Icebreaker Game
Icebreaker Game
Penggugah Semangat
Oleh M. Said
MINE FIELD
Permainan ini cukup populer dan seru. Tugasnya sangat fleksibel sehingga bisa
diterapkan untuk pemain anak-anak, dewasa maupun orang tua sekalipun.
Sebaiknya lakukan di luar ruangan, tetapi bila terpaksa bisa juga dilakukan di
dalam ruangan, bahkan yang berisi banyak barang. Barang-barang tersebut
mungkin malah bisa jadi bagian dari permainan.
Cara Bermain
Kompetisinya adalah beberapa kelompok berusaha menyeberangkan
pemain yang ditutupi matanya melewati area beranjau dengan petunjuk suara dari
pasangannya.
Jaga agar pemain yang berjalan di area ranjau tidak bertabrakan. Fasilitator
bisa menempatkan mereka pada garis start dan finish yang agak berjauhan. Saat
menempatkan pemain, sudah dalam keadaan mata tertutup. Posisi pasangannya
juga bisa ditentukan oleh fasilitator.
Berikan orang lain sebagai pengecoh yang ikut meneriaki pemain yang
ditutupi matanya.
CATERPILLAR RACE
Permainan yang sangat sederhana, tetapi bisa dibuat menarik dengan berbagai
variasi. Bentuk 3 4 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 7 10
pemain. Seperti pada permainan ular naga panjangnya setiap kelompok harus
berbaris dan setiap pemain memegang bahu atau pinggang atau berpelukan agar
semakin sulit.
Cara Bermain
Variasi
Jika rute dibuat dengan sistem check point, sebar titik-titik check point
sedemikian rupa sehingga ada kemungkinan setiap kelompok bertabrakan.
Pergerakan kelompok bisa maju atau mundur. Cara berbaris juga bisa diberi
variasi, misalnya semua pemain merangkak dengan kedua tangan memegang
telapak kaki pemain di depannya. Jika tempatnya dengan lantai yang bersih, bisa
juga pemain mengambil posisi duduk tanagn memeluk pemain di depannya dan
FOLDING CARPET
Permainan ini membutuhkan alat sebuah karpet atau terpal berukuran 1 meter
persegi dengan pemain 8 10 orang. Ukuran karpet menyesuaikan jumlah pemain
dan tingkat kesulitan yang akan diberikan. Pertimbangkan, jangan menggunakan
karpet yang terlalu kecil atau jumlah pemain yang terlalu banyak. Karena jika
terlalu sulit dan tidak ada kelompok yang berhasil, maka permainan ini akan
terasa tidak menarik.
Cara Bermain
Semua pemain berdiri di atas karpet.
Setelah diberi aba-aba, mereka harus berusaha membalikkan karpet
dengan aturan pemain tidak boleh menyentuk lantai/ tanah selama
mencoba membalikkan karpet.
Penalti diberikan jika ada kelompok yang melakukan pelanggaran. Jika
terkena penalti, mereka harus mengulangi dari awal, atau bisa dilakukan
dengan aturan jika akumulasi penalti dilakukan 3 kali, maka kelompok itu
dianggap gagal dan gugur.
Kompetisi bisa dilakukan dengan mencatat waktu tercapat atau beberapa
kelompok melakukannya bersamaan sehingga diketahui kelompok mana
yang bisa membalik karpet paling cepat.
Jika perlu berikan waktu untuk menyusun strategi. Bisa juga berikan variasi
dimana tiap pemain tidak boleh berkomunikasi dalam bentuk apapun atau tunjuk
salah satu pemain yang menjadi leader dan memberikan instruksi. Untuk
membuat pemain menikmati permainan, lontarkan candaan-candaan yang
berhubungan dengan pose yang mereka lakukan.
Variasi
HELIUM STICK
Permainan yang keren menurut saya. Alasannya karena anomali ilmu fisika terjadi
di sini. Alatnya sederhana, sebuah stick atau tongkay yang panjang tetapi ringan.
Ingat! Ringan adalah kunci permainan ini. Misalnya sebuah batang pralon kecil
atau bambu panjang yang diameternya kecil. Idealnya permainan ini dilakukan
pertandingan antara beberapa kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 8
10 pemain (bisa juga dengan 6 14 pemain).
Cara bermain
Semua pemain diperintahkan membentuk barisan saling berdekatan
dengan posisi pemain dalam kelompok berselang-seling menghadap arah
yang berlawanan (berhadap-hadapan).
Catatan
perlu diletakkan di atas penumpu, sehingga tidak menyentuh lantai dan ada tempat
untuk meletakkan jari telunjuk di bawahnya.
Bisa juka pemandu memberikan ring (benda berbentuk lingkaran) pada kedua
ujung helium stick dan ring itu tidak bulah jatuh. Jadi, posisi helium stick harus
benar-benar horizontal.
HULAHOOP
Game hulahoop ini sudah banyak dikenal dan mungkin terasa kurang menarik jika
dimainkan. Tetapi, dengan sedikit variasi, pemain akan berubah pikiran dan
merasakan menariknya game ini. Alat yang dibutuhkan adalah hulahoop atau bisa
diganti tali webbing yang diikatkan menjadi lingkaran berdiameter 1 1,5 meter.
Cara bermain
Semua pemain berdiri bergandengan tangan, bisa membentuk satu baris
atau membentuk lingkaran.
Letakkan hulahoop atau tali webbing pada pundak salah satu pemain
atau pemain paling ujung.
Mereka harus memindahkan hulahoop atau tali webbing dari satu ujung
ke ujung lain melewati tubuh setiap pemain tanpa melepaskan pegangan
tangan dan tangan tidak boleh memegang hulahoop atau tali webbing.
Variasi
LOG LINE
Permainan ini dimainkan di luar ruang menggunakan sebuah balok kayu yang
dibuat sedemikian rupa agar tidak bergerak. Panjang balok tersebut 1,5 hingga 2
meter, dan sebaiknya yang agak besar agar agak tinggi dari permukaan tanah
ketika dinaiki oleh peserta. Peserta yang akan bermain terdiri dari 6-10 orang,
tergantung besar dan panjang balok.
Cara Bermain
Pada awal permainan, kita minta seluruh anggota kelompok untuk naik ke
atas balok dan mereka harus saling membantu agar tidak terjatuh dari
balok atau pun menginjak tanah.
Setelah semua naik di atas balok, kita mulai memberi instruksi dimana
mereka harus berdiri berurutan sesuai instruksi yang kita minta. Misalkan
saja, berdasarkan tanggal lahir atau tinggi badan.
Para Peserta harus mengatur barisan di atas balok tanpa boleh turun ke
tanah, dari angka yg paling kecil ke angka yg paling besar.
Pemandu menentukan mana yg menjadi bagian depan. Jika berhasil,
lanjutkan dengan instruksi berikutnya, hingga 3 instruksi dapat mereka
selesaikan dengan baik.
Variasi
condong ke kiri. Atau peintahkan mereka untuk mengangkat kedua tangan atau
salah satu kaki.
OPPOSITE
Permainan ini bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan dengan pemain 3
4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 6 10 pemain.
Cara bermain
Setiap kelompok diminta membentuk barisan berbanjar seperti kereta.
Kedua tangan memegang bahu atau pinggang pemain di depannya.
Lebih sulit lagi jika mereka diminta memeluk pemain di depannya.
Beri aba-aba perintah untuk bergerak ke kiri, kanan, depan atau
belakang.
Setelah mendengar aba-aba, semua pemain harus bergerak sesuai abaaba dengan cara melompat tanpa merusak barisan atau melepaskan
pegangan tangan. Ini hanya sebagai pemanasan untuk memastikan
semua pemain mengikuti permainan dengan baik.
Coba beberapa kali hingga semua pemain mengikuti permainan. Atur
ritme aba-aba semakin cepat atau berikan sedikit pengecoh, misalnya
pemandu membuka mulut lebar seolah mau mengatakan ka tapi tibatiba memberi aba-aba kiri.
Lalu buat kesepakatan jika diberikan aba-aba, maka yang harus
dilakukan adalah melakukan gerakan yang berlawanan dengan aba-aba.
Misalnya jika pemandu memerintahkan KIRI, maka semua pemain harus
segera melompat ke KANAN. Inilah permainan intinya dan mulai
diberlakukan sistem penalti.
Jika ada kelompok melakukan kesalahan, maka diberi nilai penalti.
Kelompok dengan penalti yang paling kecil adalah pemenangnya.
Pemandu harus pandai membaca suasana. Karena dalam permainan seperti ini,
jika berulang-ulang, pemain akan bosan.
SPIDER WEB
Satu lagi permainan yang dianggap kuno. Karena anggapan itulah permainan ini
jadi jarang dilakukan dalam out bound sehingga jadi cukup menarik lagi.
Permainan ini juga bisa digunakan untuk perlombaan/ kompetisi. Alat yang
dibutuhkan adalah tali dan dua buah tiang atau pohon yang berdekatan. Diantara
dua tiang/ pohon itu dibuat jaring laba-laba dari tali dengan lunag seukuran tubuh
manusia. Bentuk jaring bisa dibuat teratur berupa kotak-kotak persegi atau dibuat
tidak beraturan.
Cara Bermain
Perintahkan setiap anggota kelompok harus menyeberangi melalui
lubang yang ada tanpa menyentuh tali.
Setiap lubang hanya boleh dilewati sekali saja, sehingga pemain yang
menyeberang di awal bisa melewati lubang yang berada di bawah dan
berikutnya melalui lubang yang lebih tinggi dengan bantuan diangkat
teman-temannya.
Beri waktu tiap kelompok untuk berdiskusi menyusun strategi.
Variasi
Jika permainan dirasa sulit, pemain yang menyentuh tali tidak dianggap gagal,
tetapi diberi nilai penalti. Kelompok yang berhasil menyeberang dengan nilai
penalti paling sedikit adalah pemenangnya.
Permainan ini bisa dilakukan di luar ruangan atau di ruangan yang luas. Jumlah
pemain tidak terbatas. Namun, sebaiknya kelipatan 3 ditambah 1 atau dua pemain.
Cara bermain
Awalnya semua peserta diminta membentuk lingkaran besar. Lalu berikan
sebuah pengantar menarik untuk mencairkan suasana.
Lalu, tiba-tiba minta semua pemain membentuk kelompok-kelompok yang
terdiri atas 3 orang melingkar bergandengan tangan. Sehingga tersisa 1
atau 2 orang yang tidak memiliki kelompok.
Dari 3 orang tersebut, minta 1 orang menjadi tupai yang berjongkok
diantara 2 orang lainnya yang menjadi pohon. Pohon bergandengan
kedua tangannya dan saling berhadapan seperti pada permainan ular
naga panjangnya.
Karang cerita tentang tupai dan pemburu. Pemandu harus pandai
bercerita. Dalam cerita diselipkan kata kunci PEMBURU, ANGIN dan
BADAI.
Jika disebut kata PEMBURU, maka semua tupai harus berpindah pohon
di kelompok lain secepatnya. Pohon tetap diam di tempat, sementara
pemain yang tidak dapat kelompok ikut berebut pohon sebagai tupai.
Jika disebut kata ANGIN, maka yang berpindah adalah pohon mencari
tupai lain, tanpa melepaskan pegangan tangan. Sementara tupai tetap di
tempat dan pemain yang tidak mendapat kelompok ikut berebut menjadi
pohon. Atau jika pemain yang tidak mendapat kelompok hanya 1 orang,
maka ia berjongkok dan berharap ada pohon yang menaunginya.
Jika disebut kata BADAI, maka baik tupai maupun pohon harus berpindah
tempat dan mencari pasangan lain. Pemain yang tidak mendapat
kelompok bebas memilih menjadi pohon atau tupai dan ikut berebut.
Jika permainan berjalan dengan baik, maka pemain yang tidak mendapatkan
kelompok akan berganti-ganti.
Variasi
Pemandu hanya sekali bercerita hingga menyebutkan kata kunci dan terjadi
perubahan posisi. Pemain yang tidak mendapatkan kelompok harus bisa
melanjutkan cerita yang cocok sesuai kreasinya sendiri diakhiri menyebutkan kata
kunci sesuai keinginannya.
Permainan ini selain menyenangkan untuk dilakukan, bisa juga merangsang
kemampuan pemain dalam bercerita/ berbicara.
TOXIC WASTE
(Memindahkan Bom)
Permainan ini populer, namun dengan perlatan dan pemandu yang serius akan
membuat permainan ini tetap menarik. Inti permainan ini adalah untuk
membentuk team work dengan sedikit dramatisasi. Jadi, sebagai pemandu, buatlah
cerita yang dapat membawa pemain berfantasi dan serius saat bermain.
Skenarionya adalah, tiap kelompok diberi tugas memindahkan limbah beracun
(toxic waste) atau sebuah bom dengan peralatan yang disediakan dan waktu
yang terbatas. Benda yang dipindahkan berupa ember kecil yang berisi air
(sebagai cairan limbah) yang harus dipindahkan ke dalam ember besar dengan
jarak 10 samapai 20 meter. Buat batas di sekeliling benda dengan tali atau garis
berbentuk lingkaran. Batas itu diibaratkan sebagai batas area kontaminasi radiasi
yang semua pemain tidak boleh memasukkan anggota tubuh ke dalamnya. Ukuran
garis batas menyesuaikan jumlah pemain tiap kelompok dan peralatan yang
tersedia.
Persiapan
tambahan, tongkat kayu, atau apapun sehingga pemain harus memilih alat mana
saja yang perlu digunakan.
Cara bermain
Jika pesiapan sudah selesai, beri petunjuk cara bermainnya pada kelompok yang
akan bermain. Beri waktu 5 menit untuk menyusun strategi, setelah itu jalankan
penghitung waktu dan berikan 10 15 menit untuk menyelesaikan tugas. Jika air
tumpah tidak di dalam ember besar, buatlah skenario kegagalan kelompok itu
dengan cerita yang kreatif. Misalnya seluruh anggota kelompok terkena radiasi
dan mati sehingga gagal menyelamatkan dunia. Jika waktu habis dan tugas belum
selesai, maka kelompok itu gagal.
Catatan untuk pemandu
Benda yang dipindahkan bisa diganti bola, botol, tabung silinder atau benda yang
bobotnya berat sehingga mempersulit untuk memindahkannya. Benda juga bisa
diletakkan terapung di tengah ember besar yang berisi air. Bisa juga dengan ember
yang diletakkan terbalik dan di atasnya diletakkan benda kecil yang tidak boleh
jatuh.
Leader
Untuk melatih kepemimpinan, bisa dibuat satu orang sebagai pemimpin dan yang
lainnya menjadi anak buah. Pemain boleh berbicara memberi petunjuk tetapi tidak
boleh menyentuk alat atau berpindah tempat. Pemain lain sebagai anak buahnya
tidak boleh berbicara atau saling berkomunikasi dengan pemain lain dalam bentuk
apapun.
Variasi Lain
Masukkan sedikit soda kue dalam ember besar dan cuka ke dalam ember kecil.
Sehingga jika keduanya disatukan akan mengeluarkan busa dan semakin
mendramatisir suasana. Jika benda yang dipindahkan adalah benda berat, buat
aturan, jika sekali benda terangkat, maka selanjutnya tidak boleh menyentuh
tanah.
Berikan penutup yang baik untuk memberikan kesimpulan dari permainan ini.
Permainan toxic waste, sangat mengena untuk melatih kerja sama tim dan cara
berkomunikasi. Permainan ini idealnya dilakukan dengan kelompok
beranggotakan 7 sampai 9 orang. Meskipun bisa juga dilakukan dengan 4 12
orang anggota kelompok.
Permainan ini memiliki banyak sebutan, seperti Alien Transfer, Atom Transfer,
Bomb Removal, Chuck-A-Hunk, Commodores Retreat, Computer , Disinfectant,
Grab-A-Hold, Great Pearl Capture, Nuclear Reactor, Nuclear Waste Transfer,
Mission Possible, Object Retrieval, Object Transfer, Save the Baby, The Great
Mississippi Lizard Egg, Three Mile Island, Toxic Waste Dump.
Pramuka Penegak adalah kaum muda yang pada tingkat perkembangan jiwanya
diantaranya pada kondisi:
a. mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang sesuai
dengan lingkungannya.
b.
Kaum muda seusia Pramuka Penegak berfikir kritis, realistis, rasional dalam
berpendapat dan dalam perilakunya tercermin menggunakan pendekatan kultural
serta apa yang menjadi masukan dicerna melewati perenungan-perenungan.
Perkembangan semacam inilah yang membedakan dengan kelompok usia
sebelumnya.
Adat Ambalan
b.
Sandi Ambalan
c.
Renungan Jiwa
3)
4)
Adat Ambalan ketika seseorang akan dilakukan pelantikan Penegak
Pelaksana.
5) Adat Ambalan ketika melepas anggota Ambalan yang akan membaktikan diri
ke masyarakat
d.
1) Pusaka Ambalan
Sesuatu yang bersejarah bagi ambalan dan disepakati untuk dijadikan pusaka adat,
yang akan dihadirkan pada saat upacara adat dilakukan.
2) beberapa macam Renungan jiwa
3) beberapa Sandi Ambalan
4) kostum Pemangku Adat
5) perlengkapan Upacara Adat
Pancasila
2)
3)
4)
5)
6)
TIRULAH MATAHARI
Atau paling tidak jadilah seperti rembulan yang mampu mengarahkan sinar,
menerangi bumi di malam gulita. Cahaya matahari seperti ilmu dan kasih yang tak
pernah berkurang meskipun senantiasa dipancarkan untuk menerangi semesta.
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Ibu pertiwi tersedu
Murka alam porak-porandakan negeri
Nafsu dan dengki coreng wajah bangsa
Anak negeri enggan dan berlalu
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Segelintir merangkak terseok-seok
Gundah hati penuh tanya
Segelintir merangkak cari mulia
Sepenuh jiwa menempuh kelelahan
Mengejar mulia hingga banyak jemu
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Mentari tenggelam, rembulan urung
Ibu pertiwi tersenyum dan beraksara
Jangan mengira mulia adalah madu yang kau makan
Takkan kau dapatkan mulia sebelum pahitnya sabar
Tirulah matahari
Jadilah mentari bagi dunia
Buka matamu
Dan tataplah ke depan
Kemuliaan adalah keniscayaan
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Gulita terbelah
Sinar cerah merekah
Selama jantung masih berdetak
Kami, jiwa muda Indonesia
Takkan menyerah
Mengawal zaman
Mempersembahkan untukmu ibu pertiwi
Semangat PASOEPATI PUSPITA MURTI
1)
2)
3)
4)
5)
PENUTUP
Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa Pramuka Penegak bagi kita
(Pembina Pramuka Penegak) merupakan alat pendidikan ; oleh karena itu dalam
proses penyusunannya hendaknya diupayakan agar Pembina Pramuka Penegak
yang bersangkutan terlibat dalam posisi sebagai pembimbing, dan pengerak
supaya Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan renungan jiwa tersebut tidak
menyimpang dari :
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Prinsip Dasar Kepramukaan
3. Kode Kehormatan Pramuka
4. AD dan ART Gerakan Pramuka
5. Norma-norma Agama dan Masyarakat
6. Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda
KEPUSTAKAAN
1.
2.
3.
Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA
PRAMUKA, Jakarta, 2000.
4.
5.
Keputusan Kwarda Jawa Tengah No. 10/KPTS/D.XI/8/79 tentang Tanda,
Lambang, Bendera Dan Kibaran Cita Ambalan Penegak Dan/Atau Racana
Pandega
PERLENGKAPAN PERJALANAN
Sumber: eigeradventure.com/content/perlengkapan-perjalanan
PERLENGKAPAN PERJALANAN
Terdiri
1.
2.
3. Perlengkapan Khusus
dari
Perlengkapan
Perlengkapan
:
Dasar
Tambahan
kebersihan kaos kaki (usahakan kaos kaki kita tetap dalam keadaan kering). Yang
penting kita harus mengenal sepatu yang akan kita pakai. Sepatu yang kita
gunakan akan lebih baik lagi apabila telah sering kita pakai (yang masih laik pakai
tentunya).
-Bersihkan kaos kaki, sepatu dan perlengkapan sepatu kita sesering mungkin.
-Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim (misalnya di dekat tungku
api
atau
pada
terik
sinar
matahari).
-Semirlah sepatu sewaktu-waktu dan olesi dengan semacam grease (minyak
semir), agar kulitnya tetap lembut dan benangnya tidak cepat lapuk.
2.
Kaos
kaki
Yang harus diperhatikan : kaos kaki harus menyerap keringat.
Kaos
kaki
berguna
untuk
:
-Melindungi kulit kaki dari pergesekkan langsung dengan kulit sepatu atau bagian
sepatu
yang
memungkinkan
akan
menimbulkan
lecet
/
luka.
-Menjaga
agar
telapak
kaki
tetap
dapat
bernafas
-Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah-daerah dingin
Untuk keperluan di atas, bahan kaos kaki sebaiknya terbuat dari katun asli atau
katun campuran wool atau bahan sintesis lainnya yang cukup baik. Kaos kaki
yang kita bawa harus disesuaikan dengan kebutuhannya, misalnya : tebalnya,
panjangnya dan jumlahnya, karena mungkin kita perlu memakai lebih dari satu
pasang kaos kaki. Yang paling penting adalah kita harus selalu memakai kaos kaki
kering. Dalam setiap perjalanan, dianjurkan untuk selalu membawa kaos kaki
cadangan. Untuk perjalanan lama yang menempuh daerah dingin, sebaiknya
menggunakan kaos kaki dua lapis, bagian dalam menggunakan kaos kaki dari
bahan katun sedangkan bagian luar menggunakan kaos kaki dari bahan wool.
3.
Celana
-Kuat
dan
lembut
-Ringan
-Tidak mengganggu gerakan kaki, artinya
-Praktis
-Terbuat
dari
bahan
yang
-Mudah kering, apabila basah tidak menambah berat
jalan
keras)
(tidak
jahitan
cukup
menyekat
longgar
keringat
Untuk keperluan di atas, bahan celana sebaiknya terbuat dari katun yang cukup
baik, tidak terlalu tebal, tahan duri dan mudah kering. Contoh yang tebaik untuk
jenis ini adalah celana PDL (pakaian dinas lapangan) militer atau celana loreng
tentara. Bahan dari jeans sangat tidak dianjurkan, karena selain berat dan kaku,
juga susah kering apabila basah terkena hujan. Pilihlah celana yang memakai
ritsluiting untuk mengurangi kemungkinan pacet masuk.
4.
-Melindungi
-Kuat
tubuh
Pakaian
dari
kondisi
jalan
sekitar
-Ringan
-Tidak
-Terbuat
dari
-Praktis
-Mudah kering
mengganggu
bahan
yang
menyerap
pergerakkan
keringat
Pada prinsipnya, pakaian jalan hampir sama dengan celana jalan, hanya yang
perlu diperhatikan adalah saku-saku yang ada pada pakaian jalan, tidak
mengganggu apabila diisi dan tertekan ransel. Bahannya sebaiknya memakai kain
yang terbuat dari katun atau wool, bertangan panjang untuk melindungi
kemungkinan tertusuk duri, sengatan matahari maupun binatang berbisa.
Seringkali orang mempunyai pemikiran yang salah, misalnya untuk penyusuran
pantai mereka memakai pakaian lengan pendek atau baju tanpa lengan, padahal
itu tidak baik, karena sinar matahari akan langsung menyengat kulit, sehingga
kulit menjadi rusak. Yang perlu diperhatikan lagi adalah pakaian yang kita
kenakan harus selalu kering, terutama saat kita akan tidur, untuk itu sangat
dianjurkan membawa pakaian cadangan.
5.Jas
hujan
/
rain
coat
Jas hujan yang paling ideal adalah yang tahan air dan angin, tetapi dapat
mengeluarkan panas tubuh atau keringat, sehingga nyaman saat memakainya.
6.Topi
lapangan
-Melindungi
kepala
dari
kemungkinan
cedera
akibat
duri
-Melindungi bagian kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang
-Topi yang akan kita kenakan harus kuat dan tidak mudah sobek
Untuk keperluan di atas, terutama untuk medan gunung hutan sangat dianjurkan
memakai topi rimba atau semacam topi jepang (yang menutup telinga dan leher).
Topi rimba / topi jepang selain melindungi kepala kita dari kemungkinan cedera
akibat duri, juga melindungi bagian belakang kepala kita dari curahan air hujan.
Memakai topi yang terlalu lebar sangat tidak dianjurkan, selain akan menghalangi
gerak, juga kurang praktis. Topi jenis koboi cocok jika dipakai di padang rumput
atau daerah yang tidak terlalu banyak semak.
7.
Sarung
-Sebaiknya
terbuat
dari
-Bentuknya
sesuai
dengan
tangan
-Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan kita
tangan
kulit
kita
Untuk medan gunung hutan, sarung tangan berguna melindungi tangan dari
kemungkinan tertusuk duri dan dari cedera akibat terkena daun-daun yang
berbahaya (daun pulus, dll) atau binatang-binatang kecil yang akan membuat
tangan kita gatal. Sarung tangan wool dipilih untuk perlindungan pada cuaca
dingin.
8.Ikat
pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala tidak terlalu besar tetapi
teguh, misalnya dari kulit yang tebal tapi lembut atau dari bahan sintetis lainnya.
Kegunaan ikat pinggang selain untuk menjaga celana kita supaya tidak melorot,
juga untuk mengaitkan alat-alat yang perlu cepat terjangkau seperti pisau, tempat
air minum, tempat P3K, dll.
9.
Ransel
/
Carrier
/
Rucksacks
-Ringan, sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan
(bayangkan apabila berat ransel kosong kita 8 kg), terbuat dari bahan yang water
proof, sehingga kalau hujan tidak bertambah berat, cukup melindungi isi ransel
walaupun tetap harus diberikan perlindungan ekstra dengan cara menggunakan
kantung-kantung plastik untuk melindungi perlengkapan peka, seperti pakaian
tidur,
alat
tulis,
makanan
kering,
dll.
-Kuat, harus mampu membawa beban kita dengan aman, berdaya tahan tinggi,
tidak mudah sobek, jahitannya tidak mudah lepas, zipper-nya kokoh, dll.
-Sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan. Untuk medan gunung hutan, tidak
dianjurkan memakai ransel dengan frame di luar, selain merepotkan juga
menyulitkan kita apabila melewati semak-semak. Ransel dengan frame luar cocok
digunakan pada medan-medan yang datar atau medan yang tidak banyak semaksemaknya
(seperti
salju,
padang
rumput
atau
pantai).
-Nyaman dipakai, diajurkan memakai ransel yang ada frame-nya. Frame ini perlu
agar berat beban merata keseluruhan keseimbangan tubuh, frame ini juga
membuat nyaman karena adanya ventilasi antara punggung dengan ransel. Bagi
ransel yang memakai frame di dalam (internal frame) mungkin perlu ditambahkan
bahan yang menyerap keringat di bagian yang bersentuhan dengan punggung. Tali
penyandang ransel harus kuat, cukup lebar dan empuk serta mudah di stel, juga
ada tali pinggang (hip belt) untuk mengatur supaya ransel menempel dengan baik
ke
tubuh
serta
membantu
pembagian
berat
keseimbangan.
-Praktis, kantung-kantung tambahan atau pembagian ruangnya memudahkan kita
mengambil barang-barang tertentu dan mudah di lepas. Sekarang ini banyak
sekali jenis ransel dalam berbagai model, ukuran, bahan serta harga yang
bervariasi di toko-toko. Ketelitian dalam memilih akan sangat menentukan. Harga
yang mahal belum tentu menjamin ransel yang baik, untuk itu pilihlah ransel yang
sesuai dengan kriteria di atas. Untuk jenis perjalanan tertentu, ada baiknya kita
melengkapi ransel kita dengan kantong tambahan atau daypack, ini untuk
memudahkan pergerakan terutama dalam perjalanan. Ketika sedang melakukan
penelitian atau sering melakukan perpindahan tempat, daypack sangat membantu
kita.
10.Kantung
Tidur
/
Sleeping
Bag
Pada malam hari, badan kita akan kehilangan panas tubuh lebih cepat dari panas
yang dihasilkan, oleh sebab itu kita perlu dilindungi lapisan yang dapat menahan
dingin dan mencegah panas tubuh keluar / hilang, salah satunya adalah dengan
menggunakan sleeping bag / kantung tidur.
11.Matras / Alas Tidur, sangat diperlukan supaya tubuh kita yang sudah
terbungkus kantung tidur / sleeping bag, tidak langsung menyentuh tanah.
12.Peralatan
Navigasi
Peralatan navigasi ini merupakan peralatan penting yang harus selalu kita bawa,
diantaranya adalah : kompas, peta, penggaris segi tiga, busur derajat, pensil, dll.
13.Senter
Apabila kita kemalaman dalam perjalanan, maka senter sangat diperlukan sebagai
alat penerangan, tetapi disarankan tidak melakukan perjalanan di malam hari,
karena sangat berbahaya. Jangan lupa untuk membawa lampu dan batere
cadangan.
14.Peluit
Diperlukan sebagai tanda apabila kita tersesat atau kehilangan arah.
15.Pisau
Pisau dan golok tebas merupakan alat bantu untuk keperluan menusuk, menyayat,
memotong, melempar dan yang terpenting sebagai alat bantu untuk membuat api
(memotong ranting, memotong kayu tipis-tipis, dll). Ada banyak pisau yang
dibuat khusus untuk keperluan tertentu walaupun tetap dapat digunakan untuk
keperluan lainnya. Pisau adalah sahabat yang sangat baik dan berguna bagi
pengembaraan. Karena itu pisau yang dibawa harus benar-benar cocok ukurannya,
dapat dipercaya dan sesuai dengan keperluan kita.
PERLENGKAPAN
TAMBAHAN
Perlengkapan ini walaupun bukan hal penting, namun ada baiknya juga kita
membawanya untuk menambah kenyamanan dalam perjalanan kita.
1. Putis, yaitu pembelat betis yang terbuat dari kain katun / wool. Para
pengembara, pejalan kaki, tentara menggunakan putis ini untuk menjaga otot-otot
betis
agar
tetap
fit
dalam
melakukan
perjalanan
panjang.
2.Gaiters (Sarung anti pacet), semacam sarung yang biasanya dibuat dari kain
tipis, setinggi lutut sebelah atas, ujungnya bertali seperti sarung bantal. Banyak di
pakai oleh pekerja kayu / perintis yang banyak melewati daerah rawa-rawa atau
hutan
basah
yang
banyak
pacet
/
lintahnya.
Sekarang ini sudah banyak gaiters yang di jual di toko-toko, tinggal kita pilih
mana yang kita sukai sesuai dengan keuangan kita tentunya.
3.Kelambu, untuk perjalanan yang banyak melewati rawa-rawa, ada baiknya
apabila kita membekali diri kita dengan kelambu untuk menambah kenyamanan
perjalanan
kita.
4.Kupluk (balaclava), untuk menambah nyenyak tidur dan terhindar dari gigitan
serangga kecil. Untuk daerah dingin (gunung es) fungsinya menjadi penting guna
melindungi
muka
dan
telinga
dari
pengaruh
cuaca
dingin.
5.Semir sepatu, terutama bagi pengguna / pemakai sepatu TNI, sebagai
pemeliharaan supaya sepatu tetap lemas dan lentur. Tetapi semir sepatu ini bisa
diganti
dengan
campuran
minyak
kelapa
dan
bawang
merah.
6.Ikat kepala / kacu segitiga / bandana, kegunaannya sangat banyak, diantaranya
bisa untuk menghapus keringat, sebagai tutup kepala atau telinga, dan bisa juga
untuk membalut.
Perlengkapan
pribadi
lainnya
-Jarum,
benang,
kancing
dan
obat-obatan
-Tali sepatu cadangan, semir sepatu (bagi sepatu TNI), tali tubuh (webbing)
-Handuk,
sikat
gigi,
sabun
dan
celana
dalam
dll
Perlengkapan
masak,
terdiri
dari
-Alat
masak
lapangan
(nesting,
-Alat
bantu
makanan
lainnya
(sendok,
garpu,
-Alat
pembuat
api
(lilin,
korek
api,
spirtus,
-Kantung air / tempat air
PERLENGKAPAN
1.CLIMBING
(pemanjatan
-Tali
statis
-Harness
-Helm
-Carabineers
-Sling
standar
dan
-Chock
-Piton
-Ascendeur
-dll
2.ORAD
-Perahu
-Kano
-Perahu
-Dayung
-Pelampung
-Helm
-Tali
-Pompa
-dll
3.CAVING
-Helm
-Headlamp
-Harness
-Tangga
-Sepatu
(olahraga
tebing)
/
prusik
arus
deras)
:
dll)
dll)
dll)
KHUSUS
:
dinamis
sling
:
kayak
karet
pengaman
(penelusuran
gua)
/
baja
:
senter
ladder
karet
-Carabineer
-Ascendeur
-dll
(EIGER Adventure Training & Education)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
POKOK-POKOK UPACARA
Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
adalah bersaf, karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan :
1) pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih ;
2) pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara.
Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti :
Pembacaan Dasa Darma bisa dilakukan oleh 1 orang atau 2 orang putra dan putri.
Pada saat pembacaan Dasa Darma tidak dilakukan penghormatan. Tetapi jika ada
pembacaan Tri Satya maka dilakukan penghormatan. Sesuai dengan adat,
penghormatan pada saat pembacaan Tri Satya bisa dilakukan dengan cara tangan
kiri menggenggam ujung setangan leher dan menempelkan pada dada sebelah kiri
(jantung) dan tangan kanan hormat. Pembacaan Dasa Darma bisa digantikan
pembacaan SANDI AMBALAN.
UPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA
Petugas dalam upacara
Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut :
a.
Pembina Upacara,
b.
Pemimpin Upacara,
c.
Pengatur Upacara,
d.
Pembawa Acara,
e.
Pengibar Bendera,
f.
Petugas-petugas lain.
Pembina Upacara
Pembina Upacara berhak :
a.
menerima penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh Pemimpin
Upacara.
b. Merobah dan mengesahkan rencana acara upacara yang diserasikan dengan
situasi dan konsisi.
c.
d.
Pemimpin Upacara
Pemimpin Upacara berkewajiban :
a.
Memimpin peserta upacara untuk memberikan penghormatan kepada
Pembina Upacara.
b.
c.
Pengatur Upacara
Pengatur Upacara berkewajiban :
a.
Menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya
upacara.
b. Mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan
dari Pembina Upacara dan memberikan penjeleasan seperlunya.
c.
Pembawa Acara
Pengibar Bendera
Pengibar Bendera berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang
Merah Putih, sesuai dengan ketentuan.
Petugas lain
Petugas lain berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan oleh
petugas-petugas di atas.
Upacara pengibaran Sang Merah Putih
a.
Urutan acara ditentutakan menurut keperluan dan disesuaikan dengan
maksud dan tujuan upacara.
b.
1)
2)
7)
Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan
aba-aba : Tegak .. grak.
8) Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga
langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke
tempat semula.
9)
b.
c.
Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin
Upacara.
d.
Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara
penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai.
e. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan
memberi hormat kepada Sang Merah Putih.
f.
Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: Bendera
siap.
g.
Pemimpin Upacara memberi aba-aba: Kepada Sang Merah Putih ..
hormat grak, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di
batas bawah.
h.
Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : Tegak .. grak, kemudian
petugas melepas bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa
ketempat semula (tidak balik kanan).
i.
j.
Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara
pengibaran bendera telah dilaksanakan.
k.
Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin
oleh Pemimpin Upacara.
l.
m.
b.
Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat lalu
menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.
c.
Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke tempat
semula.
d.
Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju
menghadap Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormat lebih dahulu.
Selesai laporan, memberi hormat kemudian kembali ke tempat.
Mengheningkan cipta dan berdoa
a.
Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan
menundukkan kepala dalam keadaan siap.
b.
c.
Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan
masing-masing.
d.
Mengheningkan cipta
musik/sangkakala/genderang.
dan
berdoa
dapat
diiringi
oleh
korp
Acara Pelengkap
Jika dalam upacara penurunan/penyimpanan bendera diadakan aubade (lagu-lagu
sanjungan) dan atraksi, lagu-lagu tersebut dinyanyikan sesudah Pembina Upacara
berada di mimbar lain.
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin
Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan
barisan.
g.
Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para
pemimpin Sangga.
h.
Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan
yang berlaku.
i.
Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
j.
k.
Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh
anggota ambalan.
l.
b.
c.
h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lainlain.
i.
j.
k.
b.
c.
Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti
kegiatan ambalan.
d.
b.
c.
d.
e.
f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon
Penegak.
g.
h.
i.
j.
b.
Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan
pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.
c.
Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri
mengenai watak dan kecakapan calon.
d.
e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota
ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.
f.
Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.
g.
Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing.
h.
i.
Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di
dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda
Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri.
j.
k.
l.
Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang
selesai dilantik untuk kembali ke sangganya.
UPACARA KENAIKAN TINGKAT
MENJADI PENEGAK LAKSANA
DARI
PENEGAK
BANTARA
b.
Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke
hadapan Pembina Penegak.
c.
Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan
kecakapan yang bersangkutan.
d.
e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara
Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
f.
Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina
Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan
menghormat dipimpin Pradama atau petugas.
g.
Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang
bersangkutan.
h.
i.
j.
Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun
Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya
ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya
k.
l.
m.
c.
Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh
Pembina.
d.
e.
1) Penjelasan Pembina.
2) Penegak yang bersangkutan minta diri.
3) Sambutan wakil anggota ambalan.
4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.
5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.
6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.
7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
c. Tempat dan waktu tidak terikat.
KEANEKARAGAMAN
Mengingat bahwa upacara di satuan Pramuka itu bersifat serta bertujuan
pendidikan dan agar tidak membosankan anggota, para pembina hendaknya dapat
membuat berbagai keanekaragaman dan mengembangkan tata upacara menurut
keadaan setempat. Keanekaragaman dan pengembangan tersebut tidak dibenarkan
mengurangi isi prinsip-prinsip yang tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan
ini serta terjamin kekhidmatannya. Upacara lain yang tidak diatur dalam petunjuk
diserahkan kepada kebijaksanaan para Pembina.
Nama Maskot si Jambul,. Si Jambul diambil dari karakter atau ciri khas satwa
yang dijadikan Maskot yaitu elang Jawa yang memiliki jambul di atas kepalanya.
3 helai bulu pada kepala melambangkan Trisatya.
10 Helai bulu pada sayap melambangkan Dasa Darma
5 helai bulu pada ekor melambangkan Pancasila.
Warna :
Warna pada maskot mengambil warna-warna dominasi coklat yang sudah menjadi
identitas warna Gerakan Pramuka.
UMUM
Pertolongan Pertama merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena
jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek,
maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban
Dalam kegiatan kepramukaan, khususnya yang dialkuakn di alam terbuka, materi
pertolongan pertama penting untuk dikuasai. Karena dalam kegiata tersebut bisa
saja terjadi kecelakaan sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan
sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan
pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA
Maksud PP adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau
sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat
dihindari.
Kegunaan materi ini secara khusus adalah untuk membekali setiap pramuka
penegak agar dapat memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi halhal yang tidak diinginkan
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah
penurunan kondisi badan atau cacat.
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih
lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
TEKNIK DALAM P3K
2.
5.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan
tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru
kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam
jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa
terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang
telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat
serta infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. melakukan tekanan
3. mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.
Macam-macam pembalutan:
1.
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan
tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah
satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm
sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2.
Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi
paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit),
Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3.
4.
Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
Indikasi pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa
nyeri.
Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:
1.
2.
Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada
lengan bawah dan betis
3.
Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan,
lengan atas, jari tangan.
4.
C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang
yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang
patah. Syarat pemasangan bidai:
1.
2.
Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3.
4.
Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi
jangan kelonggaran.
Alat-alat bidai:
1.
2.
3.
4.
D. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1.
Tersedak,
2.
Tenggelam
3.
Sengatan Listrik,
4.
5.
6.
Fase RJP:
A = Airway control (pengeuasaan jalan napas),
B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.
E. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat
lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerahdaerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus
melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkutan korban:
1.
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera
ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang
2.
Persiapan,
2.
3.
4.
Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Pengangkatan korban,
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh
(paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2.
Sikap mengangkat.
Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki,
kecuali;
-menaik, bila tungkai tidak cedera,
-menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
-mengangkut ke samping,
-memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
-kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
TRANSPORTASI
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang
fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi
pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter.
Pingsan
Gejalanya:
penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit kepala,
tidak dapat berjalan tegak, suhu tubuh 40-41C, pernapasan cepat dan tidak
teratur.
Gejalanya:
Kedinginan dan berkeringat, lemah, pandangan berkunangkunang, kesadaran menurun.
Pertolongan: baringkan ditempat datar, letakkan kepala lebih rendah dari
kaki,buka baju bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila muntah
miringkan kepala, beri bau-bauan yang merangsang, setelah sadar beri minuman
air gula.
2.
Shock
Yaitu:
peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga
mengakibatkan terganggunya alat tubuh.
Gejalanya:
kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin
lama melambat bahkan hilang, penderita mual, kbadan dingin,
lembab&pucat,napas tidak teratur, pandangan kosong,tidak bercahaya, pupil
melebar.
Pertolongan: Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik
lidah penderita keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti,
hentikan pendarahan bila ada patah tulang pasang bidai, bawa keRS
3.
Keseleo
Patah tulang
Menurut kontaminasinya:
patah tulang tertutup: ujung tulang tak berada di luar
Pertolongan: usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai
dan bawa keRS.
Patah tulang terbuka: ujung tulang berada di luar.
Tanda-tanda: Tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan.
Pertolongan: Mencuci luka dengan air bersih, tulang yang keluar dimasukan, tutup
dengan kassa steril, gunakan anti septic, pasang perban elastic dan setelah selesai
pasang bidai dan langsung transportasi.
Jenis patah tulang terbuka:
Patah tulang belakang
Sulit ditentukan bila keliru akan fatal
Pertolongan: bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit
di punggung dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung
harus tetap datar dan di transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai.
Patah tulang panggul
Sulit menentukannya
Pertolongan: bila korban jatuh terduduk atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit
untuk duduk, maka langsung saja di transportasi dalam keadaan berbaring.
Patah tulang rusuk
Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan.
Pertolongan: hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menekan daerah dada
karena bisa jadi patahan tulang rusuk menembus paru-paru ynag akan berakibat
fatal. Dapat dibantu dengan pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke
dada, secara perlahan langsung transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk
atau berbaring asal bagian yang patah tidak tertekan.
Patah tulang kecil-kecil
Pertolongan: untuk meta karpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola
karsa kemudian dibalut dengan elastic perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jarijari kaki cukup langsung dipasang perban elastic.
5.
Terjadi pada ketinggian 2000 mdpl reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh
orang yang bersangkutan:
Penyakit kegunungan yang akut.
Gejala:
penderita measa pusing, sakit kepala, lelah, mengantuk,
kedinginan, mual, dan muntah-muntah, pucat, sesak, gelisah, susah konsentrasi,
susah tidur. Hal ini karena oksigen daam tubuh berkurang.
Pertolongan: Istirahatkan selama 24 s.d. 48 jam, bila tidak ada perubahan
turunkan ke tempat yang lebih rendah.
Penyakit pegunungan akut disertai kelainan paru-paru.
Terjadi pada ketinggian diatas 3000 mdpl, Gejala: munculnya 36 jam setelah tiba
di tempat tersebut.
Tanda-tanda: batuk kering, bahkan batuk berdarah, seesak napas, dada terasa
teretekan denyut nadi makin cepat, penderita pucat, membiru kemudian pingsan.
Pertolongan: baringkan dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya,
berikan pernapasan buatan bila perlu, turunkan penderita ke tempat yang lebih
rendah, bawa ke RS.
6.
Luka bakar.
Luka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan
kimia.
Derajat Luka Bakar:
Derajat I
hanya mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan
pada kulit, ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.
Derajat II
mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa
nyeri, dengan peralatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.
Derajat IIB
mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya
pecah, warna pucat, rasa nyeri, embuh lma dan menimbulkan bekas.
Derajat III
yang hebat.
Luka bakar harus melihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar
tersebut. Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa
penderita.
Pertolongan: Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan
penyebab. Daerah yang terbakar cukup cukup di rendam/ di siram dengan air
dingin (jangan air es) karena akan menambah sakit. Luka bakar yang luas perlu
segera mendapatkan tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah
terbakar > 10% penderita harus dirawat di RS.
7.
Tenggelam.
Pertolongan beri pernapasan buatan, raba denyut nadi leher, bila tidak teraba
lakukan pijatan jantung dengan cara menekan atau memukul dada korban denga
telapak tangan, melakukan sampai korban sadar, kosongkan air dalam perut
dengan memiringkan kepala korban sedikit lebih rendah dari perut, kemudian
letakan ke atas belakang hingga air keluar dari mulut.
8.
Gigitan Binatang
Menjahit luka
Infeksi
Cara mengatasi berikan anti serum
Keracunan,cara mengatasi:
Tenangkan penderita agar tidak cepat menjalar,
Baringkan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari jantung
Memberikan ikatan yang kuat di atas dan bawah tempat yang digigit
Cuci sampai bersih
Istirahatkan tempat yang digigit
Menghindari manipulasi (pijit-pijit)
Kirim ke RS
Contohnya:
Digigit ular
racun ini bersifat merusak sel setelah 4 jam, racun akan menjalar keseluruh tubuh.
Pertolongan :
Pada Perlukaan
Memberikan tekanan pada sumber pendarahan
Mencuci luka sampai bersih dengan air steril
Menghilangkan benda asing pada luka
Membuang jaringan yang sudah mati
Memberikan antiseptic
Menjahit luka
Menutup luka dengan kasa steril
Bahaya infeksi
Sama dengan perlukaan
Berikan suntikan ATS
Pada keracunan
Baringkan penderita dengan posisi lebih rendah dari jantung
Usahakan penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar
Memberi ikatan yang kuat atas dan bawah dari tempat yang digigit dengan 10cm,
kendorkan setiap jam sekali selama menit
Mengistirahatkan bagian yang digigit
Hindari manipulasi dengan pijit-pijit
Bawa kerumah sakit
Digigit pacet
Ludah lintah atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah
mengalir terus-menerus melalui beku luka yang menyebabkan gatal-gatal dan
terjadi pembengkakan.
Pertolongan: Lepaskan pacet dengan membawa/meneteskan air tembakau
ketubuh lintah, kemudian gosok bekas gigitan dengan salep anti gatal.
Digigit serangga
Dapat menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit
Pertolongan: Sengatan serangga diambil
Bekas gigitan digosok dengan salep anti gatal (reason)
Beri obat penahan sakit (aspirin,antalgin,dsb)
10.
Keracunan makanan.
Rivanol
2.
Plester
3.
Betadine
4.
5.
Alkohol
6.
Tetes mata
7.
Bioplasenton
8.
Counterpain
9.
Kapas
10. Pembalut
11. Oxycan
Kretifitas 1 - 2 Games
GAMES KREATIFITAS 1 ( 9 titik)
Titanic
Kreativitas, kerjasama tim, dan strategi
TITANIC
Teaching point
1. Membangun kebersamaan.
2. Menunjukkan untuk kesuksesan regu diperlukan pengorbanan anggota regu.
3. Perlunya anggota menyatu dengan tujuan kelompok.
4. Pengaturan strategi dalam pemecahan masalah.
5. Berfikir kreatif.
Lama permainan
: 20 40 menit
Instruksi
1. Semua anggota regu diminta untuk berdiri di atas kain seakan-akan mereka
berada dalam satu kapal yang akan tenggelam. Tidak ada bagian dari kaki yang
berdiri diluar kain.
2. Setelah mereka berhasil berdiri di atas kain dalam hitungan satu sampai lima,
kemudian mereka diminta keluar dari kain. Selanjutnya mereka diminta
memperkecil ukuran kain tempat berpijak dengan cara melipat kain. Setelah itu
mereka diminta berdiri lagi di atas kain dengan persyaratan yang sama.
3. Tujuan yang akan dicapai kelompok adalah kemampuan untuk berdiri di atas
kain yang ukurannya sekecil mungkin.
Debriefing