Anda di halaman 1dari 61

80+ Ice Breaker Games - Kumpulan Permainan

Penggugah Semangat
Oleh M. Said

MINE FIELD

Permainan ini cukup populer dan seru. Tugasnya sangat fleksibel sehingga bisa
diterapkan untuk pemain anak-anak, dewasa maupun orang tua sekalipun.
Sebaiknya lakukan di luar ruangan, tetapi bila terpaksa bisa juga dilakukan di
dalam ruangan, bahkan yang berisi banyak barang. Barang-barang tersebut
mungkin malah bisa jadi bagian dari permainan.
Cara Bermain

Sebar benda-benda kecil yang akan digunakan sebagai ranjau (mine),


misalnya botol bekas air mineral.

Tugas pertama fasilitator adalah meyakinkan pemain untuk mengikuti


permainan dengan serius.

Permainan dilakukan oleh sepasang tim. Seorang di tutup matanya dan


berada di are permainan, ia tak boleh berbicara. Pasangannya berada di luar area
permainan bisa melihat dan berbicara.


Kompetisinya adalah beberapa kelompok berusaha menyeberangkan
pemain yang ditutupi matanya melewati area beranjau dengan petunjuk suara dari
pasangannya.

Sebelumnya, beri waktu untuk berdiskusi petunjuk yang akan digunakan


untuk mengarahkan.

Jaga agar pemain yang berjalan di area ranjau tidak bertabrakan. Fasilitator
bisa menempatkan mereka pada garis start dan finish yang agak berjauhan. Saat
menempatkan pemain, sudah dalam keadaan mata tertutup. Posisi pasangannya
juga bisa ditentukan oleh fasilitator.

Beri kesempatan sekali atau dua kali untuk percobaan.

Permainan bisa dilakukan satu pasangan tiap kesempatan, atau beberapa


pasangan berkompetisi bersamaan.

Saat permainan berlangsung, fasilitator bisa menghentikan sejenak


permainan dan memindahkan lokasi ranjau agar pemain yang ditutup matanya
tidak memanfaatkan ingatannya saat sebelum ditutup matanya.
Variasi

Arean ranjau bisa dibuat berupa lingkaran dengan di tengahnya di taruh


barang yang menjadi harta karun. Pemain yang ditutup matanya masuk ke dalam
lingkaran berusaha mengambil harta karun dan keluar lagi tanpa menyentuh
ranjau.

METAFORA, buat ranjau sebagai gambaran benda-benda yang harus


mereka hindari. Misalnya untuk terapi narkoba, beri nama atau gambar ranjau
sebagai narkoba yang harus mereka hindari.

Berikan orang lain sebagai pengecoh yang ikut meneriaki pemain yang
ditutupi matanya.

CATERPILLAR RACE

Permainan yang sangat sederhana, tetapi bisa dibuat menarik dengan berbagai
variasi. Bentuk 3 4 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 7 10
pemain. Seperti pada permainan ular naga panjangnya setiap kelompok harus
berbaris dan setiap pemain memegang bahu atau pinggang atau berpelukan agar
semakin sulit.
Cara Bermain

Buat perlombaan balapan (race) dengan posisi seperti di atas menuju


garis finish.
Rute yang harus dilewati bisa sederhana berupa garis lurus, atau dibuat
lintasan yang bebelok-belok dengan tali atau digambar pada lantai.
Rute juga bisa dibuat berupa lintasan bebas, tetapi tiap kelompok harus
melewati beberapa check point secara berurutan.
Kelompok yang paling cepat sampai di garis finis adalah pemenangnya.
Kelompok yang barisannya rusak maka harus mengulangi dari titik awal
(START).

Variasi

Jika rute dibuat dengan sistem check point, sebar titik-titik check point
sedemikian rupa sehingga ada kemungkinan setiap kelompok bertabrakan.
Pergerakan kelompok bisa maju atau mundur. Cara berbaris juga bisa diberi
variasi, misalnya semua pemain merangkak dengan kedua tangan memegang
telapak kaki pemain di depannya. Jika tempatnya dengan lantai yang bersih, bisa
juga pemain mengambil posisi duduk tanagn memeluk pemain di depannya dan

kaki di buka. Kelompok tersebut harus berusaha bergerak dengan menggeser


bokong mereka secara kompak.
Bisa juga dilakukan dengan alat bantu berupa balon atau bola yang harus mereka
jepit dengan perut dan punggung pemain di depannya.

FOLDING CARPET

Permainan ini membutuhkan alat sebuah karpet atau terpal berukuran 1 meter
persegi dengan pemain 8 10 orang. Ukuran karpet menyesuaikan jumlah pemain
dan tingkat kesulitan yang akan diberikan. Pertimbangkan, jangan menggunakan
karpet yang terlalu kecil atau jumlah pemain yang terlalu banyak. Karena jika
terlalu sulit dan tidak ada kelompok yang berhasil, maka permainan ini akan
terasa tidak menarik.
Cara Bermain
Semua pemain berdiri di atas karpet.
Setelah diberi aba-aba, mereka harus berusaha membalikkan karpet
dengan aturan pemain tidak boleh menyentuk lantai/ tanah selama
mencoba membalikkan karpet.
Penalti diberikan jika ada kelompok yang melakukan pelanggaran. Jika
terkena penalti, mereka harus mengulangi dari awal, atau bisa dilakukan
dengan aturan jika akumulasi penalti dilakukan 3 kali, maka kelompok itu
dianggap gagal dan gugur.
Kompetisi bisa dilakukan dengan mencatat waktu tercapat atau beberapa
kelompok melakukannya bersamaan sehingga diketahui kelompok mana
yang bisa membalik karpet paling cepat.

Jika perlu berikan waktu untuk menyusun strategi. Bisa juga berikan variasi
dimana tiap pemain tidak boleh berkomunikasi dalam bentuk apapun atau tunjuk
salah satu pemain yang menjadi leader dan memberikan instruksi. Untuk
membuat pemain menikmati permainan, lontarkan candaan-candaan yang
berhubungan dengan pose yang mereka lakukan.
Variasi

Pemandu bisa menambahkan perintah FREEZE. Jika pemandu mengucapkan kata


FREEZE maka semua harus berhenti bergerak (mematung). Komentari pose-pose
lucu yang terjadi saat semua mematung. Jangan melakukan permainan ini terlalu
lama, jika tidak ada yang berhasil, segera akhiri permainan sebelum mereka
merasa jenuh.

HELIUM STICK

Permainan yang keren menurut saya. Alasannya karena anomali ilmu fisika terjadi
di sini. Alatnya sederhana, sebuah stick atau tongkay yang panjang tetapi ringan.
Ingat! Ringan adalah kunci permainan ini. Misalnya sebuah batang pralon kecil
atau bambu panjang yang diameternya kecil. Idealnya permainan ini dilakukan
pertandingan antara beberapa kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 8
10 pemain (bisa juga dengan 6 14 pemain).
Cara bermain
Semua pemain diperintahkan membentuk barisan saling berdekatan
dengan posisi pemain dalam kelompok berselang-seling menghadap arah
yang berlawanan (berhadap-hadapan).

Perintahkan semuanya menjulurkan jari telunjuknya ke depan. Ingatkan


untuk memposisikan semua telunjuk rata horizontal.
Letakkan helium stick di atas jari-jari telunjuk. Lakukan dengan hati-hati
untuk mendramatisir. Helium stick tidak boleh dijepit dengan ibu jari.
Aturannya, mereka harus menurunkan helium stick ke bawah dengan
catatan semua jari telunjuk harus selalu menyentuh helium stick.
Lakukan pengawasan, jika ada jari telunjuk yang tidak menyentuh helium
stick sedikit saja, maka permainan harus diulang dari awal.
Yang paling dulu berhasil adalah kelompok pemenangnya.

Catatan

Sederhana, tetapi menipu. Saat mereka berusaha menurunkan ke bawah, yang


terjadi biasanya helium stick malah terangkat ke atas. Seolah-olah tongkat
memang mengandung helium sehingga bisa naik ke atas seperti balon gas yang
berisi helium. Rahasianya sebenarnya ada pada ilmu fisika. Resultan gaya pada
jari-jari telunjuk yang menahan tongkat mengarah ke atas lebih besar dari pada
gaya berat tongkat yang mengarah ke bawah. Hal tersebut menyebabkan tongkat
cenderung terangkat ke atas.
Mungkin ada kelompok yang kesulitan melakukan permainan ini atau ada juga
yang bisa menyelesaikan dengan sangat cepat. Biasanya yang terlalu cepat
melakukan kecurangan, dimana ada telunjuk yang tidak menyentuh helium
sticknya.
Saat pertama mencoba, biasanya helium stick malah terangkat ke atas. Buat
sedikit joke dengan berpura-pura kaget. Misalnya dengan bertanya apa yang
kalian lakukan? Apa kalian belum tahu bedanya ke atas dan ke bawah? Jika
pengawasan dilakukan dengan cermat, maka butuh kesabaran dan waktu yang
cukup lama untuk menyelesaikan permainan ini. Terkadang para pemain akan
bosan atau menyerah. Pemandu harus bisa memberikan motivasi atau
menghentikan permainan dan memberikan waktu untuk briefing menyusun
strategi.
Variasi

Untuk mempersulit, beri perintah setiap pemain dilarang berkomunikasi dengan


pemain lain dalam bentuk apapun. Tetapi variasi ini akan menyebabkan
permainan kurang ramai. Bisa juka pemandu menunjuk salah satu anggota
kelompok sebagai leader yang tugasnya mengarahkan dan memotivasi anggotanya
sementara anggota yang lain tak boleh bicara.
Kesulitan dalam permainan ini adalah mengontrol agar setiap jari telunjuk sejajar
dan gaya angkat keatas yang tidak boleh terlalu besar. Jadi variasi seperti perintah
untuk mengangkat ke atas tidak diperlukan. Lain halnya jika variasi dilakukan
dengan perintah mengangkat ke atas lalu helium stick harus dipindahkan bergeser
ke kiri/ kanan atau depan/ belakang. Lalu diturunkan lagi. Berarti helium stick

perlu diletakkan di atas penumpu, sehingga tidak menyentuh lantai dan ada tempat
untuk meletakkan jari telunjuk di bawahnya.
Bisa juka pemandu memberikan ring (benda berbentuk lingkaran) pada kedua
ujung helium stick dan ring itu tidak bulah jatuh. Jadi, posisi helium stick harus
benar-benar horizontal.

HULAHOOP

Game hulahoop ini sudah banyak dikenal dan mungkin terasa kurang menarik jika
dimainkan. Tetapi, dengan sedikit variasi, pemain akan berubah pikiran dan
merasakan menariknya game ini. Alat yang dibutuhkan adalah hulahoop atau bisa
diganti tali webbing yang diikatkan menjadi lingkaran berdiameter 1 1,5 meter.
Cara bermain
Semua pemain berdiri bergandengan tangan, bisa membentuk satu baris
atau membentuk lingkaran.
Letakkan hulahoop atau tali webbing pada pundak salah satu pemain
atau pemain paling ujung.
Mereka harus memindahkan hulahoop atau tali webbing dari satu ujung
ke ujung lain melewati tubuh setiap pemain tanpa melepaskan pegangan
tangan dan tangan tidak boleh memegang hulahoop atau tali webbing.
Variasi

Pemandu bisa memberikan permainan menjadi beberapa tahap. Misalnya pertama,


lakukan dengan hulahoop. Lalu kedua, lakukan dengan tali webbing dan tahap
paling sulit, lakukan dengan tali webbing dari dua arah bersamaan.
Variasi lain adalah pada cara pemain saling berhubungan. Bukan sekedar
bergandengan tangan biasa, tetapi berbaris seperti kereta api, membungkuk dan
tangan kanan memegang tangan kiri pemain di depannya sementara tangan kiri
dipegang pemain di belakangnya tetapi dilewatkan di antara kedua paha. Pemandu
bisa memberikan variasi ini dengan berbagai versi untuk menambah tingkat
kesulitan dan keasyikan. Sebaiknya coba dulu sebelum memberikan variasi seperti
ini, memungkinkan atau tidak.

Bisa juga dilakukan dengan mata semua pemain tertutup.

LOG LINE

Permainan ini dimainkan di luar ruang menggunakan sebuah balok kayu yang
dibuat sedemikian rupa agar tidak bergerak. Panjang balok tersebut 1,5 hingga 2
meter, dan sebaiknya yang agak besar agar agak tinggi dari permukaan tanah
ketika dinaiki oleh peserta. Peserta yang akan bermain terdiri dari 6-10 orang,
tergantung besar dan panjang balok.
Cara Bermain
Pada awal permainan, kita minta seluruh anggota kelompok untuk naik ke
atas balok dan mereka harus saling membantu agar tidak terjatuh dari
balok atau pun menginjak tanah.
Setelah semua naik di atas balok, kita mulai memberi instruksi dimana
mereka harus berdiri berurutan sesuai instruksi yang kita minta. Misalkan
saja, berdasarkan tanggal lahir atau tinggi badan.
Para Peserta harus mengatur barisan di atas balok tanpa boleh turun ke
tanah, dari angka yg paling kecil ke angka yg paling besar.
Pemandu menentukan mana yg menjadi bagian depan. Jika berhasil,
lanjutkan dengan instruksi berikutnya, hingga 3 instruksi dapat mereka
selesaikan dengan baik.
Variasi

Pemandu bisa menyelipkan perintah-perintah di sela-sela instruksi untuk menguji


keseimbangan kelompok. Misalnya buat cerita pura-puranya mereka berada di
atas perahu dan angin kencang meniup dari kiri, maka semua pemak harus

condong ke kiri. Atau peintahkan mereka untuk mengangkat kedua tangan atau
salah satu kaki.

OPPOSITE

Permainan ini bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan dengan pemain 3
4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 6 10 pemain.
Cara bermain
Setiap kelompok diminta membentuk barisan berbanjar seperti kereta.
Kedua tangan memegang bahu atau pinggang pemain di depannya.
Lebih sulit lagi jika mereka diminta memeluk pemain di depannya.
Beri aba-aba perintah untuk bergerak ke kiri, kanan, depan atau
belakang.
Setelah mendengar aba-aba, semua pemain harus bergerak sesuai abaaba dengan cara melompat tanpa merusak barisan atau melepaskan
pegangan tangan. Ini hanya sebagai pemanasan untuk memastikan
semua pemain mengikuti permainan dengan baik.
Coba beberapa kali hingga semua pemain mengikuti permainan. Atur
ritme aba-aba semakin cepat atau berikan sedikit pengecoh, misalnya
pemandu membuka mulut lebar seolah mau mengatakan ka tapi tibatiba memberi aba-aba kiri.
Lalu buat kesepakatan jika diberikan aba-aba, maka yang harus
dilakukan adalah melakukan gerakan yang berlawanan dengan aba-aba.
Misalnya jika pemandu memerintahkan KIRI, maka semua pemain harus
segera melompat ke KANAN. Inilah permainan intinya dan mulai
diberlakukan sistem penalti.
Jika ada kelompok melakukan kesalahan, maka diberi nilai penalti.
Kelompok dengan penalti yang paling kecil adalah pemenangnya.

Pemandu harus pandai membaca suasana. Karena dalam permainan seperti ini,
jika berulang-ulang, pemain akan bosan.

SPIDER WEB

Satu lagi permainan yang dianggap kuno. Karena anggapan itulah permainan ini
jadi jarang dilakukan dalam out bound sehingga jadi cukup menarik lagi.
Permainan ini juga bisa digunakan untuk perlombaan/ kompetisi. Alat yang
dibutuhkan adalah tali dan dua buah tiang atau pohon yang berdekatan. Diantara
dua tiang/ pohon itu dibuat jaring laba-laba dari tali dengan lunag seukuran tubuh
manusia. Bentuk jaring bisa dibuat teratur berupa kotak-kotak persegi atau dibuat
tidak beraturan.
Cara Bermain
Perintahkan setiap anggota kelompok harus menyeberangi melalui
lubang yang ada tanpa menyentuh tali.
Setiap lubang hanya boleh dilewati sekali saja, sehingga pemain yang
menyeberang di awal bisa melewati lubang yang berada di bawah dan
berikutnya melalui lubang yang lebih tinggi dengan bantuan diangkat
teman-temannya.
Beri waktu tiap kelompok untuk berdiskusi menyusun strategi.
Variasi

Jika permainan dirasa sulit, pemain yang menyentuh tali tidak dianggap gagal,
tetapi diberi nilai penalti. Kelompok yang berhasil menyeberang dengan nilai
penalti paling sedikit adalah pemenangnya.

SQIRREL AND HUNTER


(Tupai dan Pemburu)

Permainan ini bisa dilakukan di luar ruangan atau di ruangan yang luas. Jumlah
pemain tidak terbatas. Namun, sebaiknya kelipatan 3 ditambah 1 atau dua pemain.
Cara bermain
Awalnya semua peserta diminta membentuk lingkaran besar. Lalu berikan
sebuah pengantar menarik untuk mencairkan suasana.
Lalu, tiba-tiba minta semua pemain membentuk kelompok-kelompok yang
terdiri atas 3 orang melingkar bergandengan tangan. Sehingga tersisa 1
atau 2 orang yang tidak memiliki kelompok.
Dari 3 orang tersebut, minta 1 orang menjadi tupai yang berjongkok
diantara 2 orang lainnya yang menjadi pohon. Pohon bergandengan
kedua tangannya dan saling berhadapan seperti pada permainan ular
naga panjangnya.
Karang cerita tentang tupai dan pemburu. Pemandu harus pandai
bercerita. Dalam cerita diselipkan kata kunci PEMBURU, ANGIN dan
BADAI.
Jika disebut kata PEMBURU, maka semua tupai harus berpindah pohon
di kelompok lain secepatnya. Pohon tetap diam di tempat, sementara
pemain yang tidak dapat kelompok ikut berebut pohon sebagai tupai.
Jika disebut kata ANGIN, maka yang berpindah adalah pohon mencari
tupai lain, tanpa melepaskan pegangan tangan. Sementara tupai tetap di
tempat dan pemain yang tidak mendapat kelompok ikut berebut menjadi
pohon. Atau jika pemain yang tidak mendapat kelompok hanya 1 orang,
maka ia berjongkok dan berharap ada pohon yang menaunginya.
Jika disebut kata BADAI, maka baik tupai maupun pohon harus berpindah
tempat dan mencari pasangan lain. Pemain yang tidak mendapat
kelompok bebas memilih menjadi pohon atau tupai dan ikut berebut.

Jika permainan berjalan dengan baik, maka pemain yang tidak mendapatkan
kelompok akan berganti-ganti.

Variasi
Pemandu hanya sekali bercerita hingga menyebutkan kata kunci dan terjadi
perubahan posisi. Pemain yang tidak mendapatkan kelompok harus bisa
melanjutkan cerita yang cocok sesuai kreasinya sendiri diakhiri menyebutkan kata
kunci sesuai keinginannya.
Permainan ini selain menyenangkan untuk dilakukan, bisa juga merangsang
kemampuan pemain dalam bercerita/ berbicara.

TOXIC WASTE
(Memindahkan Bom)

Permainan ini populer, namun dengan perlatan dan pemandu yang serius akan
membuat permainan ini tetap menarik. Inti permainan ini adalah untuk
membentuk team work dengan sedikit dramatisasi. Jadi, sebagai pemandu, buatlah
cerita yang dapat membawa pemain berfantasi dan serius saat bermain.
Skenarionya adalah, tiap kelompok diberi tugas memindahkan limbah beracun
(toxic waste) atau sebuah bom dengan peralatan yang disediakan dan waktu
yang terbatas. Benda yang dipindahkan berupa ember kecil yang berisi air
(sebagai cairan limbah) yang harus dipindahkan ke dalam ember besar dengan
jarak 10 samapai 20 meter. Buat batas di sekeliling benda dengan tali atau garis
berbentuk lingkaran. Batas itu diibaratkan sebagai batas area kontaminasi radiasi
yang semua pemain tidak boleh memasukkan anggota tubuh ke dalamnya. Ukuran
garis batas menyesuaikan jumlah pemain tiap kelompok dan peralatan yang
tersedia.
Persiapan

Buatlah lingkaran dengan tali atau garis dan di tengah-tengahnya diletakkan


ember kecil berisi air. Sediakan peralatan sejumlah tali dan karet elastis yang
berbentuk lingkaran yang ukurannya lebih kecil dari pada ember kecil. Karet
elastis ini bisa dibuat dari ban bekas yang di potong dan ditalikan menjadi
lingkaran. Bila perlu berikan peralatan lain yang tidak penting, seperti tali

tambahan, tongkat kayu, atau apapun sehingga pemain harus memilih alat mana
saja yang perlu digunakan.
Cara bermain

Jika pesiapan sudah selesai, beri petunjuk cara bermainnya pada kelompok yang
akan bermain. Beri waktu 5 menit untuk menyusun strategi, setelah itu jalankan
penghitung waktu dan berikan 10 15 menit untuk menyelesaikan tugas. Jika air
tumpah tidak di dalam ember besar, buatlah skenario kegagalan kelompok itu
dengan cerita yang kreatif. Misalnya seluruh anggota kelompok terkena radiasi
dan mati sehingga gagal menyelamatkan dunia. Jika waktu habis dan tugas belum
selesai, maka kelompok itu gagal.
Catatan untuk pemandu

Meskipun populer, ini bukanlah permainan yang mudah. Kebanyakan kelompok


membutuhkan bimbingan selama permainan berlangsung. Solusi dari permainan
ini adalah, mengikatkan ujung tali pada lingkaran karet lalu menariknya dari
berbagai sisi sehingga bisa melingkari ember. Jika sudah terpasang, tarikan
dikendorkan dan karet akan mengikat erat pada ember kecil. Setelah itu ember
baru bisa diangkat bersama-sama agar seimbang dan air di dalamnya tidak
tumpah.
Untuk kelompok yang melakukan pelanggaran, berikan hukuman dengan
membatasi anggota tubuh yang masuk dalam batas lingkaran. Misalnya tangan
atau kaki yang terkena radiasi tidak boleh digunakan, sehingga ia harus
menggunakan 1 tangan atau 1 kaki saja. Jika yang terkontaminasi kepala, pemain
tersebut harus menutup matanya.
Banyak sekali variasi yang bisa ditambahkan agar permainan ini semakin menarik
atau semakin sulit.
Benda

Benda yang dipindahkan bisa diganti bola, botol, tabung silinder atau benda yang
bobotnya berat sehingga mempersulit untuk memindahkannya. Benda juga bisa
diletakkan terapung di tengah ember besar yang berisi air. Bisa juga dengan ember
yang diletakkan terbalik dan di atasnya diletakkan benda kecil yang tidak boleh
jatuh.
Leader

Untuk melatih kepemimpinan, bisa dibuat satu orang sebagai pemimpin dan yang
lainnya menjadi anak buah. Pemain boleh berbicara memberi petunjuk tetapi tidak
boleh menyentuk alat atau berpindah tempat. Pemain lain sebagai anak buahnya

tidak boleh berbicara atau saling berkomunikasi dengan pemain lain dalam bentuk
apapun.
Variasi Lain

Masukkan sedikit soda kue dalam ember besar dan cuka ke dalam ember kecil.
Sehingga jika keduanya disatukan akan mengeluarkan busa dan semakin
mendramatisir suasana. Jika benda yang dipindahkan adalah benda berat, buat
aturan, jika sekali benda terangkat, maka selanjutnya tidak boleh menyentuh
tanah.
Berikan penutup yang baik untuk memberikan kesimpulan dari permainan ini.
Permainan toxic waste, sangat mengena untuk melatih kerja sama tim dan cara
berkomunikasi. Permainan ini idealnya dilakukan dengan kelompok
beranggotakan 7 sampai 9 orang. Meskipun bisa juga dilakukan dengan 4 12
orang anggota kelompok.
Permainan ini memiliki banyak sebutan, seperti Alien Transfer, Atom Transfer,
Bomb Removal, Chuck-A-Hunk, Commodores Retreat, Computer , Disinfectant,
Grab-A-Hold, Great Pearl Capture, Nuclear Reactor, Nuclear Waste Transfer,
Mission Possible, Object Retrieval, Object Transfer, Save the Baby, The Great
Mississippi Lizard Egg, Three Mile Island, Toxic Waste Dump.

ADAT AMBALAN DAN RENUNGAN JIWA


PRAMUKA PENEGAK

Pramuka Penegak adalah kaum muda yang pada tingkat perkembangan jiwanya
diantaranya pada kondisi:
a. mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang sesuai
dengan lingkungannya.
b.

memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma

c. kehidupan emosinya mulai terintegrasi dengan fungsi-fungsi psikis lainnya


sehingga labih stabil dan lebih terkendali.

Kaum muda seusia Pramuka Penegak berfikir kritis, realistis, rasional dalam
berpendapat dan dalam perilakunya tercermin menggunakan pendekatan kultural
serta apa yang menjadi masukan dicerna melewati perenungan-perenungan.
Perkembangan semacam inilah yang membedakan dengan kelompok usia
sebelumnya.

Pada kegiatan Pramuka Penegak kita dapati adanya:


a.

Adat Ambalan

b.

Sandi Ambalan

c.

Renungan Jiwa

Adat merupakan kebiasaan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat


lingkungan setempat yang sudah berlaku dari masa ke masa, sehingga terkesan
merupakan peraturan dan tata nilai di masyarakat yang oleh anggotanya dijaga
dan dilestarikan menjadi pedoman pergaulan dalam kehidupan di masyarakat.
Adat bersifat lokal, hanya berlaku di masyarakat tertentu dan tidak berlaku di
masyarakat yang lain.

ADAT AMBALAN PRAMUKA PENEGAK


Adat Ambalan merupakan adat kebiasaan yang diciptakan oleh Ambalan
Penegak dan disepakati sebagai suatu yang harus ditaati serta merupakan tata nilai

yang dijadikan pedoman dalam upaya meningkatkan kepeduliaan terhadap Tuhan


YME, kepedulian pada bangsa dan tanah air sesama hidup dan alam
lingkungannya kepedulian terhadap diri pribadinya, serta ketaatannya pada Kode
Kehormatan Pramuka.

Anggota adat (Pramuka Penegak dalam Ambalan yang bersangkutan) bila


berprestasi akan diberikan penghargaan sedang yang tersebut melanggar adat akan
dikenakan sangsi.

Untuk dapat melestarikan Adat Ambalan, Dewan Ambalan Penegak menetapkan


seorang Pemangku Adat yang dipilih dari anggota Ambalan yang senior,
berpandangan luas dan teguh menjaga Adat Ambalan yang ada.

Macam-macam Adat Ambalan


Sedikit banyaknya yang manjadi Adat dalam Ambalan tergantung pada Ambalan
itu sendiri. Contoh-contoh Adat Ambalan (yang pernah ada)
1) Adat Ambalan pada saat penerimaan calon Penegak dari Tamu
Ambalan.
Setelah Tamu Ambalan ialah pemuda atau Pramuka penggalang yang sudah
berusia 16 tahun yang berminat untuk mengikuti kegiatan Pramuka Penegak
beberapa kali mengikuti latihan/kegiatan Pramuka Penegak, Tamu Ambalan
dihadapkan dewan kehormatan Ambalan untuk diwawancari apakah dia benarbenar tertarik dengan kegiatan Pramuka Penegak dan apakah selama ini dia aktif
mengikuti kegiatan Ambalan. Atas kemantapan tekat Tamu Ambalan tersebut
dalam mengikuti kegiatan Ambalan, Dewan Kehormatan Ambalan menetapkan
bahwa yang bersangkutan diterima sebagai calon Pramuka Penegak dengan
harapan yang bersangkutan mengikuti keaktifannya dan menyelesaikan SKU
Pramuka Penegak Bantara.

2) Adat Ambalan pada saat Calon Pramuka Penegak menyelesaikan SKU


Pramuka Penegak Bantara
- pada proses menyelesaikan SKU, calon Penegak didampingi oleh 2 (dua)
orang Pramuka Penegak Bantara Laksana sebagai monitor, pembimbing dan

pengamat perkembangan keterampilan dan sikap calon Penegak selama mengikuti


kegiatan Ambalan.
- pada saat menjelang pelantikan sebagai Penegak Bantara : calon diharuskan
menjalankan tugas-tugas spritual, misalnya : berpuasa selama 2 (dua) kali penuh,
membaca beberapa renungan jiwa dengan tujuan untuk lebih memantapkan
semangat dan tekadnya untuk menjalankan tugas-tugas selanjutnya.
- setelah tugas-tugas spiritual tersebut selesai dilaksanakan , calon diminta
menyucikan diri dan membuang jauh-jauh hal-hal yang bersifat negatif. Upacara
adat ini disembuhkan dengan membasuh muka, berkumur, membasuh telinga dan
tangan serta mengeringkan dengan handuk, kemudian handuk yang mengandung
kotoran, akibat perbuatan dan sikap negatif yang pernah dilakukan dibuang.

3)

Adat Ambalan membaca Renungan jiwa

Adat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian anggota


Ambalan terhadap Tuhan YME, tanah air, bangsa, masyarakat, alam, lingkungan,
diri sendiri serta ketaatannya kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Misalnya : Renungan jiwa pada saat :


-

peringatan hari besar nasional/agama

selesai upacara pelantikan

terdapat anggota Ambalan yang mengingkari/ melanggar Trisatya/ Dasadarma

4)
Adat Ambalan ketika seseorang akan dilakukan pelantikan Penegak
Pelaksana.

5) Adat Ambalan ketika melepas anggota Ambalan yang akan membaktikan diri
ke masyarakat

d.

Perlengkapan Adat Ambalan

1) Pusaka Ambalan
Sesuatu yang bersejarah bagi ambalan dan disepakati untuk dijadikan pusaka adat,
yang akan dihadirkan pada saat upacara adat dilakukan.
2) beberapa macam Renungan jiwa
3) beberapa Sandi Ambalan
4) kostum Pemangku Adat
5) perlengkapan Upacara Adat

SANDI AMBALAN PRAMUKA PENEGAK


a. Sandi Ambalan disusun oleh dan untuk Pramuka Penegak sendiri yang
kemudian oleh Pemangku Adat ditetapkan sebagai perangkat Adat Ambalan.
Dalam proses penyusunannya, Pembina Pramuka Penegak memberikan
pengarahan bahwa sumber utama dalam penyusunan Sandi Ambalan ialah :
1)

Pancasila

2)

Prinsip Dasar Kepramukaan

3)

Kode Kehormatan Pramuka

4)

AD dan ART Gerakan Pramuka

5)

Norma-norma agama dan masyarakat

6)

Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda.

b. Setiap Ambalan memiliki Sandi Ambalan, yang merupakan norma hidup


bagi Pramuka Penegak dalam Ambalan tersebut ; dengan demikian Sandi
Ambalan hanya berlaku bagi anggota Ambalan tertentu dan tidak berlaku bagi
Anggota Ambalan lain

c. Bagi Pramuka Penegak, Sandi Ambalan merupakan sesuatu yang disakralkan,


oleh karena itu ketika Sandi Ambalan dibacakan para Pramuka Penegak
mengikutinya dengan cermat dalam suasana yang hening dan bahkan ada yang

mengikutinya dengan sikap tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Pemangku Adat


Ambalan.

Contoh Sandi Ambalan


SANDI AMBALAN

TIRULAH MATAHARI
Atau paling tidak jadilah seperti rembulan yang mampu mengarahkan sinar,
menerangi bumi di malam gulita. Cahaya matahari seperti ilmu dan kasih yang tak
pernah berkurang meskipun senantiasa dipancarkan untuk menerangi semesta.

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Ibu pertiwi tersedu
Murka alam porak-porandakan negeri
Nafsu dan dengki coreng wajah bangsa
Anak negeri enggan dan berlalu

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Segelintir merangkak terseok-seok
Gundah hati penuh tanya
Segelintir merangkak cari mulia
Sepenuh jiwa menempuh kelelahan
Mengejar mulia hingga banyak jemu

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Mentari tenggelam, rembulan urung
Ibu pertiwi tersenyum dan beraksara
Jangan mengira mulia adalah madu yang kau makan
Takkan kau dapatkan mulia sebelum pahitnya sabar

Hanya yang bersungguh-sungguh dan bersabar


Yang akan menemukannya

Kawanku, Arjuna dan Srikandi Indonesia,


Tundukkan kepala dan pejamkan matamu,
Rasakan tiap degup jantungmu,
Renungkanlah

Bumi yang kita pijak,


Langit yang kita tatap,
Udara yang kita hirup,
Cahaya mentari yang kita rasakan kehangatannya,
Rembulan yang benderang di tengah gulita,
adalah
bumi, langit, udara, mentari, rembulan yang sama

dengan yang disaksikan


Plato, Socrates, Heraklius, Gandhi, Soekarno

Jika mereka bisa terinspirasi olehnya,


kenapa kita tidak?!

Tanamkan mutiara itu dalam dadamu


Satya dan Dharma Praja Muda Karana
Hingga tiba saatnya,
Engkau mampu menyinari tanpa mentari
Berjalan di malam hari tanpa rembulan
Sorot matamu bagai sihir
Tajam keningmu bagai kilatan pedang

Tirulah matahari
Jadilah mentari bagi dunia

Buka matamu
Dan tataplah ke depan
Kemuliaan adalah keniscayaan

Wajah zaman
Berlumuran debu hitam

Gulita terbelah
Sinar cerah merekah
Selama jantung masih berdetak
Kami, jiwa muda Indonesia
Takkan menyerah
Mengawal zaman
Mempersembahkan untukmu ibu pertiwi
Semangat PASOEPATI PUSPITA MURTI

RENUNGAN JIWA PRAMUKA PENEGAK


a. Renungan ialah suatu naskah singkat yang menguasai nilai-nilai spiritual,
mental dan moral dalam upaya mengamalkan satya dan darma Pramuka
b. Renungan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetuk hati para Pramuka
Penegak agar selalu ingat Satya dan Darmanya dan selalu mengamalkannya sesuai
dengan motto :
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
c. Naskah renungan disusun oleh Pramuka Penegak sendiri, dengan bimbingan
Pembina mereka dan dijaga kelestariannya oleh Pemangku Adat
d.

Macam-macam Naskah renungan, diantaranya:

1)

renungan bagi mereka yang akan dilantik

2)

renungan bagi mereka yang sedang mengalami masalah

3)

bebarapa renungan dalam menperingati hari besar nasional

4)

beberapa renungan dalam memperingati hari besar agama

5)

renungan pada upacara penutupan latihan

PENUTUP
Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa Pramuka Penegak bagi kita
(Pembina Pramuka Penegak) merupakan alat pendidikan ; oleh karena itu dalam
proses penyusunannya hendaknya diupayakan agar Pembina Pramuka Penegak
yang bersangkutan terlibat dalam posisi sebagai pembimbing, dan pengerak
supaya Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan renungan jiwa tersebut tidak
menyimpang dari :
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Prinsip Dasar Kepramukaan
3. Kode Kehormatan Pramuka
4. AD dan ART Gerakan Pramuka
5. Norma-norma Agama dan Masyarakat
6. Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda

KEPUSTAKAAN
1.

AD & ART GERAKAN PRAMUKA

2.

PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA. Kwarnas. Jakarta. 1999

3.
Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA
PRAMUKA, Jakarta, 2000.
4.

Rujukan KML. Kwarnas. Jakarta. 1983

5.
Keputusan Kwarda Jawa Tengah No. 10/KPTS/D.XI/8/79 tentang Tanda,
Lambang, Bendera Dan Kibaran Cita Ambalan Penegak Dan/Atau Racana
Pandega

PERLENGKAPAN PERJALANAN
Sumber: eigeradventure.com/content/perlengkapan-perjalanan

PERLENGKAPAN PERJALANAN
Terdiri
1.
2.
3. Perlengkapan Khusus

dari
Perlengkapan
Perlengkapan

:
Dasar
Tambahan

PERLENGKAPAN DASAR, diantaranya adalah : sepatu, kaos kaki, celana dan


pakaian jalan, jas hujan / rain coat, topi lapangan, sarung tangan, ikat pinggang,
rucksack / carrier / ransel, kantung tidur / sleeping bag, matras / alas tidur,
peralatan
navigasi,
senter,
peluit
dan
pisau.
Dalam memilih perlengkapan dasar, hal-hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1.Sepatu
-Pilih sepatu yang nyaman, tangguh, dapat melindungi dan cocok dengan aktivitas
yang akan dilakukan. Bentuknya harus sesuai dengan ukuran kaki si pemakai.
Sepatu yang baik harus menguntungkan bagi si pemakai dan kuat untuk
pemakaian
medan
yang
berat
-Untuk medan gunung hutan diperlukan sepatu yang melindungi alas kaki sampai
mata kaki (melindungi sendi dan ujung jari kaki), dapat mencengkram pada
permukaan licin dan tangguh di medan bebatuan, berkulit tebal, tidak mudah
sobek apabila terkena duri dan bagian dalamnya lunak, serta masih memberikan
ruang gerak bagi kaki. Bagian depannya harus keras, untuk melindungi ujung jari
kaki apabila terantuk batu (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang
yang pada bagian depannya teramat keras karena memakai besi, selain berat, juga
akan
merusak
jari
kaki
karena
adanya
perubahan
suhu).
-Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, bentuknya
biasanya bergerigi dengan dua arah, yang satu arahnya ke depan, berguna untuk
memberikan pijakan yang kuat pada medan yang mendaki, yang satunya lagi
mengarah ke belakang berguna untuk memberikan pijakan yang kuat pada medan
menurun.
-Ada lubang ventilasi yang bersekat halus, untuk memberikan nafas pada kulit
telapak
kaki.
-Sepatu TNI cukup baik untuk digunakan, tetapi bagian sampingnya harus
dimodifikasi dengan membuat semacam ventilasi, diberikan alas tambahan
(insoles) berupa nylon tipis yang membuat lapisan udara antara kulit kaki dengan
alas sepatu, sehingga sepatu nyaman dipakai tanpa dan tidak menjadi berat saat
basah.
Beberapa
hal
yang
perlu
diperhatikan
:
-Lecet, walaupun hanya luka kecil, namun sangat mengganggu perjalanan.
Penyebab lecet mungkin karena sepatu yang kita gunakan kurang cocok (terlalu
longgar atau sempit), kaos kaki kurang tebal ataupun sepatu yang kita kenakan
masih baru dimana kulitnya masih tebal dan keras. Untuk itu peliharalah kaki kita
dengan baik, sering-seringlah kita buka sepatu dan kontrol kaki, peliharalah

kebersihan kaos kaki (usahakan kaos kaki kita tetap dalam keadaan kering). Yang
penting kita harus mengenal sepatu yang akan kita pakai. Sepatu yang kita
gunakan akan lebih baik lagi apabila telah sering kita pakai (yang masih laik pakai
tentunya).
-Bersihkan kaos kaki, sepatu dan perlengkapan sepatu kita sesering mungkin.
-Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim (misalnya di dekat tungku
api
atau
pada
terik
sinar
matahari).
-Semirlah sepatu sewaktu-waktu dan olesi dengan semacam grease (minyak
semir), agar kulitnya tetap lembut dan benangnya tidak cepat lapuk.
2.
Kaos
kaki
Yang harus diperhatikan : kaos kaki harus menyerap keringat.
Kaos
kaki
berguna
untuk
:
-Melindungi kulit kaki dari pergesekkan langsung dengan kulit sepatu atau bagian
sepatu
yang
memungkinkan
akan
menimbulkan
lecet
/
luka.
-Menjaga
agar
telapak
kaki
tetap
dapat
bernafas
-Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah-daerah dingin
Untuk keperluan di atas, bahan kaos kaki sebaiknya terbuat dari katun asli atau
katun campuran wool atau bahan sintesis lainnya yang cukup baik. Kaos kaki
yang kita bawa harus disesuaikan dengan kebutuhannya, misalnya : tebalnya,
panjangnya dan jumlahnya, karena mungkin kita perlu memakai lebih dari satu
pasang kaos kaki. Yang paling penting adalah kita harus selalu memakai kaos kaki
kering. Dalam setiap perjalanan, dianjurkan untuk selalu membawa kaos kaki
cadangan. Untuk perjalanan lama yang menempuh daerah dingin, sebaiknya
menggunakan kaos kaki dua lapis, bagian dalam menggunakan kaos kaki dari
bahan katun sedangkan bagian luar menggunakan kaos kaki dari bahan wool.
3.
Celana
-Kuat
dan
lembut
-Ringan
-Tidak mengganggu gerakan kaki, artinya
-Praktis
-Terbuat
dari
bahan
yang
-Mudah kering, apabila basah tidak menambah berat

jalan
keras)

(tidak
jahitan

cukup

menyekat

longgar
keringat

Untuk keperluan di atas, bahan celana sebaiknya terbuat dari katun yang cukup
baik, tidak terlalu tebal, tahan duri dan mudah kering. Contoh yang tebaik untuk
jenis ini adalah celana PDL (pakaian dinas lapangan) militer atau celana loreng
tentara. Bahan dari jeans sangat tidak dianjurkan, karena selain berat dan kaku,
juga susah kering apabila basah terkena hujan. Pilihlah celana yang memakai
ritsluiting untuk mengurangi kemungkinan pacet masuk.
4.
-Melindungi
-Kuat

tubuh

Pakaian
dari

kondisi

jalan
sekitar

-Ringan
-Tidak
-Terbuat
dari
-Praktis
-Mudah kering

mengganggu
bahan
yang

menyerap

pergerakkan
keringat

Pada prinsipnya, pakaian jalan hampir sama dengan celana jalan, hanya yang
perlu diperhatikan adalah saku-saku yang ada pada pakaian jalan, tidak
mengganggu apabila diisi dan tertekan ransel. Bahannya sebaiknya memakai kain
yang terbuat dari katun atau wool, bertangan panjang untuk melindungi
kemungkinan tertusuk duri, sengatan matahari maupun binatang berbisa.
Seringkali orang mempunyai pemikiran yang salah, misalnya untuk penyusuran
pantai mereka memakai pakaian lengan pendek atau baju tanpa lengan, padahal
itu tidak baik, karena sinar matahari akan langsung menyengat kulit, sehingga
kulit menjadi rusak. Yang perlu diperhatikan lagi adalah pakaian yang kita
kenakan harus selalu kering, terutama saat kita akan tidur, untuk itu sangat
dianjurkan membawa pakaian cadangan.
5.Jas
hujan
/
rain
coat
Jas hujan yang paling ideal adalah yang tahan air dan angin, tetapi dapat
mengeluarkan panas tubuh atau keringat, sehingga nyaman saat memakainya.
6.Topi
lapangan
-Melindungi
kepala
dari
kemungkinan
cedera
akibat
duri
-Melindungi bagian kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang
-Topi yang akan kita kenakan harus kuat dan tidak mudah sobek
Untuk keperluan di atas, terutama untuk medan gunung hutan sangat dianjurkan
memakai topi rimba atau semacam topi jepang (yang menutup telinga dan leher).
Topi rimba / topi jepang selain melindungi kepala kita dari kemungkinan cedera
akibat duri, juga melindungi bagian belakang kepala kita dari curahan air hujan.
Memakai topi yang terlalu lebar sangat tidak dianjurkan, selain akan menghalangi
gerak, juga kurang praktis. Topi jenis koboi cocok jika dipakai di padang rumput
atau daerah yang tidak terlalu banyak semak.
7.
Sarung
-Sebaiknya
terbuat
dari
-Bentuknya
sesuai
dengan
tangan
-Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan kita

tangan
kulit
kita

Untuk medan gunung hutan, sarung tangan berguna melindungi tangan dari
kemungkinan tertusuk duri dan dari cedera akibat terkena daun-daun yang
berbahaya (daun pulus, dll) atau binatang-binatang kecil yang akan membuat
tangan kita gatal. Sarung tangan wool dipilih untuk perlindungan pada cuaca
dingin.

8.Ikat
pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala tidak terlalu besar tetapi
teguh, misalnya dari kulit yang tebal tapi lembut atau dari bahan sintetis lainnya.
Kegunaan ikat pinggang selain untuk menjaga celana kita supaya tidak melorot,
juga untuk mengaitkan alat-alat yang perlu cepat terjangkau seperti pisau, tempat
air minum, tempat P3K, dll.
9.
Ransel
/
Carrier
/
Rucksacks
-Ringan, sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan
(bayangkan apabila berat ransel kosong kita 8 kg), terbuat dari bahan yang water
proof, sehingga kalau hujan tidak bertambah berat, cukup melindungi isi ransel
walaupun tetap harus diberikan perlindungan ekstra dengan cara menggunakan
kantung-kantung plastik untuk melindungi perlengkapan peka, seperti pakaian
tidur,
alat
tulis,
makanan
kering,
dll.
-Kuat, harus mampu membawa beban kita dengan aman, berdaya tahan tinggi,
tidak mudah sobek, jahitannya tidak mudah lepas, zipper-nya kokoh, dll.
-Sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan. Untuk medan gunung hutan, tidak
dianjurkan memakai ransel dengan frame di luar, selain merepotkan juga
menyulitkan kita apabila melewati semak-semak. Ransel dengan frame luar cocok
digunakan pada medan-medan yang datar atau medan yang tidak banyak semaksemaknya
(seperti
salju,
padang
rumput
atau
pantai).
-Nyaman dipakai, diajurkan memakai ransel yang ada frame-nya. Frame ini perlu
agar berat beban merata keseluruhan keseimbangan tubuh, frame ini juga
membuat nyaman karena adanya ventilasi antara punggung dengan ransel. Bagi
ransel yang memakai frame di dalam (internal frame) mungkin perlu ditambahkan
bahan yang menyerap keringat di bagian yang bersentuhan dengan punggung. Tali
penyandang ransel harus kuat, cukup lebar dan empuk serta mudah di stel, juga
ada tali pinggang (hip belt) untuk mengatur supaya ransel menempel dengan baik
ke
tubuh
serta
membantu
pembagian
berat
keseimbangan.
-Praktis, kantung-kantung tambahan atau pembagian ruangnya memudahkan kita
mengambil barang-barang tertentu dan mudah di lepas. Sekarang ini banyak
sekali jenis ransel dalam berbagai model, ukuran, bahan serta harga yang
bervariasi di toko-toko. Ketelitian dalam memilih akan sangat menentukan. Harga
yang mahal belum tentu menjamin ransel yang baik, untuk itu pilihlah ransel yang
sesuai dengan kriteria di atas. Untuk jenis perjalanan tertentu, ada baiknya kita
melengkapi ransel kita dengan kantong tambahan atau daypack, ini untuk
memudahkan pergerakan terutama dalam perjalanan. Ketika sedang melakukan
penelitian atau sering melakukan perpindahan tempat, daypack sangat membantu
kita.
10.Kantung
Tidur
/
Sleeping
Bag
Pada malam hari, badan kita akan kehilangan panas tubuh lebih cepat dari panas
yang dihasilkan, oleh sebab itu kita perlu dilindungi lapisan yang dapat menahan
dingin dan mencegah panas tubuh keluar / hilang, salah satunya adalah dengan
menggunakan sleeping bag / kantung tidur.

11.Matras / Alas Tidur, sangat diperlukan supaya tubuh kita yang sudah
terbungkus kantung tidur / sleeping bag, tidak langsung menyentuh tanah.
12.Peralatan
Navigasi
Peralatan navigasi ini merupakan peralatan penting yang harus selalu kita bawa,
diantaranya adalah : kompas, peta, penggaris segi tiga, busur derajat, pensil, dll.
13.Senter
Apabila kita kemalaman dalam perjalanan, maka senter sangat diperlukan sebagai
alat penerangan, tetapi disarankan tidak melakukan perjalanan di malam hari,
karena sangat berbahaya. Jangan lupa untuk membawa lampu dan batere
cadangan.
14.Peluit
Diperlukan sebagai tanda apabila kita tersesat atau kehilangan arah.
15.Pisau
Pisau dan golok tebas merupakan alat bantu untuk keperluan menusuk, menyayat,
memotong, melempar dan yang terpenting sebagai alat bantu untuk membuat api
(memotong ranting, memotong kayu tipis-tipis, dll). Ada banyak pisau yang
dibuat khusus untuk keperluan tertentu walaupun tetap dapat digunakan untuk
keperluan lainnya. Pisau adalah sahabat yang sangat baik dan berguna bagi
pengembaraan. Karena itu pisau yang dibawa harus benar-benar cocok ukurannya,
dapat dipercaya dan sesuai dengan keperluan kita.
PERLENGKAPAN
TAMBAHAN
Perlengkapan ini walaupun bukan hal penting, namun ada baiknya juga kita
membawanya untuk menambah kenyamanan dalam perjalanan kita.
1. Putis, yaitu pembelat betis yang terbuat dari kain katun / wool. Para
pengembara, pejalan kaki, tentara menggunakan putis ini untuk menjaga otot-otot
betis
agar
tetap
fit
dalam
melakukan
perjalanan
panjang.
2.Gaiters (Sarung anti pacet), semacam sarung yang biasanya dibuat dari kain
tipis, setinggi lutut sebelah atas, ujungnya bertali seperti sarung bantal. Banyak di
pakai oleh pekerja kayu / perintis yang banyak melewati daerah rawa-rawa atau
hutan
basah
yang
banyak
pacet
/
lintahnya.
Sekarang ini sudah banyak gaiters yang di jual di toko-toko, tinggal kita pilih
mana yang kita sukai sesuai dengan keuangan kita tentunya.
3.Kelambu, untuk perjalanan yang banyak melewati rawa-rawa, ada baiknya
apabila kita membekali diri kita dengan kelambu untuk menambah kenyamanan
perjalanan
kita.
4.Kupluk (balaclava), untuk menambah nyenyak tidur dan terhindar dari gigitan
serangga kecil. Untuk daerah dingin (gunung es) fungsinya menjadi penting guna
melindungi
muka
dan
telinga
dari
pengaruh
cuaca
dingin.
5.Semir sepatu, terutama bagi pengguna / pemakai sepatu TNI, sebagai
pemeliharaan supaya sepatu tetap lemas dan lentur. Tetapi semir sepatu ini bisa

diganti
dengan
campuran
minyak
kelapa
dan
bawang
merah.
6.Ikat kepala / kacu segitiga / bandana, kegunaannya sangat banyak, diantaranya
bisa untuk menghapus keringat, sebagai tutup kepala atau telinga, dan bisa juga
untuk membalut.
Perlengkapan
pribadi
lainnya
-Jarum,
benang,
kancing
dan
obat-obatan
-Tali sepatu cadangan, semir sepatu (bagi sepatu TNI), tali tubuh (webbing)
-Handuk,
sikat
gigi,
sabun
dan
celana
dalam
dll
Perlengkapan
masak,
terdiri
dari
-Alat
masak
lapangan
(nesting,
-Alat
bantu
makanan
lainnya
(sendok,
garpu,
-Alat
pembuat
api
(lilin,
korek
api,
spirtus,
-Kantung air / tempat air
PERLENGKAPAN
1.CLIMBING
(pemanjatan
-Tali
statis
-Harness
-Helm
-Carabineers
-Sling
standar
dan
-Chock
-Piton
-Ascendeur
-dll
2.ORAD
-Perahu
-Kano
-Perahu
-Dayung
-Pelampung
-Helm
-Tali
-Pompa
-dll
3.CAVING
-Helm
-Headlamp
-Harness
-Tangga
-Sepatu

(olahraga

tebing)
/

prusik

arus

deras)

:
dll)
dll)
dll)

KHUSUS
:
dinamis

sling

:
kayak
karet

pengaman

(penelusuran

gua)
/

baja

:
senter

ladder
karet

-Carabineer
-Ascendeur
-dll
(EIGER Adventure Training & Education)

Upacara Dalam Satuan Penegak


*) Dasar: Keputusan Kwarnas 178 tahun 1979

Upacara dalam satuan penegak sudah diatur petunjuk penyelenggaraannya sesuai


dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Namun, tiap satuan bisa
memberikan variasi yang berbeda sesuai dengan adat di satuan yang bersangkutan
selama tidak menyalahi aturan yang ada.
Karena pelaksanaan upacara berkaiatan erat denga Peraturan Baris-berbaris
(PBB), maka perlu juga diperhatikan standard PBB yang digunakan. Di Indonesia
ada dua aturan, pertama, TUM (Tata Upacara Militer) yang biasa digunakan
dalam militer dan TUS (Tata Upacara Sekolah) yang biasa dipakai oleh
PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) atau PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka). Sementara pramuka sendiri tidak memberi ketentuan TUM atau
TUS yang berlaku digunakan. Maka tiap satuan bisa memilih mana yang lebih
tepat digunakan.
MACAM UPACARA DAN PENGERTIANNYA

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan


peraturan
yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan
kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti
yang baik.
Upacara Umum
Upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan
yang berlaku secara umum.
Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan
Upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan
mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka.
Upacara Pelantikan
Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota
Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu
dalam satuan.
Upacara Kenaikan Tingkat
Upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan
umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat
kecakapan umum yang berlaku.
Upacara Pindah Golongan
Upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke
golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Upacara Meninggalkan Ambalan
Upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak untuk terjun
ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
TUJUAN DAN SASARAN UPACARA
Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang
berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang
berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, adalah agar setiap Pramuka :


a.

memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama ;

b.

memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi ;

c.

selalu tertib di dalam hidup sehari-hari ;

d.

memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain ;

e.

dapat memimpin dan dipimpin ;

f.

dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib ;

g.

meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa ;

POKOK-POKOK UPACARA
Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
adalah bersaf, karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan :
1) pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih ;
2) pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara.
Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti :
Pembacaan Dasa Darma bisa dilakukan oleh 1 orang atau 2 orang putra dan putri.
Pada saat pembacaan Dasa Darma tidak dilakukan penghormatan. Tetapi jika ada
pembacaan Tri Satya maka dilakukan penghormatan. Sesuai dengan adat,
penghormatan pada saat pembacaan Tri Satya bisa dilakukan dengan cara tangan
kiri menggenggam ujung setangan leher dan menempelkan pada dada sebelah kiri
(jantung) dan tangan kanan hormat. Pembacaan Dasa Darma bisa digantikan
pembacaan SANDI AMBALAN.
UPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA
Petugas dalam upacara
Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas berikut :
a.

Pembina Upacara,

b.

Pemimpin Upacara,

c.

Pengatur Upacara,

d.

Pembawa Acara,

e.

Pengibar Bendera,

f.

Petugas-petugas lain.

Pembina Upacara
Pembina Upacara berhak :
a.
menerima penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh Pemimpin
Upacara.
b. Merobah dan mengesahkan rencana acara upacara yang diserasikan dengan
situasi dan konsisi.
c.

Melaksanakan acara yang ditentukan

d.

Melimpahkan wewenangnya kepada Pemimpin Upacara.

Pemimpin Upacara
Pemimpin Upacara berkewajiban :
a.
Memimpin peserta upacara untuk memberikan penghormatan kepada
Pembina Upacara.
b.

Mengatur ketertiban peserta upacara.

c.

Mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.

Pengatur Upacara
Pengatur Upacara berkewajiban :
a.
Menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya
upacara.
b. Mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan
dari Pembina Upacara dan memberikan penjeleasan seperlunya.
c.

Mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara.

Pembawa Acara

Pembawa acara berkewajiban :


a.

Membaca acara upacara.

b. Dalam keadaan terpaksa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan


dari Pengatur Upacara.
c.

Mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Pengatur Upacara.

Pengibar Bendera
Pengibar Bendera berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang
Merah Putih, sesuai dengan ketentuan.
Petugas lain
Petugas lain berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan oleh
petugas-petugas di atas.
Upacara pengibaran Sang Merah Putih
a.
Urutan acara ditentutakan menurut keperluan dan disesuaikan dengan
maksud dan tujuan upacara.
b.

Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih :

1)

Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.

2)

Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.

3) Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin


Upacara.
4) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap
dimulai.
5)
Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan
mengikatkan bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang
petugas mengatakan: Bendera siap.
6)
Pemimpin Upacara memberi aba-aba: Kepada Sang Merah Putih ..
hormat grak, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di
puncak tiang. Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya
oleh korps musik atau kelompok vocal.

7)
Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan
aba-aba : Tegak .. grak.
8) Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga
langkah, memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke
tempat semula.
9)

Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.

10) Pembacaan teks Pancasila.


11) Amanat Pembina Upacara.
12) Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara
pengibaran bendera telah dilaksanakan.
13) Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin
oleh Pemimpin Upacara.
14) Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
15) Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.
Petugas dalam upacara
a.

Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.

b.

Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.

c.
Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin
Upacara.
d.
Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara
penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai.
e. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan
memberi hormat kepada Sang Merah Putih.
f.
Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: Bendera
siap.
g.
Pemimpin Upacara memberi aba-aba: Kepada Sang Merah Putih ..
hormat grak, dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di
batas bawah.

h.
Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : Tegak .. grak, kemudian
petugas melepas bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa
ketempat semula (tidak balik kanan).
i.

Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.

j.
Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara
pengibaran bendera telah dilaksanakan.
k.
Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin
oleh Pemimpin Upacara.
l.

Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.

m.

Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.

Bendera Setengah Tiang


a. Dalam keadaan berkabung, Sang Merah Putih dikibarkan setengah tiang,
dengan jalan menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan
sampai setengah tiang.
b. Penurunan bendera yang berkibar setengah tiang dilakukan dengan
menaikkannya ke puncak tiang lebih dahulu, kemudian diturunkan.
Laporan
Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut :
a.

Peserta upacara dalam keadaan sikap sempurna.

b.
Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat lalu
menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.
c.
Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke tempat
semula.
d.
Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju
menghadap Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormat lebih dahulu.
Selesai laporan, memberi hormat kemudian kembali ke tempat.
Mengheningkan cipta dan berdoa
a.
Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan
menundukkan kepala dalam keadaan siap.

b.

Tutup kepala tetap dipakai.

c.
Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan
masing-masing.
d.
Mengheningkan cipta
musik/sangkakala/genderang.

dan

berdoa

dapat

diiringi

oleh

korp

Acara Pelengkap
Jika dalam upacara penurunan/penyimpanan bendera diadakan aubade (lagu-lagu
sanjungan) dan atraksi, lagu-lagu tersebut dinyanyikan sesudah Pembina Upacara
berada di mimbar lain.
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :
a.

Kerapihan setiap anggota ambalan.

b.

Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara

c.

Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

d.

Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.

e.
Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin
Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan
barisan.
g.
Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para
pemimpin Sangga.
h.
Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan
yang berlaku.
i.
Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
j.

Pembacaan Dasaidarma atau Sandi Ambalan oleh petugas.

k.
Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh
anggota ambalan.

l.

Pengumuman dari Pradana/Pembina.

m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing.


n.

Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.

UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PASUKAN PENGGALANG


Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut
:
a.

Kerapihan setiap anggota ambalan.

b.

Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

c.

1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.

2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.


d.
Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah
kanan barisan.
e.
Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan
yang berlaku.
f.
g.

Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.


Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.

h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lainlain.
i.

Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

j.

Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.

k.

Pradana membubarkan barisan.

UPACARA PENERIMAAN TAMU


Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian
Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut :
a.

Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina.

b.

Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan.

c.
Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti
kegiatan ambalan.
d.

Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan.

UPACARA PENERIMAAN CALON PENEGAK


Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara
Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut :
a.

Pradana mengumpulkan anggota ambalan.

b.

Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan.

c.

Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.

d.

Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan.

e.

Pengantar kata Pradana atau Pembina.

f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon
Penegak.
g.

Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat.

h.

Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.

i.

Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.

j.

Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

UPACARA PELANTIKAN CALON PENEGAK MENJADI PENEGAK


BANTARA
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri
Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a.

Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.

b.
Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan
pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.
c.
Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri
mengenai watak dan kecakapan calon.

d.

Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.

e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota
ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.
f.

Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.

g.
Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing.
h.

Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.

i.
Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di
dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda
Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri.
j.

Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.

k.

Ucapan selamat dari anggota ambalan.

l.
Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang
selesai dilantik untuk kembali ke sangganya.
UPACARA KENAIKAN TINGKAT
MENJADI PENEGAK LAKSANA

DARI

PENEGAK

BANTARA

Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana


dilakukan sebagai berikut :
a.

Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.

b.
Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke
hadapan Pembina Penegak.
c.
Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan
kecakapan yang bersangkutan.
d.

Para pendamping kembali ketempat.

e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara
Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
f.
Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina
Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan
menghormat dipimpin Pradama atau petugas.

g.
Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang
bersangkutan.
h.

Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.

i.

Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.

j.
Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun
Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya
ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya
k.

Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing.

l.

Ucapan selamat dari anggota ambalan.

m.

Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

UPACARA PEMBERIAN TANDA KECAKAPAN KHUSUS KEPADA


PRAMUKA PENEGAK
Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah
memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan
Latihan dengan jalan sebagai berikut :
a.
Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan
Pembina.
b.

Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi.

c.
Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh
Pembina.
d.

Ucapan selamat dari anggota ambalan.

e.

Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

UPACARA PELEPASAN PENEGAK YANG AKAN TERJUN KE


MASYARAKAT
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam
bentuk informal, di luar pertemuan rutin.
a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita.
b. Acara upacara meliputi :

1) Penjelasan Pembina.
2) Penegak yang bersangkutan minta diri.
3) Sambutan wakil anggota ambalan.
4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.
5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.
6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.
7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
c. Tempat dan waktu tidak terikat.
KEANEKARAGAMAN
Mengingat bahwa upacara di satuan Pramuka itu bersifat serta bertujuan
pendidikan dan agar tidak membosankan anggota, para pembina hendaknya dapat
membuat berbagai keanekaragaman dan mengembangkan tata upacara menurut
keadaan setempat. Keanekaragaman dan pengembangan tersebut tidak dibenarkan
mengurangi isi prinsip-prinsip yang tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan
ini serta terjamin kekhidmatannya. Upacara lain yang tidak diatur dalam petunjuk
diserahkan kepada kebijaksanaan para Pembina.

50 Tahun Gerakan Pramuka


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengeluarkan penetapan Logo, Lagu
dan Maskot dalam rangka kegiatan peringatan Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011.
Sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor : 019 Tahun 2011 maka
Logo, Lagu dan Maskot yakni :

Penjelasan Makna Logo :


50 Tahun Gerakan Pramuka dalam usia 100 tahun Kepanduan di Indonesia
menjadi Momentum memperkuat Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi Kepramukaan yang menjadi wadah pembinaan kaum muda menuju
kejayaan Indonesia dalam semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan.
Warna :
1. Merah lambang keberanian..
2. Putih lambang kesucian.
3. Ungu/ wulung lambang kematangan dan kecintaan.
4. Kuning lambang kejayaan.
5. Hitam lambang kekuatan dan keabadian

Penjelasan Makna Maskot :

Nama Maskot si Jambul,. Si Jambul diambil dari karakter atau ciri khas satwa
yang dijadikan Maskot yaitu elang Jawa yang memiliki jambul di atas kepalanya.
3 helai bulu pada kepala melambangkan Trisatya.
10 Helai bulu pada sayap melambangkan Dasa Darma
5 helai bulu pada ekor melambangkan Pancasila.
Warna :
Warna pada maskot mengambil warna-warna dominasi coklat yang sudah menjadi
identitas warna Gerakan Pramuka.

Materi Pertolongan Pertama

UMUM
Pertolongan Pertama merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena
jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek,
maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban
Dalam kegiatan kepramukaan, khususnya yang dialkuakn di alam terbuka, materi
pertolongan pertama penting untuk dikuasai. Karena dalam kegiata tersebut bisa
saja terjadi kecelakaan sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan
sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan
pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA
Maksud PP adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau
sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat
dihindari.
Kegunaan materi ini secara khusus adalah untuk membekali setiap pramuka
penegak agar dapat memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi halhal yang tidak diinginkan
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah
penurunan kondisi badan atau cacat.

SIKAP, KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG


Sikap penolong :
1. Tidak panik, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban
jangan menganggap enteng luka yang diderita korban.
2. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.
3. Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.
4. Perhatikan tanda-tanda shock.
5. Janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan
jenis dan keparahan luka yang dialami korban.
Kewajiban Penolong :
1.
2.
3.
4.

Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan


Perhatikan keadaan penderita
Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan
Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit

Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih
lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
TEKNIK DALAM P3K

A. Prioritas dalam P3K

Urutan tindakan secara umum:


1.

Cari keterangan penyebab kecelakaan

2.

Amankan korban dari tempat berbahaya

3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan


kesadaran.
4.

Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.

5.

Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan
tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru
kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam
jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa
terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang
telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat
serta infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. melakukan tekanan
3. mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.
Macam-macam pembalutan:
1.

Pembalutan segitiga atau mitela

Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan
tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah
satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm
sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.

2.

Pembalut Plester

Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi
paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit),
Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3.

Pembalut Pita Gulung.

4.

Pembalut Cepat.

Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
Indikasi pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa
nyeri.
Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:
1.

Bundar, pada kepala.

2.
Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada
lengan bawah dan betis
3.
Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan,
lengan atas, jari tangan.
4.

Tidak karuan bentuknya, pada persendian

C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang
yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang
patah. Syarat pemasangan bidai:
1.

Bidai harus melebihi dua persendian yang patah

2.

Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.

3.

Bidai dibungkus agar empuk.

4.
Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi
jangan kelonggaran.
Alat-alat bidai:

1.

Papan, bamboo, dahan

2.

Anggota badan sendiri

3.

Karton, majalah, kain

4.

Bantal, guling, selimut

D. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1.

Tersedak,

2.

Tenggelam

3.

Sengatan Listrik,

4.

Penderita tak sadar,

5.

Menghirup gas dan atau kurang oksigen,

6.

serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.

Fase RJP:
A = Airway control (pengeuasaan jalan napas),
B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.
E. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat
lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerahdaerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus
melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkutan korban:
1.

Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual

Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera
ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang
2.

Pengangkutan dengan alat (tandu)

Rangkaian pemindahan korban:


1.

Persiapan,

2.

Pengangkatan korban ke atas tandu,

3.

Pemberian selimut pada korban

4.

Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.

Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:


1.

Pengangkatan korban,

Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh
(paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2.

Sikap mengangkat.

Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.


3.

Posisi siap angkat dan jalan.

Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki,
kecuali;
-menaik, bila tungkai tidak cedera,
-menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
-mengangkut ke samping,
-memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
-kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
TRANSPORTASI
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang
fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi
pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter.

Tata cara pemindahan korban:


a.
Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan
korban, pelihara udara agar tetap segar.
b.

Syarat pemindahan korban:

1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik


2. tidak ada gangguan pernapasan
3. pendarahan sudah di atasi
4. luka sudah dibalut
5. patah tulang sudah dibidai
Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari
korban tentang:
- Keadaan umum korban
- Sistem persyarafan (kesadaran)
- Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah)
- Sistem pernapasan
- Bagian yang mengalami cedera.
F. BEBERAPA KECELAKAAN DAN PERTOLONGANNYA
1.

Pingsan

Yaitu korban tidak sadarkan diri tetapi nafasnya ada.


Macam-macam pingsan:
a.

Pingsan karena sengatan matahari

Gejalanya:
penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit kepala,
tidak dapat berjalan tegak, suhu tubuh 40-41C, pernapasan cepat dan tidak
teratur.

Pertolongan: baringkan ditempat teduh dan banyak angin, komperes seluruh


tubuh dengan air dingin, usahakan agar tidak mengigil dengan memijat kaki dan
tangan, bila keadaan tidak membaik bawa kerumah sakit.
b.

Pingsan karena kelelahan/ kelaparan

Gejalanya:
Kedinginan dan berkeringat, lemah, pandangan berkunangkunang, kesadaran menurun.
Pertolongan: baringkan ditempat datar, letakkan kepala lebih rendah dari
kaki,buka baju bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila muntah
miringkan kepala, beri bau-bauan yang merangsang, setelah sadar beri minuman
air gula.
2.

Shock

Yaitu:
peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga
mengakibatkan terganggunya alat tubuh.
Gejalanya:
kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin
lama melambat bahkan hilang, penderita mual, kbadan dingin,
lembab&pucat,napas tidak teratur, pandangan kosong,tidak bercahaya, pupil
melebar.
Pertolongan: Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik
lidah penderita keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti,
hentikan pendarahan bila ada patah tulang pasang bidai, bawa keRS
3.

Keseleo

Keadaan dimana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi.


Pertolongan: Istirahatkan korban dengan letak keseleo ditnggikan
Boleh dikomperes air hangat dan urut hati-hati
Bila lutut dipasang kness dekker, lakukan pembalutan agar keras pada bagian lain
Bawa ke RS untuk memastikan apakah ada retak atau patah tulang
4.

Patah tulang

Menurut kontaminasinya:
patah tulang tertutup: ujung tulang tak berada di luar

Tanda-tanda: Gerakan tak normal, tambahan


digerak.

adanya bengkak, sakit bila

Pertolongan: usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai
dan bawa keRS.
Patah tulang terbuka: ujung tulang berada di luar.
Tanda-tanda: Tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan.
Pertolongan: Mencuci luka dengan air bersih, tulang yang keluar dimasukan, tutup
dengan kassa steril, gunakan anti septic, pasang perban elastic dan setelah selesai
pasang bidai dan langsung transportasi.
Jenis patah tulang terbuka:
Patah tulang belakang
Sulit ditentukan bila keliru akan fatal
Pertolongan: bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit
di punggung dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung
harus tetap datar dan di transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai.
Patah tulang panggul
Sulit menentukannya
Pertolongan: bila korban jatuh terduduk atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit
untuk duduk, maka langsung saja di transportasi dalam keadaan berbaring.
Patah tulang rusuk
Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan.
Pertolongan: hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menekan daerah dada
karena bisa jadi patahan tulang rusuk menembus paru-paru ynag akan berakibat
fatal. Dapat dibantu dengan pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke
dada, secara perlahan langsung transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk
atau berbaring asal bagian yang patah tidak tertekan.
Patah tulang kecil-kecil
Pertolongan: untuk meta karpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola
karsa kemudian dibalut dengan elastic perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jarijari kaki cukup langsung dipasang perban elastic.

5.

Penyakit Penggunungan (Mountain Sickness)

Terjadi pada ketinggian 2000 mdpl reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh
orang yang bersangkutan:
Penyakit kegunungan yang akut.
Gejala:
penderita measa pusing, sakit kepala, lelah, mengantuk,
kedinginan, mual, dan muntah-muntah, pucat, sesak, gelisah, susah konsentrasi,
susah tidur. Hal ini karena oksigen daam tubuh berkurang.
Pertolongan: Istirahatkan selama 24 s.d. 48 jam, bila tidak ada perubahan
turunkan ke tempat yang lebih rendah.
Penyakit pegunungan akut disertai kelainan paru-paru.
Terjadi pada ketinggian diatas 3000 mdpl, Gejala: munculnya 36 jam setelah tiba
di tempat tersebut.
Tanda-tanda: batuk kering, bahkan batuk berdarah, seesak napas, dada terasa
teretekan denyut nadi makin cepat, penderita pucat, membiru kemudian pingsan.
Pertolongan: baringkan dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya,
berikan pernapasan buatan bila perlu, turunkan penderita ke tempat yang lebih
rendah, bawa ke RS.
6.

Luka bakar.

Luka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan
kimia.
Derajat Luka Bakar:
Derajat I
hanya mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan
pada kulit, ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.
Derajat II
mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa
nyeri, dengan peralatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.
Derajat IIB
mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya
pecah, warna pucat, rasa nyeri, embuh lma dan menimbulkan bekas.
Derajat III
yang hebat.

seluruh lapisan kulit rusak, sembuh lama dan menimbulkan cacat

Luka bakar harus melihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar
tersebut. Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa
penderita.
Pertolongan: Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan
penyebab. Daerah yang terbakar cukup cukup di rendam/ di siram dengan air
dingin (jangan air es) karena akan menambah sakit. Luka bakar yang luas perlu
segera mendapatkan tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah
terbakar > 10% penderita harus dirawat di RS.
7.

Tenggelam.

Pertolongan beri pernapasan buatan, raba denyut nadi leher, bila tidak teraba
lakukan pijatan jantung dengan cara menekan atau memukul dada korban denga
telapak tangan, melakukan sampai korban sadar, kosongkan air dalam perut
dengan memiringkan kepala korban sedikit lebih rendah dari perut, kemudian
letakan ke atas belakang hingga air keluar dari mulut.
8.

Benda Asing yang Masuk Kedalam Tubuh

a. Benda asing dihidung, misalnya pacet.


Caranya:
Letakkan segelas air dingin didepan rongga agar pacet keluar atau
meneteskan air tembakau kehidung
Setelah pacet melepaskan gigitannya, tarik dengan pinset
b. Benda asing ditelinga, misalnya serangga.
Caranya:

teteskan beberapa tetes minyak tanah

Beri air hangat


9.

Gigitan Binatang

Binatang jika mengigit akan menimbulkan 3 masalah yaitu:


Perlukaan
Mencuci luka sampai bersih dengan air (steril).
Menghilangkan adanya benda asing
Membuang jaringan yang mati
Memberikan anti septic

Menjahit luka
Infeksi
Cara mengatasi berikan anti serum
Keracunan,cara mengatasi:
Tenangkan penderita agar tidak cepat menjalar,
Baringkan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari jantung
Memberikan ikatan yang kuat di atas dan bawah tempat yang digigit
Cuci sampai bersih
Istirahatkan tempat yang digigit
Menghindari manipulasi (pijit-pijit)
Kirim ke RS
Contohnya:
Digigit ular
racun ini bersifat merusak sel setelah 4 jam, racun akan menjalar keseluruh tubuh.
Pertolongan :
Pada Perlukaan
Memberikan tekanan pada sumber pendarahan
Mencuci luka sampai bersih dengan air steril
Menghilangkan benda asing pada luka
Membuang jaringan yang sudah mati
Memberikan antiseptic
Menjahit luka
Menutup luka dengan kasa steril

Bahaya infeksi
Sama dengan perlukaan
Berikan suntikan ATS
Pada keracunan
Baringkan penderita dengan posisi lebih rendah dari jantung
Usahakan penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar
Memberi ikatan yang kuat atas dan bawah dari tempat yang digigit dengan 10cm,
kendorkan setiap jam sekali selama menit
Mengistirahatkan bagian yang digigit
Hindari manipulasi dengan pijit-pijit
Bawa kerumah sakit
Digigit pacet
Ludah lintah atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah
mengalir terus-menerus melalui beku luka yang menyebabkan gatal-gatal dan
terjadi pembengkakan.
Pertolongan: Lepaskan pacet dengan membawa/meneteskan air tembakau
ketubuh lintah, kemudian gosok bekas gigitan dengan salep anti gatal.
Digigit serangga
Dapat menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit
Pertolongan: Sengatan serangga diambil
Bekas gigitan digosok dengan salep anti gatal (reason)
Beri obat penahan sakit (aspirin,antalgin,dsb)
10.

Keracunan makanan.

Pertolongan: usahakan penderita muntah dengan memekan langit-langit


tenggorokan dengan jari melalui mulut.
Setelah muntah beri norit / arang ditumbuk halus

Bila perlu diberikan napas buatan.


G. PENGENALAN OBAT-OBATAN
OBAT LUAR 1.

Rivanol

2.

Plester

3.

Betadine

4.

Minyak kayu putih

5.

Alkohol

6.

Tetes mata

7.

Bioplasenton

8.

Counterpain

9.

Kapas

10. Pembalut
11. Oxycan
Kretifitas 1 - 2 Games
GAMES KREATIFITAS 1 ( 9 titik)

1. Menarik garis lurus.


2. Garis tidak terputus.
3. Hanya ada empat kali kesempatan menarik garis.
4. Garis harus mengenai semua titik yang ada (sembilan titik).

GAMES KREATIFITAS 2 (16 titik)

1. Menarik garis lurus.


2. Garis tidak terputus.
3. Hanya ada enam kali kesempatan menarik garis.
4. Garis harus mengenai semua titik yang ada (enambelas titik).

Titanic
Kreativitas, kerjasama tim, dan strategi

TITANIC

Teaching point

1. Membangun kebersamaan.
2. Menunjukkan untuk kesuksesan regu diperlukan pengorbanan anggota regu.
3. Perlunya anggota menyatu dengan tujuan kelompok.
4. Pengaturan strategi dalam pemecahan masalah.
5. Berfikir kreatif.

Lama permainan

: 20 40 menit

Perlengkapan : selembar kain ukuran 1,5 m x 1,5 m.

Instruksi

1. Semua anggota regu diminta untuk berdiri di atas kain seakan-akan mereka
berada dalam satu kapal yang akan tenggelam. Tidak ada bagian dari kaki yang
berdiri diluar kain.
2. Setelah mereka berhasil berdiri di atas kain dalam hitungan satu sampai lima,
kemudian mereka diminta keluar dari kain. Selanjutnya mereka diminta
memperkecil ukuran kain tempat berpijak dengan cara melipat kain. Setelah itu
mereka diminta berdiri lagi di atas kain dengan persyaratan yang sama.
3. Tujuan yang akan dicapai kelompok adalah kemampuan untuk berdiri di atas
kain yang ukurannya sekecil mungkin.

Debriefing

1. Pelajaran apa yang mereka peroleh ?


2. Apa persyaratan kesuksesan untuk mencapai ukuran terkecil ?
3. Perilaku apa yang harus ditunjukkan oleh anggota regu agar sukses ?

Anda mungkin juga menyukai