Anda di halaman 1dari 21

Urolitiasis

Oleh :
Afina Agma Fazalina
Nur Hamidah
Reni Anggraeni
Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana
dalam saluran kemih individu terbentuk
batu berupa kristal yang mengendap
dari urin (Mehmed & Ender, 2015).

Urolithiasis merupakan obstruksi benda


padat pada saluran kencing yang
terbentuk karena faktor presipitasi
endapan dan senyawa tertentu (Grace
& Borley, 2006).
Urolithiasis adalah penyakit diamana didapatkan batu di dalam
saluran air kemih, yang dimulai dari kaliks sampai dengan uretra
anterior.(DR. Nursalam, M. Nurs & Fransica B.B, Sistem
Perkemihan, hal. 76).

Pembentukan batu dapat terjadi ketika tingginya konsentrasi


kristal urin yang membentuk batu seperti zat kalsium, oksalat,
asam urat dan/atau zat yang menghambat pembentukan batu
(sitrat) yang rendah (Moe, 2006; Pearle, 2005).

Batu tersebut terjadi karena pengkristilan mineral yang


mengelilingi zat organik, misalnya nanah, darah, atau sel yang
sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium
( oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat.(Mary
baradero,SPC,MN & Yakobus Siswandi, MSN, klien gangguan
ginjal, hal 59).
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PERKEMIHAN
1.GINJAL FUNGSI GINJAL
• MENGELUARKAN
ZAT TOKSIK/
RACUN
• KESEIMBANGAN
CAIRAN
• KESEIMBANGAN
Ginjal adalah organ ekskresi dalam ASAM BASA
vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
• MENGELUARKAN
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal
SISA
berfungsi menyaring kotoran (terutama
METABOLISME
urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. (UREUM, KREATIN
Cabang dari kedokteran yang mempelajari DLL)
ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
2. URETER

TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-


MASING BERSAMBUNG DARI
GINJAL KE KANDUNG KEMIH
LAPISAN DINDING URETER TERDIRI
DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/
FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
LAPISAN DINDING URETER TERJADI
GERAKAN PERISTALTIK TIAP 5
MENIT SEKALI YANG MENDORONG
URINE MELALUI URETER
SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG 3. VESIKA
MULUS DAN BERFUNGSI SEBAGAI URINARIA
PENAMPUNG AIR SENI YANG
BERUBAH-UBAH JUMLAHNYA
KARENA KANDUNG KEMIH DAPAT
MENGEMBANG DAN MENGEMPIS
PROSES MIKSI
- DISTENSI KANDUNG KEMIH ( 250
CC)  REFLEK KONTRAKSI DINDING
KANDUNG KEMIH  RELAKSASI
SPINKTER INTERNUS  RELAKSASI
SPINKTER EKSTERNUS 
PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH
- KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN
RELAKSASAI SPINKTER
DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT
SARAF SIMPATIS
- PERSARAFAN VESIKA URINARIA
DIATUR TORAKOLUMBAL & KRANIAL
DARI SISTEM SARAF OTONOM
4. URETRA

• MERUPAKAN SALURAN SEMPIT


YANG BERPANGKAL PADA
KANDUNG KEMIH
• BERFUNGSI MENYALURKAN AIR
KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah
saluran yang menghubungkan
kantung kemih ke lingkungan luar
tubuh. Uretra berfungsi sebagai
saluran pembuang baik pada sistem
kemih atau ekskresi dan sistem
seksual. Pada pria, berfungsi juga
dalam sistem reproduksi sebagai
saluran pengeluaran air mani.
Patofisologi
Kristal bahan organik dan anorganik
(normal) Agregasi

↓ ↓

Masih keadaan metastable dalam urin Menarik komponen lain

↓ ↓

Pada daerah stasis urin Nempel pada epitel saluran kemih

↓ (bentuk retensi kristal)

Kristal mengadakan presipitasi ↓

↓ Kristal besar

Nukleasi batu ↓

↓ Nyumbat
Menurut Grace & Barley (2006) Teori dalam pembentukan batu saluran
kemih adalah sebagai berikut:

1. Teori Nukleasi .
Teori ini menjelaskan bahwa pembentukan batu berasal
dari inti batu yang membentuk kristal atau benda asing.
Inti batu yang terdiri dari senyawa jenuh yang lama
kelamaan akan mengalami proses kristalisasi sehingga
pada urin dengan kepekatan tinggi lebih beresiko untuk
terbentuknya batu karena mudah sekali untuk terjadi
kristalisasi.
Menurut Grace & Barley (2006) Teori dalam pembentukan batu saluran kemih
adalah sebagai berikut:

2. Teori Matriks Batu


Matriks akan merangsang pembentukan batu karena
memacu penempelan partikel pada matriks tersebut. Pada
pembentukan urin seringkali terbentuk matriks yang
merupakan sekresi dari tubulus ginjal dan berupa protein
(albumin, globulin dan mukoprotein) dengan sedikit hexose
dan hexosamine yang merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.
Menurut Grace & Barley (2006) Teori dalam pembentukan batu saluran kemih
adalah sebagai berikut:

3. Teori Inhibisi yang Berkurang


Batu saluran kemih terjadi akibat tidak adanya atau
berkurangnya faktor inhibitor (penghambat) yang secara
alamiah terdapat dalam sistem urinaria dan berfungsi untuk
menjaga keseimbangan serta salah satunya adalah
mencegah terbentuknya endapan batu. Inhibitor yang dapat
menjaga dan menghambat kristalisasi mineral yaitu
magnesium, sitrat, pirofosfat dan peptida. Penurunan
senyawa penghambat tersebut mengakibatkan proses
kristalisasi akan semakin cepat dan mempercepat
terbentuknya batu (reduce of crystalize inhibitor).
Faktor Penyebab terbentuknya batu,
ENDOGEN dan EKSOGEN (Boyce, 2010; Corwin, 2009; Moe,
2006).

 Faktor endogen seperti hiperkalsemia, hiperkasiuria, pH


urin yang bersifat asam maupun basa dan kelebihan
pemasukan cairan dalam tubuh yang bertolak belakang
dengan keseimbangan cairan yang masuk dalam tubuh
dapat merangsang pembentukan batu.

 Faktor eksogen seperti kurang minum atau kurang


konsumsi air mengakibatkan terjadinya pengendapan kalsium
dalam pelvis renal akibat ketidakseimbangan cairan yang
masuk, tempat yang bersuhu panas menyebabkan
banyaknya pengeluaran keringat, yang akan mempermudah
pengurangan produksi urin dan mempermudah
terbentuknya batu.
KOMPOSISI BATU SALURAN KEMIH
Menurut Stoller (2008), ada beberapa jenis ion yang berperan dalam pembentukan
batu saluran kemih, diantaranya:

• Kalsium
• Oksalat
• Fosfat
• Asam urat
• Natrium
• Sitrat
KLASIFIKASI
UROLITHIASIS
Pemeriksaan Diagnostik
Kimiawi
Analisis kimia
Kultur urin
Foto polos abdomen
Intra Vena Pielografi (IVP)
Problem
Ultrasonografi (USG)
Manifestasi klinis Urolitiasis

� Nyeri
� Gangguan miksi
� Hematuria
� Mual dan Muntah
� Demam
� Distensi Vesica Urinaria
PENATALAKSANAAN

• Observasi konservatif
• Penggunaan bahan disolusi (Dissolution Agents)
• Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
• Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL)
• Ekstraksi batu dengan uteroskopi
• Pembedahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre operasi :
• Nyeri akut b/d agen cedera biologis
• Gangguan eliminasi urine b/d Obstruksi saluran kemih
• Kekurangan volume cairan b/d Kegagalan mekanisme
regulasi
• Defisiensi pengetahuan b/d Salah intrepetasi kognitif

Post operasi :
• Nyeri akut b/d agens cedera fisik
• Resiko infeksi b/d prosedur invansif
• Kekurangan volume cairan b/d Peningkatan konsentrasi
urin
Thank you for attention

success

Ambition

Anda mungkin juga menyukai