PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia,tampa
mempersoalkan penyebabnya,dimana kandungan seorang perempuan hamil dengan
spontan gugur. Jadi perlu dibedakan antara abortus yang disengaja dan abortus
spontan.
Di seluruh duniah pelaksanaan gugur kandungan masih banyak di kerjakan oleh
dukun (75 %-80%)sehingga komlikasinya sangat membahayakan jiwa sampai
kematian yang di sebabkan oleh pendarahan dan infeksi.pelaksanaan gugur
kandungan oleh dukun tampa jaminan sterilitas dan pengetahuan anatomi alat
kelamin wanita sehingga dapat menimbulkan bahaya,kematian karna gugur
kandungan oleh dukun di perkirakan terjadi antara 200.000-350.000 setiap tahunnya
di seluruh dunia.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan kehamilan?
b.
Apa yang dimaksud dengan abortus?
c.
Bagaimana klasifikasi abortus?
d.
Bagaimana manifestasi klinik abortus?
e.
Bagaimana etiologi abortus?
f.
Bagaimana patofisiologi abortus?
g.
Bagaimana prognosis abortus?
h.
Bagaimana Pemeriksaan pennunjang abortus?
i.
Bagaimana Penanganan medis abortus?
j.
Bagaimana penatalaksanaan abortus?
k.
Bagaimana konsep asuhan keperawatan abortus?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
a.
untuk mengetahui konsep kehamilan
b.
untuk mengetahui konsep abortus
c.
untuk mengetahui klasifikasi abortus
d.
untuk mengetahui manifestasi klinik
e.
untuk mengetahui patofisiologi abortus
f.
untuk mengetahui prognosis abortus
g.
untuk mengetahui pemeriksaan penunjang abortus
h.
i.
j.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Konsep Kehamilan
a.
Definisi
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepi sampai dari
mulai nya persalinan atau lahirnya janin. Lamanya kehamilan yaitu 280 hari
atau 40 minggu. Dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Mochtar, 1998)
Kehamilan normal meruakan kehamilan yang tidak mengalami gejalagejala atau kelainan maupun komplikasi dari usia kehamilan 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir / HPHT.
(Saifudin, 2002)
b.
Proses Terjadinya Kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
atau ovum dan sel mani atau spermatozoa. Dalm air main terdapat
spermatozoa sebanyak 100-12 juta tiap cc, kerena memiliki ekor yang dapat
bergerak, maka dalam satu jam saja spermatozoa dapat melalui kanalis
servikalis dalam kavum uteri kemudian berada dalam tuba falopii. Apabila
pada saat bersamaan terjadi ovulasi maka vertilisasi mungkin dapat terjadi.
Apabila fertilisasi terjadi maka sel telur akan disebut zygote dan zygote inilah
yang akan berkembang menjadi janin atau fetus. (Sastrawinata, 1983)
c.
Usia Kehamilan
Tuanya usia dalam kehamilan disebut dalam satuan minggu dan terbagi
dalam tiga trimester, yaitu :
a. Trimester I antara 0 12 minggu
b. Trimester II antara 12 28 minggu
c. Trimester III antara 28 40 minggu (Mochtar, 1998)
d.
Gejala dan Tanda Kehamilan
a. Tanda dan gejala perkiraan kehamilan
Tanda dan gejala meliputi :
1) Amenorea ( tidak dapat haid )
2) Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
3) Mengidam
4) Payudara / mamae terasa membesar dan tegang
5) Anoreksia ( tidak adanya nafsu makan )
6) Sering berkemih
7) Obstipasi ( susah buang air besar )
8) Pigmentasi pada kulit terdapat pada:
9) Epulis
10) Varises
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil
Tanda-tandanya antara lain:
1.
perut membesar sesuai dengan tuannya kehamilan,perubahan terjadi
dalam bentuk besar dan konsistensi perut juga mengalami perubahan.
2.
Tanda hegar ( segmen bawah rahim melunak ), terjadi pada daerah
istmus uteri, bagian ini menjadi sangat lunak sehingga bila dilakukan
pemeriksaan dalam pada fornix posterior seperti saling bersentuhan.
3.
Tanda Chadwicks merupakan warna kebiruan pada vagina yang
terjadi karena pelebaran pembuluh darah.
4.
Tanda Piskacek ( uterus besar dan lunak ), merupakan pembesaran
fundus uteri yang tidak rata karena daerah implantasi janin akan
tumbuh lebih cepat.
5.
Kontraksi Braxton-hicks, keadaan dimana corpus uteri menjadi
lebih keras.
6.
Teraba ballotemen.
7.
Pemeriksaan tes kehamilan positif.
e.
Perubahan Fisiologis Yang Terjadi Pada Saat Kehamilan
Ketika hamil akan banyak perubahan fisik pada tubuh wanita,
perubahan tersebut terjadi karena respon tubuh terhadap kehamilan dimana
f.
g.
h.
i.
j.
f.
2.
Diagnosa Kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari konsepsi sampai persalinan kira-kira 280
hari ( 40 minggu ) dan tidak boleh lebih dari 300 hari ( 43 minggu ) yaitu :
Kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan post
matur.
Kehamilan erumur 37 42 minggu disebut kehamilan matur
atau aterm.
Kehamilan berumur 36 38 minggu disebut kehamilan pre
matur.
Kahamilan yang kurang dari 20 minggu disebut abortus.
Konsep Abortus
A. Definisi Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Istilah
abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan.
Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum
sanggup hidup swendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila afetus
itu terletaknya antara 400 1000 gram, atau kehamilan kurang dari 28 minggu
(Eastman).
Abortus pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilann 28
minggu., yaitu fetus belum viable by law (jeffcoat)
Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16, dimana
proses plasentase belum selesai (holmer)
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup didunia
luar , tanpa mempersoalkan penyebab. Bayi baru hidup didunia luar bila berat
badannya telah mencapai > 500 gram atau umur kehamilan > 20 minggu.
Berdasarkan variasi berbagai batasan yang ada tentang usia / berat lahir
janin viable (yang mampu hidup di luar kandungan), akhirnya ditentukan suatu
batasan abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat
500 g atau usia kehamilan 20 minggu. (terakhir, WHO/FIGO 1998 : 22
minggu)
4.
D. Etiologi
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
1.
Kelaianan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa menyebabkan abortus pada
kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini
adalah
a. Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan, tembakau atau
alkohol.
2.
Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi
menahun
3.
Faktor maternal, seperti pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis
4.
Factor eksternal,seperti radiasi dan obat-obatan
5.
Factor janin
6.
Kelainan traktus genetalia seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada
trimester kedua) retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
E.
Patofisiologi
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan di dalam desidua basalis dan
perubahan nekrotik di dalam jaringan-jaringan yang berdekatan dengan tempat
perdarahan. Ovum yang terlepas sebagian atau seluruhnya dan mungkin menjadi
benda asing di dalam uterus sehingga merangsang kontraksi uterus dan
mengakibatkan pengeluaran janin
F.
Prognosis
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti nekrosis
jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda
asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda
asing tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 6 minggu, villi kotaris belum menembus desidua
secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8
sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak
dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih
dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. Hasil konsepsi
keluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda kecil
yang tak jelas bentuknya (lighted ovum) janin lahir mati, janin masih hidup, mola
kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
G. Pemeriksaan Penunjang
a.
Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2 3 minggu setelah
abortus
b.
Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup
c.
Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion
H. Penanganan Medis
1. Abortus iminens
Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak
panas dan tiap empat jam bila pasien panas.
Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari dibawah pusat, keluarkan hasil
konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri
melalui dinding perut.
6.
Abortus septic
Abortus septic harus dirujuk ke rumah sakit.
Penanggulangan infeksi
a. Obat pilihan pertama: penisilin prokain 800.000 IU intramuscular iap
12 jam ditambah kloamfenikol 1 g peroral selanjutnya 500 mg peroral
tiap 6 jam.
b. Obat pilihan kedua: ampisilin 1 g peroral selanjutnya 500 g tiap 4
jam ditambah metrodinazol 500 mg taip 6 jam.
I.
Penatalaksanaan aborsi
Proses Abortus dapat dibagi atas 4 tahap :
1. Abortus Iminens
Penatalaksanaan
a.
Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang
mekanik berkurang.
b.
Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak
panas dan tiap empat jam bila pasien panas
c.
Tes kehamilan dapat dilakuka. Bila hasil negatif mungkin janin sudah
mati. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
d.
Berikan obat penenang, biasanya fenobarbiotal 3 x 30 mg, Berikan
preparat hematinik misalnya sulfas ferosus 600 1.000 mg
e.
Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
f.
Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptik untuk
mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.
2.
Abortus Insipiens
Penatalaksanaan :
a.
Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya abortus spontan tanpa
pertolongan selama 36 jam dengan diberikan morfin
b.
Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai
perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum
atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai kuret tajam.
Suntikkan ergometrin 0,5 mg intramuskular.
c.
Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU
dalam deksrtose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai
kontraksi uterus sampai terjadi abortus komplit.
3.
Abortus Inkomplit
Penatalaksanaan :
a.
Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus cairan NaCl
fisiologis atau ringer laktat dan selekas mungkin ditransfusi darah
b.
Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu suntikkan
ergometrin 0,2 mg intramuskular
c.
Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan
pengeluaran plasenta secara manual.
d.
Berikan antibiotik untuk mencegah infeks
4.
Abortus Komplit
Penatalaksanaan :
a.
Bila kondisi pasien baik, berikan ergometrin 3 x 1 tablet selama 3 5
hari
b.
Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau
transfusi darah
c.
Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi
d.
Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan mineral.
5.
Abortus Abortion
Penatalaksaan :
a.
Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi
dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam
b.
Bila kadar finrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat
sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi
c.
Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan pembukaan serviks
dengan gagang laminaria selama 12 jam lalu dilakukan dilatasi serviks
dengan dalatator Hegar kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam
ovum lalu dengan kuret tajam.
d.
Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan dietilstilbestrol 3 x 5 mg
lalu infus oksitosin 10 IU dalam dektrose 5% sebanyak 500 ml mulai 20
tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi uterus. Oksitosin
dapat diberikan sampai 100 IU dalam 8 jam. Bila tidak berhasil, ulang
infus oksitosin setelah pasien istirahat satu hari.
e.
Bila fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi
dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri melalui dinding
perut.
6.
Abortus Septik
a.
Penanggulangan infeksi :
o Obat pilihn pertama : penisilin prokain 800.000 IU intramuskular tiap
12 jam ditambah kloramfenikol 1 gr peroral selanjutnya 500 mg peroral
tiap 6 jam
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
3.
LANDASAN ASKEP
A.
Pengkajian Fisik
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan
bagi klien.
Adapun hal hal yang perlu di kaji adalah :
a.
Biodata:
mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ;
o Nama
:
o Umur
:
o Agama
:
o suku bangsa
:
o Pendidikan
:
o Pekerjaan
:
o Status
:
o Alamat
:
b.
Keluhan utama:
o kaji adanya menstruasi tidak lancer dan adanya pendarahan
pervagina berulang
c.
Riwayat kesehatan:
o Riwayat kesehatan sekarang yaitu
keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat
pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
o Riwayat kesehatan masa lalu
keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat
pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
kesadaran menurun,
tanda-tanda vital :
tekanan darah normal atau menurun,
denyut nadi normal atau cepat dan kecil,
suhu badan normal atau meningkat.
b.
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi:
Pemeriksaan abdomen
C.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah :
1. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang abortus
Tujuan : kecemasan ibu berkurang
Intervensi :
o Lakukan komunikasi terapetik dengan pasien
o Berikan informasi tentang abortus
o Yakinkan pasien tentang diagnose
2.
Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
o Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus
memiliki karekteristik bervariasi
o Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian
ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal
3.
5.
D. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan
berdasarkan rencana yang telah disusun dengan mengarahkan ke pencapaian
tujuan dan semua tindakan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan pengukuran dari keberhasilan rencana
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien.tahap evaluasi merupakan
kunci keberhasilan dalam menggunakan proses keperawatan.
Berdasarkan perencanaan di atas maka hasil evaluasi yang diharapkan
meliputi :
1.
kecemasan ibu berkurang
2.
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output
baik jumlah maupun kualitas.
3.
Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
4.
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
5.
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berjuta-juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak
diinginkan. Beberapa kehamilan berakhir dengan kelahiran tetapi beberapa
diantaranya diakhiri dengan abortus. Dan kejadian abortus sangat banyak ditemukan
yang merupakan salah satu dari perdarahan dalam masa kehamilan.
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar kandungan.
Abortus ada 2 macam, baik itu spontan maupun buatan. Dan masing-masing dari
abortus ini terbagi lagi. Sehingga ada banyak bentuk-bentuk abortus yang kita temui.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi abortus dalam kehamilan baik itu dari
faktor ibu, bapak, janin dan faktor-faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya
abortus atau kehamilan yang tidak dapat dipertahankan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
a. Kepada mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai hal-hal yang
patologi dalam kehamilan khususnya abortus dalam kehamilan.
b. Kepada instansi kesehatan maupun pemerintah dapat meningkatkan program kesehatan
masyarakat, seperti penyuluhan dan upaya deteksi dini terhadap kehamilan-kehamilan
yang beresiko.
Kepada masyarakat luas dapat membantu dan mematuhi program kesehatan
yang telah dicanangkan pemerintah maupun instansi kesehatan sehingga mau
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DAFTAR PUSTAKA
Monsjoer,arif.2001.kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid 1.jakarta:media
aesculapius.
Prawirohardjo,sarwono.2008.ilmu kebidanan edisi keempat.jakarta:PT.bina pustaka
Prawirohardjo,sarwono.2007.ilmu kebidanan edisi ketiga.jakarta:PT.bina pustaka
Wiknjosastro,hanifa.2005.ilmu kandungan edisi 2.jakarta.yayasan bina pustaka.
Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta:Salemba Medika
Wiknjosastro,hanifa
dkk.2006.pelayan
kesehatan
maternal
dan
neonatal.jakarta:yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Hidayat, Asri M.keb, dkk.2009.Asuhan Patologi Kebidanan.Jogyakarta:Nuha
Medika