Kadang sains menemukan sesuatu yang aneh, lebih aneh dari yang
dibayangkan pseudosains. Sidik jari telah lama dipandang memiliki fakta ilmiah
yang kokoh. Fakta-fakta ilmiah kokoh mengenai sidik jari antara lain:
1. Sidik jari tiap manusia beda
2. Sidik jari ada pada semua primate dan beberapa mamalia
3. Sidik jari berevolusi untuk membantu genggaman primata
4. Sidik jari memiliki hubungan dengan penyakit mental tertentu atau
kecerdasan yang sangat tinggi
Satu hal yang mengejutkan adalah munculnya fakta baru di masyarakat kalau
sidik jari berhubungan dengan bakat anak. Akibatnya sejumlah lembaga dan
perusahaan mengkampanyekan jasa pemeriksaan sidik jari anak untuk melihat
potensi sang anak di masa depan. Tapi, yang semacam ini sangat dekat dengan
pseudosains seperti ramalan tapak tangan. Mari kita cek klaimnya satu demi
satu:
Berbasis pada Kecerdasan Ganda Howard Gardner
Kami sudah membahas sebelumnya kalau kecerdasan ganda tidak ilmiah. Ia
tidak punya bukti efektivitas, tidak punya bukti neurologis, tidak punya alat ukur,
ambigu dalam definisi, sebenarnya adalah bakat ganda dan tautologis. Jasa
Sidik Jari memang benar merujuk kalau kecerdasan ganda sebenarnya bakat
ganda, tapi gagal menyadari kalau kelemahan lainnya.
Mari kita coba pakai pengetahuan yang kita ketahui mengenai jari dan otak:
Keberatan Secara neurologi
Jari adalah anggota gerak tubuh sekaligus alat peraba, ia terhubung dengan
korteks motorik yang terdapat di frontal lobe dan korteks somatosensorik yang
terletak di parietal lobe. Korteks motorik mengendalikan gerakan jari sementara
korteks somatosensorik mengendalikan penginderaan sentuh jari.
Berdasarkan fakta ini, otomatis setiap jari dikendalikan oleh frontal lobe dan
parietal lobe, tetapi jasa sidik jari mengatakan hanya jari tengah yang berasosiasi
dengan parietal lobe. Jadi ini berarti hanya jari tengah yang dapat merasakan
panas kalau kita menyentuh sesuatu yang bersuhu tinggi. Anda tidak akan
merasa panas jika menyentuh bara dengan telunjuk, karena asosiasinya bukan
ke parietal lobe. Absurd?
Begitu juga frontal lobe, dalam klaim jasa sidik jari, ia hanya berasosiasi dengan
ibu jari dan jari telunjuk. Kalau benar berarti hanya ibu jari dan jari telunjuk yang
bisa bergerak. Jari yang lain tidak bisa bergerak. Absurd?
Anda mungkin berpendapat kalau hal ini tidak sekaku demikian. Memang ada
porsi frontal lobe di semua jari dan juga porsi parietal lobe di semua jari. Tapi itu
juga berarti porsi dari lobe lainnya ada di semua jari, lalu kenapa tiap jari punya
kelebihan. Jika jari telunjuk dan jari tengah punya kelebihan porsi frontal,
bukankah ini berarti kalau kedua jari ini lebih lincah dari jari lainnya? Kalau jari
tengah punya kelebihan porsi parietal, bukankah ini berarti jari ini lebih peka
pada deteksi lainnya?
Keberatan secara evolusi
Seleksi alam bekerja efisien, ketimbang mengendalikan tiap jari dengan satu
lobus otak masing-masing, seleksi alam akan memilih mengendalikannya cukup
dengan satu dua lobus. Memakai semua lobus tidak efisien secara energi karena
berarti energi diberikan pada semua lobus. Apa manfaat evolusioner dari
menyalurkan temporal dan occipital ke jari?
Kekaburan makna
Apa makna dari afektif, efektif, kognitif, antusiastik, kritis, dsb. Semua istilah yang
dibuat manusia untuk mempermudah pengkajian. Bila anda buka buku teori
pendidikan, para ahli berdebat mengenai definisi pasti dari tiap istilah ini. Lalu
jasa sidik jari datang mengatakan kalau istilah-istilah tersebut sesuatu yang
pasti. Atas dasar apa? Atas dasar sidik jari? Itu artinya logika sirkuler. Anda ingin
menunjukkan sidik jari menentukan bakat atau menunjukkan kalau bakat
menentukan sidik jari?
Kegilaan marketing
Cek disini : http://www.mind-tech.in/dermatoglyphic_multiple.html
12 ribu lebih siswa bunuh diri di India tiap tahun karena stress ujian sekolah
Penyebab utamanya karena tekanan teman dan orang tua
DMIT (Jasa sidik jari) dapat menawarkan masukan penting bagi konseling dan
panduan siswa
Oke, ini masalah etis, tapi kenapa harus menjanjikan sebegitu besarnya
efektivitas bila tidak punya kekokohan ilmiah sama sekali?
Contoh lain : DMIT GeneCode video dari Malaysia pada 3:37
Jenius itu 99% usaha dan 1% bakat
Ini bukan fakta ilmiah. Jenius itu jauh lebih besar disebabkan bakat. Dan ini
bukan semata sesuatu yang pasti bisa dihitung persentasenya semata. Dunia
tidak sesederhana yang dikatakan motivator (fakil anti motivator)
Hubungan sidik jari dan kecerdasan
Ini adalah daftar pranala penelitian yang menunjukkan hubungan sidik jari dan
kecerdasan
M. Vashist, R. Yadav, N. & A. kumar : Axial triradius as a preliminary diagnostic
tool in patients of mental retardation. The Internet Journal of Biological
Anthropology. 2010
Volume
4
Number
1http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_biological_anthropology/v
olume_4_number_1_61/article/axial-triradius-as-a-preliminary-diagnostic-tool-inpatients-of-mental-retardation.html
Kesimpulan penelitiannya kalau orang dengan keterbelakangan mental dapat
dilihat dari sudut aksial radiusnya. Ini juga menggunakan indikator IQ.
Najafi, M.
Association between Finger Patterns of Digit II and Intelligence Quotient Level in
Adolescents
-Iranian Journal of Pediatrics, Volume 19 (Number 3), September 2009, Pages: 2
77284 http://www.sid.ir/en/VEWSSID/J_pdf/92320090310.pdf
Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan pola tertentu sidik jari telunjuk
dengan kecerdasan saat dewasa. Dengan kata lain, konsep IQ tetap cukup, tidak
perlu bakat ganda, dan itupun hanya jari telunjuk, bukan jari lainnya. Tidak
semua pola memiliki hubungan dan peneliti juga ragu dengan hasil penelitiannya
sendiri.
Cesarik, M., et al, Quantitative Dermatoglyphic Analysis in Person With Superior
Intelligence,
Coll.
Antropol,
1996,
20(2):413-418
http://www.collantropol.hr/_doc/Coll.%20Antropol.
%2020%20(1996)%202:%20413-418.pdf
Penelitian ini menunjukkan kalau orang yang sangat cerdas dapat dikenali dari
sidik jarinya. Kembali ia hanya memakai IQ saja sebagai indikator.
Penelitian dari China:
2002 http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTAL-JPXZ200201023.htm
1996 http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTAL-CDYX602.006.htm
1995 http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTAL-RLXB501.005.htm
1989 http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTAL-HNYK198901009.htm
Perhatikan kalau semua sumber hanya mampu menunjukkan asosiasi dengan
IQ. Bila anda menghubungkannya dengan sidik jari anak yang katanya memiliki
bakat kecerdasan ganda, apa landasannya?
Kritikus Independen
Cek blog ini : http://www.sillybeliefs.com/blog016.html#blog016-7
Sumber :
- [2010] Axial triradius as a preliminary diagnostic tool in patients of mental
retardation
- [1996] Quantitative dermatoglyphic analysis in persons with superior
intelligence
Perhatikan bagaimana jasa sidik jari berbeda penafsiran dengan hasil penelitian
ilmiah. Jasa sidik jari bakat tidak memasukkan data tentang anak
keterbelakangan mental atau sindrom Down, posisi normal berbeda, dan sains
tidak mengenal istilah afektif efektif.
Dr. Rita Levi-Montalcini dan Dr. Stanley Cohen
Situs ini mengatakan penemunya adalah Levi-Montalcini dan Cohen.
Cek disini : Potential Intelligence Fingerprint
Berikut klaimnya :
Later on, Dr. Rita Levi-Montalcini and Dr. Stanley Cohen found a correlation
between NGF (Nerve Growth Factor) and EGF (Epidermal Growth Factor). The
correlation can be explained as follows.
1. The fingerprint on the thumb correlated with prefrontal brain sections. 2. The
fingerprint on the index correlated with frontal brain sections. 3. The fingerprint on
the middle finger of the brain correlated with the parietal. 4. The fingerprint on the
ring finger of the brain associated with temporal. 5. The fingerprint on the little
finger associated with the occipital brain.
Ini omong kosong besar. Coba anda cek di Wikipedia apa itu :
Nerve Growth Factor : http://en.wikipedia.org/wiki/Nerve_growth_factor
Dan
Epidermal Growth Factor : http://en.wikipedia.org/wiki/Epidermal_growth_factor
NGF adalah protein kecil yang penting untuk pertumbuhan, perawatan dan
kesintasan sel syaraf targetnya. Ia berfungsi sebagai molekul pensinyal. Dengan
kata lain, ia adalah dokternya sel syaraf manusia.
EGF juga sama. Ia adalah protein kecil yang penting untuk pertumbuhan,
perawatan dan kesintasan sel kulit targetnya.
Dengan kata lain mengatakan NGF berkorelasi dengan EGF sama saja
mengatakan syaraf berkorelasi dengan kulit. Bahkan sebelum NGF dan EGF
ditemukanpun orang sudah tahu. Apa hubungannya dengan klaim kalau jari
berhubungan dengan masing-masing lobus otak coba?
Tidak pernah pula ada hubungannya NGF dan EGF dengan sidik jari dan bakat.
Intinya, NGF dan EGF hanyalah pencaplokan istilah sains semata agar telihat,
ya ilmiah.
Profesor Roger Lin
Penelitian Basset et al
Penelitian ini baru selesai tanggal 19 Oktober 2010. Masih sangat baru tapi
relevan dengan kasus hubungan jari dan bakat kita. 18 orang partisipan, semua
dominan tangan kanan, mengikuti pemeriksaan fMRI (Scan Otak) saat
ditugaskan menekan tuts-tuts piano dengan jari kiri (ibu jari tidak diperbolehkan).
Setiap partisipan memiliki sedikitnya 4 tahun pengalaman dengan alat musik,
pandangan normal dan tidak punya sejarah penyakit syaraf atau gangguan
psikologis. Pengukuran dilakukan dalam tiga sesi latihan dalam periode 5 hari.
Nah berdasarkan asumsi jasa sidik jari kita, karena para partisipan adalah orangorang berbakat musik maka kita akan menduga kalau bagian paling aktif adalah
temporal lobe, karena katanya bakat akustik berada di jari manis dan jari manis
berkaitan dengan temporal lobe. Mari kita lihat hasil scan:
Ada 112 titik di korteks yang aktif saat itu. Temporal lobe terletak di daerah
sekitar telinga kita ke belakang. Tapi begitu anda lihat dalam functional
parcellation, apakah temporal lobe sangat aktif? Tidak. Ia bahkan tidak hadir
dalam kondisi awal. Perlu diketahui kalau potret otak di atas berdasarkan skala
waktu, bukan irisan otak. Jadi pada awal tugas bermain piano (kiri atas) yang
aktif adalah frontal lobe, dan seterusnya hingga kotak kanan bawah. Lihat,
bahkan tugas yang sudah jelas menunjukkan bakat musik melibatkan interaksi
dinamis berbagai bagian otak. Tidak sesederhana yang dikatakan jasa sidik jari.
Zhai Guijun
Penelitian berikut sangat menarik : Zhai Guijun. Report on Study of Multivariate
Intelligence Measurement through Dermatoglyphic Identification. Beijing
Oriental KeAo Human Intelligence Potential Research Institute,
2006: http://www.zdzw.com/html/yulw.htm
Ia merupakan satu-satunya penelitian yang mendukung sidik jari cerdas lewat
kecerdasan ganda. Walau begitu perlu diperhatikan kalau:
1. Penelitian tidak diterbitkan di jurnal peer review, tapi secara online
2. Tidak ada referensi yang dikutip
3. Belum ada satupun penelitian yang mendukungnya
Dan seandainya anda mencoba mengatakan penelitian ini mendukung sidik jari
dan bakat, silakan pelajari hasil penelitian tersebut. Anda akan melihat:
1. Ia tidak mengatakan sama sekali hubungan antara tiap lobus otak
dengan jari
2. Pengarangnya bukan Roger Lin
3. Dia tidak menyebutkan sama sekali NGF dan EGF
4. Definisi kecerdasan yang digunakan ditentukan sendiri
Kesimpulan
Hubungan sidik jari dan bakat masih sangat controversial. Hanya ada satu
penelitian ilmiah yang mendukung dari sekian banyak yang ada. Sebagian besar
kampanye hubungan sidik jari dan bakat hanyalah pseudosains. Memakai istilah
sains seolah apa yang ia klaim didukung fakta ilmiah. Hal ini selalu terjadi pada
masyarakat kita yang awam dan tidak berpikir kritis. Pendidikan tidak
sesederhana kecerdasan ganda, NLP, peta pikiran, sidik jari, otak kiri otak
kanan, ESQ, mitos 10% otak, kata-kata ahli motivasi, mitos perkembangan otak,
reiki, aktivasi otak tengah, dsb. Pendidikan melibatkan seluruh otak, tiap orang
khas, dipengaruhi sekian banyak faktor yang membuat para ilmuan dan pendidik
pusing ratusan tahun lamanya. Menyederhanakannya semata lari dari masalah
untuk harapan semu. Dari pada anda menggunakan 500 ribu rupiah uang anda
untuk terapi, lebih baik anda gunakan untuk menghabiskan waktu bersama anak
anda, menyanyi, ngobrol, membaca, bermain bersama, membelikannya sayur
dan buah dan menghindarkannya dari pengaruh buruk televisi. Cara sederhana
tapi selalu terbukti untuk perkembangan kecerdasan dan bakat anak.