Studi Perencanaan PLTP
Studi Perencanaan PLTP
PENDAHULUAN
Salah satu daerah di indonesia yang
mengalami kekurangan energi listrik adalah
wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun
propinsi ini mengalami kekurangan energi, namun
wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki potensi
yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan energinya sendiri. Potensi
yang tersedia diwilayah ini adalah panas bumi,
dengan memanfaatkan sumber panas bumi ini
maka dapat dibangun PLTP untuk memenuhi
kebutuhan listrik disana.
Salah satu daerah yang memiliki sumber
daya panas bumi di Nusa Tenggara Timur adalah
Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata. Sampai
saat ini beban puncak di daerah itu hanya 1,2MW
sedangkan potensi yang tersedia sekitar 40MWe.
Dengan demikian pembangunan pembangkit ini
dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada
seoptimal
mungkin
untuk
mendukung
perkembangan dan kemajuan Propinsi Nusa
tenggara Timur, secara khusus Kabupaten
Lembata.
Rencana
pembangunan
PLTP
di
Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur ini
diharapkan dapat mengatasi krisis energi listrik di
wilayah tersebut. Dengan mengingat kebijakan
pemerintah tentang diversifikasi dan konservasi
energi, mendorong kami untuk melakukan studi
ketenagalistrikan
tentang
PLTP
dengan
memanfaatkan potensi energi panas bumi yang ada
berkaitan dengan krisis listrik yang terjadi di
Propinsi Nusa Tenggara Timur.
II. TEORI DASAR PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PANAS BUMI
Jenis-jenis sumber panas bumi dapat dilihat
berdasarkan jenis-jenis uap yang dihasilkan dan
dimanfaatkan sebagai sumber energi utama sebuah
pembangkit energi listrik. Berdasarkan kondisi
geologinya sumber panas bumi yang ada di
Indonesia dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1.Energi panas bumi Uap Panas
2.Energi panas bumi Air Panas
3.Energi panas bumi Batuan Panas
PLTP memiliki beberapa teknik untuk
memanfaatkan panas bumi sebagai sumber uap
yang digunakan untuk memutar turbin, yaitu dry
steam, flash steam, dan binary cycle.
Gambar 1
Skema pembangkit listrik tenaga panas bumi
dengan sistem binary cycle
At
investasi
t 0 (1 k )
NPV
dimana :
K = Discount rate yang digunakan
At = Cash flow pada periode t
N = Periode terakhir dimana cash flow diharapkan
Jika nilai NPV positif maka investasi layak
dilaksankan dan jika nilai NPV negatif investasi
tidak layak dilaksanakan
2.
ROI
Investment Cost
Dengan:
n
Bennefit t
tahun ke-t
Investment Cost = Biaya Investasi
Bennefitt
= CIFt COFt
CIFt
= Pemasukan tahun ke-t
COFt
= Pengeluaran tahun ke-t
Kecepatan mendapatkan nilai ROI positif pada
masa operasi menunjukkan kecepatan balik modal
investasi yang dinyatakan dalam satuan tahun.
III. KONDISI KELISTRIKAN KABUPATEN
LEMBATA
3.1 Neraca Daya
Tabel 1
Neraca Daya (MW) di Nusa Tenggara Timur
Tahun Kapasitas
Daya
Beban
RE
Terpasang Mampu Puncak
(%)
2001
97.30
53.22
54.31
2002
103.10
64.40
56.80
2003
105.27
69.20
57.44
22.02
2004
127.76
77.67
63.58
22.12
2005
131.21
79.17
66.63
22.32
2006
129.77
82.26
69.52
21.79
2007
124.76
80.24
74.74
22.56
2008
124.76
78.25
53.25
22.53
Sumber: Statistik PLN 2008 (diolah kembali)
Turbin Uap
Tabel 3 Spesifikasi Turbin
Brand
General Electric
Serial Number
64468
Power Generation 4,600kW
Fuel
Steam
Frequency
50 Hz
Turbine Speed
6000 rpm
Inlet pressure
410psig
Exhaust pressure
21.5 in Hg Abs
(back pressure)
Exhaust pressure 1 bar/14.5 psi
(condensing)
Jenis turbin uap yang bisa digunakan pada
pembangkit ini adalah sebuah turbin uap
buatan General Electric dengan kapasitas 24,6 MW. Secara teknis turbin yang digunakan
merupakan sebuah turbin yang telah menjadi
satu paket dengan generator.
2.
Generator
Tabel 4 Spesifikasi Generator
Brand
General Electric
Type
Air-cooled 3
Serial Number
5891460
Power Generation
2800 KVA
Frequency
50 Hz
Turbine Speed
3000 rpm
Armature Amps
3368 A
Armature Volts
480 V
Field Amps
129 A
Excitation Volts
125 V
Power Factor
0.94
Jenis generator yang digunakan dalam
pembangkit ini adalah generator tipe pendingin
udara, 3 phase, 2kutub, dengan putaran 3600rpm.
Pada PLTP Atadei digunakan 2 buah genetator,
jadi toatal kapasitasnya adalah 2x2,5 MW = 5MW.
4.3 Peramalan Beban dengan Regresi Linier
Berganda
Peramalan beban diperlukan dalam proses
perencanaan pembangunan pembangkit karena
dengan mengetahui perkiraan kebutuhan kedepan
bisa dibangun sebuah pembangkit yang bisa
memenuhi kebutuhan beban selama masa produksi
dari pembangkit.
Tabel 5
Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan Nusa
Tenggara Timur (GWh)
Rumah
Tahun
Industri Bisnis Publik
Total
tangga
2001 120.190
4.829 32.923 23.974 181.916
2002 131.266
5.016 35.272 25.712 197.266
2003 140.862
6.189 37.106 28.853 213.010
2004 151.659
3.557 39.207 33.889 228.312
2005 167.379
7.766 43.207 38.870 257.222
2006 177.785
8.695 45.853 43.069 275.402
2007 189.337
9.016 58.476 49.267 306.096
2008 197.864
6.382 82.823 51.505 338.574
2009 210.981
8.713 73.536 56.107 348.189
Dengan menggunakan metode peramalan Regresi
linear berganda didapatkan informasi bahwa kondisi
konsumsi energy listrik sampai tahun 2033 adalah
sebagai berikut:
Tabel 6
Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok
Pelanggan Nusa Tenggara Timur (GWh)
Rumah
Tahun
Industri
Bisnis
Publik
Total
tangga
2010 222.437 9.2204
79.306
60.341 371.304
2011 233.872 9.7275
85.205
64.604 393.409
2012 245.307 10.2346 91.105
68.867 415.514
2013 256.742 10.7418 97.004
73.131 437.619
2014 268.178 11.2489 102.904 77.394 459.725
2015 279.613 11.7560 108.803 81.657 481.830
2016 291.048 12.2631 114.703 85.921 503.935
2017 302.484 12.7702 120.603 90.184 526.041
2018 313.919 13.2774 126.502 94.448 548.146
2019 325.354 13.7845 132.402 98.711 570.251
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
336.789
348.225
359.660
371.095
382.530
393.966
405.401
416.836
428.271
439.707
451.142
462.577
474.012
485.448
14.2916
14.7987
15.3058
15.8130
16.3201
16.8272
17.3343
17.8414
18.3485
18.8557
19.3628
19.8699
20.3770
20.8841
138.301
144.201
150.100
156.000
161.899
167.799
173.698
179.598
185.497
191.397
197.297
203.196
209.096
214.995
102.974
107.238
111.501
115.764
120.028
124.291
128.554
132.818
137.081
141.344
145.608
149.871
154.134
158.398
592.356
614.462
636.567
658.672
680.777
702.883
724.988
747.093
769.198
791.304
813.409
835.514
857.619
879.725
Tabel 9
Perbandingan Daya Beli, BPP PLTP Atadei
dengan PLTD di NTT
Daya Beli
BPP
BPP
PLTP Atadei
PLTD
Rp.724/kWh Rp.790/kWh Rp.2.438/kWh
BPP
BPP
Analisis
Teknis
Ketersediaan
bahan baku
Penguasaan
teknologi
Analisis
Ekonomis
Analisis
Lingkungan
TOTAL
Penanganan
limbah
Penanggulangan
pencemaran
Akibat
pencemaran
terhadap rumah
tangga
PLTP
PLTD
+10
-10
+10
+10
-5
-10
+10
+5
+10
+5
+10
-10
+45
-10
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan
yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Propinsi Nusa Tenggara Timur, secara khusus
di kabupaten Lembata memiliki potensi energi
panas bumi terhitung sebesar 18.238 MWe
yang siap dikembangkan menjadi sumber
energi listrik untuk memenuhi kebutuhan
konsumen di kabupaten Lembata.
sangat
diperlukan
untuk
kelangsungan
pembangkit ini agar bisa beroperasi sampai 30
tahun kedepan.
4. Sebaiknya rencana pembangunan PLT Panas
Bumi
di
Kecamatan
Atadei
segera
direalisasikan mengingat kondisi kelistrikan di
daerah tersebut masih defisit dan memiliki rasio
elektrifikasi yang sangat rendah.
VI. DAFTAR PUSTAKA
1. Sitorus, Kastiman. Karakteristik Geotermal
Sumur Eksplorasi At-1,Lapangan Panas Bumi
Atadei, Kabupaten Lembata Ntt, 2005
2. Purwono, J. Harga Patokan Dalam Pembelian
Tenaga Listrik
Harga Patokan Dalam
Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit
Tenaga Listrik Swasta. Jakarta, 2008
3. Yohanes, Bria. Peta Potensi Energi terbarukan
di Nusa Tenggara Timur.
4. Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya
Mineral no.7 2010 tentang tarif Tenaga Listrik
yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan
PT. Perusahaan Listrik Negara
5. http://www.esdm.go.id/renew.html
6. http:// bps-ntt.com
7. Wahyuningsih, R. 2005, Potensi dan Wilayah
Kerja Pertambangan Panas Bumi di Indonesia,
Kolokium
Hasil
Lapangan
Direktorat
Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Jakarta .
8. Nanlohy, Fredy. Program Pengembangan
Lapangan Panas Bumi Atadei Kabupaten
Lembata Nusa Tenggara Timur.
RIWAYAT HIDUP
Cherian Adi Purnanta
dilahirkan di kota Klaten,
18 April 1987. Penulis
adalah anak ketiga dari tiga
bersaudara dari pasangan
Nikodemus Suramto dan
Ribkah Suharti. Penulis
memulai
jenjang
pendidikan di SD Negeri
Granting 2 Klaten (19921997), SD Negeri Sumberejo 2 Klaten (19971999), SMP Negeri 2 Klaten (1999-2002),
kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Klaten
pada tahun 2002 hingga lulus pada tahun 2005.
Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di
Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS melalui jalur
SPMB dan mengambil bidang keahlian Teknik
Sistem Tenaga. Pada tahun 2010 penulis aktif
sebagai asisten di Laboratorium Konversi Energi
Listrik untuk praktikum Konversi Tenaga Listrik,
Mesin Arus Bolak-balik, dan Elektronika Daya.
Penulis dapat dihubungi di e-mail:
cherianadipurnanta@yahoo.com