran yang membawa urine
menuju vesica urinaria.

05/16/20 12
Histologi Ginjal
• Secara histologi ginjal terbungkus dalam
kapsul atau simpai jaringan lemak dan simpai
jaringan ikat kolagen
• Organ ini terdiri atas bagian korteks dan
medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh
jaringan pembatas khusus, ada bagian medula
yang masuk ke korteks dan ada bagian korteks
yang masuk ke medula

05/16/20 13
Bangunan-bangunan yang terdapat pada
korteks dan medula ginjal adalah:
1. Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan
yaitu:
Korpus Malphigi terdiri atas kapsula
Bowman (bangunan berbentuk cangkir) dan
glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).
Bagian sistim tubulus yaitu tubulus
kontortus proksimalis dan tubulus kontortus
distal.

05/16/20 14
2. Medula ginjal terdiri atas
beberapa bangunan yang
merupakan bagian sistem tubulus
yaitu pars descendens dan
descendens ansa Henle, bagian
tipis ansa Henle, duktus
ekskretorius (duktus koligens) dan
duktus papilaris Bellini.

05/16/20 15
Sirkulasi Ginjal
• Ginjal menerima darah 25% dari total curah
jantung/menit (± 1200 ml)
• Sirkulasi ginjal:
• Aorta abdominalis  a. renalis  a. segmental
 a. Lobaris  a. Interlobaris  a. Arcuatus 
a. Interlobularis  aa. Afferen  glomerulus 
aa. Efferen  kapiler peritubular  v.
Interlobularis  v. Arcuatus  v. Interlobaris 
v. Renalis  v. Cava inferior

05/16/20 16
Sistem Saraf Ginjal
• Ginjal mendapat persarafan dari neuron
simpatis noradrenergik yang mempersarafi aa.
Afferen dan efferen, aparat juktaglomerulus,
dan beberapa segmen tubulus
• Rangsang simpatis ↑  vasokonstriksi dan ↑
reabsorpsi natrium di tubulus
• Serat saraf afferen dari pelvis renal dan ureter
menghantar rangsang nyeri dari ginjal

05/16/20 17
Ureter,
• Terdapat dua buah yang
berjalan kebawah secara obliq
(miring) dari pelvis ginjal
sampai vesica urinaria didaerah
pelvis,
• Panjang ureter 35 s/d 40 cm
• Structur lapisan dalam jaringan
mucosa, lapisan tengah jaringan
muskulus dan lapisan luar
jaringan fibrosa
05/16/20 18
05/16/20 19
Vesica urinaria (kandung kencing)
• Suatu organ berbentuk buah pir yang terletak
dirongga pelvis dibelakang sympisis oseum
pubis
• Terdiri dari dua bagian dibagian atas disebut
fundus dan bagian bawah disebut basis,

05/16/20 20
• Strukturnya terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan
dalam jaringan mucosa dan submucosa dimana
sel endothelnya terdiri dari sel-sel epitel
transitional, lapisan tengah jaringan muskulus
dan lapisan luar jaringan serosa berupa
peritoneum,
• Vesica urinaria di bagian posteriornya masuk dua
saluran ureter dan pada basisnya keluar saluran
uretra dimana ketiga titik saluran tersebut
disebut trigonum vesica urinaria.

05/16/20 21
05/16/20 22
05/16/20 23
Uretra,
• Suatu saluran dari basis anterior vesica urinaria menuju
keluar dimana muara salurannya disebut orificium uretra
externum,
• Sedang dibawah vesica urinaria uretra dikelilingi oleh
muskulus spingter uretra untuk mengontrol keluarnya air
kencing,
• Pada wanita panjang uretra 2,5 s/d 3,5 cm sedang
panjang uretra pada laki-laki 17 s/d 22,5 cm.

05/16/20 24
05/16/20 25
Fungsi Utama Ginjal
1. Mensekresikan sebagian besar produk
akhir metabolisme tubuh
2. Mengatur homeostasis melalui pengaturan
:
 Keseimbangan cairan
 Keseimbangan elektrolit
 Keseimbangan asam basa
 Pembuangan sisa metabolisme

05/16/20 26
Mekanisme Pengaturan dengan cara :

• Filtrasi
• Absorbsi
• Sekresi

05/16/20 27
Proses Pembentukan Urin

05/16/20 28
05/16/20 29
Filtrasi
• Membran glomerulus: fenestra lapisan
endotel kapiler, membran/lamina basalis,
diafragma dan celah lapisan epitel kapsula
bowman
• Membran: sangat permeabel terhadap air dan
kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak
permeabel terhadap molekul besar, yaitu
koloid (protein plasma)

05/16/20 30
Membran Glomerulus

05/16/20 31
Filtrasi Glomerulus
• Filtrat glomerulus (ultrafiltrat): cairan bebas
protein & mengandung kristaloid dengan kadar =
plasma; kristaloid yang terikat dengan protein
sulit melewati membran, sehingga kadar
kristaloid ≠ plasma
• Masih mengandung sedikit protein (albumin) ≤ 10
mg/L; melewati membran difusi
• Kerja membran glomerulus: all or one untuk
kristaloid & molekul besar (BM ≥ 7000)
• Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh glomerulus
 19% direabsorpsi, 1 % diekskresi
05/16/20 32
Faktor yang berperan dalam Filtrasi
• Tekanan filtrasi (Starling forces), ditentukan
oleh:
1. Tekanan yg mendorong filtrasi:
 Tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus
 Tekanan onkotik dlm kapsula bowman (krn
hampir tdk ada protein, TTKB = 0
2. Tekanan yang melewati filtrasi:
 Tekanan hidrostatik di kapsula bowman
 Tekanan onkotik protein plasma dlm kapiler
glomerulus

05/16/20 33
Lanjutan...
• Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus (±55mmHg)
 kekuatan kontraksi jantung dan tahanan di dlm
aa.afferen dan aa.effren (derajat konstriksi dan
dilatasi atau diameter pembuluh darah)
• Tekanan onkotik protein plasma (± 15mmHg) 
konsentrasi plasma dlm kapiler glomerulus
• Tekanan hidrostatik dlm kapsula bowman (± 30
mmHg)  keadaan ureter dan keadaan ginjal

05/16/20 34
STRUKTUR GINJAL

SATUAN FUNGSIONAL GINJAL ADALAH NEPHRON, DIMANA PADA


GINJAL MANUSIA TDP ± 2,4 JUTA NEPHRON (DARI KEDUA GINJAL)
DAN TIAP NEFRON MEMBENTUK URINA SENDIRI
NEPHRON TERDIRI DARI :
1. GLOMERULUS  TEMPAT FILTRASI CAIRAN
2. TUBULUS PROXIMAL  TEMPAT CAIRAN YG DIFILTRASI /
FILTRAT
3. LOOP OF HENLE / ANSA HENLE
4. TUBULUS DISTAL
5. DUKTUS KOLEKTIKUS/KOLIGENS  TEMPAT PENAM-
PUNGAN CAIRAN DARI BEBERAPA NEFRON

05/16/20 35
Nephron

05/16/20 36
05/16/20 37
• Setiap pyramid ginjal terdiri dari nefron-nefron (ductus
uriniferus) yang jumlahnya sejuta nefron setiap
ginjalnya,
• Setiap nefron terdiri dari capsula bauman yang
dibungkus oleh berkas kapiler pembuluh darah yang
disebut glomerulus,
• Capsula bauman berlanjut menjadi ductus proximal,

05/16/20 38
05/16/20 39
• Ductus proximal berlanjut menjadi ductus
henle,
• Ductus henle belanjut menjadi ductus distal
yang berakhir ke ductus penampung,
• Dari ductus penampung berakhir ke calises-
calises,

05/16/20 40
• Calises-calises masuk ke pelvis renalis,
• Ren divascularisasi oleh arteria renalis sinistra dan
arteria renalis dextra yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis yang masuk ginjal melalui hilus ginjal dan
kembali menjadi vena renalis yang menuangkan
darahnya ke vena cava inferior.

05/16/20 41
05/16/20 42
FILTRASI GLOMERULUS
• Terjadi pd corpus renalis melalui 3 lapisan :
Endothel glomerulus
Membran basalis
Lapisan visceral kapsula Bowman & podocyte

05/16/20 43
Lanjutan ...

• Darah yang dikirimken ke ginjal (sekitar 20


– 25 % CO)  sebagian plasmanya akan
melalui filtrasi di glomerulus
• Filtrat terbentuk krn perbedaan tekanan
hidrostatik antara glomerulus (75 mmHg)
dengan tekanan hidrostatik kapsula
Bowman (20 mmHg)

05/16/20 44
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
• LFG: jumlah cairan yg difiltrasi ke dalam kapsula bowman
per satuan waktu
• Rata-rata LFG = 125 ml/menit  180 L/hr
• Total volume plasma ± 3 L  ginjal memfiltrasi darah 60
x/hr  2,5 x/jam (24 menit/1 x filtrasi) LFG dipengaruhi
oleh:
Tekanan filtrasi net  tekanan & aliran darah ginjallomerulus yg
dpt melakukan filtrasi
Koefisien filtrasi  luas permukaan kapiler glomerulus yg dpt
melakukan filtrasi & Permeabilitas membran kapiler-kaliper
bowman

05/16/20 45
Pengontrolan LFG
1. Pengontrolan aliran darah mll arteriol ginjal 
resistensi aa.aferen & eferan (terutama
aa.aa.aferen)
2. Autoregulasi LFG  1) respon miogenik
(kemampuan intrinsik otot polos pemb.darah
thd perubahan tekanan); 2) umpan balik
tubuloglomerular (mekanisme sinyal parakrin
mll perubahan aliran cairan mll tubulus distal)
3. Hormon & Saraf Otonom: respon thd perubahan
tekanan atau volume darah sistemin

05/16/20 46
Banyaknya filtrat yg terbentuk dipengaruhi
oleh :
• Tekanan filtrasi efektif
• Stress
• Luas area filtrasi yg tersedia
• Permeabilitas kapiler glomerulus
• Autoregulasi intrinsik renal
• Sekresi renin

05/16/20 47
REABSORPSI TUBULUS

• 99 % air filtrat  kembali ke darah


• 1 %  jadi urine
• Zat makanan penting :
Glukosa Diabsorpsi
Protein mol kecil Sempurna
Asam amino Dari tub.
Convoluted
Asam sitrat
Ion-ion inorganik (PO4, SO4) Prox.

05/16/20 48
Lanjutan ...

 Na+ Diabsorpsi dari :


•Tub. Conv. prox
 K+
•Ansa henle
 Cl-
 HCO3- •Tub. Conv. distal
• Sisa metabolisme
– Urea (sebagian kecil)
– Kreatinin (sbagian kecil)
• Mekanisme transport
– Active transport
– Passive transport

05/16/20 49
Reabsorpsi Natrium
• Terjadi di tubulus proksimal melalui:
Kanal ion karena adanya gradien elektrokimia di
membran apikal
Trabsport aktif pompa Na+ – K+ - ATPase di
membran basolateral

05/16/20 50
Reabsorpsi Glukosa
Terjadi di tubulus proksimal melalui:
• Transport aktif sekunder dengan simport natrium,
yaitu: kontransporter Na+ - glukosa di membran
apikal
• Difusi terfiltrasi dengan pompa Na+ – K+ - ATPase di
membran basolateral

05/16/20 51
Reabsorpsi Urea
• Terjadi karena gradien konsentrasi di tubulus
proksimal dengan cara difusi pasif karena
gradien konsentrasi urea yang disebabkan
oleh reabsorpsi natrium dan solut lain

05/16/20 52
SEKRESI TUBULAR

Terjadi pada :
• Tubulus cont. Prox
• Tubulus cont. Distal
• Ductus collectivus

Zat yang disekresikan :


• Ion kalium
• Ion hidrogen
05/16/20 53
KERJA GINJAL & PEMBENTUKAN URINE

 GINJAL ADALAH ORGAN YG MENDAPAT ALIRAN DARAH SGT BAIK


 SETIAP HARI MENGALIR ± 1500 L DARAH MELALUI GINJAL DAN
DIFILTRASI MENJADI 150 L URINE PRIMER
 MELALUI REABSORBSI, VOL. URINE PRIMER SANGAT DIKURANGI
SHG SETIAP HARI HANYA DIEKSKRESIKAN ± 0,5 – 2,0 L SEBAGAI
URINE AKHIR
 PROSES FILTRASI, ABSORPSI, DAN SEKRESI AKAN MENGHASIL-
KAN URINE YG JUMLAHNYA SEKITAR 1 – 2 ml/kgBB/jam
 DI DLM NEPHRON, BERLANGSUNG PEMBENTUKAN URINE
MELALUI 3 FASE :
1. ULTRAFILTRASI
2. PENYERAPAN BALIK (RE-ABSORBSI)
3. SEKRESI
05/16/20 54
• Melalui ketiga proses (filtrasi, absorpsi,
sekresi)  ginjal mampu mempertahankan
homeotasis  keseimbangan cairan,
elektrolit, asam basa serta konsentrasi zat
sisa metabolisme dalam konsentrasi yg tdk
membahayakan.
• Pada keadaan ginjal terganggu 
mekanisme pengaturan tsb terganggu

05/16/20 55
Hormon & Saraf Otonom
 Aa. Aferen & eferen dipersarafi oleh saraf simpatis
 norepinefrin berikatan dg reseptor α di otot polos
arteriol  vasokonstriksi  aliran darah ke ginjal &
LFG ↓
 Angiotensin II (vasokonstriktor) & prostaglandin
(vasodilator)  mempengaruhi koefisien filtrasi dg
bekerja pada sel mesangial atau podosit. Sel
mesangial berkontraksi atau podosit mengubah
ukuran filtration slit (celah filtrasi)  mengubah luas
permukaan filtrasi

56
05/16/20
Sekresi
• Sekresi ialah perpindahan molekul dari CES ke lumen
tubulus nefron
• Sekresi bergantung pada sistem transport membran:
merupakan transport aktif krn melawan gradien
konsentrasi  sebagian besar mll transport aktif
sekunder.
• Proses sekresi: difusi zat dari kapiler peritubulus ke
interstisium  zat menuju lumen tubulus dg
menyeberangi tight junction antar sel (jalur
paraselular) atau melewati membran basolateral &
membran apikal (jalur transelular)

05/16/20 57
Lanjutan ....
• Sekresi K+ & H+ oleh nefron penting dalam
homeostasis ion-ion tersebut.
• Sekresi membantu nefron meningkatkan
ekskresi suatu molekul

05/16/20 58
Ekskresi
• Kadar zat dalam a.renalis > kadar zat dlm v.renalis
 plasma ‘dibersihkan’ dari berbagai zat
• Bersihan ginjal (renal clearance) suatu zat: volume
plasma (dlm ml) yg mll ginjal yg dibersihkan dari
suatu zat per satuan waktu  untuk
mengevaluasi fungsi ginjal  pengukuran LFG
(laju filtrasi glomerulus/ GFR = glomerulus
filtration rate)

05/16/20 59
Pembentukan Urin Pekat atau
Encer
• Mekanisme
‘countercurrent’ dlm
pembentukan urin pekat
• Peran ureum pada
pemekatan urin
• Mekanisme ‘countercurrent
exchanger’

05/16/20 60
Miksi (berkemih)
• Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih
bila kandung kemih terisi.
• Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu :
Kandung kemih secara progresif terisi sampai
tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai
ambang, yang kemudian mencetuskan langkah
kedua
Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi
(refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan
kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya
menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk
berkemih.

05/16/20 61
Lanjutan
Anatomi Fisiologik & Hubungan Saraf pada Kandung
Kemih
Kandung kemih adalah ruangan berdinding otot polos yang
terdiri dari dua bagian besar : Badan (corpus), merupakan
bagian utama kandung kemih dimana urin berkumpul dan
Leher (kollum), merupakan lanjutan dari badan yang
berbentuk corong, berjalan secara inferior dan anterior ke
dalam daerah segitiga urogenital dan berhubungan dengan
uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung kemih
disebut uretra posterior karena hubungannya dengan uretra.

05/16/20 62
Lanjutan
– Otot polos kandung kemih disebut otot detrusor.
Serat-serat ototnya meluas ke segala arah dan bila
berkontraksi, dapat meningkatkan tekanan dalam
kandung kemih menjadi 40 sampai 60 mmHg.
Dengan demikian, kontraksi otot detrusor adalah
langkah terpenting untuk mengosongkan kandung
kemih.

05/16/20 63
Lanjutan
Persarafan Kandung Kemih
• Persarafan utama kandung kemih ialah nervus
pelvikus, yang berhubungan dengan medula spinalis
melalui pleksus sakralis, terutama berhubungan
dengan medula spinalis segmen S-2 dan S-3.
• Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan
lain yang penting untuk fungsi kandung kemih. Yaitu
serat otot lurik yang berjalan melalui nervus
pudendal menuju sfingter eksternus kandung kemih;
dan saraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui
nervus hipogastrikus, terutama berhubungan dengan
segmen L-2 medula spinalis.

05/16/20 64
Transpor Urin dari Ginjal melalui Ureter dan masuk ke
dalam Kandung Kemih
• Urin mengalir dari duktus koligentes  kaliks renalis 
meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan pacemakernya
 mencetuskan kontraksi peristaltik yang menyebar ke pelvis
renalis  turun sepanjang ureter  mendorong urin dari
pelvis renalis ke arah kandung kemih.
• Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersarafi oleh
saraf simpatis dan parasimpatis seperi juga neuron-neuron
pada pleksus intramural dan serat saraf yang meluas
diseluruh panjang ureter  kontraksi peristaltik pada ureter.
• Setiap gelombang peristaltik yang terjadi di sepanjang ureter
akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehingga bagian
yang menembus dinding kandung kemih membuka dan
memberi kesempatan urin mengalir ke dalam kandung kemih

05/16/20 65
Sensasi rasa nyeri pada Ureter dan Refleks Ureterorenal
• Ureter dipersarafi secara sempurna oleh serat saraf
nyeri.
• Bila ureter tersumbat (contoh : oleh batu ureter) 
timbul refleks konstriksi yang kuat sehubungan
dengan rasa nyeri yang hebat. Impuls rasa nyeri juga
menyebabkan refleks simpatis kembali ke ginjal untuk
mengkontriksikan arteriol-arteriol ginjal 
menurunkan pengeluaran urin dari ginjal.
• Efek ini disebut refleks ureterorenal dan bersifat
penting untuk mencegah aliran cairan yang berlebihan
kedalam pelvis ginjal yang ureternya tersumbat.

05/16/20 66
Refleks Berkemih
• Selama kandung kemih terisi, banyak yang menyertai
kontraksi berkemih mulai tampak. Yang pertama terjadi
adalah timbul refleks peregangan yang dimulai oleh reseptor
regang sensorik pada dinding kandung kemih, khususnya oleh
reseptor pada uretra posterior ketika daerah ini mulai terisi
urin pada tekanan kandung kemih yang lebih tinggi.
• Sinyal sensorik dari reseptor regang kandung kemih
dihantarkan ke segmen sakral medula spinalis melalui nervus
pelvikus dan kemudian secara refleks kembali lagi ke kandung
kemih melalui serat saraf parasimpatis melalui saraf yang
sama ini

05/16/20 67
Lanjutan
• Ketika kandung kemih hanya terisi sebagian, kontraksi
berkemih ini biasanya secara spontan berelaksasi setelah
beberapa detik, otot detrusor berhenti berkontraksi, dan
tekanan turun kembali ke garis basal. Karena kandung
kemih terus terisi, refleks berkemih menjadi bertambah
sering dan menyebabkan kontraksi otot detrusor lebih
kuat.
• Sekali refleks berkemih mulai timbul, refleks ini akan “
menghilang sendiri. “  kontraksi awal kandung kemih
selanjutnya akan mengaktifkan reseptor regang untuk
menyebabkan peningkatan selanjutnya pada impuls
sensorik ke kandung kemih dan uretra posterior 
menimbulkan peningkatan refleks kontraksi kandung
kemih lebih lanjut, jadi siklus ini berulang dan berulang
lagi sampai kandung kemih mencapai kontraksi yang kuat.
05/16/20 68
Lanjutan ....
• Kemudian, setelah beberapa detik sampai
lebih dari semenit, refleks yang menghilang
sendiri ini mulai melemah dan siklus
regeneratif dari refleks miksi ini berhenti,
menyebabkan kandung kemih berelaksasi.
• Jadi refleks berkemih adalah suatu siklus
tunggal lengkap dari :
Peningkatan tekanan yang cepat dan progresif
Periode tekanan dipertahankan dan
Kembalinya tekanan ke tonus basal kandung
kemih.

05/16/20 69
Perangsangan atau Penghambatan Berkemih
oleh Otak
• Refleks berkemih adalah refleks medula spinalis yang
seluruhnya bersifat autonomik, tetapi dapat
dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak.
• Pusat-pusat ini antara lain :
Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam
batang otak, terutama terletak di pons dan
Beberapa pusat yang terletak di korteks serebral
yang terutama bekerja sebagai penghambat tetapi
dapat juga menjadi perangsang.

05/16/20 70
Lanjutan
• Refleks berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya
berkemih, tetapi pusat yang lebih tinggi normalnya
memegang peranan sebagai pengendali akhir dari berkemih
seperti berikut :
– Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial penghambatan refleks
berkemih kecuali jika persitiwa berkemih dikehendaki.
– Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah berkemih, bahkan jika refleks
berkemih timbul, dengan membuat kontraksi tonik terus menerus
pada sfingter eksternus kandung kemih sampai mendapatkan waktu
yang baik untuk berkemih.
– Jika tiba waktu untuk berkemih, pusat kortikal dapat merangsang
pusat berkemih sakral untuk membantu mencetuskan refleks berkeih
dan dalam waktu bersamaam menghambat sfingter eksternus
kandung kemih sehingga peristiwa berkemih dapat terjadi.

05/16/20 71
Lanjutan
• Berkemih di bawah keinginan biasanya tercetus dengan
cara berikut :
– Pertama, seseorang secara sadar mengkontraksikan otot-otot
abdomennya, yang meningkatkan tekanan dalam kandung
kemih dan mengakibatkan urin ekstra memasuki leher
kandung kemih dan uretra posterior di bawah tekanan,
sehingga meregangkan dindingnya.
– Hal ini menstimulasi reseptor regang, yang merangsang
refleks berkemih dan menghambat sfingter eksternus uretra
secara simultan. Biasanya, seluruh urin akan keluar, terkadang
lebih dari 5 sampai 10 ml urin tertinggal di kandung kemih.

05/16/20 72
Have any questions ???

05/16/20 73

Anda mungkin juga menyukai