PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. Z
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat
: Krueng Barona,
Aceh Besar
Suku : Aceh
Pekerjaan
: Buruh Rumah Tangga
No RM
: 0747951
Tanggal Periksa
: 27 Januari 2016
Keluhan
Riwayat
Keadaan
Kesadaran:
Tekanan
Nadi:
92 kali/ menit
Pernafasan
Suhu
E4M6V5
: 20 kali/menit
: 36,8 0C
Pemeriksaan Fisik
a.
Kulit
Warna
: sawo matang
Turgor :
normal
Sianosis:
Ikterus
tidak ada
: tidak ada
Edema
b.
: tidak ada
Kepala
Bentuk
: normocephali
Wajah
: simetris
Mata
: konjungtiva pucat (-/-), ikterik (-/-), pupil bulat isokor 3 mm/3 mm, refleks cahaya
langsung (+/+), dan reflex cahaya tidak langsung (+/+)
Telinga
Hidung
Mulut
c.
: serumen (-/-)
: sekret ( -/-)
: dalam batas normal
Leher
Inspeksi
Thoraks
Inspeksi
Statis
Dinamis
Kanan
Palpasi
Perkusi
Kiri
Sonor
Auskultasi
Sonor
Vesikuler Normal
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Atas
Kiri
Auskultasi
Abdomen
Palpasi
h. Ekstremitas
: Akral hangat
Status Neurologis
GCS
: E4M6V5
Laseque : (-)
Kernig
Babinski : (-/-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II
: (-)
: (-)
: (+/+)
Nervus Cranial
Nervus
III (otonom) :
Kanan
Ukuran
pupil
3mm
Bentuk
pupil
Bulat
Refleks
cahaya langsung
Refleks
Nistagmus
Strabismus
Atas
Bawah
Medial
Diplopia
bola mata :
Bulat
kembar
Pergerakan
3mm
Eksoftalmus
Melihat
Kiri
Kanan
Kiri
Kelompok
Motorik
Membuka
mulut
Menggigit
dan mengunyah
dahi
Menggembungkan
Sudut
mata
Memperlihatkan
bibir
Kanan Kiri
pipi
gigi
Nervus IX & X
Bicara
Menelan
Nervus
XI (fungsi motorik)
Mengangkat
Memutar
bahu
kepala
Nervus
Artikulasi
lingualis
Menjulurkan
lidah
Baik
Normal
Kelompok Sensoris
Badan
Motorik
Sensibilitas
Rasa suhu
: Tidak diperiksa.
Rasa nyeri
Rasa raba
Motorik
Pergerakan : (+ /+)
Kekuatan
Tonus : N/N
Trof : N/N
: 5555/5555
Refleks
Biceps
: (+/+)
Triceps
: (+/+)
Sensibilitas
Kanan
Rasa
suhu
Rasa
nyeriTurun
Turun
Rasa
raba Turun
Turun
Motorik
Pergerakan : (+/+)
Kekuatan
Trof : N/N
: 5555/5555
Refleks
Patella
: (+/+)
Achilles : (+/+)
Babinski : (-/-)
Chaddok
Gordon : (-/-)
Oppenheim : (-/-)
: (-/-)
Klonus
Paha : (-/-)
Kaki : (-/-)
Kiri
Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensibilitas
Rasa suhu
Rasa nyeri
Rasa raba
kanan
tdp
kiri
tdp
dbn
dbn
Gerakan Abnormal
dbn
dbn
: Tidak ditemukan
Fungsi Vegetatif
Koordinasi Keseimbangan
Diagnosis
Diagnosis klinis
Diagnosis topis
: Penekanan n. medianus
Diagnosis etiologi
Terapi
Natrium diklofenak 2 x 50 mg
Mecobalamin 2 x 500 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
sinistra
Prognosis
Qou ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
DEFINISI
Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati tekanan
atau cerutan terhadap nervus medianus di dalam
terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di
bawah tleksor retinakulum . Dulu, sindroma ini juga
disebut dengan nama acroparesthesia , median
thenar neuritis atau partial thenar atrophy.
Carpal Tunnel Syndrome spontan pertama kali dilaporkan
oleh Pierre Marie & C.Foix pada tahun 1913. Istilah
Carpal Tunnel Syndrome diperkenalkan oleh Moersch
pada tahun 1938
EPIDIMIOLOGI
National Health Interview Study (NIHS)
Wanita : 25 - 64 tahun (usia > 55 tahun)
Umum : :5% dan
:0,6%
Unilateral : 42% kasus ( 29% kanan,13% kiri )
Bilateral
: 58%
FAKTOR RISIKO
Pekerja yang terpapar getaran
Pekerja perakitan
Pengolahan makanan & buruh pabrik makanan beku
Pekerja Toko
Pekerja Industri, dan
Pekerja tekstil
Pengguna komputer.
ETIOLOGI
Herediter:.
Trauma
Infeksi
Metabolik
Endokrin
Neoplasma
Penyakit kolagen
Degeneratif.
Iatrogenik
Faktor stress
Inflamasi
PATOFIFISOLOGI
GAMBARAN KLINIS
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif
Istirahatkan pergelangan tangan.
Obat anti inflamasi non steroid.
Pemasangan bidai pada pergelangan tangan
Nerve Gliding
Fisioterapi
Terapi Operatif
Kasus
Teori
Kasus
Teori
Pasien
juga
mengeluhkan
adanya nyeri di pergelangan di
kedua tangan kanan terutama
saat pasien beraktivitas mencuci
baju dan menyetrika
Nyeri
timbul
akibat
dari
insufsiensi kurangnya perfusi
mikrovaskular
menyebabkan
penipisan nutrisi dan oksigen ke
saraf
yang
menyebabkan
perlahan-lahan
terjadinya
anoksia yang akan merusak
endotel.
Saat
melakukan
aktivitas terjadi penekanan yang
berulang dan lama pada nervus
medianus dan inilah mengapa
terjadi peningkatan nyeri saat
akivitas
Terapi
Terima kasih