Anda di halaman 1dari 11

NF-KB

NF-KB ( Nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cell) adalah komplek


protein yang mengontrol proses transkripsi DNA. NFkB ditemukan di hampir semua tipe
sel binatang dan berperan mengendalikan sebagian besar proses seluler organisme
normal seperti respon imun dan respon inflamasi, proses perkembangan, pertumbuhan sel
dan proses apoptosis. NF-kB terlibat dalam respon seluler terhadap berbagai stimuli
seperti stress, sitokin, radikal bebas, iradiasi ultraviolet, LDL teroksidasi dan antigen viral
atau bakterial. Faktor transkripsi ini juga aktif secara terus menerus dalam beberapa
kondisi penyakit seperti kanker, arthritis, inflamasi kronis , asma, penyakit saraf
degeneratif dan penyakit jantung.
STRUKTUR NFkB
Semua protein dari NF- B family sama sama memiliki domain Rel homologi pada Nterminus. Subfamily dari protein NF-B , termasuk RelA, RelB, dan c-Rel, memiliki
transactivation domain pada C-Termini mereka. Sebaliknya, NF-B1 dan NF-B2 protein
disintesis sebagai prekursor besar, p105, dan P100, yang mengalami pengolahan untuk
membentuk subunit NF-B matang, P50 dan p52 . pengolahan P105 dan P100
diperantarai oleh ubiquitin /jalur proteasome dan melibatkan degradasi selektif pada
daerah C-terminal yang mengandung ankyrin berulang. Sedangkan pembentukan p52 dari
P100 adalah sebuah proses yang diatur ketat, P50 dihasilkan dari pengolahan konstitutif
p105.

FAMILI NFKB
anggota keluarga NF- B mempunyai struktural homologi yang sama dengan retrovirus
oncoprotein v-Rel, sehingga mereka diklasifikasikan sebagai NF-B/Rel protein.
Ada lima protein dalam mamalia NFB -family:

Kelas

Protein

Kelas I

NF-B1

p105 P50 NFKB1

NF-B2

P100 p52 NFKB2

Kelas II

RelA

Alias

p65

Gen

RELA

RelB

RELB

c-Rel

REL

Spesies distribusi dan evolusi


Selain mamalia, NF-kB dapat ditemukan di sejumlah binatang yang sederhana ,[11]
seperti cnidarians (seperti anemon laut), Porifera (spons), dan serangga (seperti ngengat,
nyamuk, dan fruitflies). Para pengurutan genom dari nyamuk A. aegypti dan A. gambiae,
dan fruitfly D. Dalam spesies serangga, aktivasi NF-kB dipicu oleh jalan Tol (yang
berkembang secara independen pada serangga dan mamalia) dan oleh jalur IMD
(defisiensi imun). [12]
AKTIVASI NFkB
Salah satu arti penting dari NF-B's dalam pengaturan respon selular adalah bahwa NFkB
termasuk dalam kategori faktor transkripsi primer yang rapid acting, yaitu faktor
transkripsi yang terdapat pada sel-sel dalam keadaan tidak aktif dan tidak memerlukan
sintesis protein baru untuk diaktifkan (anggota lain dari keluarga ini termasuk faktorfaktor transkripsi seperti c-Jun, STATS, dan reseptor nuclear hormon ). Hal ini
memungkinkan NF-B untuk bertindak sebagai "kelompok pertama yang merespon"
untuk rangsangan seluler berbahaya. Stimulasi dari berbagai reseptor permukaan sel ,

seperti RANK, TNFR, secara langsung mengaktifkan NF-B dan membuat perubahan
cepat dalam ekspresi gen. [1]
Berbagai

produk bakteri dapat mengaktifkan NF-B. Identifikasi Toll-like

receptors (TLRs) sebagai molekul pengenal pola spesifik dan temuan bahwa stimulasi
TLRs dapat mengaktivasi NF-B meningkatkan pemahaman kita mengenai bagaimana
patogen yang berbeda dapat mengaktifkan NFB . Sebagai contoh, penelitian telah
menunjukkan TLR4 sebagai reseptor untuk komponen LPS dari bakteri Gram-negatif.
[13] TLRs merupakan regulator kunci dari kedua respon imun, innate maupun adaptif.
[14] transactivation
Tidak seperti RelA, RelB, dan c-Rel, sub unit NFkB P50 dan p52 tidak
mengandung transactivation domain dalam terminal C mereka. Walaupun demikian, P50
dan p52 memegang peranan penting dalam memodulasi spesifisitas fungsi NF- B.
Meskipun homodimers P50 dan p52, pada umumnya, merupakan represor dari situs
transkripsi B, namun baik P50 dan p52 berpartisipasi dalam transaktivasi gen target
dengan membentuk heterodimers dengan RelA, RelB, atau c-Rel. [15] Di samping itu,
P50 dan p52 homodimers juga mengikat protein inti Bcl-3, dan kompleks tersebut dapat
berfungsi sebagai aktivator transkripsi. [16] [17] [18]
INHIBISI NF-kB
Dalam sel-sel yang tidak distimulasi, NF-B dimer diasingkan dalam sitoplasma
oleh keluarga inhibitor, yang disebut IBs (Inhibitor dari B), yaitu protein yang berisi
beberapa salinan dari urutan kode yang disebut ankyrin berulang(ankyrin repeats).
Berdasarkan domain ankyrin repeat tersebut, IB protein menutupi sinyal lokalisasi inti
(Nuclear Localization Signal/ NLS) dari protein NF-B dan menjaga mereka diasingkan
dalam keadaan tidak aktif di dalam sitoplasma. [19]
IBs adalah family dari protein yang memiliki N-terminal domain, diikuti oleh enam atau
lebih ankyrin repeats dan PEST domain di dekat C terminus mereka. Meskipun keluarga
IB terdiri dari IB, IB, IB,IB, dan Bcl-3, yang paling dipelajari dan IB utama
adalah IB. Karena adanya ankyrin repeats dalam bagian C-terminal, maka p105 dan
P100 juga berfungsi sebagai IB protein. Dari semua anggota IB, IB merupakan yang

terunik karena disintesis dari gen nF-kb1 menggunakan promotor internal, sehingga
menghasilkan protein yang identik dengan C-terminal setengah dari p105. [20]

c-

terminal setengah dari P100, yang sering disebut sebagai IB, juga berfungsi sebagai
inhibitor. [21] [22] degradasi IB sebagai respon terhadap rangsangan perkembangan,
seperti yang ditransduksi melalui LTR, memungkinkan terjadi NF-dimer B aktivasi
dalam tergantung NIK jalur.non - kanonik [21] [23]
Aktivasi dari NF-B dimulai oleh sinyal-induced IB degradasi protein. Hal ini
terjadi terutama melalui aktivasi kinase yang disebut IB kinase (IKK). IKK ini terdiri
dari sebuah heterodimer dari katalitik subunit IKK alfa dan IKK beta dan "master"
protein regulator yang disebut NEMO (NF-B essential modulator) atau IKK gamma.
Ketika diaktifkan oleh sinyal, biasanya sinyal berasal dari luar sel, IB kinase
memfosforilasi dua residu serin yang terletak di IB regulatory domain. Ketika serines
tersebut terfosforilasi (misalnya, serines 32 dan 36 dalam IB manusia), maka molekul
inhibitor IB mengalami proses yang disebut ubiquitination, yang kemudian membuat
mereka didegradasi oleh struktur sel yang disebut proteasome.
Dengan degradasi IB inhibitor, kompleks NF-B kemudian bebas memasuki inti
sel di mana ia dapat 'menyalakan' ekspresi gen-gen tertentu yang mempunyai DNAbinding site terhadap NF-B di dekatnya. Pengaktifan gen ini oleh NF-B kemudian
menghasilkan respon fisiologis, misalnya, peradangan atau respon imun, respon survival
sel, atau proliferasi selular. NF-B menyalakan sendiri ekspresi represor nya yaitu IB.
IB yang baru disintesis kemudian kembali menghambat NF-B dan, dengan demikian,
membentuk mekanisme umpan balik otomatis, yang akan menghasilkan level osilasi
aktivitas NF B. [24] Selain itu, beberapa virus, termasuk virus HIV AIDS, mempunyai
binding site untuk NF-B yang mengendalikan ekspresi gen virus, yang pada gilirannya
memberikan kontribusi untuk replikasi virus atau patogenisitas virus . Dalam kasus HIV1, aktivasi NF-B ,mungkin atau setidaknya mempunyai peran, terlibat dalam aktivasi
virus dari kondisi laten(stadium inaktif). [25] YopJ adalah faktor yang disekresi oleh
Yersinia pestis, suatu organisme penyebab wabah, yang mencegah ubiquitination dari

IB. Hal ini menyebabkan patogen ini untuk secara efektif menghambat jalur NF-B dan
dengan demikian menghalangi respon kekebalan manusia yang terinfeksi Yersinia. [26]
[Sunting]
Non-kanonik
Sebuah pilih set sel-membedakan atau perkembangan rangsangan, seperti lymphotoxin-,
BAFF atau RANKL, mengaktifkan non-kanonik B NF-jalur untuk mendorong NFB/RelB: p52 dimer dalam nukleus. Di jalur ini, aktivasi NF-B merangsang kinase
(NIK) pada ligasi reseptor menyebabkan fosforilasi dan selanjutnya pengolahan
proteasomal NF-B2 protein prekursor P100 ke subunit p52 matang dalam cara
tergantung IKK1/IKKa. Kemudian p52 dimerizes dengan RelB untuk muncul sebagai
RelB nuklir: p52 kegiatan pengikatan DNA dan mengatur kelas yang berbeda gen. [27]
Berbeda dengan sinyal kanonik yang bergantung pada IKK2 Nemo-degradasi dimediasi
IB,-,-, non-kanonik signaling kritis tergantung pada pengolahan dimediasi NIK P100
ke p52. Mengingat mereka peraturan yang berbeda, kedua jalur itu dianggap independen
satu sama lain. Namun, analisis baru-baru ini menunjukkan bahwa sintesis dari
konstituen dari jalur non-kanonik, yaitu RelB dan p52, yang dikendalikan oleh kanonik
IKK2-IB-relativitas: P50 pensinyalan. [28] Selain itu, generasi yang kanonik dan nonkanonik dimer , yaitu relativitas: P50 dan RelB: p52, dalam lingkungan selular juga
saling terkait secara mekanis. [28] analisis ini menunjukkan bahwa yang terintegrasi B
NF-jaringan sistem aktivasi mendasari dari kedua relativitas dan RelB mengandung
dimer dan bahwa tidak berfungsinya jalur kanonik akan memimpin ke respon selular
menyimpang juga melalui jalur non-kanonik.

Mekanisme aksi NF-kB : Pada gambar ini menampilkan contoh heterodimer antara NF-kB, rel dan protein p50. Saat
dalam keadaan inaktif, NF-kB berlokasi di sitosol membentuk komplek dengan protein inhibitor IkB. Melalui
perantaraan reseptor membrane , berbagai sinyal ekstraseluler dapat

mengaktifkan enzim IkB kinase ( IKK).

Selanjutnya, IKK akan memfosforilasi protein IkB,menghasilkan ubiquitinasi, pelepasan IkB dari NF-kB dan
degradasi NF-kB oleh proteosom.NF-kB yang sudah teraktivasi selanjutnya melakukan translokasi kedalam inti sel
dimana akan mengikat sekuens DNA yang dinamakan response elements ( RE).Kompleks DNA/NF-kB selanjutnya
merekrut protein lain seperti ko activator dan RNA polymerase, yang mentranskripsi DNa menjadi mRNA. Selanjutnya
diterjemahkan ke dalam bentuk protein yang menghasilkan perubahan pada fungsi sel.

KEGUNAAN KLINIS
NF-kB secara luas telah digunakan oleh sel eukariotik sebagai pengatur
( regulator ) gen gen yang bertugas mengendalikan proliferasi sel dan survival sel. Pada
umumnya berbagai jenis tumor pada manusia didapatkan kesalahan dalam regulasi
NFkB, yaitu NFkB berfun gsi terlalu aktif. NF kB yang aktif menghidupkan ekspresi
gen-gen yang yang membuat sel terus berproliferasi dan melindungi sel dari kematian sel
melalui jalur apoptosis. Defek pada NFkB meningkatkan kerentanan suatu sel terhadap
apoptosis sehingga meningkatkan kematian sel. Hal ini karena NFkB mengendalikan gen
anti-apoptotic khususnya gen TRAF1 dan TRAF 2 .

Pada sel-sel tumor, NFkB aktif disebabkan oleh dua hal. Pertama karena adanya
mutasi pada gen yang menyandikan faktor transkripsi NFkB itu sendiri atau yang kedua
karena mutasi pada gen yang mengendalikan aktivitas NF-kB ( misalnya gen IkB).
Selain itu, ada beberapa tumor yang mensekresi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
NFkB aktif. Penghambatan NFkB dapat menyebabkan sel tumor berhenti berproliferasi ,
menjadi mati atau menjadi lebih sensitif terhadap aksi agen anti tumor. Saat ini NFkb
merupakan subyek penelitian aktif dari perusahaan-perusahaan obat sebagai target terapi
anti kanker.
Karena NFkB berfungsi mengendalikan gen-gen yang terlibat

pada proses

inflamasi, maka tidak mengherankan kalau NFkB banyak ditemukan aktif pada berbagai
penyakit inflamasi seperti inflammatory bowel disease, arthritis,sepsis , gastritis ,asma
dan lainnya. Berbagai produk alami ( termasuk anti oksidan ) yang disebut-sebut
mempunyai khasiat anti kanker dan anti inflamasi, ternyata juga menunjukkan aktivitas
penghambatan NFkB
NFkB SEBAGAI TARGET OBAT
Dari berbagai penelitian pada banyak jenis kanker, sering ditemukan adanya
penyimpangan aktivitas NFkB. Penghambatan aktivitas NFkB dapat membatasi laju
proliferasi sel-sel kanker. Selain itu, NF-kB juga merupakan pemain kunci pada respon
inflamasi. Oleh karena itu, berbagai metode penghambatan sinyal NF-kB mempunyai
peran potensial dalam terapi anti kanker dan penyakit-penyakit inflamasi.
Obat baru seperti denosumab yang berfungsi meningkatkan densitas mineral
tulang dan mengurangi fraktur pada pasien dengan cara penghambatan RANKL ternyata
dapat menghambat NFkB melalui reseptor RANK. Disulfiram, olmesartan dan
dithiocarbamat dapat menghambat kaskade sinyal NFkB.
SINYAL IMUNITAS
NFKB merupakan faktor transkripsi mayor yang mengatur gen gen yang bertanggung
jawab pada respon imun baik yang innate maupun adaptif. Pada saat aktivasi reseptor T
maupun B , NFkB teraktivasi melalui komponen sinyal yang berbeda.

c MYC
Myc (cMyc) merupakan suatu faktor transkripsi yang berfungsi mengkode suatu
protein yang mengikat DNA gen lain. Ketika myc mengalami mutasi atau ber ekspresi
berlebihan , maka protein tersebut tidak terikat dengan benar pada DNA sehingga sering
menyebabkan kanker. Ketika sebuah gen seperti Myc berubah (mutasi) dan
menimbullkan kanker, versi gen seperti ini disebut onkogen. Versi gen yang sehat
disebut proto-onkogen.
Gen Myc mengkodekan

faktor transkripsi yang dipercaya berfungsi untuk

mengatur 15% ekspresi dari semua gen [1] melalui pengikatan sekuens Enhancer Box (EBoxes) dan merekrut histon acetyltransferases (HATS). Myc termasuk dalam keluarga
faktor transkripsi myc ( myc family), yang juga termasuk diantaranya gen N-myc dan Lmyc. keluarga faktor transkripsi Myc-berisi bHLH / LZ (Basic Helix-Loop-Helix Leucine
Zipper) domain.
Suatu versi mutasi myc ditemukan dalam banyak kanker yang menyebabkan myc
akan terus-menerus diekspresikan. Hal ini menyebabkan ekspresi yang tidak teratur dari
banyak gen yang terlibat dalam proliferasi sel sehingga mengakibatkan pembentukan
kanker. Salah satu translokasi myc yang sering terjadi adalah t (8:14) , yang terlibat
dalam perkembangan Limfoma Burkitt. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa
hambatan sementara pada myc, secara selektif membunuh sel kanker paru-paru pada
tikus, membuatnya menjadi sasaran potensial obat kanker. [2]
Gen myc pertama kali ditemukan pada pasien limfoma Burkitt. Dalam limfoma
Burkitt, sel-sel kanker menunjukkan translokasi kromosom, di mana Kromosom 8 sering
terlibat. Dengan meng Kloning titik istirahat ( break point )

dari fusi kromosom

menghasilkan gen yang mirip dengan virus myelocytomatosis onkogen (v-myc). Dengan
demikian, gen seluler yang baru ditemukan diberi nama c-myc.
STRUKTUR MYC

Myc protein termasuk dalam anggota faktor transkripsi myc family, selain gen N-myc
dan L-myc faktor transkripsi myc family mengandung bHLH / LZ (basic Helix -LoopHelix Leucine Zipper) domain. Myc protein, melalui bHLH domain dapat mengikat
DNA, sementara leusin zipper domain memungkinkan dimerisation dengan gen Max,
salah satu faktor transkripsi bHLH lain.
Myc mRNA berisi IRES (internal ribosome entry site) yang memungkinkan RNA
dapat diterjemahkan ( translasi) ke dalam protein ketika proses translasi yang tergantung
5 cap dihambat; seperti selama infeksi virus.

Struktur c-myc (merah) di kompleks dengan Max (biru) dan DNA (PDB 1nkp).
Keduanya mengikat protein alur utama DNA dengan membentuk struktur seperti sebuah
garpu
FUNGSI MOLEKULER
Myc protein merupakan

faktor transkripsi yang mengaktifkan ekspresi dari

sejumlah besar gen melalui pengikatan pada sekuens konsensus (Enhancer Box sekuens
(E-boxes) dan merekrut histon acetyltransferases (HATs). Dapat juga bertindak sebagai
represor transkripsional. Dengan cara

mengikat faktor transkripsi Miz-1 dan

memindahkan co-aktivator P300 , menghambat ekspresi Miz-1 gen sasaran. Selain itu,
myc mempunyai peran langsung dalam pengendalian replikasi DNA [3].

Myc diaktifkan pada berbagai sinyal mitogenic seperti WNT, Sst dan EGF (melalui jalur
MAPK / ERK). Dengan memodifikasi ekspresi gen target, aktivasi myc berbagai
menghasikan berbagai efek biologis. Yang pertama ditemukan adalah kemampuannya
untuk mengendalikan proliferasi sel (menaikkan siklin, menurunkan p21), tetapi juga
memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur pertumbuhan sel (menaikkan
ribosomal RNA dan protein), apoptosis (penghambatan Bcl-2), diferensiasi dan
pembaruan diri stem sel . Myc merupakan proto-onkogen yang sangat kuat dan sangat
sering ditemukan meningkat ekspresinya dalam berbagai jenis kanker. Myc merangsang
amplifikasi gen secara berlebihan [4], mungkin melalui over-replikasi DNA.
Animal Models
Selama penemuan gen myc, disadari bahwa kromosom yang translocate untuk
Kromosom 8 terdapat imunoglobulin gen pada titik istirahat. Enhancer yang biasanya
drive immunoglobin ekspresi gen, sekarang menyebabkan berlebihan dari myc protoonkogen pada sel-sel limfoma. Untuk mempelajari mekanisme tumorigenesis di Burkitt
limfoma dengan meniru pola ekspresi myc dalam sel-sel kanker tersebut, model tikus
transgenik dikembangkan. Gen myc ditempatkan di bawah kendali IgM enhancer rantai
berat di tikus transgenik menimbulkan terutama limfoma. Kemudian, untuk mempelajari
efek myc jenis lain kanker, tikus transgenik yang overexpress myc dalam jaringan yang
berbeda (hati, payudara) juga dibuat. Dalam semua model tikus dari myc berlebihan
menyebabkan tumorigenesis, menggambarkan potensi myc onkogen.
INTERAKSI
Myc telah ditunjukkan untuk berinteraksi dengan NMI, [5] NFYC, [6] NFYB, [7] cyclin
T1, [8] RuvB-seperti 1, [9] [10] GTF2I, [11] BRCA1, [5] [ 12] [13] [14] T-sel limfoma
invasi dan metastasis-merangsang protein 1, [15] ACTL6A, [10] PCAF, [16] MYCBP2,
[17] MAPK8, [18] Bcl-2, [19] SPT3 inisiasi transkripsi protein homolog, [16] SAP130,
[16] DNMT3A, [20] Ibu melawan decapentaplegic homolog 3, [21] MAX, [22] [23] [24]
[25] [26] [27] [28 ] [29] [30] [31] [32] [33] [34] Ibu melawan decapentaplegic homolog
2, [21] MYCBP, [35] HTATIP, [36] ZBTB17, [37] [38] Transformasi / transkripsi domain

terkait protein, [16] [23] [24] [10] TADA2L, [16] PFDN5, [39] [40] MAPK1, [19] [41]
[42] TFAP2A, [43] P73, [44] TAF9, [16] YY1, [45] SMARCB1, [25] SMARCA4, [22]
[10] MLH1 [26] dan EP400. [9]

Anda mungkin juga menyukai