Terdiri dari :
Sepasang ginjal dan ureter
Vesica urinaria
Uretra
Fungsi :
Memelihara homeostasis, meliputi : filtrasi, absorpsi aktif, absorpsi
pasif dan sekresi
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Tempat pembuatan hormon renin (yang bepengaruh dalam
pengaturan tekanan darah)
Proses pembentukan eritropoeitin
Hasil proses berupa urine
Proses : ureter V. urinaria uretra
Hasil : ± 1500 cc urine/ 24 jam
GINJAL
Diameter 200 µm
Terdiri atas seberkas kapiler
glomerulus
Lapisan parietal sel bowman : epitel selapis gepeng,
lamina basalis dan selapis tipis saraf retikulin
Pada kutub urinarius epitel bowman menjadi epitel
selapis kuboid atau siindris rendah (ciri tubulus
proksimal)
Lapisan viseral yaitu podosit
Prosesus sekunder podosit berselang-seling membentuk
celah memanjang selebar ± 25 nm yaitu celah filtrasi
Diluar podosit dan gromerulus terdapat membran basal
yang disebut makula densa.
Fungsi : sawar filtrasi yag memisahkan darah dalam kapiler dari
ruang urinarius
Tubulus kontortus proksimal
Fungsi :
Tempat dimulainya proses absorpsi dan ekskresi
Sekresi kreatinin dan substansi asing bagi organisme
Tubulus kontortus proksimal
Ansa henle
Makroskopis :
Fungsi :
Pertukaran ion
Sekresi ion hidrogen dan amonium
Penting untuk mempertahankan keseimbangan asam-
basa dalam darah.
Tubulus kontortus distal
Tubulus kontortus distal
TUBULUS DAN DUKTUS KOLIGENTES
Mikroskopis :
Lumen besar
Sitoplasma ungu pucat
Sering terlihat dalam penampang memanjang
Sel-sel kuboid simpleks/ kolumner simpleks.
APARAT JUKSTAGROMERULUS
Fungsi :
Mempertahankan tekanan darah
Menghasilkan hormon renin
APARAT JUKSTAGLOMERULUS
SIRKULASI DARAH
Ginjal mendpt perdarahan dari a.
renalis anterior ginjal
posterior ginjal
- Pd saat di hilus membentuk a.
intrlobaris (terletak diantara piramid ginjal)
- Pd perbatasan kortek – medula a.
interlobularis arteri arkuata
Dari a. interlobularis arteriol aferen
(suplai drh kapiler glom)
arteriol eferen