Flapping Tremor
KRITERIA
DIAGNOSIS
KRITERIA
SOEBANDIRI
Bila terdapat 5 dari 7 hal berikut :
1. Spider nevi
2. Venectasi / vena kolateral
3. Ascites (dengan/tanpa edema tungkai)
4. Splenomegali
5. Varises esophagus (hemel)
6. Ratio albumin : globulin terbalik
7. Palmar eritema
KRITERIA CHILD-PUGH
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
SIROSIS HEPATIS KOMPENSATA
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil
Lekosit ↑
Eritrosit N/↓
Hemaglobin ↓
Hematokrit N/↓
Trombosit N/↓
HEMOSTATIS
Pemeriksaan Hasil
Waktu Protrombin >70 quick%/sedikit memanjang
Masa perdarahan N
Masa pembekuan N
Masa protrombin N
KIMIA DARAH
FUNGSI HATI
Pemeriksaan Hasil
Protein total
Albumin N/↓/>3,5gr%
Globulin N/↑
AST/SGOT ↑ sedikit
ALT/SGPT ↑ sedikit
Alkali fosfatase (ALP) N/↑ sedikit
GGT N
Cholinesterase (Che) N/↓
Bilirubin total N/↑ /<2,0 mg%
Bilirubin direk ↑ sedikit
Bilirubin indirek N/↑
ELEKTROLIT
Pemeriksaan Hasil
Natrium (Na) N
Kalium (K) N
Chlorida (Cl) N
FUNGSI GINJAL
Pemeriksaan Hasil
Ureum N
Kreatinin N
Creatinine clearance N
Ureum clearance N
IMUNOSEROLOGI SERUM
HEPATITIS
Pemeriksaan Hasil
HBsAg N/+
Anti Hbs
Anti Hbs total
Anti HCV N/+
HCV RNA
TINJA
Sterkobilinogen -
Ekresi pigmen empedu -
URIN
URIN RUTIN
Pemeriksaan Hasil
Warna Kuning
Kejernihan Jerniih
Ph N
Berat Jenis N
Albumin -
Glukosa -
Keton -
Urobilinogen -
Bilirubin -
Darah samar -
Lekosit esterase -
Nitrit -
PEMERIKSAAN PENUNJANG SPESIFIK
Pemeriksaan Hasil
HEMOSTATIS
Pemeriksaan Hasil
Waktu Protrombin memanjang <40 atau 40-70
Masa perdarahan
Masa pembekuan
Masa protrombin
KIMIA DARAH
FUNGSI HATI
Pemeriksaan Hasil
Protein total ↑
Albumin ↓
Globulin ↑
AST/SGOT ↑↑
ALT/SGPT ↑
Alkali fosfatase (ALP) ↑ <2 s/d 3 kali batas normal atas.
GGT N/↑
Cholinesterase (Che) ↓
Bilirubin total N/↑
Bilirubin direk ↑
Bilirubin indirek ↓
ELEKTROLIT
Pemeriksaan Hasil
Natrium (Na) ↓
Kalium (K) N
Chlorida (Cl) N
FUNGSI GINJAL
Pemeriksaan Hasil
Ureum
Kreatinin
Creatinine clearance
Ureum clearance
IMUNOSEROLOGI SERUM
HEPATITIS
Pemeriksaan Hasil
HBsAg N/+
Anti Hbs N/+
Anti Hbs total N/+
Anti HCV N/+
HCV RNA N/+
TINJA
Sterkobilinogen ↑
Ekresi pigmen empedu ↓
URIN
URIN RUTIN
Pemeriksaan Hasil
Warna Kuning pekat
Kejernihan Keruh/jernih
Ph N
Berat Jenis N
Albumin N
Glukosa N
Keton N/↑
Urobilinogen N
Bilirubin ⁺
Darah samar N
Lekosit esterase N
Nitrit N
PEMERIKSAAN PENUNJANG SPESIFIK
Pemeriksaan Hasil
Ro. Thoraks efusi pleura, peninggian diafragma
USG hati mengcil nodular, permukaan irregular,
peningkatan ekogenitas parenkim hati. Bisa
ditemukan ascites, splenomegali, vena hepatika
berkelok-kelok, pelebaran vena porta.
Splenotopografi
tampak gambar yang sangat jelas aliran vena
lienalis, vena porta, dan sistem kolateral lain
Percutaneus Transhepatic
Portography (PTP)
tampak gambaran vena porta dan sistem kolateral
Endoskopi Varises esofagus
Esofagogram Pelebaran vena esofagus
Hepatic vein pressure
gradient (HVPG) Perbedaan tekanan antara sirkulasi portal dan
sistemik sebesar 10-12 mmHg dapat menandakan
varises.
TATALAKSANA
PRINSIP TATALAKSANA SIROSIS
HEPATIS
Cek airway, breathing, circulation
Perbaiki tanda vital
Tangani simptomnya
Menghilangkan etiologi
Mengurangi progresi kerusakan hati
Mencegah/Menangani komplikasi
SIROSIS KOMPENSATA
Menghilangkan etiologi. Mengurangi progresi
kerusaan hati. Mencegah komplikasi.
Tatalaksana:
Transplantasi hati
Lamivudin
Ribavirin
ASCITES
Sirosis hati
↓
Hipertensi porta
↓
Vasodilatasi arteriol splanknikus
↓
Volume efektif darah arteri berkurang
↓
Aktivasi ADH, saraf simpatis, RAAS.
↓
Retensi air dan garam Ascites
Dx
perut katak
Smiling umbilikus
Siffting dullness +/ pudle sign +
PP: USG ascites
Terapi:
Medikamentosa:
Tirah baring
Diet rendah garam, NaCl dibatasi perhari 40-60 mEq
Spironolakton 100-600mg/hari, atau kombinasi dengan
furosemid 20-40mg/hari.
(target peningkatan diuresis perhari setelah terapi tirah
baring+diet rendah garam+diuretik=400-800gr/hari, kalau
dengan edema perifer 1500/hari)
Parasentesis diikuti substansi albumin parenteral 6-8gr, tidak
untuk Child Pugh
KOMA HEPATIKUM
Kerusakan hati
↓
Amonia tidak dapat dipecah menjadi glutamin
↓
Meningkat dalam sirkulasi
↓
Menganggu keseimbangan potensial aksi sel
saraf
Gejala:
- Kelainan mental
- kelainan neurologis
- kelainan parenkim hati
- delirium
Sering menyebabkan kematian karena
edema serebral
PP:
EEG kenaikan amplitudo dan menurunnya jumlah
gelombang/detik. N= 8-12 Hz
Amonia darah
Terapi:
Prinsip:
- Obati penyakit hati
- Mengidentifikasi dan hilangnya faktor pencetus
- Mengurangi toksin:
menurunkan/hentikan protein
laktulosa dan antibiotik
bersihkan saluran cerna bawah
- Kalori cukup, atasi komplikasi (hipoglikemi, perdarahn,
sel.cerna)
1. Oksigenasi jaringan
2. Vitamin B
3. Keseimbangan cairan
4. Cegah dehidrasi
5. Setelah hentikan protein hingga
sembuh,setelah sembuh naikan perlahan
10gr, 20gr selama 3-5 hari, seterusnya stabil
40-60gr/hari. Protein asam amino rantai
cabang.
6. Laksansia laktulosa oral 60-120 ml/hari.
7. Neomisin 2-4 gr/hari
Perdarahan Gastrointestinal
Sirosis hati dekompensata
↓
Hipertensi portal
↓
Drainage yang lebih dominan ke vena azygos
↓
Pelebaran vena di esofagus
↓
Varises esofagus
↓
mudah pecah
↓
perdarahan masif
Varises esofagus: pelebaran vena-vena
esofagus yang abnormal.
Lokasi: esophagogastric juntion yang makin
meluas ke oral. Kebanyakan di 1/3 bagian
esofagus sebelah distal.
Gejala:
- hematemesis
- melena
Dx: Endoskopi
Terapi:
Konservatif:
1. hentikan perdarahan: tamponade esofagus
dengan Sengstaken Blackmore Tube
2. Menggantikan darah yang hilang dengan
transfusi darah.
3. Menurunkan tekanan vena porta: Vasopressin 0,2
unit/cc/menit dimasukan dalam cairan dextros 5%
selama 16jam. Jika perdarahan masih tetap
lanjutkan sampai 8 jam dengan dosis yang sama.
4.Gatro cooling: bilas dengan air es. Selama 48 jam
setelah perdarahan berhenti, tidak makan dan tidak
minum.
Skleroterapi
1. skleroterapi endoskopi
2. Skleroterapi intrahepatik
Terapi pembedahan
Dilakukan unuk menangani varises esofagus yang
tidak teratasi dengan terapi konservatif.
Mencegah terjadinya perdarahan ulang.
1. Porta caval shunt
2. ligasi esofagus
3. Reseksi esofagus dengan cara ligasi
THANK YOU